• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

PGPAUD UAD Gelar Kuliah Tamu Anak Usia Dini Berkebutuhan Khusus

13/06/2022/in Terkini /by Ard

Kumala Windya R, M.Psi., Psikolog., pembicara Kuliah Tamu Anak Usia Dini Berkebutuhan Khusus yang diadakan PGPAUD Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Farida)

Tidak semua manusia terlahir seperti anak-anak kebanyakan. Di sekitar kita ada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang tentu saja penanganannya spesial. Kehadiran mereka tidak serta merta harus dibedakan, tetapi perlu penanganan yang istimewa. Oleh karena itu, Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan kuliah tamu anak dini berkebutuhan khusus. Acara digelar secara daring melalui platform Zoom Meeting dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube PGPAUD FKIP UAD pada Senin, 6 Juni 2022. Hadir sebagai pemateri Kumala Windya R., M.Psi., Psikolog., yang merupakan psikolog klinis.

Kumala menyampaikan mengenai program Individualized Education Plan (IEP) atau Program Pembelajaran Individu (PPI) di PAUD. PPI merupakan rumusan program pembelajaran yang disusun dan dikembangkan berdasarkan hasil asesmen terhadap kemampuan individu anak yang tergambar dalam profil anak.

“PPI ini sebagai bentuk pelayanan pendidikan khusus bagi ABK usia dini berupa program pendidikan yang diindividualkan. Tujuan PPI untuk mengembangkan kemampuan ABK yang bersifat heterogen dalam jenis maupun kemampuannya sehingga mereka dapat terlayani secara optimal,” terangnya.

Karakteristik PPI dibuat dalam jangka waktu program satu tahun, kemudian evaluasi. Target dan tujuan spesifik diberitahukan kepada orang tua, sementara strategi mengajar yang spesifik diberitahukan kepada guru dan siswa. Evaluasi PPI nantinya berupa dokumen kerja.

Lebih lanjut Kumala menjelaskan alur pembelajaran Anak Usia Dini Berkebutuhan Khusus (AUD-BK) di PAUD, dimulai dengan identifikasi dan asesmen, profil anak, program pembelajaran individual, evaluasi, pelaksanaan program pembelajaran, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian Individual (RPPHI), pelaksanaan program pembelajaran, evaluasi, dan tindak lanjut. Kemampuan yang harus dimiliki guru untuk mendampingi AUD-BK yaitu mengasesmen kemampuan akademik dan nonakademik, merumuskan PPI, dan melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing anak.

Terakhir ia menyampaikan beberapa program khusus untuk AUD-BK yaitu untuk anak tuna netra dengan orientasi mobilitas, tuna rungu dengan program pengembangan komunikasi persepsi bunyi dan irama, tuna grahita dengan kemandirian dan bina diri, serta autis dengan program bina komunikasi dan interaksi sosial. (frd)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kumala-Windya-R-M.Psi_.-Psikolog.-pembicara-Kuliah-Tamu-Anak-Usia-Dini-Berkebutuhan-Khusus-yang-diadakan-PGPAUD-UAD.-foto-Farida.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-13 07:52:492022-06-13 07:52:49PGPAUD UAD Gelar Kuliah Tamu Anak Usia Dini Berkebutuhan Khusus

Masalah Pendidikan hingga Gigihnya Perjuangan untuk Berprestasi

09/06/2022/in Feature /by Ard

Birrul Qodriyyah narasumber pada kajian publik yang diselenggarakan oleh BEM FKIP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Catur)

Underprivileged Millenial dan Gen Z: Kesempatan Pendidikan bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Tema inilah yang diangkat oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Minggu, 5 Juni 2022, dalam acara kajian publik yang disiarkan secara langsung di kanal YouTube BEM FKIP UAD.

Hadir sebagai narasumber yaitu Birrul Qodriyyah. Birrul, sapaan akrabnya, merupakan alumnus The University of Edinburgh dengan beasiswa LPDP, peraih Bidikmisi Award RI tahun 2013, dan mahasiswa berprestasi nasional terinspiratif 2013.

Birul memaparkan, realitas pendidikan kita saat ini ada yang salah. Itu bisa dilihat dari kualitas pendidikannya. Beberapa poin di antaranya, learners artinya peserta didik ketika belajar harus dalam kondisi baik dan sehat, sedangkan di Indonesia kasus kekurangan gizi atau stunting sampai sekarang belum bisa teratasi dengan baik. Maka dari itu, bagaimana anak akan belajar dengan baik jika asupan gizi yang didapat kurang? Selanjutnya adalah learning environments, termasuk di dalamnya ada fasilitas juga lingkungan yang efektif dan nyaman. Jika melihat daerah tertinggal yang masih banyak di Indonesia seperti daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), maka capaian yang diinginkan belum terwujud.

“Termasuk permasalahan kita ialah content kurikulum yang berarti ganti menteri pasti ganti kurikulum, kita masih belum mempunyai kurikulum yang tetap atau ajek yang selalu dapat dipakai di Indonesia. Kita bisa lihat betapa beban guru sangat berat, apalagi guru yang sudah dalam keadaan sepuh pasti sulit untuk beradaptasi kembali dengan kurikulum yang baru.”

Berikutnya ialah process, hal ini bisa berkaitan dengan gaji guru yang belum memenuhi standar dan Sumber Daya Manusia (SDM) masih kurang. Bagaimana pendidikan akan berkualitas jika jaminan hidup pendidiknya saja masih kekurangan? Terakhir adalah outcomes, yang bisa diartikan dengan evaluasi pendidikan, ini berkaitan dengan kinerja yang telah dilakukan.

