• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Mahasiswa PPKn UAD Juara I Lomba English Speech Competition

08/07/2022/in Prestasi /by Ard

Yulia Gesti Merkuri Mahasiswa Program Studi PPKn Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

“Motivasi, sebenarnya bisa dibuat sendiri sesuai dengan kebutuhan. Saya menginginkan menjadi mahasiswa yang aktif dengan mengikuti berbagai perlombaan dan akhirnya tertarik. Kemudian disusul juga dengan ketertarikan saya belajar bahasa asing. Dari hal itu, akan muncul perasaan nyaman dan senang saat mengerjakannya. Alasan lain ialah topiknya. Topik yang diberikan tentang nasionalisme dan edukasi, kedua topik itu merupakan bidang yang saya tekuni di Program Studi PPKn ini.”

Hal tersebut disampaikan oleh Yulia Gesti Merkuri, mahasiswa Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Perempuan cantik yang akrab disapa Yulia itu merupakan angkatan 2021 yang baru saja menjuarai peringkat pertama lomba English Speech Competition.

“Saya dasarnya memang bukan dari jurusan sastra maupun dari bahasa Inggris jadi agak kesulitan untuk menentukan kata yang pas saat membuat video presentasi. Kendala lainnya, saya mengetahui perlombaan ini yang sudah mendekati batas akhir pengumpulan. Namun, hal ini tidak menjadikan saya patah semangat untuk terus menggali bakat yang saya miliki dengan banyak berdiskusi bersama dosen maupun kakak tingkat,” ucap Yulia saat diwawancarai via WhatApps (05-07-2022).

Yulia memaparkan, perlombaan dilaksanakan secara daring oleh Himpunan Mahasiswa (Hima) Pendidikan Bahasa Inggris Universitas PGRI Sumatra Barat. Untuk mempersiapkan perlombaan itu, ia memerlukan waktu kurang lebih selama satu bulan. Dirinya mengetahui informasi lomba melalui pamflet di grup komunitas, setelah itu membaca ketentuan dan persyaratannya. Kemudian ia menghubungi kontak yang tertera untuk meminta informasi lebih lanjut.

“Di awal, saya membuat kerangka naskah lalu membuat naskahnya. Setelah itu menerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Selanjutnya memahami kembali naskah yang telah disusun, dan hal terakhir adalah praktik menyelaraskan antara ekspresi dengan kalimat yang akan disampaikan. Tidak lupa juga naskah yang telah disusun dihafal. Dalam menghafal, saya juga sembari memahami jadi tidak hanya sekadar menghafal saja. Untuk pengambilan video tidak cukup hanya satu kali maupun dua kali saja, tetapi sampai berkali-kali. Kurang lebih 10 sampai 12 kali. Tahap terakhir yaitu mengedit video dan memastikan video yang akan dikumpulkan sudah sesuai ketentuan,” jelasnya.

Yulia mengakui bahwa dirinya sangat bersyukur atas perolehan juara yang didapat. Hal yang ingin disampaikan ialah, apa yang sudah diperoleh dirinya dan universitas itu bisa memotivasi orang lain. Dengan ilmu yang dimiliki, ia ingin terus mengikuti berbagai kompetisi. Sebab, makin melihat orang lain yang pencapaiannya lebih maka akan makin membuat Yulia menyadari bahwa ia sendiri belum ada apa-apanya. Oleh karena itu, sangat penting mencoba kompetisi untuk benar-benar dapat memanfaatkan ilmu yang sudah didapatkan.

Di akhir, Yulia berpesan bahwa, “Kita semua unik dan berbeda. Tidak ada yang sama persis atau lebih bagus dari orang lain. Setiap hidup orang mempunyai sisi positif dan negatifnya masing-masing, tergantung kita memilih untuk fokus ke sisi yang mana. Berhenti membandingkan kesuksesan dirimu dengan orang lain, bandingkanlah dirimu dengan hari yang kemarin.” (ctr)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Yulia-Gesti-Merkuri-Juara-I-National-English-Speech-Competition.jpeg 1215 1201 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-07-08 08:31:062022-07-08 08:33:35Mahasiswa PPKn UAD Juara I Lomba English Speech Competition

PPKn UAD Gelar Bincang Buku ‘Lembaga Budi’ Karya Prof. Dr. Hamka

05/07/2022/in Terkini /by Ard

Dr. Farid Setiawan, M.Pd.I., pembicara Bincang Buku “Lembaga Budi” Karya Prof. Dr. Hamka yang diselenggarakan PPKn Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Farida)

Tidak ada pekerjaan yang hina asal halal; tiap-tiap pekerjaan ada manfaatnya untuk diri sendiri, keluarga, dan masyarakat; beberapa orang menilai sebuah pekerjaan hanya dari segi gaji atau jabatan, sedangkan sebagian persen lainnya menilai sebuah pekerjaan dari segi kepuasan hati. Selain itu, secara filosofi kerja buka hanya sekadar insting untuk mencari materi, tetapi pekerjaan bisa menjadi sumber kebahagiaan yang besar.

