• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Boyong 3 Tropi: Tim Robot UAD Pertahankan Tradisi Juara

29/09/2014/0 Comments/in Terkini /by Super News

Adalah Tim RDC_ Panzer Fira M_20, Panzer _2ART dan RDC_Panzer_Buki yang membawa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) raih juara dan mengukuhkan tradisi juara.

Menurut data yang diberikan Dekan Fakultas Tehnologi Industri (FTI) Kartika Firdausy, S.T., M.T bahwa, Tim RDC_ Panzer Fira M_20 raih juara 1 kategori Mikrokontroller, Tim Panzer _2ART raih Juara 2 kategori Mikrokontroller dan RDC_Panzer_Buki kategori Speed Racer raih Juara 1 pada kejuaraan Line Tracer Design and Contest (LTDC).

LTDC merupakan kompetisi Robot Line Follower yang diadakan oleh  Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang. Awalnya, LTDC yang pertama kali diadakan pada tahun 2010 ini hanya diselenggarakan di lingkup kota Malang. Namun pada 2014, kontes dengan tema “Kompetisi Robot Berbudaya Indonesia” tersebut diikuti oleh seluruh tanah air. Harapannya, Indonesia tetap dapat maju dalam bidang teknologi, khususnya robotika tanpa meninggalkan aspek budaya bangsa.

LTDC 2014 sangat populer bagi kalangan siswa maupun mahasiswa. Terbukti terdapat 170 kontestan  dari berbagai sekolah dan perguruan tinggi. Mereka adalah 48 tim kategori mikrokontroler, 22 tim kategori speed racer, dan 100 tim peserta dari berbagai sekolah menengah untuk kategori analog.

Ajang kontes robot berskala nasional ini digelar di Gedung Sasana Budaya, Universitas Negeri Malang (UM) pada Rabu (24/09/2014). Para kontestan saling beradu kecepatan, kelincahan, dan ketepatan dalam menaklukkan lika-liku track sepanjang satu kilometer yang sudah ditetapkan panitia. Robot-robot yang dipertandingkan ini terdiri atas tiga kategori, yaitu analog, mikrokontroler, dan speed racer. Untuk kategori speed racer, robot yang boleh dipertandingkan adalah robot mikrokontroler.

Tim robot UAD menurunkan 2 kategori untuk berlaga, yaitu mikrokontroller dan speed racer. Mereka di bawah pembinaan Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri (FTI). Tim mikrokontroller Tim Panzer_2ART  diketuai Jehian Kamal Sri Artantyo  dengan anggota Raivan Naufal dan Ibnu Atma Kusnadi. Sementara dari Tim RDC_Panzer_019  diketuai oleh Dian Taufik Hendra Nugroho dengan anggota Aan Marianto dan Ary Rachman. Tim RDC_Panzer Fira M_20  dipimpin oleh Mahmud Afif dan beranggota Ridho Kusuma Putra serta Tri Wahono. Selain itu, ada satu TIM speed racer  yakni  RDC_Panzer_Buki yang dipimpin oleh ketua tim Janu Prasetyo dengan anggota Adhi Saefudin dan Heru Hermawan. Dari tim yang diajukan tersebut, Tim Robot UAD berhasil melanjutkan tradisi berprestasi dengan memboyong tiga tropi dari event LTDC 2014. Selamat! (Doc)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/field/image/juara_boyong_3_tropi_tim_robot_uad_pertahankan_tradisi_juara.jpg 336 448 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2014-09-29 07:06:082014-09-29 07:06:08Boyong 3 Tropi: Tim Robot UAD Pertahankan Tradisi Juara

Libur Idul Adha 1435H, 4 – 6 Oktober 2014

29/09/2014/0 Comments/in Terkini /by Super News

Menyemarakkan Hari raya Idul Adha 1435H, Sabtu, 4 Oktober 2014, kegiatan akedemik di UAD diliburkan Mulai Sabtu-Senin, 4 – 6 Oktober 2014.

 
https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2014-09-29 06:13:222014-09-29 06:13:22Libur Idul Adha 1435H, 4 - 6 Oktober 2014