Semua itu adalah PR kita sebagai mahasiswa yang berpredikat sebagai agent of change untuk berkewajiban mengubah sistem pendidikan kita agar lebih baik. Berpikirlah jangan hanya bisa mengkritisi masalah tetapi tidak bisa mengatasi masalah. Kita bisa ikut berkontribusi kecil walaupun mungkin tidak terlihat oleh aksesibilitas karena keterbatasan informasi, distribusi, dan infrastruktur.

“Belilah masa depan dengan harga sekarang, dengan cara terdidik karena tidak semua bisa di posisi kita sebagai mahasiswa,” terang Birrul.

Ia juga menyampaikan bahwa banyak jalan untuk melanjutkan pendidikan, salah satunya adalah beasiswa. Tentu hal ini bagi mereka yang sungguh-sungguh memperjuangkan pendidikannya. Tidak ada ceritanya seseorang yang menginginkan cita-cita tinggi tetapi tidak gigih untuk memperjuangkannya. Banyak yang tidak mau berjuang, dan tidak mau mencari informasi terkait beasiswa. Kuncinya adalah kemauan. Jika ada kemauan diiringi dengan ikhtiar dan doa, insyaallah pasti bisa terwujud.

Birrul juga menceritakan perjuangannya ketika mendaftar diri sebagai penerima beasiswa. Perjuangan, kemauan, dan pengorbanan semua itu ia lakukan agar dapat meraih cita-cita yang diinginkan.

Menurut data dari UNESCO akan terjadi academic inflation itu artinya saking banyaknya orang di dunia yang lulus kuliah. Sekarang kuliah bukan menjadi hal yang luar biasa sehingga menjadi tantangan tersendiri bagaimana seorang sarjana bisa berbeda dibandingkan dengan yang lain. Tahun 2025, diprediksi oleh Word Economic Forum bahwa mesin akan menguasai lebih banyak pekerjaan manusia. Ini berdampak akan lebih sedikit orang yang bekerja dengan tenaga karena pekerjaan dengan mesin bisa lebih fleksibel.

Terakhir, Birrul menegaskan bahwa ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh mahasiswa agar berbeda dengan yang lain. Di antaranya, perbanyak pengalaman tidak hanya di bidang akademik saja, bersosial, bertemu teman, bangun jaringan, ikutilah organisasi, dan berikanlah kualitas terbaik di setiap jejak hidup.

“Semangat ya buat semuanya. Kita punya potensi untuk sama-sama berkembang dan berkarya, tinggal kita punya kemauan atau tidak. Sebab, ada banyak orang tidak mau gigih berjuang dan semangat untuk memperjuangkan apa yang dicita-citakan. Jika Allah sudah berkehendak dan ada kemauan kuat, pasti aka ada jalan. Jadilah mahasiswa yang berkualitas dan jadilah orang yang dicari bukan kita yang mencari orang.” (ctr)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Birrul-Qodriyyah-narasumber-pada-kajian-publik-yang-diselenggarakan-oleh-BEM-FKIP-UAD.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-09 10:59:472022-06-09 10:59:47Masalah Pendidikan hingga Gigihnya Perjuangan untuk Berprestasi

Workshop Storytelling PGSD UAD

09/06/2022/in Terkini /by Ard

Esti Priyantini S.S., M.Pd., Bi., (kiri) pemateri Workshop Storytelling PGSD Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Farida)

Program Studi Pendidikan Guru dan Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan workshop storytelling pada Sabtu, 4 Juni 2022. Acara digelar secara daring melalui kanal YouTube PGSD Official. Hadir sebagai pemateri Esti Priyantini, S.S., M.Pd., B.I., yang merupakan Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta.

“Workshop storytelling yang diadakan oleh PGSD bertujuan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa sebagai calon guru Sekolah Dasar (SD). Sebab, keterampilan cerita merupakan salah satu hal penting untuk mahasiswa miliki karena setelah lulus akan menjadi guru SD,” papar Dr. Ika Maryani, S.Pd., M.Pd., selaku dosen PGSD ketika melakukan sambutan.

Dalam pemaparannya, Esti membahas pentingnya bercerita yaitu untuk menghibur, membawa pesan moral, mengajak anak berimajinasi, dan menyentuh perasaan. Setiap rentang umur mempunyai passion sendiri, daya imajinasi, dan memvisualisasi setiap umur berbeda, sehingga rentang umur 2 tahun dalam bercerita dengan durasi 4–6 menit, umur 4 tahun dengan durasi 12 menit, umur 6 tahun dengan durasi 12–18 menit, dan umur 8 tahun dengan durasi 12–24 menit.

Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh Brain Valance Center, disebutkan bahwa rentang konsentrasi anak yang ideal adalah 2–3 menit dikali usia mereka. Tema sangat penting dikaitkan dengan usia anak, anak di bawah 7 tahun dalam bercerita tema yang cocok digunakan yaitu kisah binatang yang dapat bersuara dan cerita fantasi, anak usia 7–12 tahun dengan tema cerita rasional, kisah persahabatan dan kisah perjuangan, anak usia 12 tahun ke atas dengan tema tokoh-tokoh yang menginspirasi.

