Dwi Margawati Jadi Presenter Termuda di Konferensi Dunia
/0 Comments/in Terkini /by newsuadBagi Dwi Margawati, peribahasa “Jangan kalah sebelum berperang!” sangat diresapi. Bertumpu pada semangat itu gadis hitam manis ini berhasil menembus konferensi internasional IFHIMA (International Federation of Health Information Management Association) 2013 sebagai presenter termuda.
Betapa tidak, saat mengikuti konferensi yang dilaksanakan pada tanggal 8-17 Mei 2013 di Montreal, Canada, mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (FKM-UAD) ini sedang menyelesaikan program Sarjananya sementara lainnya adalah para pakar, akademisi, profesional kesehatan dari seluruh dunia yang jauh lebih tua darinya. Meski begitu, bagi putri kedua dari empat bersaudara pasangan Subono dan Hastirin ini, tidak kecil hati. Semangatnya terus membara menyampaikan paper berjudul “A Vision for A Paperless Future: The Understanding of Indonesian Medical Records Students about Electronic Medical Records” dalam acara yang dihadiri oleh 1200 peserta dari seluruh dunia.
Keikutsertaan dalam pertemuan ilmiah semacam IFHIMA, bukanlah yang pertama kali baginya. Sebelumnya, ia juga pernah menjadi pemakalah di Seminar Ilmiah Se-Eropa di Wageningen, Belanda tahun 2012.
Menurut Marga, demikian ia disapa, kendala utama ikut berbagai ajang seperti itu adalah biaya. UAD selalu mendukung dana bantuan tetapi dibandingkan dengan keseluruhan biaya yang diperlukan masih jauh dari cukup. Berdasar semangat pantang menyerah, Marga selalu berhasil menemukan jalan keluar. Untuk berangkat ke Canada, ia berjuang keras untuk mendapatkan sponsor baik personal maupun formal. Ia mencoba mengajukan proposal bantuan dana ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi(DIKTI) dan berhasil didanai sebesar Rp.10.000.000,00. Tak berhenti sampai di situ ia pun mencoba mendaftarkan diri untuk Developing Country Delegate Sponsorship Award dan ia pun berhasil memenangkan penghargaan tersebut senilai 1500 Dollar Kanada menyingkirkan puluhan kandidat yang lainnya.
Saat ini, gadis yang mempunyai hobi menulis ilmiah dan melukis ini sedang mempersiapkan karya tulis ilmiah mengenai “Health System in Asia” yang akan di presentasikan bersama dosennya, Rosyidah,M.Kes. di Singapura bulan Desember 2013 ini. “Saya akui bahwa saya tidak mampu dalam banyak hal termasuk dalam hal menulis, tapi saya mau terus berusaha bersama Tuhan, dan pada akhirnya Tuhanlah yang memampukan saya hingga saat ini. Tetaplah berjuang bersama Tuhan!”, ungkap Marga. (Doc/Amw).
UAD Meraih Juara Umum dalam Pentas Budaya Arab 2013 di Makassar
/0 Comments/in Terkini /by newsuadUniversitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menjadi juara umum dalam Pentas Budaya Arab (PBA) yang diselenggarakan oleh Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar pada tanggal 4-7 November 2013. Dalam acara ini UAD meraih juara pertama untuk semua perlombaan kategori mahasiswa yaitu pidato, baca berita dan presentasi.
Tim UAD yang dikirim melalui Fakultas Agama Islam beranggotakan 5 orang yaitu Qaem Aula Syahid (Prodi Tafsir-Hadis, juara I lomba pidato), Mustofa Akhyar (Prodi Pendidikan Fisika, juara I lomba baca berita), Ahmad Luqman Hakim & Muhammad Azwan bin Qamaruddin (keduanya Prodi Bahasa dan Sastra Arab, juara I lomba presentasi), dan Abdul Malik (dosen pembimbing sekaligus pelatih).
PBA merupakan kegiatan berskala nasional yang diselenggarakan secara rutin setiap tahun serta mempertandingkan berbagai macam lomba terkait bahasa dan kebudayaan Arab. PBA 2013 mengambil tema “Membudayakan Bahasa Arab di Era Globalisasi dalam Kreativitas dan Seni”
Ada 3 kategori perlombaan dengan 11 macam lomba yang dipertandingkan, yaitu kategori mahasiswa (pidato, baca berita dan presentasi), kategori umum (peragaan busana, menyanyi, kaligrafi dan nasyid) dan kategori santri (mading, pidato, puisi dan hot potatoes).
