• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

GURU: JURU KUNCI PERUBAHAN

03/04/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

 

Ika Maryani, M.Pd

Dosen Prodi PGSD, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Dunia Pendidikan memang sedang diramaikan oleh “tamu” yang menjadi perdebatan di banyak media. Kurikulum 2013, yang beberapa waktu lalu, baru pada tahap uji publik nampaknya tak lama lagi akan menjadi bagian dari kita yang berkecimpung di dunia pendidikan. “Bukan waktunya lagi memperdebatkan kurikulum 2013 halal atau haram dan benar atau salah,” kata M. Nuh saat Pemantapan Sosialisasi Kurikulum 2013 di Balai Sudirman, Jakarta, Kamis (28/3/2013). Yang paling dibutuhkan sekarang adalah saran dan solusi terbaik agar pelaksanaan dari kurikulum 2013 ini dapat berjalan sesuai dengan harapan kita semua.

Jika kita flashback ke belakang, Indonesia pernah mengalami lebih dari sepuluh kali perubahan kurikulum. Setelah tahun 1945 saja, ada sekitar 12 (dua belas) kurikulum yang pernah diterapkan di Indonesia, yaitu Kurikulum 1947, Kurikulum 1952, Rentjana Pelajaran Terurai 1952, Kurikulum 1964, Rentjana Pendidikan 1964, Kurikulum 1984,Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999, Kurikulum 2004, KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi), Kurikulum 2006, dan yang terakhir KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).

Menurut penulis, bukan hal yang buruk sebenarnya jika pemerintah terus berupaya memperbaiki kualitas pendidikan melalui perubahan kurikulum. Penulis yakin, hal ini didasari pada riset dan pertimbangan matang semata-mata demi terwujudnya pendidikan Indonesia yang berkualitas. Hal yang sebenarnya menjadi masalah adalah, Siapkah guru-guru kita menerima perubahan kurikulum 2013 ini?

Guru memiliki peran besar di dalam  proses pembelajaran pada setiap pergantian kurikulum. Setidaknya ada empat aspek kompetensi guru yang perlu dipersiapkan dalam menghadapi pelaksanaan kurikulum 2013. Keempat Kompetensi guru yang dimaksud adalah Kompetensi pedagogi, kompetensi akademik, kompetensi sosial, dan kompetensi manajerial. Kompetensi pedagogi merupakan kompetensi guru dalam pemahaman substansi bahan ajar, guru dituntut untuk menguasai metodologi pembelajaran agar dapat membawa peserta didik dalam proses belajar yang maksimal. Kompetensi akademik (keilmuan), ini juga penting, karena guru sesungguhnya memiliki tugas untuk bisa mencerdaskan peserta didik dengan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya, jika guru hanya menguasai metode penyampaiannya tanpa kemampuan akademik yang menjadi tugas utamanya, maka peserta didik tidak akan mendapatkan ilmu pengetahuan apa-apa.

Guru harus juga bisa dipastikan memiliki kompetensi sosial, karena ia tidak hanya dituntut cerdas dan bisa menyampaikan materi keilmuannya dengan baik, tapi juga dituntut untuk secara sosial memiliki kompetensi yang memadai. Apa jadinya seorang guru yang asosial, baik terhadap teman sejawat, peserta didik maupun lingkungannya. Kompetensi yang terakhir adalah kompetensi manajerial, pada diri gurulah sesungguhnya terdapat teladan, yang diharapkan dapat dicontoh oleh peserta didiknya.

Guru sebagai ujung tombak penerapan kurikulum, diharapkan dapat menyiapkan dan membuka diri terhadap beberapa kemungkinan terjadinya perubahan. Kesiapan guru sangat penting, karena dalam tujuan kurikulum 2013, diantaranya mendorong peserta didik mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan- mempresentasikan, apa yang mereka peroleh setelah menerima materi pembelajaran. Melalui empat tujuan itu, diharapkan siswa memiliki kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif. Disinilah guru berperan besar di dalam mengimplementasikan tiap proses pembelajaran pada kurikulum 2013. Guru ke depan dituntut tidak hanya cerdas tapi juga adaptip terhadap perubahan, karena guru merupakan “Juru Kunci” dari segala perubahan.

Read more

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-04-03 18:46:092013-04-03 18:46:09GURU: JURU KUNCI PERUBAHAN

KURIKULUM UNTUK ORANGTUA-GURU

02/04/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

 

Sebelum menghadiri Sidang Senat Terbuka Dies Natalis ke-37 Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Senin (11/3) lalu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menyatakan, pelatihan guru untuk penerapan Kurikulum 2013 akan dilaksanakan mulai Juni mendatang. Pernyataan mantan Rektor ITS itu kiranya dapat dibaca dari perspektif lain, yaitu tentang peluang kurikulum baru tersebut bagi orangtua dan guru. Bagaimana penjelasannya?

Dalam berbagai rilis beritanya, Kemdikbud menyatakan bahwa implementasi Kurikulum 2013 dilaksanakan secara bertahap. Tahun ini dijadikan tahun pertama dalam implementasi kurikulum baru tersebut. Selanjutnya, tahun 2014 sebagai tahun kedua, dan tahun 2015 sebagai tahun ketiga. Dengan cara demikian, diharapkan Kurikulum 2013 bisa “diamankan” dari adanya ancaman perombakan kurikulum seiring pergantian kabinet/menteri.

