Webinar Internasional PBI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. PBI UAD)

Dosen dan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berpartisipasi dalam webinar internasional bertajuk “INDO-PHIL Cross Cultural Synergy: Strengthening Practice Teaching through ASEAN Collaboration”. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring pada 12 April 2025 dan melibatkan kerja sama antara UAD dengan West Visayas State University, Filipina.

Dalam webinar tersebut, dosen PBI UAD Nur Rifai Ahsan, M.Ed. dan Dr. Rifky Dora Wijayati turut hadir sebagai pembicara. Selain itu, dua mahasiswa PBI UAD, yakni Nadia Raodatul Jannah dan Qurrota A’yun, juga mengambil peran aktif dalam sesi presentasi.

Webinar bertujuan untuk memperkuat kolaborasi dalam pengajaran praktik melalui pertukaran budaya antara Indonesia dan Filipina. Diharapkan, kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan di kawasan ASEAN dengan memanfaatkan keanekaragaman budaya sebagai kekuatan.

Rifky Dora Wijayati menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi momen penting dalam mempererat kerja sama antarnegara. “Kami menyambut dengan hangat terselenggaranya acara Indo-Phil sebagai wujud nyata dari kolaborasi pendidikan antara Indonesia dan Filipina. Semoga kegiatan ini menginspirasi lahirnya inisiatif-inisiatif kolaboratif lainnya yang bermanfaat bagi dunia pendidikan di kedua negara,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan bahwa webinar ini merupakan platform bagi peserta untuk bertukar ide dan pengalaman dalam pengajaran praktik. “Harapan kami, kerja sama ini akan terus berkembang melalui program-program konkret seperti pertukaran pelajar dan dosen, penelitian bersama, serta pengabdian masyarakat lintas negara,” jelasnya.

Salah satu mahasiswa, Nadia Raodatul Jannah, menyampaikan kesan positif atas keterlibatannya dalam acara ini. “Kesan saya luar biasa banget bisa mendapat kesempatan menjadi salah satu pembicara dengan teman-teman Filipina dari West Visayas State University. Saya juga berbagi pengalaman tentang kegiatan PKM bersama PT UMIRA SINERGI GLOBAL di Bali yang mendapat antusiasme yang baik, sekaligus belajar sedikit bahasa Tagalog dari mereka,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini, PBI UAD terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kolaborasi internasional dan meningkatkan kualitas pendidikan melalui pertukaran budaya. Diharapkan, hubungan kerja sama antara Indonesia dan Filipina dalam bidang pendidikan akan semakin erat ke depannya. (din)

uad.ac.id

Penandatanganan MoU antara Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Western Philippines University (WPU) (Dok. FKIP UAD)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) resmi memperluas jaringan internasional dengan menandatangani memorandum of understanding (MoU) bersama Western Philippines University (WPU) pada 24 Februari 2025. Penandatanganan ini berlangsung di Kampus AVH WPU, Puerto Princesa, Filipina, dan menjadi awal baru dalam upaya pengembangan pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat, khususnya bagi komunitas Islam Muhammadiyah di Palawan, Filipina.

Kerja sama strategis ini diinisiasi oleh Program Studi Pendidikan Program Doktor Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UAD sebagai representasi UAD. Hadir dalam kesempatan tersebut Presiden WPU, Dr. Amabel S. Liao, beserta jajaran pimpinan WPU seperti vice president, para dekan, dan tim kerja sama internasional.

Dalam sambutannya, Dr. Amabel menegaskan bahwa kolaborasi ini bukan sekadar seremoni formalitas. “Inisiasi kerja sama ini bukan hanya seremoni tanda tangan di atas kertas, tetapi komitmen kedua universitas dalam pengembangan institusi harus diwujudkan melalui implementasi nyata. Fokus utamanya adalah meningkatkan keterampilan dan menciptakan inovasi yang bisa langsung dimanfaatkan oleh kedua belah pihak,” tegasnya.

Dari pihak UAD, Prof. Dr. Ir. Dwi Sulisworo, M.T., Ketua Program Studi Pendidikan Program Doktor, menyoroti potensi kerja sama dalam bentuk pertukaran mahasiswa dan dosen, penelitian kolaboratif, publikasi bersama, hingga program pengabdian masyarakat. “Babak baru kolaborasi ini akan menjadi perjalanan penting dalam memajukan inovasi dan pertumbuhan bersama. Kita bisa mencapai apa pun melalui berbagai aktivitas yang saling menguntungkan,” ujarnya.

Diskusi mendalam mengenai implementasi kerja sama pun telah dilakukan, menandai awal dari langkah konkret yang akan segera dijalankan dalam waktu dekat. Kerja sama ini muncul sebagai respons atas tingginya permintaan kolaborasi antara Komunitas Muslim di Palawan dengan UAD. Dari pihak UAD, hadir pula Dr. Ika Maryani, M.Pd. selaku Sekretaris Program Studi, beserta tim dari mahasiswa Program Doktor Pendidikan FKIP UAD dan Prof. Dr. Siti Mahsanah Budijati yang sekaligus menjadi tim pelaksana program pengabdian kepada masyarakat.