“Kekuatan seorang pendongeng ada di suara, kalau suara aja nggak jelas, pelafalan huruf juga nggak jelas, bagaimana dongeng yang kita sampaikan bisa menarik mereka? Oleh karena itu, seorang pendongeng harus memiliki kekuatan suara dan berlatih terlebih dahulu. Teknik dan gaya bercerita biasanya ada di narasi, dialog, visualisasi, ekspresi, properti, dan ilustrasi,” jelas Esti.

Lebih lanjut, ia menuturkan tentang alur bercerita dimulai dari pengenalan, membuka, membawakan cerita, dan penutup. Pengondisian biasanya dilakukan dengan tepuk-tepuk, ice breaking, atau reward bersyarat. Kegiatan membuka dilakukan dengan pernyataan kesiapan, menentukan tokoh dan visualisasi, musik dan nyanyian, serta ekspresi emosi.

Terakhir, Esti memberikan tips membawakan cerita yaitu menggunakan suara yang terang dan jelas untuk kebutuhan cerita; intonasi yang digunakan pelan, tinggi, keran, sedih, senang, marah; mimik yang digunakan disesuaikan dengan cerita; serta menggunakan gerakan tangan dan kaki. (frd)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Esti-Priyantini-S.S.-M.Pd_.-Bi.-sedang-memaparkan-materi-pada-Workshop-Storytelling-PGSD-UAD.-foto-Farida-2.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-09 10:30:342022-06-09 10:30:34Workshop Storytelling PGSD UAD

Hukum Humaniter Internasional dan Isu Kontemporer

08/06/2022/in Terkini /by Ard

Ursula Natali Langouran (kanan) pembicara Kuliah Umum PPKn Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Tsabita)

Dalam Kuliah Umum Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Selasa, 31-05-2022, Ursula Natali Langouran, seorang legal officer dari International Committee of the Red Cross (ICRC), membahas tentang Hukum Humaniter Internasional dan relevansinya terhadap permasalahan kontemporer yang dihadapi dunia saat ini.

Hukum Humaniter Internasional merupakan sekelompok peraturan yang dibuat atas dasar kemanusiaan dan bertujuan untuk membatasi dampak dari konflik bersenjata. Secara umum, hal tersebut berisi tentang perlindungan terhadap mereka yang tidak terlibat perang (warga sipil, tentara yang sudah tidak mampu berperang, dan lain-lain), poin ini diatur dalam Konvensi Jenewa 1949. Selain itu, Hukum Humaniter Internasional juga mengatur tentang pembatasan alat dan metode perang, yang bersumber pada Dua Protokol Tambahan 1977 (masih satu kesatuan dengan Konvensi Jenewa 1949).

Hukum Humaniter Internasional berlaku ketika situasi perang terjadi, lebih jelasnya lagi, terdapat dua kondisi yang membuat hukum ini berlaku. Pertama, adalah Konflik Bersenjata Internasional (KBI), yaitu keadaan di mana terjadi pengerahan angkatan bersenjata yang melibatkan minimal dua negara. Kedua, Konflik Bersenjata Non-Internasional, situasi ini terjadi dalam satu wilayah negara, misalnya konflik antara angkatan bersenjata pemerintah dengan kelompok nonpemerintah.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sumber hukum Hukum Humaniter Internasional antara lain adalah Konvensi Jenewa 1949, Protokol Tambahan 1977, Hukum Humaniter Internasional Kebiasaan, dan instrumen-instrumen lainnya. Prinsip utamanya adalah pertimbangan kemanusiaan sebagai penyeimbang kepentingan militer. Seperti yang diketahui bahwa dalam sebuah perang, kepentingan militer (memenangkan perang) tentu tidak bisa dihilangkan, Hukum Humaniter Internasional berperan sebagai pencegah dampak kerusakan signifikan dan pelindung warga sipil yang berasaskan humanisme sebagai dasarnya.

Lebih lanjut, hal tersebut juga memiliki prinsip sebagai pembedaan sasaran yang sah, proporsionalitas terhadap dampak yang dirasakan warga sipil, kehati-hatian, kemanusiaan, dan larangan penderitaan berlebihan.

Senada dengan tujuan Hukum Humaniter Internasional, ICRC merupakan sebuah organisasi netral dan mandiri yang bertujuan untuk menjamin perlindungan dan bantuan kemanusiaan bagi korban konflik bersenjata dan situasi kekerasan lain. ICRC berkomitmen untuk melakukan aksi guna merespons keadaan darurat sekaligus memberikan penghormatan kepada Hukum Humaniter Internasional dan implementasinya dalam hukum nasional. “Di sinilah ICRC dan Hukum Humaniter Internasional bersinergi untuk membantu mereka yang menjadi korban peperangan,” papar Ursula.

Isu-isu kontemporer yang menjadi concern ICRC dan memiliki relevansi dengan Hukum Humaniter Internasional antara lain urban warfare (perang di perkotaan), teknologi persenjataan baru, perang siber, autonomy warfare system (sistem persenjataan otonomi), perubahan iklim, konflik bersenjata, dan isu lingkungan hidup. (tsa)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ursula-Natali-Langouran-kanan-pembicara-Kuliah-Umum-PPKn-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Tsabita.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-08 08:40:202022-06-08 08:40:20Hukum Humaniter Internasional dan Isu Kontemporer

Workshop Cek Similarity dan Penggunaan EPrints

06/06/2022/in Terkini /by Ard

Nanik Arkiyah, M.IP., pemateri Workshop Pelatihan Cek Similarity dan Penggunaan EPrints Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Farida)

“EPrints atau Repositori Institusi merupakan tempat untuk menyimpan dan menyebarluaskan atau diseminasi karya intelektual yang dihasilkan oleh institusi dalam format digital. Fungsi Repositori Institusi yaitu sebagai penyimpanan tesis, disertasi, skripsi, artikel jurnal, dan makalah. Selain itu, berfungsi juga sebagai penyebarluasan (Google Scholar).”

