• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Spiritualitas yang Terkoyak di Masyarakat Indonesia

02/04/2023/1 Comment/in Feature /by Ard

Kajian Tarawih Ramadan di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan pemateri Muhammad Aziz, S.T., M.Cs. (Foto: Siti Mawaddah)

“Apakah benar bahwa saat ini spiritualitas masyarakat Indonesia telah terkoyak?” tanya Muhammad Aziz, S.T., M.Cs. selaku pemateri dalam kajian tarawih pada Jumat, 3 Ramadan 1444 H/24 Maret 2023, yang berlangsung secara luring di kompleks Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) serta disiarkan langsung pada kanal YouTube Masjid Islamic Center UAD.

Melihat Kamus Besar Bahasa Indonesia, spiritualitas berasal dari kata spiritual yang berarti berhubungan atau bersifat kejiwaan (rohani, batin). Sedangkan kata terkoyak berasal dari kata koyak yang memiliki arti cabik, robek, atau sobek. Koyak yang mendapat prefiks (imbuhan yang ditambahkan pada bagian awal sebuah kata dasar atau bentuk dasar) berfungsi membentuk kata kerja pasif pada kata terkoyak.

Jadi, spiritualitas yang terkoyak bisa diartikan sebagai ekspresi keberagamaan seseorang dalam rangka melakukan relasi dengan Tuhan, tetapi sedang mengalami kegelisahan, kegalauan, kepribadian ganda, dan lain-lain. Mengutip dari istilah Buya Asy-Syafi’i, “Spiritualitas yang terkoyak adalah kondisi seseorang yang sedang mengalami kesulitan berkomunikasi dan berunding dengan Allah.”

Kembali lagi dengan pertanyaan di awal mengenai spiritualitas masyarakat Indonesia. Ada 2 fenomena paling menarik dari hal tersebut. Fenomena pertama yang menunjukkan kebalikan dari terkoyaknya spiritualitas, sedangkan fenomena kedua menunjukkan adanya kekoyakan tersebut.

Fenomena pertama, dilihat dari realitas sosial di Indonesia memiliki grafik naik pada pola keberagamaan yang dibuktikan dari tahun ke tahun. Contohnya, orang yang ingin dan telah mendaftarkan diri untuk beribadah haji makin banyak. Hal ini menyebabkan daftar tunggu calon haji semakin panjang. “Katanya di Yogyakarta kalau mendaftar ibadah haji hari ini, butuh waktu 30 tahun untuk menunggu giliran berangkat,” celetuk Aziz. Sehingga alternatif untuk pemenuhan hasrat ke Baitullah dialihkan kepada ibadah umrah.

Mengetahui data ini, membuat perasaan menjadi senang karena dapat diasumsikan bahwa perekonomian masyarakat Indonesia makin baik dan kesadaran keberagamaan semakin baik pula. Lalu, apakah data ini dapat menunjukkan keseluruhan masyarakat Indonesia?

Masuk ke fenomena kedua, di mana kita juga dapat melihat orang–orang mengalami kesulitan secara ekonomi beserta kekeringan secara spiritual. Namun kasus yang paling mencolok saat ini adalah tindakan korupsi yang merajalela. Seperti topik yang sedang hangat dibicarakan di media sosial yaitu Direktorat Jenderal Pajak yang pamer kemewahan dan kekayaannya. Bahkan, Mahfud MD dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyatakan ada potensi pencucian uang di Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu) mencapai 300 triliun rupiah. Mendengar angka sebesar ini bikin geleng-geleng kepala.

Pada tahun 2022, transparansi internasional meluncurkan corruption perception index yang mengukur tingkat persepsi korupsi sektor publik yaitu korupsi yang dilakukan oleh pejabat negara dan politisi dengan rentang indeks 0–100, dengan 0 dipersepsikan sangat korup dan 100 sangat bersih. Indonesia berada pada skor 34 pada urutan 110 dari 180 negara yang diukur. Di ASEAN, Indonesia menduduki peringkat 7 di bawah Singapura, Malaysia, Timor Leste, Vietnam, dan Thailand.

“Apa yang sebenarnya terjadi pada negara kita? Padahal Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, tetapi sangat disayangkan masih masuk sebagai negara dengan indeks tingkat korupsi yang tinggi.”

Selain korupsi yang merajalela, masalah yang masih mengakar kuat pada mayoritas masyarakat muslim di Indonesia yaitu memahami agama dalam tahap lahiriah saja. Salat sekadar ritual, membaca Al-Qur’an tidak sampai di tahap memahami maknanya termasuk pada aspek pengamalan, bersedekah dengan harapan akan dilipatgandakan hartanya oleh Allah, pergi umrah dengan memakai hijab yang benar tetapi saat pulang dilepaskan kembali, dan masih banyak lagi.

