Imam Azhari, S.Si., M.Cs., pemateri Sosialisasi Gemastik oleh PKM Center Bimawa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Tsabita)
Selasa, 31 Mei 2022, PKM Center bekerja sama dengan Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar sosialisasi Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (GEMASTIK) secara daring melalui Zoom Meeting dan disiarkan langsung di kanal YouTube BIMAWA UAD. Acara diselenggarakan dengan mengundang Dinan Yulianto, S.T., M.Eng. (dosen Teknik Informatika UAD), Imam Azhari, S.Si., M.Cs. (dosen Sistem Informasi UAD), dan Eko Muhammad Rilo (Ketua Gemastik 2020) sebagai pengisi materi.
GEMASTIK merupakan sebuah program yang diprakarsai oleh Pusat Prestasi Nasional dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan ditujukan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa Indonesia. Mereka diharapkan mampu mengambil peran sebagai agen perubahan dalam memajukan teknologi informasi dan komunikasi, baik ketika masih dalam masa studi maupun ketika sudah lulus nantinya.
Dalam kesempatan kali ini, Imam Azhari selaku salah satu pembicara, menyampaikan tentang cara menggali dan mengembangkan ide untuk GEMASTIK. Ia membuka pembahasan dengan sebuah premis bahwa “nothing is original”, tidak ada sesuatu di dunia ini yang orisinal. Semuanya berangkat dari masa lalu, yaitu dari karya sebelumnya, yang kemudian dikembangkan melalui inovasi menjadi karya yang baru.
“Imitasi versus Inovasi”, keduanya berhubungan dengan produksi sebuah karya yang telah ada, yang membedakan adalah imitasi cenderung bermakna negatif sedangkan inovasi penuh dengan aura positif. Mengatasi hal tersebut, Imam memberikan kesimpulan, “Tidak perlu membuat sesuatu dari nol, cukup kembangkan yang sudah ada lalu buat inovasi, jangan hanya imitasi atau meniru dengan sama persis.”
Terdapat dua kerangka berpikir untuk menciptakan sebuah ide yang kreatif, yaitu creative thinking dan design thinking. Lebih detailnya, dalam creative thinking terdapat tiga tahap yang harus dipenuhi. Pertama, ambil konsep inti lalu kembangkan jadi lebih baik, dan yang kedua, ambil gagasan dari orang lain lalu adaptasi untuk digunakan dalam karya kita. Namun, bagaimana cara agar tidak terlihat seperti copy paste? Jawabannya adalah lakukan emulasi gaya dan pendekatan untuk mengembangkannya menjadi sesuatu yang unik dan jadi ciri khas. Terakhir yaitu perlu disadari bahwa selalu ada celah yang tidak bisa diselesaikan oleh suatu produk yang sudah ada, jadi tugas inovasi kita adalah untuk masuk ke ruang tersebut.
Metode yang paling aman dan paling efektif digunakan dalam mengembangkan ide adalah dengan melakukan adaptasi konsep yang sudah terbukti dari satu market ke market lainnya. “To innovate, learn to imitate”, artinya, untuk berinovasi, kita harus belajar untuk meniru. Konsep yang cukup populer di Indonesia adalah ATM (Amati, Tiru, Modifikasi). Lalu, produk apa saja yang sepatutnya dibuat? What we can build is what the world needs. Buatlah sesuatu yang bisa menyelesaikan masalah di masyarakat. Makin besar impact karya yang dibuat, maka semakin besar pula nilainya.
Sebagai rujukan, tujuh belas permasalahan yang dijabarkan dalam Sustainable Development Goals (SDGs) bisa digunakan sebagai pertimbangan untuk menentukan karya yang akan dibuat. Karena persoalan yang terangkum dalam SDGs termasuk kompleks, maka penyelesaiannya juga tidak bisa sendirian alias harus kolektif, jadi perlu sinergi dari berbagai bidang. Hal-hal ini adalah sesuatu yang akan terus dicari jalan keluarnya.
Kerangka berpikir yang kedua yaitu design thinking, didefinisikan sebagai pendekatan untuk menyelesaikan masalah berbasis pada manusia (human-centered) yang mengintegrasikan tiga hal yakni kebutuhan masyarakat (desirability), teknologi yang memadai (feasibility), dan keuntungan bisnis (viability).
Terdapat lima tahap dalam proses pengembangan design thinking, pertama adalah empathize, melakukan riset terhadap kebutuhan pengguna, kedua define, memperjelas kebutuhan pengguna dan masalah yang dihadapi, ketiga ideate, mulai kembangkan ide dengan menantang asumsi yang ada, keempat prototype, membuat solusi dari permasalahan tersebut, dan terakhir test, melakukan uji dari solusi yang telah dibuat.
GEMASTIK 2022 akan segera diluncurkan, jadi segera kencangkan persiapan dan asah ide juga gagasanmu! (tsa)