Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Pandemi Covid-19
Pandemi Coronavirus Diseases 2019 (Covid-19) menjadikan aktivitas terasa berbeda. Kondisi normal dengan bebasnya dapat beraktivitas dan melakukan banyak kegiatan, kini perlu adanya pembatasan dan protokol kesehatan. Kesehatan fisik menjadi hal yang perlu dijaga, tetapi kesehatan mental juga sangat penting.
Siti Muthia Dinni, S. Psi., M. Psi., Psikolog. selaku dosen Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) memberikan kiat-kiat pentingnya menjaga kesehatan mental di tengah pandemi Covid-19 pada Sabtu, 26 September 2020, disiarkan langsung melalui kanal YouTube UAD di acara Langkah Pakar.
Kesehatan fisik sangat berkaitan erat dengan kesehatan mental, terlebih dalam situasi pandemi yang membuat sebagian orang merasa panik dan berdampak pada mental. Kondisi tersebut membuat beberapa orang kehilangan pekerjaan, kehilangan orang yang disayang, bahkan kehilangan rasa aman.
“Di masa seperti ini, orang akan mengaktifkan mode survival dalam dirinya. Berusaha untuk tetap tegar menghadapi kondisi yang belum pernah dirasakan sebelumnya,” terang Muthia.
Rasa khawatir, cemas yang berlebihan, hingga stres menjadi efek psikologi yang wajar dihadapi. Perubahan pola keseharian yang berbeda membuat tekanan mental menjadi terganggu. Manusia akan mengaktifkan mode fight dalam melawan semua permasalahan sebagai upaya mendeteksi dini kesehatan mentalnya.
“Menjaga rutinitas baik seperti olahraga, pola makan, dan kebiasaan baik lainnya sangat penting. Cara mengatasi kecemasan bisa dilakukan dengan memilah informasi terkait pandemi, sehingga terhindar dari hoaks. Jangan lupa untuk menjaga komunikasi yang baik dengan teman walaupun sekadar berbagi keluh kesah,” lanjutnya.
Sementara itu, upaya yang perlu dilakukan dalam membantu orang lain menjaga kesehatan mental ialah menyediakan diri sebagai sarana untuk tempat bercerita dan berbagi keluh kesah, maupun beban psikologi lainnya, bersikap aktif dan berempati, memberikan rasa aman dan nyaman, serta saling memberikan dukungan. (Chk)