• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Sinergi KKN UAD Ajak Warga Ngasinan Kelola Sampah dengan Cerdas

25/02/2025/in Terkini /by Ard

Sinergi KKN UAD dan Warga Ngasinan Kelola Sampah (Dok. KKN UAD)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Periode 138 Unit XIII.B.3 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan Program Kerja Tematik di Desa Ngasinan, Kecamatan Gedangsari, Kelurahan Hargomulyo, Gunungkidul, pada Sabtu, 15 Februari 2025. Kegiatan ini bertujuan mendukung keberlanjutan lingkungan dan perekonomian warga melalui pembentukan Bank Sampah Organik dan Anorganik, pembagian bibit tanaman, serta pelatihan pembuatan eco enzym.

Warga Desa Ngasinan antusias mengikuti sosialisasi dan praktik pembuatan eco enzym sebagai solusi pemanfaatan sampah organik. Eco enzym ini dapat diolah menjadi pupuk cair alami, sabun pembersih rumah tangga, serta pestisida alami. Selain itu, setiap RT (01, 02, 03, dan 04) menerima bantuan bank sampah untuk mengumpulkan botol plastik. Sampah anorganik yang dapat didaur ulang, seperti plastik dan kertas, akan disetorkan kepada pengepul atau diproses menjadi barang kerajinan.

Muhammad Iqbal Sarif selaku ketua Unit XIII.B.3 KKN UAD mengungkapkan harapannya agar warga lebih memahami cara mengelola sampah dengan baik. “Melalui bank sampah ini, kami berharap warga dapat mengelola sampah dengan lebih baik, tidak hanya untuk kebersihan lingkungan tetapi juga sebagai peluang ekonomi,” ujarnya.

Selain itu, mahasiswa KKN juga membagikan bibit tanaman kepada warga, meliputi bibit jengkol, sengon, dan jambu mete. Bibit-bibit ini dipilih karena memiliki manfaat ekologis dan ekonomis. Jengkol merupakan tanaman pangan dengan nilai jual tinggi, sengon dapat dimanfaatkan untuk industri kayu, sementara jambu mete kaya akan vitamin C dan bermanfaat bagi kesehatan.

Sumijo, warga RT 03, menyambut baik inisiatif ini. “Kami sangat senang dengan pembagian bibit ini. Selain bermanfaat untuk penghijauan, tanaman ini juga dapat meningkatkan ketahanan pangan keluarga,” ujarnya.

Dalam sesi pelatihan eco enzym, mahasiswa KKN mendemonstrasikan cara membuatnya dengan mencampurkan kulit buah, sayuran, gula merah, dan air di rumah Dukuh Ngasinan. Eco enzym ini dapat digunakan sebagai bahan pencuci piring, pembersih rumah tangga alami, dan pupuk organik.

“Eco enzym adalah alternatif yang baik untuk mengurangi ketergantungan pada bahan kimia serta lebih aman digunakan di rumah tangga dan pertanian,” kata Ghosza, salah satu mahasiswa KKN.

Warga RT 01 yakni Tari, turut mengapresiasi pelatihan ini. “Eco enzym ini sangat menarik! Selain mengurangi penggunaan bahan kimia, kami juga bisa memanfaatkan kulit buah yang biasanya dibuang. Ini solusi cerdas yang bisa diterapkan oleh seluruh warga,” ujarnya.

Dengan adanya program tematik tersebut, diharapkan Desa Ngasinan menjadi desa yang lebih bersih, ramah lingkungan, dan mandiri dalam mengelola sampah serta memanfaatkan potensi alam. Program ini tidak hanya mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kebersihan, tetapi juga memberikan solusi praktis untuk menjaga keberlanjutan lingkungan. (Din)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Sinergi-KKN-UAD-dan-Warga-Ngasinan-Kelola-Sampah-Dok.-KKN-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-02-25 09:56:552025-02-25 09:56:55Sinergi KKN UAD Ajak Warga Ngasinan Kelola Sampah dengan Cerdas

GALA BISMA#5: HMPS BISMA UAD Sukses Gelar Closing Ceremony

25/02/2025/in Terkini /by Ard

Closing Ceremony GALA BISMA #5 (Dok. BISMA UAD)

Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Bisnis Jasa Makanan (BISMA) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses menyelenggarakan acara puncak GALA BISMA#5 pada Rabu, 12 Februari 2025. Closing ceremony yang digelar di Auditorium Kampus II UAD ini mengangkat tema “Mengoptimalkan Potensi Ekonomi Melalui Pemberdayaan Budaya Lokal Bersama BISMA yang Penuh Prestasi”.

Ketua HMPS BISMA UAD, Puandira Caesha Naila Syaltha, mengatakan bahwa acara ini merupakan puncak dari berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan selama 4 bulan terakhir. “GALA BISMA#5 dirancang untuk mengasah kreativitas mahasiswa sekaligus memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan ekonomi berbasis kearifan lokal,” ujarnya saat membuka acara.