Berharap dari Komunikasi Inklusif SBY-Jokowi

29/09/2014/0 Comments/in Terkini /by Super News

Anang Masduki

Ada perkembangan baru dalam tradisi demokrasi di Indonesia. Pertemuan SBY dan calon pengantinya, Jokowi hari rabu 27 Agustus di Nusa Dua, Bali. Pertemuan kedua tokoh ini memberikan sebuah harapan. Yaitu terbangunnya komunikasi yang inklusif antara presiden lama dengan presiden yang baru bagi keberlangsungan estafet kepemimpinan yang egfektif. Disisi lain, publik sedang dihadapkan pada pembatasan subsidi BBM. Dibeberapa SPBU bisa kita saksikan banyak orang yang mengantri untuk mendapatkan premium, solar maupun pertamax. Lebih jauh, isu BBM telah bergulir menjadi bola panas dalam kancah politik. Mengingat beberapa kali Jusuf Kalla meminta SBY untuk menaikan BBM, sedangkan SBY terlihat enggan. Sehingga banyak pengamat yang memprediksi, salah satu agenda pertemuan di Bali adalah forum negosiasi.

Perlu diapresiasi, SBY membuka ruang seluas-luasnyanya bagi Jokowi untuk berkonsultasi dan mengakses informasi. Harapannya Jokowi bisa belajar dan beradaptasi dengan tugas-tugas yang baru dan lebih berat. Mungkin alasan ini bisa dibenarkan. Mengingat SBY ketika hendak menjabat presiden pada periode pertamannya, mengalami kebuntuan komunikasi dengan presiden sebelumnya, yaitu Megawati ditahun 2004. Dan komunikasi itu belum cair sampai sekarang. Sederhana untuk mengukurnya, Megawati belum pernah menghadiri upacara bendera 17 Agustus di istana Merdeka selama 10 tahun masa kepemimpinan presiden SBY. Mereka pernah bertemu disaat presiden Obama berkunjung ke Indonesia dan saat debat capres tahun 2009. Itupun bisa dicermati jika pertemuannya tiada rasa kehangatan. Artinya, mereka berdua belum pernah meluangkan waktu untuk bertemu dan membuka ruang komunikasi maupun silaturahmi. Namun agak berbeda jika kita mencermati pola komunikasi yang dibangun oleh SBY kepada Jokowi selaku calon pengantinya. SBY mengundang Jokowi untuk bertemu di Nusa Dua Bali dan menegaskan bahwa akan ada pertemuan-pertemuan selanjutnya.

Pertemuan tersebut bisa dimaknai, paling tidak empat hal. Pertama, SBY ingin menanamkan kesan seorang yang negarawan dengan menghilangkan ego dan sifat dendam politik. SBY ingin menunjukan kepada rifalnya, Megawati siapa yang lebih negarawan. Kedua, membuka pintu konsultasi dan sebagai wahana proses pembelajaran bagi presiden yang baru. Sehingga permasalahan bangsa bisa dipelajari oleh Jokowi untuk kemudian dicarikan solusinnya. Jika dilihat dari konferensipress SBY dan Jokowi setelah pertemuan di Nusa Dua, Bali. Salah satu tema yang dibahas adalah postur APBN 2015 dan APBN perubahan.

Ketiga, mengutip pepatah dari Milton Friedman, seorang ekonom pemenang Hadiah Nobel dalam bukunya yang terbit tahun 1975 "There Ain't No Such Thing As A Free Lunch", artinya "Tidak ada makan siang yang gratis." Yang ia maksudkan, bahwa tidak ada sesuatu hal yang gratis dalam politik, seseorang, di suatu tempat, entah bagaimana, selalu akan membayar. Pertemuan SBY dan Jokowi memang menjadi forum negosiasi politik khususnya terkait kenaikan harga BBM. Keempat, perlu diingat, selama pemerintahan SBY telah menaikan harga BBM sebanyak empat kali. Namun partai utama pendukung Jokowi, PDIP selama ini paling vokal menolak kenaikan harga BBM. Hal ini bisa menjadi daya dongkrak justifikasi bahwa PDIP hipokrit. Dulu menolak sekarang mendesak kenaikan BBM.

Dari  sini dapat ditarik sebuah garis merah bahwa, apapun hasil pertemuan kedua tokoh tersebut perlu diapresiasi. SBY telah membuka jalan komunikasi bagi penerusnya untuk mengakses informasi dan konsultasi. Dan disisi lain, SBY ingin mengakhiri masa pemerintahannya dengan khusnul khotimah. SBY ingin membuat kenangan manis di hati rakyatnya. Semoga.

