Tim PKM Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dalam program sedekah sampah di Kelompok Bermain (KB) ‘Aisyiyah Mutiara Hati, Kalurahan Jogotirto, Kabupaten Sleman (Dok. PKM UAD)
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tengah menghadapi krisis sampah dan masalah ini semakin memburuk akibat penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan. Dalam mengatasi permasalahan ini, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melalui Tim Pengabdian kepada Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM LPPM) melakukan upaya edukatif pada anak-anak untuk menumbuhkan kesadaran tentang pengelolaan sampah. Upaya ini sebagai langkah nyata UAD dalam mengatasi permasalahan sampah sekaligus mendukung penguatan profil Pelajar Pancasila pada peserta didik.
Program edukasi sedekah sampah ini lakukan oleh Dr. Wahyu Nanda Eka Saputra, M.Pd., Kons., bersama anggota dosen lainnya, yaitu Prima Suci Rohmadheny, M.Pd., dan Mufied Fauziah, M.Pd., di Kelompok Bermain (KB) ‘Aisyiyah Mutiara Hati, Kalurahan Jogotirto, Kapanewon Berbah, Kabupaten Sleman. Selain itu, program ini juga mendapatkan dukungan dari tim mahasiswa UAD yang terdiri dari Immamiatul Azizah, Marissa Tri Lestari, dan Puput Novitasari.
Emi, Kepala Sekolah KB ‘Aisyiyah Mutiara Hati, menyatakan bahwa sampah telah menjadi permasalahan serius di Yogyakarta. Dengan adanya program edukasi sedekah sampah ini, ia berharap dapat memberikan kontribusi positif dalam menyelesaikan masalah sampah sejak usia dini anak-anak.
Kegiatan edukasi sedekah sampah di KB ‘Aisyiyah Mutiara Hati dilaksanakan secara berkesinambungan selama periode bulan Juli hingga Oktober 2023 terdiri dari tiga tahap, yakni sosialisasi program sedekah sampah berbasis proyek pada anak usia dini, pendampingan pelaksanaan proyek sedekah anak pada KB ‘Aisyiyah Mutiara Hati, dan pelibatan orang tua dalam proyek sedekah sampah.
Dr. Wahyu Nanda Eka Saputra menyatakan, “Program PKM ini terintegrasi dengan penguatan profil Pelajar Pancasila pada peserta didik yang telah digagas oleh pemerintah. Upaya ini merupakan wujud dedikasi kami kepada negara dengan memberikan dukungan pada kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” ujarnya pada Selasa, (5-9-2023).
Menurutnya, program edukasi sedekah sampah ini bukanlah satu-satunya solusi untuk permasalahan sampah, namun hal ini menjadi bagian dari gerakan nyata yang dapat dilakukan oleh masyarakat, terutama oleh anak-anak usia dini, dalam upaya menekan bahaya sampah yang tidak dikelola dengan baik. (Doc)
https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Tim-PkM-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-dalam-program-sedekah-sampah-di-Kelompok-Bermain-KB-Aisyiyah-Mutiara-Hati-Kalurahan-Jogotirto-Kabupaten-Sleman-Dok.-PkM-UAD.jpg9921166Ardhttps://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.pngArd2023-09-19 09:30:152023-09-19 09:30:15Tim PKM UAD Dampingi Anak-anak di Sleman Kelola Sampah Sejak Dini
Mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) edukasi remaja Kadekrowo tentang kekerasan seksual (Dok. KKN UAD)
Berdasarkan data dari Owntalk tentang kasus kekerasan seksual dalam hubungan di luar nikah atau pacaran, pada tahun 2020 mengalami kenaikan cukup signifikan terjadi dikalangan universitas yang mencapai 27%. Kekerasan dalam pacaran merupakan masalah serius dan perlu dilakukan langkah lebih lanjut untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual, terutaman pada remaja.
Hal inilah yang mendorong mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unit IV.A.1 Universitas Ahmad Dahlan (UAD)mengadakan agenda bertajuk “Sosialisasi tentang Kekerasan dalam Berpacaran” pada remaja di Padukuhan Kadekrowo, Gilangjharjo, Pandak, Bantul, DI Yogyakarta. Sosialisasi ini berlangsung pada Minggu, 03 September 2023.