Wakil Dekan III Fakultas Sastra UNHAS, Noer Jihad Saleh, saat menutup secara resmi acara PBA, secara khusus mengucapkan terimakasih kepada tim UAD yang menurutnya telah memberikan contoh penampilan yang bagus bagi peserta lain.
Nur Jihad Saleh berharap agar UAD kembali hadir dalam PBA tahun depan dan lebih jauh lagi bisa bekerjasama dengan UNHAS dalam membina mahasiswa untuk mengembangkan kreativitas yang berhubungan dengan bahasa Arab.(Doc/Amw)
Ciptakan Kampus Ramah ASI
/0 Comments/in Terkini /by newsuad
Oleh :
Lina Handayani,SKM.,M.Kes.,Ph.D
Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM)
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta
Tidak dapat dipungkiri bawa air susu ibu (ASI) adalah makanan dan minuman ideal bagi bayi. Menyusui menurunkan risiko infeksi akut seperti diare, haemophilus influensa, meningitis, infeksi saluran kemih. Menyusui juga melindungi bayi dari penyakit kronis masa depan seperti diabetes mellitus. Menyusui dapat mengurangi risiko perdarahan pasca melahirkan, kanker payudara, pra menopause dan kanker ovarium. Keluarga, masyarakat, dan negara juga diuntungkan, karena bayi yang diberi ASI lebih hemat dari segi pembiayaan kesehatan, dan juga mempunyai kesehatan dan kecerdasan yang lebih baik. WHO dan UNICEF merekomendasikan ASI eksklusif (pemberian ASI saja) selama enam bulan. Menyusui harus dilakukan segera mungkin pasca persalinan, dan baik sekali bila dilakukan inisiasi menyusui dini (IMD). Menyusui dilakukan setiap kali bayi mau (on demand), dan jangan gunakan botol dan dot karena dapat menyebabkan bayi bingung putting sehingga mengganggu keberhasilan ASI eksklusif.
Banyak alasan yang dikemukakan ibu-ibu yang tidak berhasil menyusui atau menghentikan mennyusui lebih dini. Alasan antara lain: ibu merasa ASI-nya tidak cukup atau ASI tidak keluar pada hari-hari pertama kelahiran bayi. Sesungguhnya hal tersebut tidak disebabkan karena ibu tidak memproduksi ASI yang cukup melainkan karena ibu tidak percaya diri ASI-nya cukup untuk bayinya. Bagi ibu yang aktif bekerja, upaya pemberian ASI eksklusif sering kali mengalami hambatan lantaran singkatnya masa cuti hamil dan melahirkan.
Pekerjaan ada kaitannya dengan pemberian ASI. Ibu-ibu yang bekerja cenderung memiliki waktu yang sedikit untuk menyusui, hal ini dikarenakan kesibukan kerja. Ibu yang tidak bekerja mempunyai waktu yang cukup untuk menyusui bayinya (Amiruddin, 2006). Keputusan untuk memilih suatu pekerjaan memiliki hubungan yang erat dengan pemberian ASI eksklusif yang dilakukan oleh ibu-ibu yang menyusui. Menyusui eksklusif untuk enam bulan merupakan tantangan terutama bagi ibu bekerja. Ibu mungkin mempertimbangkan untuk memerah ASI dan meminta seseorang memberikan pada bayinya ketika ia berada di luar rumah. Memerah ASI tidak memerlukan biaya yang mahal, tempat kerja ibu yang mendukung membuat ibu semakin percaya diri dalam memberikan ASI eksklusif kepada bayinya.
Demi kelancaran ASI anak dan mendukung ibu bekerja (khususnya ibu dosen dan karyawan) yang ingin memberikan ASI eksklusif, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) telah merintis Pojok ASI. Pojok ASI menyediakan tempat dan sarana prasarana yang memadai untuk memerah ASI dan menyimpan ASI perah. Keberadaan Pojok ASI di tempat kerja sangat bermanfaat untuk membantu ibu-ibu yang sedang menyusui bisa dengan mudah memberikan ASI kepada si bayi. Di sana harus tersedia tempat yang bersih, tenang, dan terjaga privacy sehingga ibu dapat memerah ASI dengan tenang. Selain itu, juga harus tersedia kulkas yang bersih dan siap untuk menyimpan ASI perah sebelum dibawa pulang.
