• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Bantu MDMC, MAPALA UMY & UAD Perkuat Posko Banjir Muhammadiyah

21/01/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Madapala_UAD

Yogyakarta- Dalam rangka mewujudkan kepedulian kita terhadap banjir Jakarta. Pada malam ini kita akan melepaskan tim Water Resque dari Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Semoga 20 mahasiswa dari UMY dan UAD ini nantinya dapat membantu korban banjir di Jakarta.

Sambutan pelepasan tersebut disampaikan oleh Wakil Rektor 3 bidang kemahasiswaan UMY, Sri Atmaja P Rosyidi, P.hD saat pelepasan tim relawan tanggap banjir Jakarta. Pelepasan yang berlangsung di depan gedung Student Center UMY tersebut, dihadiri juga oleh Wakil Rektor 3 UAD, Abdul Fadlil dan Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Dr. Rahmawati Hussein, Minggu (20/1).

Sri mengatakan bahwa UMY selalu siap untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan, baik itu bantuan secara moril maupun materil. Sedangkan langkah selanjutnya untuk memberikan dukungan pada korban banjir Jakarta, UMY akan mengadakan penggalangan dana di kampus.

“Pelepasan relawan ini merupakan langkah awal kita mewujudkan kepedulian kita terhadap saudara kita di Jakarta, Kemudian langkah selanjutnya akan menggalang dana dari civitas akademika UMY,” katanya.

Senada dengan Sri, Rahmawati mengungkapkan bahwa dengan keberangkatan tim UMY dan UAD ini dapat membantu tim evakuasi di posko yang saat ini masih kekurangan tenaga tim evakuasi. Adapun tim relawan dari UMY dan UAD ini nantinya akan bergabung dengan 36 posko yang telah tersedia di Menteng.

“Sampai saat ini Jakarta masih membutuhkan tim water resque. Oleh karena itu kita mengirimkan beberapa relawan yang sudah memiliki pengalaman dalam penyelamatan di air, dan diharapkan tim water resque yang kekurangan di Jakarta sana dapat terbantu dengan hadirnya para relawan ini,” ungkapnya.

Rahma juga mengatakan bahwa tim yang dibutuhkan untuk membantu korban banjir Jakarta, di susun dalam 2 tahap keberangkatan. Keberangkatan pertama 10 orang mahasiwa UMY dan 10 mahasiswa UAD, yaitu dari tanggal 20 hingga 25 januari. sedangkan tahap kedua akan direncanakan tanggal 26 sampai 30 januari 2013. “kita menyusun dua tahap keberangkatan, yang pertama malam ini, kedua tanggal 26, itu pun jika masih dibutuhkan nantinya. Tapi kita berharap mudah- mudahan banjir ini cepat selesai,” ujar ketua MDMC yang juga dosen International Program International Relations (IPIREL) HI-UMY.

Sedangkan Ketua MAPALA UMY, Vebri Arianto mengungkapkan bahwa, MAPALA UMY akan selalu siap jika sewaktu- waktu diminta untuk turun evakuasi bencana. Karena jiwa MAPALA, selain jiwa penjelajah merupakan jiwa yang siap berkorban untuk penyelamatan atau pertolongan.

“Kita dari MAPALA UMY selalu siap untuk terjun ke daerah bencana, karena menurut kami, ini adalah suatu panggilan jiwa. Sebagaimana jiwa MAPALA merupakan jiwa penjelajah dan juga jiwa berkorban untuk penyelamatan,” ungkapnya (Muhammadiyah.or.id)

Read more

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-01-21 06:18:072013-01-21 06:18:07Bantu MDMC, MAPALA UMY & UAD Perkuat Posko Banjir Muhammadiyah

EDSA UAD Adakan Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua

17/01/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

English Department Student Association (EDSA) Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) adakan pemilihan ketua dan wakil ketua periode 2013-2014. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis, 10 Januari 2013 di Hall Kampus 2 UAD, Jalan Pramuka 42 Umbulharjo, Yogyakarta.

Setelah dilakukan pemungutan suara pada malam harinya dilaksanakan penghitungan suara. Hasilnya adalah jumlah suara mahasiswa PBI yang memilih sebanyak 574. Adapun rinciannya terdiri dari kandidat nomor urut satu pasangan Ikhwan Listiyanto dan Jatmiko Saputro memperoleh 279 suara, kandidiat nomor urut dua pasangan Widya Destiara dan Jumiyati memperoleh 258 suara, serta 37 surat suara tidak sah.