Untuk mengatasi krisis spiritualitas ini, dalam khazanah Muhammadiyah terdapat 3 model pendekatan ijtihad (usaha yang sungguh-sungguh) dalam keputusan Musyawarah Nasional (Munas) Tarjih yang kerangka metodologi pengembangan pemikirannya yaitu pendekatan bayani, burhani, dan irfani. Artinya Islam dipelajari secara menyeluruh sebagai suatu kesatuan yang bulat, tidak sepotong-sepotong atau sebagian. Apabila Islam dipelajari secara parsial atau sebagian, apalagi bukan yang menjadi pokok ajarannya, hal ini biasanya mampu mengundang perpecahan umat.

Manusia dituntut tidak hanya beragama secara ritual, tetapi juga beragama secara spiritual. Agama tidak hanya dipahami sebagai sebuah tuntunan ritual ibadah, tetapi merupakan satu kesatuan antara aspek eksoterik dan esoteris sehingga kenikmatan dan keindahan dalam beragama tidak hanya bersandar pada aspek rasio tetapi juga aspek batin.

Allah berfirman di dalam sura Al-A’raf ayat 179, “Dan sungguh, akan Kami isi neraka jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakan untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakan untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.”

Sudah saatnya Muhammadiyah untuk memberikan pemahaman khususnya kepada warga persyarikatan dan umat Islam tentang aspek penting dalam ajaran agama. Yaitu, aspek spiritual sambil menyosialisasikan melalui forum formal dan informal Muhammadiyah, bahkan di setiap pelatihan perkaderan sekaligus memberikan pencerahan untuk bangsa ini. Harapannya, mampu mencegah sekurang-kurangnya meminimalisasi tindakan-tindakan yang mengoyak bangsa dan melukai umat Islam. (Ema)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kajian-Tarawih-Ramadan-di-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-dengan-pemateri-Muhammad-Aziz-S.T.-M.Cs_.-Foto-Siti-Mawaddah-scaled.jpg 1451 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-04-02 15:45:112023-04-02 15:45:11Spiritualitas yang Terkoyak di Masyarakat Indonesia

4 Nilai Dasar yang Berkaitan dengan Ibadah dan Tuntunan Puasa Ramadan

31/03/2023/in Feature /by Ard

Rahmadi Wibowo Suwarno, Lc., M.A., M.Hum. Kepala LPSI UAD, narasumber Kajian Ahad Pagi “Puasa Ramadan” Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Masjid Islamic Center (IC) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menyelenggarakan Kajian Rutin Ahad Pagi. Kajian ini berlangsung secara luring di kompleks masjid tersebut dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube Masjid Islamic Center UAD dengan tema serta pemateri yang berbeda setiap pertemuan. Pemateri kali adalah Rahmadi Wibowo S., Lc., M.A., M.Hum. yang merupakan Kepala Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) dan juga dosen UAD Program Studi Ilmu Hadis.

Rahmadi menuturkan, ada 4 nilai dasar yang berkaitan dengan ibadah-ibadah yang dilakukan oleh umat Islam. Pertama, umat Islam beribadah ditujukan kepada tauhid. Jadi, semua ibadah yang dilakukan itu bermuara pada tauhid yaitu mengesakan Allah Swt. Maka ketika ibadah itu ditujukan kepada selain Allah, secara otomatis itu bertentangan dengan ketauhidan. Atau ada yang menyebutnya dengan ilahiyyah, ibadah yang dilakukan berdasarkan pada aturan yang dibuat oleh Allah Swt. Jadi, yang membuat aturan itu Allah bukan manusia.

“Manusia memiliki beberapa tugas, di antaranya adalah memahami aturan yang dibuat oleh Allah sehingga manusia harus terus belajar. Oleh karena itu mengapa manusia disebut dengan pembelajar sejati. Selanjutnya adalah mengamalkan atau menerapkan ilmu yang telah didapat serta mengajarkan atau menyampaikan berdasarkan ketentuan hukum-hukum yang ditetapkan oleh Allah Swt.,” jelasnya.

Kedua, mengikuti apa yang dituntunkan oleh Nabi Muhammad (hiba’). Ada yang sifatnya mutlak, tidak boleh diubah walaupun manusia bisa mengubahnya. Dalam hal ini biasanya yang berhubungan dengan ibadah mahdhah yaitu ibadah yang sudah diatur tata cara dan pelaksanaannya dengan rinci.

Ketiga, sesuai dengan kemampuan (taisir). Hal ini menjadi nilai dasar bahwa ibadah itu mudah sesuai dengan kemampuan. “Yang bisa mengukur mampu atau tidaknya kembali kepada pribadi masing-masing. Maka, dalam Islam kejujuran itu betul-betul diutamakan,” lanjut Rahmadi. Terakhir, adalah maslahah, makna maslahah di sini ialah semua yang dilakukan oleh umat manusia pasti akan mendatangkan kebaikan dan kebaikan itu akan kembali kepada pribadi masing-masing.