Harapan ke depan, semua kampus atau sekolah serta tempat kerja dapat menyediakan semacam Pojok ASI tersebut, sehingga kampus-kampus atau sekolah serta tempat kerja di Indonesia dapat menjadi tempat yang ramah ASI. Hal ini menjadi bukti nyata kontribusi kampus terhadap derajat kesehatan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Tentu, hal ini memerlukan komitmen dari semua civitas akademika.
Perlu disadari, pentingnya ASI bagi perkembangan anak dan pentingnya prosfesional kerja sama-sama tidak bisa ditawar, tapi dengan adanya fasilitas yang dibutuhkan oleh karyawan akan menjaga perkembangan anak dan profesionalitas kerja. Sehingga semua berjalan beriiringan tanpa ada yang diabaikan.
Jantung Memililki Bahasa dan Pemikiran Sendiri
/0 Comments/in Terkini /by newsuadDR. Ahmad Muhammad Diponegoro
Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
Penelitian tentang kerja jantung saat ini berkembang pesat. Fungsi jantung sekarang diketahui tidak hanya sekedar alat pemompompa darah saja, sebagaimana ditemukan dalam buku-buku psikologi, biologi atau fisiologi. Jantung diketahui bekerja persis sebagaimana disebutkan dalam kitab suci. Jantung mampu berpikir dan berkomunikasi.
Seorang ahli bedah jantung yang bernama DR. MIMI GUARNERI menulis buku yang berjudul Heart Speaks. Pada awalnya tatkala ia belajar tentang jantung, ia menganggap bahwa jantung hanyalah sebagai organ biasa sebagaimana organ-organ lain. Tetapi kemudian setelah penemuan John dan Lacey ia mulai berubah. Menurut dia, pengetahuan barat telah menganggap bahwa otak adalah pengatur jaringan komunikasi yang luas dalam tubuh manusia.
Menurut pandangan ini, otak merespon rangsang eksternal dan menyebabkan emosi-emosi yang manusia hanya mampu mengontrol sebagaian kecil. Tatkala kala manusia sedang takut terhadap situasi yang berbahaya, atau sedang mencintai seseorang, otak sajalah yang bekerja dan mengirim instruksi ke seluruh tubuh.
Penelitian yang dilakukan John dan Beatrice Lacey menyatakan bahwa model pengetahuan yang telah berkembang di barat ini tidak seluruhnya tepat. Jantung, sebagaimana ditemukan Laceys, tidak hanya sekedar pompa, tetapi suatu organ yang sangat cerdas, dengan sistem sarafnya sendiri, memiliki kekuatan untuk memutuskan, dan berhubungan dengan otak. Mereka menemukan bahwa jantung sebenarnya berbicara dengan otak, sehingga mempengaruhi manusia bagaimana ia memandang dan bereaksi terhadap dunia.
Penelitian Laceys yang telah dilakukan lebih dari dua dasawarasa juga menemukan bahwa jantung memiliki logika unik tersendiri, yang sering berbeda dengan perintah dari sistem saraf otonom. Mereka berteori bahwa jantung menyetel indera manusia dan secara tidak langsung otot-otot dengan suatu bahasa yang ditransformasikan ke dalam impuls saraf yang berpendar ke otak.
Pada tahun 1991, Dr. J. Andrew Armour memperkenalkan konsep otak jantung dalam bukunya Neurocardiology. Buku ini menfokuskan terhadap sistem saraf intrinsic jantung, yang tersusun oleh suatu jaringan kompleks neurons dan neurotransmitter. Adanya otak kecil ini membuat jantung mampu bekerja secara independen terhadap otak kepala – untuk belajar, mengingat, bahkan merasa dan mengindera.
Armour merupakan pioneer dalam karya neurokardiologi yang menunjukkan bahwa tiap detak jantung mengirim sinyal yang kompleks ke otak dan organ-organ lain. Sinyal-sinyal jantung ini mampu untuk mencapai pusat otak yang lebih tinggi, yang secara otomatis mempengaruhi cara manusia berargumen dan memilih, mengendalikan emosi dan persepsi. Jadi jantung tidak hanya memililki bahasa sendiri, tetapi bahkan pemikiran sendiri.
