• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Antusiasme Mahasiswa Beribadah di Masjid Islamic Center UAD

22/06/2015/0 Comments/in Terkini /by Super News

Penetapan jadwal shalat tarawih bagi mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di Masjid Islamic Center jalan Ring Road Selatan, Kemutug, Banguntapan, Bantul, disambut baik oleh seluruh civitas akademika. Banyak mahasiswa berbondong-bondong memenuhi pusat kegiatan keagamaan yang pembangunannya baru diselesaikan bulan lalu tersebut.

Mereka sangat antusias untuk menjalankan tarawih perdana pada Rabu (17/06/2015). Ditambah pengisi ceramah adalah tokoh-tokoh besar Muhammadiyah, seperti Amin Rais, Yunahar Ilyas, Syamsul Anwar, dan lainnya. Selain itu, imam shalat merupakan para hafidz dan qori internasional.

Habib Ahmad, mahasiswa semester 4 program studi Bahasa dan Sastra Arab menyatakan, ia dan mahasiswa lain sangat bersemangat untuk beribadah di Masid Islamic Center.

“Saya bersemangat menjalankan ibadah di sini karena ini merupakan hari pertama Ramadhan dan pengisi taushiyah adalah Pak Yunahar. Meskipun di pertengahan tarawih, ada kabar beliau tidak dapat hadir. Bacaan imam shalat sangat bagus dan masjidnya nyaman untuk menjalankan ibadah shalat,” ujar Habib.

Mematuhi jadwal yang telah ditetapkan memang perlu, tetapi satu hal yang harus selalu diingat, niatkan semua perbuatan karena Allah. Harapannya, ibadah yang ikhlas karena Allah akan didapat.

“Semoga Ramadhan di Masjid Islamic Center semakin ramai, bukan hanya mahasiswa yang meramaikan, tetapi masyarakat sekitar dapat berpartisipasi,” tutup Habib. (AKN)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2015-06-22 02:51:082015-06-22 02:51:08Antusiasme Mahasiswa Beribadah di Masjid Islamic Center UAD

Masjid Islamic Center UAD sebagai Pusat Dakwah

22/06/2015/0 Comments/in Terkini /by Super News

UAD menjadi sebuah kampus yang berkembang pesat. Perkembangan itu menuntut fasilitas yang lebih. Bukan hanya untuk kepentingan akademik, tetapi  juga untuk membangun moralitas seluruh civitas. Hal ini dibuktikan dengan pembangunan Masjid Islamic Center  yang berada di Jalan Lingkar Selatan dekat Terminal Giwangan. Masjid ini berdiri megah dengan daya tampung tiga ribu jamaah.

Setelah Masjid Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kampus 4 diresmikan pada Jum’at (19/6/2015) oleh ketua umum PPM Muhammadiyah, Prof. DR. M. Din Syamsuddin, MA. Masjid yang berdaya tampung 5000an jemaah pengajian ini, juga akan mengadakan kegiatan di bulan Ramadhan.

            Mulai Ramadhan tahun ini, masjid mulai difungsikan untuk kegiatan ibadah shalat lima waktu, tarawih, shalat Jum’at, pengajian, dan kajian. Seperti disampaikan oleh Ketua Panitia Ramadhan di kampus UAD, H. Nur Kholis, M.Ag., masjid ini bukan hanya untuk civitas akademika UAD, tetapi juga dibuka untuk umum. Khusus untuk Ramadhan, panitia menyiapkan  makan takjil bagi jamaah, imam shalat tarawih dan subuh oleh para hafidz yang sudah diseleksi, serta menghadirkan para penceramah yang sudah terkenal. Di antaranya Prof. Dr. H.M. Amin Rais, M.A., Prof. Dr. Mahfudz M.D., Prof. Dr. Yunahar Ilyas, dan pembicara kondang lainnya.

            Selain dihadiri para tokoh nasional, selama 20 hari akan diadakan buka bersama untuk 200−300 orang di masjid tersebut. Pada 10 hari terakhir, akan diadakan tahsin al-Qur’an bersama.