Itulah jawaban sekaligus harapan dari Kemdikbud saat ditanya mengapa Kurikulum 2013 dilaksanakan secara bertahap. Meskipun posisi Mendikbud nantinya tidak lagi dijabat oleh Mohammad Nuh, tetapi implementasi kurikulum baru tersebut harus tetap jalan. Saya pikir, harapan tinggal harapan jika pihak Kemdikbud tidak melakukan perbaikan-perbaikan isi dan konsep kurikulum yang tengah dirancangnya saat ini.

Dalam bacaan saya, isi dan konsep Kurikulum 2013 hanya diperuntukkan bagi siswa dan terbatas pada lingkup sekolah. Sementara itu, peluang kurikulum baru tersebut bagi orangtua di rumah dan guru di sekolah cenderung disisihkan. Atau, jikalau disinggung tentang peran guru di kelas, itu pun lagi-lagi masih dipertanyakan. Pasalnya, selama ini tak sedikit guru kita yang mengajar dengan cara itu-itu saja, tidak mengalami perkembangan yang signifikan.

Tegasnya, meskipun kurikulum telah berganti-ganti, cara mengajar dan pendekatan yang digunakan oleh para guru umumnya tidak bervariasi. Padahal, berbagai penelitian dan literatur terbaru menunjukkan bahwa inovasi pembelajaran yang digulirkan oleh guru, apapun mata pelajarannya, akan berpengaruh besar bagi keberhasilan siswa dalam memahami materi pelajaran dari gurunya di kelas. Lantas, bagaimana dengan Kurikulum 2013?

Sejauh ini, yang terkait dengan keberadaan guru ialah adanya pelatihan bagi guru-guru yang akan dilaksanakan pada Juni mendatang. Pelatihan tersebut diperuntukkan bagi guru-guru yang mengajar di kelas-kelas tahun pertama penerapan Kurikulum 2013. Terhadap pelatihan itu, saya perlu memberikan komentar; apapun pelatihan yang diberikan kepada guru-guru, toh hal itu tidak lantas menjadi jaminan bahwa guru bisa berinovasi dalam mengajar.

Inovasi dalam mengajar hanya terwujud apabila seorang guru telah memiliki rasa keingintahuan dan kepeduliaan yang tinggi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh siswanya di kelas. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, misalnya, guru tahu bahwa siswanya sulit mengembangkan imajinasi saat menulis puisi atau cerita pendek. Kesulitan yang dialami siswa tadi sepatutnya menjadi tugas bagi guru untuk mencarikan jalan keluar baginya.

Walhasil, mau tidak mau, guru juga dituntut untuk berpikir guna menghasilkan formula atau cara jitu guna mengatasi persoalan siswanya di kelas. Formula atau cara jitu tersebut mungkin dapat diperoleh, misalnya dari memperkaya diri dengan bahan bacaan, berinteraksi dengan koleganya, ataupun melakukan penelitian ilmiah (bersama dosen). Saya pikir, apa-apa yang dilakukan guru seperti contoh tersebut perlu diperhatikan.

Yang tak kalah penting, isi dan konsep Kurikulum 2013 perlu memberikan ruang bagi peran orangtua di rumah. Selama ini, makna mendasar dari pendidikan nasional telah bergeser jauh. Pendidikan kini hanya dimaknai sebagai proses yang berlangsung di sekolah atau kampus. Sementara itu, tak sedikit orangtua yang memiliki persepsi bahwa pendidikan di lingkungan keluarga sebagai pelengkap dari pendidikan di lingkungan sekolah/kampus.

Padahal, jika kita merujuk pada bunyi cita-cita bangsa Indonesia yang termaktub pada Pembukaan UUD 1945, ‘mencerdaskan kehidupan bangsa’, sepatutnya pencerdasan anak bangsa tak hanya berlangsung di sekolah/kampus formal. Proses pencerdasan anak bangsa dapat berlangsung di mana pun, termasuk di lingkup keluarga. Dalam hal ini, kedua orangtua menjadi peletak dasar bagi perkembangan intelektual, moral, dan spiritual seorang anak.

Untuk itu, jika Kemdikbud betul-betul ingin merombak kurikulum, saatnya pihak orangtua di rumah dan guru di sekolah dijadikan sebagai mitra dialog yang tepat dan mumpuni. Yang pasti, Kurikulum 2013 hanyalah sepertiga dari kurikulum kehidupan bagi seorang anak. Sisanya, duapertiga bagian merupakan ranah yang perlu diisi oleh orangtua di rumah dan guru di sekolah. Dan, hal itulah yang kelak dapat menentukan keberhasilan hidup seorang anak. Begitukah?[]

Ngudarasa KORAN MERAPI PEMBARUAN

Sudaryanto, M.Pd., Dosen PBSI FKIP UAD Yogyakarta.

HP.: 081578031823.