“Hidup adalah pilihan yang diberikan potensi baik dan buruk, masuk surga atau neraka juga adalah pilihan,” imbuh Rahmadi.

Apakah Puasa Itu?

Puasa adalah beribadah kepada Allah dengan menahan diri dari makan dan minum serta hal-hal lain yang membatalkannya dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari. “Puasa ini termasuk ke dalam ibadah mahdhah di mana aturannya sangat rinci. Puasa ini wajib bagi orang-orang yang beriman dengan harapan menjadi orang yang bertakwa,” ucap Rahmadi.

Ia melanjutkan, “Menurut tafsir Al-Misbah yang dimaksud orang bertakwa itu ialah orang yang menjauhkan diri dari siksa dunia dan siksa akhirat. Siksa akhirat adalah neraka, kemudian siksa dunia adalah sakit, miskin, dan bodoh.”

Waktu Puasa

Rahmadi Wibowo menuturkan, waktu puasa adalah dimulai dari fajar shodiq, di Muhammadiyah ketentuannya ialah di bawah ufuk 18o dan yang pada umumnya di masjid-masjid itu 20o sampai terbenamnya matahari.

Orang yang diberi keringanan dan boleh meninggalkan puasa ramadan ada 2, yaitu wajib mengganti puasa di luar bulan Ramadan dan tidak perlu mengganti puasa tetapi membayar fidiah. “Adapun kategori orang yang wajib mengganti di luar bulan Ramadan adalah orang yang sakit biasa, ukuran orang yang sakit biasa ini adalah orang yang sakit kemudian bisa membahayakan kesehatannya. Jika ia sakit biasa tetapi tidak membahayakan kesehatannya maka ia tetap wajib berpuasa, misalnya sakit kulit, bisul dan lain-lain. Selanjutnya adalah orang yang sedang bepergian atau musafir. Adapun kategori orang yang tidak perlu mengganti puasa namun membayar fidiah adalah orang yang tidak mampu berpuasa misalnya karena tua dan lain sebagainya, orang yang sakit menahun, perempuan hamil, dan perempuan yang menyusui,” jelas Rahmadi.

Ia menambahkan, “Fidiah ini bisa dibayarkan di awal ataupun di akhir dan lebih baik jika dalam bentuk makanan yang sudah siap makan atau nasi kotak.”

Hukum Meninggalkan Puasa dan Hal yang Membatalkannya

Rahmadi Wibowo mengatakan, Ada dua hukum meninggalkan puasa ramadan. Pertama, kafir yang berarti tidak meyakini akan kewajiban puasa dan meninggalkan puasa. Kedua, bermaksiat yaitu orang yang meyakini kewajiban puasa namun tetap meninggalkan puasa.

“Adapun hal-hal yang membatalkan puasa ialah makan dan minum dengan sengaja, berhubungan intim di siang hari, mengeluarkan mani, muntah dengan sengaja, dan haid atau menstruasi,” tutup Rahmadi. (Zah)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Rahmadi-Wibowo-Suwarno-Lc.-M.A.-M.Hum_.-Kepala-LPSI-UAD-narasumber-Kajian-Ahad-Pagi-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Istimewa.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-03-31 10:24:382023-03-31 10:24:384 Nilai Dasar yang Berkaitan dengan Ibadah dan Tuntunan Puasa Ramadan

Tanggung Jawab Pribadi Seorang Muslim

30/04/2022/in Terkini /by Ard

Ustaz Fathurrahman Kamal, Lc., M.Si. pemateri kajian ramadan Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Farida)

Rabu, 27 April 2022, Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan kajian Ramadan dengan tajuk “Tanggung Jawab Pribadi Muslim”. Acara digelar secara daring melalui platform Zoom Meeting dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube Farmasi UAD. Hadir sebagai pemateri Ustaz Fathurrahman Kamal, Lc., M.Si. yang merupakan anggota Badan Pembina Harian (BPH) UAD sekaligus Majelis Tabligh PP Muhammadiyah.

Dalam tema tersebut, Ustaz Fathurrahman menyampaikan juga hubungan tanggung jawab sebagai muslim dengan Lailatulqadar, yakni sesuatu yang sesungguhnya bisa dirasakan di hari-hari kehidupan dunia, termasuk juga dalam profesi yang sedang dijalankan. Kebaikan satu malam Lailatulqadar apabila dikonversikan setara dengan kebaikan yang dilakukan secara 88 tahun yang dilakukan secara kontinu.

Pada malam Lailatulqadar sesungguhnya Allah Swt. sedang mengajak kita untuk menemukan kembali fitrah kita yang paling autentik, yang belum mengalami kerusakan di dalam kehidupan kita. Maka orang yang mendapatkan Lailatulqadar bukan semata-mata mendapatkan pahala kebaikan selama lebih dari 1.000 bulan, tetapi mereka adalah hamba Allah yang menemukan kembali titik koordinat yang paling mulia diciptakan oleh Allah bagi kita semua.

