Pagelaran Wayang Kulit Meriahkan Milad UAD
Pagelaran Wayang Kulit merupakan salah satu acara yang diadakan dalam Milad Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ke-59. Saat jumpa pers di acara pagelaran, Dr. Muchlas, M.T. selaku Rektor UAD menyampaikan bahwa budaya jika dilihat dari segi kontennya tidak berubah. Salah satunya yaitu wayang kulit. Hanya saja cara penyampaiannya perlu dibuat lebih menarik, misal dengan menampilkan live streaming di YouTube. Hal tersebut bisa mengimbangi anak-anak yang tidak bisa lagi memakai komunikasi verbal terlalu banyak.
Oleh karena itu, dalam Milad kali ini UAD mempersembahkan Pagelaran Wayang Kulit dengan Dalang Ki Seno Nugroho. UAD juga mengundang Elisha Orcarus Allaso dan Sihono sebagai bintang tamu. Cerita yang disampaikan Ki Seno sangat menarik yaitu “Wisanggeni Dadi Ratu”.
Kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, Wisanggeni Dadi Ratu berarti Wisanggeni menjadi ratu. Ratu yang dimaksud yaitu pemimpin. Bercerita tentang kerajaan Ngastina Pura yang merupakan kerajaan milik sesepuhan dari Wisanggeni, kemudian Wisanggeni terpilih menjadi pemimpin saat usianya terbilang cukup muda. Hal ini bisa menginspirasi anak-anak muda, karena Wisanggeni merupakan anak muda yang terpilih menjadi pemimpin.
Gamelan dan para sinden turut memeriahkan pagelaran ini. Selain sivitas akademika UAD, masyarakat umum dan Penggemar Wayang Kulit Ki Seno Nugroho (PWKS) semakin membuat riuh acara tersebut. Aji Anom atau kerap disapa dengan Tono, yang merupakan pengurus harian PWKS yang berasal dari Bengkulu mengungkapkan, “Acara ini sebagai salah satu bentuk menjaga kebudayaan PWKS yang bekerja sama dengan UAD. Dipilih Ki Seno sebagai dalang karena unik saat menyampaikan cerita. Ia juga sering menyisipi humor. Jadi, penonton tidak bosan, meskipun malam semakin larut. Pagelaran Wayang Kulit juga bertepatan dengan hari jadi PWKS yang keenam. Harapan kami semoga anak muda turut menguri-uri wayang kulit.” (Dew)