Selama ini, panitia mengundang masyarakat umum untuk mengikuti i’tikaf dengan cara mendaftar langsung ke sekretariat Islamic Center UAD. “Kami berniat menjadikan Masjid Islamic Center sebagai pusat dakwah dan tujuan kaum muslimin yang berkunjung ke Yogyakarta,”  tandas Nur Kholis.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/images/Prof_ DR_ M_ Din Syamsuddin, MA_ dan kasiyano UAd.jpg 299 448 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2015-06-22 02:42:322015-06-22 02:42:32Masjid Islamic Center UAD sebagai Pusat Dakwah

UAD Resmikan Masjid Ramah Lingkungan

22/06/2015/0 Comments/in Terkini /by Super News

“Konsep go green yang diterapkan sesuai dengan tujuan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang ingin menciptakan kampus ramah lingkungan,” terang Kepala Biro Finansial dan Aset (BIFAS), Afan Kurniawan, S.T., M.T. dalam acara peresmian masjid.

Masjid yang dikerjakan selama 16 bulan ini menggunakan bahan marmer dan granet dari Italia, India, Tiongkok, serta Portugal. Selain itu, lampu yang digunakan adalah LED, sesuai dengan konsep go green. Untuk kenyamanan, AC disetting dengan sirkulasi udara agar lebih sejuk. Air yang digunakan diolah terlebih dulu agar jernih. Masjid ini juga dilengkapi dengan CCTV yang terpasang di tiga lantai.

Menurut Afan, CCTV digunakan untuk keamanan karena masjid ini tidak hanya berfungsi untuk shalat. Pembagian menjadi tiga lantai tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri.  Lantai dasar untuk Islamic Center dan ruang konsultasi pusat tarjih Muhammadiyah.

Di tempat terpisah, H. Tantowi, S.Ag. selaku Kepala Lembaga Pengembangan dan Studi Islam (LPSI) memaparkan, “Masjid Islamic Center ini nantinya akan menjadi pusat layanan untuk masyarakat yang ingin konsultasi perihal agama, keluarga, dan kajian fatwa tarjih.”

Masjid ini juga dapat menampung sekitar lima ribu jamaah untuk acara pengajian. “Nanti, di sini akan diadakan pusat kajian al-Islam dan kemuhammadiyahan untuk masyarakat pada umumnya, khususnya mahasiswa UAD,” lanjut Tantowi.

Peresmian masjid yang memiliki luas kurang lebih satu hektar dengan tinggi gedung 40 meter tersebut diresmikan pada Jum’at (19/6/2015).

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/field/image/peresmian_masjid_uad.jpg 280 448 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2015-06-22 02:42:072015-06-22 02:42:07UAD Resmikan Masjid Ramah Lingkungan

Ijazah Palsu dan Masyarakat Ekonomi ASEAN

17/06/2015/0 Comments/in Terkini /by Super News

Maraknya pemberitaan soal ijazah palsu memiliki dampak tersendiri, yakni audit mutu akademik semakin ketat. Perguruan Tinggi Swasta (PTS) khususnya, banyak yang berbenah dan mengacu kepada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Kaitannya diberlakukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada Desember 2015 mengenai kesetaraan jenjang pendidikan, turut menjadi perhatian perguruan tinggi.

Demikianlah yang ditegaskan Dr. Illah Saillah, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dikti saat menjadi Keynote Speech Workshop Internasionalisasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) se-Indonesia di Hotel Arjuna, Jalan Margo Utomo/P Mangkubumi, Sabtu (13/62015).

Kegiatan yang diikuti 177 peserta tersebut berlangsung hingga Minggu (14/6/2915) dan dibuka oleh Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Dr. Kasiyarno M.Hum., serta pengantar Ida Puspita, S.S., M.A.Res. selaku Kepala Kantor Urusan Internasional.