Sosialisasi ini merupakan upaya meningkatkan kesadaran tentang pentingnya melakukan hubungan yang baik antar pasangan. Suci Musvita Ayu, S.K.M., M.P.H, dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UAD, selaku narasumber memaparkan data yang dibuat oleh Unala bahwa remaja perempuan rentan menjadi korban kekerasan dalam pacaran, mulai dari kekerasan fisik, psikis, ekonomi, verbal, dan seksual.
“Faktanya, 1 dari 17 anak laki-laki dan 1 dari 11 perempuan pernah mengalami kekerasan seksual, 1 dari 2 anak laki-laki dan 3 dari 5 anak perempuan pernah mengalami kekerasan emosional. Sehingga dapat ditarik kesimpulan, bahwa 2 dari 3 anak dan remaja perempuan dan laki-laki di Indonesia pernah mengalami kekerasan sepanjang hidupnya”, jelas Suci.
Lebih lanjut, Suci menjelaskan bahwa kekerasan dalam pacaran merupakan perbuatan yang tidak menyenangkan terhadap pasangan. Adapun dampak dari kekerasan yang dilakukan di sini bisa berupa luka secara fisik, yang biasanya bisa dibuktikan ataupun dilihat dengan mata, dan luka secara psikis dan sosial. “Ciri-ciri kekerasan dalam pacaran ialah memeriksa ponsel pasangan, cemburu berlebihan, pacar posesif, sering meremehkan kemampuan atau mengejek, tindakan kekerasan fisik, berulang kali memaksa mencium,” tambahnya.
Dari kasus yang telah terjadi, kata Suci, maka perlu adanya penanganan kekerasan dalam pacaran yang telah terjadi. “Ada beberapa langkah pendampingan yang dapat dilakukan, yaitu dengan konseling, layanan kesehatan, bantuan hukum, advokasi, dan bimbingan sosial dan rohani,” tutup Suci. (Yusril/Doc)
Mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Gelar Kajian Pengembangan Kapasitas SDM Melalui Organisasi Kepemudaan di Bantul (Dok. Istimewa)
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) gelar sosialisasi kepemudaan dengan tema “Peran Pemuda dalam Membangun Ekonomi Kreatif Masyarakat dan Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Melalui Organisasi Kepemudaan Gesikan IV” di Gesikan IV, Wijirejo, Pandak, Bantul, pada Senin, 28 Agustus 2023.
Tim KKN Unit III.A.1 UAD ini terdiri atas 9 mahasiswa. Mereka adalah A. Achmad Amirul Dinul, Dian Ariyani, Mia Aprilia Wulandari, Putri Ariyati, Endang Makmuroh, Hariyanto, Muhammad siade Ritonga, Annisa Shohwatul Islam, dan Baiq Octavia Zahwa Islami. Pada kesempatan tersebut, seluruh pemuda turut meramaikan dan mengikuti kajian dengan penuh semangat.
Dian selaku ketua panitia kegiatan ini menyampaikan, “Berdasarkan hasil pengamatan saya selama di sini, saya melihat kualitas SDM masih minim, terlihat dari kemampuan soft skill yang belum berkembang termasuk bagi organisasi kepemudaannya.”Sosialisasi kepemudaan ini diisi oleh A. Achmad Amirul Dinul, salah satu anggota KKN yang berasal dari Program Studi (Prodi) Ekonomi Pembangunan yang mengangkat topik ekonomi kreatif kepemudaan dan dihadiri oleh Royan Agil Nugroho, peraih nominasi Aktivis Terbaik I UAD Awards, selaku narasumber yang mengangkat topik pengembangan SDM Kepemudaan.Organisasi kepemudaan memang merupakan wadah bagi pengembangan potensi pemuda. Dian menambahkan, “Organisasi kepemudaan di sini kurang berkembang, khususnya terkait manajemen organisasi. Program kerja juga belum maksimal terlaksana dengan baik, kemudian belum ada juga program unggulan dari organisasi tersebut.”Sejalan dengan itu, Royan, dalam pemaparannya menyampaikan, “Peningkatan mutu SDM yang tercermin dari peningkatan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia belum diimbangi dengan penyediaan lapangan kerja yang cukup dan berkualitas. Amat disayangkan ketika capaian pendidikan yang meningkat dan kualitas kesehatan yang semakin baik, berakhir menjadi pengangguran muda ataupun kaum rebahan yang tergolong NEET (not in employment, education, training).”
