• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Memori di Granada Spanyol

25/01/2022/in Terkini /by Ard

Muhammad Arifin, mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menjelaskan perjalanan kuliahnya di Granada Spanyol selama program IISMA (Foto: Tsabita)

Masih berada dalam euforia Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) Batch 1, kali ini Office of International Affairs (OIA) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar acara bertajuk Talk Series: Memories of Granada. Hadir sebagai narasumber Muhammad Arifin, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris UAD yang menjadi awardee IISMA Batch 1 dan berkesempatan kuliah di University of Granada, Spanyol. Acara diselenggarakan melalui video konferensi Zoom Meeting dan siaran langsung di kanal YouTube OIA UAD pada Sabtu, 22 Januari 2022.

Arifin menjelaskan panjang lebar tahapan-tahapan yang ia lalui selama menjadi awardee IISMA, mulai dari proses seleksi, persiapan keberangkatan, pembelajaran di host university, hingga akhirnya kembali ke tanah air. Mengikuti program ini memberi banyak sekali pengalaman bagi Arifin, bisa berpartisipasi dalam cultural festival dan mengenalkan budaya serta masakan khas Indonesia, hingga bertemu dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Spanyol.

Berangkat ketika akhir bulan September lalu, Arifin disambut oleh musim gugur di Granada, dengan daun-daun mapel kuning berjatuhan dan memenuhi jalan. Selain sisi akademik, Granada adalah sebuah kota di Spanyol yang menyimpan sejuta pesona indah untuk dinikmati. “Bonusnya adalah kita bisa sekalian jalan-jalan, explore, dan menikmati pemandangan yang tidak bisa kita dapatkan di Indonesia,” terangnya.

Saat ditanya tentang alasannya memilih Granada sebagai tujuan, Arifin mengatakan bahwa University of Granada adalah satu-satunya universitas yang menawarkan mata kuliah tentang agama Islam, yaitu Islamic Culture in Spain. Hal ini menarik perhatiannya karena Spanyol juga dikenal sebagai salah satu pusat peradaban Islam terakhir di Eropa. Masa kejayaan Islam di Spanyol bisa dilihat dari kokohnya Alhambra Palace berdiri di tengah kota Granada. Peninggalan Bani Umayyah yang dulunya dijadikan sebagai tempat tinggal khalifah dan raja di era dinasti tersebut.

Puas menjelajahi Granada tidak lekas membuat Arifin lupa dengan kewajiban akademiknya yaitu kuliah. Perihal sistem perkuliahan, ia menerangkan bahwa “Overall sama dengan Indonesia, yang membedakan hanya di atmosfernya yang lebih menuntut keaktifan karena banyak kegiatan diskusi dan field work (terjun langsung ke lapangan),” tutup Arifin. (tsa)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Muhammad-Arifin-menjelaskan-tentang-perjalanannya-di-Granada-selama-program-IISMA-Foto-Tsabita.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-01-25 09:20:512022-01-25 08:36:57Memori di Granada Spanyol

Santri Persada UAD Harus Cerdik Melihat Peluang Bisnis

20/01/2022/in Terkini /by Ard

Ikhsan Prasetyo alumni Persada UAD yang hadir sebagai pemateri pada Talkshow Alumni Persada UAD (Foto: Istimewa)

Sebagai alumni Pesantren Mahasiswa K.H. Ahmad Dahlan (Persada) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Ikhsan Prasetyo, S.T. yang merupakan Lulusan Terbaik Fakultas Teknologi Industri (FTI) UAD 2018 dan Alfina Irfa’I, S.Pd. seorang lulusan dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) UAD sekaligus Owner Ablah Generation, berpesan dan menceritakan pengalaman hidupnya kepada para mahasiswa UAD yang saat ini menjadi santri dan mengembang ilmu di Persada.

Menurut Ikhsan, mahasiswa Persada UAD perlu untuk menentukan skala prioritas, yakni antara kesibukan maupun rutinitas. Hal tersebut penting dilakukan agar tidak mengalami kesulitan dan kebingungan saat mahasiswa terlibat di berbagai kegiatan yang diikutinya. “Itulah mengapa alhamdulillah sampai lulus saya bisa melakukan berbagai kegiatan dengan lancar, karena sedari awal nyantri di Persada saya melakukan skala prioritas tersebut.”

“Kesadaran mahasiswa yang menjadi santri di Persada UAD juga penting. Saat ini, lama mahasiswa untuk nyantri di Persada itu hanya satu tahun, jadi maksimalkan dengan baik. Jika telah usai masa santrinya, silakan mahasiswa bereksplorasi dan berperan aktif di kegiatan kampus. Jangan sampai lalai dengan status sebagai santri Persada itu sendiri,” pesan Ikhsan.

Menyambung yang disampaikan Ikhsan, Alfina menambahkan agar selain menentukan skala prioritas, mahasiswa Persada UAD juga perlu untuk membuat catatan kegiatannya. Selain itu menyelesaikan rangkaian kegiatan yang terjadwal di satu hari yang sama, serta yang terpenting jangan selalu menunda-nunda pekerjaan.