Acara closing ceremony dimeriahkan dengan dua kegiatan utama yang menarik perhatian puluhan peserta. Pertama, Seminar Digital Marketing yang menghadirkan Silvia Agustriana, S.T.P., M.Sc. selaku pakar pemasaran digital yang telah berpengalaman menangani berbagai merek lokal. Dalam seminar tersebut, Silvia Agustriana berbagi strategi praktis tentang bagaimana memasarkan produk lokal menggunakan platform digital.

“Di era digital ini, kearifan lokal harus bisa dikemas dengan cara yang menarik dan disebarluaskan melalui medium yang tepat. Produk lokal kita memiliki keunikan yang bisa menjadi nilai jual di pasar global,” tegasnya di hadapan para peserta yang antusias mencatat setiap poinnya.

Acara kedua yang tidak kalah menarik adalah Grand Baking Demo yang menampilkan Chef Rose, seorang Technical Baker bersertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Dalam demo tersebut, Chef Rose memperagakan pembuatan kue tradisional yang menggabungkan resep tradisional dengan teknik modern.

“Bahan-bahan lokal kita sangat kaya rasa dan memiliki karakter yang unik. Dengan teknik yang tepat, kita bisa menghasilkan produk bakery premium yang tidak kalah dengan produk impor,” jelas Chef Rose sambil mendemonstrasikan teknik pembuatan kue yang langsung dipraktikkan oleh peserta.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UAD, Dr. Dini Yuniarti, S.E., M.Si., CIQnR. yang hadir dalam acara tersebut memberikan apresiasi atas kreativitas dan semangat mahasiswa dalam menyelenggarakan kegiatan. “Ini adalah bentuk implementasi nyata dari apa yang dipelajari di kampus. Mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga bagaimana mengaplikasikannya untuk kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.

Selama acara berlangsung, panitia juga menggelar pameran produk Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) BISMA yang menampilkan berbagai produk inovatif berbasis bahan lokal. Pameran ini menjadi ajang bagi mahasiswa untuk mempraktikkan ilmu pemasaran yang telah dipelajari sekaligus membantu mendapatkan exposure lebih luas.

Acara ditutup dengan penampilan tarian manuk dadali dan pemotongan tumpeng, menegaskan tema acara tentang pemberdayaan budaya lokal dalam konteks ekonomi kontemporer. Seluruh peserta terlihat antusias mengikuti rangkaian acara hingga selesai, menandakan keberhasilan penyelenggaraan GALA BISMA#5.

“Kami berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti sampai di sini, tetapi bisa menjadi awal dari lahirnya wirausahawan-wirausahawan muda yang peduli terhadap kearifan lokal,” tutup Ketua Program Studi BISMA. (Din)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Closing-Ceremony-GALA-BISMA-5-Dok.-BISMA-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-02-25 09:45:182025-02-25 09:45:18GALA BISMA#5: HMPS BISMA UAD Sukses Gelar Closing Ceremony

Mahasiswa KKN UAD Berpartisipasi dalam Tradisi Nyadran di Makam Genen

24/02/2025/in Terkini /by Ard

Mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Berpartisipasi dalam Tradisi Nyadran di Makam Genen (Foto. KKN UAD)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Unit VI.B.3 turut serta dalam tradisi Nyadran di Makam Genen bersama warga setempat dan Kepala Dukuh Tegallurung, Bulu, Temanggung, Jawa Tengah. Kegiatan ini dilaksanakan selepas salat Jumat pada 14 Februari 2025, sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur sekaligus memperingati bulan Syakban menjelang bulan suci Ramadan.

Tradisi tahunan tersebut diawali dengan doa bersama di makam keluarga Genen yang dipimpin oleh tokoh masyarakat. Warga membawa makanan tradisional untuk didoakan bersama sebagai bentuk rasa syukur dan harapan atas keberkahan di bulan Ramadan. Setelah doa, makanan tersebut dibagikan kepada warga, menciptakan suasana penuh kebersamaan.

Mahasiswa KKN UAD aktif membantu dalam berbagai persiapan, mulai dari membersihkan makam hingga mendokumentasikan kegiatan. “Kami sangat senang bisa terlibat dalam tradisi ini. Selain belajar tentang budaya lokal, kami juga menjalin kedekatan dengan masyarakat,” ujar salah satu mahasiswa KKN, Krisna Cakra Ningrat.

Kepala Dukuh Tegallurung, Felix Kris Alfian, mengapresiasi kehadiran mahasiswa KKN. “Kehadiran mereka memberikan energi positif dan penting dalam melestarikan tradisi lokal,” ujarnya.

