• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Mahasiswa UAD Juara III Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional

11/05/2023/in Prestasi /by Ard

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) juara III lomba cipta puisi FSPI 2023 (Foto: Istimewa)

Narendra Brahmantyo mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan (UAD), kembali menjuarai lomba kategori penulisan puisi pada Festival Seni Pertunjukan Indonesia (FSPI) 2023 yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Puisi berjudul “Kasus Pencurian Tak Terduga di Sebuah Kota” berhasil meraih juara III penulisan puisi dalam perlombaan tingkat nasional tersebut.

Dari berbagai kategori, terdapat 13 delegasi perwakilan dari UAD yang meraih penghargaan dari juara I hingga juara harapan II. Lomba tersebut dimulai pada tanggal 1 Maret, kemudian dilanjut pengumpulan karya pada tanggal 11 Maret, dan pengumuman pemenang lomba pada 28 April 2023.

Tujuan diadakannya lomba adalah untuk mencari minat dan bakat mahasiswa di seluruh Indonesia khususnya dalam bidang seni, seperti seni fotografi, vokal grup, komik strip, cipta lagu, video musikalisasi puisi, seriosa, dan berbagai kategori lomba yang lain.

“Ini adalah lomba terbesar yang saya ikuti, dan kali ini saya membawa nama UAD sebagai delegasi melalui seleksi internal kampus. Pada kesempatan-kesempatan sebelumnya saya lebih banyak mengikuti lomba secara mandiri,” ungkap Narendra.

Lomba tersebut diikuti total 1.778 tim dengan jumlah yang terlibat sekitar 2.000 peserta dari 157 perguruan tinggi dari 21 provinsi yang ada di Indonesia.

“Walaupun saya sudah memenangkan beberapa lomba cipta puisi, saya selalu merasa ada beberapa hal yang harus ditingkatkan, atau mungkin harus mencoba hal-hal baru seperti menulis cerpen, naskah drama, dan memperluas kemampuan yang lain.”

Narendra juga berharap mahasiswa UAD harus lebih giat bukan dari aspek akademis saja, melainkan dari aspek-aspek lain seperti organisasi atau lomba, karena hal tersebut mampu meningkatkan kemampuan mahasiswa secara mental dan kualitas.

“Nanti secara mental, jika seorang mahasiswa tersebut kalah dalam perlombaan ia akan memiliki sikap, apakah ia akan melanjutkan perlombaan yang lain, meningkatkan karyanya, atau apa pun itu.” (syf)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-juara-III-lomba-cipta-puisi-FSPI-2023-Foto-Istimewa.jpeg 720 1276 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-05-11 08:24:442023-05-11 08:24:44Mahasiswa UAD Juara III Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional

Tim BK UAD Raih Juara III LKTI Tingkat Nasional

10/05/2023/in Prestasi /by Ard

Tim Prodi BK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Raih Juara III Lomba KTI Tingkat Nasional (Foto: Istimewa)

Tim mahasiswa Program Studi (Prodi) Bimbingan dan Konseling (BK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) angkatan 2020 yang terdiri atas Diki Herdiansyah dan Nurul Hanifah Puteri berhasil meraih juara III lomba Counseling Week Season 7 bidang cabang Lomba Karya Tulis Ilmiah tingkat Nasional (LKTIN). Lomba yang bertajuk “Mental Health Awareness for Gen Z in Era Society 5.0” ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Prodi (HMPS) BK Universitas Nusantara PGRI Kediri pada 8 April 2023 secara daring.

Lomba diikuti oleh mahasiswa dari seluruh Indonesia seperti Universitas Negeri Malang, Universitas Gadjah Mada, Universitas Dr. Soebandi Jember, Universitas Islam Negeri K.H. Achmad Siddiq Jember, dan lainnya.

Hanifah menjelaskan motivasinya mengikuti lomba tersebut. “Saya tertarik untuk mencoba karena dalam lomba ini banyak hal-hal baru yang membuat saya banyak belajar dan mengerti dalam menulis karya ilmiah.”

Lebih lanjut, secara teknis, ia menceritakan pengalamannya mengikuti lomba. “Perlombaan dilaksanakan secara daring, dengan tahapan seleksi mengirimkan karya terlebih dahulu kemudian pengumuman finalis 5 besar dan presentasi karya melalui Zoom Meeting, dilanjut sesi tanya jawab bersama dewan juri.”

“Persiapan lomba kurang lebih hanya sepekan yang didampingi oleh dosen pembimbing kami, Rohmatus Naini, M.Pd. Secara intens, ia mendampingi kami dengan luar biasa. Kami mengambil topik wellness sebagai paradigma sehat holistik pada remaja,” tambahnya.

Ini adalah kali pertama Hanifah mengikuti lomba karya tulis sehingga merasa gugup, terutama saat presentasi di babak final. “Banyak hal yang perlu kami perbaiki, dengan adanya dukungan dari dosen pembimbing kami, kekhawatiran dan rasa gugup sedikit terobati. Itulah yang membuat kami bisa menyelesaikan karya tulis dan meraih juara ini.”