Dalam sambutannya, Kasiyarno mengatakan bahwa perguruan tinggi Muhammadiyah wajib internasionalisasi.

“Salah satu cara menghadapi MEA adalah perguruan tinggi tidak boleh gagap kerja sama luar negeri. Bahasa asing perlu dikuasai agar komunikasi lebih baik,” imbuh Ida.

Sementara menurut Illah Sailah, kaitannya dengan gelar, sebenarnya yang dinilai KKNI adalah kualitas dan kompetensinya. “Kurikulum dan mutu akademik juga tercermin di KKNI.”

 

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2015-06-17 04:05:402015-06-17 04:05:40Ijazah Palsu dan Masyarakat Ekonomi ASEAN

Indonesia Hadapi Darurat Pornografi

17/06/2015/0 Comments/in Terkini /by Super News

 

“Perkembangan pornografi di Indonesia semakin mengkhawatirkan seiring dengan kemajuan zaman. Pornografi bermetamorfosis sempurna mengikuti kemajuan teknologi informasi. Daya rusak makin meluas dan tak terkendali. Disadari atau tidak, pornografi bisa menjadi sumber adanya tindak kejahatan-kejahatan yang lain,” kata Mufti Khakim, S.H., M.H., Dosen Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan (FH-UAD) Yogyakarta, saat mengisi di acara Langkah Pakar di AdiTv Sabtu, (13/6/2015).

Menurutnya, beberapa kejahatan akibat pornografi di antaranya pemerkosaan, pencabulan, pembunuhan, pelecehan seksual, pengrusakan keturunan, perzinaan, kekerasan, dan penelantaran anak.

Kemajuan teknologi informasi cepat ditangkap oleh para pelaku tindak pornografi sebagai peluang bisnis yang cukup menggiurkan dengan keuntungan yang berlipat. Produksi pornografi makin mudah dan biaya murah dengan hasil kualitas bagus. Penyebaran pornografi tidak lagi konvensional seperti zaman dulu dengan memasang leaflet. Kini, poster cukup unduh dan unggah via sosial media, Youtube, Instagram, Path, web, maupun blog, setelah itu sudah tersebar seantero dunia dan bisa dinikmati siapa pun.

“Penikmat pornografi tidak mengenal usia, golongan, dan tidak ada batasan. Selagi tersambung dengan internet, semua bisa menikmati,” terang Mufti.

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyebut data yang fantastis, yaitu belanja untuk pornografi tahun 2014 diperkirakan mencapai 50 triliun. Sementara itu, kasus pelecehan seksual di Indonesia berada pada angka 45% melibatkan anak di bawah umur. Bahkan hingga anak usia dini, pornografi pun ikut andil di dalamnya sebagai pemicu terjadinya kejahatan pelecehan seksual atau asusila lainnya.

Seiring dengan pertumbuhan penikmat pornografi yang makin besar, maka situs porno pun tumbuh subur. Mereka mendapatkan keuntungan yang besar dari besarnya jumlah pengunjung yang masuk, membuka, mengklik, mengunduh dari situs yang dibuat. VR-Zone mencatat, dari seluruh situs yang ada, sebanyak 37% adalah situs porno. Hal ini diperoleh dari optenet peneliti web filtering dari Swedia.

Tahun 2011, survei Kominfo lebih mencengangkan lagi, yaitu tiap detik ada 30 ribu halaman situs porno yang diakses oleh pengguna internet di Indonesia. Pada 2009, ada 400 juta situs porno di dunia maya.

Korban-korban pornografi mulai berjatuhan, yang paling miris adalah berita terbaru ada anak siswi SMP di Palembang digilir oleh 10 orang remaja SMA sampai pingsan, dan 2 siswi SMP lainnya sedang melayani 15 orang. Saat ditelisik, ternyata mereka rupanya gemar menikmati pornografi.

