Prodi Ilmu Hadis Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dalam agenda International Guest Lecture (Dok. Istimewa)

Program Studi Ilmu Hadis (Prodi Ilha) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses menyelenggarakan International Guest Lecture bertajuk “Syarat yang Perlu Ada pada Mereka, Mereka yang Berkecimbung dalam Bidang Ilmu Hadis Zaman Now”. Acara berlangsung secara daring dan luring di Ruang Kaca Lantai 10 Kampus IV UAD pada Kamis, (11-1-2024) dengan menghadirkan PM. Dr. Rohaizan bin Baru selaku Profesor Madya Pusat Pengajian Al-Qur’an dan al-Sunnah FKI UniSZA, Malaysia.

Ustaz Jannatul Husna, Ph.D. selaku Kaprodi Ilha UAD dalam sambutannya berharap semua yang mengikuti International Guest Lecture bisa mendapatkan tambahan ilmu dan pengalaman baru. Selanjutnya, Opening Speech yang disampaikan oleh Wakil Rektor I UAD, Bidang Al-Islam & Kemuhammadiyahan, Ustaz Nur Kholis M.Ag. memberikan apresiasi kepada Prodi Ilmu Hadis karena telah menyelenggarakan acara dengan sangat baik dan mewadahi mahasiswa Ilmu Hadis dalam pengembangan keilmuan Islam (Al-Qur`an dan al-Sunnah).

Lebih lanjut, PM. Dr. Rohaizan dalam pemaparannya menjelaskan mengenai definisi hadis dan ragam istilah dalam hadis. “Ilmu hadis merupakan disiplin ilmu yang sangat luas, bukan sembarang manusia yang dapat menyelami disiplin ilmu hadis ini karena banyak sekali ilmu di bawah Ilmu hadis,” terangnya.

Dalam sesi tanya jawab banyak mahasiswa secara antusias bergantian mengajukan pertanyaan. Salah satunya mahasiswa Ilmu Hadis UAD Angkatan 2020, di mana ia bertanya tentang, “Apakah masih terdapat orang-orang yang ahli hadis sebagaimana syarat-syarat yang telah ditentukan oleh ulama terdahulu ataukah hanya orang-orang yang disibukkan dengan hadis?”. 

Dr. Rohaizan menjawab, “Sebenarnya al-muhaditsiīn itu tetap ada. Ulama Al-Azhar mengatakan, orang yang memiliki pengetahuan yang terlalu luas dalam bidang hadis itu disebut al-muhaditsīn atau orang-orang yang ahli dalam hadis, bahkan orientalis pun yang memiliki banyak sekali pengetahuan tentang hadis sehingga mereka pun layak disebut al-muhaditsīn,”.

Acara International Guest Lecture yang berjalan lancar dan diikuti dengan begitu antusias oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Hadis UAD.ini diakhiri dengan foto dan doa bersama. (Doc)

uad.ac.id

Muhammadiyah Mental Health Festival FK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama FK Universitas Muhammadiyah Surabaya dan Management & Science University (Dok. Zahro)

Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama FK Universitas Muhammadiyah Surabaya dan Management & Science University menyelenggarakan Muhammadiyah Mental Health Festival bagi siswa SMA/SMK se-DIY pada Minggu, 14 Januari 2024 di Ruang Amphiteater Gedung Kedokteran Kampus IV UAD. Acara tersebut terbagi menjadi tiga sesi.

Dengan tema yang berbeda-beda, beberapa narasumber dihadirkan dalam acara itu. Di antaranya dr. Ronny Subagya, Sp.KJ(K) dari FK UM Surabaya, dr. Windy Aristiani, MMR., Sp.KJ dari FK UAD, Prof. Dr. Muhammad Najib bin Mohamad Alwi dari Management & Science University, Dr. Khadijah Hasanah Abang Abdullah dari Universiti Sains Islam Malaysia (USIM), dr. Era Catur Prasetya, Sp.KJ dari FK UM Surabaya, Khofifah Dwi Oktaviana sebagai dokter muda UM Surabaya, dan Naufal Zuhdi Rabbani sebagai dokter muda UAD Yogyakarta.