Berdasarkan penghitungan suara tersebut maka yang berhak menduduki ketua EDSA adalah ketua Ikhwan Listiyanto dan wakil ketua Jatmiko Saputro yang keduanya merupakan mahasiswa PBI semester 3. “Saya berharap teman-teman yang kalah dalam pemungutan suara ikhlas menerima. Sehingga tetap semangat dan tetap melangkah bersama memajukan PBI,” ungkap ketua terpilih, Ikhwan Listiyanto dalam sambutannya seusai penghitungan suara.

Adapun langkah awal yang dilakukan oleh ketua terpilih adalah melakukan koordinasi dengan anggota baru, mempererat komunikasi seluruh anggota, dan merencanakan program kerja. Adapun program kerja yang dilaksanakan adalah mengembangkan Zona English, yaitu menggunakan bahasa Inggris satu hari setiap minggunya.

Read more

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-01-17 20:38:022013-01-17 20:38:02EDSA UAD Adakan Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua

Fakultas Farmasi UAD Selenggarakan Pelatihan Penulisan Artikel Bagi Dosen

17/01/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan pelatihan menulis artikel bagi dosen. Kegiatan tersebut berlangsung pada Rabu, 16 Januari 2013 bertempat di ruang 301 kampus 3 UAD Jalan Prof. Dr. Soepomo SH., Janturan, Warungboto. Hadir sebagai pemateri adalah Kepala Bidang Humas dan Protokoler Hadi Suyono, S.Psi., M.Si dan Redaktur Senior Kedaulatan Rakyat Drs. Jayadi K Kastari.

Secara spesifik Hadi Suyono dalam penyampaian materi memberikan motivasi pada dosen Farmasi UAD untuk menulis artikel di media cetak. Lebih jauh Dosen Fakultas Psikologi UAD ini mengungkapkan menulis di media cetak merupakan sarana bagi dosen mempromosikan gagasan dan pengembangan karier akademik. Hal lain yang bisa dipetik ketika dosen Fakultas Faramsi UAD menjadi seorang penulis adalah semakin tinggi frekuensi dosen menulis artikel bisa memunculkan dosen yang bersangkutan menjadi intelektual selebritis. Popularitas yang disandang pada dirinya sebagai seorang penulis dapat memberi kontribusi bagi popularitas lembaga. Karena dengan menulis di koran, latar belakang penulis akan disebut di halaman opini.

Selain itu yang lebih utama bahwa dosen yang mempunyai ketekunan menulis di media dapat menjadi lahan dakwah untuk mencerahkan kehidupan masyarakat.

Pembicara lain yaitu Jayadi K Kastarai menuturkan bahwa kunci sukses dosen agar artikelnya dimuat di media perlu memperhatikan visi, misi, bahasa, rubrikasi, karakteristik media, aktualitas topiks, dan kualitas isi tulisan yang berkaitan dengan disiplin ilmu penulis.

Setelah penyampaian materi dari nara sumber dilanjutkan dengan praktek menulis yang dipandu langsung Jayadi K. Kastari. Praktek ini dimaksudkan agar pesera dapat merasakan langsung mengenai kiat-kiat menulis artikel yang tentu berbeda dengan menulis makalah atau jurnal ilmiah. ” Menulis itu butuh proses. Selalu mencoba dan mencoba terus. Kesabaran dan konsistensi dalam menulis akan menentukan kemampuan seseorang dalam menulis artikel, ” jelas Jayadi saat memberikan bimbingan pada sesi praktek menulis.

Dengan adanya pelatihan penulisan artikel tersebut semoga dapat menggerakkan dosen Fakultas Farmasi UAD menulis di media massa. Semoga.(HS)

Read more

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-01-17 20:07:562013-01-17 20:07:56Fakultas Farmasi UAD Selenggarakan Pelatihan Penulisan Artikel Bagi Dosen

Bangkitkan Kurikulum Kepancasilaan

17/01/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News


Dani Fadillah*


Sangat aneh dan miris, bukan? Bagaimana mungkin sosok seorang pelajar yang setiap hari senantiasa membawa pena dan buku bisa sampai hati menyerang bahkan sampai membunuh temannya, sesama pelajar pula. Dalam perspektif psikologi sosial, tawuran masuk dalam kategori agresivitas kolektif, dimana pelajar (bahkan terkadang mahasiswa) memasukan tawuran sebagai sebuah kegiatan normatif dan dengan penuh kesadaran percaya bahwa kebenaran ada pada kelompoknya. Dan sikap ini secara psikologi akan membangkitkan gejolak “tempur”, tumbuhnya tidak takut mati kepada yang bersangkutan untuk turut andil memperlihatkan solidaritas pada teman-temannya dengan ikut tawuran.