“Negara hadir untuk mengendalikan tindak pidana pornografi dengan membuat dan memberlakukan Undang-undang No. 44  tahun 2008 tentang Pornografi. Pembentukan undang-undang pornografi cukup menguras tenaga dan pikiran. Sepuluh tahun diperlukan untuk membahas undang-undang ini. Undang-undang pornografi tidak sekadar sebagai undang-undang yang akan mengatur tentang pornografi, tetapi juga dibentuk dalam rangka melindungi nilai-nilai kesusilaan, nilai moral dan nilai kehormatan sebagai bagian dari nilai kemanusiaan,” ucap Mufti.

Selama ini, Indonesia dikenal sebagai negara yang menjunjung tinggi nilai moral, etika, akhlak mulia, kepribadian luhur bangsa, beriman, bertakwa, dan berkewajiban untuk menjaga harkat serta martabat setiap warga negaranya. “Pornografi dianggap sebagai  bahaya besar yang mengancam kehidupan dan tatanan sosial masyarakat Indonesia menjadi pertimbangan mendasar pembentukan undang-undang pornografi,” tambahnya.

Pro dan kontra tentang pengaturan pornografi mewarnai dinamika pembentukannya. Hal ini tidak terlepas dari pelibatan kekuatan massa untuk menekan dan mendukung pendapat masing-masing kubu. Bagi pihak yang pro berpendapat, negara harus hadir untuk melakukan penyelamatan nilai moral, akhlak, dan martabat kemanusiaan Indonesia yang berpegang teguh pada nilai ketuhanan.

Sementara itu, pihak yang kontra berpendapat bahwa negara tidak usah ikut campur dalam urusan moral privasi warga negaranya. Negara lebih baik memikirkan keadilan dan kesejahteraan rakyat.

Maka, kebijakan politik hukum harus diambil untuk mengatasi pro dan kontra yang semakin meruncing. Bila dibiarkan, dapat mengakibatkan konflik sosial. Akhirnya, negara dengan kebijakan politik hukumnya memutuskan untuk memberlakukan undang-undang pornografi.   

Dalam KUHP, memang sudah diatur tentang tidak pidana kesusilaan, tetapi hanya dalam ruang lingkup yang cukup sempit, yaitu dengan objek berupa, gambar, tulisan dan benda. Di lain pihak, undang-undang pornografi memiliki ruang lingkup yang lebih luas, yaitu gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan lainnya, melalui berbagai bentuk media komunikasi. Objek yang diperluas tentang pornografi diharapkan dapat berisi tentang undang-undang yang bersifat antisipatif terhadap kemajuan teknologi.

Lebih lanjut Mufti mengatakan, ada dua sifat yang melekat pada objek pornografi, yaitu isinya mengandung kecabulan, eksploitasi seksual, serta melanggar norma kesusilaan. Sanksi pidana yang dikenakan cukup berat, yakni dengan hukuman kumulatif alternatif. Pelaku dapat dikenai sanksi penjara dan denda sekaligus. Bahkan dalam pengenaan sanksi, dikenal juga sanksi minimal khusus.

“Mestinya dengan undang-undang ini, penegak hukum dan masyarakat mampu untuk mengendalikan laju pertumbuhan pornografi dan kerusakan yang ditimbulkan,” tukasnya.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2015-06-17 04:05:102015-06-17 04:05:10Indonesia Hadapi Darurat Pornografi

Perlunya Buku Pedoman bagi Mahasiswa Asing PTM

17/06/2015/0 Comments/in Terkini /by Super News

“Internasionalisasi kampus ini sudah tidak bisa dielakkan lagi. Karenanya,  kami Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dan Perguruan Tinggi Aisyiyah (PTA) di Indonesia berkumpul untuk membahas hal tersebut,” ujar Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Ida Puspita, S.S., M.A.Res., Sabtu (13/6/2015).

PTM dan PTA se-Indonesia berkumpul di Yogyakarta untuk menyusun buku pedoman dan buku panduan bagi mahasiswa asing dan perguruan tinggi muhammadiyah. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya internasionalisasi perguruan tinggi.