Selain fokus pada kegiatan dan pembelajaran di Persada UAD, Alfina berpesan untuk para mahasiswa Persada mampu hidup mandiri dari segi finansial, dengan cerdik melihat peluang, dan menjalankan bisnis sederhana yang tersedia. “Ketika di Persada dulu, saya selalu memikirkan agar bisa menghasilkan rupiah dari bisnis. Salah satu peluang bisnis sederhana yang saya manfaatkan adalah bikin atribut Program Pengenalan Kampus (P2K), dan dari sana saya mendapat penghasilan dari teman-teman yang menggunakan jasa saya tersebut.”

Mengemban ilmu di Persada UAD adalah salah satu gerbang untuk mencapai kesuksesan, tentu dengan berbagai rangkaian kegiatan yang harus dilakukan secara patuh dan disiplin. Mahasiswa adalah golongan manusia yang berilmu, dan santri adalah golongan manusia yang beradab, jadi penting dan luar biasa jika kedua unsur tersebut menjadi satu kesatuan yang menciptakan suatu keharmonisan. (didi)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ikhsan-Prasetyo-alumni-Persada-UAD-yang-hadir-sebagai-pemateri-pada-Talkshow-Alumni-Persada-UAD-Foto-Istimewa.jpg 764 1364 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-01-20 09:40:082022-01-20 09:01:53Santri Persada UAD Harus Cerdik Melihat Peluang Bisnis

Persada UAD Adakan Talkshow Alumni di Peringatan Milad ke-12

19/01/2022/in Terkini /by Ard

Talkshow Alumni dalam rangka memperingati milad ke-12 Persada UAD (Foto: Didi) 

Pesantren Mahasiswa K.H. Ahmad Dahlan (Persada) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan Talkshow Alumni Persada, dalam memperingati milad yang ke-12 dengan bertemakan “Santri Beradab dan Berilmu”. Sebagai pesantren mahasiswa di lingkungan UAD, Persada UAD memiliki tujuan untuk menciptakan mahasiswa yang bermoral, cerdas, dan membanggakan, sebagaimana motto yang dimilikinya “Berakhlak Karimah, Beramal Ilmiah, Berkemajuan, dan Berprestasi”.

Tayang secara langsung di kanal YouTube PERSADA UAD TV dan melalui Zoom Meeting, pada Sabtu, 15 Januari 2022, talkshow ini mengundang Ikhsan Prasetyo, S.T., dan Alfina Irfa’i, S.Pd., sebagai pemateri yang keduanya juga merupakan santri alumni Persada UAD.

Dibuka oleh Wayan Bagus Prasetyo selaku Master of Ceremony (MC) dan dipandu oleh Ahmad Aryzal selaku moderator, talkshow yang dihadiri oleh seluruh santri Persada UAD ini mempunyai empat sesi berbeda, yaitu sesi pertanyaan kegemaran kepada pemateri, bincang santai, permainan tentang “Mitos atau Fakta” yang juga ditujukan kepada pemateri, dan tanya jawab dari peserta kepada pemateri.

Ikhsan, pria yang merupakan alumnus Persada UAD tahun 2019, Lulusan Terbaik Fakultas Teknologi Industri (FTI) UAD 2018, Penerima Beasiswa Muhammadiyah Scholarship Preparation Program 2020, Penerima Hibah Inovasi Teknologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) 2021, Ketua Umum Hizbul Wathan (HW) UAD 2016–2017, dan saat ini sedang menempuh studi S2 di Institut Teknologi Bandung (ITB), menceritakan pengalamannya sewaktu nyantri di Persada UAD. “Sewaktu saya dulu di Persada itu suasananya tenang, nyaman, dan seru. Pemandangan alam bisa dengan mudah dinikmati di lingkungan asrama, karena masih sangat asri.”

Sama halnya dengan Ikhsan, Alfina, wanita yang merupakan alumnus Persada UAD 2013, dan saat ini sedang menggeluti dunia bisnis sekaligus owner dari Ablah Generation, Ablah Hijab, dan Ablah Herbal, seorang pengajar Bimbingan Belajar (Bimbel) Bahasa Inggris di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam Terpadu (IT) Abu Bakar Muhammadiyah Yogyakarta, dan Ketua Umum Koperasi Mahasiswa UAD 2016, juga menceritakan pengalaman mengesankan sebagai santriwati di Persada UAD. “Dulu waktu saya kelaparan dan masih awal masuk asrama, belum kenal siapa pun dan tidak membawa bekal makanan, tapi syukurnya ada seorang santri juga yang menawari saya makan bareng. Alhamdulillah di Persada banyak kisah yang berkesan dan seru.”

