• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

BEM FSBK UAD Adakan Seminar tentang Kepemimpinan Jenderal Sudirman

02/11/2022/in Terkini /by Ard

Laga Adhi Dharma (kiri) pemateri seminar yang diselenggarakan BEM FSBK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Didi)

Departemen Kajian dan Strategis (Kastrat) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) selenggarakan seminar dan ruang diskusi dengan tema “Soedirman sang Priyayi Sederhana: Pembelajaran Karakter dan Kepemimpinan sang Soedirman”. Merupakan salah satu inovasi dan Program Kerja (Proker) Departemen Kastrat, kegiatan tersebut dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa FSBK UAD mengenai pentingnya pendidikan karakter dan kepemimpinan, yang bisa dicontoh dari sosok pahlawan bangsa Indonesia, Sudirman.

“Seminar dan ruang diskusi ini diharapkan bisa menjadi sarana mahasiswa untuk mengambil pembelajaran tentang kepemimpinan yang hadir pada sosok Jenderal Sudirman,” ucap Dwiky Rachmad Pangeran selaku Gubernur BEM FSBK UAD.

Niat baik dan harapan Dwiky pun senada dengan Abdee Firman Al Rasyid, yakni ketua panitia pelaksana acara. “Seminar bertujuan sebagai wadah belajar dan memberikan ilmu pengetahuan kepada mahasiswa FSBK UAD, khususnya mengenai pentingnya pembentukan karakter dan jiwa kepemimpinan. Selain itu, acara ini dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda, yang juga sebagai bentuk refleksi agar mahasiswa selalu mengingat jasa para pahlawan bangsa Indonesia,” pungkas Abdee.

Terselenggara di Ruang Rapat dan Sidang Unit B Kampus II UAD pada Jumat, 28 Oktober 2022, seminar dan diskusi menghadirkan Laga Adhi Dharma, S.S., M.A. selaku pemateri. Ia adalah dosen Program Studi (Prodi) Sastra Indonesia UAD. Laga ditemani oleh Raja Syeh Anugrah sebagai moderator yang juga merupakan mahasiswa Prodi Sastra Indonesia UAD. (did)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Laga-Adhi-Dharma-kiri-pemateri-seminar-yang-diselenggarakan-BEM-FSBK-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Didi-scaled.jpg 2194 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-11-02 12:22:532022-11-02 12:22:53BEM FSBK UAD Adakan Seminar tentang Kepemimpinan Jenderal Sudirman

Jangan Sembarangan Melakukan Self-diagnosis!

27/10/2022/in Feature /by Ard

dr. Alif Rasyid Humanindio, pemateri seminar yang diselenggarakan BEM FSBK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Didi)

“Kita tidak boleh sembarang bicara dan harus pandai bersikap kepada seseorang yang mungkin sedang mengalami gangguan kejiwaan, karena itu merupakan hal yang sensitif. Tugas kita sebagai orang yang berada di sekitarnya harus bisa memahami kondisi tersebut.”

Ucap dr. Alif Rasyid Humanindio, pada Seminar Mahasiswa Tangguh dengan tema “Depresi Bukan untuk Diromantisasi Berdamai dengan Diri Sendiri” yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Acara itu berlangsung di Auditorium A Kampus II UAD pada Sabtu, 22 Oktober 2022. Alif merupakan tenaga medis kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Alumnus Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta itu mengatakan, bahwasanya tidak boleh memandang remeh seseorang yang mengidap gangguan kejiwaan dan mental, karena hal tersebut merupakan masalah serius yang harus segera mendapat penanganan medis.

Terkait tema seminar, Alif berpendapat untuk seseorang berdamai dengan diri sendiri bukan pekerjaan yang mudah, bahkan untuk seorang dengan kejiwaan yang baik sekalipun akan cukup sulit. “Berdamai dengan diri sendiri artinya kita menerima segala apa yang ada di dalam diri, dan itu membutuhkan pendewasaan diri di dalam jangka waktu yang cukup lama.”

Apa yang dimaksud sehat secara mental, Alif menjelaskannya dengan berbagai klasifikasi tertentu. Di antaranya, seseorang yang mampu mengetahui potensi dan keadaan di dalam diri, mampu mengontrol stres, dan bisa produktif menjalani kehidupannya.