Begitulah paparan Dr. Triwahyuningsih, M.Hum. mengenai poin penting tentang sifat bekerja yang ada dalam BAB VIII buku Lembaga Budi karya Prof. Dr. Hamka.

“Bekerjalah sesuai bidang yang Anda sukai, jangan hanya sekadar bekerja tetapi harus punya mimpi. Bekerja juga harus dengan cerdas, pandai bergaul dengan rekan kerja, inovatif, dan kreatif. Apa pun pekerjaan Anda, lakukanlah dengan tulus dan ikhlas. Seperti jargon di Muhammadiyah ‘Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas, Mumtaz’,” lanjut dosen PPKn Universitas Ahmad Dahlan (UAD) itu ketika menyampaikan tips ketika terjun ke dunia kerja.

Menurutnya, aspek penting dalam BAB VIII yakni tentang kesungguhan dalam bekerja dan pentingnya budi serta akhlak. Tujuan pembinaan budi yaitu untuk mencintai sesama orang yang tercermin dalam perkataan maupun perbuatan dan perilaku, berusaha menghias diri dari sifat-sifat terpuji, dan tidak kaku bersifat keras ketika berinteraksi dengan orang lain.

Selain Triwahyuningsih, Dr. Farid Setiawan, M.Pd.I. yang merupakan dosen Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) juga menyampaikan BAB VII mengenai budi mulia dalam buku Lembaga Budi. Hamka merupakan seorang pembelajar yang otodidak. Ia belajar mengenai budaya, tasawuf, sosiologi, hingga politik. Predikat yang diberikan kepada Hamka dikenal sebagai ulama, aktivis, pendidik, sastrawan, jurnalis, dan wartawan. Selama hidupnya, Hamka juga memiliki karya 118 judul buku. Karya-karya yang dimilikinya memiliki bobot tersendiri yang berbeda-beda setiap judul.

“Hamka mengelompokkan pengarang itu ada tiga: pengarang buku ilmu pengetahuan, pengarang di surat kabar (wartawan), dan pengarang hikayat dan syair (sastrawan). Hamka juga menekankan seorang pengarang itu perlu memiliki budi yang baik karena tanpa budi yang baik akan menyesatkan masyarakat. Budi itu sangat penting, karena cita-cita seorang pengarang adalah ia mampu meninggikan kecerdasan masyarakat. Artinya, posisi pengarang juga sebagai media edukasi, media sosialisasi, media transformasi bagi orang lain,” jelas Farid.

Terakhir, ia menyampaikan larangan bagi seorang pengarang yakni mengumpat, menggunjing, memfitnah, takabur, sombong, dan membawa permusuhan.

Triwahyuningsih dan Farid Setiawan menjadi narasumber dalam acara yang diselenggarakan oleh Program Studi (Prodi) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) UAD. Bincang buku Lembaga Budi itu sukses digelar pada Sabtu, 02 Juli 2022, secara daring melalui platform Zoom Meeting dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube PPKn UAD. (frd)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Farid-Setiawan-M.Pd_.I.-pembicara-Bincang-Buku-Lembaga-Budi-Karya-Prof.-Dr.-Hamka-yang-diselenggarakan-PPKn-UAD.-foto-Farida-2.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-07-05 11:25:442022-07-05 11:27:01PPKn UAD Gelar Bincang Buku 'Lembaga Budi' Karya Prof. Dr. Hamka

Menjadi Generasi Anti Galau

02/07/2022/in Terkini /by Ard

Lovandri Dwanda Putra, M.Pd., pembicara Talkshow Menjadi Generasi Masa Depan Anti Galau yang diselenggarakan PGSD Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Farida)

“Menjadi Generasi Masa Depan Anti Galau”, tema inilah yang diangkat oleh Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Sabtu, 25 Juni 2022, dalam acara talkshow yang disiarkan langsung di kanal YouTube PGSD Official. Hadir sebagai pembicara yaitu Dr. Sri Tutur Martaningsih, M.Pd., yang merupakan Kepala Program Studi PGSD FKIP UAD dan Lovandri Dwanda Putra, M.Pd., yang dikenal sebagai dosen PGSD FKIP UAD sekaligus Founder High Teach Teacher Indonesia.

Dalam kesempatan kali ini, Lovandri Dwanda Putra menyampaikan mengenai sebuah keharusan menyesuaikan kehidupan dengan perkembangan sekarang. Zaman ini adalah era digital, pembahasan yang sering terdengar yaitu mengenai Era Vuca. Lalu, apakah Era Vuca itu? Vuca merupakan singkatan dari volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity, artinya saat ini kita berada di era yang serba bergejolak dan tidak pasti. Pandemi yang tiba-tiba melanda dunia dan mengharuskan untuk di rumah saja selama dua tahun, menjadi tanda-tanda bahwa Era Vuca sedang datang.