Menurut Ida, ini merupakan pertemuan rutin tahunan. Kali ini, pertemuan membahas tentang internasionalisasi kampus, yang dihadiri  oleh 66 pemimpin perguruan tinggi dari 53 PTM dan PTA di Indonesia.

“Selama ini sudah banyak PTM dan PTA yang membuka kelas internasional dan melakukan kerja sama dengan perguruan tinggi di luar negeri, termasuk UAD. Kerja sama yang dilakukan antara lain pertukaran mahasiswa, dosen, visiting profesor, double degree, hingga penelitian dan penuliaan karya ilmiah maupun publikasi bersama,” ujar Ida.

Akan tetapi, masih banyak kendala yang dihadapi dalam implementasi internasionalisasi kampus tersebut. Kendala ini antara lain terkait mahasiswa asing di Indonesia. “Ini membutuhkan standar yang sama sehingga dibutuhkan buku pegangan dan panduan bagi mahasiswa asing saat kuliah di PTM dan PTA,” tambahnya.

Selain penyusunan buku panduan dan pegangan bagi mahasiswa asing, pertemuan tersebut juga menggelar sharing atau tukar pengalaman terkait program internasionalisasi kampus antar.

Ida berharap, pertemuan rutin tersebut dapat memberikan pengalaman bagi perguruan tinggi yang masih belum berpengalaman melakukan kerja sama luar negeri.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/field/image/kui_internasinalisasi_mahasiswa_asing_uad.jpg 312 448 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2015-06-17 04:04:432015-06-17 04:04:43Perlunya Buku Pedoman bagi Mahasiswa Asing PTM

PKBH UAD Adakan Karya Pelatihan Hukum

16/06/2015/0 Comments/in Terkini /by Super News

Dalam rangka peningkatan kemampuan praktis mahasiswa Fakultas Hukum (FH), Pusat Konsultasi Bantuan Hukum Universitas Ahmad Dahlan (PKBH UAD) mengadakan Karya Pelatihan Hukum (KARTIKUM). Acara yang diselenggarakan di kampus II Jl. Pramuka Umbulharjo Yogyakarta pada Jum’at-Sabtu, (12-13/6/2015) ini mengusung tema “Mewujudkan Penegakan Hukum yang Mengutamakan Integritas Moral Intelektual”.

“Mahasiswa Fakultas Hukum diharapkan tidak hanya memiliki kemampuan intelektual, tetapi harus diimbangi dengan kemampuan praktik di bidang hukum,” ungkap Direktur PKBH UAD, Fanny Dian Sanjaya, S.H. dalam sambutannya.

KARTIKUM  ini juga dilatih oleh para pemateri yang andal di bidangnya. Di antaranya dari Polresta Yogyakarta, Hakim Pengadilan Negeri Yogyakarta Sumedi, S.H., Hakim Pengadilan Agama Yogyakarta Dra. Syamsiah., M.H., advokat senior Hamzal Wahyudin, S.H., Heny Astiyanto, S.H, Pengadilan Tata Usaha Negara, Direktur Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Dr. Sari Murti Widyastuti, S.H., M.Hum., juga akademisi Rahmat Muhajir Nugroho, S.H., M.H.

Fanny juga mengungkapkan bahwa saat ini PKBH UAD sedang menangani 12 kasus terdiri atas kasus pidana dan perdata. Selain itu, PKBH menjalin kerja sama dengan seluruh Pengadilan Negeri Yogyakarta dalam bentuk membuat Pos Bantuan Hukum. Keberadaan mahasiswa sebagai volunter sangat diharapkan karena dapat membantu PKBH dan dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa di bidang penyelesaian kasus-kasus hukum.

Selama ini, PKBH UAD termasuk salah satu Organisasi Bantuan Hukum yang sudah terakreditasi. Perannya selama ini dalam rangka bagian dari FH untuk mengabdi kepada masyarakat dan membantu masyarakat yang memiliki persoalan hukum.