Depresi adalah salah satu bagian dari gangguan kejiwaan, tetapi banyak masyarakat Indonesia yang kerap menganggap depresi dan stres adalah suatu kesamaan. “Stres dan depresi adalah dua hal yang berbeda. Stres hal yang lumrah terjadi, ini merupakan bentuk respons dari jenuhnya seseorang terhadap rutinitas yang dihadapinya, bisa dikatakan stres adalah salah satu respons tubuh dalam melakukan penyesuaian diri. Sedangkan depresi ialah fase ketika seseorang tidak bisa mengendalikan stres. Depresi umumnya timbul karena seseorang telah kehilangan batas antara ekspektasi dan realitas yang terjadi di hidupnya.”

Selain perbedaan antara depresi dan stres, Alif juga menjelaskan perbedaan antara Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) dan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Menurutnya, ODMK belum sampai ke tahap gangguan jiwa, sedangkan ODGJ adalah seseorang yang telah sampai pada titik ia mengalami gangguan pada kejiwaannya. Tentu orang yang mengalami kedua hal ini harus mendapatkan terapi serta perhatian khusus dari ahli medis yang bisa dipertanggungjawabkan kapasitas keilmuannya.

Menyikapi fenomena gangguan kejiwaan, Alif mengutuk perilaku self-diagnosis yang saat ini kerap terjadi dan seolah menjadi tren di kalangan muda-mudi. Mengapa perilaku ini dilarang? Sebab umumnya self-diagnosis dilakukan dengan tanpa ilmu pengetahuan yang baik, diagnosis dilakukan hanya berdasarkan ekspresi emosional ataupun hanya ajang cari perhatian semata.

Pada akhir seminarnya, Alif mengingatkan agar perilaku self-diagnosis tidak dilakukan. “Saat ini orang merasa keren jika dirinya mengidap gangguan kejiwaan dan justru meromantisasinya, bahkan kerap melakukan self-diagnosis. Padahal, ini perilaku yang salah dan merugikan, seharusnya mereka segera melakukan terapi dan pengobatan kepada para ahli.” (did)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/dr.-Alif-Rasyid-Humanindio-pemateri-seminar-yang-diselenggarakan-BEM-FSBK-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Didi.jpg 801 1195 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-10-27 07:54:422022-10-27 07:54:42Jangan Sembarangan Melakukan Self-diagnosis!

FSBK UAD Gelar Seminar Nasional tentang Budaya Literasi

20/10/2022/in Terkini /by Ard

Seminar Nasional tentang Budaya Literasi oleh Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan seminar nasional dengan tema “Menumbuhkan Budaya Literasi Pemuda di Era Society 5.0” pada Selasa, 18-10-2022. Bertempat di Amphitarium Gedung Utama Kampus IV UAD, acara ini menghadirkan tiga pembicara yaitu Prof. Dr. Widodo Muktiyo, M.Com., Ir. Ahmad Syauqi Soeratno, M.M., dan drg. Hj. Hanum Salsabiela Rais, M.B.A.

Seminar berlangsung meriah dan interaktif dengan tingginya antusiasme mahasiswa FSBK sebagai audiens. Selain itu, materi yang disampaikan oleh masing-masing narasumber juga menarik. Widodo, selaku pembicara pertama, menyampaikan tentang penyiapan masyarakat digital Indonesia 2045. Sebagai Staf Ahli Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia, ia banyak menekankan terkait peran penting generasi muda bagi kemajuan Indonesia di tahun 2045 dan seterusnya. “Demi mempersiapkan hal tersebut, pemerintah kini sedang gencar menggaet mahasiswa untuk mengikuti program-program terbaru,” terang Widodo.

Sementara itu, Syauqi, selaku Wakil Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, memaparkan tentang “Leadership in Global Disruptive Era: An Organizational Perspective”. Berkaca pada perubahan global saat ini yang berlangsung sangat cepat, mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa harus memiliki jiwa kepemimpinan yang adaptif dan kolaboratif. Menurut Syauqi, dewasa ini literasi atau membaca saja tidak cukup, perlu juga diimbangi dengan pemahaman terhadap apa yang dibaca tersebut.

Pemateri terakhir, Hanum Salsabiela, anggota DPRD DIY sekaligus penulis novel, membawakan topik terkait peran wanita dan zaman literasi digital. Dalam presentasinya, ia menjelaskan bahwa ada tiga hal yang harus dipersiapkan dalam menghadapi perubahan dunia, yaitu karakter, literasi, dan kompetensi. “Saya harap mahasiswa tidak hanya menulis dan membaca, tetapi juga mulai mengarang untuk menumbuhkan imajinasi dan cita-cita,” tandas Hanum.