Cerita-cerita tersebut menjadi bukti bahwa pengalaman di Persada mempunyai pengaruh sehingga membentuk Ikhsan dan Alfina seperti sekarang. (didi)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ahmad-Aryzal-selaku-moderator-bersama-Ikhsan-Prasetyo-S.T.-dan-Alfina-Irfai-S.Pd_.-sebagai-pemateri-terlibat-perbincangan-menarik.jpg 750 1334 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-01-19 08:32:032022-01-19 08:32:03Persada UAD Adakan Talkshow Alumni di Peringatan Milad ke-12

Belajar PPKn, Belajar Kehidupan Penunjang Karier

13/12/2021/in Terkini /by Ard

Podcast Sapa Alumni bertajuk “Belajar PPKn, Belajar Kehidupan” oleh Prodi PPKn Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Renzy)

Keberhasilan alumni sering kali menjadi tolok ukur penilaian sebuah perguruan tinggi. Hal ini mengharuskan adanya komunikasi yang baik antara perguruan tinggi dan alumninya, sebagai bentuk silaturahmi sekaligus sharing pencapaian hasil pembekalan semasa kuliah. Oleh karena itu, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), menyelenggarakan Podcast Sapa Alumni bertajuk “Belajar PPKn, Belajar Kehidupan”. Kegiatan ini berlangsung di kanal YouTube PPKn UAD, (06-12-2021).

Dosen Universitas Muhammadiyah Bandung (UM Bandung), Tati, S. Pd., M.P.A. mengaku, pembekalan yang ia dapatkan semasa kuliah S1 di UAD berpengaruh dalam membangun kariernya. Tati bercerita, mata kuliah yang ia dapatkan di Prodi PPKn sangat berpengaruh dalam pembelajaran etika, guna membangun relasi dengan interaksi yang komunikatif. Hal ini yang mengantarkannya menjadi dosen yang masih terus aktif berorganisasi, misalnya belum lama ini ia dilantik sebagai ketua bidang Hubungan Luar Negeri, Dewan Pimpinan Pusat (Nasional), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.

“Etika kewarganegaraan yang sering saya dapatkan ketika kuliah, saya coba praktikkan untuk prinsip diri, untuk berorganisasi. Itu yang membedakan dengan pengurus atau pemimpin lainnya,” jelasnya.

Meskipun aktivitasnya terbilang padat, Tati mengaku tidak merasa kesulitan dalam manajemen waktu untuk mengemban amanahnya mengajar sekaligus berkiprah dalam organisasi. Menurutnya, yang terpenting ialah mampu untuk mengetahui kelemahan maupun kelebihan diri. Jangan terlalu memaksakan diri serta tetap batasi jam komunikasi.

“Kalau masalah manajemen waktu, jangan sampai terlalu menyiksa diri, jadi ketika memang capek, ya istirahat,” katanya.

Menjelang akhir diskusi, Tati menegaskan tidak ada kata rugi dengan berkuliah di Prodi PPKn. Berdasar pada pengalamannya, mendapatkan materi semasa kuliah menjadi bekal kehidupan, terutama penguatan moral dan sikap yang dapat diterapkan untuk kehidupan bermasyarakat. Pembekalan ini yang menyadarkannya arti keikhlasan serta usaha dalam memantaskan diri dalam menunjang kariernya.

“Belajarnya dimaksimalkan, interaksinya dimaksimalkan, dengan harus ikhlas niatnya tulus. Itu bukan sekadar karier, tapi kita berkontribusi aja dulu, berikhtiar aja dulu dan bersyukur,” pungkasnya, sebagai bentuk pesan untuk mahasiswa yang sedang mencari jati diri, khususnya mahasiswa PPKn. (RRI)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pembukaan-Podcast-Sapa-Alumni-PPKn-Foto-Humas-UAD-e1639358200311.jpg 698 1276 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2021-12-13 08:18:102021-12-13 08:18:10Belajar PPKn, Belajar Kehidupan Penunjang Karier

Alumni UAD Menyapa dan Kiat Sukses Dunia Profesi

17/11/2021/in Terkini /by Ard

Prof. Ir. Wahyu Susihono, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng. selaku pemateri webinar ‘Alumni Menyapa’ sedang menayangkan slide (Foto: Didi)

Hubungan baik antara alumni dan almamater terus digiatkan oleh Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Sebab di balik usaha tersebut, banyak manfaat dan solusi inovatif yang didapatkan, guna perkembangan jalannya pendidikan dan sumber daya mahasiswa. Alumni yang menduduki posisi penting dalam profesi yang digeluti, tentu diharapkan bisa memberikan kiat sukses bagaimana untuk mencapainya.

Pusat Pengembangan Karier bersama Biro Kemahasiswaan dan Alumni UAD menghadirkan webinar “Alumni Menyapa” guna menjembatani hal tersebut. Dalam webinar yang telah memasuki seri kelima ini, Prof. Ir. Wahyu Susihono, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng., hadir sebagai pemateri utama. Ia merupakan alumnus Program Studi (Prodi) Teknik Industri UAD, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Bidang Sosialisasi, Pelatihan, dan Informatika Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) Banten, sekaligus sebagai Guru Besar Ilmu Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Webinar yang dilaksanakan pada Sabtu, 13 November 2021, via Zoom ini, turut dihadiri pula oleh Dr. Muchlas, M.T. selaku Rektor UAD, Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H. sebagai Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UAD, seluruh Kepala Program Studi UAD, alumni, tamu undangan, dan mahasiswa UAD.