Setelah berhasil memenangkan lomba, Hanifah merasa bersyukur dan tidak menyangka akan mendapatkan prestasi membanggakan tersebut. “Pastinya di tahapan 5 besar isinya orang-orang yang keren dalam penelitian mereka, apalagi ini lomba akademik pertama kami. Awalnya tidak percaya diri, akhirnya bersyukur,” jelasnya.

Ia berpesan, “Jangan pernah takut untuk mencoba hal baru dalam hidup ini selagi kita masih diberikan kesempatan, masih ada waktu untuk bertualang lebih jauh di dunia perkuliahan. Semoga kita bisa menghasilkan karya-karya lain di even selanjutnya dan bisa meraih prestasi yang lebih lagi nanti.” (roy)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Tim-Prodi-BK-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Raih-Juara-III-Lomba-KTI-Tingkat-Nasional-Foto-Istimewa.jpg 689 1079 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-05-10 08:27:472023-05-10 08:27:47Tim BK UAD Raih Juara III LKTI Tingkat Nasional

BEM FKM Kunjungan Kerja ke UNIMUS

10/05/2023/in Terkini /by Ard

Kunjungan BEM FKM Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ke UNIMUS (Foto: Istimewa)

Konsultan manajemen asal Amerika, Margaret Wheatley, pernah menyampaikan bahwa dalam organisasi, daya nyata dan energi dihasilkan melalui suatu hubungan. Pola-pola hubungan dan kapasitas membentuk mereka lebih penting daripada tugas, fungsi, peran, dan posisi. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya sebuah relasi guna meningkatkan kinerja dari organisasi seperti yang dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Pada 1 Mei 2023, sebanyak pengurus BEM FKM UAD diterjunkan ke FKM Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) untuk melakukan kunjungan kerja. Tema kunjungan kerja ini bertajuk “Sharing Ideas to Improve the Organization Performance of BEM FKM UNIMUS and BEM FKM UAD”.

Kunjungan kerja merupakan agenda rutin tahunan yang bertujuan untuk menjalin silaturahmi dan bertukar pikiran guna meningkatkan produktivitas kerja ormawa. Pada tahun 2019, BEM FKM UAD juga pernah diterjunkan ke Depok untuk mengunjungi Universitas Indonesia (UI) dalam rangka studi banding.

Dr. Sayono, S.K.M., M. Kes. (Epid). Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat UNIMUS menyampaikan bahwa terdapat potensi untuk mendeklarasikan asosiasi BEM Kesmas Nasional Perguruan Tinggi Muhammadiyah.

“Berangkat dari pertemuan hari ini, FKM UAD dan FKM UNIMUS bisa mencetuskan deklarasi asosiasi atau ikatan BEM Kesmas Nasional Muhammadiyah. Saya kira hal tersebut akan memberi dampak positif bagi masing-masing ormawa yang berada di bawah naungan Muhammadiyah sehingga bisa bertumbuh bersama,” pungkasnya.

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kunjungan-BEM-FKM-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-UNIMUS-Foto-Istimewa.jpg 1099 2000 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-05-10 08:06:012023-05-10 08:14:17BEM FKM Kunjungan Kerja ke UNIMUS

Penyesalan Selalu Datang di Akhir

08/05/2023/in Feature /by Ard

Kajian di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan narasumber Muhammad Sayuti, M.Ed., Ph.D., Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah (Foto: Istimewa)

Selama ini kita sangat akrab dengan pernyataan bahwa amal itu dilihat dari niatnya, tetapi hal tersebut belumlah cukup. Menurut Muhammad Sayuti, M.Ed., Ph.D., Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dalam kesempatan ceramah di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, mengatakan bahwa sesungguhnya amal itu juga dilihat dari akhir atau ujungnya. Maksudnya bagaimana?

Suatu fenomena yang sudah melekat di masyarakat jika makin mendekati Hari Raya Idulfitri maka pusat perbelanjaan akan makin ramai. Inilah tantangan bagi umat muslim, apakah di akhir Ramadan makin dekat dengan masjid atau malah semakin dekat dengan mal. Kenikmatan duniawi memang melenakan, sering membuat manusia lupa bahwasanya betapa kesempatan menjumpai Ramadan yang diberikan oleh Allah sungguh berharga.

Berkaitan dengan hal tersebut, dalam ayat Al-Qur’an banyak diulang-ulang tentang penyesalan orang yang sudah meninggal. Kenapa?

“Setiap orang yang sudah wafat itu kecewa, tetapi kecewa dan menyesalnya orang yang sudah sampai ajal sudah berbeda level, tidak seperti kita dulu jika tidak lulus mata kuliah masih bisa mengulang. Sebab, manusia jika sudah ditentukan akhir usianya di dunia maka tidak ada kesempatan untuk mengulang kembali ke dunia,” jelas Ustaz Muhammad Sayuti.