Melalui seminar nasional tersebut, diharapkan dapat memicu mahasiswa untuk memiliki cita-cita yang besar, meningkatkan kemampuan, serta lebih melek akan literasi digital pada zaman ini. Sebab pada dasarnya mahasiswa adalah generasi emas calon pemimpin yang akan memajukan bangsa Indonesia. (tsa/ftr)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Seminar-Nasional-tentang-Budaya-Literasi-oleh-Fakultas-Sastra-Budaya-dan-Komunikasi-FSBK-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Istimewa.jpg 624 1125 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-10-20 11:24:442022-10-20 11:24:44FSBK UAD Gelar Seminar Nasional tentang Budaya Literasi

Mahasiswa Sasindo UAD yang Jatuh Cinta pada Keindahan Tanah Papua

13/10/2022/in Terkini /by Ard

Nur Putriana Yuliawati, mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama anak-anak Desa Kokoda, Papua (Foto: Istimewa)

Nur Putriana Yuliawati, adalah salah satu mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Program Studi (Prodi) Sastra Indonesia yang mengikuti dan terpilih di Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2, yakni program yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) Republik Indonesia.

Ditempatkan di Universitas Pendidikan Muhammadiyah (Unimuda) Sorong, Papua Barat, Putri bersama dua orang lainnya yang juga merupakan mahasiswa UAD melakukan berbagai macam rangkaian kegiatan pendidikan, sosial, dan budaya.

“Untuk mahasiswa UAD yang satu program dengan saya ada 45 orang, tapi yang satu lokasi dengan saya ada dua orang mahasiswa,” ucap Putri.

Berlangsung selama satu semester, Putri sangat antusias dan memanfaatkan dengan baik kesempatan yang ia dapatkan di program tersebut. Pada awalnya Putri sedikit mengalami shock culture, mengingat, ia lahir dan tumbuh kembang di Kabupaten Kotawaringin, Kalimantan Barat, dan kemudian berkuliah di kota Yogyakarta. Tentu saja tidak sedikit perbedaan yang ia alami baik dari segi kultur, bahasa, dan lain sebagainya.

“Adaptasi kerap saya lakukan di kali pertama menginjakkan kaki di kota ini. Karena saya ingin belajar di luar UAD maka hal tersebut bukanlah masalah besar, di sini tentunya saya belajar banyak mengenai budaya dan ilmu pengetahuan. Selain itu, yang tidak kalah penting bagi saya ialah memiliki banyak teman, kenalan, dan pengalaman.”

Menikmati keindahan alam Papua merupakan salah satu kesyukuran terbesar Putri. Di Papua ia kerap melakukan perjalanan kecil menyusuri desa dan menyicipi hidangan khasnya. “Saya senang bisa berinteraksi secara langsung dengan masyarakat setempat, banyak tempat dan desa yang berkesan bagi saya, salah satunya ialah Desa Kokoda. Berbincang dan bermain dengan mereka sangat menyenangkan, dari sana saya bisa tahu mengenai sejarah desa serta menjalin keakraban dengan mereka.”

Putri memiliki harapan agar program Pertukaran Mahasiswa Merdeka dapat terus diselenggarakan dan diikuti oleh mahasiswa UAD, mengingat banyak manfaat yang bisa didapatkan dari program tersebut. Pada akhirnya, Putri merasa bahwa mahasiswa dengan wawasan luas, berjiwa sosial, serta memiliki kecintaan terhadap berbagai suku dan budaya di Indonesia, bisa dimulai dengan mengikuti program ini. (did)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Nur-Putriana-Yuliawati-mahasiswa-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-bersama-anak-anak-Desa-Kokoda-Papua-Foto-Istimewa.jpg 1422 1242 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-10-13 08:49:192022-10-13 08:49:19Mahasiswa Sasindo UAD yang Jatuh Cinta pada Keindahan Tanah Papua

Mahasiswa Sastra Indonesia UAD Raih Juara I Lomba Menulis Esai Nasional

05/09/2022/in Prestasi /by Ard

Yusuf Bastiar, mahasiswa Prodi Sastra Indonesia FSBK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

“Tentu saya senang mendapati esai saya juara satu dengan total hadiah sepuluh juta rupiah. Namun, saya tak mau berpuas diri. Saya mesti mawas diri, menulis lagi, dan evaluasi lagi setiap tulisan saya. Saya tidak menganggap ini puncak, sebab masih panjang perjalanan saya sebagai mahasiswa Sastra Indonesia UAD,” tutur Yusuf Bastiar.

Mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) itu berhasil meraih juara satu kategori mahasiswa dalam ajang perlombaan menulis esai bertajuk “Membaca Soedjatmoko”. Tulisan Yusuf yang berjudul “Spiritualitas dan Etika Ilmu Pengetahuan dalam Konflik Agraria Desa Wadas” berhasil memikat perhatian dewan juri dari total 432 esai.

Lomba esai yang diikuti Yusuf digagas oleh Asia Justice and Rights (AJAR) dan Future Indonesia dalam rangkaian program Membaca Soedjatmoko, yang dilakukan bertepatan dengan peringatan hari jadi Soedjatmoko yang ke-100. Lomba esai tersebut mengusung tema pemikiran-pemikiran Soedjatmoko dan skenario untuk Indonesia masa depan. Lebih rincinya, dibagi menjadi lima tema yaitu keberagaman, pendidikan dan teknologi, agama dan ilmu pengetahuan, pembangunan berkelanjutan, serta media dan informasi.

“Karena saya memilih subtema agama dan ilmu pengetahuan, saya mesti mencari tulisan-tulisan lama Soedjatmoko di website membacasoedjatmoko.com. Bertemulah saya dengan esai bernas berjudul ‘Spiritualitas dan Etika Pembebasan’. Kelak dari esai itu saya pinjam pemikiran Soedjatmoko untuk mendedah kasus konflik agraria di Desa Wadas,” tuturnya.

Tulisan bernas Yusuf Bastiar mengelaborasi pemikiran Soedjatmoko yang menabuh genderang perdamaian. Soedjatmoko, bagi Yusuf, telah memberikan arahan bahwa spiritualitas sebaiknya dipertimbangkan dalam pembangunan nasional negara kita, tidak hanya berdasarkan pada ilmu pengetahuan semata.

“Di sisi lain, ini juga menjadi motivasi saya menulis. Saya marah melihat penindasan yang dilakukan negara atas hak warga Wadas. Maka saya menulis esai itu. Kemudian saya ikutkan lomba,” Yusuf melanjutkan.

Dalam menulis esai tersebut, ia mengaku tidak mendapatkan kendala apa pun. Sebab, konflik agraria di Desa Wadas memudahkan dirinya untuk menganalisis bersandar pada pemikiran Soedjatmoko. Lebih lagi, Yusuf menuturkan ulang perkataan Soedjatmoko “jikalau pembangunan hanya mengedepankan pengetahuan dan menanggalkan etika spiritualitas, maka yang ada hanya penghancuran, penindasan, kekerasan”. Itulah yang dialami oleh warga Wadas.

“Saya hanya butuh menulis esai satu hari, satu kali duduk selesai. Kemudian saya endapkan tulisan selama sehari. Setelah itu saya edit dan benahi beberapa hal rancu atau argumentasi yang tidak logis.”

Prestasi gemilang Yusuf dedikasikan untuk Masjid Raya Al-Khuzaemah Kajen yang sudah menempa etika spiritualitasnya. Di masjid itulah ia tumbuh sebagai remaja yang diajarkan tak boleh diam ketika melihat penindasan. Selain itu, Yusuf juga mengatakan bahwa kemenangan yang ia peroleh diperuntukkan bagi perjuangan warga Wadas. Ia berharap melalui tulisannya, dapat turut andil dalam penyebaran isu, sehingga dukungan atas perjuangan warga Wadas mempertahankan kelestarian desanya bertambah.

“Yang utama, lomba ini saya dedikasikan untuk Mamak, untuk menghibur hati Mamakku karena baru saja Bapak mangkat ke surga,” tuturnya.

Dalam lembar pertanggungjawaban dewan juri, mereka memberikan komentar terhadap tulisan Yusuf. Bagi Dewan Juri, Yusuf menggemakan peringatan lama Soedjatmoko tentang risiko pembangunan yang tidak didasarkan pada nilai-nilai moral. Pilihan fokus pada kasus Wadas dirasa sangat kontemporer dan relevan. Solusi dari sudut pandang agama dan sains yang dituangkan untuk menghindari konflik tersebut dinilai cermat. Penulisan esai juga dinilai sangat jelas, dengan tidak menggunakan bahasa akademis sehingga mudah dipahami. (wid)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Yusuf-Bastiar-mahasiswa-Prodi-Sastra-Indonesia-FSBK-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Istimewa.jpeg 765 727 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-09-05 10:42:202022-09-05 10:42:52Mahasiswa Sastra Indonesia UAD Raih Juara I Lomba Menulis Esai Nasional

