• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Tim BISMA UAD Raih Juara I di PIMTANAS Berkat Inovasi Sorgum Bar

30/11/2024/in Prestasi /by Ard

Tim Program Studi Bisnis Jasa Makanan (BISMA) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Nurul)

Tim Program Studi Bisnis Jasa Makanan (BISMA) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang diketuai oleh Astrid Silpa Ivanka dan beranggotakan Fani Melani serta Nurul Syamsiyah, berhasil meraih juara I dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Tingkat Nasional (PIMTANAS) 2024. Prestasi ini diraih berkat inovasi sorgum bar, makanan ringan sehat berbasis sorgum yang dirancang untuk membantu mengontrol kadar gula darah dan memenuhi kebutuhan nutrisi seimbang.

Astrid menjelaskan bahwa keunggulan sorgum bar terletak pada kandungan nutrisi yang kaya akan serat dan antioksidan, sifatnya yang ramah lingkungan, serta inovasinya yang menjawab kebutuhan masyarakat, khususnya penderita diabetes. “Sorgum adalah tanaman yang tahan kekeringan dan lebih ramah lingkungan dibandingkan serealia lainnya. Dengan produk ini, kami tidak hanya ingin memberikan manfaat kesehatan tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan,” jelasnya.

Proses persiapan tim mencakup riset mendalam tentang manfaat sorgum, pengembangan produk dengan berbagai uji coba, serta pengumpulan umpan balik untuk penyempurnaan. Tim juga mempersiapkan presentasi dengan strategi komunikasi yang efektif guna memikat perhatian juri.

Akan tetapi, perjalanan menuju kemenangan tidak tanpa tantangan. Persaingan ketat dari peserta lain dan tuntutan manajemen waktu menjadi kendala utama. “Kami mengatasi hal ini dengan menonjolkan keunggulan produk berbasis riset kesehatan serta membagi tugas secara efektif di antara anggota tim,” ungkap Astrid.

Inovasi ini memberikan dampak besar bagi masyarakat, khususnya dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya makanan sehat. Selain itu, sorgum bar diharapkan mampu memberdayakan petani lokal dengan meningkatnya minat terhadap sorgum sebagai bahan baku. “Kami ingin produk ini tidak hanya dikenal sebagai inovasi, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi masyarakat luas,” tambahnya.

Astrid berpesan kepada mahasiswa FEB UAD untuk terus berani berinovasi. “Jangan takut mencoba hal baru. Manfaatkan setiap peluang untuk menerapkan teori dalam praktik nyata dan jadikan karya kita bermanfaat bagi masyarakat,” pesannya.

Prestasi gemilang ini menjadi bukti nyata dedikasi dan kerja keras tim BISMA FEB UAD dalam menciptakan inovasi yang tidak hanya meraih penghargaan tetapi juga membawa dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. (Eka)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Tim-Program-Studi-Bisnis-Jasa-Makanan-BISMA-Fakultas-Ekonomi-dan-Bisnis-FEB-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Nurul.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-11-30 21:26:412024-11-30 21:26:41Tim BISMA UAD Raih Juara I di PIMTANAS Berkat Inovasi Sorgum Bar

Mahasiswa FK UAD Raih Juara III Nasional Lomba Poster Publik pada MINERFA 2024

30/11/2024/in Prestasi /by Ard

Juara III Lomba Poster Publik Nasional oleh Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada MINERFA. (Dok. Shaldan Bayu Yuska)

Mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yaitu Wildan Fandi Farihan, Khaliza Malihah Hakiki, dan Shaldhan Bayu Yuska, berhasil meraih juara III cabang lomba poster publik pada Medical Competition and Fair of Anatomy and Physiology (MINERFA) 2024 di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang, Sumatra Barat.

Persiapan lomba membutuhkan waktu kurang lebih sebulan. Hal ini dimulai dari pembuatan desain dan konten poster sampai dengan pengumpulan karya, dilanjutkan dengan pengumuman babak penyisihan. Dua minggu setelah itu, tim melakukan persiapan intensif untuk final lomba poster publik.

Tak hanya persiapan yang matang, bimbingan dosen pun turut melancarkan perolehan prestasi pada lomba ini. Mereka diberi masukan dan saran oleh dr. Nuni Ihsana, M.Biomed., dr. Dewi Yuniasih, M.Sc., dan dr. Ario Tejosukmono, M.Biomed. Para dosen pembimbing berpesan bahwa lomba tidak hanya untuk memperoleh kemenangan tetapi juga untuk mencari pengalaman dan pelajaran.