Kegiatan Nyadran ini diharapkan dapat memperkuat hubungan sosial antarwarga serta memperkenalkan tradisi lokal kepada generasi muda, termasuk mahasiswa KKN yang sedang bertugas di wilayah tersebut. Selain itu, melalui kegiatan ini diharapkan tercipta kesadaran bersama akan pentingnya menjaga kebersamaan dan menghormati leluhur, terutama menjelang bulan suci Ramadan yang penuh berkah. (Kris/din)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Berpartisipasi-dalam-Tradisi-Nyadran-di-Makam-Genen-Foto.-KKN-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-02-24 13:52:122025-02-24 13:52:12Mahasiswa KKN UAD Berpartisipasi dalam Tradisi Nyadran di Makam Genen

Mahasiswa UAD Gelar Pelatihan Public Speaking Berbasis Budaya Jawa

24/02/2025/in Terkini /by Ard

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Gelar Pelatihan Public Speaking Berbasis Budaya Jawa (Foto. KKN UAD)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Periode 138 Unit VIII.A.2 dengan VIII.A.3 bersama dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar Patria Handung Jaya, S.Pd., M.A., mengadakan pelatihan berbicara di depan umum (public speaking) Jawa untuk generasi muda di Gedung Serbaguna Kelurahan Wijirejo, Bantul, pada Sabtu, 15 Februari 2025. Pelatihan ini dihadiri oleh pemuda pemudi Karang Taruna Bajang dan Pandak, Lurah Wisnu Riyanto, A.Md., dan Dukuh setempat. Narasumber yang diundang untuk memberikan materi adalah Patria Handung Jaya, S.Pd., M.A. dan Wahono, S.Sn., M.Hum. Kegiatan ini berlangsung dari pukul 08.00 hingga 12.00 WIB

Acara tersebut bertujuan untuk melestarikan budaya Jawa sekaligus mengembangkan keterampilan berbicara di depan umum di kalangan generasi muda. Dibuka dengan sambutan oleh Faiz selaku ketua panitia, ia menegaskan pentingnya kemampuan berbicara di depan umum bagi generasi muda.

Sementara itu, Wisnu Riyanto dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas inisiatif kegiatan ini sebagai upaya mendukung perkembangan komunikasi publik dengan nuansa budaya Jawa. Selain itu, penyerahan sertifikat penghargaan diberikan kepada para narasumber oleh Dukuh Bajang dan Dukuh Pandak sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi mereka dalam pelatihan.

Materi pertama disampaikan oleh Patria Handung Jaya yang menjelaskan teknik dasar public speaking secara umum, termasuk cara mengatasi rasa cemas, membangun kepercayaan diri, serta menyampaikan pidato yang menarik. Selanjutnya, Wahono memberikan materi dengan pendekatan bahasa Jawa, yang menekankan pentingnya penggunaan bahasa daerah dalam komunikasi publik agar lebih dekat dengan masyarakat.

Sesi tanya jawab menjadi kesempatan bagi peserta untuk menggali lebih dalam teknik berbicara yang efektif. Tidak hanya teori, peserta juga diberikan kesempatan untuk langsung mempraktikkan keterampilan mereka dengan berbicara di depan umum. Umpan balik dari para narasumber diberikan secara konstruktif agar peserta dapat meningkatkan performa mereka dalam berbicara di depan umum.

Pelatihan ini tidak hanya memberikan wawasan baru, tetapi juga menumbuhkan keberanian bagi generasi muda untuk berbicara dengan percaya diri dalam berbagai kesempatan. Dengan semangat “Wani Ngomong, Wani Maju”, diharapkan budaya Jawa tetap lestari dan generasi muda semakin siap menghadapi tantangan komunikasi publik di era modern.

Acara ditutup dengan sesi foto bersama, menandai keberhasilan pelatihan yang inspiratif dan bermanfaat bagi para peserta. Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan semakin banyak anak muda yang memiliki keberanian berbicara di depan umum dengan penuh percaya diri dan tetap menjunjung tinggi nilai budaya Jawa. (Mad/din)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Gelar-Pelatihan-Public-Speaking-Berbasis-Budaya-Jawa-Foto.-KKN-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-02-24 13:38:512025-02-24 13:38:51Mahasiswa UAD Gelar Pelatihan Public Speaking Berbasis Budaya Jawa

Mengapa Kita Tidak Merasakan Penderitaan Orang Lain dalam Falsafah Penciptaan dan Realitas Ketidakadilan?

24/02/2025/in Feature /by Ard

Penulis: Ilhamsyah Muhamad Nurdin (Mahasiswa Magister Psikologi UAD)

Falsafah penciptaan menegaskan bahwa manusia bukanlah individu yang terpisah dari yang lain, melainkan bagian dari komunitas tunggal di mana kebahagiaan seseorang seharusnya beresonansi dengan kebahagiaan orang lain. Begitu pula dengan penderitaan, luka satu manusia seharusnya dirasakan oleh manusia lainnya. Namun, realitas dunia hari ini menunjukkan bahwa prinsip ini telah terkikis. Ketidakadilan terjadi di mana-mana, dan yang melawan hanyalah mereka yang merasakan penderitaan tersebut, sementara yang tidak melawan adalah mereka yang tidak merasakan atau lebih buruk, memilih untuk tidak peduli. Bagaimana kita sampai pada titik ini? Apakah karena pemahaman kita tentang penciptaan manusia telah kabur?