Konser FEST.COM Sukses Digelar

16/08/2022/in Terkini /by Ard

Penampilan memukau bintang tamu Mr. Jono and Joni dalam gelaran FEST.COM (Foto: Eka Marcella)

Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses menggelar konser musik bertajuk FEST.COM yang merupakan akronim dari Festival of Communications. Acara yang bertema “As It Was” ini berlangsung pada Sabtu, 13 Agustus 2022, di Pyramid Alpha Bravo, Bantul, Yogyakarta.

“Tema As It Was dipilih karena mewakili keinginan kami untuk membangun acara yang dapat memanggil kembali ingatan peserta terkait keseruan dan ramainya acara musik. Melalui FEST.COM kami ingin mengundang sederetan musisi tanah air yang sedang eksis di kalangan generasi muda saat ini,” ungkap Ketua Pelaksana Muhammad Yusuf Al Jum’ah saat diwawancarai di lokasi kegiatan.

Acara menghadirkan bintang tamu Mr. Jono & Joni, dan dimeriahkan oleh penampilan Olski, Bowsprit Sail, Lintang Sewengi, serta UKM Seni Tari Kirana Bhaskara UAD.

Selain untuk menyemarakkan kembali acara musik yang sudah lama mati suri, pertunjukan musik FEST.COM diselenggarakan untuk memperingati satu dekade Program Studi Ilmu Komunikasi yang sudah berkembang sangat pesat hingga memiliki 1.848 mahasiswa dan ratusan alumni yang sudah tersebar di seluruh Indonesia.

“FEST.COM ini juga merupakan salah satu pemenuhan tugas mata kuliah manajemen acara, konsentrasi public relations,” paparnya.

Dengan persiapan yang memakan waktu selama kurang lebih dua bulan, acara tersebut sukses digelar dan dihadiri oleh 611 orang. Konsep acara colorful berhasil merepresentasikan beragamnya latar belakang dan ekspresi dari para audiens.

“Melalui konsep yang diusung, kami ingin menghadirkan nuansa yang penuh warna, menyenangkan, antusias, dan nostalgia. Harapannya, acara kami bisa melekat di hati para penonton dan bisa diteruskan oleh adik-adik tingkat kami selanjutnya,” imbuhnya. (eka)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Penampilan-memukau-bintang-tamu-Mr.-Jono-and-Joni-dalam-gelaran-FEST.COM-Foto-Eka-Marcella.jpeg 960 1280 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-08-16 08:30:062022-08-16 08:31:25Konser FEST.COM Sukses Digelar

Join Riset hingga Pengabdian, Sasindo UAD dan Sasindo Unud Resmi Jalin Kerja Sama

03/08/2022/in Terkini /by Ard

Penyerahan MoU antara Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan Sastra Indonesia Universitas Udayana (Foto: Gufron)

Sebagai langkah nyata pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan percepatan proses pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI), Universitas Ahmad Dahlan (UAD) terus aktif dalam menjalin kerja sama baik dengan perguruan tinggi di dalam maupun luar negeri.

Salah satunya dilakukan oleh Program Studi Sastra Indonesia (Prodi Sasindo) UAD pada Selasa, 19 Juli 2022, yang melaksanakan kunjungan sekaligus jalin kerja sama dengan Prodi Sasindo Universitas Udayana (Unud), Bali. Penyerahan perjanjian kerja sama ini berlangsung di Ruang Auditorium Widya Sabha Mandala, Gedung Prof. Ida Bagus Mantra, Unud.

Disampaikan oleh Dr. Made Sri Satyawati, S.S., M.Hum. dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unud bahwa agenda kunjungan dan kerja sama tersebut merupakan kegiatan yang positif, senada dengan semua perguruan tinggi yang diwajibkan melaksanakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

“Dengan melakukan kunjungan dan kerja sama, kita bisa melakukan banyak hal yang berkaitan dengan program MBKM. Salah satunya pertukaran mahasiswa, jadi mahasiswa Unud bisa belajar ke UAD begitu pun sebaliknya,” terangnya.