“Kemenangan merupakan bonus, dan yang utama adalah usaha serta pengalaman,” kata dosen pembimbing. Setelah menang, dosen pembimbing merasa sangat bangga dan berharap agar para mahasiswa berprestasi ini membagikan pengalamannya dengan mahasiswa lainnya.

Shaldhan Bayu Yuska mengungkapkan rasa senangnya. “Kami sangat senang karena berkesempatan mengikuti lomba MINERFA ini dan bahkan bisa lolos sampai ke final dan meraih juara III. Sejujurnya, kami baru pertama kali mengikuti lomba poster, informasi lomba pun hanya bermodal dari mencari-cari di internet. Namun, kami berusaha berkreasi maksimal dan alhamdulillah lolos ke babak final. Kami juga memperoleh banyak pengalaman dan pembelajaran, dari yang awalnya kami tidak ada gambaran mengenai lomba poster, menjadi sebuah pengalaman berharga. Kami pun mendapat banyak inspirasi dari teman-teman finalis lainnya yang juga tak kalah hebat dan kreatif.” (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Juara-III-Lomba-Poster-Publik-Nasional-oleh-Mahasiswa-Fakultas-Kedokteran-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-pada-MINERFA.-Dok.-Shaldan-Bayu-Yuska.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-11-30 20:02:422024-11-30 20:02:42Mahasiswa FK UAD Raih Juara III Nasional Lomba Poster Publik pada MINERFA 2024

Cerita Alumnus Teknik Elektro UAD Raih Beasiswa MEXT ke Jepang

30/11/2024/in Feature /by Ard

Syahid Al Irfan Alumni Teknik Elektro Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Raih Beasiswa MEXT ke Jepang (Dok. Syahid)

Syahid Al Irfan, alumnus Program Studi Teknik Elektro Universitas Ahmad Dahlan (UAD) angkatan 2015 yang lulus pada 2019, kini melanjutkan studi S-2 di Fakultas Software and Information Science, Iwate Prefectural University, Jepang. Ia berhasil meraih beasiswa prestisius MEXT University to University (U to U), yang memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi dunia akademik di Negeri Sakura. Keberhasilan ini tak lepas dari persiapan matang dan strategi yang ia jalankan sejak masa kuliah.

Menurut Syahid, salah satu kunci utama untuk mendapatkan beasiswa U to U adalah kemampuan bahasa Inggris. Ia menyarankan agar mahasiswa membiasakan diri menggunakan bahasa Inggris di bidang yang mereka sukai, seperti gim atau novel, untuk meningkatkan kenyamanan dan kelancaran. Selain itu, kemampuan komunikasi yang baik dengan dosen atau profesor sangat penting, terutama untuk berdiskusi mengenai topik riset.

“Jangan malu meminta ikut serta dalam penelitian dosen jika memiliki waktu fleksibel,” kata Syahid. Ia juga menekankan pentingnya mencari tahu topik penelitian dosen sebelum mendiskusikannya dan membawa materi pendukung yang relevan, sekecil apa pun itu.

Syahid berbagi pengalaman bahwa topik riset yang dipilih untuk S-2 atau S-3 sebaiknya relevan dengan penelitian profesor yang dituju. Informasi ini dapat diperoleh melalui publikasi ilmiah terakhir atau situs resmi universitas. “Contohnya, jika seorang profesor meneliti pengaruh suhu ruangan terhadap kemampuan siswa belajar, mahasiswa bisa mencari penelitian serupa di Google Scholar untuk memperkaya diskusi,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa langkah ini menunjukkan keseriusan dan kesungguhan calon mahasiswa dalam berkontribusi pada penelitian profesor tersebut.

Selain itu, Syahid menggarisbawahi pentingnya memahami makna mendapatkan beasiswa. “Beasiswa adalah dukungan untuk menjadi versi terbaik dari diri kita,” ungkapnya. Oleh karena itu, pelamar harus menunjukkan potensi mereka secara nyata, bukan sekadar terlihat dari luar. Ia juga menyebutkan beberapa persyaratan yang dulu ia perlukan, seperti sertifikat TOEIC, sertifikat konferensi atau lomba internasional, serta Research Plan yang sesuai dengan topik profesor yang dituju.