Di lain pihak, Dekan FH Muhajir Nugroho, S.H., M.H.  menyambut baik acara KARTIKUM, bahkan ia berharap acara seperti ini bisa dilaksanakan secara berkesinambungan.

“Lulusan peserta diharapkan dapat direkrut menjadi volunter di PKHB UAD. Peningkatan kemampuan mahasiswa Fakultas Hukum di wilayah praktis perlu diasah dengan pelatihan-pelatihan keterampilan bidang hukum, salah satunya KARTIKUM,” tutupnya.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2015-06-16 00:48:182015-06-16 00:48:18PKBH UAD Adakan Karya Pelatihan Hukum

Perguruan Tinggi Muhammadiyah Wajib Internasionalisasi

16/06/2015/0 Comments/in Terkini /by Super News

Internasionalisasi Perguruan Tinggi saat ini telah menjadi tren global. Batas antarnegara yang semakin tidak tampak, juga semakin mudahnya transportasi telah membuat mobilitas dosen dan mahasiswa lintas negara semakin bertambah. Hal ini tentunya akan menyebabkan tingkat persaingan antarnegara di sektor pendidikan menjadi semakin terbuka.

“Untuk menghadapi tingkat persaingan antar-Perguruan Tinggi di luar batas wilayah negara, sangatlah penting bagi PT di bawah naungan Muhammadiyah untuk meningkatkan daya saing global di tingkat internasional,” terang Ida Puspita, M.A.Res., Ketua Pelaksana Workshop Internasionalisasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah Sabtu, (13/6/2015) di Hotel Arjuna.

Menurutnya, meningkatnya daya saing global menuntut PT, khususnya yang berada di bawah naungan Muhammadiyah untuk mampu bersaing di tingkat global.

Workshop yang diadakan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta bekerja sama dengan Majelis Dikti PP Muhammadiyah merupakan salah satu cara memberikan pemahaman tentang KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) dan kesetaraan jenjang pendidikan di ASEAN (dari sisi internationally recognized curriculum).

Acara ini menginformasikan akreditasi AUN QA (Quality Assurance of Higher Education Institutions in ASEAN) tentang ASEAN recognized accreditation.  Selain itu juga memberikan pemahaman tentang metode pengembangan pembelajaran bahasa Inggris bagi mahasiswa sebagai bekal menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN).

Beberapa PT Muhammadiyah telah melakukan langkah-langkah aktif dalam meningkatkan daya saing global. Tidak terkecuali UAD. Sejak tahun 2007, UAD sudah melakukan kerja sama kemitraan dengan institusi luar negeri, membuka program double degree maupun alih kredit dengan mitra luar negeri, melakukan penerimaan mahasiswa asing, dan mengikuti program pemeringkatan perguruan tinggi di tingkat internasional.

“Ada 68 negara yang menjadi patner UAD saat ini. Wilayah Asia, Eropa, Australia, dan Selandia Baru yang telah menjalin kerja sama,” jelas Ida.

Pada kesempatan tersebut, hadir pembicara dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, yakni Dr. Illah Sailah. Perwakilan dari AUN QA, Dr. Andri Cahyo Kumoro, (Universitas Diponegoro) dan British Council, Director English for Education Systems Indonesia, yaitu Damian Ross.

Hasil pembahasan workshop rencananya akan dijadikan buku. Nantinya, buku tersebut akan dijadikan buku panduan. “Dengan adanya buku, akan mempermudah mereka yang ingin belajar,” tutup Ida yang merupakan Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) UAD tersebut.

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/field/image/ida_puspita_sule.jpg 269 395 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2015-06-16 00:47:062015-06-16 00:47:06Perguruan Tinggi Muhammadiyah Wajib Internasionalisasi

Membaca Muatan Karakter dan Nilai Moral dalam Buku Lebah Lebay di Taman Larangan

12/06/2015/0 Comments/in Terkini /by Super News

Forum Apresiasi Sastra (FAS) ke-47 kali ini menghadirkan buku kumpulan cerita anak yang berjudul Lebah Lebay di Taman Larangan karya Dr. Rina Ratih. Hadir sebagai pembicara dalam acara tersebut adalah Dra. Sugihastuti, M. S.