“Apa yang harus kita lakukan sebagai generasi masa depan ketika Era Vuca atau istilahnya negara api telah menyerang? Bersiap-siap agar kita punya pemikiran baru dan penelitian baru. Pentingnya mendalami kenyataan era saat ini yang berkaitan dengan dunia digital memang tidak bisa kita hindari. Kita harus menyesuaikan diri, begitu juga orang tua dan seorang guru. Seperti sebuah pesan yang disampaikan Ali bin Abi Thalib yaitu, ‘Didiklah anak sesuai dengan zamannya’. Hal ini menjadi peringatan bagi seorang guru dan orang tua untuk memahami perkembangan yang terjadi,” papar Lovandri.

Pada dasarnya teknologi itu seperti dua mata pisau, tergantung siapa yang menggunakannya. Teknologi apabila digunakan untuk kebaikan maka akan sangat membantu. Apabila digunakan untuk hal-hal yang bersifat negatif sangat bisa juga, sehingga banyak hal menimbulkan kerugian. Teknologi ini tergantung siapa yang mengendalikan dan menggunakan.

Demi menunjang generasi masa depan yang mengikuti perkembangan digital, mahasiswa juga perlu diberikan ruang untuk mengembangkan minat bakatnya baik di bidang seni, penelitian, olahraga, maupun teknologi. Selain itu, program studi atau universitas juga harus memfasilitasi apa yang dibutuhkan mahasiswa untuk terus mengembangkan minat bakatnya.

Selain memasuki era digital, perkembangan zaman juga masuk era kolaborasi. Kolaborasi ini sangat penting dilakukan untuk dapat berkembang menjadi lebih baik lagi. Kolaborasi antara mahasiswa dengan dosen dapat dilakukan misalnya pada sebuah penelitian. Dengan kolaborasi dan menikmati perkembangan teknologi, kita dapat menjadi manusia yang update tentang kebutuhan, selain itu banyak hadiah dan ilmu yang akan didapatkan.

Terakhir Lovandra berpesan, “Mahasiswa sudah dipersiapkan memahami dunia digital, sehingga ketika terjun ke dunia sekolah sudah siap. Jadi, teruslah ajarkan anak-anak kita sesuai dengan perkembangannya.” (frd)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Lovandri-Dwanda-Putra-M.Pd_.kanan-pembicara-Talkshow-Menjadi-Generasi-Masa-Depan-Anti-Galau-yang-diselenggarakan-PGSD-UAD.-foto-Farida-4.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-07-02 08:21:292022-07-02 08:21:58Menjadi Generasi Anti Galau

Meneladani Sifat K.H. Ahmad Dahlan Melalui Film Sang Pencerah

28/06/2022/in Terkini /by Ard

IMM PBII FKIP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) adakan nonton bareng film Sang Pencerah (Foto: Widia)

Sebagai kampus yang menggunakan nama pendiri Muhammadiyah, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berperan mengenalkan K.H. Ahmad Dahlan kepada mahasiswa. Biasanya, dalam memerankan tugas tersebut UAD dibantu oleh organisasi otonom. Hal inilah yang mendorong Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Komisariat Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, serta Pendidikan Bahasa Inggris (atau biasa disebut dengan IMM PBII) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UAD, adakan kegiatan nonton bareng (nobar) film Sang Pencerah pada 18 Juni 2022 lalu.

“Latar belakang diadakannya kegiatan ini adalah untuk mengenalkan Muhammadiyah kepada kader dengan metode yang berbeda,” ujar Yuhyin Nufus selaku ketua Bidang Kader.

Mereka sengaja tidak menggunakan metode ceramah atau diskusi dalam mengenalkan tokoh Muhammadiyah, tetapi mengganti dengan berusaha menyuguhkan pengetahuan mengenai Muhammadiyah dengan cara yang lebih menarik, yakni melalui nobar. Acara yang diselenggarakan di Laboratorium Program Studi PBI itu berlangsung selama 3 jam dengan diikuti oleh 10 kader dan 13 Pimpinan Komisariat.

Selain itu, tujuan kegiatan ini untuk memberikan informasi terkait sejarah Muhammadiyah kepada kader IMM PBII yang memiliki latar belakang beragam. Lebih lagi, film Sang Pencerah dipilih karena di dalamnya memuat sekaligus menjelaskan perjuangan K.H. Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah.

“Film ini juga terdapat banyak ilmu pengetahuan serta hikmah yang dapat diambil, yang nantinya dapat dijadikan sebagai semangat kader-kader baru,” tambah Yuhyin ketika ditanyai mengenai alasan dipilihnya film Sang Pencerah.