Syahid berharap pengalamannya bisa menginspirasi mahasiswa UAD lainnya untuk meraih peluang serupa. Ia mendorong mereka untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin, baik dari segi akademik maupun komunikasi, dan untuk tidak ragu mengejar mimpi studi ke luar negeri. “Kesempatan itu ada, tinggal bagaimana kita memanfaatkannya dengan maksimal,” tutupnya. (Dilla)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Syahid-Al-Irfan-Alumni-Teknik-Elektro-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Raih-Beasiswa-MEXT-ke-Jepang-Dok.-Syahid.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-11-30 19:05:212024-11-30 19:05:21Cerita Alumnus Teknik Elektro UAD Raih Beasiswa MEXT ke Jepang

Mahasiswa Fisika dan Teknik Industri UAD Lolos LKTI Nasional

30/11/2024/in Prestasi /by Ard

Mahasiswa Fisika dan Teknik Industri Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Lolos LKTI Nasional yang Diselenggarakan PPIPM UNP (Dok. Istimewa)

Unit Kegiatan Pusat Pengembangan Ilmiah dan Penelitian Mahasiswa Universitas Negeri Padang (PPIPM UNP) menyelenggarakan Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Tingkat Nasional Event Tulis Ilmiah dan Hak Cipta Kreatif (ETIC) 2024. Banyak mahasiswa dari berbagai universitas ikut berpartisipasi, beberapa di antaranya dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Sabella Anthing Melati dari Program Studi Fisika serta Bangkit Ardiansyah dan Bayu Aji dari Program Studi Teknik Industri UAD berhasil melaju ke babak nasional. Mereka akhirnya mengikuti kompetisi ini di Padang, Sumatra Barat.

“Tema karya kami adalah teknologi, dengan mengangkat permasalahan krisis air bersih di Nusa Tenggara Timur (NTT). Kami menginisiasi sistem gabungan antara capacitive deionization (cdi), reverse osmosis (ro), dan energi terbarukan solar cell,” tutur Sabella.

Ia mengatakan, di dalam prosesnya, hanya dirinya dan Bangkit yang berangkat dikarenakan ada beberapa kendala sehingga Bayu Aji tidak bisa berangkat bersama mereka. “Perjuangannya pasti ada senang dan susahnya, apalagi waktu itu berbarengan dengan kegiatan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) di Gunungkidul dan kebetulan saya ada ide tentang teknologi yaitu sistem filtrasi air laut. Dari situ kami mulai mengerjakan proposal dan menyusun prototipe produknya.”

Sabella mengungkapkan perasaan leganya setelah menjalani sesi presentasi dikarenakan kerja keras dirinya dan tim dapat mengantarkannya untuk berlabuh di event nasional ini. (Rini)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-Fisika-dan-Teknik-Industri-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Lolos-LKTI-Nasional-yang-Diselenggarakan-PPIPM-UNP-Dok.-Istimewa.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-11-30 11:31:582024-11-30 11:31:58Mahasiswa Fisika dan Teknik Industri UAD Lolos LKTI Nasional

IMM FAI UAD Gandeng PCLN IMM Arab Saudi dan Eropa Adakan International Scholarship Talkshow

30/11/2024/in Terkini /by Ard

International Scholarship Talkshow oleh PK IMM FAI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok IMM FAI UAD)

Pengurus Komisariat (PK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses menggelar International Scholarship Talkshow, yang berkolaborasi dengan Pimpinan Cabang Luar Negeri (PCLN) IMM Arab Saudi dan PCLN IMM Eropa. Acara digelar pada Kamis, 14 November 2024, secara daring melalui Zoom Meeting dan dihadiri oleh para IMMawan dan IMMawati.

Pemateri pertama adalah IMMawan Muhammad Thariq Muttaqin selaku ketua umum PCLN IMM Arab Saudi dan merupakan mahasiswa Universitas Islam Madinah. Untuk pemateri kedua yaitu IMMawati Brilliant Windy Khairunnisa selaku sekretaris bidang organisasi PCLN IMM Eropa. Ia merupakan mahasiswa Khazar University Azerbaijan sekaligus penerima Nailakhanim Scholarship Awardee.

Ketua PK IMM FAI UAD, Daffa Nur Fauzi, menjelaskan bahwa acara gelar wicara dibentuk untuk menyemarakkan Musyawarah Komisariat (Musykom) yang memang sudah berada di akhir periode. Dengan diadakannya acara ini, semoga banyak kader yang terinspirasi untuk mengenyam pendidikan di luar negeri guna mencerahkan bangsa. Harapan untuk ke depannya, acara tidak hanya digelar daring tetapi dapat diadakan secara luring dengan diskusi yang lebih panjang.

Muhammad Thariq selaku pemateri menyampaikan terkait keuntungan menuntut ilmu di Arab Saudi, yakni Arab merupakan negeri para Nabi dan Rasul, bahasa Arab sebagai bahasa resmi merupakan bahasa Al-Qur’an, dapat belajar langsung dengan pusat ilmu Islam, dan referensi keilmuan Islam terlengkap.