*penulis adalah dosen Komunikasi UAD

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2014-09-29 06:05:242014-09-29 06:05:24Berharap dari Komunikasi Inklusif SBY-Jokowi

Pengalaman Mengelola Jurnal

29/09/2014/0 Comments/in Terkini /by Super News

Oleh Rendra Widyatama, SIP., M.Si

Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan, pengelola Jurnal Litraya

Menurut Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PDII LIPI), jumlah jurnal ilmiah (cetak) di Indonesia berkisar 7.000 buah. Dari jumlah itu, 4.000 di antaranya telah terbit secara rutin sementara 3000 lainnya tidak teratur terbitnya. Dari jurnal yang terbit terarur tadi, hanya 300 jurnal yang berhasil mendapatkan akreditasi.

Ada banyak faktor yang menyebabkan jurnal tidak terbit teratur. Namun masalah terbanyak yang dihadapi pengelola jurnal adalah langkanya naskah. Karena naskah kurang sehingga tidak teratur terbit, maka efek berikutnya adalah gagalnya jurnal untuk terakreditasi. Masalah tersebut sungguh menggelisahkan. Namun benarkah persoalan kurangnya naskah tidak dapat diatasi?

Pengalaman

Mulai pertengahan tahun 2013 lalu, penulis diserahi tanggungjawab mengelola sebuah jurnal yang terbit sejak tahun 2001. Pada terbitan pertama sampai kelima, jurnal tersebut relative teratur. Namun menginjak terbitan keenam, perlahan-lahan mulai tersendat-sendat, bahkan sempat fakum untuk beberapa waktu. Dilandasi semangat ilmiah luar biasa dari institusi, jurnal tersebut direvitalisasi kembali kepengelolaannnya.

Menerima amanah tersebut, penulis langsung mencoba menghidupkan gagasan lama saat bergabung dengan institusi lama yang saat ini sudah tutup karena tak adanya lagi mahasiswa. Yaitu menjalin kerjasama dengan kampus lain untuk bersama-sama saling tukar menukar artikel.

Mulailah penulis hunting naskah dengan menghubungi universitas yang memiliki disiplin ilmu terkait. Upaya tersebut belum membuahkan hasil, meski umumnya pertguruan tinggi tersebut menyatakan siap bekerjasama, namun sayang tidak kunjung diikuti langkah nyata berkirim artikel.

Saya jadi ingat surat edaran DIKTI tertanggal 27 Januari 2012 No. 152/E/T/2012 perihal kewajiban menulis jurnal. Bila aturan itu sukses diterapkan, tentu kesulitan mencari naskah tidak akan saya jumpai. Namun apa mau dikata. Para akademisi kita tidak suka dipaksa-paksa, meski oleh pemerintahnya sendiri.

Menyadari kemungkinan gagal atas upaya pertama, penulis mencoba alternatif lain. Kali ini justru bekerjasama dengan para dosen matakuliah maupun pembimbing karya ilmiah baik skripsi dan tesis, namun masih dalam institusi yang sama. Format penduan penulisan artikel jurnal saya kirimkan pada mereka untuk dijadikan acuan. Hasilnya mulai terlihat. Dalam waktu yang singkat, terkumpul sekitar 80 artikel. Artikel-artikel tersebut adalah tugas matakuliah mahasiswa, penelitian skripsi dan tesis. Sampai tulian ini dibuat, jumlah artikel masih terus bertambah, termasuk dari karya dosen yang baik karena kesadaran sendiri menulis maupun kebutuhan untuk menaikan pangkat.

Meski tidak seluruh artikel layak diterbitkan, namun dengan beberapa revisi, akhirnya naskah-naskah itu bisa diterbitkan. Bersama pengelola lain, kami sepakat sedikit maklum bilamana dijumpai kualitas artikel ada yang sedikit kurang bagus. Prioritas kami, yang penting terbit teratur dahulu. Bila sudah teratur, perlahan-lahan kualitas ditingkatkan. Kalau sudah teratur dan populer, tentu jurnal akan diminati penulis. Ke depan setelah itu, akan kami lanjutkan ke luar negeri, mengundang para penulis asing.