Ia berharap kader IMM PBII dapat meneladani sifat-sifat K.H. Ahmad Dahlan untuk ber-IMM, seperti sifat tidak mudah putus asa, sabar, berani menegakkan kebenaran, serta memiliki girah berorganisasi yang tinggi. (wid)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/IMM-PBII-FKIP-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-adakan-nonton-bareng-film-Sang-Pencerah-Foto-Widia.jpg 1500 2000 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-28 08:47:112022-06-28 08:47:11Meneladani Sifat K.H. Ahmad Dahlan Melalui Film Sang Pencerah

Bantu Permasalahan Usai Lulus SMK, Mahasiswa PPL BK UAD Gelar Alumni Talk

27/06/2022/in Terkini /by Ard

Para peserta Alumni Talk di SMKN 3 Purwokerto yang diadakan PPL BK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Program Studi (Prodi) Bimbingan Konseling (BK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menerjunkan mahasiswanya untuk Praktik Kerja Lapangan (PPL). Kegiatan PPL ini dilaksanakan kurang lebih empat bulan, salah satunya di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Purwokerto.

PPL merupakan program prajabatan pendidikan guru yang dirancang khusus untuk menyiapkan calon guru agar menguasai kemampuan keguruan dan terintegrasi secara utuh. Melalui praktik pengalaman lapangan, setiap mahasiswa diharapkan dapat mengekspresikan ide-idenya dalam upaya meningkatkan kemampuan dalam praktik pembelajaran.

Dalam melaksanakan PPL, mereka menyelenggarakan program kegiatan pembelajaran dan nonpembelajaran. Salah satu kegiatan yang telah mereka laksanakan adalah program Alumni Talk yang bertajuk “Meraih Sukses Studi dan Karier”. Kegiatan ini berupa sosialisasi yang diisi oleh para alumni SMK N 3 Purwokerto yang telah sukses sesuai dengan bidangnya.

Sosialisasi ini dikhususkan untuk peserta didik kelas XII dan mendapat respons positif dari Fauzi Satria Perdana dan Dyah Ayu R.K selaku guru Bimbingan dan Konseling (BK) SMK N 3 Purwokerto.

“Latar belakang sosialisasi ini untuk menjawab keresahan para peserta didik yaitu kebingungan setelah lulus sekolah, antara melanjutkan studi atau bekerja. Maka, dari kami bersama guru BK lainnya bersepakat mengadakan acara Alumni Talk ini,” ujar Fauzi.

Selain itu, ia menjelaskan tujuan dari diadakannya kegiatan Alumni Talk yaitu untuk membekali para peserta didik dari pengalaman dari para alumni, sekaligus tahapan-tahapan apa yang harus dilakukan setelah lulus dari SMK.

Kegiatan berlangsung lancar, serta antusias para peserta sangat tinggi dibuktikan dengan adanya tanya jawab dengan narasumber. Mahasiswa PPL UAD sendiri berharap dengan terselenggaranya kegiatan ini, para peserta didik mampu mengambil keputusan setelah menamatkan SMK. Selain itu mereka mendapatkan saran dan informasi dari alumni. (guf)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Para-peserta-Alumni-Talk-di-SMKN-3-Purwokerto-yang-diadakan-PPL-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Istimewa.jpg 853 1280 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-27 12:30:312022-06-27 12:30:31Bantu Permasalahan Usai Lulus SMK, Mahasiswa PPL BK UAD Gelar Alumni Talk

Sosialisasi Program Fast Track Prodi Pendidikan Matematika UAD

25/06/2022/in Terkini /by Ard

Dr. Suparman, M.Si., DEA., narasumber Sosialisasi Program Fast Track Pendidikan Matematika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Farida)

Program Studi (Prodi) Pendidikan Matematika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan sosialisasi program fast track yang digelar pada Sabtu, 18 Juni 2022, secara daring melalui platform Zoom Meeting dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube Pendidikan Matematika UAD. Hadir sebagai narasumber Uswatun Khasanah, S.Si., M.Sc. yang dikenal sebagai Kepala Program Studi (Kaprodi) S1 Pendidikan Matematika UAD dan Dr. Suparman, M.Si., DEA. yang merupakan Kaprodi S2 Pendidikan Matematika UAD.

Uswatan menyampaikan, program fast track sarjana dan magister Pendidikan Matematika UAD dapat ditempuh dalam waktu 5 tahun+1 hari. “Apa itu fast track? Program ini adalah jalur cepat jenjang sarjana ke magister. Fast track diselenggarakan UAD untuk memfasilitasi mahasiswa yang unggul di bidang akademik, bahasa Inggris, serta memiliki motivasi tinggi. Masa studi di program sarjana dan magister hanya berlangsung selama 10 semester.”

Ada beberapa keunggulan mengikuti program fast track, di antaranya mendapatkan ijazah S1 Pendidikan Matematika (S.Pd.) dan S2 Pendidikan Matematika (M.Pd.), peluang kerja lebih luas, efisien biaya dan waktu, penulisan skripsi dan tesis berkesinambungan, serta mendapatkan kesempatan mengikuti student mobility ke luar negeri.