Berkaitan dengan hal tersebut, ia bercerita tentang kisah seorang sahabat Nabi yang selalu salat berjamaah di masjid dan datang jauh lebih awal sebelum waktu salat tiba. Namun, di suatu subuh sahabat Nabi tersebut tidak datang dan ketika Nabi menanyakan keberadaannya kepada para jamaah yang lain tidak ada satu pun yang mengetahuinya.

Singkat cerita, selepas salat Subuh, Nabi ditemani beberapa jamaah lain mengunjungi rumahnya. Ternyata, rumahnya terhitung jauh hingga saat Duha Nabi baru sampai di rumahnya. Saat Nabi mengatakan maksud kedatangannya, alangkah terkejutnya Nabi dan lainnya karena sosok sahabat Nabi yang ia cari baru tadi pagi meninggal dunia.

Kemudian istri sahabat Nabi tersebut berkata kepada Nabi, “Ya Rasulullah ada sesuatu yang jadi tanda tanya bagi kami semua, yaitu menjelang kematiannya ia berteriak 3 kali dengan masing-masing teriakan disertai 1 kalimat. Kami semua tidak paham apa maksudnya.”

Rasulullah bertanya, “Apa saja kalimat yang diucapkannya?”. “Di masing-masing teriakannya, ia berucap kalimat ‘Aduh, kenapa tidak lebih jauh, aduh kenapa tidak yang baru, aduh kenapa tidak lebih banyak’,” jawab istri sahabat.

“Pertama, ‘Aduh, kenapa tidak lebih jauh’, kalimat tersebut merupakan bentuk penyesalan mengapa rumahnya tidak lebih jauh sehingga pahala yang ia dapatkan jauh lebih besar lagi, karena ia tahu jika 1 langkah menuju masjid dihitung 1 kebaikan oleh Allah, otomatis makin jauh jarak rumah dengan masjid maka makin banyak pahala yang ia dapatkan,” terang Ustaz Muhammad Sayuti.

Kedua, “Aduh, kenapa tidak yang baru”, dalam sebuah riwayat dijelaskan bahwa sahabat Nabi tersebut bersedekah baju bekas pantas pakai kepada tunawisma yang ditemuinya saat menuju masjid. Maka ia menyesal kenapa tidak yang baru dan lebih baik yang ia berikan, tentu pahalanya akan lebih besar.

Ketiga, “Aduh kenapa tidak lebih banyak”, dalam hal ini sahabat Nabi tersebut menyesal mengapa jumlah yang ia sedekahkan tidak lebih banyak lagi.

“Orang meninggal itu muda ya pantas, remaja ya pantas, anak-anak pun juga pantas, apalagi yang tua. Oleh karena itu, mari kita kencangkan ikat pinggang, mari kita manfaatkan sebaik mungkin serta perbanyak sedekah dan yakinlah tidak ada orang yang miskin karena bersedekah. Jangan sampai terjadi penyesalan di akhir hayat,” tuturnya.

Ia juga menegaskan jika bersedekah tidak hanya berbentuk uang, melainkan bisa berupa membersihkan masjid, bekerja, bahkan senyuman pun merupakan bagian dari sedekah. Sangat mudah, bukan? Jadi tinggal konsistensi dalam beramal yang perlu dikuatkan, karena sesungguhnya amal itu dilihat juga dari ujungnya apakah konsisten atau tidak. (SFL).

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kajian-di-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-dengan-narasumber-Muhammad-Sayuti-M.Ed_.-Ph.D.-Sekretaris-Pimpinan-Pusat-Muhammadiyah-Foto-Istimewa.jpg 720 1600 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-05-08 08:38:392023-05-08 08:38:39Penyesalan Selalu Datang di Akhir

Kategori Penelitian, UAD PTS Terbaik Indonesia Versi SCImago

08/05/2023/1 Comment/in Terkini /by Ard

Gedung Utama Kampus Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

SCImago Institutions Rankings (SIR) telah merilis data hasil pemeringkatan tahun 2023 untuk universitas atau perguruan tinggi dan lembaga penelitian di seluruh dunia. Terdapat 3 indikator utama yang digunakan dalam proses pemeringkatan tersebut, yaitu research (50%), innovation (30%), dan societal impact (20%). Selanjutnya, tiap indikator didukung oleh sejumlah aspek penilaian, di antaranya high quality publication dan international collaboration untuk indikator research, innovation knowledge dan patents untuk indikator innovation, serta inbound links dan web size untuk kategori societal impact.

Berdasarkan data SCImago itu, secara keseluruhan, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menempati posisi pertama se-Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA), kedua se-Perguruan Tinggi Swasta (PTS), dan ke-37 se-Perguruan Tinggi di Indonesia. Khusus untuk kategori research atau penelitian, UAD memperoleh posisi pertama se-PTS dan se-PTMA, serta posisi ke-34 se-Perguruan Tinggi di Indonesia. Hasil ini telah memperkuat dan menunjukkan eksistensi UAD sebagai salah satu universitas yang memiliki rekam jejak penelitian dan publikasi terbaik di Indonesia.