“Di webinar ini tentu ada yang menyapa dan disapa, alumni yang menyapa kepada almamater sekaligus kepada keluarga besar UAD. Ke depannya acara semacam ini akan menjadi inspirasi bagi kita semua. Alumni bisa memberikan penguatan yang bersifat akademik dan pengalaman, dengan harapan pengalaman itu bisa digunakan sebagai modal dasar untuk mengembangkan sikap, yang diperlukan mahasiswa dalam menghadapi dunia profesi,” ucap Muchlas di dalam sambutannya.

Mahasiswa diharapkan mampu bersaing dan mengetahui jalan kariernya masing-masing, dengan selalu berpegang teguh pada ilmu yang dimiliki. “Berpikir masa depan, untuk berada selangkah di depan, setiap langkah kita selalu terdapat konsekuensi. Dimulai dari kesadaran diri, hidup harus mempunyai value,” ujar Wahyu sembari menayangkan slide kisah perjalanan hidup dan kariernya.

“Jangan lupa untuk menjaga silaturahmi dan membangun kolaborasi. Terbiasalah untuk diri sendiri dalam mengukir masa depan tanpa bergantung kepada orang lain dan belajar banyak hal guna pengembangan diri. Penting menyiapkan apa yang diri punya. Fokus terhadap apa yang telah dilaksanakan, jangan lupa untuk selalu istikamah kepada ilmu yang kita pelajari. Penting dan perlu diingat adalah selalu belajar bertanggung jawab,” Wahyu menambahkan.

Kesuksesan adalah titik temu terindah, antara peluang dengan keberanian dan terkabulnya doa. Belajar merupakan pekerjaan sepanjang hidup. Jangan sampai, selesainya mahasiswa di almamater membuat diri enggan belajar dan menggali potensi. (didi)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pemateri-Sedang-Menayangkan-Slide.jpg 750 1334 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2021-11-17 08:00:552021-11-17 20:28:04Alumni UAD Menyapa dan Kiat Sukses Dunia Profesi

Alumnus UAD Raih Beasiswa Master di Turki

04/11/2021/in Terkini /by Ard

Mar’atul Husna, S.T., merupakan alumnus dari Program Studi (Prodi) Teknik Kimia UAD yang menerima beasiswa Master Program Turkiye Burslari Scholarship 2021 (Foto: Istimewa)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) terus mencetak generasi yang gemilang. Hal itu karena sesuai dengan motonya yaitu moral and intellectual integrity. Walaupun sempat terhalang oleh Covid-19, para alumninya tetap banyak yang berprestasi. Salah satu alumnus yang berprestasi yaitu Mar’atul Husna, S.T., dari Program Studi (Prodi) Teknik Kimia UAD. Perempuan yang hobi menari itu merupakan penerima beasiswa Master Program Turkiye Burslari Scholarship 2021. Melalui laman pemerintah Turki, Husna mendaftar beasiswa tersebut dan mengambil jurusan Teknik Kimia.

Husna, begitu orang-orang memanggilnya. Awal Oktober 2021, ia mulai belajar ke Turki di Universitas Kocaeli. Husna memilih kampus tersebut untuk melanjutkan studi karena sesuai dengan bidang riset yang akan ia kerjakan, dengan profesor dan laboratorium yang mendukung. Kesempatan itu ia dapat berkat rida dari Tuhan, usaha kerasnya, bekal ilmu dari UAD, dan dukungan orang-orang terdekatnya. Gadis yang lahir pada 21 Maret 1998 itu suka dunia teknik karena bisa belajar tentang teknologi terbaru yang bisa membawa perubahan besar di dunia.

Awal Oktober 2021, Mar’atul Husna, S.T., mulai belajar ke Turki di Universitas Kocaeli. Ia alumnus UAD yang berprestasi (Foto: Istimewa)

Mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (HMTK) UAD itu menyampaikan, “Pembelajaran berlangsung secara luar jaringan (luring). Jadi, saya banyak menjumpai mahasiswa internasional dan fasilitas kampus yang memadai. Hal yang menarik serta menantang yaitu perkuliahan menggunakan bahasa Turki. Saat ini saya sedang mengikuti kelas bahasa Turki selama satu tahun. Setelah itu, tahun kedua dan ketiga masuk ke program master. Karena saat ini sedang belajar bahasa untuk merancang jadwal, saya fokus belajar di kelas. Selain itu, saya juga berbaur dengan mahasiswa Turki supaya cepat lancar berbahasa Turki.”

