Posts

213 Peserta Ikuti Galau-Galau Syariah HMPS PMAT

/in /by

Himpunan Mahasiswa Program Studi Matematika (HMPS P.Mat) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) periode 2020/2021 mengadakan Kajian Online Rutin. Kegiatan tersebut merupakan program kerja dari divisi kerohanian yang berlangsung dua minggu sekali setiap Jumat. Dilaksanakan pada pukul 19.30 sampai dengan 21.00 WIB, pemateri kali ini bernama Auliya Lasaufa Yardha. Ia pengajar di SMK dan MTS AL-Mu’min Muhammadiyah Tembarak Temanggung dan pembimbing penulis muda Jawa Tengah, Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, pada pertemuan keempat peserta mencapai angka 213.

Kirana Gemilang Salsabila selaku anggota divisi kerohanian menjelaskan, “Tujuan diadakan kajian ini supaya mahasiswa memperoleh ilmu yang bermanfaat dan dapat bersosialisasi dengan teman baru. Kami mengambil tema ‘Galau-Galau Syariah’ dengan alasan utama karena peserta yang ikut kajian lebih banyak anak muda. Oleh sebab itu, dipilih tema yang menarik dan suatu hal sering mereka alami.”

Himpunan Mahasiswa Program Studi Matematika (HMPS PMAT) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) periode 2020-2021 mengadakan Kajian Online Rutin Bersama Auliya Lasaufa Yardha

Galau yang dibolehkan yaitu tidak berlebihan dan setelah itu bangkit untuk bergerak lebih maju. Sayangnya, masih banyak anak muda yang kewalahan menghadapi kegalauannya. Makanya, Auliya berbagai tips tentang mengemas galau dengan sigap. Adapun tips yang diberikan Auliya yaitu berdoa, selalu berpikir positif, jangan salahkan diri sendiri, mendengarkan musik, jangan terus mengeluh, tetap bersyukur, dan berusaha lagi.

“Mudah galau adalah tanda bahwa Anda tidak memiliki prinsip hidup. Ketika memiliki prinsip hidup, membuat keadaan mental Anda stabil. Perlu diingat juga bahwa hanya memiliki prinsip saja tidaklah cukup, maka terapkan prinsip tersebut dalam kehidupan Anda. Jangan menoleransi prinsip. Misal membuat toleransi pertama, toleransi kedua, dan seterusnya, sebaiknya dihindari,” tulis Auliya pada 2 Oktober 2020 melalui grup WhatsApp. (Dew)

Ikut KKN Internasional, Yunita: Kesempatan Emas!

/in /by

Yunita Ayu Basnindar P., S.Pd. di OIA UAD Sharing Sassion, alumnus yang pernah mengikuti KKN Internasional di Kamboja

Yunita Ayu Basnindar P., S.Pd., adalah alumnus Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang pernah mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional. Pada tahun 2013, Yunita bersama rekan-rekannya diterjunkan di negara Kamboja.

“Ikut KKN Internasional merupakan kesempatan emas, jadi saya langsung daftar. Beban selama mengikuti KKN cukup berat, karena saya membawa tiga nama besar, pertama nama saya dan kelompok, kedua universitas, serta yang ketiga adalah nama negara Indonesia,” ungkapnya.

Yunita memberitahukan, kalau persiapan sebelum KKN tidak begitu ribet. Ia hanya mempelajari medan, latar belakang sosial dan budaya. Selain itu ia rutin cek kesehatan dan menyiapkan mental matang-matang sebelum diterjunkan, karena di lapangan kadang ada program yang harus dijalankan sendiri, misal mengajar.

“Lalu kami menyiapkan perencanaan keuangan. Kami harus rinci menyiapkan uang keberangkatan, kepulangan, dan kegiatan. Setelah itu saya dan teman-teman menyusun program kerja yang tidak terlalu rumit tetapi tetap sasaran,” terang Yunita di acara OIA UAD Sharing Session yang bertajuk “Serunya KKN di Luar Negeri”, Sabtu (3-10-2020).

Selama di Kamboja, Yunita dan teman-temannya banyak mengenalkan ajaran agama Islam ke masyarakat setempat. Mereka juga mengajarkan anak-anak membaca Al-Qur’an. Tak lupa, ia mengenalkan bahasa, budaya, dan kuliner khas Indonesia.

