• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Penyebab Marah dan Penyelesaiannya dalam Islam

08/03/2014/0 Comments/in Terkini /by Super News

 

Penyebab marah sangatlah beragam, di antara satu dan yang lainnya berbeda-beda. Ada kalanya karena sifat temperamental. Sangat reaktif terhadap hal yang tidak menyenangkan.

Ada kemarahan karena budaya sekitar yang sulit diajak kompromi dalam meredam kemarahan. Sehingga, mudah sekali tersulut kemarahan bahkan mengekspresikan kejengkelan melalui tawuran secara masal.

Perilaku marah karena belajar kepada lingkungan. Hal ini terjadi jika seseorang dibesarkan dalam sebuah suasana, di mana figur yang menjadi contoh sangat pemarah sehingga berefek pada peniruan orang sekitarnya.

Marah juga dapat disebabkan karena menganggap dirinya sebagai orang penting,  harga diri yang melambung, gaya hidup narsisitik, perfectonis serta neurotic. Mereka ini sangat tinggi dalam menjaga diri. Memenuhi keinginan diri sehingga sangat sensitif dan reaktif terhadap stimulus kecil yang menghambat atau mengecewakan tujuan yang akan dicapainya.

Berbagai latar belakang bisa dengan cepat menimbulkan dorongan kemarahan, namun sebenarnya kemarahan disebabkan karena terjadinya gap antara keinginan dan kenyataan yang sesungguhnya. Ditambah lagi dengan terbatasnya waktu yang ada. Keadaan ini dapat menjadikan seseorang bingung, tertekan dan berusaha mencari jalan ke luar.

Pertanyaan yang seringkali muncul dalam pikiran kita, kapan kita diperbolehkan marah dan bagaimana agar tidak mengganggu kesehatan? Strategi apa yang perlu dipelajari agar kemarahan menjadi sesuatu yang memiliki nilai dan tidak membuat kekacauan?

Bagaimana marah yang mendidik dan membangun?

Ada beberapa pendekatan agar marah mendidik dan membangun. Pendekatan fisiologis yakni menekankan regulasi tubuh ketika sedang marah, seperti, merendahkan posisi badan ke arah yang lebih rendah, duduk dan berbaring, tarik nafas panjang sebelum marah,  minum air hangat serta mencari penyaluran kegiatan fisik dengan berolah raga atau mengerjakan aktivitas fisik untuk mengarahkan dorongan energi yang besar.

Secara psikologis, cara penting yang paling utama adalah menyadari bahwa kita sedang marah, berfikir ulang terhadap tertundanya keinginan, memikirkan sisi positif dari kejadian yang tidak menyenangkan, memilikrkan dampak negatif terhadap kesehatan diri, belajar menunda kepuasan, menyalurkan hobi dengan berkarya sehingga energi yang terkumpul dapat diarahkan pada kegiatan yang bermanfaat.  Sharing dengan sahabat, teman atau siapa saja yang dapat menjadi tempat untuk memuntahkan isi beban yang sedang dialami. Menulis pada buku harian, mengekspresikan dengan menggambar, membuat cerita atau sekedar menggoreskan isi hati melalui buku merupakan kegiatan positif dibandingkan dengan penumpahan kemarahan secara langsung. 

Dalam pendekatan religius marah bukannya dilarang melainkan dapat dilakukan dengan alasan tertentu, misalnya Rasulullah SAW, bukannya tidak pernah marah. Beliau akan sangat marah khususnya jika melihat atau mendengar sesuatu yang dibenci Allah dijalankan oleh umatnya, dan  tidak pernah marah jika celaan hanya tertuju pada pribadinya. Marah merupakan sifat bawaan yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia untuk membedakan dengan malakikat dan setan. Dimana Malaikat tidak memiliki nafsu amarah, setan bergelimang dengan marah dan manusia diantaranya, karena Allah memberikan akal dan nafsu. Sehingga marah merupakan tabiat yang tidak akan hilang namun mampu dikendalikan atau dikuasai agar tidak menimbulkan dampak negatif  yang membahayakan bagi dirinya dan orang lain serta lingkungannya. 

Dalam pendekatan religius ada empat pemicu emosi yaitu: kemarahan, syahwat, kecemasan dan kenginan atau nafsu. Empat hal tersebut merupakan sifat dasar yang dimiliki manusia, sehingga jika terhalang atau tidak dapat dipenuhi dapat meningkatkan gejolak emosi sehingga mendorong seseorang untuk mencari keseimbangan dalam memenuhi tuntutan tersebut. Allah memberikan manusia dua kekuatan yang saling tarik menarik, yakni fujur dan taqwa. Fujr adalah keuatan yang mengajak manusia untuk memuaskan keinginan nafsunya sedangkan taqwa adalah mengarahkan keinginan manusia kearah positif melalui pengendalian dan pengontrolan nafsu untuk mencapai tingkat ketaqwaa. 

Rambu-rambu agama telah mengajarkan kita agar mengendalikan amarah dengan cara yang telah dituntunkan oleh wahyu dan tuntunan Rosululloh. Pengendalian marah merupakan suatu cara dalam melakukan manajemen qalbu, yakni mengarahkan dan mengontrol nafsu yang merusak diri dan membuat kehancuran. Sifat  emosional  merupakan nafsu amarah yang mengarah kepada kejahatan (Q.S. Yusuf, 12.53), sedangkan nafsu Lauwammah merupakan nafsu yang menjadikan diri kita menyesal setelahnya/menimbulkan penyesalan diri (Q.S.Al Qiyamah, 75:2

Jika kita mengikuti beberapa ajaran sunnah untuk mengendalikan amarah, Rasulullah  SAW bersabda: Orang kuat itu bukanlah yang menang dalam gulat tetapi mereka  mampu menahan nafsu amarahnya.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2014-03-08 05:43:542014-03-08 05:43:54Penyebab Marah dan Penyelesaiannya dalam Islam
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply Cancel reply

You must be logged in to post a comment.

TERKINI

  • BIMAWA UAD Gelar Penerjunan dan Pembekalan Tim PPKO dan PKM11/07/2025
  • Prodi Ilmu Komunikasi 2022 Gelar Talkshow “Internship Insight”, Bahas Dunia Magang dan Karier PR11/07/2025
  • IMM PBII UAD Terima Kunjungan Studi Banding dari IMM FPB UMY11/07/2025
  • Membangun Akhlak Anak dengan Film Edukatif11/07/2025
  • PGSD CUP 2025 Meriahkan Milad Prodi PGSD UAD11/07/2025

PRESTASI

  • Langkah Berani Arya Eka Putra: Dari Keraguan Menjadi Juara I Pilmapres LLDikti V10/07/2025
  • Irgiawan, Mahasiswa Ilmu Komunikasi UAD Raih Juara II Nasional di Ajang SILAT APIK-PTMA 202510/07/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Bronze Medal dan Best Poster di Kompetisi Nasional Business Plan05/07/2025
  • Mahasiswa Gizi UAD Raih Juara I Lomba Poster Contest 2025 Tingkat Nasional05/07/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara II dan The Golden Quill di National Creathink Festival 202505/07/2025

FEATURE

  • Al-Qur’an sebagai Pedoman dalam Kehidupan11/07/2025
  • Terapi Kesehatan Mental Menurut Al-Qur’an dan as-Sunnah10/07/2025
  • Teman Sebaya Bukan Cuma Pendengar: Look, Listen, Link10/07/2025
  • Apa Kabar Kesehatan Mental Mahasiswa?09/07/2025
  • Kepribadian dan Metode Pendidikan Nabi05/07/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top