Pemuda adalah aset bagi desa, oleh karena itu, perlu langkah konkret kaum muda dalam membangun desa. “Pemuda harus mampu mengidentifikasi kekuatan desa, menumbuhkan kesadaran akan potensi desa pada masyarakat, dan membangun kerja sama dan sinergitas dengan pihak terkait untuk pelaksanaan teknis. Dengan hal itu, pemuda mampu secara bertahap membangun desa dengan lebih baik dan bijak,” ujar Dinul dalam presentasinya.
Tim KKN UAD berharap, dengan acara yang mereka selenggarakan, pemuda di Gesikan IV dapat bertambah wawasan dan pengetahuannya terkait organisasi kepemudaan secara luas. Selain itu, mereka juga mampu meningkatkan soft skill pengurus dan anggota sehingga organisasi mereka berkembang lebih baik, serta mampu membuat program kerja unggulan yang dapat memberdayakan masyarakat Dukuh Gesikan IV. (roy)
https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Gelar-Kajian-Pengembangan-Kapasitas-SDM-Melalui-Organisasi-Kepemudaan-di-Bantul-Dok.-Istimewa.jpg9031600Ardhttps://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.pngArd2023-09-19 08:20:522023-09-19 08:20:52KKN UAD Gelar Kajian Pengembangan Kapasitas SDM Melalui Organisasi Kepemudaan di Bantul
Mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sosialisasikan inovasi pangan dari buah naga (Dok. Istimewa)
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pemberdayaan dan Pembelajaran untuk Negeri (PPuN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan sosialisasi dan pelatihan inovasi pangan dari buah naga kepada ibu-ibu kader posyandu yang ada di Dusun Bangorejo, Banyuwangi. Sosialisasi dan pelatihan ini dilaksanakan di Balai Dusun Bangorejo, Rabu, 23 Agustus 2023.
Inovasi pangan merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh industri pangan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan menjadi peluang pasar. Inovasi pangan memiliki banyak manfaat di antaranya untuk meningkatkan nilai gizi, memperpanjang masa simpan, meningkatkan nilai jual, dan mengurangi sisa kerugian bahan pangan.
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan oleh mahasiswa KKN PPuN UAD, mereka melihat adanya permasalahan buah naga terutama ketika musim panen tiba. Ketika musim panen, harga buah naga sering kali terjun bebas, sehingga masyarakat sering membuang buah tersebut atau digunakan untuk pakan ternak. Permasalahan tersebut menjadi pemicu mahasiswa KKN Unit I.B.2 untuk memberikan solusi alternatif melalui program kerja inovasi pangan dari buah naga untuk menjawab permasalahan yang ada.
Tujuan mahasiswa membuat program kerja inovasi pangan ini untuk mengatasi permasalahan buah naga terutama ketika masa panen tiba. Inovasi pangan dari buah naga yang dibuat berupa serbuk siap seduh berbahan dasar buah naga dan es krim buah naga. Produk inovasi pangan yang dibuat harapannya dapat meningkatkan nilai jual dari buah naga dan meningkatkan masa simpan buah naga.
Purwanti, selaku ibu RT dan salah satu kader posyandu mengatakan bahwa selama ini belum ada inovasi pangan dari buah naga yang dibuat. “Selama ini buah naga hanya dijual langsung dan ketika musim panen harganya bisa sangat murah, justru biasanya digunakan untuk pakan kambing. Adanya program kerja ini sangat bermanfaat dan sangat informatif apabila nanti ingin dipraktikkan,” jelasnya.