Akan tetapi harus diingat baik-baik, budaya bar-bar seperti itu bukan budaya kita, apa lagi jika dilakukan oleh manusia yang berstatus pelajar dan mahasiswa. Tindak kekerasan di dunia pelajar bukanlah sesuatu yang bisa sebagai kenakalan biasa, karena layaknya efek domino, tindakan tersebut dapat berimbas pada krisis social dan moralitas, harus ada langkah aktif menghapus jejak kekerasan pada diri pelajar.

Diantara tanda kehancuran suatu bangsa adalah meningkatnya kekerasan pada remaja dan aktifnya penggunaan kosa kata yang memburuk diantara mereka (cemoohan dan makian), serta meningkatnya penggunaan narkoba, alkohol, dan seks bebas. Ditambah dengan menjadi abu-abunya sikap baik dan buruk,makin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru, serta degradasi tanggung jawab individu dan membudayanya ketidakjujuran dan rasa saling curiga (Thomas Lickona [Sutawi, 2010]). Dan jujur saja, bukankah tingkah laku degradasi moral menuju kehancuran bangsa itu tengah terjadi diantara para pelajar kita saat ini?

Lalu apa penyebab degradasi moral yang menjadi tanda kehancuran bangsa ini muncul? Sudah tentu penyebabnya adalah, tidak dihidupkannya ruh pendidikan Pancasila dalam kurikulum pendidikan para pelajar kita. Padahal sudah jelas termaktub dalam UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Namun dalam praktiknya siswa hanya disuruh mengejar nilai dalam selembar kertas dan dimotivasi untuk menjadi kelas pekerja.

Spirit Pancasila akan redup tanpa sarana pendidikan dan pendidikan pun akan menjadi sesuatu yang semu tanpa spirit Pancasila. Oleh karena itu tuntutan pembentukan karakter dalam diri pelajar yang tertuang dalam UU Sisdiknas sebenarnya sudah tersedia jawabannya dalam Pancasila. Kurikulum pendidikan yang kental akan semangat kepancasilaan akan menanamkan nilai-nilai pendidikan yang dapat dipastikan akan melahirkan generasi penerus bangsa yang berjiwa Pancasila pula.

Janganlah Pancasila dipisahkan dari mata pelajaran (dan mata kuliah) yang lain. Kemudian disampaikan pada para peserta didik dengan sangat membosankan pula. Pancasila bukan sekedar untuk dihafalkan dan memilih jawaban dalam soal-soal ujian, namun dirumuskan menjadi sesuatu yang dapat dirumuskan dan diimplementasikan dalam kehidupansehari-hari. Berikan ruang dan waktu bagi para siswa untuk merumuskan nilai Pancasila dalam tiap mata pelajaran yang mereka pelajari sebaga proses pengembangan dan penumbuhan nilai budaya serta karakter dalam diri mereka.

Jika Pancasila dipisahkan dari kurikulum mata pelajaran lain, dan dalam praktik pengajarannyapun hanya berupa hafalan dan membosankan, maka itu hanaya akan sia-sia. Hilang ruh yang sebenarnyadari Pancasila, Pancasila hanya menjadi jasad tanpa emosi. Coba saja perhatikan dalam upacara bendera, para siswa membaca Pancasila dengan asal-asalan, dan ketika menyanyikan lagu-lagu cinta picisan mereka dapat menyanyikannya dengan emosi yang terdalam.

Kemudian yang tak kalah penting, jangan hanya fokus pada kurikulum dalam kegiatan belajar mengajar formal dalam kelas saja. Kurikulum kepancasilaan juga harus dimasukan dalam segala aktifitas pembelajaran luar kelas seperti organisai dan olahraga. Dengan berkembangnya kurikulum kepancasilaan di dunia pendidikan kita, maka tidak hanya akan menhapus budaya kekerasan dalam diri pelajar, namun akan mengembalikan kebanggaan kita sebagai anak-anak ibu pertiwi.

*Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan,

Read more

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-01-17 19:39:242013-01-17 19:39:24Bangkitkan Kurikulum Kepancasilaan

Di Balik Kemunduran Andi

17/01/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Dani Fadillah*


Ditetapkannya menpora, Andi Alifian Mallarangeng sebagai tersangka kasus Hambalang, yang yang lantas menyebabkan dirinya mengundurkan diri sebagai Menpora, menarik untuk kita telaah bersama selain dari perspektif hukum, juga dari kaca mata politik.

Secara hukum sudah jelas, dimana siapa saja yang turut berkontribusi dalam praktik korupsi harus diproses sesuai ketentuan hukum. Latas yang membuat kasus ini menarik adalah, apa alasan KPK baru sekarang menetapkan Andi sebagai tersangkanya. Mengingat kasus Hambalang sudah lama terjadi dan terus ditelusuri hingga menimbulkan banyak perdebatan, bahkan konon sebenarnya sudah sejak lama KPK memiliki bukti-bukti dan petunjuk yang sudah cukup untuk untuk dijadikan rujukan siapa yang harus dijadikan tersangka. Hingga kemudian muncul pertanyaan; setelah muncul beberapa nama yang lebih dulu menjadi tersangka, kenapa nama Andi Mallarangeng baru muncul sekarang?

Penulis rasa bukan barang mudah bagi KPK untuk membuat sebuah keputusan yang menetapkan status tersangka bagi Andi. Secara, Andi adalah seorang menteri dan memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Presiden SBY. Belum lagi dia memiliki posisi strategis di Partai Demokrat (PD), partai penguasa saat ini.

Hingga rasanya kita semua harus mafhum bahwa membuat keputusan Andi menjadi tersangka atau tidak, akan menghabiskan waktu yang tidak sedikit. Dapat dipastikan ada proses transaksional dan tarik ulur yang sangat masif dengan berbagai kepentingan. Dengan adanya kebijakan penetapan Andi menjadi tersangka memang bagi masyarakat barangkali memang ada sebuah rasa kelegaan tersendiri karena telah ada kepastian hukum. Terlebih jika yang dijatuhi hukum itu adlah seorang tokoh besar, sekelas menteri pula.

Tapi semuanya belum selesai, karena proses hukum tidak hanya berhenti pada titik penetapan tersangka, dan apakah dalam proses berikutnya ada kemauan yang kokoh untuk jujur dan adil dalam penegakan hukum sebagai bentuk kewajiban pihak-pihak yang berwajib kepada rakyat indonesia. Tidak hanya dalam fenomena kasus yang menjerat Andi. Kasus-kasus besar yang melibatkan Irjen Pol Djoko Susilo dalam kasus dugaan korupsi proyek pembuatan SIM pun rasanya demikian.

Walau Djoko Susilo menjadi tersangka, aset dibekukan, dan kini ditahan, pertanyaan yang sama terkaitapakah hasil akhir dari sebuah proses hukum itu akan memenuhi standar jujur dan adil juga muncul. Tentu kita semua berdoa pedang keadilan dalam dunia hukum di negeri ini ditegakkan dengan baik.

Nah dalam kasus Ani proses hukum yang mengelilinginya dapat dipastikan akan memiliki implikasi yang sangat panjang, hingga prosesnya pun tak akan mudah. Lantas bagaimana dengan nasib PD selaku wadah tempat Andi bernaung? Menurut hemat penulis, keputusan tersangka untuk Andi sudah terlambat untuk PD. PD sudah terlanjur menjadi bulan-bulanan dan obyek teraniaya bagi oposisi dan koalisi. Hingga wajar jika kemudian muncul pertanyaan: “apakah penetapan tersangka Andi ini tetap masih dalam konteks penyelamatan partai?” Sebab PD harus memilih antara ingin tetap berjuang menyelamatkan Andi sebagai salah satu anak emas partai dan orang dekat Presiden, atau membiarkan partai tetap menjadi obyek teraniaya. Mengingat citra PD yang terus tergerus belakangan ini. Namun tampaknya PD telah satu suara untuk menyelamatkan partai, bukan salah satu kader terbaik mereka.

*Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan,

Pengamat Komunikasi Politik

Read more

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-01-17 19:36:272013-01-17 19:36:27Di Balik Kemunduran Andi

Infiltrasi Ideologi Barat Meruntuhkan Islam

16/01/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Oleh: Wajiran, S.S., M.A.