Penciptaan sebagai Keterhubungan, Bukan Individualisme

Sejak awal, manusia diciptakan dalam kebersamaan. Tak ada manusia yang bisa hidup tanpa interaksi sosial. Dalam berbagai tradisi filsafat dan agama, manusia dianggap sebagai makhluk yang saling bergantung satu sama lain. Aristoteles menyebut manusia sebagai zoon politikon—makhluk sosial yang secara alami mencari kehidupan bersama. Islam menegaskan konsep ini dalam berbagai ayat yang menyebut manusia sebagai khalifah di bumi, yang bertanggung jawab atas sesamanya. Namun, dalam dunia modern, kita justru semakin terisolasi dalam egoisme individual. Kapitalisme mengajarkan kita untuk mengejar kebahagiaan pribadi tanpa mempertimbangkan yang lain. Kita lebih fokus pada keuntungan sendiri, bahkan jika itu berarti menindas orang lain.

Ketidakadilan Hanya Dirasakan oleh yang Menderita

Ketidakadilan telah menjadi fenomena sistemik yang diterima sebagai bagian dari kehidupan. Orang miskin tetap miskin, sementara orang kaya semakin kaya. Yang tertindas tetap dalam penderitaan, sementara yang berkuasa terus menikmati hak istimewa mereka. Namun, yang lebih mengerikan dari ketidakadilan adalah kenyataan bahwa hanya mereka yang menderita yang benar-benar peduli. Orang-orang yang tidak mengalami penderitaan sering kali memilih diam atau bahkan mengabaikan realitas ini. Mereka tidak merasa perlu untuk bertindak karena merasa aman di zona nyaman mereka. Seolah-olah penderitaan orang lain bukanlah urusan mereka.

Mengapa ini terjadi? Jawabannya sederhana, empati telah dikikis oleh sistem yang kita jalani. Media membombardir kita dengan begitu banyak informasi sehingga tragedi dan ketidakadilan menjadi sekadar angka atau berita sesaat. Pendidikan lebih menekankan kesuksesan individu daripada kepedulian sosial. Masyarakat justru mendukung orang-orang yang “berhasil” tanpa mempertanyakan apakah kesuksesan mereka dibangun di atas penderitaan orang lain.

Kaburnya Pemahaman tentang Penciptaan

Berangkat dari pertanyaan mendasar tentang hakikat penciptaan manusia, kita perlu merenungkan kembali apakah selama ini kita telah keliru dalam memahaminya. Jika sejak awal diajarkan bahwa manusia adalah bagian dari satu komunitas besar, mengapa kita justru menjalani kehidupan dengan mentalitas yang terfokus pada diri sendiri? Pemahaman ini semakin kabur akibat beberapa faktor utama.

Sejak kecil, kita didorong untuk “menjadi yang terbaik”, “mengutamakan diri sendiri”, dan “mengejar impian pribadi”. Slogan-slogan ini sekilas tampak positif, tetapi dalam praktiknya membentuk mentalitas egoistik. Keberhasilan sering kali diartikan sebagai kemenangan atas orang lain, padahal sejatinya, kesuksesan yang hakiki lahir dari kemampuan membangun dan mengangkat sesama. Indoktrinasi individualisme semacam ini menjauhkan kita dari esensi kebersamaan yang seharusnya menjadi dasar dalam kehidupan sosial.

Di sisi lain, kita semakin kehilangan sensitivitas moral terhadap penderitaan orang lain. Dekadensi moral dan ketidakpedulian sosial membuat kita hanya peduli pada ketidakadilan yang langsung menyentuh diri sendiri. Kita menutup mata terhadap eksploitasi pekerja, ketimpangan ekonomi, dan kebrutalan sosial. Bahkan, ketidakadilan kerap dinormalisasi dengan dalih bahwa “hidup memang tidak adil”. Sikap apatis semacam ini semakin mengikis empati dan memperkuat jurang perbedaan dalam masyarakat.

Selain itu, nilai agama dan budaya yang sejatinya mengajarkan kebersamaan serta empati sering kali mengalami distorsi. Banyak yang menjalankan ritual keagamaan tanpa benar-benar memahami makna substantifnya. Beragama tetapi tetap menindas, berbudaya tetapi tetap egois—inilah paradoks yang terjadi. Falsafah penciptaan yang seharusnya membentuk perilaku sosial kita akhirnya hanya menjadi teori kosong tanpa implementasi nyata.

Jika kita terus membiarkan hal ini berlanjut, kita akan semakin terasing dari makna sejati keberadaan kita. Mungkin kini saatnya untuk kembali bertanya, bukan hanya tentang siapa kita, tetapi juga bagaimana seharusnya kita hidup sebagai bagian dari satu kesatuan yang lebih besar.

Kembali ke Falsafah Penciptaan

Jika kita ingin membangun dunia yang lebih adil, kita harus kembali ke prinsip dasar penciptaan manusia sebagai komunitas yang saling terhubung. Kesadaran bahwa kebahagiaan sejati tidak bisa hanya dinikmati oleh segelintir orang harus tumbuh dalam diri setiap individu. Ada keinginan kolektif yang perlu dibangun untuk berbagi kebahagiaan dan meringankan penderitaan sesama.