Senada dengan Uswatun, Suparman menjelaskan mengenai Program Magister Pendidikan Matematika UAD. Untuk membekali mahasiswa mempunyai wawasan internasional dan pengalaman internasional, Pendidikan Matematika membuka program student mobility ke tiga negara. Student mobility nantinya akan mengunjungi universitas mitra yang berada di Thailand atau Malaysia untuk mengadakan seminar internasional, workshop, dan city tour. Dengan kegiatan tersebut mahasiswa mempunyai pengalaman yang komplet dan mendapatkan banyak sertifikat internasional sehingga menjadi keunggulan tersendiri.

“Jalur fast track memang cepat tanpa mengurangi kualitas, dan sudah ada payung hukumnya. Nantinya mahasiswa menempuh studi dalam waktu 5 tahun dan mendapatkan 2 gelar sekaligus. Kuncinya ketika masa semester 7–8 program sarjana dengan semester 1–2 program magister beririsan. Hanya saja, mahasiswa akan didaftarkan S2 ketika sudah lulus S1,” tutup Suparman. (frd)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Suparman-M.Si_.-DEA.-narasumber-Sosialisasi-Program-Fast-Track-Pendidikan-Matematika-UAD.-foto-Farida-2.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-25 08:55:522022-06-25 08:07:35Sosialisasi Program Fast Track Prodi Pendidikan Matematika UAD

Pengintegrasian Nilai-Nilai Karakter dan Antikorupsi

24/06/2022/in Terkini /by Ard

Suyitno, M.Pd., pembicara Kuliah Umum yang diselenggarakan Prograsm Studi PGSD Universitas Ahmad Dahlan(UAD) (Foto: Farida)

Dalam rangka ikut serta berperan mengembangkan karakter yang baik dan antikorupsi serta menguatkan profil pelajar Pancasila, Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan Kuliah Umum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).

“Pengintegrasian Nilai-Nilai Karakter dan Antikorupsi dalam Pembelajaran PPKn SD untuk Menguatkan Profil Pelajar Pancasila”, menjadi tema yang dipilih pada kuliah umum kali ini. Acara berlangsung pada Sabtu, 18 Juni 2022, secara daring melalui Zoom Meeting dan YouTube PGSD Official. Hadir sebagai pemateri Rini Ningsih, M.Pd. yang dikenal sebagai dosen PGSD UAD, dan Suyitno, M.Pd. yang merupakan dosen PGSD UAD sekaligus Penyuluh Antikorupsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia (RI).

Rini menyampaikan bahwa pendidikan karakter bukanlah sesuatu yang baru. PPKn pada dasarnya mengarah pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya, mengamalkan nilai-nilai Pancasila untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter. PPKn menjadi salah satu mata pelajaran yang sarat dengan nilai mencakup substansi dan proses pengembangan nilai patriotisme, seperti cinta tanah air, hormat kepada para pahlawan, saling menghargai, dan penerapan nilai-nilai yang baik yang terkandung dalam Pancasila.

“Di dalam pendidikan karakter, secara umum ada lima nilai utama yaitu religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas. Sebelum menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) itu harus menentukan strategi, model, mengidentifikasi nilai karakter, dan bahan ajar, jangan sampai menyusun RPP terlebih dahulu baru memikirkan model dan lainnya,” papar Rina.

Lebih lanjut Suyitno menjelaskan mengenai pendidikan karakter antikorupsi. Dasar hukum pendidikan antikorupsi tertuang dalam UU No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi, UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dan Peraturan Presiden No. 87 Tahun 2007 tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Pendidikan ditujukan untuk melahirkan manusia yang berkarakter dan jauh dari perilaku koruptif.

“Ada sembilan nilai antikorupsi dengan singkatan ‘jumat bersepeda kk’. Apa saja itu? Jujur, mandiri, tanggung jawab, berani, sederhana, peduli, disiplin, adil, dan kerja keras. Sembilan nilai antikorupsi ini masuk dalam pendidikan karakter sertai nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. Nah, di nilai-nilai Islam, jelas di sana ada akhlak dan adab yang semua nilai itu sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” jelas Suyitno.