(Kepala Pusat Pengembangan Bahasa UAD)


Perang wacana sebenarnya sudah lama terjadi di dunia perpolitikan dunia. Perang wacana ini merupakan bagian dari usaha masing-masing negara di dalam membangun image sebagai upaya legitimasi bahwa wacana yang dibawa negara yang bersangkutan itu benar. Itu sebabnya para politikus dan juga diplomat berjuang sekuat tenaga membangun wacana sebaik mungkin dengan tujuan mengunggulkan negaranya. Membangun wacana merupakan cara paling mudah dan murah untuk dapat menguasai secara ideologis bangsa lain. Dalam istilah Antonio Gramsci proses membangun wacana publik ke arah yang dikehendaki negara tertentu disebut dengan Hegemoni.

Negara-negara barat sudah sangat paham betapa pentingnya menyebarkan wacana. Itu sebabnya dengan berbagai model mereka melakukan usaha mempopulerkan negaranya dengan membangun opini publik bahwa negaranya adalah negara yang paling berjaya, paling beradab dan paling segalanya. Istilah-istilah orientalisme, imperialisme, dan infiltrasi merupakan istilah yang lahir karena usaha-usaha negara barat untuk meruntuhkan negara lain. Orientalisme merupakan model yang paling populer digunakan barat untuk meruntuhkan musuh yang dianggap sulit ditundukan secara fisik. Model seperti ini pernah digunkan oleh Snouck Hurgronje yang mempelajari Islam dengan tujuan utama adalah ingin meruntuhkan Aceh saat itu. Saat ini banyak ahli atau ilmuan barat yang mempelajari Islam tetapi dengan tujuan meruntuhkan Islam itu sendiri (Husaini, 2004).

Setelah sukses melakukan penjajahan ideologis melalui wacana yang disampaikan para orientalis, barat pun mulai terang-terangan menggerogoti kebenaran Islam dengan mengadu domba antarumat Islam sendiri. wacana adu domba ini dihembuskan dengan nama Hak Asasi Manusia. Setiap pelanggaran yang dilakukan negara Islam atau umat muslim dianggap melanggar Hak Asasi Manusia atau sekedar dianggap akan mengancam perdamaian dunia. Itu sebabnya Amerika juga aktif melakukan intervensi terhadap negara lain (terutama negara perpenduduk muslim) dengan legitimasi perdamaian dunia. Tetapi sebaliknya, ketika Amerika dan sekutunya memiliki kepentingan dengan seenaknya melakukan pembantaian dan pembunuhan untuk meruntuhkan negara lain.

Kasus penistaan terhadap Islam adalah isu paling hangat yang saat ini dibicarakan orang. Film The Innocence of Muslim jelas-jelas melakukan penistaan atau penghinaan terhadap umat islam, tetapi nyatanya Amerika dengan dalih kebebasan berekspresi melindungi pembuat film itu. Itulah kelicikan Amerika yang memperlakukan seseorang atau negara secara tidak adil. Saat ada diskriminasi gender disebut melanggar hak Asasi atas dasar Seksisme, ketika kritik dan diskriminasi terhadap kulit hitam, Afrika disebut rasisme, demikian juga saat ada isu anti Yahudi disebutnya dengan anti Semit. Tetapi ketika diskrimanasi itu ditujukan kepada umat Muslim, Amerika malah melindungi yang bersangkutan atas nama kebebasan berekspresi. Beginilah cara-cara orang barat di dalam membangun opini publik.

Upaya barat meruntuhkan islam dari dalam sudah lama dilakukan. Hal ini diawali dengan menarik para intelektual muslim untuk belajar islam di negara liberal tersebut. Para intelektual muda itu diiming-imingi berbagai fasilitas beasiswa untuk belajar islam kepada orientalis yang jelas-jelas ingin meruntuhkan islam. secara logika memang sangat aneh, saat barat adalah musuh besar bagi dunia islam, tetapi para intelektualnya justru belajar islam pada musuhnya sendiri. Para intelektual muda muslim dibiayai dan dibesarkan oleh para orientalis yang akan menggaungkan isu-isu kontroversial di dalam islam sendiri. Dengan demikian wacana apapun yang dihembuskan oleh barat akan mendapat legitimasi dari kaum intelektual islam sendiri, yang kemudian akan melahirkan kekacauan antaraumat islam. Lahirnya tokoh-tokoh intelektual yang kontroversial seperti; Harun Nasution dengan Islam Rasional, Nur Kholis Madjid dengan Islam Inklusif. Kemudian “pemberontakan” aqidah islam oleh Ulil Absor Abdalla dengan kendaraan JIL (Jaringan Islam Liberal). Tokoh-tokoh yang sudah diracuni oleh pemikiran barat inilah yang menghembuskan isu-isu rasionalisme dalam islam sehingga melemahkan nilai-nilai kesakralan dalam islam itu sendiri.