Salah satu langkah penting adalah mereformasi pendidikan agar tidak hanya berorientasi pada pencapaian individu semata. Sistem pendidikan harus menanamkan nilai-nilai kebersamaan, kerja sama, dan solidaritas, menggantikan pola yang terlalu menekankan kompetisi. Dengan begitu, generasi mendatang akan tumbuh dengan kesadaran bahwa keberhasilan sejati adalah keberhasilan bersama.

Selain itu, empati perlu dihidupkan kembali sebagai landasan utama dalam kehidupan sosial. Kita harus membiasakan diri bertanya, “Bagaimana perasaan orang lain? Apa yang bisa saya lakukan untuk membantu?” daripada sekadar berfokus pada kepentingan pribadi. Sikap ini akan membangun hubungan yang lebih kuat antarindividu dan menciptakan lingkungan yang lebih peduli.

Akan tetapi, semua upaya ini tidak akan cukup tanpa tindakan nyata dalam melawan ketidakadilan. Ketidakadilan tidak akan hilang dengan sendirinya; perlu keberanian untuk menghadapi dan mengubahnya, baik melalui aksi langsung, edukasi, maupun pembangunan sistem yang lebih adil. Jika kita tidak merasakan penderitaan orang lain, bukan berarti kita harus menjauh, tetapi justru mencari cara untuk lebih memahami dan terlibat. Dengan begitu, kita dapat bersama-sama menciptakan dunia yang lebih berkeadilan dan penuh empati.

Sebagai penutup, falsafah penciptaan bukan sekadar teori, tetapi pedoman hidup yang seharusnya membentuk cara kita berinteraksi dengan dunia. Ketidakadilan yang terjadi di mana-mana adalah bukti bahwa kita telah melupakan prinsip ini. Kita telah terbiasa hidup dalam ketidakpedulian, hanya bereaksi jika kita sendiri yang terkena dampaknya. Ini bukan hanya kebutaan moral, tetapi pengkhianatan terhadap hakikat penciptaan kita sebagai manusia.

Jika kita ingin mengubah dunia, kita harus mulai dengan mengubah cara kita memahami diri sendiri dan orang lain. Kita harus kembali pada pemahaman bahwa semua manusia adalah bagian dari komunitas yang sama—satu tubuh yang merasakan kebahagiaan bersama dan menderita bersama. Hanya dengan begitu, kita bisa membangun dunia yang lebih adil, di mana penderitaan satu orang menjadi keprihatinan bagi semua, dan kebahagiaan satu orang menjadi kebahagiaan bersama.

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Foto-Ilustrasi.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-02-24 12:51:482025-02-24 12:51:48Mengapa Kita Tidak Merasakan Penderitaan Orang Lain dalam Falsafah Penciptaan dan Realitas Ketidakadilan?

Sambut Ramadan 1446 H, LPSI UAD Gelar Pengajian Bertema Unifikasi Iman dan Ilmu

24/02/2025/in Terkini /by Ard

LPSI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan pengajian dalam rangka menyongsong bulan suci Ramadan 1446 H (Dok. Humas UAD)

Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan pengajian dalam rangka menyongsong bulan suci Ramadan 1446 H dengan tajuk “Ramadhan: Unifikasi Iman dan Ilmu”. Acara ini berlangsung pada Jumat, 21 Februari 2025, bertepatan dengan 22 Syakban 1446 H, bertempat di Masjid Islamic Center UAD dan juga disiarkan langsung melalui kanal YouTube LPSI UAD.

Kegiatan ini dihadiri oleh Prof. Dr. H. Irwan Akib, M.Pd. selaku Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UAD beserta jajaran, Dr. Nur Kholis, S.Ag., M.Ag. selaku Wakil Rektor Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK), Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, serta Ustaz Muhammad Rofiq Muzakkir, Lc., M.A., Ph.D. selaku Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Selain itu, turut hadir para dekan, wakil dekan, kepala biro dan lembaga, kepala unit kerja di lingkungan UAD, serta dosen dan tenaga kependidikan UAD.

Dalam sambutannya, Nurcholis menyampaikan pentingnya kesiapan dalam menyambut Ramadan, baik secara fisik, mental, maupun keilmuan. “Ramadan bukan sekadar ritual tahunan, tetapi momentum untuk meningkatkan kualitas ibadah dan memperdalam pemahaman agama agar lebih bermakna,” ujarnya.

Selanjutnya Muhammad Rofiq Muzakki menyampaikan materi tentang pentingnya unifikasi iman dan ilmu dalam Ramadan untuk menjadikan bulan suci ini sebagai sarana perubahan diri menuju kebaikan. Ia menekankan tiga aspek penting dalam menjalankan ibadah Ramadan yaitu persiapan, pelaksanaan, dan pelestarian nilai-nilai kebaikan.

“Persiapan meliputi doa agar diberi kesehatan dan kekuatan, memperbanyak istighfar, serta memahami fikih puasa. Sedangkan dalam pelaksanaannya, ibadah harus dilakukan dengan kesungguhan dan penuh makna. Yang tidak kalah penting adalah menjaga konsistensi amal ibadah setelah Ramadan berakhir,” paparnya.

