Kuda Sarpin: Sebelum Juara 1
Sebelum menjuarai kategori kompetisi inovasi dengan karya Kursi Beroda dengan Sarung Tangan Pintar (Kuda Sarpin), tim Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ini masuk 10 besar finalis Pagelaran Mahasiswa Nasional bidang Tekonologi Informasi dan Komunikasi (Gemastik) 11 Tahun 2018.
Tim beranggotakan Ahmad Yogaswara, Iqbal Cahya Kurniawan, dan Muhammad Annas dari Teknik Elektro, serta Ferosa Ardina Wardani dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) tersebut berhasil masuk 10 finalis lomba piranti cerdas, sistem benam, dan IoT (Smart Devices, Embedded Systems, and IoT).
Beberapa bulan yang lalu, Kuda Sarpin juga mendapat juara 2 Pekan Kreativitas Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PKM-PTM) di Aceh, dan menjadi finalis PKM pendanaan 2017.
Di ajang Inovator Inovasi Indonesia Expo (I3E) yang diadakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Republik Indonesia di Jogja City Mall, Kamis-Minggu (25-28/10/2018), tim Kuda Sarpin UAD berhasil memperoleh juara 1 kategori kompetisi inovasi.
Pameran I3E 2018 diikuti oleh 261 startup inovasi teknologi. Peserta berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Event yang mengangkat tema “Startup: Optimisme untuk Bangsa” itu telah dilaksanakan selama tiga tahun terakhir.
“Lomba seperti ini merupakan sarana bagi perusahaan rintisan berbasis teknologi untuk mulai berhadapan dengan pasar, investor, dan pemangku kepentingan yang lebih luas. Kami tidak ingin kehilangan kesempatan,” kata Fadlur Rahman T. Hasan.
Menurutnya, lahirnya Kuda Sarpin dikhususkan untuk penyandang disabilitas yang kesulitan dalam mengakses layanan umum karena masalah mobilitasnya. Karenanya, penyandang disabilitas membutuhkan alat bantu seperti kursi roda.
“Seperti yang kita ketahui, inovasi kursi roda yang telah ada saat ini adalah kursi roda yang dikendalikan melalui joystik. Kali ini, kami mahasiswa elektro menciptakan kursi roda yang dikendalikan dengan sarung tangan pintar yang dinamakan kuda sarpin. Kursi roda ini di anggap lebih fleksibel, aman, dan nyaman digunakan. Saya berharap penyandang disabilitas dapat hidup secara mandiri. Semoga juga, alat ini nanti dapat dikomersilkan agar manfaatnya adapat dirasakan oleh penyandang disabilitas,” tukasnya.