Salah satu prinsip kesuksesannya yaitu ia meyakini bahwa setiap orang pasti punya mimpi, termasuk Husna. Ia menerapkan rasa tanggung jawab terhadap mimpi yang telah ditetapkannya, sehingga semua ia kerjakan dengan baik supaya mimpinya tercapai. Oleh karena itu, selalu timbul semangat untuk berprestasi. Ia bertekad melakukan sesuatu dengan ikhlas dan semaksimal mungkin, serta selalu ingat tujuannya. Seperti yang dikatakan Bung Karno semasa hidupnya yaitu “Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang.” Seperti itulah pesan Husna pada generasi penerus bangsa. (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Maratul-Husna-S.T.-merupakan-alumnus-dari-Program-Studi-Prodi-Teknik-Kimia-UAD-yang-menerima-beasiswa-Master-Program-Turkiye-Burslari-Scholarship-2021.-scaled.jpg 1440 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2021-11-04 08:19:292021-11-04 08:19:29Alumnus UAD Raih Beasiswa Master di Turki

Alumnus UAD Dirikan UMKM: Mumpung Masih Muda, Waktunya Berbisnis

01/11/2021/in Feature, Terkini /by Ard

Alfiandana Susilo Aji yang akrab dipanggil Alfian merupakan Alumnus Program Studi Sastra Indonesia (Sasindo) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang lulus bulan Januari 2020, dan saat ini bekerja di salah satu media berita nasional.

Lulus sarjana merupakan waktu yang tepat untuk mengembangkan dan mengaplikasikan wawasan serta pengalaman selama di bangku kuliah. Pria kelahiran Klaten, Jawa Tengah, yang semasa kuliah aktif berorganisasi serta berkomunitas ini juga pernah menyabet juara I lomba sastra penulisan puisi pada ajang bergengsi Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) pada 2018 dan satu-satunya perwakilan dari UAD.

Di tengah kesibukan bekerja dengan gaji tetap tak membuatnya berpuas diri, tak lama ini ia mendirikan Toolisen sebuah jasa penulisan media digital seperti penulisan copywriter, content writer, social media manager, script naskah film, script advertising, dan co-writer. Tidak hanya itu, Alfian bersama rekannya juga merintis sebuah bisnis Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) yang diberi nama Cantingan Nenek. Berikut hasil dari wawancara, pada Selasa, (27-10-2021).

Proses pembuatan batik tulis Cantingan Nenek (Foto: Istimewa)

Apa yang melatarbelakangi berdirinya Toolisen?

Untuk latar belakangnya sendiri, sebenarnya ide ini muncul setelah mengamati perkembangan penulisan di era digital sesuai kebutuhan industri di masa sekarang. Dari beberapa bidang penulisan media digital ini saya kira sangat prospek dan cocok untuk Sastra Indonesia. Selain itu, karena saya sering diminta untuk menuliskan, seperti naskah film dan content writer oleh beberapa teman, sedangkan waktu dan tenaga terbatas. Akhirnya saya mengajak beberapa mahasiswa Sastra Indonesia untuk menjadi bagian dari Toolisen.

Kenapa memilih mahasiswa Sastra Indonesia menjadi bagian dari Toolisen?

Pertama waktu mencari SDM saya memprioritaskan dari teman-teman Sastra Indonesia, karena saya sebagai alumnus dan kenal beberapa adik tingkat yang masih sering berkomunikasi dan minat di kepenulisan, saya mengajak mereka untuk belajar bareng dan menggarap proyek penulisan bareng. Selain itu ya, harapannya agar di Sastra Indonesia nantinya ada orang yang merintis penulisan media di era digital atau bahkan mendirikan media digitalnya.

Kedua, Toolisen yang berkaitan dengan bisnis ini saya kira salah satu peluang prospek kerja sesuai dengan Sastra Indonesia di era media digital seperti sekarang ini. Karena pada umumnya setelah lulus dan mencari kerja di pabrik, perusahaan, atau tempat lainnya, sebenarnya tidak masalah. Tapi dengan adanya semacam Toolisen ini, ketika lulus tidak sebatas pergi ke tempat kerja melainkan kita bisa menjalankan dan mendirikan bisnis yang sesuai dengan keterampilan kita.

Bisa dijelaskan apa itu Cantingan Nenek?

Sebelum mendirikan Toolisen, saya dan seorang teman sudah mendirikan Cantingan Nenek. Cantingan Nenek ini merupakan merek bisnis atau UMKM yang memproduksi dan menjual batik tulis dengan motif kekinian. Bisnis ini saya rintis dua tahun lalu pada 2019, sejak saya masih kuliah.

Kenapa memilih bisnis tersebut? Apa alasannya?

Kami mendirikan ini berangkat dari kegelisahan mengenai pandangan orang yang memakai batik hanya untuk acara formal bahkan dianggap ketinggalan zamanlah, kuno, dan lainnya walaupun tidak semua orang beranggapan demikian. Karena itu Cantingan Nenek hadir dengan hasil produksi batik ini bisa dipakai oleh orang-orang di segala kondisi, jadi tidak hanya waktu acara formal, tapi nonformal juga, seperti dipakai waktu nongkrong, acara keluarga, atau kegiatan santai lainnya, karena lebih kekinian dan bisa dipakai untuk berbagai kalangan.

Apa keunggulan produk yang ditawarkan Cantingan Nenek?