Widea Rossi Desvita, Sp.KJ selaku ketua panitia mengucapkan terima kasih dan selamat datang kepada seluruh tamu undangan maupun peserta. “Menjadi suatu kebanggaan bagi FK UAD bisa mengundang narasumber dari Universiti Sains Islam Malaysia dan Management & Science University. Saya berharap kita dapat menjalin kerja sama lain untuk ke depannya. Semoga kerja sama ini dapat dikembangkan dalam penelitian dan bidang kedokteran lainnya, dan acara ini bisa memberikan pandangan-pandangan baru tentang mental health,” ucapnya.

Muhammadiyah Mental Health Festival kali ini mengusung tema “Strawberry, I Fell You!”, dengan diikuti oleh 187 peserta yang merupakan perwakilan siswa dan guru SMA/SMK/MA se-DIY. Ide tersebut berangkat dari sebuah keprihatinan tentang fakta-fakta remaja saat ini yang sering disebut sebagai generasi stroberi yaitu generasi yang dianggap mudah hancur dengan sedikit tekanan saja, mudah menyerah, dan memiliki mentalitas yang kurang tangguh. Remaja sebagai generasi penerus tentunya adalah aset yang harus menjadi perhatian untuk semuanya, harus dididik, dibimbing, dan menjadi tanggung jawab bersama.

Selaku Dekan FK UAD, Prof. Dr. dr. Rusdi Lamsudin, Sp.S(K) mengucapkan terima kasih kepada panitia yang sudah mempersiapkan acara ini. “Kita memang harus memiliki rangkaian khusus tentang masalah keremajaan ini, dan orang tua memiliki peran yang penting dalam pengendalian masalah-masalah kesehatan mental. Mudah-mudahan acara ini dapat bermanfaat, terutama untuk Fakultas Kedokteran. Sebab, dari sana pula kita mendidik para dokter kita agar memiliki kemampuan untuk menanggulangi masalah ini,” ungkapnya.

Mental health merupakan isu yang tidak bisa dianggap remeh, dan remaja menjadi golongan paling rentan. “Jika kondisi kejiwaan baik, maka semuanya akan menjadi baik juga. Saya sangat mengapresiasi panitia yang sudah mengusung tema yang menarik,” tutur dr. Laily Irfana, Sp.S. yang mewakili Dekan FK UM Surabaya.

Wakil Rektor Bidang Akademik UAD Prof. Ir. Sunardi, S.T., M.T., Ph.D. yang turut membersamai acara ini pun mengucapkan selamat datang di kampus UAD dan selamat kepada FK yang sudah berhasil mengadakan kegiatan sangat menarik. Ia merasa bangga dengan FK UAD karena perkembangannya yang luar biasa. “Harapan saya melalui seminar ini, kita bisa mendapatkan banyak hal tentang masalah mental dan kita semua dapat memahami bahwa banyak faktor yang memengaruhi gangguan emosional pada remaja. Semoga bisa dijadikan sebagai sarana untuk mengedukasi, belajar bersama para pelajar sehingga mereka lebih peduli dalam menghadapi gangguan emosional,” tutup Prof. Sunardi. (Zah)

uad.ac.id

Penyerahan SK Guru Besar UAD Bidang Ilmu Energi, Sub Bidang Ilmu Pengembangan Bioenergi dan Biomassa (Dok. Bidang Humas dan Protokol UAD)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menerima Surat Keputusan (SK) Kenaikan Jabatan Akademik Guru Besar atas nama Prof. Dr. Erna Astuti, S.T., M.T. sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Energi, Sub Bidang Ilmu Pengembangan Bioenergi dan Biomassa. Acara ini berlangsung pada Rabu, 17 Januari 2024 bertempat di Ruang Sidang Utama Kampus I UAD.

SK Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia tentang kenaikan jabatan akademik Guru Besar di UAD disampaikan oleh Ketua Tim Sumber Daya Perguruan Tinggi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah V, Arsita Ardiamurti, S.E. Sementara itu, SK tersebut diserahkan secara langsung oleh Plt. Kepala LLDikti Wilayah V Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. kepada Prof. Dr. Muchlas, M.T. selaku Rektor UAD yang kemudian diserahkan kepada Prof. Dr. Erna Astuti, S.T., M.T.

Prof. Erna dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan bahagianya atas capaian yang telah diraih. “Alhamdulillahirabbilalamin, tak henti-hentinya ucapan ini saya lantunkan karena menjadi Guru Besar itu suatu hal yang tidak pernah terbayangkan kepada saya. Saya sampai pada titik ini tidak pernah terbayangkan karena itu suatu hal yang dari awal bukan tujuan saya,” ungkapnya.