Kita sudah tahu betapa besar kebencian barat terhadap perkembangan umat islam di dunia. Lalu masihkah kita percaya dan tunduk dengan paham dan wacana yang dibangun negara-negara barat? Sampai detik ini mereka (Amerika) masih mengajarkan kebencian terhadap islam, bahkan di lembaga-lembaga pelatihan militer mereka dengan terang-terangan memasukan mata pelajaran anti islam (Yahoonews, 2011). Itu sebabnya perlu ada upaya serius bagi kita untuk berani menolak kebijakan Amerika yang sangat ambisius itu. Kita harus meniru Malaysia yang dengan tegas berani menolak intervensi Amerika terhadap negaranya. Hanya dengan begitu kedaulatan dan kesejahteraan rakyat bangsa ini akan terangkat. Wallahua’lam bishawab.

Read more

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-01-16 21:32:432013-01-16 21:32:43Infiltrasi Ideologi Barat Meruntuhkan Islam

Dilema Petani

16/01/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Sukadi

Delan Fakultas Ekonomi UAD

Tugas pemerintah pada kondisi pertentangan dan perebutan penetapan harga beras tentunya akan memihak kedua belah pihak, satu sisi memihak petani dan sisi lain harus memihak warga masyarakat ekonomi rendah pada umumnya, adalah menciptakan harga beras terjangkau, petani tidak dirugikan, ialah dengan memberikan subsidi semaksimal mungkin pada bibit, pupuk ataupun obat-obatan tanaman. Hal untuk menggairahkan usaha pertanian dan penentuan harga beras terjangkau oleh pasar.

Sangat Jarang para investor menanamkan modal untuk investasi dibidang produksi pertanian padi, kecuali di bidang perdagangan, investasi bidang pertanian (padi) tidak menarik, hal ini karena semua hal yang terkait dengan beras telah diatur harganya oleh pemerintah. Realita dilapangan para penghasil beras yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat kita, ternyata dalam kondisi kesejahteraannya tanda petik, mereka hidup dalam kondisi “tidak ada pekerjaan lain yang lebih menjanjikan”. Kehidupannya lebih monoton, selalu tergantung pada alam, inilah pekerjaan pejuang penyokong pangan negara.

Para tengkulak dan pedagang beraslah yang mampu mengambil peluang mendapatkan keuntungan, mereka mengubah gabah menjadi beras, dan membawanya ke kota mendekatkan pada konsumen, menjualnya dengan mengambil margin yang mampu mendukung usahanya. Para tengkulak mampu menjalani tugas ini sepanjang waktu mengambil gabah berpindah pindah dari satu tempat ke tempat lain, daerah mana yang sedang panen di situlah tempat menjadi sasaran mendapatkan bahan dagangan, ketika panen harga gabah relative lebih murah, setiap hari para tengkulak bisa terus menampung gabah atau beras dari berbagai daerah secara bergiliran dikirim ke kota yang membutuhkannya.

Sebaliknya para petani mereka bisa memanen padi setahun 2 kali saja, musim tanam lahan 2 kali padi satu kali palawija. Penanaman polowijo dalam kondisi tanah setengah kering, selain menghilangkan hama tanaman padi, kondisi ini untuk menciptakan tanah bisa istirahat dan bisa mendapat penyinaran matahari. Proses penanaman bibit padi sampai panen memerlukan waktu 3 sampai 4 bulan, tidak dapat diproses dipercepat seperti memproduk olahan pangan dalam pabrik atau produk lainnya dalam pabrik yang disa diperpendek waktu dengan mempercecat proses aktifitasnya. Produksi beras selalu dipengaruhi oleh kondisi cuaca alam, mungkin terlalu banyak hujan angin, padi yang sedang berbuah, bunga benangsarinya kena angin akan jatuh keluar putik, mengakibatkan padi (gabahnya) tidak berisi penuh, banyak angin bisa mengakibatkan tanaman padi menjadi roboh, buah padi tidak berisi penuh, tanaman roboh, banyak hujan lahan sawah menggenang, padi (gabahnya tidak berisi penuh. Padi tidak dipupuk dengan baik, hasilnya kurang dan sebagainya. Dikala musim kemarau sawah yang jauh dari sungai besar kadang kekurangan kebutuhan air, mengakibatkan pertumbuhannya terhambat dan menghasilkan buah yang terbatas.