Prof. Dr. Rully Charitas Indra Prahmana, S.Si., M.Pd. selaku Kepala Bidang Publikasi Ilmiah di Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UAD menyampaikan, “Sejumlah dosen UAD dalam setahun terakhir mengalami peningkatan dalam hal mempublikasikan artikel hasil penelitian mereka di High-Impact Journal, yang mana sebagian besar masuk kategori Q1 di SCImago Journal Rank.”

Tambahnya, “Peningkatan jumlah Kekayaan Intelektual dosen-dosen UAD dalam bentuk Paten, Desain Industri, dan Paten Sederhana, juga luar biasa. Hal ini memiliki komposisi yang juga besar di dalam pemeringkatan SIR kategori inovasi yakni 30%.” Tentu saja, hal tersebut sejalan dengan peran serta LPPM yang mendongkrak luaran hasil penelitian dosen di lingkungan UAD, tercermin pada banyaknya skema penelitian yang dikeluarkan oleh UAD untuk mengakomodir penelitian para dosen.

“LPPM UAD memiliki Bidang Riset dan Inovasi (BRIn) dan Bidang Publikasi Ilmiah (BPI), yang selalu mengadakan workshop dan pendampingan dalam pembuatan proposal penelitian. Tentu ini akan meningkatkan animo para peneliti untuk bekerja giat memperoleh dana hibah yang luar biasa,” jelasnya.

Sentra Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di bawah naungan LPPM UAD juga memiliki peran penting di dalam pemeringkatan SIR. Dalam ajang Simposium Nasional Kekayaan Intelektual Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah tahun 2022, Sentra HKI UAD meraih 3 penghargaan dari 5 kategori yang dilombakan.

“Langkah selanjutnya, kami akan berfokus pada penguatan kompetensi literasi publikasi para dosen agar mampu mempublikasikan hasil penelitiannya di jurnal-jurnal yang memiliki reputasi tinggi, melalui kerja sama atau kolaborasi dengan sejumlah peneliti luar negeri. Hal ini didukung oleh LPPM, melalui BRIn dalam bentuk skim penelitian kerja sama luar negeri,” tegas Prof. Rully dengan optimis.

Ia berharap di masa yang akan datang, UAD mampu memberikan pengaruh dan kontribusi yang berdampak, sehingga mampu meningkatkan peringkat UAD di level PT dengan target masuk 10 besar.

“Saya berharap para akademisi di lingkungan UAD sudah melek dalam hal literasi publikasi ilmiah dengan menikmati setiap proses dalam upaya mempublikasikan hasil risetnya, baik dalam bentuk Paten maupun artikel ilmiah di Jurnal Internasional Bereputasi yang berkualitas. Semoga kelak dapat memberikan dampak dan kontribusi yang signifikan pada perkembangan keilmuan di Indonesia maupun di dunia. BPI dan Sentra HKI, melalui LPPM, siap mendukung penuh untuk mewujudkan hal tersebut.” (roy)

uad.ac.id


*Data 2 Mei 2023

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Gedung-Utama-Kampus-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Istimewa.jpg 1078 1906 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-05-08 08:08:332023-05-08 08:08:33Kategori Penelitian, UAD PTS Terbaik Indonesia Versi SCImago

Kaum Milenial Penentu Peradaban Islam Masa Depan

05/05/2023/in Feature /by Ard

Kajian di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan narasumber Ustaz Drs. H. Anhar Anshori, M.S.I., Ph.D. (Foto: Catur Rohmiasih)

Masjid Islamic Center (IC) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan kajian dengan tema “Kaum Milenial sebagai Harapan Penentu Peradaban Islam di Masa Depan”. Tema tersebut dibawakan oleh Ustaz Drs. H. Anhar Anshori, M.S.I., Ph.D.

“Apa yang terlintas di pikiran Anda ketika mendengar milenial? Tentu pikiran kita akan merujuk kepada anak muda yang tidak bisa dipisahkan dari teknologi,” ucap Anhar.

Pertanyaan tersebut disampaikan oleh Anhar yang juga menjabat sebagai Kepala Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) UAD. Jika kita merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti milenial ialah orang atau generasi yang lahir pada tahun 1980-an dan 1990-an: kehidupan generasi, tidak dapat dilepaskan dari teknologi informasi, terutama internet.

Lekatnya kaum milenial dengan teknologi apakah menjadikan mereka tidak bisa menciptakan peradaban Islam di masa depan? Tentu saja sangat bisa. Namun, sebelum jauh memikirkan hal itu mari kita tengok pemuda di zaman ini. Mereka banyak yang tidak memahami akan syariat yang Allah Swt. turunkan. Malas menjalankan perintah Allah Swt. dan enggan menjalankan sunah Nabi.