Read more

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-04-02 19:08:002013-04-02 19:08:00KURIKULUM UNTUK ORANGTUA-GURU

KKN UAD Launching Posdaya Kotagede

02/04/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Yogyakarta, Minggu (31/3), KKN Alternatif UAD Periode XXXVI melaunching 41 Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) di setiap RW se-Kecamatan Kotagede.

Acara launching Posdaya yang sekaligus penarikan mahasiswa KKN se-Kecamatan Kotagede yang diadakan di lapangan karang, Kotagede dimeriahkan dengan beberapa rangkaian acara seperti senam masal, fashionshow, pelayanan kesehatan dan pembagian hadiah pemenang lomba dan pembagian doorprise. Diperkirakan 500 orang menghadiri acara tersebut yang terdiri dari pengurus posdaya, mahasiswa KKN se-Kecamatan Kotagede, serta warga sekitar. 

Drs. Nur Hidayat, Camat Kotagede, juga hadir dalam acara tersebut. “Launching posdaya inti sudah pernah diadakan secara serentak di balaikota yang diresmikan oleh Ketua umum yayasan Damandiri Profesor Dr Haryono Suyono tahun lalu. Sekarang telah terbentuk juga  posdaya tingkat RW diseluruh Kecamatan Kotagede yang terdiri dari tiga kelurahan yaitu Prenggan, Rejowinangun, dan Purbayan.” Jelas Nur Hidayat dalam sambutan singkatnya. “Peresmian Posdaya kali ini merupakan tindak lanjut dari diadakannya posdaya inti untuk membangkitkan kembali posdaya di tingkat RW agar ada monitoring secara langsung di tingakat RW,”  lanjutnya.

Peresmian 41 Posdaya secara simbolis dilakukan oleh Drs. Hur Hidayat selaku camat sebagai perwakilan dari pihak kecamatan Kotagede dan Dr. Rina Ratih Sri Sudaryani, M.Hum selaku ketua kampus KKN sebagai perwakilan dari pihak UAD. Simbol posdaya dalam bentuk papan nama posdaya diberikan kepada ketua posdaya masing masing RW dari setap kelurahan.

Yuniar Wardani, MPH, koordinator posdaya di Kotagede menyatakan, “Ini adalah tahun pertama diadakannya KKN bertema Posdaya. KKN bertema posdaya bertujuan untuk mempercepat target Millenium Development Goals (MDGs).”

 “Pembentukan posdaya itu sangat penting untuk meningkatkan pemberdayaan keluarga. Dalam kegiatan posdaya semua kalangan dapat terlibat mulai dari balita, remaja, ibu-ibu sampai lansia. Dengan adanya posdaya ini diharapkan dapat tercipta masyarakat mandiri dan dapat bermanfaat bagi masyakat khususnya masyarakat di RW nya sendiri.” Ungkap Yuniar, ketua panitia launching posdaya sekaligus panarikan makasiswa KKN. (Mel)

Read more

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-04-02 19:03:482013-04-02 19:03:48KKN UAD Launching Posdaya Kotagede

Berbahaya, meng-oplos obat herbal dengan alkohol

31/03/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Oleh: Dr.rer.nat. Endang Darmawan, Apt.*)

Obat herbal atau lebih sering dikenal dengan istilah jamu merupakan obat yang berasal dari bahan tanaman dengan khasiat tertentu. Obat herbal tersedia di pasaran dalam berbagai bentuk sediaan. Ada dalam bentuk sediaan puyer dan ada juga dalam bentuk kapsul. Umumnya masyarakat mengkonsumsi obat herbal untuk tujuan pengobatan penyakit tertentu. Penyakit-penyakit yang lazim diatasi dengan obat herbal antara lain adalah penyakit sederhana, seperti pegal linu, encok dan meningkatkan stamina tubuh. Selain itu, obat herbal digunakan untuk pengobatan penyakit-penyakit degeneratif, seperti penyakit diabetes, kolesterol, dan asam urat.

Dalam satu bungkus, jamu/obat herbal dapat mempunyai kandungan yang tersusun dari beberapa jenis tanaman yang berbeda. Penggabungan 2–5 jenis bahan tanaman ini dimaksudkan untuk menghasilkan efek yang lebih manjur. Kerja masing-masing komponen tanaman di dalam obat herbal berbeda-beda. Ada kandungan tanaman yang berkhasiat meningkatkan nafsu makan, meningkatkan stamina, atau efek yang lain. Salah satu khasiat tanaman dalam yang sering dijumpai adalah efeknya sebagai pemacu denyut jantung untuk meningkatkan stamina tubuh. Adapun mekanisme kerja dari tanaman tersebut yaitu dengan cara membongkar asam laktat yang menumpuk dalam tubuh. Penimbunan asam laktat ini merupakan salah satu penyebab timbulnya kelelahan dalam tubuh. Jika asam laktat segera dikeluarkan dari dalam tubuh maka tubuh tidak akan mengalami kelelahan.