Ia juga mengulas hukum-hukum puasa berdasarkan Al-Qur’an dan hadis, termasuk golongan yang diberikan keringanan untuk tidak berpuasa serta kewajiban menggantinya dengan fidiah atau qada. Ia menambahkan bahwa Ramadan juga menjadi ajang untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.

Acara diakhiri dengan doa bersama, dilanjutkan dengan sesi foto bersama seluruh peserta sebagai bentuk kebersamaan dalam menyambut bulan suci Ramadan. Dengan adanya pengajian ini, diharapkan seluruh sivitas akademika UAD dapat menjalankan ibadah Ramadan dengan lebih khusyuk dan penuh makna. (Septia)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/LPSI-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-menyelenggarakan-pengajian-dalam-rangka-menyongsong-bulan-suci-Ramadan-1446-H-Dok.-Humas-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-02-24 12:14:042025-02-24 12:14:04Sambut Ramadan 1446 H, LPSI UAD Gelar Pengajian Bertema Unifikasi Iman dan Ilmu

Mahasiswa KKN UAD Wujudkan “Desa Cerdas” di Padukuhan Gabugan 2

24/02/2025/in Terkini /by Ard

Mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Wujudkan “Desa Cerdas” di Padukuhan Gabugan 2 (Foto. KKN UAD)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai bentuk implementasi ilmu mahasiswa ke masyarakat. Program ini bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan masyarakat melalui berbagai kegiatan dan program kerja yang sesuai dengan kebutuhan lokal.

KKN XIV.D.2 adalah kelompok mahasiswa UAD yang melaksanakan kegiatan di Dusun Gabugan 2, Kelurahan Songbanyu, Kapanewon Girisubo, Gunungkidul. Melalui program ini, mahasiswa diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat setempat serta meningkatkan kemampuan mereka dalam beradaptasi dan mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari di kampus.

Mahasiswa menginisiasi program “Desa Cerdas”, sebuah program bimbingan belajar yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Padukuhan Gabugan 2. Program ini menjadi langkah nyata dalam mendukung akses pendidikan yang lebih merata bagi anak-anak di daerah tersebut.

Program Desa Cerdas dirancang sebagai solusi terhadap kurangnya kesadaran belajar di daerah pedesaan. Melalui program ini, mahasiswa KKN XIV.D.2 menciptakan wadah belajar yang menarik dan menyenangkan, sehingga anak-anak lebih termotivasi untuk meningkatkan kemampuan akademik mereka.

Ketua KKN, Fahrezy A.D. Romero Purba, menyatakan bahwa program ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat belajar bagi anak-anak di Padukuhan Gabugan 2. “Kami ingin menghadirkan suasana belajar yang inovatif dan menyenangkan agar anak-anak tidak lagi merasa bahwa belajar adalah beban, tetapi sebuah kesempatan untuk berkembang dan mencapai cita-cita mereka,” ujar Fahrezy.

Program Desa Cerdas mencakup berbagai kegiatan, seperti bimbingan mata pelajaran inti, sesi membaca dan pengenalan huruf alfabet untuk anak-anak, serta permainan dalam sesi ice breaking guna mengembalikan semangat belajar mereka. Selain itu, mahasiswa KKN juga mengadakan lomba cerdas cermat sebagai evaluasi tingkat keberhasilan bimbingan belajar yang telah berlangsung selama 10 kali pertemuan dalam tiga minggu.

Kepala Padukuhan Gabugan 2, Agus Sujoko, menyambut baik inisiatif ini dan berharap program Desa Cerdas dapat memberikan dampak positif bagi generasi muda. “Kami sangat mendukung upaya mahasiswa dalam membantu anak-anak di padukuhan mendapatkan bimbingan belajar yang berkualitas. Semoga program ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat bagi anak-anak di sini,” tutur Agus.

Dengan adanya program Desa Cerdas, diharapkan anak-anak semakin menyadari pentingnya pendidikan dan semakin termotivasi untuk belajar. Selain itu, program ini bertujuan menanamkan kesadaran bahwa menuntut ilmu adalah kunci untuk meningkatkan kualitas hidup. Mahasiswa KKN XIV.D.2 Unit Gabugan 2 yakin bahwa program ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi anak-anak setempat. (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Wujudkan-Desa-Cerdas-di-Padukuhan-Gabugan-2-Foto.-KKN-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-02-24 11:52:282025-02-24 11:52:28Mahasiswa KKN UAD Wujudkan “Desa Cerdas” di Padukuhan Gabugan 2

Mahasiswa KKN UAD Kenalkan Magot sebagai Solusi Pengolahan Sampah Organik

24/02/2025/in Terkini /by Ard

Mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Kenalkan Magot sebagai Solusi Pengolahan Sampah Organik (Foto. KKN UAD)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Unit II.D.2 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan sosialisasi dan pelatihan mengenai pengelolaan sampah organik dengan menggunakan magot sebagai solusi ramah lingkungan. Kegiatan ini berlangsung di Aula Balai Desa Congkrang, Jawa Tengah, pada Selasa malam, 18 Februari 2025, dan dihadiri oleh warga Dusun Congkrang yang antusias untuk mempelajari metode pengolahan sampah yang inovatif dan efektif.