Begitulah yang disampaikan Nanik Arkiyah, M.IP. yang selama ini dikenal sebagai pustakawan UAD, saat menjadi pemateri dalam Workshop Pelatihan Cek Similarity dan Penggunaan EPrints yang diselenggarakan Program Studi Pendidikan Guru dan Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Acara pada Sabtu, 28 Mei 2022, itu digelar secara daring melalui platform Zoom Meeting dan disiarkan langsung di kanal YouTube PGSD Official.

Nanik menjelaskan manfaat dari Repositori Institusi, yakni untuk peningkatan pemeringkatan dan prestise, sentralisasi penyimpanan kekayaan intelektual sivitas akademika, mendukung proses pembelajaran, proses temu kembali informasi penelitian lebih mudah, dan mendukung akreditasi perguruan tinggi maupun program studi.

“UAD menempati posisi peringkat satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Nasional dari Scimago. Hal tersebut merupakan salah satu kegunaan dari Repositori Institusi, yaitu makin banyak artikel atau orang mengakses nantinya akan ter-record. Perpustakaan juga bekerja sama dengan Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) supaya artikel mahasiswa terkumpul dan banyak dimasukkan dalam Repositori Institusi agar bisa diakses banyak orang, “papar Nanik.

Lebih lanjut ia menjelaskan mengenai plagiarisme. Plagiat merupakan pengambilan karangan (pendapat dan sebagainya) orang lain dan menjadikannya seolah-olah karang sendiri, misalnya menerbitkan karya tulis orang lain atas nama dirinya sendiri. Tipe plagiarisme seperti verbatim plagiarism (copy and paste), mosaic plagiarism, global plagiarism, paraphrasing plagiarism, self-plagiarism, dan accidental plagiarism. Sedangkan jenis plagiarisme yaitu word by word plagiarism, word switch plagiarism, style plagiarism, metaphor plagiarism, idea plagiarism dan self-plagiarism.

Nanik juga menyampaikan cara menghindari plagiarisme yaitu dengan tidak menunda pekerjaan, catat atau simpan sumber referensi, kutip atau parafrase, gunakan gaya sitasi menggunakan plagiarism tools. Pentingnya kutipan yaitu untuk mempermudah pembaca dan penulisan melakukan penelusuran terhadap sumber dan mencegah tindakan plagiat. Penulisan kutipan langsung dengan tanda kutip, sedangkan kutipan tidak langsung dengan bentuk parafrase dan ringkasan. Namun penulisan kutipan tersebut tetap wajib mencantumkan sumber kutipannya. Adapun macam gaya kutipan yaitu APA (American Psychological Association), MLA (Modern Language Association), CHICAGO/TURABIAN, HARVARD, Vancouver, dan IEE.

Terakhir ia memberikan tips menurunkan persentase similarity dan plagiasi yaitu cermati persentase besar, parafrase dan mencari sinonim atau persamaan kata, kemudian reference manager. Selanjutnya langkah-langkah dalam parafrase yaitu membaca beberapa kali untuk memahami maknanya, tulis dengan kata-kata sendiri tanpa melihat sumber aslinya, bandingkan hasil parafrase dengan sumber aslinya, dan catat sitasi sumber yang digunakan. (frd)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Nanik-Arkiyah-M.IP_.-sedang-memaparkan-materi-pada-Workshop-Pelatihan-Cek-Similarity-dan-Penggunaan-EPrints-UAD.-foto-farida-2.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-06 08:19:312022-06-06 08:19:31Workshop Cek Similarity dan Penggunaan EPrints

Makna Fitrah Menjadi Manusia

04/06/2022/in Terkini /by Ard

Scara syawalan PBSI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Farida)

Sabtu, 29 Mei 2022, Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan syawalan dengan mengusung tema “Menjadi Cahaya Selepas Hari Raya”. Acara ini merupakan agenda dari Prodi PBSI dengan tujuan menjalin silaturahmi antara dosen, mahasiswa, dan alumni pasca-Idulfitri.

Berlangsung selama dua jam melalui platform Zoom Meeting dan tayang melalui kanal YouTube PBSI FKIP UAD Official, hadir Dra. Hj. Eny Harjanti selaku pemateri sekaligus alumnus Prodi PBSI UAD.

“Kegiatan syawalan ini bisa mengawali kegiatan kita untuk senantiasa menjalin silaturahmi dari prodi, mahasiswa, dosen, dan alumni, karena sampai kapan pun silaturahmi akan mendekatkan rezeki kita. Dengan adanya siraman rohani ini harapannya kita bisa bercahaya selepas hari raya, insyaallah bisa menjadi cahaya untuk diri kita sendiri ataupun keluarga,” papar Roni Sulistiyono, S.Pd., M.Pd. selaku Kaprodi PBSI dalam sambutannya.

Dalam pemaparannya, Eny membahas cara menjadi pencerah selepas hari raya. “Menjadi cahaya merupakan satu cita-cita, satu keinginan yang perlu kita perjuangkan. Bagaimana selepas hari raya kita mampu memberi pencerahan, menjadi lentera, menjadi penerangan bagi masyarakat atau lingkungan di mana pun berada. Bagaimana kita bisa menjadi pencerah, lentera? Tentu saja akan kembali pada fitrah kita,” paparnya.