Selain itu, ibu-ibu kader posyandu yang hadir turut memberikan apresiasi atas kegiatan mahasiswa KKN PPuN UAD yang telah melakukan sosialisasi dan pelatihan pembuatan inovasi pangan dari buah naga. (roy)
https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-sosialisasikan-inovasi-pangan-dari-buah-naga-Dok.-Istimewa.jpg7681024Ardhttps://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.pngArd2023-09-18 11:20:052023-09-18 11:20:05KKN UAD Sosialisasikan Inovasi Pangan dari Buah Naga
Mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kunjungi UMKM pengolah buah naga dan jeruk di Pasembon Banyuwangi (Dok. KKN UAD)
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler 116 Unit I.C.3 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melakukan kunjungan industri ke usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Dusun Pasembon, Sambirejo, Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Mereka menilik inovasi produk berdaya saing tinggi yang terletak di desa tersebut. Ya, kawasan itu saat ini memang menjadi pusat perhatian dalam industri UMKM pemanfaatan buah naga.
Salah satu tokoh kunci dalam pengembangan industri ini adalah Pipiet Ervina, yang menjabat sebagai Ketua UMKM Desa Sambirejo. Sebagai penggiat UMKM, ia telah berperan penting dalam memotivasi dan membimbing para pelaku UMKM lokal untuk mengembangkan inovasi produk dari buah naga.
Dusun Pasembon juga dikenal sebagai pusat inovasi UMKM dalam pemanfaatan buah naga. Pelaku UMKM di wilayah ini terus mengembangkan ide-ide kreatif untuk memanfaatkan buah naga dalam berbagai produk baru. Kolaborasi antara pelaku UMKM, seperti yang diprakarsai oleh Pipiet Ervina, telah menciptakan ekosistem bisnis yang berdaya saing tinggi dan memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal.
Salah satu inovasi yang mencuri perhatian dalam industri UMKM Banyuwangi adalah kerupuk buah naga. Buah naga memberikan sentuhan unik pada kerupuk, dengan aroma yang khas dan rasa yang menyegarkan. Proses pembuatan kerupuk buah naga melibatkan pemotongan buah diulen menjadi adonan kerupuk, pengeringan, dan penggorengan. Keunikan produk ini telah menarik perhatian wisatawan dan pengunjung lokal, menjadikannya sebagai oleh-oleh khas Banyuwangi yang diminati.
Selain itu, ada pula Bakiak Buah Naga dengan sentuhan modern pada warisan tradisional. Sebagai makanan tradisional, bakiak memiliki bentuk yang khas dan biasanya terbuat dari tepung larut. Proses pembuatannya melibatkan pencampuran tepung larut dengan air hingga membentuk adonan yang lembut dan mudah dibentuk. Adonan ini kemudian dicetak dan dimasukkan ke dalam oven hingga matang dan siap untuk dinikmati.
Inovasi dalam dunia bakiak telah menghadirkan berbagai rasa baru yang tidak hanya mempertahankan ciri khas makanan ini, tetapi juga memberikan sentuhan modern yang menarik. Salah satu inovasi paling menarik adalah pengenalan rasa buah naga. Buah naga, yang memiliki rasa manis dan segar, memberikan dimensi baru pada cita rasa tradisional bakiak. Rasa buah naga ini tidak hanya memberikan kelezatan, tetapi juga sentuhan warna cerah yang memikat mata.
Selain rasa buah naga, inovasi lainnya adalah rasa cokelat. Cokelat, dengan cita rasa kaya dan nikmatnya, memberikan variasi baru bagi para pencinta bakiak. Rasa cokelat ini dapat menghadirkan sensasi manis dan gurih yang menggoda selera.
Tidak kalah memikat, inovasi rasa jahe juga menjadi pilihan yang menarik. Rasa jahe memberikan kehangatan dan sensasi pedas ringan yang menyatu dengan tekstur lembut bakiak. Bagi pencinta sensasi berbeda, bakiak rasa jahe dapat menjadi alternatif yang menarik.