Berdasarkan pengalaman itu, penulis berkesimpulan bahwa mengelola jurnal sebenarnya tidak terlalu sulit. Apabila semua kampus melakukan seperti itu, lalu sepakat saling menukar naskah, tentu variasi penulis sebuah jurnal akan lebik lagi. Bila bervariasi, maka syarat terakreditasi lebih mudah dicapai. Sekarang, tinggal menumbuhkan kemauan semua pihak untuk bekerjasama. Mari, siapa mau ikut jejak kami?

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2014-09-29 06:04:222014-09-29 06:04:22Pengalaman Mengelola Jurnal

Seminar Internasional: Membangun Citra Indonesia di Mata Internasional melalui Bahasa dan Sastra Indonesia

25/09/2014/0 Comments/in Terkini /by Super News

Dalam rangka Pertemuan Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia XXXVI, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Ahmad Dahlan (PBSI UAD) akan mengadakan Seminar Internasional bertajuk Membangun Citra Indonesia di Mata Internasional melalui Bahasa dan Sastra Indonesia.

Acara akan diselenggarakan hari Sabtu-Minggu, 11-12 Oktober 2014 di hotel @Hom, Yogyakarta. Hadir sebagai pembicara utama Prof. Dr. Suminto Sayuti (UNY), Prof. Dr. I Dewa Putu Wijana (UGM), Prof. Yang Xiaoqiang (China), Dr. Rina Ratih, M.Hum. (UAD), Nicholas Jackson (Australia), dan Chris Woodrich (Kanada).

Bagi yang ingin ikut, daftarkan diri anda langsung di Sekretariat Panitia, FKIP PBSI UAD, Kampus II, Jl. Pramuka 42 atau melalui surat elektronik (surel) pibsi2014@gmail.com. Informasi lebih lengkap dapat menghubungi Wachid Eko (0858 6815 89899), Siti Salamah (0819 3175 0316), serta mengakses situs www.pibsi2014.tumblr.com dan www.pibsi2014.uad.ac.id. serta http://pbsi.uad.ac.id/

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/images/Pamflet PIBSI 2014 comp.jpg 448 325 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2014-09-25 06:52:282014-09-25 06:52:28Seminar Internasional: Membangun Citra Indonesia di Mata Internasional melalui Bahasa dan Sastra Indonesia

Bazar Buku Kreskit 2014 : Genggam Ilmu dengan Buku

23/09/2014/0 Comments/in Terkini /by Super News

 

            Lebih dari 300 judul buku dijajakan pada Bazar Kreskit 2014 di Hall Kampus 2 Universitas Ahmad Dahlan sejak 15 hingga 20 Sepetember lalu. Dengan tema “Genggam Ilmu dengan Buku”, organisasi jurnalistik di bawah naungan Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (HMPS-PBSI) ini menggelar acara bazar buku dengan menggandeng lima penerbit ternama di kota Yogyakarta.

            Buku-buku terbitan Diva Press, Ar-ruzz Media, Navilla, Jalasutra dan Istana Agency terlihat memenuhi lima tempat yang disediakan panitia. Puluhan jenis buku tersedia mulai dari Sastra, Hukum, Pendidikan, Fiksi, hingga Kesehatan. Ditemui saat penutupan bazaar 20 September lalu, Reyhani selaku sekertaris Bazar Buku Kreskit 2014 menuturkan bahwa tujuan diadakannya bazaar ini adalah untuk membantu memenuhi kebutuhan bacaan mahasiswa dan mahasiswi pada awal semester ganjil ini. Kendati banyak kendala yang dihadapi dalam pelaksanaannya, bazar buku yang pertama kali digelar oleh organisasi jurnalistik Kreativitas Kita (Kreskit) ini dapat dibilang sukses.

            Diakui Lusiani, mahasiswi semester 3 Program Studi PBSI bahwa acara Bazar Buku Kreskit 2014 ini sangat membantu mahasiswa.“Jadi kami nggak perlu jauh-jauh ke toko buku, cukup beli buku di kampus. Bukunya bagus-bagus, jadi banyak yang ingin dibeli, paling suka buku-buku tentang sastra,” jelasnya.