Fitrah menjadi manusia tidak hanya dimaknai dari sekadar suci dan bersih, tetapi fitrah sebagai manusia seperti Allah menciptakan manusia hanya dengan tujuan agar kita beribadah kepada-Nya. Manusia diberikan potensi oleh Allah Swt. berupa tiga hal, yaitu potensi bodi, akal, dan hati. Potensi bodi atau jasad, manusia diciptakan oleh Allah Swt. dalam bentuk terbaik, seperti firman Allah dalam Q.S. At-Tin ayat 4. Allah memberikan akal, makin tinggi ilmu pengetahuan makin tinggi pula akalnya. Potensi yang ketiga adalah hati, Rasulullah saw. bersabda “Ala wa inna fil-jasadi mudhgatan idza shalahat shalahal-jasadu kulluhu wa idza fasadat fasadal-jasadu kulluhu ala wa hiyal-qalbu.” Yang artinya: “Ingatlah, dan sesungguhnya di dalam hati itu terdapat segumpal darah. Jika ia baik, baik (pula) seluruh tubuh. Dan bila ia rusak, rusak pula seluruh tubuh. Ketahuilah, ia adalah hati.” (H.R. Imam Bukhari dan Imam Muslim) (Muttafaqun Alaih). Apabila ketiga potensi tersebut mampu berkolaborasi, bersinergi, dan mampu mengolah kemudian muncul satu aktivitas yang bernilai ibadah, maka kita akan mampu menjadi cahaya, lentera di lingkungan sekitar.

“Orang yang bisa memberikan pengaruh, pencerah untuk lingkungan tentu saja orang yang memiliki kualitas lebih dibanding yang di sekitarnya. Lantas bagaimana kriteria orang yang berkualitas? Orang yang berkualitas adalah orang yang memiliki ilmu pengetahuan, orang yang beriman dan beramal saleh, orang yang bermanfaat bagi orang lain, dan orang yang bersih hati. Sungguh Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri, bersih hati secara lahir maupun batin. Jika selama bulan Ramadan kita betul-betul belajar untuk menyucikan jiwa kita, maka tidak mustahil kebersihan hati, rohani, jiwa kita peroleh pasca-Ramadan sehingga mewarnai kehidupan kita setelah hari raya dan seterusnya,” tutupnya. (frd)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dra.Hj_.-Eny-Harjanti-sedang-memaparkan-materi-pada-acara-syawalan-PBSI-UAD.-foto-Farida-2.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-04 08:38:372022-06-04 08:38:37Makna Fitrah Menjadi Manusia

PGSD UAD Gelar Workshop Penulisan Artikel Ilmiah

04/06/2022/in Terkini /by Ard

Dr. Suyatno M.Pd.I. (kanan) pemateri pada acara Workshop Penulisan Artikel Ilmiah oleh Prodi PGSD Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto Farida)

Program Studi Pendidikan Guru dan Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan workshop penulisan artikel ilmiah. Acara digelar pada Sabtu, 28 Mei 2022, secara daring melalui platform Zoom Meeting dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube PGSD Official. Hadir sebagai pemateri Dr. Suyatno, M.Pd.I. yang merupakan dosen PGSD UAD.

Dr. Sri Tutur Martaningsih, M.Pd. selaku Kepala Program Studi (Kaprodi) PGSD menyampaikan, penulisan artikel ilmiah saat ini menjadi tuntutan wajib sebagai luaran dari mahasiswa maupun dosen, sehingga dengan adanya pelatihan ini harapannya dapat membuat penulisan artikel ilmiah menjadi mudah dan tetap berkualitas.

Sementara itu, Suyatno menyampaikan, pentingnya menulis artikel ilmiah salah satunya untuk berbagi ide dan ilmu kepada pembaca. Kemudian dengan menulis ilmiah dapat dikenal oleh masyarakat akademis dan membangun rekam jejak. Jenis artikel ilmiah berdasarkan data dibedakan menjadi artikel hasil penelitian empiris dan artikel hasil studi pustaka. Struktur artikel meliputi judul, abstrak, pendahuluan, metode penelitian, hasil penelitian, pembahasan kesimpulan, ucapan terima kasih, dan daftar pustaka. Adapun langkah-langkah menulis artikel ilmiah dimulai dari memilih topik, mencari masalah yang ada dalam topik tersebut, selanjutnya membuat draf judul penelitian, menentukan jenis penelitian, menentukan sumber data, merencanakan pengumpulan data, dan merencanakan instrumen penelitian.

“Model penulisan pendahuluan banyak. Dalam menulis pendahuluan dengan metode kualitatif, tulislah identitas dari tema, realisasikan yang terjadi seperti apa, dampak dari realitas yang terjadi seperti apa, uraikanlah dari fenomena yang diteliti dalam setting penelitian yang dipilih, kemudian kontribusi penelitian jika permasalahan penelitian ini berhasil kita selesaikan. Penelitian kualitatif tidak akan menarik kalau setting penelitiannya atau kebaruannya tidak tampak,” papar Suyatno.