Selain kerupuk buah naga dan bakiak, diproduksi pula dodol, makanan tradisional yang sering dijumpai dalam berbagai acara dan perayaan di Indonesia. Berbeda dari dodol biasanya, Banyuwangi mengambil langkah lebih maju dengan menggabungkan buah naga ke dalam resep dodol tradisional. Hasilnya adalah dodol buah naga yang memadukan rasa manis dan kenikmatan buah naga dalam bentuk yang lezat dan mudah dinikmati. Produk ini tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga menggugah selera masyarakat lokal dan pengunjung.
Produk-produk inovatif tersebut tidak hanya dijual di UKM Center di daerah Pesanggaran, tetapi juga dijual secara daring melalui platform e-commerce. Langkah ini memungkinkan produk-produk UMKM Banyuwangi mencapai pasar yang lebih luas dan menjangkau konsumen di seluruh Indonesia bahkan secara internasional. Dengan demikian, para pelaku UMKM di Banyuwangi memiliki peluang untuk meningkatkan omzet penjualan dan memperluas jangkauan bisnis mereka.
Industri UMKM pemanfaatan buah naga ini tidak hanya memberikan dampak positif pada ekonomi lokal Banyuwangi, tetapi juga membantu melestarikan budaya lokal dan sumber daya alam. Dengan menciptakan produk-produk inovatif dari buah naga, UMKM Banyuwangi turut berperan dalam mempromosikan keanekaragaman alam Indonesia dan mengangkat nilai-nilai lokal dalam skala yang lebih luas.
Industri UMKM pemanfaatan buah naga di Banyuwangi telah membuktikan bahwa kreativitas dan inovasi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengangkat nilai-nilai lokal. Dengan produk-produk seperti kerupuk buah naga, bakiak buah naga, dan dodol buah naga, Banyuwangi bukan hanya sekadar daerah penghasil buah naga terbesar, tetapi juga pusat inovasi yang mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional. Kombinasi antara kekayaan alam dan kreativitas UMKM membawa dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat dan ekonomi daerah.
Dengan adanya kunjungan ini, mahasiswa KKN UAD tidak hanya melihat sebuah UMKM berinovasi tetapi juga secara aktif terlibat dan menjalin kolaborasi yang erat dengan warga setempat dalam pembuatan produk inovatif berbasis buah naga dan jeruk. (ald)
https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-kunjungi-UMKM-pengolah-buah-naga-dan-jeruk-di-Pasembon-Banyuwangi-Dok.-KKN-UAD.jpeg7681024Ardhttps://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.pngArd2023-09-14 07:32:562023-09-14 07:32:56KKN UAD Kunjungi Industri UMKM Pemanfaatan Buah Naga di Pasembon
Kegiatan sosialisasi pemanfaatan dan pemilihan sampah oleh KKN unit III.C.2 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. KKN UAD)
Selain meningkatkan kepedulian sosial dan mengembangkan diri, Kuliah Kerja Nyata (KKN) diharapkan juga mampu menerapkan ilmunya di lingkungan masyarakat, sehingga hal tersebut meningkatkan kualitas beberapa bidang di masyarakat seperti kualitas kesehatan, perekonomian, dan menciptakan hal-hal baru yang mempermudah hidup masyarakat.
Dalam hal ini sosialisasi pemanfaatan dan pemilihan sampah menjadi salah satu program unggulan milik KKN unit III.C.2 Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 13 Agustus 2023, bertempat di salah satu rumah warga Padukuhan Kadisuro RT 08. Kegiatan tersebut disambut dan diterima dengan baik oleh warga Padukuhan Kadisoro. Rochana Ruliyandari, S.E., M.Kes. selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) juga turut menghadiri acara tersebut untuk memantau kinerja mahasiswa KKN.
Pada sosialisasi ini, mahasiswa memfokuskan pada pemilihan, pengolahan, dan pemanfaatan sampah khususnya sampah organik dan anorganik. Materi yang diberikan mengenai hal tersebut adalah tentang pengelolaan sampah yang baik dan benar, cara pembuatan pupuk cair dengan metode ember tumpuk, dan cara penanaman sayur yang efektif.