            Ketika ditanya perihal harapan untuk acara serupa di kemudian hari, mahasiswi yang membeli buku “Darah Daging Sastra Indonesia” terbitan Jalasutra ini berharap agar koleksi buku-buku sastra lebih lengkap dan bervariasi. Dalam prakteknya pun, Lusiani berharap agar komunikasi penjual dan pembeli bisa lebih erat, “Mungkin diadakan live music atau pertujukan, biar lebih seru,” tuturnya.(Doc)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2014-09-23 03:14:122014-09-23 03:14:12Bazar Buku Kreskit 2014 : Genggam Ilmu dengan Buku

Mengenal Hafiz Al-Qur’an UAD

23/09/2014/0 Comments/in Terkini /by Super News

(Tips Menghafal Mudah ala Mahasiswa Hafiz al-Qur’an UAD)

Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “Penghafal al–Quran akan datang pada hari kiamat, kemudian al–Quran akan berkata: Wahai Tuhanku, bebaskanlah dia, kemudian orang itu dipakaikan mahkota karamah (kehormatan), al–Quran kembali meminta: Wahai Tuhanku tambahkanlah, maka orang itu dipakaikan jubah karamah. Kemudian al–Quran memohon lagi: Wahai Tuhanku ridhailah dia, maka Allah meridhainya. Dan diperintahkan kepada orang itu, bacalah dan teruslah naiki (derajat-derajat surga), dan Allah menambahkan dari setiap ayat yang dibacanya tambahan nikmat dan kebaikan.” (HR. Tirmidzi, hadits hasan {2916}, Ibnu Khuzaimah, dishahihkan Al Hakim)

Itulah salah satu fadhilah (keutamaan) jika kita mau menghafal al-Qur’an, kitab suci umat Islam, yang merupakan petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa dan pedoman hidup bagi umat manusia hingga akhir zaman.

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dikenal sebagai perguruan tinggi yang sangat memperhatikan terjaganya al-Qur’an. Hal ini dibuktikan dengan mewajibkan civitas akademika untuk dapat membaca al-Qur’an dengan baik dan benar, diterapkannya kurikulum Tahfidzul Qur’an di beberapa fakultas, dan mengarahkan mahasiswa serta dosen melakukan penelitian tentang Living Qur’an.

Tahun ini, beberapa mahasiswa baru (maba) UAD banyak yang hafiz Qur’an. Berbagai alasan yang melatarbelakangi mereka masuk di UAD. Di antaranya ingin menambah hafalan, ingin menjaga hafalannya, mendalami studi Islam, dan alasan-alasan yang lain. Mereka adalah Muqimudin Husni Arsyad, Neli Silfiowati, dan Eka Rinor Maya. Ketiganya merupakan maba Program Studi Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Agama Islam.

Muqimudin Husni Arsyad, akrab disapa Arsyad. Mahasiswa asli Magelang ini mengaku mulai menghafal al-Quran sejak masuk SMP di Pondok Pesantren Tahfiz Hamalatul Qur’an. “Alhamdulillah, dalam waktu tiga tahun, saya sudah hafal tiga puluh juz,” katanya.

Sebelum masuk di UAD, Arsyad lebih dulu kuliah di Ma’had Ali bin Abi Thalib UMY Bahasa Arab selama satu tahun. Selain kuliah, Arsyad sibuk mengajar Tahfiz Al-Qur’an dan Bahasa Arab di pondok pesantrennya dan di Universitas Gadjah Mada (UGM) kelas untuk menghafal al-Qur’an.

“Bagi teman-teman yang ingin menghafal al-Qur’an, carilah waktu yang tepat. Baiknya sebelum dan sesudah subuh. Tiap-tiap individu mempunyai ciri khas metode tersendiri dalam menghafal. Lambat laun dia akan menemukan metode yang tepat dan mudah untuk menghafal sesuai dengan kemampuannya, asalkan ada niatan dalam dirinya,” tambahnya.

Selain Arsyad, ada Eka Rinor Maya. Gadis yang akrab dipanggil Maya ini mengaku mulai menghafal al-Qur’an ketika masuk di Muhammadiyah Boarding School, Prambanan, setelah lulus dari SMP di Kalimantan Tengah.

Menurut mahasiswi yang menyukai olahraga pencak silat ini, agar mudah dalam menghafal al-Qur’an maka belajarlah dengan ustadz/ustadzah yang sudah hafal al-Qur’an, sering-sering tadarus al-Qur’an, dan memilih waktu yang tepat untuk menghafal serta murajaa’ah hafalan.