Dengan terjalinnya kemitraan ini, kedua universitas berkomitmen mempererat hubungan dan menciptakan inovasi yang bermanfaat, tidak hanya bagi institusi masing-masing, tetapi juga bagi masyarakat secara lebih luas. (Ppd/Lus)

uad.ac.id

dari kiri Dinda Nur Aida, Azzam Firdausi Irawan, dan Monica Gita Konipa, Mahasiswa PBI UAD (Dok. Dinda)

Tiga mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil menyelesaikan studi sarjana dalam waktu 3,5 tahun melalui program Fast Track. Ketiga mahasiswa tersebut, yaitu Azzam Firdausi Irawan, Dinda Nur Aida, dan Monica Gita Konipa, telah melaksanakan sidang skripsi S-1 pada 31 Januari 2025.

Program Fast Track merupakan program percepatan studi dari S-1 ke S-2 yang memungkinkan mahasiswa menyelesaikan kedua jenjang dalam waktu 5 tahun. Mahasiswa yang mengikuti program ini dapat menempuh perkuliahan S-2 saat berada di semester 7 jenjang S-1, dengan tahun kedua S-2 difokuskan untuk riset. Singkatnya, program ini memungkinkan mahasiswa untuk meraih gelar S.Pd. dan M.Pd. dalam waktu 5 tahun.

Azzam menyebut program ini sebagai peluang besar untuk mempercepat pencapaian cita-citanya menjadi dosen. “Program ini sangat mendukung saya untuk meraih impian tersebut, meskipun manajemen waktu menjadi tantangan tersendiri,” ujarnya.

Sementara itu, Dinda menyoroti manfaat program ini dalam membuka peluang karier yang lebih luas. “Dengan gelar magister yang diraih lebih awal, sehingga memiliki keunggulan dalam melamar pekerjaan, terutama di bidang pendidikan,” kata Dinda. Namun, ia juga mengakui bahwa beban akademik yang padat menjadi tantangan tersendiri.

Dari perspektif lain, Monica menekankan pentingnya dukungan dari program studi S-1 dan S-2 dalam menjalani program ini. “Dukungan dari dosen dan teman-teman sangat membantu saya untuk tetap semangat menjalani program ini,” ungkapnya.

Program Fast Track di PBI UAD menjadi salah satu jalur percepatan studi yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk meraih gelar sarjana dan magister secara efisien, sekaligus mempersiapkan mereka untuk memasuki dunia akademik maupun profesional dengan lebih cepat. (Din)

uad.ac.id

Penyampaian materi dasar-dasar jurnalistik oleh Jemi Batin Tikal (Dok. Rindan Nur ‘Aini)

Lembaga Seni Otonom (LSO) Kreativitas Kita (Kreskit) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan Pelatihan Jurnalistik Dasar 2024/2025. Kegiatan ini mengusung tema “Menciptakan Generasi Jurnalis Masa Depan yang Kreatif, Berintegritas, dan Adaptif”.

Diselenggarakan pada Minggu, 26-1-2025 bertempat di Laboratorium PBSI UAD Lantai 7, acara tersebut dibuka secara resmi oleh Sudaryanto, M.Pd. selaku pembina Kreskit. Ia menyampaikan dalam sambutannya, “Pelatihan Jurnalistik Dasar tahun ini mengangkat sebuah tema yang sangat luar biasa, mencerminkan cita-cita dan harapan Kreskit PBSI UAD.”

Sementara itu, Pimpinan Umum Kreskit Periode 2024/2025 Mawar Ledya Serli berharap dengan adanya Pelatihan Jurnalistik Dasar ini dapat meningkatkan keterampilan anggota dan juga calon anggota baru Kreskit sehingga ilmu yang diperoleh dapat menjadi bekal ke depannya untuk menjadi jurnalis yang berintegritas tinggi.

“Tujuan diadakannya pelatihan ini adalah untuk melatih anggota dan calon anggota baru Kreskit agar siap terjun di lapangan,” tandas Nuurul Mukhlisah, ketua pelaksana kegiatan.

Turut hadir Jemi Batin Tikal, pegiat sastra yang buku antologi puisinya berjudul Yang Tidak Mereka Bicarakan Ketika Mereka Berbicara tentang Cinta ditampilkan dalam festival the Voices of Archipelago di Broonbek Museum, Belanda, pada Mei 2024. Jemi menyampaikan materi Dasar-Dasar Jurnalistik yang mencakup sejarah jurnalistik, kode etik jurnalistik, kualifikasi wartawan, elemen jurnalisme, dan teknik jurnalistik. Hadir pula Fernan Rahadi, wartawan harian koran Republika yang menyampaikan materi tidak kalah menarik, yaitu penyuntingan. Materi terakhir dibawakan oleh Ardy Priyantoko yang merupakan fotografer sekaligus editor di Humas UAD. Ia membawakan materi seputar fotografi.

Kegiatan ini dikemas dengan sangat menarik. Tidak hanya sesi materi, tetapi terdapat sesi praktik di luar gedung UAD. Praktiknya berupa permainan dalam setiap pos. Pos pertama di kantin UAD “Writing on the Place”, peserta dituntut untuk membuat berita kegiatan dalam waktu yang singkat. Lalu di pos dua (depan Museum Muhammadiyah) “Speaking on the Spot” peserta harus melaporkan liputan dari berita yang sudah dibuat di pos pertama. Klimaksnya, di pos tiga yaitu di sekitar area lapangan dan taman UAD, peserta dibentuk ke dalam sebuah kelompok kecil untuk menginvestigasi sebuah kasus dan mencari petunjuk di tempat-tempat tersembunyi.

Setelah mendapatkan petunjuk dan bukti-bukti yang valid, peserta harus mewawancarai narasumber terkait untuk memecahkan kasus yang sedang mereka investigasi. Kegiatan Pelatihan Jurnalistik Dasar ditutup dengan pentas seni.

uad.ac.id