“Sesuai dengan lingkungan dan kebermanfaatannya bagi masyarakat Padukuhan Kadisoro, kegiatan ini menjadi salah satu alasan pemilihan program kerja pengelolaan sampah dan penanaman sayuran, selain itu pengelolaan sampah organik yang menghasilkan pupuk organik dapat digunakan langsung bagi tanaman sayur oleh masyarakat” ungkap Khanif selaku ketua KKN unit III. (syf)
Mahasiswa KKN Unit III.C.2 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sosialisasikan pemanfaatan dan pemilahan sampah di Padukuhan Kadisoro (Dok. KKN UAD)
Program kerja mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) selalu diharapkan mampu diandalkan dan mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat. Sehingga dengan adanya program-program yang diciptakan, mahasiswa KKN mampu menciptakan suatu hal yang mengefektifkan kerja masyarakat khususnya dalam mengelola desa.
Seperti yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa KKN Unit III.C.2 Universitas Ahmad Dahlan (UAD), mereka melaksanakan program kerja unggulan dengan sukses pada Minggu, 13 Agustus 2023. Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat Padukuhan Kadisoro, Bantul, tentang pengelolaan sampah yang benar, pembuatan pupuk cair organik, dan manfaat serta cara penanaman sayuran.
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga, dalam hal ini, mahasiswa menjelaskan cara yang benar untuk mengelola sampah rumah tangga, terutama sampah organik seperti sisa sayuran, kulit buah, dan kulit telur. Sampah-sampah ini diolah menjadi pupuk organik, sedangkan sampah anorganik diubah menjadi ecobrick atau dijual ke tukang rongsok.
Pembuatan Pupuk Cair dengan Metode Ember Tumpuk, pada materi ini mahasiswa membahas penggunaan sampah rumah tangga untuk membuat pupuk cair organik dengan metode ember tumpuk yang ekonomis dan sederhana. Proses ini membutuhkan 2 ember bekas, keran air, dan lem pipa. Ember-ember ini digunakan untuk menampung sampah organik yang dicampur dengan EM4 sebagai pembantu pembusukan. Pupuk cair yang dihasilkan sangat bermanfaat untuk tanaman.
Manfaat dan Cara Penanaman Sayuran, mahasiswa memilih materi ini untuk memanfaatkan lahan kosong di Padukuhan Kadisoro. Masyarakat diajarkan cara menanam sayuran seperti cabai dan terong di pinggiran sungai. Air dari sungai digunakan untuk menyirami tanaman, menjadikan penggunaan lahan lebih efisien.
Selain itu, dalam materi manfaat dan cara penanaman sayuran, mahasiswa juga mengajarkan cara membuat pupuk pestisida organik dengan bahan-bahan seperti kulit bawang merah dan bawang putih yang difermentasi. Hal ini bertujuan untuk membantu masyarakat mengoptimalkan penggunaan pupuk dan pestisida organik tanpa harus mengeluarkan banyak anggaran.
Program ini dipilih Mahasiswa KKN Unit III.C.2 karena sesuai dengan kebutuhan lingkungan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Padukuhan Kadisoro. Pengelolaan sampah organik yang menghasilkan pupuk organik dapat langsung digunakan oleh masyarakat untuk tanaman sayur mereka.
Program kerja tersebut juga disambut dan diterima dengan baik oleh warga Padukuhan Kadisoro karena mahasiswa KKN Unit III.C.2 berhasil memberikan kontribusi yang berarti dalam upaya meningkatkan kesadaran lingkungan dan pemanfaatan lahan kosong untuk pertanian sayur. (syf)
https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-KKN-Unit-III.C.2-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-sosialisasikan-pemanfaatan-dan-pemilahan-sampah-di-Padukuhan-Kadisoro-Dok.-KKN-UAD.jpg540720Ardhttps://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.pngArd2023-09-12 11:19:502023-09-12 11:19:50Pemanfaatan dan Pemilahan Sampah di Kadisoro, Bantul
KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Karang Taruna Dusun Gunting dirikan bank sampah (Dok. KKN UAD)
Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Periode 111 Unit 1V.B.1 bekerja sama dengan Karang Taruna, Dusun Gunting, Gilangharjo, Bantul, menginisiasi pendirian Bank Sampah guna meningkatkan pengelolaan sampah. Kegiatan ini telah dimulai sejak Minggu, (27-8-2023) berupa sosialisasi pengelolaan serta program Bank Sampah kepada warga Dusun Gunting.