Terakhir, ia menyampaikan mengenai profil pelajar Pancasila yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebhinekaan global, bernalar kritis, dan mandiri. Kemudian implementasi pendidikan antikorupsi tidak jauh dengan konsep filosofi pendidikan karakter Ki Hajar Dewantara serta penumbuhan nilai-nilai utama pendidikan karakter. (frd)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Suyitno-M.Pd_.-pembicara-Kuliah-Umum-yang-diselenggarakan-Prograsm-Studi-PGSD-Universitas-Ahmad-DahlanUAD-Foto-Farida.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-24 10:51:282022-06-24 10:51:28Pengintegrasian Nilai-Nilai Karakter dan Antikorupsi

PGPAUD UAD Adakan Kuliah Umum ‘From Parents to Partner’

22/06/2022/in Terkini /by Ard

Dr. Didik Suryadi, M.A., pembicara Kuliah Umum PGPAUD Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ‘From Parents to Partners’ (Foto: Farida)

Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) adakan kuliah umum dengan tajuk “From Parents to Partners: Peran Orang Tua dan Shadow Teacher dalam Pelaksanaan Kelas Inklusi”. Acara digelar pada Kamis, 16 Juni 2022, berlangsung secara luring bertempat di Kampus V UAD Yogyakarta Jl. Ki Ageng Pemanahan No.19, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, juga secara daring melalui platform Zoom Meeting dan kanal YouTube PGPAUD FKIP UAD. Hadir Dr. Didik Suryadi, M.A. yang merupakan dosen PGPAUD Universitas Bengkulu dan Dra. Hj. Alif Muarifah, S.Psi., M.Si., Ph.D. yang dikenal sebagai dosen PGPAUD UAD.

Masuk ke tema bahasan mengenai partnership orang tua dan sekolah dalam pendidikan inklusi, Didik menyampaikan, “Setidaknya ada empat perspektif terhadap anak. Perspektif ilahiah, anak diletakkan sebagai amanah dari Allah untuk orang tua, bukan dimiliki orang tua. Dalam perspektif ekonomis, sering kali anak dianggap atau dipersepsikan sebagai investasi sedangkan pandangan dari perspektif sosiologis, anak mempunyai nilai sosial bagi keluarga maupun anak itu sendiri. Tidak ada satu pun orang tua yang menghendaki anaknya terisolasi dari sosialnya. Dari perspektif politik, anak dipandang sebagai masa depan bangsa dan negara, baik buruknya negara di masa depan itu ditentukan oleh baik buruknya anak itu sendiri. Itulah pentingnya Early Childhood Education (ECE) yang mendasari proses perkembangan selanjutnya.”

Berkaitan dengan hal itu, dalam perspektif ilahiah tentunya terdapat anak yang dititipkan Allah mempunyai istilah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Dari definisi yang ada, ABK merupakan anak yang mengalami keterbatasan dalam bidang kognitif, sosial, mental, intelektual, dan emosional. Layanan pendidikan ABK di antaranya dengan bentuk segregasi, terpadu, dan inklusif.

Alif menjelaskan mengenai kompetensi PAUD sebagai guru pendamping khusus. Dalam pengelola di pendidikan saat ini, ABK dengan anak normal tidak boleh dipisahkan, tujuannya agar saling menghargai satu sama lain. Oleh karena itu, pemerintah menerapkan pendidikan inklusif. Pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa, untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya.

“Lalu siapakah Guru Pendamping Khusus (GPK) itu? Ia adalah guru yang ditugasi untuk membantu ABK dalam pembelajaran sekolah penyelenggara pendidikan inklusif. GPK terdiri atas guru pendamping, guru pembimbing, dan guru kunjung. Guru kunjung biasanya guru yang ditugasi dari lembaga yang bekerja sama dengan universitas,” papar Alif.

Terakhir, ia menyampaikan mengenai model kerja sama guru kelas dan GPK. Seperti halnya apabila guru kelas menetapkan materi, strategi, media pembelajaran, dan penilaian maka GPK melakukan modifikasi, materi, strategi, media pembelajaran, dan penilaian. Kemudian guru kelas menyusun laporan hasil belajar, sedangkan GPK menyusun deskripsi kemajuan peserta didik. Guru kelas difokuskan pada pengelolaan kelas, GPK fokus pada pengelolaan lingkungan belajar ABK. (frd)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Didik-Suryadi-M.A.-pembicara-Kuliah-Umum-PGPAUD-UAD-From-Parents-to-Partners.-foto-Farida.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-22 09:12:352022-06-22 09:12:35PGPAUD UAD Adakan Kuliah Umum 'From Parents to Partner'

Matematika Pembelajaran yang Menyenangkan

14/06/2022/in Terkini /by Ard

Estina Ekawati, S.Si., M.Pd. Si., pembicara Kuliah Tamu yang diselenggarakan PGSD Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Farida)

Kuliah Tamu Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang diselenggarakan pada Sabtu, (11-06-2022), mengundang dua pembicara yang sangat ahli di bidangnya. Estina Ekawati, S.Si, M.Pd.Si., selaku Widyaiswara Ahli Madya Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Yogyakarta, dan Tusta Rika Purwanti, S.Pd., yang merupakan alumnus PGSD UAD. Mereka membahas tentang permasalahan pembelajaran Matematika tingkat Sekolah Dasar (SD).

