Tim PKM UAD Dampingi Anak-anak di Sleman Kelola Sampah Sejak Dini
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tengah menghadapi krisis sampah dan masalah ini semakin memburuk akibat penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan. Dalam mengatasi permasalahan ini, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melalui Tim Pengabdian kepada Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM LPPM) melakukan upaya edukatif pada anak-anak untuk menumbuhkan kesadaran tentang pengelolaan sampah. Upaya ini sebagai langkah nyata UAD dalam mengatasi permasalahan sampah sekaligus mendukung penguatan profil Pelajar Pancasila pada peserta didik.
Program edukasi sedekah sampah ini lakukan oleh Dr. Wahyu Nanda Eka Saputra, M.Pd., Kons., bersama anggota dosen lainnya, yaitu Prima Suci Rohmadheny, M.Pd., dan Mufied Fauziah, M.Pd., di Kelompok Bermain (KB) ‘Aisyiyah Mutiara Hati, Kalurahan Jogotirto, Kapanewon Berbah, Kabupaten Sleman. Selain itu, program ini juga mendapatkan dukungan dari tim mahasiswa UAD yang terdiri dari Immamiatul Azizah, Marissa Tri Lestari, dan Puput Novitasari.
Emi, Kepala Sekolah KB ‘Aisyiyah Mutiara Hati, menyatakan bahwa sampah telah menjadi permasalahan serius di Yogyakarta. Dengan adanya program edukasi sedekah sampah ini, ia berharap dapat memberikan kontribusi positif dalam menyelesaikan masalah sampah sejak usia dini anak-anak.
Kegiatan edukasi sedekah sampah di KB ‘Aisyiyah Mutiara Hati dilaksanakan secara berkesinambungan selama periode bulan Juli hingga Oktober 2023 terdiri dari tiga tahap, yakni sosialisasi program sedekah sampah berbasis proyek pada anak usia dini, pendampingan pelaksanaan proyek sedekah anak pada KB ‘Aisyiyah Mutiara Hati, dan pelibatan orang tua dalam proyek sedekah sampah.
Dr. Wahyu Nanda Eka Saputra menyatakan, “Program PKM ini terintegrasi dengan penguatan profil Pelajar Pancasila pada peserta didik yang telah digagas oleh pemerintah. Upaya ini merupakan wujud dedikasi kami kepada negara dengan memberikan dukungan pada kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” ujarnya pada Selasa, (5-9-2023).
Menurutnya, program edukasi sedekah sampah ini bukanlah satu-satunya solusi untuk permasalahan sampah, namun hal ini menjadi bagian dari gerakan nyata yang dapat dilakukan oleh masyarakat, terutama oleh anak-anak usia dini, dalam upaya menekan bahaya sampah yang tidak dikelola dengan baik. (Doc)