Lebih lanjut ia menjelaskan penulisan dalam kajian teori. Di antaranya, identifikasi konsep-konsep atau variabel yang muncul dalam judul penelitian; jelaskan masing-masing konsep atau variabel tersebut secara jelas dan sistematis; dari segi definisi, proporsional, dan penjelasan-penjelasan relevan terkait konsep atau variabel; serta teori utama terkait dengan variabel penelitian dan konstruksi teoritis sehingga dapat membentuk alur pikir atau hipotesis.

“Dalam penulisan metode penelitian, jelaskan secara rinci dan operasional tentang empat hal yaitu desain penelitian, sumber data penelitian, prosedur dan teknik penelitian, serta analisis data penelitian. Kemudian dalam menuliskan pembahasan hendaknya merujuk pada rumusan masalah atau pertanyaan penelitian, dan tampilkan beberapa data penting,” tambahnya.

Dalam kesimpulan, susunlah simpulan dengan kalimat ringkas sebagai jawaban dari pertanyaan penelitian. Sedangkan bagian referensi pastikan apa yang dikutip dalam teks artikel tertulis pada daftar pustaka, dan sebaliknya.

“Lain-lain dalam penulisan artikel, pastikan tidak ada unsur plagiarisme, cantumkan pihak-pihak yang berkontribusi sebagai co-author baik itu dosen pembimbing atau teman sejawat, pilih jurnal target yang tepat, dan satu artikel tidak boleh dikirim lebih dari satu jurnal dalam waktu yang bersamaan,” tutup Suyatno. (frd)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Suyatno-M.Pd_.I-sedang-memaparkan-materi-pada-acara-Workshop-Penulisan-Artikel-Ilmiah.-foto-Farida-2.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-04 08:05:562022-06-04 08:05:56PGSD UAD Gelar Workshop Penulisan Artikel Ilmiah

Adab Sebelum Ilmu

27/05/2022/in Terkini /by Ard

Ustaz Budi Jaya Putra, S.Th.I., M.H. pemateri Syawalan Pendidikan Biologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Laela)

Sabtu, 21 Mei 2022, Prodi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan syawalan dengan mengusung tema “Adab Sebelum Ilmu”. Acara ini merupakan agenda dari Prodi Pendidikan Biologi dengan tujuan menjalin silaturahmi pasca-Idulfitri, membangun kembali komunikasi, serta mempersiapkan perkuliahan luring setelah ujian tengah semester usai.

Berlangsung selama tiga jam melalui platform Zoom Meeting dan tayang melalui kanal YouTube PBio UAD Official, hadir Ustaz Budi Jaya Putra, S. Th.I., M.H. selaku pemateri sekaligus dosen Al Islam dan Kemuhammadiyah (AIK). Sebanyak 53 partisipan membersamai acara tersebut yang terdiri atas dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, orang tua/wali mahasiswa, dan alumi Prodi Pendidikan Biologi UAD.

“Tema syawalan pada hari ini menarik sehingga bermanfaat bagi semua partisipan baik dosen, mahasiswa, maupun orang tua/wali mahasiswa. Perlu kita ketahui ilmu adalah bagian dari ketaatan mengharap rida Allah Swt., di balik itu semua adab yang akan menentukan keberkahan dari ilmu yang kita dapatkan. Harapan dilaksanakan acara ini yaitu kita bisa menuntut ilmu sesuai dengan ajaran agama Islam dan membawa keberkahan di dunia dan akhirat.” papar Novi Febrianti, M.Si. selaku Kaprodi Pendidikan Biologi dalam sambutannya.

Dalam pemaparannya, Ustaz Budi membahas mengenai pentingnya adab sebelum ilmu dalam kehidupan sehari-hari.

“Mempelajari adab sebelum ilmu penting dipahami setiap pribadi untuk kehidupan lebih baik. Adab adalah kehalusan, kebaikan pekerti, kesopanan, dan akhlak mulia. Orang yang baik akhlaknya maka baik pula adabnya, karena pada dasarnya akhlak adalah pekerti atau kelakuan,” paparnya.

Berkaitan dengan itu, ia menjelaskan bahwa dengan memperhatikan adab akan mempermudah seseorang memperoleh ilmu. Seseorang yang menjunjung tinggi adab maka ia pasti berilmu, tetapi orang berilmu belum tentu memiliki adab yang baik. Seperti dalam kehidupan sekarang, tidak sedikit orang yang berilmu tetapi rendah tata krama, sopan santun kepada orang tua ataupun rekan sebaya. Sehingga pendidikan pertama dan utama yang wajib diterapkan pada anak usia dini yaitu pendidikan karakter.

“Iman, adab, ilmu, dan amal adalah tingkatan urutan dalam kehidupan, sehingga amal yang baik adalah hasil dari kuatnya iman, baiknya adab, dan tingginya ilmu. Perlu ditekankan kembali kepada mahasiswa jangan bangga mendapat IPK tinggi, tetapi bangga dan iringi syukur jika ilmu yang didapatkan bermanfaat dan membawa keberkahan. Lantas bagaimana kita bisa mengetahui keberkahan ilmu tersebut? Keberkahan ilmu dapat kita rasakan dengan hadirnya kemudahan-kemudahan yang Allah berikan lewat cara-cara yang tidak terduga,” tutupnya. (lae)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ustaz-Budi-Jaya-Putra-S.Th_.I.-M.H.-sedang-memaparkan-materi-mengenai-adab-sebelum-ilmu-pada-kajian-yang-diselenggarakan-oleh-Pendidikan-Biologi-UAD.-foto-Farida.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-05-27 16:52:312022-05-27 17:01:16Adab Sebelum Ilmu

Kenali Passion, Peluang, dan Tantangan untuk Hadapi Masa Depan

25/05/2022/in Terkini /by Ard

Veny Hidayat, S.Psi., M.Psi. (kiri) pemateri pelepasan wisudawan FKIP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Periode April 2022 (Foto: Farida)

Kegiatan pelepasan wisudawan dan wisudawati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) periode April 2022 dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting dan disiarkan secara langsung melalui akun YouTube FKIP UAD Official pada Jumat, 20 Mei 2022. Menurut Dekan FKIP, Dr. Trikinasih Handayani, M.Si., pada periode wisuda saat ini April 2022, FKIP UAD akan mewisuda sejumlah 312 mahasiswa yang terdiri atas 44 dari jenjang S2 dan 268  dari jenjang S1.

