• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Peran Sastra dalam Pendidikan Karakter

24/07/2014/0 Comments/in Terkini /by Super News

FORUM APRESIASI SASTRA KE-36 KKN UAD:

 

   Ki Hajar Dewantoro telah merumuskan bagaimana pendidikan harus dilakukan untuk membentuk karakter. Menurut Ki Hajar Dewantara, pendiri Tamansiswa, tujuan pendidikan adalah “penguasaan diri” sebab pendidikan bertujuan untuk memanusiawikan manusia (humanisasi). Ketika setiap peserta didik mampu menguasai dirinya, mereka akan mampu juga menentukan sikapnya. Dengan demikian akan tumbuh sikap yang mandiri dan dewasa.  Menurut Prof. Dr. Siti Chamamah, mantan Ketua Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, pendidikan karakter bukan hanya memakai ukuran manusia sebagaimana dirumuskan oleh Ki Hajar Dewantoro, tetapi berdasarkan pada tuntunan Islam.

Manusia adalah ciptaan Allah swt, sehingga seluruh pemikiran, cara pandang, sikap, dan perilaku yang ditampilkan harus berdasarkan pada nilai-nilai ketuhanan.  Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, harus dibangun karakter bangsa yang memiliki akhlak mulia, yaitu amanah, tabligh, dan siddiq. Demikian dikemukakan Jabrohim, Kepala Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan dalam sambutan pada pembukaan Forum Apresiasi Sastra ke-36 bertema Peran Sastra dalam Pendidikan Karakter Rabu, 23 Juli 2014.

Lebih lanjut Jabrohim mengatakan bahwa keunggulan karakter terbentuk dari adanya keutuhan antara aspek intelektual, emosional, sosial, serta moral dan spiritual. Karakter terbentuk melalui proses yang panjang dan melibatkan beberapa komponen penting antara lain orang tua, sekolah/pendidik, lingkungan masyarakat, budaya, serta sistem pemerintahan yang ada. Komponen-komponen tersebut memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam menentukan baik atau buruknya karakter bangsa. Hambatan atau permasalahan  yang terkait dengan karakter dapat memunculkan hambatan perilaku dan akan berdampak  negatif  terhadap lingkungan bahkan dapat menjadikan manusia tidak memiliki martabat sebagai manusia.       

Dikemukakan pula oleh Jabrohim yang juga Wakil Ketua Pengurus Pusat Himpunan Sarjana-Kesusastraan itu bahwa dewasa ini telah terjadi penurunan kualitas karakter bangsa hingga mencapai  titik rendah yang sangat memprihatinkan. Gejala yang terlihat antara lain adalah meningkatnya kekerasan di masyarakat, kejujuran yang diselewengkan, menurunnya sikap hormat pada orangtua, guru maupun pemimpin, meningkatnya konflik dan kebencian, memburuknya pemakaian bahasa, rendahnya etos kerja, rendahnya rasa tanggung jawab, meningkatnya perilaku perusakan diri serta kaburnya pedoman moral. Keadaan   

Mengakhiri sambutannya, Jabrohim menegaskan bahwa upaya untuk mengatasi keprihatinan tersebut diantaranya dapat dilakukan dengan  membangun, memperbaiki, dan mempertahankan karakter melalui pemikiran, rancangan, manajemen, strategi, serta kerja yang simultan. Strategi yang digunakan harus melihat dari berbagai sudut pandang kasus. Dalam bentuk preventif berarti membangun sejak awal terbentuknya karakter, melakukan treatment yakni mengatasi permasalahan yang telah terjadi, serta maintenance untuk mempertahankan agar karakter tidak rusak yakni dengan melakukan penjagaan.

Pendidikan karakter harus diterapkan secara sistematis dan berkelanjutan agar seorang anak memiliki kecerdasan emosi, yang merupakan bekal penting dalam mempersiapkan anak menyongsong masa depan. Dengan memiliki kecerdasan emosi yang baik seseorang akan lebih mudah dan berhasil menghadapi segala macam tantangan kehidupan. Kegiatan forum apresiasi sastra yang dilakukan oleh para mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Ahmad Dahlan ini merupakan upaya membangun kecerdasan emosi dan kreativitas. Oleh karena itu perlu dilanjutkan dengan dirancang dan dilakukan secara sistematis.(Doc)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2014-07-24 04:21:182014-07-24 04:21:18Peran Sastra dalam Pendidikan Karakter
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply Cancel reply

You must be logged in to post a comment.

TERKINI

  • PBI UAD Gelar Syawalan dan Lantik Pengurus KAMADA Periode 2025–202809/05/2025
  • Mahasiswa UAD Latih Kemampuan Jurnalistik Lewat Magang di Lembaga Muhammadiyah09/05/2025
  • PBSI FKIP UAD Gelar Sapa Prodi, Mahasiswa Dapat Ruang Suara dan Solusi09/05/2025
  • IMM FKM UAD Jalin Sinergi Inovatif dengan IMM Psikologi UMP09/05/2025
  • Skripsi Tanpa Galau? Ini Kata Yosi, Dosen Greenflag PBSI08/05/2025

PRESTASI

  • UKM Voli UAD Raih 2 Trofi pada Ajang Febipharm Championship 202508/05/2025
  • Mahasiswi Magister Kesehatan Masyarakat UAD Berprestasi di Nusantara Writing Festival 305/05/2025
  • Mahasiswa FEB UAD Raih Juara I Lomba Futsal dalam Semarak Milad IMM DIY03/05/2025
  • Pramudya Wijaya, Sabet Juara II Menyanyi Kategori Solo Pop Putra dan Solo Keroncong Putra02/05/2025
  • IMM Djazman Al-Kindi Sabet Juara I & II dalam Semarak Milad IMM se-DIY02/05/2025

FEATURE

  • Masyarakat yang Tangguh dalam Menghadapi Bencana09/05/2025
  • ABCDE-in Hidupmu: Strategi Membangun Karier dan Finansial Sejak Dini08/05/2025
  • Membentuk Mentalitas Juara Seorang Atlet08/05/2025
  • Bencana Urusan Bersama, Bukan Tanggung Jawab Tunggal07/05/2025
  • Pendidikan sebagai Jalan Jihad Melawan Kemiskinan07/05/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top