Yang sering terjadi di tengah masyarakat obat herbal di-oplos dengan alkohol. Telah banyak kita jumpai kejadian akibat pengoplosan obat herbal dan alkohol. Misalnya: seorang pemuda meninggal setelah mengkonsumsi obat kuat (Suara merdeka 28 Juli 2010), dan pesta miras jamu yang dioplos dengan alkohol sehingga menyebabkan kematian 3 pemuda di Tangerang (Tangerangnews.com, 8.11.2012). Sebenarnya konsumsi alkohol di kalangan tertentu biasanya ditujukan untuk meningkatkan kepercayaan diri dalam pergaulan, menumbuhkan rasa tenang dan senang. Mekanisme kerja alkohol umumnya mempengaruhi pusat syaraf otak. Bila penggunaan alkohol ini dihentikan maka syaraf otak menjadi tidak sensitif lagi sehingga ada keinginan untuk menggunakan alkohol lagi atau lebih sering disebut dengan efek adiktif. Salah satu hal yang mendorong beberapa orang meng-oplos alkohol dengan obat atau dengan obat herbal adalah keinginan untuk mendapatkan pengalaman khasiat yang lain jika obat herbal dicampur dengan alkohol.

Namun hal ini sangatlah berbahaya, karena akan terjadi interaksi antara alkohol dengan obat herbal itu. Pertama akan terjadi interaksi pada proses penyerapan obat herbal di saluran cerna. Pada interaksi ini alkohol akan meningkatkan proses penyerapan obat herbal dari dalam saluran cerna ke dalam pembuluh darah. Kalau terjadi peningkatan konsentrasi obat di dalam darah maka efek obat herbal ini juga akan meningkat. Yang kedua, terjadi interaksi pada efek obat. Efek obat herbal dan alkohol akan saling memperkuat, sehingga efek yang dirasakan merupakan hasil sinergisme efek obat herbal dan efek yang diberikan oleh alkohol. Artinya efek yang didapatkan otomatis akan jauh lebih tinggi dari efek yang diharapkan. Misal obat kuat dari obat herbal tujuannya adalah untuk meningkatkan kontraksi denyut jantung sehingga aliran darah ke seluruh tubuh lancar. Orang yang minum obat kuat ini tidak mudah merasakan lelah. Bila di-oplos dengan alkohol maka efek obat obat kuat ini akan meningkat sehingga denyut jantung akan meningkat, aliran darah ke seluruh tubuh akan meningkat, akibatnya tekanan darah akan meningkat terutama ke otak. Bila tekanan meningkat ke otak maka kita akan mengalami pusing-pusing, mual-muntah, kejang dan bisa menyebabkan pingsan, bila hal ini tidak bisa dikendalikan, maka akan menyebabkan kematian.

Bahaya peng-oplosan ini lebih mudah terjadi bila yang mengkomsumsi obat oplosan ini adalah orang lanjut usia karena organ-organ yang dimiliki sudah melemah dalam melakukan kompensasi dalam mengatasi keracunan obat. Jadi, sangatlah berbahaya meng-oplos obat herbal dengan alkohol karena efek obatnya tidak bisa diprediksi. Cara yang aman adalah bila mengkonsumsi obat herbal, sebaiknya tidak dicampur dengan alkohol atau dengan obat lain.

*) Penulis adalah Pengajar pada Program Pasca Sarjana Farmasi dan Drug Informer pada Pusat Informasi Obat, Makanan-Minuman dan Kosmetik Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.

Read more

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-03-31 21:47:592013-03-31 21:47:59Berbahaya, meng-oplos obat herbal dengan alkohol

Jurnal UAD teregistrasi oleh CrossRef dengan DOI prefix 10.12928

31/03/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

index journal uad di crossref

Revolusi pengelolaan jurnal di era reformasi semakin menuntut dilakukannya pengelolaan jurnal yang lebih profesional. Setiap makalah terpublikasi sudah seharusnya tersedia online dan mudah diunduh oleh seluruh masyarakat ilmiah, sehingga dapat memberikan kemanfaatan yang lebih besar bagi kehidupan umat manusia. Selain harus tersedia online, sebuah artikel jurnal seharusnya memiliki identitas yang unik. Misal untuk penghitungan citation akan lebih cepat dan akurat apabila setiap artikel sudah mempunyai unique identifier sendiri.

Digital Object Identifier (DOI) adalah alamat unik yang bersifat permanen. Berbeda dengan ISSN yang memberikan identitas unik bagi tiap jurnal, DOI memberikan identitas unik bagi setiap makalah. Salah satu cara menandai sebuah jurnal yang dikelola secara serius dan profesional adalah ketika jurnal tersebut meregistrasikan setiap artikel yang diterbitnya agar memiliki DOI, sebagai kode identitas yang unik. Dengan memiliki DOI, setiap artikel akan terhubung ke seluruh dunia sehingga ada link of citation. Semua publisher besar seperti IEEE, Springer Link, Elsevier Groups, Taylor & Frances, dan Jhon Wiley & Sons adalah member CrossRef untuk registrasi DOI. Kini Jurnal UAD juga telah teregistrasi oleh CrossRef dengan DOI prefix 10.12928, dan alamat suffix bisa ditentukan secara mandiri.

Muchlas, Wakil Rektor I Bidang Konsolidasi dan Peningkatan Kualitas Akademik, ketika ditemui di ruang kerjanya menyampaikan bahwa UAD sangat paham pentingnya penggunaan Teknologi Informasi di era digital dan sangat serius dalam mendukung pengelolaan jurnal yang profesional dan mengikuti dinamika perkembangan teknologi informasi, termasuk registrasi ke CrossRef untuk mendapatkan alamat DOI prefix bagi seluruh jurnal di lingkungan UAD.