“Salah satu fitrah Allah yang wajib kita jaga itu memiliki dua makna, yang pertama tidak ada diskriminasi dari Allah ketika menciptakan hamba-hamba-Nya di atas fitrahnya, makna kedua yaitu tidak boleh bagi kita semua untuk merusak kemurnian fitrah ini. Nah, dengan begitu kita mengalami krisis kemanusiaan. Krisis kemanusiaan ini lebih berat dibandingkan dengan krisis energi. Apabila kita sampai mengalami krisis kemanusiaan mencapai titik akumulasi tertinggi maka Allah akan binasakan dan mengganti dengan generasi yang baru, tentunya kita tidak akan mengharapkan itu,” papar Ustaz Fathurrahman.

Lebih lanjut, ia menjelaskan mengenai kepedulian. Pada dasarnya sebesar apa pun manfaat yang kita berikan kepada orang lain, semuanya akan dikembalikan kepada kita. Faktanya kita berbuat baik kepada siapa pun, tetapi jika kita uraikan dalam benang yang terdalam, kita sedang memberikan kebaikan kepada diri kita sendiri. Keridaan Allah pada dasarnya tergantung pada diri kita sendiri berupaya dalam meraih rida tersebut.

“Apa pun bentuk kekafiran pangkalnya adalah sombong, apa pun bentuk maksiat berangkat dari tamak, apa pun bentuk kezaliman pangkalnya adalah hasad. Kesombongan kita ganti dengan kerendahan hati, tamak kita ganti dengan kepuasan nurani, hasad kita ganti dengan rida, itu semua yang diajarkan oleh K.H. Ahmad Dahlan,” tutup Ustaz Fathurrahman dalam kajian Ramadan tersebut. (frd)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ustaz-Fathurrahman-Kamal-Lc.-M.Si-sedang-memaparkan-materi-pada-kajian-ramadan.-foto-Farida.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-04-30 08:01:212022-04-30 08:01:21Tanggung Jawab Pribadi Seorang Muslim

KKN Mubalig Hijrah UAD Adakan Gebyar Festival Anak Sholeh di Rongkop, Gunungkidul

29/04/2022/in Terkini /by Ard

Gebyar Festival Anak Sholeh di Rongkop, Gunungkidul oleh KKN Mubalig Hijrah Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mubalig Hijrah Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang ditugaskan di Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul, dalam rangka bulan suci Ramadan mengadakan kegiatan dengan tema “Gebyar Festival Anak Sholeh”.

Berbagai lomba yang berlangsung selama 21 hingga 24 Maret 2022 itu melibatkan serta diikuti enam Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) di beberapa desa. Antara lain Desa Kemesu, Duwet, Semugih, Purworejo Semugih, Karang Wetan, dan Pucanganom.  Terdapat empat cabang lomba yaitu lomba pidato, lomba membaca Al-Qur’an dari surah Al-Baqarah ayat 183–184, lomba azan, dan yang terakhir lomba hafalan surah An-Naas sampai dengan surah Al-Zalzalah. Kegiatan ini diikuti oleh anak-anak dari berbagai kalangan usia mulai dari 5 sampai 12 tahun.

“Acara ini merupakan salah satu bentuk mengembangkan potensi anak-anak TPA yang sudah lama tidak melaksanakan lomba, juga sebagai kegiatan untuk meningkatkan perkembangan dari pembelajaran mereka di TPA,” tutur Rendi Herinarso, mahasiswa Fakultas Agama Islam UAD yang tergabung dalam KKN Mubalig Hijrah Kecamatan Rongkop.

Dengan diadakannya kegiatan Gebyar Festival Anak Sholeh tersebut diharapkan mampu menjadi penunjang semangat dan sisi perkembangan diri anak TPA, khususnya pada rasa daya saing untuk meningkatkan potensi yang dimiliki masing-masing anak. Tentunya dalam bidang keagamaan. (wid)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/gebyar-anak-soleh-1.jpg 1406 2500 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-04-29 08:23:582022-04-29 08:23:58KKN Mubalig Hijrah UAD Adakan Gebyar Festival Anak Sholeh di Rongkop, Gunungkidul

IMM JPMIPA Adakan Nobar Sang Pencerah dan Buka Bersama

27/04/2022/in Terkini /by Ard

Nobar film Sang Pencerah dan Buka Bersama IMM JPIMA Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (F0t0: Istimewa)

Peran Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sebagai salah satu organisasi otonom (ortom) di perguruan tinggi yaitu sebagai pelangsung dalam menciptakan dan merawat kader Persyarikatan Muhammadiyah yang religius, berintelektual, dan humanis. Salah satunya dengan mengenalkan lebih dalam tentang Muhammadiyah.