Dr. Muchlas, M.T.  selaku Rektor Universitas Ahmad Dahlan ikut menimpali, “Selesainya masa perkuliahan kita, belum akhir dari pencapaian kita, bahkan itu menjadi titik awal untuk memasuki the real word, yang selama ini kita jalani adalah simulation word.”

Acara ini mengambil tajuk “Kenali Passion, Peluang, dan Tantangan Siap Hadapi Masa Depan”, sebuah materi yang diberikan kepada calon lulusan FKIP untuk bisa mengenali passion, peluang, dan tantangan untuk jenjang kehidupan mereka selanjutnya. Hadir sebagai pemateri Veny Hidayat, S.Psi., M.Psi. yang merupakan CEO PT Mitra Optima Talenta.

“Sesungguhnya tidak ada orang yang terlahir gagal, tetapi merekalah yang membuat perencanaan untuk hidup gagal. Jika kita terlahir miskin bukan salah kita, itu takdir hidup. Namun ketika kita meninggal dalam keadaan miskin, itu salah kita. Mengapa demikian? Karena kita tidak mendengar seruan Allah Swt. makna dari hayya alal falah dan kita tidak bergerak untuk sukses. Allah hanya mengubah nasib suatu kaum ketika kaum itu mengubah keadaannya dan Allah tidak akan mengubah suatu kaum kalau  kaum itu tidak mengubah keadaannya,” jelas Veny.

Menurutnya, awal kegagalan atau ketidaksuksesan adalah limiting belief. Cara untuk memecahkan limiting belief tersebut dengan mengubah mindset atau pola pikir sebelum mengenal passion. Pola pikir tersebut yang telah menjadi keyakinan untuk bisa. Memasuki era Revolusi Industri 4.0 mindset yang harus dimiliki adalah a growth mindset atau pola pikir yang selalu tumbuh dan beradaptasi. Growth mindset ketika menghadapi tantang akan selalu berkata dan yakin bahwa “aku akan bisa mengembangkan kemampuanku dan tantangan membuatku belajar hal baru”. Orang yang memiliki growth mindset adalah orang yang selalu bergerak dan menjadi lebih baik.

Lebih lanjut, strategi untuk menghadapi masa depan yaitu kenali diri kita (passion) dan ubah mindset, bangun impian dengan melihat peluang dan fokus kembangkan diri kita untuk menghadapi tantangan.  Potensi merupakan kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan. Potensi dasar yang wajib dimiliki individu sukses yaitu karakter seperti kejujuran, disiplin, dan berani. Cara menentukan atau mengenali passion yaitu dengan mencoba berbagai hal, supaya bisa mengetahui kira-kira apa kegiatan yang bisa memberikan makna atau value dan cocok.

 Terakhir Veny berpesan bahwa, “Kesuksesan adalah sebuah perjalanan from zero to be hero, jatuh bangun lagi, gagal perbaiki. Namun jika kita menyerah, semua akan berakhir. Sukses itu penting, tetapi yang terpenting bisa bermanfaat.” (frd)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Veny-Hidayat-S.Psi_.-M.Psi_.-pemateri-pelepasan-wisudawan-FKIP-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Periode-April-2022-Foto-Farida.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-05-25 07:56:072022-05-25 07:56:07Kenali Passion, Peluang, dan Tantangan untuk Hadapi Masa Depan

Mahasiswa UAD Raih Juara Harapan II pada Lomba Video Pembelajaran Tingkat Nasional

24/05/2022/in Prestasi /by Ard

Mahasiswa PGSD Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Juara harapan II pada lomba Video Media Pembelajaran Tingkat Nasional (Foto: Istimewa)

“Keterkaitan kami dengan lomba ini salah satunya berhubungan erat dengan keilmuan kami, yaitu keguruan. Selain itu, motivasi yang kami miliki untuk mengembangkan keterampilan dalam hal media pembelajaran menjadi faktor utama.”

Hal itu yang disampaikan oleh Ketua Tim Lomba Video Media Pembelajaran Rashika Ardafa Sahila yang akrab dipanggil Dafa dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) angkatan 2020. Lomba itu beranggotakan Siti Nur Fadhilah dan Viranika Ade Rahayu yang keduanya juga dari Prodi PGSD UAD angkatan 2020. Saat diwawancarai via WhatsApp pada 20-05-2022, Dafa mengatakan mengikuti perlombaan tingkat nasional yang diselenggarakan FKIP Universitas Bangun Nusantara Sukoharjo (Univet Bantara).