Sementara itu secara terpisah Tole Sutikno, Dosen Teknik Elektro UAD, Ketua Penyunting Jurnal TELKOMNIKA dan sekaligus Administrator jurnal di lingkungan UAD ketika dihubungi menyampaikan bahwa sistem DOI menyediakan infrastruktur teknikal dan sosial pada jaringan digital. Sistem DOI ini mengimplementasikan Handle System dan Indecs “interoperability of data in e-commerce systems” Framework. Selanjutnya, Tole Sutikno memperinci bahwa Handle System merupakan arsitektur obyek digital yang menyediakan layanan resolusi yang efisien, dapat diperluas dan aman untuk identifikasi yang unik dan persistent.  Sistem DOI telah dikembangkan berbasis Indecs Framework sebagai basis untuk model interoperabilitas semantik, yang merupakan sebuah model siklus hidup dari berbagai jenis konten dan kekayaan intelektual dari konsep hingga bentuk fisik akhir atau salinan digitalnya.

Ditanya lebih detail apa itu DOI dan apa pentingya alamat DOI, Tole Sutikno  menjawab bahwa alamat DOI adalah alfanumerik unik untuk mengidentifikasikan obyek digital dan metadata dari objek digital tersebut pada jaringan digital. Sistem DOI tidak hanya mengidentifikasi  elemen informasi tentang versi digital dari artikel, film atau rekaman digital, tetapi juga sebagai indentitas unik dari obyek digital dan metadata dari obyek digital tersebut, yang meliputi informasi batasan akses ke obyek digital, informasi kepemilikan, dan juga indentitas persetujuan lisensi, jika ada. Sistem DOI menerapkan Handle System dan indecs Framework, dan dirancang untuk bekerja pada internet yang memungkinkan pembaca dapat memperoleh alamat URL baru untuk mengakses sebuah dokumen meskipun URL jurnal sudah berubah. Dengan Handle System yang merupakan komponen arsitektur obyek digital maka memungkinkan pengelolaan informasi digital meliputi identifikasi, pengaksesan dan proteksi sesuai kebutuhan. Handle System ini mengandung seperangkat protokol tertentu yang memungkinkan sebuah sistem komputer terdistribusi untuk menyimpan indentitas-identitas guna penentuan lokasi, akses, kontak, autentifikasi dan penggunaan sumber daya. Informasi ini dapat diubah sesuai kebutuhan yang merefleksikan kondisi saat ini, tanpa mengubah identitas. Dengan indecs Framework akan tersedia analisis kebutuhan metadata untuk e-commerce dari konten (kekayaan intelektual) pada lingkungan jaringan, utamanya pada interoperabilitas semantik. Ini akan menghasilkan mekanisme generik untuk menangani metadata yang kompleks untuk semua jenis konten. (ts)

Read more

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-03-31 20:25:402013-03-31 20:25:40Jurnal UAD teregistrasi oleh CrossRef dengan DOI prefix 10.12928

Jurnal UAD teregistrasi oleh CrossRef dengan DOI prefix 10.12928

31/03/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

index journal uad di crossref

Revolusi pengelolaan jurnal di era reformasi semakin menuntut dilakukannya pengelolaan jurnal yang lebih profesional. Setiap makalah terpublikasi sudah seharusnya tersedia online dan mudah diunduh oleh seluruh masyarakat ilmiah, sehingga dapat memberikan kemanfaatan yang lebih besar bagi kehidupan umat manusia. Selain harus tersedia online, sebuah artikel jurnal seharusnya memiliki identitas yang unik. Misal untuk penghitungan citation akan lebih cepat dan akurat apabila setiap artikel sudah mempunyai unique identifier sendiri.

Digital Object Identifier (DOI) adalah alamat unik yang bersifat permanen. Berbeda dengan ISSN yang memberikan identitas unik bagi tiap jurnal, DOI memberikan identitas unik bagi setiap makalah. Salah satu cara menandai sebuah jurnal yang dikelola secara serius dan profesional adalah ketika jurnal tersebut meregistrasikan setiap artikel yang diterbitnya agar memiliki DOI, sebagai kode identitas yang unik. Dengan memiliki DOI, setiap artikel akan terhubung ke seluruh dunia sehingga ada link of citation. Semua publisher besar seperti IEEE, Springer Link, Elsevier Groups, Taylor & Frances, dan Jhon Wiley & Sons adalah member CrossRef untuk registrasi DOI. Kini Jurnal UAD juga telah teregistrasi oleh CrossRef dengan DOI prefix 10.12928, dan alamat suffix bisa ditentukan secara mandiri.

Muchlas, Wakil Rektor I Bidang Konsolidasi dan Peningkatan Kualitas Akademik, ketika ditemui di ruang kerjanya menyampaikan bahwa UAD sangat paham pentingnya penggunaan Teknologi Informasi di era digital dan sangat serius dalam mendukung pengelolaan jurnal yang profesional dan mengikuti dinamika perkembangan teknologi informasi, termasuk registrasi ke CrossRef untuk mendapatkan alamat DOI prefix bagi seluruh jurnal di lingkungan UAD.