Estina menjelaskan mengenai pembelajaran berbasis literasi, numerasi, dan integrasi computational thinking di kelas untuk optimasi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Computational thinking atau cara berpikir untuk menyelesaikan suatu masalah, salah satunya yaitu dengan Programme for International Student Assessment (PISA). PISA merupakan sistem ujian yang diinisiasi oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), untuk mengevaluasi sistem pendidikan dari 72 negara di seluruh dunia. Setiap tiga tahun, siswa berusia 15 tahun dipilih secara acak untuk mengikuti tes dari 3 kompetensi dasar yaitu membaca, matematika, dan sains. Tujuan PISA untuk mendorong negara saling belajar satu sama lain mengenai sistem pendidikan sehingga mampu membangun sistem persekolahan yang lebih inklusif secara efektif.

“PISA 2022 Mathematics Framework dilihat dari segi konteks kehidupan nyata seperti personal, occupational, societal, dan scientific. Kemudian untuk konten matematikanya yaitu quantity, uncertainty and data, change and relationships, serta space and shape. Topik atau isu yang akan dibahas pada konten literasi dan numerasi contohnya seperti kasus Covid-19, tingkat sebaran, kenaikan, dan kematian,” jelasnya.

Sementara itu, Tusta menyampaikan permasalahan pembelajaran Matematika di SD seperti kemampuan siswa yang berbeda antara satu sama lainnya, pandemi yang menyebabkan lost learning, dan kebijakan pendidikan yang dinamis.

Senada dengan PISA, salah satu cara berpikir untuk menyelesaikan pembelajaran Matematika yaitu dengan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) dan Asesmen Standar Pendidikan Berbasis Komputer (ASPD BK). Penilaian ANBK dilakukan dengan tes meliputi kemampuan literasi dan numerasi. Sedangkan ASPD BK digunakan untuk mengukur capaian kompetensi lulusan dan hasil ASPD digunakan untuk seleksi masuk ke jenjang pendidikan selanjutnya. Namun, ANBK dan ASPD BK cakupannya hanya dalam lingkup Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Adapun konten domain numerasi yaitu terdiri atas bilangan, aljabar, geometri, dan pengukuran, kemudian pengolahan data. Terakhir, ia memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran Matematika.

“Solusi yang pernah saya lakukan menghadapi permasalahan tersebut yaitu menciptakan suasana kelas yang menyenangkan, menanamkan bahwa Matematika itu mudah, meminta siswa membuat target pencapaiannya sendiri, serta meningkatkan keterampilan dalam mengelola kelas dan memanfaatkan teknologi,” tutup Tusta. (frd)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Estina-Ekawati-S.Si-M.Pd_.-Si.-pembicara-Kuliah-Tamu-yang-diselenggarakan-PGSD-UAD.-foto-Farida-3.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-14 08:46:452022-06-14 08:58:29Matematika Pembelajaran yang Menyenangkan

Mahasiswa BK UAD Juara III Pilmapres PTMA Tingkat Nasional

14/06/2022/in Prestasi /by Ard

Zaenab Amatillah Radhiyya Mahasiswa Prodi BK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Juara 3 MAWAPRES PTMA Tingkat Nasional (Foto: Istimewa)

Zaenab Amatillah Radhiyya, perempuan kelahiran Solo, 13 Juli, itu berhasil menorehkan prestasi yang membanggakan. Zaenab, panggilan akrabnya, merupakan mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK) angkatan 2019. Saat ditemui secara luring di Kamus IV UAD pada Rabu, (08-06-2022) lalu, ia menjelaskan tentang pencapaiannya mendapat juara III Pilihan Mahasiswa Berpestasi (Pilmapres) Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) tingkat nasional.

Ketertarikan dan motivasinya saat mengikuti kompetisi ini yakni sebagai bentuk pengaktualisasian diri karena menurutnya kita belajar bukan hanya menimba ilmu, tetapi sebisa mungkin bisa mengoptimalkan kemampuan dan potensi yang dimiliki. Sedangkan menurutnya, menang atau kalah bukan menjadi tujuan. Orientasi dalam mengikuti kompetisi ini bukan semata-mata untuk meraih penghargaan, tetapi bagaimana kita dapat berproses yang nantinya akan menambah relasi melalui kegiatan yang diikuti.

Penyelenggara kompetisi yang diikuti tersebut adalah PTMA, yang diamanahkan kepada satu universitas sebagai penyelenggara yaitu Universitas Muhammadiyah Jember. Peserta yang mengikuti berasal dari semua universitas PTMA seluruh Indonesia yang dibagi menjadi beberapa liga atau wilayah, seperti wilayah barat, tengah, dan timur.

Zaenab memaparkan waktu yang diperlukan untuk kompetisi ini cukup lama. Dimulai dari seleksi tingkat program studi (prodi), fakultas, kemudian universitas, yang selanjutnya baru bisa menuju ke PTMA. Kompetisi itu terselenggara sekitar bulan Mei hingga Juni.