Ada 3 upaya yang harus diperbaiki terlebih dulu dari kaum milenial saat ini. Pertama, kaum milenial harus mampu mengupayakan tegaknya tiang agama. Kedua memiliki semangat dan tekad kuat mempelajari syariat Islam. Ketiga, memiliki ilmu pengetahuan yang luas.

Poin pertama harus mampu mengupayakan tegaknya tiang agama. Tiang agama umat Islam ialah salat. Hal ini berdasarkan sebuah hadis Nabi yang berbunyi, “Pangkal atau pokok semua urusan adalah Islam, dan yang menjadi tiang atau penopang tegaknya Islam ialah salat fardu 5 waktu, sedangkan puncaknya adalah berjuang di jalan Allah.” (H.R. Buhkari dan Muslim).

Lebih lanjut, Anhar menjelaskan, “Ibarat sebuah bangunan yang kokoh lagi megah, tetapi jika tiangnya tidak ada maka ia akan roboh. Begitulah kiranya gambaran seorang yang tidak menegakkan salat. Perkara ini sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Baihaqi, ‘Barang siapa yang mendirikan salat maka ia menegakkan agama. Sebaliknya, barang siapa yang meninggalkannya maka ia telah merobohkan agama’.”

Poin kedua memiliki semangat dan tekad kuat mempelajari syariat Islam. Hal ini tidaklah terasa berat bagi seorang muslim karena mempelajari ilmu agama merupakan kewajiban. Sesuai dengan hadis Nabi yang berbunyi, “Mencari ilmu (agama) itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun perempuan.” (H.R. Ibnu Abdil Barr). Selain itu dalil yang menunjukkan pentingnya mempelajari syariat Islam terdapat pada Surah Al-Mujaddalah ayat 11. Ayat ini, kurang lebih menceritakan semangat dalam menuntut ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum (dunia) serta berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan dan melakukan segala perbuatan sesuai dengan perintah Allah Swt.

Poin terakhir, memiliki ilmu pengetahuan yang luas. Perintah ini terdapat pada Al-Qur’an Surah Al-Alaq ayat 1–5. Di dalamnya terdapat perintah untuk terus mempelajari ilmu pengetahuan dengan membaca. “Barang siapa yang hendak menginginkan dunia, maka hendaklah ia menguasai ilmu. Barang siapa menginginkan akhirat hendaklah ia menguasai ilmu, dan barang siapa yang menginginkan keduanya (dunia dan akhirat) hendaklah ia menguasai ilmu.” (H.R. Ahmad). Harapannya, dengan diamalkannya 3 poin yang sudah dijelaskan tadi, nantinya akan terwujud peradaban Islam yang maju dan mencerahkan yang tentunya menyejahterakan seluruh umat Islam dipimpin anak muda milenial saat ini.

“Terakhir pesan saya terkhusus mahasiswa maupun pelajar, belajarlah yang serius, tekun, dan ulet. Jadilah mahasiswa yang amanah. Pergunakan fasilitas yang diberikan orang tua dengan baik dan jujur. Jaga pergaulan sesama teman. Buat perubahan di masyarakat dan tunjukkan bahwa Anda dapat berguna di masyarakat dengan ilmu yang sudah didapat di bangku perkuliahan.” tutupnya. (ctr)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kajian-di-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-dengan-narasumber-Ustaz-Drs.-H.-Anhar-Anshori-M.S.I.-Ph.D..jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-05-05 08:10:112023-05-05 08:10:11Kaum Milenial Penentu Peradaban Islam Masa Depan

Catatkan Kerja Sama Terbanyak di LLDikti Wilayah V, UAD Perlu Eskalasi MoA dan IA

05/05/2023/in Terkini /by Ard

Kampus Utama Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V, Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. menyampaikan evaluasi dan apresiasi atas pelaporan dan pendataan kerja sama oleh Perguruan Tinggi (PT) pada Sistem Pelaporan Kerja Sama (LAPORKERMA). Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menjadi PT dengan kerja sama terbanyak per Maret 2023. Tercatat, UAD teken 1.468 kerja sama meliputi 765 MoU, 492 MoA, dan 211 Implementation Arrangement (IA). Menanggapi hal tersebut, Kepala Kantor Kerja Sama dan Urusan Internasional (KKUI) atau Ahmad Dahlan Global Engagement (ADGE) Dwi Santoso, M.Hum., Ph.D. menuturkan perlunya eskalasi MoA dan IA masa kini dan mendatang.

“Kita perlu meningkatkan jumlah realisasi kerja sama dalam bentuk MoA, IA, atau PKS di masa mendatang sampai pada tingkat fakultas dan program studi (prodi). Tak cukup jika hanya meneken banyak kerja sama, tetapi minim realisasi. Dengan meningkatkan realisasi, sama saja kita mempertahankan MoU.”