Bila ditelaah dalam ajaran islam, maka temuan ini memperjelas hadis nabi Muhammad SAW: ingatlah bahwa dalam jasad manusia ada segumpal daging. Jika gumpalan daging ini baik, maka seluruh tubuh akan baik, tetapi bila gumpalan daging ini rusak, maka seluruh tubuh akan rusak. Ingatlah ia (gumpalan daging) itu qalb atau jantung.
Pengguna Narkoba Sebenarnya Dijajah
/0 Comments/in Terkini /by newsuad
“Pengguna narkoba sebenarnya dijajah. Mereka berani menjual kehormatan negara, kehormatan diri hanya untuk membeli barang yang sebenarnya merenggut kebebasannya.” Tutur Dr. dr. Akrom, M.Kes (dosen Fakultas Farmasi UAD) dalam acara Pengabdian Masyarakat yang mengusung tema “Remaja Mendunia, Tua Bahagia, Mati Masuk Surga” di Pondok Pesantren Al-Manar, Kecamatan Galur, Kulonprogo sebagai rangkaian kegiatan Milad Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta yang ke-53 pada hari Selasa, 05 November 2013.
Akrom menyampaikan. Kebiasaan-kebiasaan anak muda yang dekat dengan modernisasi mengakibatkan remaja rentan dengan Narkoba, alkohol, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA). Narkoba bukan hanya sekedar masalah kesehatan seperti kecanduan dan AIDS, narkoba juga akan menimbulkan berbagai dampak yang mengakibatkan kita terpuruk bukan hanya di masa mudanya tapi hingga kita tua bahkan hingga kematian menjemput.
Penyuluhan tersebut dilakukan agar, siswa-siswi di Pondok Pesantren Al-Manar khususnya, mempunyai bekal yang cukup tentang pengetahuan NAPZA dan AIDS ketika mereka sudah berhasil menamatkan pendidikannya di pondok tersebut. “Perkembangan siswa setelah lulus, agaknya menjadi salah satu masalah yang sudah menjamur di berbagai kalangan. Remaja yang sengaja disorot pada umumnya seringkali melepaskan kepenatannya pada jalan yang tak seharusnya. Padahal, tidak ada masalah yang tak terselesaikan ketika selalu mengingat Allah dengan segala kebesarannya” ujar Akrom dalam penyuluhan Narkoba dan AIDS, pemeberian bantuan Buku dan perlengkapannya pada 80 siswa SMP dan SMA.
“Jangan berani coba-coba.” tegas Akrom dalam pemaparannya. (idj)
Milad UAD Ke-53 Angkat Tema Restorative Justice For More Harmonious Indonesia
/0 Comments/in Terkini /by newsuadLaunching logo milad UAD ke-53 Sabtu, 2 November 2013 di Hall Kampus 1 Univeritas Ahmad Dahlan (UAD), berlangsung sukses. Kegiatan tahunan ini selalu dibuahi tema-tema menarik yang akan menjadi goal UAD per-tahunnya. Tahun ini UAD mengambil tema Restorative Justice For More Harmonious dengan panitia Fakultas Hukum dan Fakultas Farmasi. Restorative Justice merupakan model sistem pemidanaan yang menawarkan solusi yang berbeda, proses penyelesaian perkara pidana dilakukan melalui mekanisme yang melibatkan kedua belah pihak untuk mencari jalan ke luar tanpa harus ke ranah pemidanaan (penghukuman).
Kata Rahmat Muhajir Nugroho, SH, MH Selaku Ketua panitia Milad dalam sambutannya bahwa, Restorative Justice ini sebenarnya merupakan pradigma lama yang belum terealisasikan di masyarakat Indonesia seluruhnya. Padahal hukum-hukum adat di Indonesia sebenarnya telah menganut paham Restorative Justice, tidak hanya itu bahkan hukum islampun menganut paham ini. Indonesia telah mengenal lama, tetapi tidak bisa terealisasikan seperti di negara-negara luar yang menyebut Restorative Justice sebagai mediasi pidana.
“Alasan mengangkat tema ini dikarenakan UAD ingin mencoba untuk merealisasikan perubahan dari Retributive Justice ke Restorative Justice, sesuai dengan perubahan kitab undang-undang pidana di Indonesia” terang Rahmat
UAD memulai gerakan Restorative Justice ini berharap, agar tidak semua pelaku kejahatan harus diberikan hukuman dalam bentuk kurungan, yang belum tentu hal ini akan menimbulkan efek jera kepada terdakwadan tidak menutup kemungkinan tersakang akan menyimpan dendam. Jalan damai sebenarnya lebih baik tanpa tedakwa harus dikurung atau dipenjara, ini juga dapat mengurangi beban lembaga permasyarakatan.