Cantingan Nenek punya beberapa keunggulan yang membedakan produk kami dengan batik tulis lainnya. Pertama, kami menawarkan produk limited edition karena merupakan batik tulis yang dibuat secara handmade. Lalu produk kami menghadirkan motif dengan gaya kekinian atau kontemporer, berbeda dengan jenis-jenis batik pada umumnya yang sudah menjadi pakem di masyarakat seperti motif parang, mega mendung, dan sebagainya. Kami memang seolah menabrak pakem motif batik. Tapi bagi kami definisi batik itu kan bukan dari motifnya, melainkan teknik pembuatannya memakai alat canting dan malam dengan digoreskan secara titik-titik dan garis. Jadi kami bisa membuat berbagai gambar, dan ini memungkinkan batik kita bisa berkembang lebih inovatif lagi.

Kemudian dari segi konten gambar, Cantingan Nenek ingin mendokumentasikan pekerjaan-pekerjaan masyarakat dan aktivitas budaya di Indonesia agar tetap dikenal dan tidak hilang karena laju zaman. Gambar motif yang kami buat, di antaranya gambar nelayan, tandur, panen, jatilan, panen durian, tari daerah, dan sebagainya.

Di balik motif bergaya kekinian dari produk Cantingan Nenek inilah kami punya misi untuk mengajak anak muda percaya diri dan bangga memakai batik. Kami ingin membuat batik bisa dipakai dalam segala kondisi baik kegiatan formal maupun santai, dengan tetap membuat penampilan menjadi elegan.

Alfiandana Susilo Aji S.S, Alumni UAD Founder Toolisen dan Cantingan Nenek memakai hasil produksi batik tulis Cantingan Nenek (Foto: Istimewa)

Produk apa saja yang sudah Cantingan Nenek produksi?

Cantingan Nenek sendiri sampai saat ini sudah berjalan kurang lebih tiga tahun. Selain hasil produk kain, kami membuat beberapa produk seperti syal serta tas kombinasi batik dan kulit. Kami juga menjual alat-alat untuk membuat batik tulis. Seiring berjalannya waktu kemudian kami kembangkan lagi yaitu dengan melayani pelatihan pembuatan batik tulis yang bekerja sama dengan instansi-instansi dan juga komunitas untuk mendampingi mereka yang ingin belajar membatik, karena Cantingan Nenek tidak hanya berorientasi pada jualan saja.

Dari kesibukan bekerja, mengurus Toolisen, dan Cantingan Nenek, apakah masih aktif menulis?

Sampai saat ini saya masih menulis walaupun tidak seproduktif dulu ya, kalau dulu puisi sama cerpen, untuk sekarang ini saya fokus di cerita anak. Jadi setelah lulus karena saya masih aktif di yayasan Sahabat Gorga sebuah yayasan yang bergerak di bidang literasi anak, melalui pendekatan seni rupa, sastra, sama teater.

Dari sinilah saya banyak belajar dan lebih mendalami penulisan cerita anak, untuk saat ini buku kumpulan cerpen anak sudah selesai saya garap dan sudah masuk di penerbit, kemungkinan akan diluncurkan November kalau tidak Desember nanti.

Tips buat teman-teman pembaca supaya tetap produktif?

Yang paling penting bisa memanajemen waktu dan menanamkan mindset positif, terus kalau ingin tetap produktif dan menulis paling tidak meluangkan waktu untuk membaca, karena membaca ini penting banget, apalagi kalau mau jadi penulis bekal utama adalah banyak membaca.

Jangan lupa juga untuk tetap ingat bahwa usia paling produktif dalam hidup manusia adalah ketika muda. Jadi manfaatkan masa muda dengan seproduktif mungkin, sehingga bisa memanen hasilnya ketika tua nanti. Saya selalu teringat bahwa orang-orang sukses seperti Elon Musk, Steve Job, Bill Gates, dan sebagainya, mereka saja masih bekerja keras. Masak kita mau rebahan saja di kasur. (hmd)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Gufron-Proses-pembuatan-batik-tulis-Cantingan-Nenek-28-Oktober-2021-scaled.jpg 1707 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2021-11-01 13:22:582021-11-01 13:33:24Alumnus UAD Dirikan UMKM: Mumpung Masih Muda, Waktunya Berbisnis

Sinar PKIP #3: Sharing Nusantara Sehat dan CPNS Minat PKIP

12/05/2021/in Terkini /by Ard

Al Firqan Anahari, S.KM. (kanan), sharing tentang Nusantara Sehat

Dalam mewujudkan ahli kesehatan masyarakat yang mampu mengambil peran besar dari kehidupan masyarakat dengan pemahaman tentang aspek-aspek kesehatan masyarakat, Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta memiliki enam konsentrasi peminatan, yaitu manajemen rumah sakit, kesehatan medis, epidomiologi, promosi kesehatan , kesehatan lingkungan, serta keselamatan dan kesehatan kerja.