“Masyarakat di sana banyak yang mempelajari bahasa Indonesia karena mereka sangat terobsesi mendapatkan beasiswa ke Indonesia dan Malaysia. Awalnya kami mengajarkan bahasa Indonesia ke para remaja, tetapi lama-kelamaan para orang tua di sana juga ingin tahu dengan bahasa Indonesia. Sedangkan di kuliner, kami menyajikan kuliner Indonesia yang mudah dicari bahan-bahannya seperti bahan membuat pecel, satai, oncong, dan sayur asem,” imbuhnya. (ASE)

Mengupas Strategi Pemasaran bersama Magister Manajemen UAD

/in /by

Strategic Marketing Online Course #01 yang diselenggarakan MM FEB UAD

Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Ahmad Dahlan (MM FEB UAD) mengadakan Strategic Marketing Online Course #01, sebuah kegiatan yang diselipkan mata kuliah marketing. Mahasiswa diharapkan mampu mengantarkan, membiasakan, menyosialisasikan, dan memosisikan suatu produk ke pasar yang strategis.

Strategi pemasaran dimulai dari mengembangkan kemampuan, mengadaptasi teori, menampilkan pengetahuan-pengetahuan dari berbagai ilmu, kemudian memasarkan produk. Namun, sebelum itu harus bersiap siaga untuk berbagai kasus yang datang. Kuncinya yaitu harus siap menyelesaikan berbagai masalah dari bisnis yang sedang dijalani.

Tujuan strategi dalam pemasaran untuk diadakannya proses pengembangan guna menyesuaikan pasar. Langkah selanjutnya, bisa akrab terhadap berbagai macam sudut pandang strategi pemasaran. Tidak hanya itu, mahasiswa diajarkan untuk memiliki kepekaan khususnya antara pemasaran tradisional ke pemasaran modern. Caranya dengan belajar mengaitkan ilmu teknologi ke dalam pemasaran agar bisa memasuki pasar dunia dan mempunyai suatu kreasi yang bernilai.

Dr. Zunan Setiawan M.M., selaku pemateri mengatakan, “Diharapkan kalian dapat mengerti dan mengindentifikasi berbagai isu dari perusahaan-perusahaan. Paham trik mengantar dan memasarkan semua produk, dapat memberikan suatu kreasi lain dari produk tersebut. Hal terpenting dalam belajar pemasaran yaitu bisa menemukan jalan untuk bertahan dalam kondisi bisnis yang berbagai menit, detik, dan waktu sangat berubah ke depannya.”

“Suatu bisnis desain bisa disadari bahwa perubahan-perubahannya terjadi akibat tekanan-tekanan. Penekanan lingkungan itu mengubah semuanya. Seperti yang kini kita alami pada saat pandemi Covid-19. Oleh karena itu, mau tidak mau harus memiliki budaya melek digital. Sebagai mahasiswa harus punya inovasi,” tambah Zunan pada kanal YouTube Marketing Club MM UAD. (Dew)

 

 

 

 

 

Mempelajari Strategi Pemasaran Produk

/in /by

Peserta bincang Strategic Marketing Online Course #2 yang diselenggarakan FEB UAD

“Buat inovasi pengembangan produk sesuai pemangku kebijakan, dengan membaca desain dan tujuan awal produk. Jangan lupa untuk mempertimbangkan biaya, sumber daya manusia, pangsa pasar, serta membangun komunikasi dan jaringan. Sedangkan membuat tata kelolanya, yakni dengan memetakan perjalanan proses produk, menentukan rencana, serta prototipe agar produk kita bisa menyesuaikan dengan pangsa pasar ke depannya,” papar Dr. Zunan Setiawan, M.M. dalam bincang Strategic Marketing Online Course #2, (3-10-2020).

Saat produk akan diluncurkan dan masuk ke pasar, bisa terjadi perubahan yang tidak bisa diprediksi, misalnya perilaku konsumen. Rencanakan langkah tepat selanjutnya dan perlu melihat ke masa lalu sejarah produk yang telah dibuat. Salah satu penyebab produk tidak laku adalah ketidaktahuan pelanggan akan sejarah informasi produk yang dipasarkan tersebut.

“Buatlah catatan kecil untuk introspeksi dan mempelajari produk yang tidak terjual. Tujuan mempelajari kepuasan pasar adalah agar suatu produk bisa bertahan. Ketika produk kita tidak bernilai secara fungsi atau kemewahan, berarti produk tersebut tidak bisa menjawab kebutuhan konsumen dan bisnis tidak bisa bertahan,” lanjutnya pada acara yang diadakan oleh Magister Manajemen (MM), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), via Zoom. Kegiatan ini diselenggarakan agar siapa pun yang ingin bergerak dalam bidang pemasaran apa pun, tidak terjebak dan merugi.