Hal senada juga diutarakan Neli Silfiowati. “Untuk memudahkan menghafal, maka rajinlah tadarus al-Qur’an, menghindari perbuatan-perbuatan maksiat karena cahaya al-Qur’an senantiasa menaungi orang-orang yang bersih,” kata gadis yang kerap disapa Neli ini.

Neli yang merupakan kelahiran Pemalang, 17 Mei 1993 mengaku, ia mulai menghafal ketika SMA dan masuk di Pondok Pesantren Taruna al-Qur’an Yogyakarta. Saat ini, ia telah hafal lima belas juz. Selain aktif kuliah, Neli juga sibuk mengajar ngaji ibu-ibu dan mengajar les privat untuk anak SD. (CH)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/field/image/hafid_uad_al_qur_an_uad_2.jpg 310 490 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2014-09-23 03:04:272014-09-23 03:04:27Mengenal Hafiz Al-Qur’an UAD

Dr. Rosemini A.P., M.Psi : Menjadi Pendidik Anak yang Baik

23/09/2014/0 Comments/in Terkini /by Super News

 

Anak merupakan anugerah terindah dari Tuhan Yang Maha Esa. Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang layak sebagaimana tercantum di UUD 1945 Pasal 31 ayat 1. Dalam hal ini, orangtua dan guru memegang peranan penting dalam proses pendidikan karena merekalah orang-orang terdekat (significant others) dengan keseharian anak, baik di rumah maupun di sekolah.

Untuk menjadi pendidik yang baik, orangtua maupun guru hendaknya melakukan beberapa hal. Seperti yang dikatakan Dr. Rosemini A.P., M.Psi. dalam acara seminar nasional Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Ahmad Dahlan (PG-PAUD UAD), Sabtu (06/09)  lalu. Acara yang berlangsung di auditorium kampus I UAD ini mengangkat tema “Membangun Karakter Anak Melalui Rekonstruksi Lingkungan Rumah dan Sekolah Bebas Budaya Kekerasan”. Dalam acara tersebut, setidaknya ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam mendidik anak.

  1. Memahami Karakteristik Perkembangan Anak

Setiap anak memiliki karakteristik masing-masing sesuai dengan tahapan perkembangannya. Dengan memahami karakteristik tersebut, orangtua/guru diharapkan mampu melakukan pendekatan yang sesuai dalam proses pendidikan anak. Misalnya mendidik dengan metode bermain, bercerita dan analogi untuk anak usia dini, melakukan diskusi, membuat kesepakatan, serta memperlakukan sebagai rekan kepada anak usia remaja.

  1. Mengasah Moral Orangtua/Guru

Dengan moral yang terasah, diharapkan orangtua/maupun guru mampu mendidik anak dengan cara yang baik, sekaligus menjadi contoh yang baik pula bagi anak.

  1. Meningkatkan Pemahaman Orangtua/Guru Terkait dengan Pengasuhan dan Pengajaran

Pola asuh terbagi atas empat macam, yaitu authoritarian (otoriter), authoritative (demokrasi), uninvolved (tidak terlibat), dan indulgent (permisif). Orangtua/guru hendaknya menerapkan berbagai pola asuh secara bergantian menyesuaikan situasi dan kondisi yang sedang dihadapi. Lihat Juga tips Mendidik anak.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2014-09-23 02:45:162014-09-23 02:45:16Dr. Rosemini A.P., M.Psi : Menjadi Pendidik Anak yang Baik

Family Gathering Milad UAD Ke 54

22/09/2014/0 Comments/in Terkini /by Super News

PELAKSANAAN :

HARI,TANGGAL       : MINGGU, 19 OKTOBER 2014

TEMPAT                    : NOL KILOMETER JL MALIOBORO YOGYAKARTA (CAR FREEDAY)

WAKTU                     : 06.00 – 10.00 WIB

PESERTA                   : SELURUH KARYWAN UAD BESERTA KELUARGA SERTA MASYARAKAT

 

RANGKAIAN ACARA :