Bank Sampah ini merupakan inisiatif pertama di Dusun Gunting, yang dilakukan melalui pengumpulan dari rumah ke rumah berupa sampah anorganik seperti botol plastik, gelas plastik, kardus, buku, limbah kaca, dan sejenisnya. Kemudian akan dicatat pada kartu tabungan sampah yang telah diberikan pada setiap nasabah bank sampah.
Muhammad Iqbaal Fadhlurrohman, Ketua KKN Unit 1V.B.1, menyatakan bahwa program ini sebagai upaya mengatasi masalah pengelolaan sampah di Dusun Gunting. “Pelaksanaan program ini untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap sampah, khususnya sampah anorganik dan limbah kaca yang sulit terurai oleh tanah. Sehingga masyarakat lebih peduli sekaligus bisa memanfaatkan sampah menjadi nilai guna.”.
Meskipun masih tahap merintis, mahasiswa KKN UAD juga telah membentuk struktur pengurus Bank Sampah yang nantinya akan bertanggung jawab melanjutkan sekaligus mengembangkan program Bank Sampah. Harapannya program Bank Sampah ini dapat berlanjut dan berkembang.
Veri, Ketua Bank Sampah, menuturkan bahwa Karang Taruna Dusun Gunting telah berencana membentuk Bank Sampah, namun belum terlaksana. “Kami sangat senang karena KKN UAD memiliki inisiatif yang sama. Sehingga, kami dari Karang Taruna bersama teman-teman mahasiswa bisa mewujudkan Bank Sampah sekaligus membangun visi, misi, dan tujuan Bank Sampah agar dapat terlaksana dengan baik,” tandasnya. (Doc/ews)
KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ciptakan tempat sampah otomatis berbasis Arduino Uno untuk Dusun Banjarwaru (Dok. KKN UAD)
Tempat sampah otomatis berbasis Arduino Uno merupakan tempat sampah yang dirancang untuk membuka dan menutup secara otomatis apabila terdapat objek di depannya. Alat tempat sampah otomatis ini berbasis mikro kontroler Arduino Uno dan menggunakan penggerak berupa motor servo yang di deteksi oleh sensor ultra-sonik HC-SR04. Komponen yang digunakan adalah Arduino Uno ATMEGA328, sensor HC-SR04, motor servo futaba s3003, dan kabel jumper.
Itulah yang disampaikan Indah Dwi Kurniasari, mahasiswa Teknik Elektro sekaligus anggota Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Unit IV.B.3 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dalam agenda pengenalan tempat sampah otomatis di Dusun Banjarwaru, Gilangharjo, Pandak, Kabupaten Bantul. Kegiatan ini berlangsung pada Jumat, 1 September 2023.
Tujuan mahasiswa KKN UAD membuat tempat sampah otomatis adalah untuk mempermudah kegiatan manusia dalam membuang sampah tanpa harus menyentuh atau menginjak pedal pada tong sampah. Hal ini diharapkan dapat membantu masyarakat terhindar dari bakteri dan virus.
“Prinsip kerja tempat sampah otomatis ini yaitu, saat sensor HC-SR04 mendeteksi sampah maka motor servo akan bergerak 90 derajat searah jarum jam (clockwise), kemudian tutup tempat sampah akan terbuka selama 5 detik. Setelah itu, motor servo akan kembali berputar 90 derajat ke arah berlawanan arah jarum jam (counter clockwise) dan menutup tempat sampah secara otomatis.” terang Dwi.
Berkat inovasi ini, masyarakat sangat antusias dalam mengikuti pengenalan tempat sampah otomatis. Mereka berharap, di dusun Banjarwaru dapat memiliki tempat sampah otomatis dengan skala yang lebih besar, salah satunya memilah sampah secara otomatis.