Salah satu konsentrasi peminatan Kesehatan Masyarakat yaitu promosi kesehatan mengadakan Sharing di Rumah Keluarga (Sinar) Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku (PKIP) yang bertema “Sharing Nusantara Sehat dan CPNS Minat Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku” secara berani di Instagram TV Promkes UAD pada Selasa 04 Mei 2021.

“PKIP salah satu peminatan di FKM UAD, karena untuk mewujudkan kesehatan kita butuh pembelajaran juga ilmu perilaku dari masyarakat atau individu,” tutur Khoiriyah Isni, SKM, M.Kes. selaku moderator Sinar PKIP.

Sinar PKIP sudah beberapa kali diselenggarakan, pada episode ketiga ini menghadirkan dua alumni FKM UAD. Mereka adalah Aulia Urrahmah, SKM yang sekarang menjadi Penyuluh Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kep. Anambas serta Al Firqan Anahari, SKM yang menjadi bagian Nusantara Kesehatan Puskesmas Marobo, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Baik alumni PKIP FKM UAD angkatan 2015 dan 2017.

“Kegiatan ini harapannya dapat memberikan gambaran atau perluasan wawasan tentang PKIP kepada teman-teman FKM UAD juga alumni untuk berbagi di keluarga PKIP,” imbuh Khoiriyah.

Saat sharing , Aulia Urrahmah menyampaikan selain giat belajar kita juga harus mempunyai tekad kuat untuk melalui beberapa tes yang diujikan ketika mendaftar menjadi ASN Dinas Kesehatan, di antaranya adalah tes wawasan kebangsaan, tes kemampuan potensial, tes inteligensi umum, dan tes seleksi kompetensi bidang.

Berbeda dengan ASN Dinas Kesehatan, untuk mendaftar Nusantara Sehat menurut Al Firqan Anahari cenderung lebih memahami diri sendiri dalam tes yang diujikan. Hal ini untuk mempermudah ketika sudah terjun di lapangan. (Lrs)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Al_Firqan_Anahari_S.KM_sharing_tentang_Nusantara_Sehat1-1.jpg 505 719 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2021-05-12 08:16:232021-05-27 08:51:04Sinar PKIP #3: Sharing Nusantara Sehat dan CPNS Minat PKIP

Dewi Maryam: Pentingnya Plan, Execute, and Get dalam Berkarier

01/02/2021/in Terkini /by Ard

Dewi Maryam, S.S., M.A. saat menjelaskan pentingnya plan, execute, and get dalam mencapai target impian

“Kemampuan serta bakat dan minat yang sudah kita miliki penting sekali kita asah. Dalam hidup ini ada dua sisi kehidupan, yaitu sesuatu yang sudah kita rencanakan dan yang tidak kita rencanakan. Plan dan unplan tidak dapat kita hindari. Tapi, tentunya rencana Allah pasti terbaik,” ujar Dewi Maryam, S.S., M.A. selaku dosen Program Studi (Prodi) Sastra Inggris (Sasing) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), saat berkesempatan menjadi pembicara pada webinar Litvibes pada Sabtu (23-1-2021).

Ia mengimbuhkan, dalam perjalanan karier tentu memiliki berbagai pilihan yang membuat bimbang. Plan, execute, and get menjadi tiga hal yang selalu dipegang agar kemampuan yang sudah kita asah dapat mencapai tujuan yang diimpikan.

“Jika 10–20 tahun yang akan datang sudah merencanakan ingin menjadi dosen, pebisnis, ataupun yang lain, tentunya kita sudah mempersiapkan hal-hal yang menunjang dan berkaitan dengan impian kita. Misalnya, mencari pengalaman di dunia mengajar jika ingin menjadi dosen atau guru. Itu artinya kita sudah mempersiapkan bekal untuk mencapai target,” tutur Dewi.

Setiap hal yang sudah direncanakan hendaknya bisa diukur sehingga kita bisa menentukan hal apa pun yang perlu dipersiapkan atau dieksekusi. Mencapai sebuah impian tentunya melewati banyak proses dan rintangan. “Mencoba segala hal yang mendukung impian menjadi salah satu usaha kita bisa mencapai target. Perbanyak pengalaman yang mendukung impian. Dengan bekal yang sudah dimiliki menjadi hal yang mudah untuk mencapai impian yang telah direncanakan,” ungkapnya.

“Sesekali mungkin yang sudah kita rencanakan tidak menemukan titik keberhasilan. Tapi itu masih wajar, dan tenanglah tentu ada tangan Allah yang bekerja,” pesan Dewi dalam sesi pemaparan materi. (Chk)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dewi-Maryam-S.S.-M.A.-saat-menjelaskan-pentingnya-plan-execute-and-get-dalam-mencapai-target-impian.jpeg 720 1285 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2021-02-01 09:04:132021-02-01 09:04:13Dewi Maryam: Pentingnya Plan, Execute, and Get dalam Berkarier

Annisa Kantongi Juara Harapan II Duta Bahasa Tingkat Nasional

05/11/2020/in Prestasi, Terkini /by Ard

Hadiri malam puncak, Annisa Nastiti, S.Pd., (alumnus UAD) (kanan) dan Rianto, S.E., (alumnus UBB) (kiri) mendapat juara Harapan II Duta Bahasa tingkat Nasional pada (24-10-2020) di Novotel Mangga Dua, Jakarta.