Para petani yang setiap hari bergelut dengan tanah, bermandikan keringat dan bekerja di bawah terik matahari, dengan sabar pekerjaan harian untuk menghidupi anak dan keluarga. Pekerjaan itu memang nasib yang diterima dari nenek moyang yang tinggal di daerah pertanian. siapa orangnya betah hidup seperti itu, kecuali terpaksa tidak ada pekerjaa lain. Merekapun disanjung sebagai pahlawan bangsa yang berjasa menyediakan pangan untuk menghidupi 240 juta penduduk Indonesia ini. Saat ini di berbagai daerah anak-anak muda sudah enggan ke sawah, mereka bersekolah dan lebih memilih bekerja di bidang jasa yang pasti menghasilkan, kerja tidak lagi bergulat dengan tanah, lumayan bisa bekerja dengan bersepatu.

Mengapa tidak ada invertor pertanian sewa lahan, tanam padi ? dialog yang pernah kami lakukan kepada para petani sangat mengejutkan, sebidang tanah seluas satu hiktar dengan besaran sewa 5 juta rupiah satu tahun, disuruhlah orang lain menanam dengan bibit dan pupuk dari penanam, ketika panin, hasil dibagi 2 sama banyak. Kondisi panin normal, tidak kenal hama dan tidak pengaruh musim. Nilai jual perolehan gabah bagi hasil , satu kali panenan masa tunggu 3 bulan laku nilai 2,5 juta. Sewa lahan satu tahun dua kali panen padi normal baru balik modal

Read more

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-01-16 20:34:242013-01-16 20:34:24Dilema Petani

PMB UAD TAHUN 2013 SECARA RESMI DIBUKA

07/01/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

PMB_UAD

Yogyakarta –Senin, 7 Januari 2013. Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Drs. Kasiyarno, M.Hum secara resmi membuka Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) tahun 2013. Acara yang berlangsung di Kampus I UAD ini juga dihadiri oleh wakil rektor 1 (WR) Drs. Muchlas, MT., WR 2 Drs. Muhammad Safar Nasir, M.Si. WR 3 Dr. Abdul Fadlil, M.T. dan WR 4 Prof. Sarbiran M. Ed., Ph.D. serta Dedi Pramono. M.Hum.

Dalam sambutannya Drs. Kasiyarno.M.Hum berharap mahasiswa yang ikut terlibat pada PMB memahami UAD, sehingga saat ditanya mengenai UAD oleh para pendaftar dapat menjelaskan dengan baik.

Panitia PMB 2013 Rundra Jumiyanto menjelaskan ada 28 sukarelawan mahasiswa yang membantu pelaksanaan penerimaan mahasiswa baru. Mereka akan bertugas selama pelaksanaan PMB. PMB dibagi menjadi tiga gelombang, yaitu gelombang pertama, kedua dan ketiga. Masing-masing gelombang dibagi menjadi tiga tahap.

Selanjutnya Rundra Jumiyanto menjelaskan bahwa PMB menggunakan dua cara yaitu PMDK dan tes seleksi. Pendaftaran bisa dilakukan secara online dengan website PMB.uad.ac.id/PMB-online.uad.ac.id atau bisa datang langsung ke kampus 1 UAD Jl. Kapas 9 Semaki Yogyakarta. Pendaftaran yang datang ke kampus 1 UAD dilayani setiap hari kerja dari jam 08.00 – 16.00 WIB.