Perjanjian Kerja Sama (PKS) atau MoA merupakan bentuk implementasi atau realisasi dari Nota Kesepahaman (MoU). Tentu, MoA bersifat lebih mengikat dan terarah. Dengan demikian, MoU tidak menjadi “proyek mangkrak” saja.

Dwi Santoso juga mengungkap, UAD akan lebih selektif dan targetif dalam menjalin kerja sama, terutama pada penentuan mitra. Ini juga berdampak pada pemenuhan Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai pemertahanan klaster Mandiri UAD. Menurutnya, penting untuk menjalin kerja sama dengan mitra yang berkualitas baik dalam maupun luar negeri serta PT dengan klaster yang setara. Melalui KKUI dan LPPM, UAD telah menggandeng mitra baik Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) dan non-PTMA, pemerintah, industri, hingga kelompok masyarakat.

“Perihal mitra, kita perlu tingkatkan kerja sama dengan Institusi Perguruan Tinggi di luar negeri yang menjadi catatan bersama. Saat ini, UAD telah melakukan kerja sama berupa pertukaran mahasiswa, join research, publikasi internasional, dan sebagainya,” terangnya.

Peningkatan kerja sama akan difokuskan pada Tri Dharma Perguruan Tinggi meliputi Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, serta Pengabdian kepada Masyarakat. Ia juga menambahkan 1 aspek, yaitu Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan demikian, tiap-tiap aspek memerlukan setidaknya 1 MoU. (nov)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kampus-Utama-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Istimewa.jpg 1075 1907 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-05-05 07:48:252023-05-05 07:48:25Catatkan Kerja Sama Terbanyak di LLDikti Wilayah V, UAD Perlu Eskalasi MoA dan IA

Mahasiswa PGSD UAD Raih Juara I Lomba Komik Strip

04/05/2023/in Prestasi /by Ard

Amanda Putri Prasetya dan Tutik Malikhah, mahasiswa Prodi PGSD Universitas Ahmad Dahlan (UAD) raih juara I lomba Komik Strip (Foto: Istimewa)

Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil meraih juara I lomba komik strip di ajang Festival Seni Pertunjukan Indonesia (FSPI) yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Perlombaan tersebut diikuti oleh mahasiswa yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia dan berlangsung mulai tanggal 1 Maret 2023 hingga 19 April 2023.

Mahasiswa delegasi UAD itu ialah Amanda Putri Prasetya dan Tutik Malikhah yang dibimbing oleh Raden Wisnu Wijaya Dewojati, S.Pd., M.Pd. Amanda dan Tutik membuat komik strip dengan judul “Balada Roda Kehidupan Kampus”.

Berbagai persiapan telah dilakukan mulai dari alat dan bahan yang digunakan seperti cat air, kuas, palet, kertas A3, pensil, penghapus, dan lainnya. Kemudian, mematangkan ide dan menyesuaikannya dengan alur cerita serta karakter.

Amanda membagikan tahapan dalam pembuatan komik strip. “Setelah menyusun alur cerita dan karakter, tahap selanjutnya ialah membuat sketsa pose karakter, tata letak, dan lainnya. Lalu menebalkannya dan mengisi balon teks. Terakhir melakukan pewarnaan pada gambar.”

Lebih lanjut, Tutik mengaku senang dan bersyukur karena berhasil meraih medali emas di ajang bergengsi tersebut. “Senang sekali, karena kami benar-benar dibimbing dengan baik sampai berhasil mendapatkan hasil yang memuaskan,” ujar Tutik.

Tutik dan Amanda berharap, “Semoga ke depannya ada perlombaan seperti ini lagi dan mereka bisa menorehkan juara untuk mengharumkan nama universitas juga prodi, terutama PGSD. Serta lebih didukung lagi bagi mahasiswa yang mengikuti lomba-lomba agar bisa terus berprestasi.” (umh)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Amanda-Putri-Prasetya-dan-Tutik-Malikhah-mahasiswa-Prodi-PGSD-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-raih-juara-I-lomba-Komik-Strip-Foto-Istimewa.jpeg 1600 1200 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-05-04 08:22:192023-05-04 08:22:19Mahasiswa PGSD UAD Raih Juara I Lomba Komik Strip

Meneladani 4 Sifat Baik Nabi Muhammad

03/05/2023/in Terkini /by Ard

Kajian di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan narasumber Ustaz Budi Jaya Putra, S.Th.I., M.H. (Foto: Istimewa)

Meneladani sifat Nabi Muhammad saw. merupakan salah satu tema Kajian yang disampaikan oleh Ustaz Budi Jaya Putra, S.Th.I., M.H. selaku Kepala Pusat Tarjih Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Acara yang secara rutin diselenggarakan oleh Masjid Islamic Center (IC) UAD itu selalu mengangkat beragam tema kajian setiap harinya.