Hastono, Kepala Dukuh Banjarwaru, menilai tempat sampah otomatis ini menjadi angin segar bagi warga Banjarwaru dalam mengatasi permasalahan sampah. “Mengingat perkembangan teknologi yang semakin maju, semoga tempat sampah otomatis ini dapat terus dikembangkan. Sehingga tidak terbatas membuka secara otomatis, tetapi juga dapat memilah sampah secara otomatis.” tambahnya. (Doc/Nabila)
https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-ciptakan-tempat-sampah-otomatis-berbasis-Arduino-Uno-untuk-Dusun-Banjarwaru-Dok.-KKN-UAD.jpeg8281200Ardhttps://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.pngArd2023-09-11 14:24:162023-09-11 14:24:16KKN UAD Ciptakan Tempat Sampah Otomatis Berbasis Arduino Uno untuk Dusun Banjarwaru
KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bantu branding UMKM tempe tradisional di Padukuhan Soronanggan, Kulon Progo (Dok. KKN UAD)
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Periode 111 Unit VI.C.2 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) telah mengadakan kunjungan ke Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pembuatan tempe tradisional milik Mbah Larah di Padukuhan Soronanggan, Jatisarono, Nanggulan, Kulon Progo. Kunjungan ini merupakan bagian dari program kerja tematik yang bertujuan untuk meningkatkan branding UMKM di Dukuh Soronanggan. Acara ini berlangsung pada Rabu, 30 Agustus 2023.
Mbah Larah adalah satu-satunya produsen tempe tradisional di Dukuh Soronanggan. Ia telah mengelola usaha pembuatan tempe tradisional selama lebih dari 20 tahun dan masih beroperasi hingga saat ini. Namun, selain usia Mbah Larah yang sudah sepuh, pelanggannya juga cukup terbatas. Sehingga ia hanya memproduksi sekitar 10 kilogram dalam sehari.
Hal inilah yang mendorong mahasiswa KKN UAD untuk meningkatkan penjualan tempe tradisional dengan memanfaatkan digital marketing sebagai strategi pemasaran baru bagi pelaku UMKM tempe di Dukuh Soronanggan. Pendekatan ini pun dilakukan secara bertahap.
Kunjungan pertama melibatkan observasi dan partisipasi dalam proses pembuatan tempe tradisional, disertai dengan siaran langsung di Instagram untuk memperkenalkan tempe tradisional Mbah Larah sebagai produk unggulan Dukuh Soronanggan. Kemudian, pada kunjungan kedua, mahasiswa KKN mulai menjalankan program dengan pembuatan video promosi UMKM tempe tradisional Mbah Larah untuk disebarluaskan melalui media sosial seperti YouTube dan Instagram. Upaya ini bertujuan untuk mengatasi keterbatasan sistem penjualan tradisional dan mencapai target pasar yang lebih luas, terlebih pembuat tempe tradisional seperti ini sudah jarang ditemukan.
“Agar semua orang tahu kalau di Padukuhan Soronanggan ada penjual tempe tradisional, kami membuatkan konten berupa foto dan video produk yang menarik kemudian disebarluaskan melalui media Youtube dan Instagram.” ujar Ayu, salah satu anggota KKN Unit VI.C.2, pada Kamis, (31-8-2023).
Melalui program kerja ini, mahasiswa KKN berharap dapat meningkatkan perekonomian di Padukuhan Soronanggan, khususnya bagi pelaku UMKM. Selain itu, dapat memberikan contoh bagi pelaku UMKM lain untuk memanfaatkan media digital dalam pemasaran produk. (Doc/Diah)
https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-bantu-branding-UMKM-tempe-tradisional-di-Padukuhan-Soronanggan-Kulon-Progo-Dok.-KKN-UAD.jpg10801920Ardhttps://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.pngArd2023-09-10 11:51:192023-09-10 11:51:19KKN UAD Bantu Branding UMKM Tempe Tradisional di Padukuhan Soronanggan, Kulon Progo