Menurut Suguhastuti, setelah membaca buku kumpulan cerita anak tersebut, banyak ditemukan nilai pendidikan moral, pendidikan karakter, dan pendidikan budi pekerti.

“Cerita anak di dalam buku kumpulan cerpen Lebah Lebay di Taman Larangan banyak mengandung nilai pendidikan karakter. Hal itu dimaknai pembaca sebagai upaya pengarang dalam rangka menyampaikan pesan,” terangnya.

Rina Ratih sebagai penulis dinilai sangat lihai dalam mentransformasikan dan membudayakan nilai-nilai moral dasar. Ada sejumlah nilai karakter atau akhlak mulia yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari melalui kumpulan cerita anak ini. Jika muatan nilai-nilai pendidikan karakter tersebut dapat direalisasikan dalam kehidupan anak-anak atau pembacanya, maka akan dihasilkan karakter manusia yang bermartabat.

Sugihastuti menambahkan, “Rina Ratih termasuk salah satu penulis yang aktif dan produktif. Ia selalu meluncurkan buku-buku barunya setiap tahun, biasanya di bulan April sesuai dengan bulan kelahirannya.”

Hal ini diharapkan dapat menjadi salah satu contoh bagi penulis lain, khususnya untuk mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) agar lebih produktif dan terus menghasilkan karya.

Sementara itu, Rina Ratih mengungkapkan bahwa kegiatan dan kebiasaan menulis memang perlu dilestarikan sebagai sarana mengekspresikan diri.

Menulis cerita anak tidak mudah, hal yang harus banyak diperhatikan adalah mengenai gaya bahasa, diksi. Bahasa yang digunakan harus mudah dan umum supaya anak-anak paham.

“Membaca dan menulis itu memang harus dipaksa, karena akan membentuk karakter orang menjadi pribadi yang lebih unggul, memiliki kreasi dan kreatif, serta imajinasi lebih dibandingkan orang lain,” kata Sugihastuti.

“Sesuai dengan pembahasan, buku ini lebih cocok diberikan kepada anak sekolah dasar,” tutupnya dalam acara yang berlangsung pada Rabu, (11/6/2013) di hall kampus II UAD, Yogyakarta.

.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/field/image/muatan_karakter_dan_nilai_moral_dalam_buku_lebah_lebay_di_taman_larangan.jpg 299 448 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2015-06-12 05:52:382015-06-12 05:52:38Membaca Muatan Karakter dan Nilai Moral dalam Buku Lebah Lebay di Taman Larangan

Swasembada Pangan Indonesia Masih Sulit

12/06/2015/0 Comments/in Terkini /by Super News

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan mengatakan, sangat sulit bagi Indonesia dalam waktu dekat ini bisa melakukan swasembada pangan. Bahkan, hal itu sangat tidak mungkin karena penyusutan lahan pertanian terus terjadi di Indonesia.

“Kerusakan saluran irigasi dan waduk juga terus terjadi. Boleh saja, kita saat ini berteriak tak perlu lagi impor pangan. Namun kenyataannya, komoditas beras, gandum, gula, kedelai, dan bahan pangan lain, hingga sekarang pun masih impor,” ucap Zulkifli saat menjadi pembicara dalam seminar “Kedaulatan Pangan untuk Kemandirian Bangsa, dari Yogya untuk Indonesia”, di kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Rabu (10/6/2015).

Seminar ini digelar atas  kerja sama Majelis  Pemberdayaan Masyarakat (MPM),  Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY dengan UAD.

