Akreditasi A, Jadi Alasan Zivarrah Kuliah di UAD
“Saat menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Akhir (SMA) Negeri I Belo, saya mengikuti kelas percepatan atau yang biasa dikenal dengan program akselerasi, sehingga saya menyelesaikan SMA hanya dalam kurun waktu dua tahun.”
Kalimat di atas disampaikan oleh mahasiswa baru Universitas Ahmad Dahlan (UAD) 2022 bernama lengkap Zivarrah Putri dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI). Ia masuk dalam kategori mahasiswa termuda UAD dengan usianya saat ini 16 tahun 05 bulan 18 hari. Menurutnya, dengan menyelesaikan SMA lebih cepat itulah yang menjadikan peluang besar untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi yaitu universitas.
Perempuan yang akrab disapa Putri ini lahir di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada 01 Januari 2006. Selama di jenjang SMP dan SMA, ternyata ia merupakan sosok yang aktif dan sering menjuarai berbagai perlombaan sampai tingkat provinsi. “Banyak kegiatan yang saya ikuti termasuk organisasi di luar sekolah. Saya juga mengikuti beberapa lomba seperti baca puisi, kemudian waktu SMP juga pernah meraih juara I karya ilmiah tingkat provinsi.”
Sebelum mendaftar di UAD, ia mengaku telah mendaftar melalui pendaftaran jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), termasuk jalur mandiri prestasi, dan diterima di beberapa perguruan swasta.
“Sebenarnya, saya sudah lolos di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang jurusan Ilmu Komunikasi, tetapi tidak jadi saya ambil. Saya juga daftar di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), universitas di Jember, dan universitas swasta termasuk UAD, karena masih mencari-cari universitas yang memiliki akreditasi bagus dan lainnya,” ujar Putri, saat ditemui pada Senin, 19 September 2022.
“Setelah melihat akreditasi, sarana prasarana bagi saya luar biasa, dan juga saya sering mendengar informasi dari kerabat dekat yang kuliah di UAD, akhirnya membuat saya penasaran hingga jatuh hati dengan UAD. Alhamdulillah saya diterima di jurusan sesuai yang saya inginkan yaitu PBSI,” tambahnya.
Lebih lanjut, Putri juga bercerita jika kedua orang tuanya menginginkan untuk kuliah di Semarang. Namun, putri yang sedari awal ingin menempa diri di Yogyakarta meyakinkan kedua orang tuanya. “Bahwa UAD sudah terakreditasi A termasuk Prodi PBSI dan akhirnya Bapak dan Ibu setuju.”
Dengan keputusannya memilih kuliah di UAD, ke depan ia berharap bisa menjadi mahasiswa yang memiliki kemampuan yang bermanfaat bagi sekitarnya, berprestasi yang mampu mengharumkan almamater, dan meraih gelar sarjana sesuai dengan pesan kedua orang tuanya.
“Saya ingin mengabdikan diri dan berkontribusi dalam membantu mengembangkan pendidikan dengan menjadi seorang guru, terlebih minat bakat membaca dan menulis di Indonesia masih rendah. Oleh karena itu, saya bercita-cita bisa membangun semacam organisasi yang bisa menjadi wadah untuk meningkatkan minat bakat dalam membaca dan menulis,” tutup Putri. (guf)