Sementara itu secara terpisah Tole Sutikno, Dosen Teknik Elektro UAD, Ketua Penyunting Jurnal TELKOMNIKA dan sekaligus Administrator jurnal di lingkungan UAD ketika dihubungi menyampaikan bahwa sistem DOI menyediakan infrastruktur teknikal dan sosial pada jaringan digital. Sistem DOI ini mengimplementasikan Handle System dan Indecs “interoperability of data in e-commerce systems” Framework. Selanjutnya, Tole Sutikno memperinci bahwa Handle System merupakan arsitektur obyek digital yang menyediakan layanan resolusi yang efisien, dapat diperluas dan aman untuk identifikasi yang unik dan persistent.  Sistem DOI telah dikembangkan berbasis Indecs Framework sebagai basis untuk model interoperabilitas semantik, yang merupakan sebuah model siklus hidup dari berbagai jenis konten dan kekayaan intelektual dari konsep hingga bentuk fisik akhir atau salinan digitalnya.

Ditanya lebih detail apa itu DOI dan apa pentingya alamat DOI, Tole Sutikno  menjawab bahwa alamat DOI adalah alfanumerik unik untuk mengidentifikasikan obyek digital dan metadata dari objek digital tersebut pada jaringan digital. Sistem DOI tidak hanya mengidentifikasi  elemen informasi tentang versi digital dari artikel, film atau rekaman digital, tetapi juga sebagai indentitas unik dari obyek digital dan metadata dari obyek digital tersebut, yang meliputi informasi batasan akses ke obyek digital, informasi kepemilikan, dan juga indentitas persetujuan lisensi, jika ada. Sistem DOI menerapkan Handle System dan indecs Framework, dan dirancang untuk bekerja pada internet yang memungkinkan pembaca dapat memperoleh alamat URL baru untuk mengakses sebuah dokumen meskipun URL jurnal sudah berubah. Dengan Handle System yang merupakan komponen arsitektur obyek digital maka memungkinkan pengelolaan informasi digital meliputi identifikasi, pengaksesan dan proteksi sesuai kebutuhan. Handle System ini mengandung seperangkat protokol tertentu yang memungkinkan sebuah sistem komputer terdistribusi untuk menyimpan indentitas-identitas guna penentuan lokasi, akses, kontak, autentifikasi dan penggunaan sumber daya. Informasi ini dapat diubah sesuai kebutuhan yang merefleksikan kondisi saat ini, tanpa mengubah identitas. Dengan indecs Framework akan tersedia analisis kebutuhan metadata untuk e-commerce dari konten (kekayaan intelektual) pada lingkungan jaringan, utamanya pada interoperabilitas semantik. Ini akan menghasilkan mekanisme generik untuk menangani metadata yang kompleks untuk semua jenis konten. (ts)

Read more

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-03-31 20:25:402013-03-31 20:25:40Jurnal UAD teregistrasi oleh CrossRef dengan DOI prefix 10.12928

Tiga Pilar Satu Hati Kuatkan Organisasi

30/03/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Untuk menjalin kerjasama dan membentuk jiwa pemimpin. Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) mengadakan Malam Keakraban (Makrab).

Kamis, 28 Maret 2012. Bertempat di Pondok pemuda ambarbinangun kasihan Bantul.  

Acara yang bertemakan “Tiga Pilar Satu Hati Kuatkan Organisasi” itu dihadiri oleh 50 peserta yang terdiri dari anggota Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS), Jaringan Anak Bahasa (JAB), dan Kreativitas Kita (Kreskit).

Acara  Makrab tersebut diisi oleh permainan-permainan yang membutuhkan kerjasama dan dapat mempererat tali persaudaraan. Selain itu yang paling penting pada acara tersebut yaitu terdapat materi-materi yang cukup menarik seperti materi pertama tentang dinamika organisasi oleh Andi Irfana Ardhi dan materi kedua tentang administrasi organisasi oleh ibu Dedi Wijayanti serta materi ketiga tentang motivasi oleh Iqbal H Saputra, dengan materi-materi tersebut kita banyak mengetahui hal-hal baru yang sangat bermanfaat bagi diri kita sendiri.

Nely salah satu panitia dalam acara tersebut mengaku acara tersebut bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan antara HMPS, JAB, dan Kreskit, karena dengan acara ini semua anggota akan saling mengenal satu sama lain sehingga kedepannya kerjasama diantara ketiganya akan semakin baik.

“Saya harap tidak hanya pada acara makrab saja mereka saling mengenal, tetapi, kedepannya mereka akan saling menyapa dimanapun mereka berada” ungkap Nely

Wulan salah satu peserta mengaku banyak manfaat yang didapat dalam acara tersebut. Seperti banyak mendapatkan teman-teman baru dan banyak mengetahui hal-hal yang terkait dengan administrasi organisasi. Ia berharap acara seperti ini akan sering diadakan. (Ayy)

Read more

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-03-30 07:42:282013-03-30 07:42:28Tiga Pilar Satu Hati Kuatkan Organisasi

Rektor UAD Sambut Rakernas IPM

30/03/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

IMG_0183

Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) merupakan tempat penampung calon penerus Persyarikatan Muhammadiyah. Didikan yang dimulai ketika umur relatif muda membuat kader-kader IPM terbiasa berfikir kritis.