Pada Sabtu, 24 April 2022, Pimpinan Komisariat (PK) IMM Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (JPMIPA) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melalui bidang Seni dan Olahraga (SBO) menyelenggarakan nonton bareng film Sang Pencerah sekaligus buka bersama, yang berlangsung di Kampus II Unit B UAD. Aliya Hanifah selaku panitia acara dan anggota bidang SBO IMM JPMIPA menyampaikan bahwa kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka mengenalkan kepada kader IMM khususnya JPMIPA tentang sejarah berdirinya Muhammadiyah melalui film Sang Pencerah, sekaligus ajang silaturahmi antarkader dengan PK.

“Dengan terselenggaranya acara ini, kami berharap para kader IMM khususnya JPMIPA dapat mengenal lebih dalam tentang Muhammadiyah, meningkatkan intelektualitas kader, serta tumbuh rasa kekeluargaan dalam IMM JPMIPA,” ujarnya saat diwawancara melalui pesan WhatsApp.

“Untuk kegiatan selanjutnya, kami akan melaksanakan kunjungan ke Masjid Gedhe Kauman dan Langgar Kidul, agar para kader dapat mengamati secara langsung napak tilas sejarah berdirinya Muhammadiyah, sehingga tidak hanya melalui film saja. Selanjutnya, mereka bisa mendalami lebih jauh tentang Muhammadiyah,” tutup Aliya. (guf)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Nobar-film-Sang-Pencerah-dan-Buka-Bersama-IMM-JPIMA-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-scaled.jpg 1920 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-04-27 08:31:112022-04-27 08:31:11IMM JPMIPA Adakan Nobar Sang Pencerah dan Buka Bersama

KSPM UAD Dorong Mahasiswa Pahami Dunia Pasar Modal dan Investasi

26/04/2022/in Terkini /by Ard

Keynote Speaker Agnes Sindhunita Kusumastuti pada acara webinar yang digelar oleh KSPM Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Eka Marcella)

Seiring maraknya usaha dalam pengembangan pasar modal, Kelompok Studi Pasar Modal Universitas Ahmad Dahlan (KSPM UAD) berkolaborasi dengan FAC Securitas dan Bursa Efek Indonesia (BEI) Yogyakarta, menggelar webinar pada 21 April 2022 secara daring melalui platform Zoom Meeting dengan mengusung tema “Money Management Strategy and Investing for Gen Z”.

Bincang virtual yang diikuti oleh hampir 300 mahasiswa dari dalam maupun luar UAD ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang dunia pasar modal sekaligus memberikan motivasi kepada para peserta untuk bisa menjadi investor muda.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Dr. Salamatun Asakdiyah, M.Si., menyambut baik acara ini. Menurutnya, hal tersebut penting sekali terutama bagi mahasiswa yang ingin memperdalam pengetahuan tentang pasar modal dan investasi untuk kemudian dapat mengaplikasikan dan mengimplementasikannya.

Dalam webinar itu, hadir Keynote Speaker Agnes Sindhunita Kusumastuti yang merupakan Executive Trainer KP BEI Yogyakarta, serta narasumber yang kompeten di bidangnya yaitu Hery Gunawan Muhamad, S.IP., M.E., CES., yang merupakan Kepala Divisi Syariah FAC Sekuritas.

“Jumlah emiten atau perusahaan yang sudah tercatat di BEI per tanggal 20 April 2022 sebanyak 783 perusahaan. Dari situ kita ketahui bersama bahwa banyak sekali perusahaan-perusahaan yang bisa kita miliki bisnisnya. Jadi, daripada hanya menjadi konsumen, kita ternyata bisa menjadi pemilik perusahaan dengan cara membeli sahamnya,” papar Agnes.

Senada dengan Agnes, Hery pun menyampaikan hal yang sama. Ia kemudian memaparkan pengetahuan terkait manajemen keuangan dan investasi, yang di dalamnya membahas tentang perencanaan keuangan hingga cara, syarat, dan strategi investasi yang baik dan benar.

Setiap peserta terlihat sangat antusias dalam mengikuti webinar ini, terlihat dari banyaknya peserta yang mengajukan pertanyaan menarik yang kemudian ditanggapi secara langsung oleh narasumber. (eka)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Keynote-Speaker-Agnes-Sindhunita-Kusumastuti-pada-acara-webinar-yang-digelar-oleh-KSPM-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Eka-Marcella.jpg 653 1279 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-04-26 08:55:372022-04-26 08:55:37KSPM UAD Dorong Mahasiswa Pahami Dunia Pasar Modal dan Investasi

Tingkatkan Semangat Santri, Persada UAD Gelar Tablig Akbar

26/04/2022/in Terkini /by Ard

Penyerahan hadiah pemenang lomba dalam rangkaian Gebyar Anak Sholeh Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Laela)

Pesantren Mahasiswa Ahmad Dahlan (Persada) menyelenggarakan tablig akbar dalam rangka meningkatkan semangat santri di sepuluh hari terakhir Ramadan. Minggu, (24-04-2022), acara tersebut berlangsung secara luring di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan tayang melalui kanal YouTube Persada UAD TV. Tablig akbar merupakan acara lanjutan dari Gebyar Anak Sholeh sehingga tema yang di angkat yaitu “Indahnya Ramadan Bersama Persada Raih Keberkahan”.