Ustaz Budi menuturkan, “Dalam diri Rasulullah saw. sudah tertanam sifat dan akhlak baik yang harus dicontoh menjadi panutan anak muda di zaman sekarang. Sebagaimana dijelaskan sebuah hadis yang berbunyi: ‘Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah saw. itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah Swt. dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah’.”

Lebih lanjut, “Kita semua tahu bahwa ada 4 sifat baik yang ada pada diri Nabi. Sifat itu di antaranya: sidik, amanah, fathonah, dan tablig. Sidik artinya orang yang jujur, amanah adalah dapat dipercaya, fathonah berarti orang yang pandai atau cerdas, dan tablig artinya orang yang menyampaikan.”

Sifat yang pertama sidik. Sidik artinya jujur dan berkata benar. Hal demikian terdapat dalil Al-Qur’an artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu (Q.S. Al-Hujurat: 6).

“Ayat tersebut mengingatkan kita bahwasanya sekarang di dunia yang serba cepat akan serbuan informasi hendaknya pilah-pilih informasi yang benar serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Jangan terburu-buru membagikan informasi yang diterima. Sebab bisa jadi informasi yang kita sebarkan sebelum mengecek terlebih dahulu ialah informasi yang bersifat kebohongan.”

Sifat yang kedua amanah. Amanah yang berarti dapat dipercaya. Sebagaimana dalam sebuah hadis Nabi bersabda: “Tidaklah sempurna iman seseorang yang tidak menjaga amanah” (H.R. Ahmad). Mengambil contoh sederhana saja, kita sebagai seeorang yang diamanahi memiliki gelar mahasiswa seharusnya menggunakan kesempatan yang ada dengan sebaik mungkin. Tidak lantas hanyut dalam euforia dunia perkuliahan yang salah.

Sifat yang ketiga Nabi Muhammad yaitu fathonah. Fathonah berarti pandai atau cerdas. Pandai dalam hal duniawi memanglah sangat dianjurkan. Karena kita hidup memerlukan harta. Namun, perlu diketahui bahwasanya seorang muslim yang cerdas tidak cukup dengan memiliki banyak harta saja. Mengenai muslim yang cerdas, Nabi mengatakan dalam sebuah hadis: “Orang yang paling banyak dalam mengingat kematian dan paling siap menghadapinya. Merekalah yang paling cerdas. Mereka pergi dengan membawa kemuliaan di dunia dan kehormatan di akhirat (H.R. At-Tirmidzi). Semoga kita termasuk umat Nabi yang cerdas, yang banyak mempersiapkan amal saleh untuk bekal kehidupan setelah kematian.

Kemudian sifat yang keempat tabligh. Tablig artinya menyampaikan. Dalam hal ini, yang dimaksud menyampaikan adalah memberikan pemahaman kepada orang-orang mengenai kebaikan. Sebab hal ini sesuai dengan perintah Nabi dalam H.R. Ahmad yang artinya: “Barang siapa yang menunjukkan kepada suatu kebaikan, maka ia akan mendapatkan ganjaran pahala sebagaimana orang yang melakukan kebaikan itu.”

Maka dari itulah, mari kita berlomba-lomba mengajak orang sebanyak-banyaknya melakukan kebaikan yang tentunya sesuai dengan syariat yang ditetapkan Allah Swt. (ctr)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kajian-di-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-dengan-narasumber-Ustaz-Budi-Jaya-Putra-S.Th_.I.-M.H.-Foto-Istimewa.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-05-03 09:24:072023-05-03 09:24:07Meneladani 4 Sifat Baik Nabi Muhammad

Digital Marketing: Strategi Promosi dan Manajemen Media Sosial

03/05/2023/in Terkini /by Ard

Workshop Strategi Pengembangan Promosi dan Media Sosial (Digital Marketing) bagi Sekolah Muhammadiyah di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Sinta Anggraeni)

Kepala Program Studi (Kaprodi) Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) M. Najih Farihanto, S.I.Kom., M.A. didapuk menjadi pembicara dalam acara Workshop Strategi Pengembangan Promosi dan Media Sosial bagi Sekolah Muhammadiyah. Acara ini diselenggarakan oleh Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Ruang Aphitarium Kampus IV UAD pada Sabtu, 8 April 2023.

Perkembangan teknologi telah mengubah pendidikan konvensional menjadi pendidikan berbasis digital yang membuat sebagian besar aktivitas pendidikan dilakukan secara daring sejak pandemi Covid-19. Hal ini sangat bertolak belakang dengan terjadinya penurunan drastis kualitas pendidikan akibat pandemi. Masalah tersebut menjadi tantangan besar bagi para akademisi dan tenaga kependidikan untuk kembali meningkatkan kualitas dan memajukan mutu pendidikan.

Menjawab permasalahan itu, Najih menjelaskan terdapat 4 langkah strategi promosi yang menjadikan media sosial sebagai media utama promosi pendidikan secara digital (digital marketing).