Brilliant selaku pemateri kedua pun menjelaskan beberapa peluang beasiswa di daerah Eropa Timur. Beberapa di antaranya adalah Nailakhanim Foundation Scholarship, Heydar Aliyev Foundation Scholarship, dan SSU Bright Future Scholarship. Harapannya, para mahasiswa menjadi tertarik untuk menempuh beasiswa seperti dirinya sehingga menambah pengalaman dalam belajar. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/International-Scholarship-Talkshow-oleh-PK-IMM-FAI-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok-IMM-FAI-UAD-1.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-11-30 10:00:442024-11-30 10:00:44IMM FAI UAD Gandeng PCLN IMM Arab Saudi dan Eropa Adakan International Scholarship Talkshow

Bayu Aji, Angkat ‘Innovative Biotechnology’ di Pilmapres FTI UAD

30/11/2024/in Terkini /by Ard

Bayu Aji, mahasiswa Program Studi Teknik Industri Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Bayu)

Bayu Aji, mahasiswa Program Studi Teknik Industri Universitas Ahmad Dahlan (UAD), berhasil meraih juara III dalam ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) Fakultas Teknologi Industri (FTI). Kompetisi ini berlangsung pada 13 November 2024 di Lantai 5 Gedung FTI UAD dan diikuti oleh mahasiswa dari berbagai program studi di FTI.

Motivasi Bayu untuk mengikuti Pilmapres adalah keinginannya untuk mengembangkan potensi diri dan membuktikan kemampuan di tingkat yang lebih tinggi. “Saya ingin menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain dan membawa nama baik universitas. Harapannya, saya dapat berkontribusi melalui gagasan kreatif yang relevan untuk masyarakat,” ujarnya.

Dalam kompetisi ini, Bayu mempresentasikan karyanya yang berjudul “Innovative Biotechnology”. Karya tersebut menawarkan solusi untuk mengatasi limbah cair atau air lindi (leachate) yang sering menjadi masalah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan. Air lindi tidak hanya menimbulkan bau tidak sedap tetapi juga berdampak buruk pada kesehatan masyarakat sekitar. Solusi yang diusulkan Bayu dirancang agar relevan dengan tujuan sustainable development goals (SDGs), khususnya pada pilar 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan), 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), dan 13 (Penanganan Perubahan Iklim).

Proses persiapan Pilmapres tidak mudah. Tantangan terbesar yang dihadapi Bayu adalah manajemen waktu antara kegiatan akademik, organisasi, dan persiapan lomba. Untuk mengatasinya, ia membuat jadwal harian yang terorganisir, memprioritaskan tugas, serta meminta bimbingan dari dosen dan kakak tingkat yang berpengalaman.

Pengalaman paling berkesan bagi Bayu selama proses Pilmapres adalah belajar untuk percaya diri saat presentasi dalam bahasa Inggris di depan juri yang kompeten. “Masukan dari mentor, dosen, dan pimpinan fakultas sangat membantu menyempurnakan gagasan kreatif saya. Saya jadi lebih terbuka terhadap perkembangan teknologi yang mendukung karya ini,” tambahnya.

Setelah meraih gelar juara III, Bayu berencana untuk terus mengembangkan karyanya agar dapat diimplementasikan di masyarakat. Ia juga menargetkan untuk berkompetisi di tingkat universitas, wilayah, hingga nasional. “Saya ingin terus belajar dan berkontribusi, terutama dalam forum SDGs, dengan memperkuat kemampuan bahasa Inggris dan memperdalam materi presentasi saya,” jelasnya.

Sebagai pesan untuk mahasiswa lain, Bayu mengatakan, “Jangan takut mencoba! Persiapkan diri dengan baik, fokuslah pada karya yang memiliki dampak positif bagi masyarakat, dan jangan ragu meminta bantuan dari dosen atau teman. Semangat dan konsistensi adalah kunci.” (Nfs)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Bayu-Aji-mahasiswa-Program-Studi-Teknik-Industri-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Bayu.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-11-30 08:21:582024-11-30 08:21:58Bayu Aji, Angkat ‘Innovative Biotechnology’ di Pilmapres FTI UAD

UAD Resmi Buka Program Doktoral Studi Islam

29/11/2024/in Terkini /by Ard

Visitasi Lapangan Pembukaan Program Studi Baru Doktor (S-3) Studi Islam Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. FAI UAD)

Setelah melalui berbagai tahapan pendirian doktoral, Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengumumkan pembukaan S-3 Studi Islam. Program doktoral resmi dibuka berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No. 1019 Tahun 2024. Hal ini tentu menjadikan UAD sebagai universitas swasta di Indonesia yang menawarkan program doktoral Studi Islam yang cukup langka, karena di kalangan Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) baru ada dua prodi S-3 Studi Islam, yaitu di Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatra Barat dan Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM), Malaysia.