Hadir Wuntat Wawan Sembodo, S.Ag. selaku pemateri sekaligus Ketua Bidang Dakwah dan Sosial Yayasan SPA Indonesia, yang kini kerap juga dikenal sebagai pendongeng nasional. Sebanyak 150 partisipan membersamai acara tersebut yang terdiri atas jamaah umum, adik-adik TPA binaan Persada, dan pendamping.

“Selain menjaga silaturahmi, kami mengundang pemateri luar biasa untuk meningkatkan semangat belajar adik-adik TPA dengan metode yang menarik. Metode belajar sambil bermain tidak akan membosankan untuk anak usia dini dengan harapan materi yang disampaikan mudah diserap,” tutur Elke Aulia selaku pembawa acara.

Acara berlangsung meriah selama empat jam penuh dengan antusias partisipan. Penyampaian materi terkait turunnya Al-Qur’an dengan kekhasan dongeng membuat adik-adik TPA terbawa suasana alur cerita. Terlebih dengan adanya hadiah yang disediakan panitia menambah semangat para santri menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan.

“Hadiah yang disediakan berjumlah sepuluh. Lima khusus untuk santri-santri TPA dan lima lainnya untuk jamaah umum. Hadiah ini terdiri atas berbagai macam alat tulis, botol air minum, payung, dan masih banyak lagi. Maka dari itu, dimohon untuk tidak menjawab sebelum dipersilakan,” jelas Elke Aulia

Kemudian, Ustaz Budi Jaya Putra, S.Th.I., M.H. selaku wakil mudir Persada menyampaikan harapannya, “Dengan terlaksananya tablig akbar ini semoga dapat meningkatkan semangat adik-adik TPA dalam belajar, semoga menjadi putra-putri saleh salehah, kebanggaan keluarga. Yang belum mendapat juara jangan bersedih dan rendah hati, masih ada kesempatan di tahun depan untuk mencoba kembali.” (Ela)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ust-Andika-kiri-beserta-pemenang-lomba-Foto-Laela-scaled.jpg 1707 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-04-26 08:39:542022-04-26 08:39:54Tingkatkan Semangat Santri, Persada UAD Gelar Tablig Akbar

Meraih Kemuliaan Malam Lalatulqadar

25/04/2022/in Terkini /by Ard

Kajian Islam tentang Lailatulqadar oleh IMM FTI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Laela)

Minggu, 24 April 2022, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan kajian Islam. Acara ini merupakan agenda dari bidang Tablig dan Kajian Keislaman (TKK) IMM FTI dengan tujuan menjalin silaturahmi para kader, belajar bersama dalam kajian Islam, serta senantiasa mengisi waktu luang dengan hal-hal yang bermanfaat.

Berlangsung selama dua jam melalui platform Google Meet, dalam acara itu hadir Ustaz Budi Jaya Putra, S. Th.I., M.H. selaku pemateri. Pimpinan Komisariat IMM FTI dan kader 2021 ikut serta membersamai kajian jelang buka puasa tersebut. Dalam pemaparannya, Ust. Budi Jaya Putra membahas mengenai kemuliaan malam Lalatulqadar begitu pula dengan tanda-tandanya.

“Malam Lalatulqadar adalah malam yang dinantikan semua orang karena begitu besar keutamaannya. Oleh karena itu, waktu turunnya malam Lalatulqadar dirahasiakan oleh Allah di sepuluh malam terakhir agar umat Islam bersungguh-sungguh meraih kemuliaan tersebut. Malam tersebut digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan, dijelaskan secara langsung dalam surah Al-Qadr,” paparnya.

Berkaitan dengan itu, ia menjelaskan bahwa Rasulullah saw. menyibukkan diri beribadah, berbuat kebaikan, menebar kebermanfaatan, serta mengistimewakan sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan dengan iktikaf, mendekatkan diri kepada Allah Swt. Sehingga sebagai seorang muslim, wajib bagi kita mengetahui keutamaan malam Lalatulqadar untuk menambahkan semangat beribadah di bulan penuh keberkahan ini.

“Dari sepuluh malam terakhir di bulan suci Ramadan, apakah ada ciri khusus dari malam Lalatulqadar itu sendiri? Karena melihat aktivitas masing-masing pribadi yang tidak menentu sehingga berdampak pada kurang maksimal dalam iktikaf,” tanya salah seorang kader.