Defining Public Relation Problem

Langkah pertama dalam digital marketing yang harus dilakukan adalah mendefinisikan masalah yang terjadi pada sebuah institusi untuk mengetahui akar masalah dan menentukan solusi strategis mengatasinya. Dalam tahap ini, ada 2 kemungkinan solusi akurat yang dapat dilakukan sesuai dengan permasalahan yang ada, yaitu jenama atau branding dan promosi.

“Bapak dan Ibu, kita harus tahu apa yang terjadi di sekolah kita. Saya belajar dari masalah yang pernah menimpa Prodi Ilmu Komunikasi saat pandemi, melihat dan mengamati kondisi mahasiswa kami saat itu, serta menemukan solusinya,” cerita Najih.

Jenama merupakan kegiatan penciptaan identitas terkait persepsi, dugaan, emosi, dan perasaan suatu identitas di mata audiens, serta dilakukan sebelum melakukan aktivitas promosi. Sementara itu, promosi merupakan aktivitas memasarkan suatu produk kepada konsumen dengan jenis soft selling (tidak langsung) dan hard selling (langsung). Tanpa jenama yang kuat, promosi efektif mustahil diraih.

Planning and Programming

Setelah memilih solusi permasalahan, langkah selanjutnya adalah merencanakan strategi dan penentuan program. Pada masa ini, para akademisi atau tenaga pendidikan dapat membuat rencana manajemen pembuatan konten di media sosial. Manajemen media sosial ini berupa pembuatan konten, konsep pengemasan pesan, penentuan media, pemetaan target audiens, dan evaluasi dampak atau feedback audiens.

Taking Action and Communicating

Pada langkah ini, kita mengaplikasikan dan menerapkan rencana konsep program yang telah ditentukan. Para akademisi atau tenaga pendidikan dapat membuat tim media sosial sebagai pilar utama manajemen media sosial. Manajemen media sosial ini berupa pelaksanaan konten dengan memanfaatkan sivitas akademika sebagai komunikator utama.

“Di sekolah Bapak dan Ibu pasti ada yang suka menggunakan media sosial. Kita dapat memilih mereka sebagai tim manajemen media sosial karena mereka sudah paham dengan media sosial,” paparnya.

Konten media sosial memperlihatkan dan memuat nilai jual sekolah secara langsung maupun tidak langsung (soft atau hard selling) yang menciptakan brand awareness tinggi hingga menjadikan sebuah institusi menjadi top of mind di mata audiens.

Evaluating the Program

Langkah terakhir adalah melakukan evaluasi setelah implementasi konten di media sosial dengan mengamati dan mendata dampak yang diberikan. Dampak ini dapat berupa jumlah tayangan konten, jumlah audiens yang menyukai konten, serta engagement audiens.

Mengukur hasil implementasi konten dapat dilakukan menggunakan teknologi yang tersedia di media sosial seperti user generated content, analytic, dan insight. Selain itu, konten yang bagus dapat diidentifikasi melalui ketertarikan audiens terhadap isi konten tersebut. (sin)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Workshop-Strategi-Pengembangan-Promosi-dan-Media-Sosial-bagi-Sekolah-Muhammadiyah-di-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Sinta-Anggraeni.jpg 1125 2017 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-05-03 08:50:222023-05-03 08:50:22Digital Marketing: Strategi Promosi dan Manajemen Media Sosial
Page 281 of 470«‹279280281282283›»

TERKINI

  • PBI UAD Sosialisasikan Jalur Tugas Akhir melalui Publikasi Ilmiah17/05/2025
  • UAD Kukuhkan Tiga Guru Besar Baru, Dorong Penguatan Riset dan Hilirisasi17/05/2025
  • Cerita Aisyah, Salah Satu Wisudawan Terbaik UAD17/05/2025
  • IMM JPMIPA UAD Gelar Seminar Kewirausahaan dan Pelatihan Desain Canva16/05/2025
  • PKK Bimawa UAD dan Talent Force Adakan Webinar Dukung Karier Mahasiswa16/05/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa UAD Juara I Rope Access di Scouting Skill Competition Tingkat Nasional16/05/2025
  • Mahasiswi UAD Raih Prestasi di Ajang Scouting Skill Competition Tingkat Nasional16/05/2025
  • Mahasiswa PPKn UAD Juara I Tournament Badminton Pubhfest 202515/05/2025
  • Mahasiswa FKM UAD Raih Juara I Lomba Futsal Tingkat Provinsi13/05/2025
  • Mahasiswi UAD Raih Juara 2 dalam Turnamen Badminton PUBHFEST 202513/05/2025

FEATURE

  • Menjaga Etika Kehumasan di Tengah Laju AI17/05/2025
  • Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Digital17/05/2025
  • Peran dan Pemanfaatan AI dalam Praktik Kehumasan Modern16/05/2025
  • Menangkan 14 Kejuaraan, Reyhan Jadi Wisudawan Berprestasi FH UAD16/05/2025
  • Kebaikan Adalah Kunci Kebahagiaan16/05/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top