“Sistem pendaftaran PMDK bisa dilakukan dengan nilai rapor dengan nilai minimal 7,5 pada semester III-V untuk dua mata pelajaran pendukung atau menggunakan nilai UAN. Pendaftaran dibuka tanggal 02 Januari 2013 sampai dengan tanggal 30 Agustus 2013. Meski rentang waktu cukup panjang, bila kuota untuk program studi tertentu sudah terpenuhi, sewaktu-waktu bisa ditutup, ” ungkapnya saat ditemui disela-sela kesibukannya.(Gee)

Read more

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-01-07 18:51:212013-01-07 18:51:21PMB UAD TAHUN 2013 SECARA RESMI DIBUKA

Program Studi Pendidikan Matematika Selenggarakan Milad ke 33

07/01/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Program Studi Pendidikan Matematika (PMAT) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) selenggarakan Milad ke 33. Serangkaian kegiatan yang diadakan dalam rangka Milad ke 33 PMAT UAD dibuka langsung Kaprodi PMAT UAD Drs. H. Abdul Taram M.Si. Pembukaan acara Milad ke 33 PMAT UAD ditandai dengan memotong tumpeng. Sesudah potong tumpeng digelar acara family gathering .

Family Gathering yang berlangsung di kampus 3 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) tersebut diisi dengan berbagai perlombaan, diantaranya: tumpeng, pertunjukan angklung, akustikan, dan tarian dari anggota teater pebei.

Acara yang baru pertama kali diadakan oleh PMAT UAD ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antar mahasiswa, karyawan, dan dosen.

Ketua Panitia Endi Darmawan mengaku senang acara bisa terselenggara dengan baik. “Hal ini menunjukkan bahwa keharmonisan civitas akademika pendidikan matematika UAD terjaga, ” katanya. (Rcm/ayy)

Read more

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-01-07 18:42:462013-01-07 18:42:46Program Studi Pendidikan Matematika Selenggarakan Milad ke 33

HMPS PGSD dan PAUD UAD Adakan Seleksi Anggota Baru

07/01/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Rabu, 2 Januari 2012. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adakan seleksi calon anggota baru Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) priode 2013/2014. Kegiatan yang berlangsung di kampus 5 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta diikuti oleh 52 mahasiswa dari berbagai jenjang semester.

Kegiatan ini disambut antusias oleh mahasiswa PGSD dan PAUD. Terbukti pada tahun ini, peserta yang mendaftar sebagai calon anggota HMPS mengalami peningkatan signifikan.

Ada dua test yang dilakukan panitia seleksi untuk anggota baru HMPS PGSD dan PAUD, diantaranya: test tertulis dan test wawancara. Adapun kriteria penilaian dilihat dari motivasi, pengetahuan, dan sikap.

Ketua HMPS PGSD dan PAUD Citraningtyas menjelaskan bahwa seleksi anggota baru dalam rangka regenerasi. Dia mengharapkan adanya seleksi ini bisa mendapatkan pengurus berkualitas. Adanya pengurus berkualitas dalam rangka mengisi tiga divisi dalam kepengurusan yaitu divisi minat bakat, divisi keilmuan, dan divisi sosial keagamaan. (Ayy/Rcm)

Read more

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-01-07 18:40:162013-01-07 18:40:16HMPS PGSD dan PAUD UAD Adakan Seleksi Anggota Baru
Page 598 of 688«‹596597598599600›»

TERKINI

  • Edward Hikmawan, Anak Petani dari Sragen, Raih Beasiswa Kedokteran 1 Miliar di UAD07/07/2025
  • Isu Lingkungan, Keadilan Gender, dan Peran Mahasiswa dalam Advokasi Ekologis05/07/2025
  • Mahasiswa KKN UAD Ajak Warga Kasihan Bantul Tingkatkan Kesadaran Pemilahan Sampah05/07/2025
  • BEM FH UAD Adakan Pelatihan Public Speaking05/07/2025
  • Gagas UMKM Mandiri, KKN UAD Gelar Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring05/07/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa UAD Raih Bronze Medal dan Best Poster di Kompetisi Nasional Business Plan05/07/2025
  • Mahasiswa Gizi UAD Raih Juara I Lomba Poster Contest 2025 Tingkat Nasional05/07/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara II dan The Golden Quill di National Creathink Festival 202505/07/2025
  • I-WASLABOT: Inovasi Mahasiswa UAD Raih Juara di PIKIR 202504/07/2025
  • Mahasiswa Ilmu Komunikasi UAD Raih Juara II dalam BE-FEST 202503/07/2025

FEATURE

  • Kepribadian dan Metode Pendidikan Nabi05/07/2025
  • Belajar ONMIPA dari Ahlinya04/07/2025
  • Kunci Mendapatkan Kebahagiaan Hidup04/07/2025
  • Memperteguh Jati Diri Mahasiswa03/07/2025
  • Strategi Advokasi dalam Melahirkan Solusi atas Permasalahan Hukum di Masyarakat03/07/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top