“Tidak ada yang mengetahui datangnya malam Lalatulqadar, tetapi hadirnya dapat kita rasakan. Malam Lalatulqadar adalah malam yang sejuk tidak panas dan tidak dingin, di pagi harinya cahaya mentari lembut dan berwarna merah, matahari tersipu malu terbit sehingga sinarnya menghangatkan. Ciri tersebut dapat kita rasakan, tetapi tidak bisa kita pastikan. Lalatulqadar bukan hanya didapatkan oleh mereka yang beriktikaf saja, orang yang melakukan aktivitas lain pun selagi dalam hal kebaikan akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Oleh karena itu, senantiasa kita manfaat sepuluh hari terakhir Ramadan dengan berbuat baik semaksimal mungkin,” jawabnya. (Ela)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pemateri-Kajian-Islam-Ust-Budi-Jaya-Putra-Kanan-1-Meraih-kemuliaan-malam-lailatul-qadr-Foto-Laela.jpg 565 1355 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-04-25 08:40:232022-04-25 08:40:23Meraih Kemuliaan Malam Lalatulqadar

KOPMA UAD Gelar Pelatihan Dasar Marketplace

25/04/2022/in Terkini /by Ard

Yoga Aria dalam acara Pelatihan Dasar Marketplace KOPMA Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Tsabita)

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Koperasi Mahasiswa (KOPMA) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan acara dengan tajuk Pelatihan Dasar Marketplace pada Minggu, 24 April 2022 secara daring melalui Zoom Meeting. Mengusung tema “Mengoptimalkan Penjualan di Shopee dengan Mudah, Praktis, dan Kreatif”, Yoga Aria, selaku salah satu tim internal Shopee, hadir sebagai pembicara dalam kesempatan kali ini.

Dewasa ini, Shopee telah menjelma menjadi platform penjualan digital terbesar di kawasan Asia Tenggara. Pasarnya mencakup beberapa negara besar seperti Indonesia, Singapura, Malaysia, Vietnam, Thailand, Filipina, dan Taiwan. Berdiri sejak 2015, Shopee terus berinovasi dengan mengembangkan berbagai fitur yang memudahkan penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi.

Berdasarkan data yang dipaparkan oleh Yoga, Indonesia menjadi negara dengan angka transaksi terbesar di Shopee. Menurutnya, hal ini terjadi lantaran mayoritas masyarakat Indonesia cenderung konsumtif dalam berbelanja. “Banyak dari kita yang suka sekali membeli tanpa berpikir panjang tentang kegunaan produk tersebut. Istilah gampangnya adalah latah belanja,” terang Yoga.

Hingga saat ini, terdapat kurang lebih 33,27 juta total pengguna aktif harian Shopee. Jika dilihat dengan jeli, hal tersebut jelas menjadi sebuah peluang besar bagi pelaku usaha untuk memaksimalkan penjualan produknya melalui platform daring. Tren berbelanja secara daring telah meluas di masyarakat terlebih sejak adanya pandemi yang mengharuskan kita mengurangi kontak dengan orang lain. Hampir 90 persen kegiatan dilakukan di rumah, termasuk transaksi jual beli. Bagi para pedagang, berjualan daring memiliki beberapa keuntungan seperti dapat menjangkau pembeli baru, menambah pendapatan baru, distribusi lebih luas dengan jasa kirim, dan fleksibel waktu serta tenaga.

Belakangan Shopee meluncurkan program baru dengan tajuk Kampus UMKM Shopee yang bertujuan untuk membimbing para pedagang dalam optimalisasi penjualan produk mereka. Di Yogyakarta sendiri, program ini bisa diakses oleh siapa saja yang berminat secara luring dan berlokasi satu area dengan Dinas Koperasi dan UMKM DIY yaitu di Jalan HOS Cokroaminoto No.162.

Untuk menarik minat pembeli agar langsung mengklik produk tanpa pikir panjang, Yoga menekankan beberapa poin penting yang harus dijadikan acuan. Mereka adalah spesifikasi produk (fitur dan model), manfaat dan keunggulan produk (berkaitan dengan kualitas), serta harga produk yang kompetitif. Di samping itu, penjual juga harus memperhatikan hal-hal seperti nama produk, foto produk, dan deskripsi produk. Untuk nama produk, gunakan yang relevan sehingga pembeli bisa menemukan produk dengan mudah. Format yang patut diaplikasikan adalah sebagai berikut, Merek ‒ Nama atau Model Produk ‒ Spesifikasi, contohnya adalah Maspion Setrika Listrik HA-110. Lalu berkaitan dengan foto produk, maksimalkan dengan foto yang jelas dan menarik minat pembeli. Terakhir, deskripsi produk harus ditulis secara rinci dan bersifat informatif.