Lebih lanjut, Dr. I G.A.A. Mas Triadnyani, S.S., M.Hum. Kepala Prodi (Kaprodi) Sasindo FIB Unud menyampaikan, terdapat 23 dosen di Prodi Sasindo Unud yang terdiri atas 7 guru besar, 8 doktor, dan 8 magister. Sehingga, kehadiran dari dosen Prodi Sasindo UAD bisa berdiskusi dan melakukan kerja sama di antara tiga bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi, baik itu penelitian, pendidikan, ataupun pengabdian masyarakat.

Senada dengan itu, Kaprodi Sasindo UAD Intan Rawit Sapanti, S.Pd., M.A., berharap dari kunjungan dan kerja sama tersebut terjalin implementasi yang nyata dari MoU yang telah disepakati bersama, baik dalam program pertukaran mahasiswa ataupun riset bersama serta silaturahmi yang berkelanjutan dan tidak sekadar hitam di atas putih. “Semoga kunjungan kali ini menghasilkan manfaat dalam pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi antara UAD dan Udayana, antardosen maupun mahasiswanya,” ujarnya.

Tidak hanya itu, kunjungan dari Prodi Sasindo UAD juga melibatkan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia (HMPrisai) UAD untuk ikut serta menjalin kerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Sastra Indonesia (Himasindo) Unud.

“Selain kami para dosen, dari Prodi Sasindo UAD bisa belajar mengenai manajerial serta keilmuan. Mahasiswa kami juga dapat belajar, saling bertukar informasi, sekaligus berdiskusi untuk melakukan program kerja bersama. Sebab mahasiswa perlu kita dukung untuk bisa menulis, menghasilkan karya, dan keahlian lainnya,” tutup Intan. (guf)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Penyerahan-MoU-antara-Sastra-Indonesia-UAD-dengan-Sastra-Indonesia-Universitas-Udayana-Foto-Gufron-scaled.jpg 1920 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-08-03 10:47:302022-08-03 10:47:30Join Riset hingga Pengabdian, Sasindo UAD dan Sasindo Unud Resmi Jalin Kerja Sama

Emosi dan Gelak Tawa dari Pementasan Drama “Warung Sedang Tutup!”

28/07/2022/in Terkini /by Ard

Pementasan drama ‘Warung Sedang Tutup’ mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Angkatan 2020 (Foto: Istimewa)

Tidak berlebihan rasanya jika malam itu menjadi malam yang akan selalu dikenang oleh mahasiswa Program Studi (Prodi) Sastra Indonesia, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) angkatan 2020. Pasalnya, pementasan drama yang mereka garap karena tugas praktik mata kuliah sukses digelar dan mendapat perhatian dari para pelaku seni pertunjukan.

Mengusung tema komedi dan konsep pertunjukan realis, pementasan drama yang diberi judul “Warung Sedang Tutup!” ini berhasil mengundang gelak tawa, beragam ungkapan apresiasi, dan riuh tepuk tangan penonton yang memenuhi ruang bersinar redup Gedung Societet Militair, Taman Budaya Yogyakarta (TBY).

“Respons emosional penonton saat menyaksikan pementasan ini benar-benar terasa dan tercipta secara alami. Artinya, pementasan yang kami suguhkan layak untuk dinikmati,” ungkap Didi Risaldi, selaku penulis naskah dan sutradara.

Tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa UAD, pementasan drama “Warung Sedang Tutup!” turut disaksikan oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi ataupun masyarakat umum Yogyakarta. “Kursi terisi penuh dan ternyata di luar sivitas akademika UAD pun banyak yang tertarik dan menonton pementasan kami,” ucap Sabar Stilla selaku pimpinan produksi, dan Masyifa Ajeng selaku asisten sutradara.

Jika ditelisik lebih jauh, dengan waktu persiapan serta latihan yang relatif singkat (satu bulan) dan digarap oleh orang-orang yang umumnya bahkan tidak mengenal dunia seni pertunjukan, wacana pementasan drama yang digagas oleh mahasiswa Prodi Sastra Indonesia UAD angkatan 2020 terbilang sangat nekat. Terlebih lagi pementasan ini terbuka untuk umum dan digelar di lokasi yang terkenal sebagai “sarang” pertunjukan seni peran di Kota Yogyakarta.

Banyak pengorbanan dan curahan emosional yang dilalui ataupun dirasakan saat menggarap pementasan drama ini. Namun kemudian, melalui komunitas kesenian Sanggar Manggala yang lahir secara organik saat wacana awal pementasan drama tercetus, mereka tidak “kapok” dan bahkan “ketagihan” untuk kembali berproses di bidang kesenian.