Pasangan Duta Bahasa Kepulauan Bangka Belitung yaitu Annisa Nastiti, S.Pd., dan Rianto, S.E., telah kantongi juara harapan II Duta Bahasa tingkat Nasional pada (24-10-2020) di Novotel Mangga Dua, Jakarta. Annisa atau Caca merupakan alumnus Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (Prodi PBI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Yogyakarta. Kini, Caca bekerja sebagai guru bahasa Inggris di SMP Negeri 2 Koba, Kabupaten Bangka Tengah. Sementara tandemnya, merupakan alumnus Universitas Bangka Belitung (UBB) yang kini bekerja sebagai freelancer.

Mereka sempat alami kendala dalam menyatukan waktu, karena bekerja di tempat yang berjauhan. Namun, berkat bantuan dan dukungan dari teman-teman Ikatan Duta Bahasa Bangka Belitung semua kendala dapat teratasi. Bagi mereka, turun ke lapangan untuk menjalankan program di tengah pandemi merupakan momen yang sangat berkesan. Apalagi mereka harus tetap maksimal menjalankan kegiatan dan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Annisa Nastiti, S.Pd., (alumnus UAD) (kanan) dan Rianto, S.E., (alumnus UBB) (kiri) juara Harapan II Duta Bahasa tingkat Nasional pada (2410) di Novotel Mangga Dua, Jakarta.

Bersama Rianto, Caca mendirikan komunitas Sastrabilitas yang juga program unggulan
mereka. Komunitas ini bergerak dalam bidang pendidikan sastra dan literasi bagi penyandang disabilitas di Bangka Belitung. Suatu wadah bagi teman-teman disabilitas dan seluruh elemen kepemudaan di Bangka Belitung untuk saling berbagi terkait sastra dan literasi. Komunitas ini kerja sama dengan beberapa SLB dan komunitas kepemudaan di Bangka Belitung.

“Tidak akan maju suatu negara jika semangat berliterasi masyarakatnya rendah. Pelestarian bahasa Indonesia sangatlah penting, karena setiap orang sulit berkomunikasi dengan 718 bahasa daerah yang berbeda-beda. Oleh karena itu, mari utamakan penggunaan bahasa Indonesia dalam kegiatan apa pun terkhusus di ruang publik. Tanamkan rasa bangga dan percaya diri menggunakan bahasa Indonesia. Kegiatan yang saya lakukan ini, tentunya tidak terlepas dari pengalaman saya ketika kuliah di UAD. Setelah kembali ke kampung halaman, saya bersyukur dapat menerapkan hal-hal yang pernah saya peroleh,” jelas Caca melalui WhatsApp pada 26-10-2020. (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Hadiri-malam-puncak-Rianto-S.E.-alumnus-UBB-dan-Annisa-Nastiti-S.Pd_.-alumnus-UAD-telah-kantongi-juara-Harapan-II-Duta-Bahasa-tingkat-Nasional-pada-2410-di-Novotel-Mangga-Dua-Jakarta..jpg 853 1280 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2020-11-05 12:00:182020-11-04 07:52:14Annisa Kantongi Juara Harapan II Duta Bahasa Tingkat Nasional
Page 4 of 512345

TERKINI

  • UAD Selenggarakan Pengajian Songsong Iduladha02/06/2025
  • Peran Kader IMM dalam Menyikapi Isu Pelecehan Seksual02/06/2025
  • Sinergitas Mahasiswa Hadis Menuju Organisasi Progresif02/06/2025
  • Tips Menulis Artikel Ilmiah ala Santi Santika02/06/2025
  • Membekali Mahasiswa dengan Pelatihan Etika dan Kecerdasan Emosional Digital02/06/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa FAI UAD Raih Juara 3 Lomba Qiroatul Akhbar02/06/2025
  • Mahasiswa FKM UAD Raih Juara I Lomba Futsal STPN 2025 Se-DIY31/05/2025
  • Inovasi Tim Jelantina Raih Juara 3 Lomba Poster26/05/2025
  • Mahasiswi UAD Raih Gold Medal dan Penghargaan Khusus di Ajang Internasional26/05/2025
  • Tim Bouqet Snack PBSI PPG UAD Juara 1 Lomba Video dalam Gelar Karya 202526/05/2025

FEATURE

  • Mahasiswa Harus Responsif dalam Era Digital02/06/2025
  • Ni’matus Syakirah: yang Penting Proses, Bukan Nilai02/06/2025
  • Indonesia Membutuhkan Generasi yang Melek Teknologi den Rendah Hati02/06/2025
  • Perjalanan Hanifia Merawat Cinta Al-Qur’an31/05/2025
  • Cerita Inspiratif Rino, Meniti Karier dan Perjalanan Melawan Burnout31/05/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top