Dengan diadakannya Pelatihan Dasar Marketplace oleh KOPMA UAD ini, harapannya mahasiswa mendapat perspektif baru tentang bagaimana cara mengelola usaha agar optimal lewat platform Shopee. Sebagai tindak lanjut, para peserta pelatihan kemudian diberikan tugas untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama sesi pemaparan materi dengan dimonitor oleh Yoga secara langsung selaku orang yang berkecimpung langsung di Shopee. (tsa)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Yoga-Aria-dalam-acara-Pelatihan-Dasar-Marketplace-KOPMA-UAD-Foto-Tsabita.jpg 741 1301 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-04-25 08:25:142022-04-25 08:25:14KOPMA UAD Gelar Pelatihan Dasar Marketplace

UAD Adakan Sosialisasi Beasiswa Pendidikan Indonesia

23/04/2022/1 Comment/in Terkini /by Ard

Dr. Abdul Kahar, M.Pd. Kepala Puslapdik Kemdikbudristek RI, pembicara Sosialisasi Beasiswa Pendidikan Indonesia di UAD (Foto: Yosita)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan kegiatan “Sosialisasi Beasiswa Pendidikan Indonesia”. Acara digelar pada Selasa, 19 April 2022, secara daring melalui kanal YouTube Universitas Ahmad Dahlan juga secara luring bertempat di Aula Islamic Center Kampus IV UAD.

Hadir sebagai narasumber Dr. Abdul Kahar, M.Pd. selaku Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) RI. Sosialisasi dipandu oleh Nur Arina Hidayati, M.Sc. selaku moderator yang juga sebagai Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan.

Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia Dr. Norma Sari, S.H., M.Hum. dalam sambutannya mengungkapkan, adanya sosialisasi yang sangat bermanfaat ini harapannya sebanyak mungkin dosen dapat mengakses beasiswa tersebut.

Seperti yang diketahui, Pusat Pembiayaan Pendidikan bukan hanya mengampu beasiswa untuk perguruan tinggi saja, tetapi hampir semua jenis bantuan yang ada di Kemdikbudristek seluruhnya dipusatkan di Puslapdik. Kaitannya dengan itu, Kahar mengatakan, beasiswa berprestasi terdapat tiga skema di dalamnya. Pertama, prestasi talenta yaitu diambil dari juara-juara terbaik dua puluh perguruan tinggi terbaik dunia. Kedua, prestasi nasional, yaitu diambil dari juara-juara olimpiade dan sebagainya. Ketiga, Beasiswa Indonesia Maju (BIM) yaitu diambil dari anak-anak SMA yang dibina sampai mendapatkan kampus terbaik di dunia.

Terakhir, Kahar menyampaikan harapannya, “Kami sangat berharap semoga tahun ini teman-teman dari UAD banyak yang memperoleh kesempatan beasiswa pendidikan Indonesia, sehingga peningkatan sumber daya manusia di UAD dapat makin baik lagi,” pungkasnya. (Yos)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Abdul-Kahar-M.Pd_.-Kepala-Puslapdik-Kemdikbudristek-RI-menjadi-pembicara-Beasiswa-Pendidikan-Indonesia-di-UAD-Foto-Yosita.jpg 540 960 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-04-23 09:15:122022-04-23 09:15:12UAD Adakan Sosialisasi Beasiswa Pendidikan Indonesia
Page 5 of 9«‹34567›»

TERKINI

  • IMM FEB UAD Gelar Pelatihan BETA05/06/2025
  • IMM PBII Gelar Diskusi Sigma dalam Semarak DAD 202505/06/2025
  • IMM Buya Hamka UAD Adakan Kegiatan Ngaji Berfaedah dan Al-Kahfi Day05/06/2025
  • Berinovasi Melalui Seminar Nasional “Innovation in Action”05/06/2025
  • Sumpah Dokter Periode II FK UAD 2025 Luluskan Dokter Baru05/06/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa FK UAD Raih Juara 3 Nasional Solo Pop Porseni 202504/06/2025
  • Kejutan Manis Tim Futsal UAD: Raih Juara 1 TUN FC 202504/06/2025
  • UKM Basket Putra UAD Juara 1 pada Kompetisi GBC 202504/06/2025
  • Mahasiswa UAD Juara 2 Lomba Desain Nasional03/06/2025
  • Mahasiswa FAI UAD Raih Juara 3 Lomba Qiroatul Akhbar02/06/2025

FEATURE

  • Memahami Social Media Insight05/06/2025
  • Menerapkan Flipped Classroom untuk Menjadi Guru Profesional05/06/2025
  • Kisah Asna Adira: Atasi Kendala Skripsi hingga Raih Predikat Lulusan Terbaik05/06/2025
  • Pentingnya Memahami Tantangan dan Tanggung Jawab Guru05/06/2025
  • AI dan Etika Menulis Ilmiah05/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top