“Pementasan drama pada 17 Juli 2022 lalu bukan semata-mata bertujuan untuk menggugurkan tugas praktik mata kuliah, melainkan sebagai wadah kami untuk bersilaturahmi, menjalin keakraban, dan media untuk belajar serta berproses di dunia kesenian,” ujar Muhammad Galung, salah satu aktor yang terlibat di pementasan.

Dinar Saka, sebagai dosen pengampu mata kuliah yang bersangkutan memiliki harapan, agar pementasan drama yang telah digelar oleh mahasiswa Prodi Sastra Indonesia UAD angkatan 2020 bisa memberikan dampak positif. Selain itu bisa menjadi motivasi bagi mahasiswa Prodi Sastra Indonesia UAD lainnya untuk berkesenian, khususnya kepada angkatan 2021 yang kelak mendapat mata kuliah serupa. (ris)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pementasan-drama-Warung-Sedang-Tutup-mahasiswa-Sastra-Indonesia-UAD-Angkatan-2020-Foto-Istimewa.jpg 900 1600 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-07-28 09:11:512022-07-28 09:11:51Emosi dan Gelak Tawa dari Pementasan Drama “Warung Sedang Tutup!”

Sanggar Manggala: Wujud Kreativitas Mahasiswa Sastra Indonesia UAD

04/07/2022/in Terkini /by Ard

Foto bersama Sanggar Manggala Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Berkesenian adalah media manusia dalam menyampaikan ide, gagasan, ataupun maksud dan tujuan. Selain itu, nilai kreativitas dan sikap ulet kerap menjadi landasan utama untuk menghadirkan suatu karya seni yang berkesan.

Sebagai mahasiswa Program Studi (Prodi) Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), berkesenian secara tidak langsung telah menjadi “tradisi” yang tidak tertulis. Ada berbagai jenis kesenian yang digiatkan, di antaranya menulis, melukis, berteater, bermusik, dan lain sebagainya. Melalui tugas praktik mata kuliah Kajian Pementasan Drama, mahasiswa Prodi Sastra Indonesia UAD Angkatan 2020 membentuk suatu komunitas kesenian bernama Sanggar Manggala dan menggagas suatu pertunjukan drama.

“Pada tahun sebelumnya di mata kuliah ini, saya mengarahkan mahasiswa untuk menyaksikan berbagai pementasan drama atau teater. Dari kegiatan tersebut, nantinya mahasiswa akan lebih memahami dan mencoba mengkaji mandiri mengenai seperti apa pementasan tersebut. Namun di tahun ajaran ini, saya mencoba manuver baru, mengarahkan mahasiswa untuk mengadakan pementasan drama sendiri secara berkelompok,” ujar Dinar Saka, selaku dosen pengampu mata kuliah Kajian Pementasan Drama.

Bertempat di Gedung Societet, Taman Budaya Yogyakarta (TBY), pementasan drama ini rencananya akan dilaksanakan pada 17 Juli 2022, dan terbuka untuk umum.

“Teman-teman sangat antusias dan bekerja keras di pementasan ini. Tema drama yang kami usung adalah komedi. Karena konsep drama ini realis, tentu terdapat banyak kesulitan di dalamnya. Dari berbagai kesulitan inilah kami merasa bergairah, sebab ini adalah tantangan yang besar. Beruntungnya, kami menggunakan naskah karya sendiri,” ucap Didi Risaldi, salah satu mahasiswa yang terlibat di pementasan pula sebagai sutradara.

Dengan persiapan dan latihan yang saat ini tengah berlangsung, Dinar mempunyai harapan besar agar pementasan drama tersebut sukses terwujud dan dapat memberikan ilmu serta pengalaman tersendiri bagi mahasiswa Prodi Sastra Indonesia UAD. (ris)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Foto-bersama-Sanggar-Manggala-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Istimewa.jpg 900 1600 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-07-04 09:26:272022-07-04 09:26:27Sanggar Manggala: Wujud Kreativitas Mahasiswa Sastra Indonesia UAD

FSBK UAD Gelar Bedah Buku “Indonesian Islamic Fiction in the 21st Century”

25/06/2022/in Terkini /by Ard

Acara Bedah Buku Indonesian Islamic Fiction in the 21st Century oleh FSBK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Raihan)

Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan acara bedah buku dengan tajuk “Indonesian Islamic Fiction in the 21st Century”. Acara ini berlangsung melalui platform Zoom Meeting dan YouTube FSBK. Hadir beberapa narasumber di antaranya Drs. Muh. Arif Rokhman, M.Hum., Ph.D. selaku penulis buku, dan Wajiran, S.S., M.A., Ph.D. serta Dr. Kasiyarno, M.Hum. sebagai pembedah buku.