Selanjutnya, Rektor UAD mengungkapkan ucapan selamat kepada Prof. Erna sebagai Guru Besar ke-39 yang dimiliki UAD. “Atas nama pimpinan UAD sekaligus juga pribadi ikut merasa bahagia dan bangga sebangga-bangganya atas capaian jabatan akademik tertinggi bagi Prof. Erna Astuti yakni sebagai Guru Besar,” tuturnya.

Prof. Muchlas turut menyampaikan harapan, “Kalau kita melihat disiplin keilmuan dari Prof. Erna Astuti adalah Ilmu Energi, khususnya yang terkait dengan bioenergi yang berasal dari biomassa. Ini luar biasa, di tengah-tengah kekhawatiran krisis energi yang melanda dunia khususnya Indonesia. Maka, dari UAD ada pakar yang terkait dengan energi dan juga diharapkan nanti apa yang telah dicapai oleh Prof. Erna dapat dikembangkan kembali melalui riset-riset yang produktif untuk bisa membantu bangsa negara ini keluar dari krisis energi yang terjadi.”

Pada kesempatan yang sama, Prof. Suyanto, Ph.D. dari Badan Pembina Harian (BPH) UAD turut memberikan pesan kepada Prof. Erna dalam sambutannya. “Pesan saya adalah para Guru Besar baru dan juga yang lama bisa menjadi branding bagi UAD. Jadi duta akademik di UAD. Siapa saja yang tahu UAD itu identik dengan Guru Besar yang produktif,” ungkapnya.

Plt. Kepala LLDikti Wilayah V DIY dalam sambutannya juga turut menyampaikan harapan, “Kita harapkan sebagai Guru Besar, dengan beban tambahan khusus bisa memberikan manfaat yang luar biasa bagi mahasiswa, bagi ilmu pengetahuan.”

Turut hadir dalam acara ini yakni jajaran BPH UAD, jajaran Senat UAD, jajaran Wakil Rektor UAD, serta Kepala Unit Kerja tingkat universitas di lingkungan UAD. (Lid)

uad.ac.id

Pelaksanaan Studium Generale yang diselenggarakan oleh Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Ummi Hasanah)

Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar studium generale dengan tajuk “Kebijakan Pengembangan Akademik Bidang Islamic Studies di Lingkungan PTKI”. Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP., M.T. selaku Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia hadir sebagai pembicara utama. Kegiatan tersebut digelar Selasa, 16 Januari 2024 di Ruang Amphiteater Fakultas Kedokteran UAD.

Prof. Dr. Muchlas, M.T., Rektor UAD dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kehadiran Dirjen Pendis Kemenag RI ke UAD. “Kami berharap melalui studium generale ini, kami dapat memperoleh pengetahuan yang komprehensif terutama terkait dengan kebijakan dari Kementerian Agama RI terhadap perkembangan akademik bidang islamic studies,” ungkapnya.

“Setelah memahami islamic studies, kami berkeinginan untuk mengajukan dan memperdalam hal-hal yang berkaitan dengan kebijakan ini. Sehingga sekiranya nanti pemerintah berkenan untuk memberikan izin operasional kepada program studi yang tengah kami ajukan, kami sudah dapat memahami kebijakan-kebijakan yang nantinya bisa derivasi menjadi kebijakan-kebijakan akademik bidang Islam di lingkungan UAD,” imbuh Muchlas.

Sementara itu, Prof. Ahmad Muttaqin, S.Ag., M.Ag., M.A., Ph.D. selaku Badan Pembina Harian (BPH) UAD menyambut baik kegiatan tersebut. Ia mengungkapkan bahwa UAD dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) tidak hanya mengenal Tri Dharma Perguruan Tinggi, tetapi juga mengenalkan Catur Dharma.

“Selain pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, ada satu lagi yakni dharma Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK). Ini menjadi dharma tersendiri. Oleh karena itu, Studi Islam S-3 menjadi sangat strategis untuk pengembangan dharma keempat di lingkungan PTMA,” ujarya.

Terakhir, acara dilanjutkan dengan pemaparan dari Prof. Muhammad Ali Ramdhani. Ia menjelaskan tentang pendidikan dan manusia. “Sesungguhnya yang sedang kita dilakukan saat ini, melalui lembaga pendidikan, pada dasarnya adalah melakukan ikhtiar untuk memanusiakan manusia, memuliakan manusia, dan memberdayakan manusia. (umh)

uad.ac.id