“Perlombaan dilaksanakan secara daring oleh Univet Bantara. Dalam membuat proyek lomba ini pun kami melakukannya secara daring. Setelah pembahasan konsep, setiap anggota akan bertugas mengerjakan proyeknya secara individu di rumah. Sampai akhirnya, penyusunan proyek tersebut dilakukan secara bersama. Namun, dalam penyusunan proyek itu, saya dan tim senantiasa untuk berkomunikasi jika ada beberapa bagian proyek yang mungkin sekiranya terdapat kesulitan ataupun sekadar memberi saran maupun pendapat,” tutur Dafa.

Lebih lanjut Dafa menjelaskan, perlombaan dilaksanakan dengan tiga tahap, yaitu pendaftaran yang dilaksanakan pada 28 Maret hingga 22 April 2022, pengumpulan karya pada 13 April hingga 30 April 2022, dan terakhir pengumuman pemenang pada 9 Mei 2022.

Menurutnya, ada beberapa kendala yang dihadapi, salah satunya ialah komunikasi dan koordinasi saat proses mengedit video pembelajaran. Dafa dan timya membutuhkan waktu kurang lebih tiga minggu untuk bisa menyelesaikan proyek video pembelajaran secara maksimal. Motivasinya dalam mengikuti perlombaan adalah ingin mencoba hal yang baru, mengisi waktu luang, dan mengasah kemampuan yang dimiliki. Selain itu, dengan adanya beberapa mahasiswa dari universitas maupun Prodi PGSD yang berprestasi, mendorong mereka untuk mencoba mengikuti perlombaan ini.

Dafa dan timnya memberikan beberapa cara yang bisa dilakukan agar dapat mengikuti perlombaaan walaupun sibuk dengan perkuliahan. Salah satunya dengan pandai mengatur waktu. “Dalam sehari, biasanya hanya ada satu mata kuliah ataupun lebih. Paling banyak dalam satu hari ada empat mata kuliah dan perkuliahan tidak semuanya full. Dari hari Senin sampai Sabtu, di beberapa hari ada jatah liburnya. Dengan begitu, di sela-sela waktu inilah, kami mendiskusikan tema atau konsep video yang akan dibuat. Setelah itu, dalam pembuatan video kami mengerjakannya sedikit demi sedikit, mulai dari proses pembuatan sampai editing yang ditentukan dengan kesepakatan deadline sehingga jam perkuliahan tidak akan terganggu. Namun, itu semua tergantung pengaturan waktu dari masing-masing orang,” papar Dafa.

Di akhir ia berharap, dalam mengukuti perlombaan yang akan datang dapat memaksimalkan diri, tidak hanya memaksimalkan hasil untuk perlombaan tetapi juga konten-konten dan proses yang mereka alami. Dari perlombaan satu ke perlombaan yang lainnya, pasti akan ada plus minusnya sehingga yang perlu dimaksimalkan tidak hanya hasil yang didapatkan tetapi prosesnya.

“Pesan yang ingin saya sampaikan adalah jangan pernah putus asa walaupun sebanyak apa pun kita berusaha dan seberapa banyak kita berdoa. Ketika hasil yang didapatkan belum sesuai dengan apa yang diinginkan, jadikanlah sebagai pelajaran jangan jadikan sebagai sebuah hukuman. Tidak semua manusia sempurna. Jika gagal pelajari apa yang menjadi kekurangan dan jangan mengeluh.Yakinlah bahwa seberapa banyak perlombaan atau prestasi yang ingin diraih jika itu sudah menjadi takdir dan rezeki kita maka tidak akan jatuh ke tangan orang lain,” tutupnya. (ctr)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-PGSD-UAD-Juara-harapan-II-pada-lomba-Video-Media-Pembelajaran-Tingkat-Nasional.jpg 935 935 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-05-24 11:34:322022-05-24 11:34:32Mahasiswa UAD Raih Juara Harapan II pada Lomba Video Pembelajaran Tingkat Nasional
Page 16 of 19«‹1415161718›»

TERKINI

  • FKIP UAD Gelar Pengajian Bulanan ke-2504/06/2025
  • PGSD UAD Gelar Kegiatan Kuliah Pakar: Mempersiapkan Diri menjadi Pendidik Profesional04/06/2025
  • Mahasiswa UAD Gelar Sosialisasi dan Motivasi Belajar di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta04/06/2025
  • Tingkatkan Keterampilan Mahasiswa PPG UAD Melalui Workshop Penyusunan Berita04/06/2025
  • Pelatihan Publikasi Ilmiah UAD 2025, Menulis Prosiding Semudah Membuat Story WhatsApp03/06/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa FK UAD Raih Juara 3 Nasional Solo Pop Porseni 202504/06/2025
  • Kejutan Manis Tim Futsal UAD: Raih Juara 1 TUN FC 202504/06/2025
  • UKM Basket Putra UAD Juara 1 pada Kompetisi GBC 202504/06/2025
  • Mahasiswa UAD Juara 2 Lomba Desain Nasional03/06/2025
  • Mahasiswa FAI UAD Raih Juara 3 Lomba Qiroatul Akhbar02/06/2025

FEATURE

  • Menulis Artikel Ilmiah Serasa Update Story04/06/2025
  • Moral dan Peran Keluarga di Era Digital04/06/2025
  • Matematika Bukan Momok: Zakiah Intan dan Perjalanannya Menuju Lulusan Terbaik04/06/2025
  • Kalender Hijriyah Global Tunggal, Ikhtiar Persatuan Umat Islam04/06/2025
  • Dari Jahitan ke Jurnal: Transformasi Bisnis Fashion Syar’i Menjadi Karya Ilmiah03/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top