Pendirian program doktoral Studi Islam merupakan bagian dari pengembangan akademik fakultas, terutama FAI UAD sejak berdiri pada tahun 1996 yang sejauh ini memiliki enam program studi yaitu Bahasa dan Sastra Arab (BSA), Ilmu Hadis, Perbankan Syariah (PBS), Pendidikan Agama Islam (PAI), dan Magister Pendidikan Islam (MPAI), serta S-3 Studi Islam.

Hadirnya program doktor ini juga turut mengakomodir dan merespons perkembangan keilmuan saat ini, yakni dirancang untuk menghasilkan lulusan doktor studi Islam inovatif, profesional, dan dedikatif mengabdi untuk bangsa serta umat manusia berdasarkan nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. Program pendidikan yang dirancang selama 6 semester diharapkan dapat melahirkan para doktor keislaman yang berkontribusi terhadap permasalahan bangsa dan umat Islam saat ini.

Dekan FAI UAD, Dr. Arif Rahman, S.Pd.I., M.Pd.I., menyatakan rasa syukurnya atas pencapaian ini. “Dengan kehadiran program doktor Studi Islam ini, saya mewakili keluarga besar FAI UAD merasa sangat bersyukur karena menjadi bagian penting dalam mengemban misi keilmuan baik secara filosofis, konseptual, maupun dalam tataran praktis. Kami pun sangat berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat mendorong pendirian program studi, baik level pimpinan sampai ke bawah, termasuk tim pendiri yang digawangi oleh Prof. Siswanto Masruri. Sejak awal ia telah mengawal inisiasi sampai terbitnya SK izin pendirian oleh Kementerian Agama.”

Ia juga berharap bahwa program studi S-3 Doktor Studi Islam FAI UAD diharapkan menjadi program studi yang terkemuka dan unggul dalam memperkuat khazanah ilmu-ilmu keislaman baik di tingkat lokal maupun global. Selain itu juga dapat turut serta melahirkan para pemikir, ilmuwan, dan pemimpin di masa mendatang yang berorientasi pada kepentingan bangsa serta umat berlandaskan pada moral (etik) dan ilmu (hikmah).

Program Doktoral Studi Islam menawarkan berbagai konsentrasi studi yang mencakup Muhammadiyah Studies (AIK); Text, Literature and Islamic Social Life; Contemporary Islamic Education and Sufism; Leadership and Political Islam; New Social Movements in Islam; Islamic Digital and Media; dan Islamic Law and Economy. Selain itu, FAI UAD akan mendatangkan para dosen dan peneliti dengan keahlian yang luas di bidang studi Islam, untuk memberikan pendidikan berkualitas tinggi bagi para mahasiswa.

Dengan dibukanya Program Doktoral Studi Islam ini, FAI UAD mengundang calon mahasiswa yang memiliki latar belakang akademik di bidang keislaman dan berkomitmen untuk mengembangkan kajian Islam dalam berbagai perspektif keilmuan. Pendaftaran untuk Program Doktoral Studi Islam dibuka dengan dua gelombang, yakni pada 1 November‒31 Desember 2024 dan 1 Januari‒28 Februari 2025. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Visitasi-Lapangan-Pembukaan-Program-Studi-Baru-Doktor-S-3-Studi-Islam-Fakultas-Agama-Islam-FAI-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-FAI-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-11-29 10:55:112024-11-29 10:55:11UAD Resmi Buka Program Doktoral Studi Islam

Jogja di Bawah Bayang-Bayang Miras: Bagaimana Seharusnya Sikap Kita?