Zulkifli melanjutkan, “Sulit untuk berbicara peningkatan produktivitas pangan jika setiap tahun lahan pertanian menyusut. Begitu pula pembangunan infrastruktur irigasi. Memang, sudah direncanakan pembangunan sejumlah waduk. Namun sementara ini, yang kita dengar justru kerusakan waduk atau penyusutan fungsi irigasi. Jadi, sekali lagi, swasembada pangan masih sangat jauh.”

Dari sisi distribusi pupuk ke petani pun masih belum beres. Kepemilikan lahan pertanian saat ini rata-rata hanya 0,3 hektar per KK (kepala keluarga). Bibit unggul juga belum ditemukan secara baik sehingga mustahil bagi para petani dengan lahan sempit, akan berani melakukan inovasi. Bahkan karena tidak menguntungkan lagi, lahan mereka justru dijual. Akhirnya, dikonversi untuk kepentingan lain di luar pertanian.

Kondisi inilah yang membuat Zulkifli pesimis Indonesia bisa melakukan swasembada pangan dalam waktu dekat.

Sementara itu, Ketua MPM PWM DIY, Dwi Kuswantoro mengatakan, banyak hal ironis di negeri ini menyangkut swasembada maupun kedaulatan pangan. “Sungguh suatu ironi jika kita bicara swasembada pangan yang hanya diartikan sebagai bebas dari impor beras. Padahal, kita saat ini masih seratus persen mengimpor gandum. Begitu pula dengan bahan pangan yang lain.”

Salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah mengurangi ketergantungan pada beras. “Dengan kata lain, kita harus melakukan diversifikasi pangan. Harus mulai dilirik bahan pangan nonberas maupun gandum,” lanjut Dwi.

Menurutnya, singkong bisa menjadi salah satu alternatif yang bisa dipilih. Terutama untuk kabupaten Gunungkidul DIY, tanaman ini sangat mudah diperoleh dan murah. Pihaknya juga mengungkapkan bahwa telah melakukan  kerja sama dengan petani di Gunungkidul sejak 2012 lalu, untuk pengembangan dan peningkatan bahan olahan pangan dari singkong.

“Ternyata, banyak hal yang bisa dilakukan dari bahan baku singkong dan ini harus terus kita kembangkan,” pungkasnya.

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/images/Swasembada Pangan Indonesia Masih Sulit 4.jpg 299 448 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2015-06-12 05:48:052015-06-12 05:48:05Swasembada Pangan Indonesia Masih Sulit
Page 502 of 688«‹500501502503504›»

TERKINI

  • Edward Hikmawan, Anak Petani dari Sragen, Raih Beasiswa Kedokteran 1 Miliar di UAD07/07/2025
  • Isu Lingkungan, Keadilan Gender, dan Peran Mahasiswa dalam Advokasi Ekologis05/07/2025
  • Mahasiswa KKN UAD Ajak Warga Kasihan Bantul Tingkatkan Kesadaran Pemilahan Sampah05/07/2025
  • BEM FH UAD Adakan Pelatihan Public Speaking05/07/2025
  • Gagas UMKM Mandiri, KKN UAD Gelar Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring05/07/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa UAD Raih Bronze Medal dan Best Poster di Kompetisi Nasional Business Plan05/07/2025
  • Mahasiswa Gizi UAD Raih Juara I Lomba Poster Contest 2025 Tingkat Nasional05/07/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara II dan The Golden Quill di National Creathink Festival 202505/07/2025
  • I-WASLABOT: Inovasi Mahasiswa UAD Raih Juara di PIKIR 202504/07/2025
  • Mahasiswa Ilmu Komunikasi UAD Raih Juara II dalam BE-FEST 202503/07/2025

FEATURE

  • Kepribadian dan Metode Pendidikan Nabi05/07/2025
  • Belajar ONMIPA dari Ahlinya04/07/2025
  • Kunci Mendapatkan Kebahagiaan Hidup04/07/2025
  • Memperteguh Jati Diri Mahasiswa03/07/2025
  • Strategi Advokasi dalam Melahirkan Solusi atas Permasalahan Hukum di Masyarakat03/07/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top