Drs. Kasiyarno M. Hum  menyambut dengan ucapan selamat datang kepada para peserta rakernas dari seluruh provinsi di Indonesia pada pembukaan rapat kerja Nasional (Rakernas) IPM.yang di laksanakan di uditorium kampus 1 Universitas Ahmad Dahlan (UAD)

“Kita semua menantikan perubahan dari kalian calon penerus persyarikatan dan juga bangsa” lanjutnya lagi, Jumat, (29/03/2013).

UAD pada kesempatan kali ini menjadi sponsor penuh menyambut para pelajar se-Indonesia tersebut dengan penuh kehangatan. Acara yang diketuai oleh ipmawan Imam Ahmad Abdul Razaq yang juga pernah menjadi Presiden mahasiswa di UAD tersebut mengangkat tema “Menatap Masa Depan Bangsa, Membangun Budaya Pelajar Kritis dan Progresif”

Selain rektor UAD, juga hadir Din Syamsudi, Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dan lain sebagainya.

IPM yang pernah mendapatkan penghargaan sebagai organisasi pelajar terbaik Nasional pada tahun 2011 dan se-ASEAN pada tahun 2012 tersebut telah memiliki 1093 pengurus pada tingkat ranting di seluruh Indonesia. Diharapkan kader dari seluruh ranting tersebut jika memasuki perguruan tinggi akan meneruskan perjuangan mereka di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).

“Nanti jika adek-adek ini meneruskan di Perguruan Tinggi manapun, maka masuklah ke IMM. Jangan sampai perjuangan kalian hanya berhenti disini saja”, rektor UAD menambahkan. (aay)

Read more

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-03-30 01:48:322013-03-30 01:48:32Rektor UAD Sambut Rakernas IPM

SMA N 1 Ligung Majalengka Kunjungi UAD

27/03/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

foto_st

Banyak referensi, banyak tempat untuk memilih. Begitulah yang tercermin dari program study tour yang digalakkan oleh banyak sekolahan di Indonesia ini.

Kamis, (28/03/2013) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mendapat kunjungan dari Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Ligung Majalengka. Tujuan acara tersebut untuk mengetahui lebih jauh tentang UAD. Lebih dari 100 siswa kelas 11, dan guru-guru serta kepala sekolah SMA yang hadir.

Meida Achirani, siswa Ilmu Pengetahuan Sosial kelas 11 ketika ditemui saat acara berlangsung mengatakan. Kami baru pertama kali mengunjungi UAD. Tapi pihak kampus memberikan respon yang baik pada kami.

Lebih lanjut Meida menambahkan. Kampus UAD ini sudah bagus kok, besok kalau lulus aku pengen masuk di fakultas kesehatan.

Rombongan yang berangkat dari Majalengka pada pukul 16.00 WIB tersebut mengikuti acara di masjid Darussalam kampus 1 UAD pada pukul 10.30-11.30 WIB yang akan diteruskan dengan penelitian di pabrik gula Madukismo Yogyakarta. (aay)

Read more

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-03-27 22:02:572013-03-27 22:02:57SMA N 1 Ligung Majalengka Kunjungi UAD

IMPIAN SEORANG AKADEMISI

27/03/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Triantoro.Safaria.PhD

Seorang akademisi memiliki peran yang sangat strategis bagi suatu bangsa dan peradaban. Lihatlah bagaimana para scholar ini membawa banyak perubahan bagi kemajuan suatu bangsa. Bangsa yang besar dan maju menyadari peran penting para akademisinya, sehingga mereka lebih menghargai para akademisi tersebut, dan menempatkan mereka (orang-orang terpilih ini) pada kedudukannya yang layak di masyarakat. Sebagai contoh misalnya Amerika, bangsa yang maju, yang menguasai dan menyumbangkan hampir 70% perkembangan ilmu pengetahuan di dunia. Para scholarnya banyak menghiasi publikasi ilmiah di jurnal-jurnal ternama, bahkan jurnal-jurnal bergengsi tersebut dikelola sebagian besarnya oleh mereka. Melalui berbagai produk-produk teknologinya yang sebagiannya dihasilkan dari kerja-kerja para akademisinya, yang telah ikut memajukan dan mengokohkan pondasi ekonomi mereka.

Produk-produk pertahanan seperti pesawat tempur siluman (F-35, F-16), roket-roket, pesawat tanpa awak, menghasilkan milyaran dolar ketika dipasarkan keseluruh dunia. Akibatnya, hegemoni Amerika sampai saat ini tidak terkalahkan, baik dari sisi ilmu pengetahuan, teknologi hingga politik. Kekuatan ini tidak lahir dan didapatkan begitu saja, tetapi dihasilkan dari keunggulan para akademisinya. Sehingga saat ini sekolah-sekolah terbaik sebagian besarnya ada di Amerika, sebagian besar perguruan tinggi di Amerika menguasai rangking universitas-universitas terbaik di dunia.