  1. SENAM BERSAMA KELUARGA BESAR UAD BERSAMA MASYARAKAT DIY
  2. PEMBUKAAN ACARA FG OLEH REKTOR DAN WALIKOTA SERTA PELEPASAN BALON BERHADIAH
  3. MINUM JAMU GENDONG BERSAMA
  4. PIJAT REFLEKSI GRATIS OLEH ITMI (IKATAN TUNA NETRA MUSLIM) YOGYAKARTA
  5. HIBURAN DAN PEMBAGIAN DOORPRIZE
  6. LOMBA-LOMBA :

    1. LOMBA ANAK-ANAK (<12 TH)
  1. LOMBA MEWARNAI
  2. LOMBA HAFALAN SURAT-SURAT ALQUR’AN
  3. LOMBA BERCERITA DENGAN TEMA ISLAM

    1. LOMBA ANAK-ANAK (> 12 TH)

      1. LOMBA BAKAT/KETERAMPILAN
https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2014-09-22 02:52:432014-09-22 02:52:43Family Gathering Milad UAD Ke 54

Tips-tips Menjadi Pendidik Anak yang Menyenangkan

22/09/2014/0 Comments/in Terkini /by Super News

Tips-tips dalam mendidik anak :

  1. Dibutukan kesabaran serta ketekunan dalam proses mendidik anak.
  2. Jadilah contoh yang baik bagi anak.
  3. Setiap anak berbeda untuk itu, jangan memberlakukan standar orangtua/guru pada anak atau membandingkan anak satu dengan yang lainnya.
  4. Tidak hanya mengukur keberhasilan anak dari nilai akademisnya saja tekankan pada penguasaan bukan hasil.
  5. Ibu dan ayah harus kompak dan konsisten dalam proses mendidik.
  6. Meggunakan konsekuensi bukan punishment
  7. Bangunlah self-esteem, sehingga anak mampu mengontrol ciri dan juga dapat bebas berkreasi.
  8. Jangan mencela, melabel, menggeneralisasi dan menganggap anak sebagi obyek.
  9. Bangun komunikasi, kedekatan serta kehangatan didalam keluarga/kelas sehingga anak merasa nyaman.

Disampaikan oleh Dr. Rosemini A.P., M.Psi pada acara seminar Nasional PGPAUD UAD dengan tema “Membangun Karakter anak melalui rekonstruksi lingkungan rumah dan sekolah bebas budaya kekerasan”. Sabtu (06/09/2014). Bertempat di Auditorium Kampus I UAD. Jalan Kapas 09 Semaki Yogyakarta. (CH)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2014-09-22 01:36:592014-09-22 01:36:59Tips-tips Menjadi Pendidik Anak yang Menyenangkan
Page 526 of 685«‹524525526527528›»

TERKINI

  • Turnamen Tenis Meja: Dari Hobi Menjadi Prestasi di Tengah Masyarakat01/07/2025
  • Dosen UAD Manfaatkan Pati Singkong dan Bunga Telang Jadi Kemasan Pangan Ramah Lingkungan01/07/2025
  • Dosen UAD Kembangkan Produk Sehat Berbasis Rumput Laut Merah dengan Pendekatan Design Thinking01/07/2025
  • Toleransi Itu Peduli, Bukan Acuh01/07/2025
  • Belajar Menjadi Pemimpin Lewat Organisasi01/07/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa FK UAD Raih Juara I Lomba Menyanyi Nasional01/07/2025
  • Tapak Suci UAD Raih Juara Umum II di Kejuaraan Nasional Bhayu Manunggal Championship 202530/06/2025
  • Mahasiswa UAD Torehkan Prestasi di Kejuaraan Nasional UPI Karate Cup V 202526/06/2025
  • Mahasiswa FK UAD Raih Juara 3 Lomba Artikel Ilmiah Nasional25/06/2025
  • Mahasiswa UAD Juara 2 Lomba Fotografi dengan Karya Bertema Edukasi Islami24/06/2025

FEATURE

  • Ijazah Saja Tak Cukup, Begini Strategi Lulusan Baru Hadapi Dunia Kerja01/07/2025
  • Menyemai Sila Pertama, Menuai Takwa30/06/2025
  • Krisis Identitas di Kalangan Mahasiswa, Kamu Salah Satunya?30/06/2025
  • Penyampaian materi tentang Digital Public Health oleh Kepala BKPK Kemenkes RI dalam kuliah pakar Prodi Magister Kesmas Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Isah)Digital Public Health Competencies30/06/2025
  • Mendidik Anak Tak Semudah Memindahkan Air28/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top