29/11/2024/in Terkini /by Ard

Bimawa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) gelar seminar bertajuk “Miras dan Potensi Konflik Sosial dan Deklarasi Penolakan Miras di DIY” (Dok. BHP UAD)

Yogyakarta, minuman keras kini menjadi barang yang sangat mudah didapatkan, tak ubahnya seperti membeli es teh di angkringan pinggir jalan. Tidak hanya minuman oplosan lokal yang sudah lama menjadi sorotan karena dampaknya yang sering merenggut nyawa, kini minuman keras impor juga mulai beredar secara luas dengan kehadiran toko-toko khusus yang menjualnya secara terang-terangan. Fenomena ini menjadi lebih mencolok karena sebelumnya, minuman beralkohol hanya ditemukan di tempat-tempat tertentu seperti hotel, klub malam, minibar, supermarket, atau lokasi lain yang secara khusus melayani wisatawan

Saat ini, minuman keras mulai hadir di lingkungan yang lebih dekat dengan kehidupan masyarakat, bahkan di area pinggiran kota. Pola peredarannya menyerupai sistem waralaba yang berkembang pesat, seolah menormalkan kehadirannya di tengah masyarakat. Kondisi tersebut kian mengkhawatirkan karena muncul di saat sebagian besar masyarakat menunjukkan sikap yang semakin permisif terhadap permasalahan seperti ini, baik karena kurangnya kesadaran akan dampak negatifnya maupun karena lemahnya pengawasan.

Dalam upaya proaktif mencegah dampak buruk miras dan potensi konflik sosial yang ditimbulkannya, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melalui Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) menyelenggarakan seminar bertajuk “Miras dan Potensi Konflik Sosial dan Deklarasi Penolakan Miras di DIY” dilaksanakan di Ruang Amphitharium Kampus IV pada Senin, 25 November 2024. Seminar ini menghadirkan narasumber yaitu Dr. Iwan Setiawan, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY, yang membahas bahaya miras dan peran penting kita serta organisasi masyarakat Islam dalam menghadapinya.

Selain itu, Dr. Hadi Suyono, M.Si., dosen Psikologi UAD, menyajikan paparan mendalam mengenai dampak sosial peredaran miras dari perspektif psikologi sosial. Melalui kegiatan ini, UAD berkomitmen untuk berkontribusi aktif dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan kondusif bagi masyarakat.

Iwan dalam materinya menyampaikan bahwa situasi ini menimbulkan kegelisahan di kalangan para agamawan yang merasa bertanggung jawab untuk menyuarakan keprihatinan mereka terhadap dampak buruk peredaran minuman keras yang semakin tak terkendali. Mereka tidak hanya mengangkat isu ini sebagai persoalan moral, tetapi juga sebagai ancaman nyata terhadap kesehatan, tatanan sosial, dan keberlanjutan nilai-nilai luhur dalam kehidupan bermasyarakat.

Dalam upaya menyadarkan pemerintah dan masyarakat, para agamawan menekankan pentingnya tindakan bersama untuk mengatasi persoalan ini sebelum semakin banyak dampak negatif yang dirasakan. Mereka menyerukan penguasa untuk mengambil langkah tegas guna membatasi peredaran minuman keras dan meningkatkan pengawasan. Dengan mengutip kata-kata bijak dari puisi Rendra, mereka mengingatkan bahwa “orang-orang harus dibangunkan, kesaksian harus diberikan agar kehidupan tetap terjaga.” Pesan ini tidak hanya menjadi seruan moral, tetapi juga ajakan bagi seluruh elemen masyarakat untuk bangkit, bersikap proaktif, dan bersatu demi menjaga kehidupan yang lebih baik dan bermartabat.

Tidak kalah menarik, Hadi sebagai pemateri kedua turut memberikan poin-poin penting dalam seminar ini yang harus kita ketahui. Harapannya, kita mampu mengondisikan diri agar terhindar dari kelompok dan pergaulan yang salah, terlebih kita sebagai mahasiswa yang seharusnya mampu andil mengedukasi masyarakat selain dengan edukasi pada diri sendiri.

Beberapa poin pondasi teoretis identitas sosial sebagai faktor minuman keras dalam penyebab konflik sosial adalah sebagai berikut.

Identitas Diri dan Loyalitas terhadap Kelompok

Setiap individu memiliki kebutuhan untuk mempertahankan identitas diri yang berkaitan erat dengan kelompok tempat mereka bernaung. Dalam konteks konflik sosial yang dipicu oleh isu seperti peredaran minuman keras, anggota kelompok sering kali tampil membela kelompoknya ketika terjadi perselisihan dengan kelompok lain. Tindakan ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas, dengan harapan bahwa keberpihakan tersebut dapat mendatangkan penghargaan, baik dari anggota kelompok sendiri maupun dari pihak luar. Pembelaan ini sering kali tidak didasarkan pada pertimbangan objektif, melainkan semata-mata untuk memperkuat posisi kelompok dalam rangka menjaga reputasi atau status sosialnya.