UAD berharap apa yang menjadi goal tahun ini dapat menjadi motivasi dan kontribusi yang positif dalam masyarakat, sehingga masyarakat mencontoh gerakan ini, agar setiap masalah-masalah pidana tidak mesti berakhir dengan penjara atau kurungan.(Amw/Sbwh)
Dua Tim Robot UAD Raih Juara
/0 Comments/in Terkini /by newsuad“Berprestasi Adalah Tradisi Kita“ begitulah slogan Tim Robot Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan (FTI UAD) yang kembali mengukir prestasi gemilang.
Tercatat dua Tim robot UAD berhasil meraih juara 2 dan Best Design Favorit pada ajang Road Runner Line Follower Generation # 3 Contest Tingkat Nasional yang diselenggarakan HMTE UGM di Pusat Kesenian Koesnadi Hardjasoemantri (Gedung Purna Budaya UGM) Bulaksumur, Yogyakarta. Sabtu, (26/10/2013).
Adalah Tim RDC_PANZER_2ART yang berhasil menyabet Juara 2 dan Tim PANZER GOSEK yang berhasil meraih penghargaan Best Desain Favorit. Perlombaan tahunan itu diikuti oleh 49 tim. UAD sendiri mengirimkan 8 tim.
Dosen pembimbing, Nuryono Satya Widodo, S.T., M.Eng. berharap semoga prestasi tersebut bisa memotivasi mahasiswa yang lain untuk mengikuti perlombaan, sehingga bisa berprestasi baik ditingkat nasional maupun Internasional.
Lebih lanjut dia menambahkan. Bahwa lomba ini merupakan sebuah wadah yang disediakan untuk menumbuhkan semangat mahasiswa dalam mengembangkan kreativitas terutama dibidang teknologi. Ketika pemuda saling berkompetisi dalam kreativitas yang dilandasi persaingan sehat. Maka hal tersebut merupakan selangkah menuju sebuah proses perjuangan pemuda bagi masa depan bangsa.
Robot Line Follower adalah robot yang diprogram sedemikian rupa sehingga dapat berjalan mengikuti garis. Garis akan dibentuk menjadi sebuah lintasan (track) untuk dilalui sampai batas akhir (finish) yang ditentukan. Perlombaan robot Line Follower diselengarakan oleh HMTE-UGM.(Doc)
Mahasiswa UAD Ikuti KKN Kebangsaan
/0 Comments/in Terkini /by newsuadUniversitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mengirimkan 5 mahasiswa yang telah dipilih secara selektif untuk diikutsertakan pada KKN Kebangsaan, di Auditorium Gedung E/F Lt. 2 Rumah Sakit Universitas Hasanuddin (Unhas) Kamis (28/102013). Mahasiswa yang telah diterjunkan adalah Nurkholis Ammi Majid (IKM), Abdul Hadi Purwanto (IKM), Agus Kurniawan (P.Bio), Yudo Prihanto (P.Bio), dan Masreza Parahadi (P.Bio).
Selama 40 hari peserta KKN Kebangsaan akan diterjunkan di 3 kecamatan, 88 mahasiswa di Kecamatan Pa’jukkukang, 79 mahasiswa di Kecamatan Eremerasa, dan 53 mahasiswa di Kecamatan Ulu Ere di Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan
Upacara Pelepasan KKN Kebangsaan secara resmi dilepas oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Ir. H. Mohammad Nuh, DEA., serta diikuti 214 mahasiswa yang berasal dari 32 perguruan tinggi se-Indonesia.
Universitas Hasanuddin (Unhas) diberi amanah untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan tahun 2013. KKN Kebangsaan adalah KKN yang dilaksanakan di tingkat nasional oleh perguruan tinggi se-Indonesia dengan pendekatan lintas keilmuan pada suatu waktu dan daerah tertentu dengan mengangkat tema yang bersifat strategi. (IYNP)
UAD Tampil di Tayangan Stasiun-stasiun TV Nasional
/0 Comments/in Terkini /by newsuad (Jadwal menyusul)
4. Program Dahsyat RCTI
(Jadwal menyusul)