Sosialisasi bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pengelolaan sampah organik dengan memanfaatkan magot, yaitu larva dari lalat black soldier fly (BSF). Magot dikenal memiliki kemampuan luar biasa dalam mengurai sampah organik menjadi bahan yang bermanfaat, seperti pupuk kompos dan pakan ternak, sehingga dapat mengurangi volume sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA).

Kegiatan ini menghadirkan Rachmad Azim, mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Magelang yang juga merupakan pemilik usaha Immortal Farm, sebuah bisnis yang bergerak di bidang pengelolaan sampah organik. Dalam pemaparannya, Rachmad menjelaskan secara rinci proses pemanfaatan magot dalam pengolahan sampah organik serta bagaimana masyarakat dapat menerapkan metode ini dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

Sosialisasi tersebut mendapat sambutan positif dari warga Dusun Congkrang. Mereka menyatakan ketertarikan untuk mencoba metode ini guna mengelola sampah organik di lingkungan sekitar. Beberapa warga bahkan mengungkapkan keinginan untuk mengembangkan pengelolaan magot sebagai peluang usaha yang bernilai ekonomis.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang ramah lingkungan semakin meningkat. Selain itu, pemanfaatan magot dapat menjadi solusi inovatif yang tidak hanya mengurangi limbah organik tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat. (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Kenalkan-Magot-sebagai-Solusi-Pengolahan-Sampah-Organik-Foto.-KKN-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-02-24 11:26:372025-02-24 11:26:37Mahasiswa KKN UAD Kenalkan Magot sebagai Solusi Pengolahan Sampah Organik

Mahasiswa KKN Internasional UAD Latih Fotografi dan Desain Poster di  Sekolah Thailand

24/02/2025/in Terkini /by Ard

Mahasiswa KKN Internasional Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Latih Fotografi dan Desain Poster di Sekolah Thailand (Foto. KKN Internasional UAD)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses menggelar “Pelatihan Dasar Fotografi dan Pembuatan Poster Menggunakan Aplikasi Canva bagi Siswi Kelas 1 SMA di Sangkhom Islam Wittaya School” pada Senin, 10 Februari 2025, di Thailand. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Jefri Andriansah selaku pelaksana kegiatan KKN Internasional dan diikuti oleh 25 siswi dengan penuh antusias.

Pelatihan tersebut bertujuan membekali para siswi dengan keterampilan dasar dalam dunia fotografi dan desain poster, karena dunia fotografi kini menjadi bagian penting dalam dunia digital dan komunikasi visual. Dalam sesi fotografi, para siswi diajarkan teknik dasar pengambilan gambar, komposisi, dan pencahayaan, serta cara memanfaatkan kamera ponsel secara maksimal. Sementara itu, dalam sesi pembuatan poster, mereka dikenalkan dengan prinsip desain grafis, pemilihan warna, serta cara menyampaikan pesan yang efektif melalui visual.

Jefri Andriansah menyampaikan bahwa pelatihan ini dirancang untuk memberikan pengalaman praktis yang dapat berguna bagi para siswi dalam mengembangkan kreativitas mereka. “Kami ingin berbagi ilmu dan keterampilan yang bisa menjadi bekal bagi mereka, baik dalam kegiatan akademik maupun di luar sekolah,” ujarnya.

Para peserta terlihat sangat antusias mengikuti setiap sesi pelatihan. Mereka langsung mempraktikkan teknik yang diajarkan dengan mengambil foto teman sebagai objek foto dan membuat poster bertema lingkungan. Salah satu peserta, Aisha, mengungkapkan kegembiraannya atas kegiatan ini. “Saya sangat senang bisa belajar fotografi dan desain poster. Ini pengalaman baru bagi saya, dan saya ingin terus mengembangkan keterampilan ini,” tuturnya.

Pelatihan tersebut merupakan bagian dari program KKN Internasional yang bertujuan mempererat hubungan pendidikan antara mahasiswa Indonesia dan masyarakat global, sekaligus berbagi pengetahuan yang bermanfaat. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para siswi lebih percaya diri dalam menyalurkan kreativitas mereka dan mengembangkan keterampilan di bidang visual.

Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama. Antusiasme dan respons positif dari para siswi maupun pihak sekolah menjadi bukti bahwa program ini memberikan manfaat yang nyata. Ke depannya, diharapkan program serupa dapat terus dilakukan untuk memberikan dampak positif bagi lebih banyak komunitas di berbagai negara. (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-KKN-Internasional-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Latih-Fotografi-dan-Desain-Poster-di-Sekolah-Thailand-Foto.-KKN-Internasional-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-02-24 10:58:342025-02-24 10:58:34Mahasiswa KKN Internasional UAD Latih Fotografi dan Desain Poster di  Sekolah Thailand

Peningkatan Kompetensi Guru Agama DIY dengan Bundling Deep Learning

24/02/2025/in Terkini /by Ard

FAI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama MGMP PAI DIY menyelenggarakan lokakarya guru PAI (Foto Faiq)

Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama Islam (PAI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyelenggarakan lokakarya guru PAI dengan tema “Strategi Implementasi dalam Mewujudkan Anak Hebat”. Kegiatan yang dilaksanakan di Amphitarium Kampus IV UAD pada Senin, 17 Februari 2025 ini bertujuan guna mengenalkan dan mengoptimalisasi strategi pembelajaran deep learning kepada guru PAI.