Superioritas Kelompok dan Reaksi terhadap Ancaman

Kecenderungan untuk merasa bahwa kelompoknya lebih unggul dibandingkan kelompok lain dapat memicu konflik, terutama jika kelompok mereka merasa direndahkan atau diremehkan. Ketika kelompok tertentu menerima perlakuan yang dianggap sebagai ancaman terhadap martabat atau status mereka, reaksi yang muncul sering kali berupa serangan balik terhadap kelompok yang dianggap sebagai pelaku penghinaan. Sikap defensif ini dapat memperburuk hubungan antarkelompok, menciptakan lingkaran konflik yang sulit dihentikan.

Bias Kelompok dan Penilaian Tidak Objektif

Bias kelompok adalah salah satu penyebab utama munculnya konflik sosial. Anggota kelompok cenderung memandang kelompok mereka sendiri sebagai pihak yang selalu benar dan enggan mengakui kesalahan. Sebaliknya, kelompok lain sering kali dinilai secara negatif tanpa mempertimbangkan fakta atau bukti yang ada. Pola pikir ini menimbulkan pandangan hitam-putih, di mana kelompok sendiri dianggap superior, sementara kelompok lain dianggap sebagai sumber masalah. Ketidakmampuan untuk melihat perbedaan secara objektif ini semakin memperuncing konflik, terutama ketika isu seperti peredaran miras menjadi pemicu.

Perbandingan Sosial dan Polarisasi Kelompok

Identitas kelompok sering kali terbentuk melalui perbandingan dengan kelompok lain. Proses ini, meskipun wajar dalam dinamika sosial, dapat menjadi sumber perpecahan ketika perbedaan yang ada justru diperbesar dan digunakan untuk menegaskan superioritas kelompok tertentu. Alih-alih membangun hubungan yang harmonis, perbandingan semacam ini cenderung memperlebar jurang pemisah antarkelompok. Dalam kasus minuman keras, misalnya, perbedaan pandangan atau sikap terhadap miras dapat menjadi alasan untuk saling menjatuhkan, menciptakan ketegangan yang memicu konflik terbuka. (Lin)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Bimawa-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-gelar-seminar-bertajuk-Miras-dan-Potensi-Konflik-Sosial-dan-Deklarasi-Penolakan-Miras-di-DIY-Dok.-BHP-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-11-29 10:39:092024-11-29 10:39:35Jogja di Bawah Bayang-Bayang Miras: Bagaimana Seharusnya Sikap Kita?

KKN UAD dan Puskesmas Kotagede Berkolaborasi Cegah Anemia di Kalangan Remaja

29/11/2024/in Terkini /by Ard

KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Puskesmas Kotagede Berkolaborasi Cegah Anemia di Kalangan Remaja (Dok. KKN UAD)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif 94 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Unit I.C.3 bekerja sama dengan Puskesmas Kotagede 1 menggelar sosialisasi pencegahan anemia dan pemberian tablet tambah darah (TTD) pada Sabtu, 23 November 2024. Acara berlangsung di Pendopo Kajengan RW 10 Prenggan, Kotagede, Yogyakarta, dan diikuti oleh seluruh remaja putri di wilayah tersebut.

Sosialisasi ini bertujuan untuk mengedukasi remaja putri tentang pencegahan anemia, terutama melalui konsumsi tablet tambah darah. Narasumber acara, Dr. Nur Wahyuningsih, M.P.H., dari Puskesmas Kotagede 1, menjelaskan secara mendalam mengenai anemia, termasuk tanda-tanda, penyebab, dampak, serta cara mengatasinya.

“Tablet tambah darah mengandung ferro sulfat dan asam folat yang dapat meningkatkan kesehatan, kemampuan belajar, dan status gizi perempuan,” ujar Dr. Nur Wahyuningsih. Ia juga memaparkan bahwa remaja putri dianjurkan meminum satu tablet seminggu sekali, serta satu tablet sehari selama masa menstruasi.

Selain paparan materi, sesi tanya jawab membuka peluang peserta untuk berdiskusi mengenai masalah anemia yang dialami. Moderator acara, Kharismaningtyas Az-Zahra Putri dari Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar, serta koordinator kegiatan Tutut Puji Lestari dari Program Studi Kesehatan Masyarakat, turut mendukung jalannya acara yang berlangsung selama satu jam.

“Harapan kami, kegiatan ini dapat mendorong remaja putri untuk menjalani pola hidup sehat, mengurangi konsumsi makanan cepat saji, serta rutin meminum tablet tambah darah agar bebas dari anemia,” tambah Dr. Nur Wahyuningsih.