Jika kita berkaca dengan situasi yang ada di Indonesia, tentulah masih jauh tertinggal. Hal ini disebabkan oleh karena para akademisi kita tidak sebaik yang diharapkan. Hanya sebagian kecil dari para akademisi ini yang mampu mengaktualisasikan peran mereka bagi bangsa. Sebagian besarnya larut dan sibuk dalam mengurusi kebutuhan primer (masalah klasik di Indonesia), mengejar proyek-proyek di luar kampus yang menghasilkan tambahan uang. Tidak bisa disalahkan, karena urusan perut dan lain-lainnya memang harus terpenuhi terlebih dahulu (menurut teori kebutuhan Maslow), untuk kemudian seorang individu mampu mencapai kebutuhan tertinggi yaitu aktualisasi diri. Akibat rendahnya penghasilan para akademisi ini, banyak terjadi salah kaprah, salah orientasi dan salah niatan.

Sebagian besar mereka lebih banyak mengajar, daripada meneliti. Ini wajar karena banyak mengajar akan menghasilkan lebih banyak uang, tetapi banyak meneliti bagi sebagian akademisi seperti menambah migrain di kepalanya.

Bandingkan saja dengan Singapura, Negara kecil tetapi memiliki impact factor yang besar. Mereka hanya memiliki 2 universitas utama, namun kedua-keduanya menduduki rangking 10 besar universitas terbaik di Asia (kalau tidak percaya boleh ditelusuri). National University of Singapore dan Nanyang University, keduanya ini menjadi ikon perguruan tinggi di Asia, bahkan cukup diakui di dunia internasional. Hal ini disebabkan salah satunya karena para akademisinya berhasil menunjukkan publikasi ilmiah terbaik, di jurnal-jurnal terbaik berimpact factor tinggi. Saya lebih mudah menemukan karya ilmiah para akademisi Singapura ini, di jurnal-jurnal bergengsi dibandingkan para akademisi di Indonesia (khususnya dalam bidang Psikologi). Seorang professor (dalam bidang Psikologi) terkenal di Indonesia sekalipun yang saya telusuri, belum berhasil menunjukkan kesuhuannya pada jurnal- jurnal bergengsi ini. Belum memiliki H-Index di google scholar, ini menunjukkan belum berimpact factornya para akademisi kita bahkan sekelas professor psikologi di dunia internasional.

Apa yang salah sebenarnya pada kehidupan akademisi kita, dan bagaimana solusinya? Ini seperti merajut kembali benang-benang yang kusut. Perlu proses yang sistematis dan lurus. Perlu pengadaptasian kebijakan baru yang lebih memacu para akademisi untuk maju beberapa langkah ke depan. Celah-celah penghambat atau bottle neck perlu ditelusuri secara mendalam, untuk kemudian bisa menemukan obat mujarab bagi sakitnya kehidupan akademisi di Indonesia.

Saya dan kita semua berperan penting dalam memecahkan kebuntuan ini, perlu kembali ke khitah semula sebagai seorang akademisi. Menata impian, menata hati, dan menata semangat untuk mengembangkan ilmu di masing-masing bidang kepakarannya. Perjalanan masih panjang, ibarat kata pepatah “if there’s a will, it will be likely a way to achieve everything”. Jadi kuatkan niat, dan kehendak kita untuk meraih impian terbaik setinggi mungkin, khususnya dalam pengembangan keilmuan yang kita minati.

Penulis adalah Dosen Psikologi UAD

Read more

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-03-27 19:40:282013-03-27 19:40:28IMPIAN SEORANG AKADEMISI
Page 588 of 688«‹586587588589590›»

TERKINI

  • Isu Lingkungan, Keadilan Gender, dan Peran Mahasiswa dalam Advokasi Ekologis05/07/2025
  • Mahasiswa KKN UAD Ajak Warga Kasihan Bantul Tingkatkan Kesadaran Pemilahan Sampah05/07/2025
  • BEM FH UAD Adakan Pelatihan Public Speaking05/07/2025
  • Gagas UMKM Mandiri, KKN UAD Gelar Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring05/07/2025
  • UAD Selenggarakan Workshop Literasi Budaya Batik Indonesia melalui Teknologi AI di Korea Selatan05/07/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa UAD Raih Bronze Medal dan Best Poster di Kompetisi Nasional Business Plan05/07/2025
  • Mahasiswa Gizi UAD Raih Juara I Lomba Poster Contest 2025 Tingkat Nasional05/07/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara II dan The Golden Quill di National Creathink Festival 202505/07/2025
  • I-WASLABOT: Inovasi Mahasiswa UAD Raih Juara di PIKIR 202504/07/2025
  • Mahasiswa Ilmu Komunikasi UAD Raih Juara II dalam BE-FEST 202503/07/2025

FEATURE

  • Kepribadian dan Metode Pendidikan Nabi05/07/2025
  • Belajar ONMIPA dari Ahlinya04/07/2025
  • Kunci Mendapatkan Kebahagiaan Hidup04/07/2025
  • Memperteguh Jati Diri Mahasiswa03/07/2025
  • Strategi Advokasi dalam Melahirkan Solusi atas Permasalahan Hukum di Masyarakat03/07/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top