“Tahapan kompetisi dimulai dari mengumpulkan gagasan kreatif serta capaian unggulan, mengumpulkan video bahasa Inggris dengan tema SDGs di YouTube, kemudian membuat poster yang berisi deskripsi diri dan gagasan kreatif. Untuk tahap final adalah mempresentasikan poster dan diskusi dengan menggunakan bahasa Inggris. Peserta yang dapat masuk ke babak final hanya ada lima besar dengan pengambilan juara I, II, III, serta juara harapan I dan II,” jelasnya.

Lebih lanjut ia memaparkan, “Kompetisi ini mengacu kepada Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), jadi sama dengan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI). Bedanya, cakupannya di lingkup PTMA. Capaian yang dibutuhkan bukan hanya lomba tetapi publikasi, pengakuan ketika menjadi narasumber maupun moderator, juga pengabdian kepada masyarakat. Bahkan bisa dikatakan poin yang berpengaruh besar adalah publikasi. Sebab, semua orang bisa berkompetisi tetapi tidak semua bisa melakukan publikasi. Dalam publikasi, banyak hal yang bisa didiskusikan.”

Proses untuk bisa mengikuti kompetisi ini bukanlah sebentar, bukan hanya sebulan dua bulan, kadang semangat motivasi yang naik turun pun menjadi hal berat baginya. Cara untuk mengatasi yakni banyak berdiskusi dengan orang lain, dan menentukan tujuan yang ingin dicapai. Kendala lainnya, ia mengaku baru pertama kali sampai masuk tahap PTMA. Pada semester sebelumnya dirinya pernah mencoba, tetapi belum lolos di tingkat fakultas.

Terakhir, Zaenab merasa sangat bersyukur karena semua yang dicapai semata-mata atas izin Allah dan tentunya banyak pengorbanan dan perjuangan bukan hanya dari dirinya. Mentor, teman, dan tim selama ini telah banyak membantu. Menurutnya pada kompetisi ini bukan hanya kerja pribadi yang diajarkan, tetapi bagaimana arah dan bimbingan serta dukungan dari universitas.

“Saya yakin banyak orang yang lebih hebat dari saya, apalagi jika dilihat mahasiswa baru angkatan 2021, mereka banyak mempunyai potensi yang lebih keren di luar ekspektasi kita. Mungkin sebelumnya kompetensi itu belum ada di angkatan kita. Kompetensi tidak hanya di satu bidang, tetapi teman-teman bisa menggali apa saja potensi yang ada di dalam diri kita yang sekiranya dapat bermanfaat bagi orang lain. Maksimalkan waktu dengan baik selama kuliah. Jika saya pribadi lebih mendahulukan kepentingan orang banyak, seperti tugas kelompok, organisasi, maupun tugas dari kampus daripada kepentingan pribadi. Kepentingan pribadi kita bisa lebih ke pengaturan waktu masing-masing, karena yang tahu keadaan diri ya kita sendiri. Pintar membagi waktu adalah salah satu kuncinya,” tutupnya. (ctr)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Zaenab-Amatillah-Radhiyya-Juara-3-MAWAPRES-PTMA-Tingkat-Nasional-3-scaled.jpg 2560 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-14 08:24:542022-06-14 08:24:54Mahasiswa BK UAD Juara III Pilmapres PTMA Tingkat Nasional
Page 15 of 19«‹1314151617›»

TERKINI

  • FKIP UAD Gelar Pengajian Bulanan ke-2504/06/2025
  • PGSD UAD Gelar Kegiatan Kuliah Pakar: Mempersiapkan Diri menjadi Pendidik Profesional04/06/2025
  • Mahasiswa UAD Gelar Sosialisasi dan Motivasi Belajar di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta04/06/2025
  • Tingkatkan Keterampilan Mahasiswa PPG UAD Melalui Workshop Penyusunan Berita04/06/2025
  • Pelatihan Publikasi Ilmiah UAD 2025, Menulis Prosiding Semudah Membuat Story WhatsApp03/06/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa FK UAD Raih Juara 3 Nasional Solo Pop Porseni 202504/06/2025
  • Kejutan Manis Tim Futsal UAD: Raih Juara 1 TUN FC 202504/06/2025
  • UKM Basket Putra UAD Juara 1 pada Kompetisi GBC 202504/06/2025
  • Mahasiswa UAD Juara 2 Lomba Desain Nasional03/06/2025
  • Mahasiswa FAI UAD Raih Juara 3 Lomba Qiroatul Akhbar02/06/2025

FEATURE

  • Menulis Artikel Ilmiah Serasa Update Story04/06/2025
  • Moral dan Peran Keluarga di Era Digital04/06/2025
  • Matematika Bukan Momok: Zakiah Intan dan Perjalanannya Menuju Lulusan Terbaik04/06/2025
  • Kalender Hijriyah Global Tunggal, Ikhtiar Persatuan Umat Islam04/06/2025
  • Dari Jahitan ke Jurnal: Transformasi Bisnis Fashion Syar’i Menjadi Karya Ilmiah03/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top