Kegiatan tersebut diharapkan menjadi langkah awal dalam menciptakan generasi sehat dan bebas anemia di wilayah RW 10 Prenggan. (doc/din)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-dan-Puskesmas-Kotagede-Berkolaborasi-Cegah-Anemia-di-Kalangan-Remaja-Dok.-KKN-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-11-29 10:25:352024-11-29 10:25:35KKN UAD dan Puskesmas Kotagede Berkolaborasi Cegah Anemia di Kalangan Remaja

BPI UAD Gelar Webinar Bertajuk Develop a Strong Research Question

29/11/2024/in Terkini /by Ard

Webinar Develop a Strong Research Question oleh BPI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Isah)

Bidang Publikasi Ilmiah (BPI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menunjukkan eksistensinya pada 22 November 2024. Webinar bertajuk “Develop a Strong Research Question’’ digelar dalam rangka meningkatkan kapasitas dosen maupun mahasiswa UAD dalam melakukan riset yang berkualitas. Kegiatan ini berlangsung sejak pukul 09.00‒10.30 WIB. Sebanyak 53 peserta dari berbagai program studi (prodi) turut berpartisipasi.

Pada kesempatan tersebut, Prof. Dr. Suryadi, M.Pd.I. dihadirkan sebagai narasumber. Ia merupakan salah satu guru besar di Fakultas Agama Islam (FAI) sekaligus pemenang Academic Leader (AL) tahun 2023. Ia mengungkapkan bahwa judul riset hanya berkaitan dengan ketentuan jumlah kata. “Rumusan masalah yang tajam pada latar belakang justru yang menjadi penilaian utama,” katanya.

Prof. Suyadi juga menyampaikan bahwa terdapat lima kata kunci yang bisa digunakan untuk menyusun rumusan masalah yang kuat yaitu statemen, tetapi, padahal, akibat, dan oleh karena itu. Guna mencari solusi terhadap permasalahan yang ada, peneliti bisa melakukan literature review.

Secara umum, tidak ada penelitian tanpa rumusan masalah. Pokok masalah menjadi urat nadi dalam sebuah penelitian dan publikasi ilmiah yang akan diuraikan jawabannya pada bagian hasil di setiap manuskrip. Sementara pembahasan (discussion) berisi perbandingan antara jawaban atas rumusan masalah yang diteliti dengan hasil yang ada di penelitian sebelumnya. Dalam realisasinya, fokus masalah bisa disesuaikan dengan bidang keilmuan peneliti yang ditempuh pada jenjang pendidikan terakhir. (ish)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Webinar-Develop-a-Strong-Research-Question-oleh-BPI-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Isah.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-11-29 10:14:542024-11-29 10:14:54BPI UAD Gelar Webinar Bertajuk Develop a Strong Research Question
Page 78 of 419«‹7677787980›»

TERKINI

  • UAD Gelar Wisuda Periode III Tahun Akademik 2024/202510/05/2025
  • PBI UAD Gelar Syawalan dan Lantik Pengurus KAMADA Periode 2025–202809/05/2025
  • Mahasiswa UAD Latih Kemampuan Jurnalistik Lewat Magang di Lembaga Muhammadiyah09/05/2025
  • PBSI FKIP UAD Gelar Sapa Prodi, Mahasiswa Dapat Ruang Suara dan Solusi09/05/2025
  • IMM FKM UAD Jalin Sinergi Inovatif dengan IMM Psikologi UMP09/05/2025

PRESTASI

  • UKM Voli UAD Raih 2 Trofi pada Ajang Febipharm Championship 202508/05/2025
  • Mahasiswi Magister Kesehatan Masyarakat UAD Berprestasi di Nusantara Writing Festival 305/05/2025
  • Mahasiswa FEB UAD Raih Juara I Lomba Futsal dalam Semarak Milad IMM DIY03/05/2025
  • Pramudya Wijaya, Sabet Juara II Menyanyi Kategori Solo Pop Putra dan Solo Keroncong Putra02/05/2025
  • IMM Djazman Al-Kindi Sabet Juara I & II dalam Semarak Milad IMM se-DIY02/05/2025

FEATURE

  • Masyarakat yang Tangguh dalam Menghadapi Bencana09/05/2025
  • ABCDE-in Hidupmu: Strategi Membangun Karier dan Finansial Sejak Dini08/05/2025
  • Membentuk Mentalitas Juara Seorang Atlet08/05/2025
  • Bencana Urusan Bersama, Bukan Tanggung Jawab Tunggal07/05/2025
  • Pendidikan sebagai Jalan Jihad Melawan Kemiskinan07/05/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top