Lokakarya dihadiri oleh Dr. Arif Jamali Muis, M.Pd. selaku Staf Khusus Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia (RI) Bidang Pembelajaran dan Sekolah Unggul, yang sekaligus menjadi pemateri dalam kegiatan kali ini. Turut hadir pula Dr. Ahmad Baheij, S.H., M.Hum. selaku Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama (Kemenag) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Ada juga Dr. Arief Rahman, M.Pd. selaku Dekan FAI. Selain itu, hadir pula Budiyono, M.Pd. selaku ketua panitia yang juga merupakan ketua MGMP PAI DIY serta Yazida Ichsan yang merupakan Ketua Program Studi (Prodi) PAI UAD.

Arief Jamali Muis mengungkapkan rasa senangnya atas dipilihnya tema acara kali ini yang menurutnya, pendidikan merupakan hal yang harus diperjuangkan bahkan di negara maju pun pendidikan merupakan aset penting. Di hadapan hadirin sekitar 312 guru PAI tingkat SMP, Arief memaparkan bahwa di FAI UAD, terselenggaranya pembelajaran PAI khususnya di Yogyakarta, juga meliputi jenjang S-1 hingga S-3.

“Dunia sekarang perkembangannya semakin cepat sehingga membutuhkan guru-guru dengan kualitas yang kompetensinya unggul. Oleh karena itu, UAD berusaha untuk hadir di tengah-tengah masyarakat untuk berkontribusi dalam pendidikan,” ungkapnya.

Budiono turut menyampaikan bahwa lokakarya ditujukan pada materi yang sedang tren di dunia pendidikan, yakni deep learning untuk PAI. Menurutnya, guru PAI masih sangat terbatas pengetahuannya mengenai deep learning dalam pembelajaran. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak sehingga dapat terlaksananya acara tersebut.

Kemudian, acara dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama (MoU) yang ditandatangani oleh Dekan FAI UAD, Kaprodi PAI UAD, Ketua MGMP DIY, dan Kepala Kemenag DIY. Kepala Kemenag DIY membuka acara secara resmi. Dalam sambutannya, Ahmad Bahiej menyampaikan bahwa deep learning ini dilaksanakan sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, yakni merupakan strategi pembelajaran yang ditetapkan dalam kurikulum nasional. Deep learning merupakan metode pembelajaran bagi siswa agar memiliki pemahaman yang mendalam dalam memahami materi yang diajarkan.

Dalam pemaparan materinya, Arief Jamali Muis menjelaskan mengenai strategi pembelajaran deep learning yang dipandu oleh Heni Wahyu Widayanti, S.Ag., M.Si. yang juga merupakan pengawas PAI Sleman. (Faiq)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/FAI-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-bersama-MGMP-PAI-DIY-menyelenggarakan-lokakarya-guru-PAI-Foto-Faiq.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-02-24 10:40:222025-02-24 10:40:22Peningkatan Kompetensi Guru Agama DIY dengan Bundling Deep Learning
Page 54 of 300«‹5253545556›»

TERKINI

  • Mahasiswa UAD Menginspirasi Siswa SMAT Darul Hikmah08/06/2025
  • Job Fair dan Minat Gen Z pada Dunia Kerja08/06/2025
  • BEM FH UAD Gelar Pelatihan Penyelesaian Perkara Pidana Melalui Restorative Justice08/06/2025
  • Prodi Gizi UAD Adakan PKM Bertema Keamanan Makanan Sekolah08/06/2025
  • HMPS Gizi UAD Menggelar Pelatihan Public Speaking08/06/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa UAD Juara 1 Nasional Solo Vokal Pop di Ajang Euphoria Art 202508/06/2025
  • Mahasiswa PBSI UAD Raih Juara III Lomba Esai Victory Cup 202507/06/2025
  • Mahasiswa FK UAD Raih Juara 3 Nasional Solo Pop Porseni 202504/06/2025
  • Kejutan Manis Tim Futsal UAD: Raih Juara 1 TUN FC 202504/06/2025
  • UKM Basket Putra UAD Juara 1 pada Kompetisi GBC 202504/06/2025

FEATURE

  • Aninda Cahaya Putri: Manfaatkan Roadmap untuk Kuliah08/06/2025
  • Counter Attack Jadi Senjata Rahasia UKM Futsal UAD08/06/2025
  • Peran Mahasiswa Hadapi Krisis Seksual08/06/2025
  • Wisudawan Terbaik UAD Temukan Makna Ilmu dalam Syukur dan Cinta Alam08/06/2025
  • Indonesia Darurat Seksual dan Perspektif IMM07/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top