FK UAD Selenggarakan Simulasi Penanganan Krisis Kesehatan Dampak Bencana Alam
Fakultas Kedokteran Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar acara “Simulasi Akbar Penanganan Krisis Kesehatan Dampak Gempa Bumi DIY” yang melibatkan para dokter muda. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan para dokter dalam menghadapi krisis kesehatan yang diakibatkan oleh bencana alam.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Kedokteran UAD Prof. Dr. dr. Rusdi Lamsudi, mengajak seluruh peserta untuk mengikuti acara ini dengan saksama. “Marilah kita ikuti acara ini dengan saksama, kita ambil manfaatnya karena dari Kementerian Kesehatan betul-betul punya perhatian khusus terhadap bencana ini,” ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya pemahaman dan persiapan dalam menghadapi situasi darurat.
Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Budiawan M.T., juga menyampaikan pentingnya kesiapan dalam menghadapi bencana. “Kesiapan dalam bencana adalah sesuatu yang harus disiapkan. Dengan ilmu pengetahuan dan pelatihan, kita akan mampu menanggapi terjadinya bencana. Siap siaga akan menjadi hal yang sangat penting,” katanya. Sambutan ini menekankan bahwa pengetahuan dan latihan adalah kunci utama dalam menghadapi bencana secara efektif.
Sementara itu, Ketua Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) mengucapkan terima kasih kepada Rektor UAD atas inisiatifnya dalam mengadakan acara ini. “Ucapan terima kasih kepada Pak Rektor karena sudah menginisiasi acara ini. Harapannya, latihan ini tidak hanya dilakukan di sini tetapi juga bisa di luar maupun di dalam ruangan. Selama proses nanti, yang paling utama adalah zero accident. Proses boleh berlangsung tetapi saat pelaksanaan yang penting adalah zero accident,” ungkapnya. Harapannya, simulasi ini dapat dilaksanakan dengan aman dan tanpa insiden.
Rektor UAD Prof. Dr. Muchlas M.T. menyatakan rasa bangganya terhadap para peserta yang tetap bersemangat dalam kegiatan volunteer untuk bencana. “Kami sangat bangga dan terharu karena insan-insan tangguh ini masih melakukan kegiatan volunteer untuk kejadian bencana. Ini menjadi sarana yang baik untuk kerja sama bersama BMPD dan MDMC. Zero accident ini sangat penting,” ujarnya. Ia berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
Acara tersebut juga diharapkan dapat memberikan pengalaman berharga bagi para dokter muda dalam menghadapi situasi krisis kesehatan akibat gempa bumi. Dengan berbagai ilmu dan keterampilan yang diperoleh, mereka diharapkan siap menghadapi tantangan serupa di masa mendatang, demi keselamatan dan kesehatan masyarakat. (dnd)