“Fenomena islamic fiction atau sastra Islam merupakan kejadian yang cukup langka di dunia. Fenomena ini terjadi dengan terbentuknya kelompok untuk menulis tentang Islam, yang juga menjadi salah satu penyebab agama tersebut bisa mendunia,” jelas Arif Rokhman.

Menurutnya, sastra Islam cocok untuk menjadi topik disertasi dalam penulisan buku. Ini menjadikan sudut pandang Islam lebih luas dan lebih dikenal oleh banyak masyarakat. Bahkan, dalam sastra Islam setiap pembaca akan memiliki rasa empati terhadap agama itu.

“Buku ini disusun sedemikian rupa sehingga bisa menjadi tolok ukur untuk masyarakat yang tertarik terhadap sastra Islam. Buku Indonesian Islamic Fiction in the 21st Century tidak hanya memperkenalkan keadaan Islam, tetapi sejarahnya juga diulas.”

Wajiran menambahkan, buku ini menggambarkan sastra Islam dengan keadaan masyarakat Indonesia. Melihat adanya permasalahan kesetaraan gender era Reformasi 1998, menjadi sebuah perbedaan yang cukup terlihat dan dipahami saat ini.

“Sebelum era Reformasi di Indonesia, gender selalu menjadi tolok ukur dalam melakukan sesuatu. Perbedaan gender yang terjadi menimbulkan perbincangan yang cukup besar di Indonesia. Ini karena perempuan selalu dianggap lemah daripada laki-laki,” tegasnya.

Sastra Islam memandang suatu kelompok bisa dijadikan sebuah karya sastra. Dalam hal ini sastra Islam akan menjadi tren populer di dunia. Sebab, itu buku Indonesian Islamic Fiction in the 21st Century diciptakan agar masyarakat paham dan melihat dengan jelas keberagaman Islam.

“Mengapa sastra Islam saat ini menjadi perbincangan di dunia? Sebab Islam menjadi suatu hal yang dibutuhkan. Kebangkitan Islam menjadi sarana bagi suatu negara untuk mempertahankan keadaan dan kredibilitas negara,” tutup Kasiyarno. (rai)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Acara-Bedah-Buku-Indonesian-Islamic-Fiction-in-the-21st-Century-oleh-FSBK-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Raihan.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-25 07:52:582022-06-25 07:52:58FSBK UAD Gelar Bedah Buku "Indonesian Islamic Fiction in the 21st Century"
Page 12 of 14«‹1011121314›»

TERKINI

  • Dari Ruang Kuliah ke Ruang Hidup: UAD Gelorakan Semangat Kampus Berdampak11/08/2025
  • Haflah Akhirussanah Persada UAD 2025: Menutup Perjalanan, Membuka Langkah Baru09/08/2025
  • UAD Terjunkan Mahasiswa PLP 2 di SMP Muhammadiyah 6 Yogyakarta09/08/2025
  • Alfi Pujiasih, Mahasiswi PBSI UAD Asal Sintang, Raih Predikat Wisudawan Terbaik dengan IPK 3,9608/08/2025
  • Perjalanan Tira Oktavianda: Dari Atlet Silat ke Delegasi Nasional08/08/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa UAD Raih Dua Penghargaan pada Kompetisi Publikasi Artikel Ilmiah Tingkat Nasional11/08/2025
  • Mahasiswa UAD dari Perwakilan Kontingen DIY Raih Juara I pada Ajang Tapak Suci World Championship 2nd di Malang11/08/2025
  • PSM Ahda Gitana Harumkan Nama UAD di BICF 202511/08/2025
  • Tim Wontutry Raih Juara I International Market Week09/08/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara II Lomba Tangkas Terampil Perkoperasian Tingkat Provinsi08/08/2025

FEATURE

  • Tujuh Pintu yang Mengundang Setan ke Hati02/08/2025
  • Burnout di Balik Jas Putih: Siapa yang Peduli?28/07/2025
  • Tantangan Hafiz dalam Meraih Medali Kyorugi Senior Putra U-5426/07/2025
  • Cerita Mahasiswa Hukum UAD Raih Medali Perak Kyorugi Senior Putri U-5323/07/2025
  • Efektivitas Ketepatan Data dan Kebijakan Publik22/07/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top