Tim peneliti dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) saat memberi pelatihan tentang digital diferensiasi learning di Sumatera Barat (Dok. Istimewa)
Model pembelajaran diferensiasi merupakan pendekatan pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka untuk memfasilitasi pembelajaran yang inklusif dari keragaman latar belakang siswa, baik keragaman tingkat kesiapan belajar, minat dan bakat, serta gaya belajar siswa. Sehingga, proses pembelajaran di kelas dapat memfasilitasi siswa untuk belajar secara efektif dan bermuara pada peningkatan hasil belajar sekaligus aktualisasi potensi siswa.
Hal inilah yang mendorong Tim peneliti dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang dipimpin oleh Dr. Enung Hasanah, M.Pd., dosen Magister Program Studi (Prodi) Manajemen Pendidikan bersama kedua anggota, Dr. Suyatno, M.Pd.I., dosen Magister Prodi Manajemen Pendidikan, dan Dr. Ika Maryani, M.Pd., dosen Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) mengembangkan model pembelajaran Digital Differentiated Learning.
Digital differentiated learning adalah model pembelajaran diferensiasi yang diintegrasikan dengan platform pembelajaran digital yang mudah diakses oleh para guru di sekolah. Model ini dikembangkan dalam rangka membantu para guru di jenjang SMP untuk menyukseskan Implementasi Kurikulum Merdeka.
Penelitian ini didukung oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM) melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam bentuk hibah Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi selama 3 tahun (2022 – 2024).
Pada tahun pertama, tim peneliti telah menyusun draf model melalui need analysis. Di tahun kedua, dilakukan uji coba terbatas terhadap para guru yang berasal dari 27 SMP di Kota Padang Panjang dan Bukittinggi. Uji coba ini berlangsung selama empat hari, pada Senin–Kamis, 28-31 Agustus 2023 bertempat di Hotel Rangkayo Basa Kota Padang Panjang dan Grand Royal Denai Hotel Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.
Sementara pada tahun ketiga, tim peneliti UAD telah merencanakan implementasi diseminasi model digital differentiated learning dengan menjangkau seluruh sekolah di Provinsi Sumatera Barat.
Dalam hal ini, Tim peneliti UAD menekankan pentingnya pembelajaran diferensiasi agar terintegrasi dengan berbagai perangkat digital learning sesuai perkembangan siswa sebagai generasi digital native. Ini memungkinkan siswa belajar lebih efektif dengan alat bantu digital yang dilakukan baik pada aspek proses, konten, maupun produk pembelajaran.
Enung Hasanah, menyampaikan bahwa model pembelajaran ini diharapkan dapat menyukseskan implementasi Kurikulum Merdeka di berbagai daerah di Indonesia, terutama di Provinsi Sumatera Barat. “Sebelum mengembangkan model ini, kami terlebih dahulu menggali potensi sekolah dan guru melalui forum group discussion (FGD). Hasil FGD kemudian jadikan acuan dasar mengembangkan model digital differentiated learning. Di mana, integrasi dengan digital learning merupakan keniscayaan karena para siswa saat ini merupakan digital native,” terangnya.
Senada dengan itu, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Panjang, Muji Sirwanto, M.Pd., dalam sambutannya menuturkan tema pelatihan kali ini sesuai dengan kebutuhan para guru kami di Bukittinggi. Ia berharap, para peserta dapat mengimplementasikan ilmu yang diperoleh kepada kolega di sekolah agar dampak perubahannya semakin masif.
“Selama ini, UAD telah berkontribusi cukup banyak terhadap pendidikan di Kota Padang Panjang lewat berbagai aktivitas penelitian dilakukan oleh dosen–dosen UAD. Terutama dalam perbaikan mutu proses pendidikan sekolah di bawah Dinas Pendidikan Kota Padang Panjang, Sumatera Barat. Semoga kerja sama ini akan terus berlanjut dan bermanfaat bagi guru–guru kami,” ujar Muji.
Hendri, M.Pd., selaku peserta menyampaikan. “Kita sering mendengar tentang pembelajaran berdiferensiasi. Tapi pelatihan ini membuat saya paham lebih detail tentang pembelajaran diferensiasi sekaligus cara mengintegrasikan dengan platform-platform digital. Banyak sekali ilmu baru yang saya dapatkan, insyaallah pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami semua untuk membuat perubahan di kelas–kelas kami.”. (Doc)
uad.ac.id