Tiap pengusaha harus memiliki pengetahuan produk baru agar bisa kompetitif dan membuat inovasi terbaru agar produk menjangkau pasar yang lebih luas. “Tidak hanya pada lingkup pasar domestik, berusahalah agar produk kita diterima di pasar internasional. Meningkatkan pengetahuan kekinian dan teknologi sangat penting untuk pengembangan perusahaan,” tutupnya. (JM)

Menarik Minat Maba dalam ISMKMI Menyapa

/in /by

Kegiatan ISMKMI Menyapa mahasiswa FKM

Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia (ISMKMI) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), selesai menyelenggarakan “ISMKMI Menyapa”. Kegiatan ini untuk menyambut dan memperkenalkan mahasiswa baru (maba) tentang struktur kepengurusan, sejarah, dan lain-lain di fakultas tersebut. Demisioner, pengurus nasional ISMKMI, serta Wakil sekretaris jenderal (wasekjen) hadir menjadi narasumber.

Syarifatul Marfuah selaku ketua pelaksana mengatakan. “ISMKMI merupakan wadah untuk teman-teman Kesehatan Masyarakat di Indonesia, dalam menarik minat mahasiswa untuk ikut bergabung menjadi bagian kepengurusan. Tujuannya agar lebih sensitif dengan isu-isu kesehatan yang ada saat ini,” ucapnya.

Ia menambahkan, ada program unggulan bersama yaitu Kegiatan Diskusi Rutin (Kedai) yang diadakan setiap bulan secara daring. Acara ini sudah ada sejak tiga tahun terakhir dan semoga bisa terus berlanjut ke depannya.

“Harapan kami, mahasiswa Kesehatan Masyarakat ikut terlibat dalam kepengurusan ISMKMI supaya tongkat estafet kepemimpinan tidak putus. Bibit-bibit baru dari maba semoga ikut andil dalam kepengurusan selanjutnya,” tutupnya. (Amb)

KKN Internasional Masih Relevan terhadap Kebijakan Mendikbud

/in /by

“Setelah kami pelajari, Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional sangat bisa diaplikasikan dan diimplementasikan dalam kebijakan Merdeka Belajar bertajuk ‘Kampus Merdeka’ yang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim atau Mas Menteri. Namun, ada beberapa hal yang perlu kami ubah seperti durasi, bobot SKS, konten atau kegiatan, dan lain sebagainya,” kata Ida Puspita, S.S., M.A.Res., selaku kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Tidak hanya KKN Internasional, program rutin KUI lainnya seperti pertukaran mahasiswa, magang, riset, PPL, kegiatan kemanusiaan, kewirausahaan, dan proyek independen, juga masih relevan terhadap kebijakan Kampus Merdeka. Namun, KUI harus menambah kegiatan di dalamnya, karena menyesuaikan dengan durasi program yang lebih panjang dari sebelumnya.

Ida Puspita, S.S., M.A.Res. selaku Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) UAD

“Tentu kami butuh waktu, karena saat ini kami sedang mempersiapkan sarana prasarana, sistem, dan kebijakan-kebijakan atau aturan-aturan yang menjadi payung UAD,” ujarnya pada Rabu (3-10-2020).

Selain itu, dalam rangka memberikan pengetahuan dan pengalaman terkait KKN Internasional kepada mahasiswa, KUI menghadirkan tiga alumni UAD yang telah mengikuti program KKN Internasional. Alumni tersebut ialah Winda Purnama Sari, M.Pd., Yunita Ayu Basnindar P., S.Pd., dan Novita Dwi Saputri, S.S. (ASE)

Era New Normal: Tetap Produktif, Kreatif, dan Inovatif

/in /by

Indah Kurniawati, S.E., M.Si., dosen Akuntansi UAD saat menjadi pemateri pada acara Langkah Pakar

“Kita harus jeli melihat peluang dalam segala kondisi, tak terkecuali di era pandemi dan new normal. Siap tidak siap, kita harus hadapi,” ungkap Indah Kurniawati, S.E., M.Si. selaku dosen Program Studi (Prodi) Akuntansi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) saat mengisi acara di Langkah Pakar, pada Rabu (30-9-2020). Acara ini disiarkan secara langsung di kanal YouTube UAD.

Bu Indah, begitu ia akrab disapa, telah banyak memiliki pengalaman di dunia usaha. Pemilik merek mukena Inovatif dan owner Sani’04 yang didaulat sebagai ketua Komite Tetap Ekonomi Kreatif DIY ini, mengawali usahanya di dunia fesyen dan kursus aritmatika sejak dua puluh tahun silam. Wabah Coronavirus Diseases (Covid-19) berdampak pada semua sektor, tidak terkecuali pengusaha.

“Era new normal menjadikan kita untuk siap menggunakan teknologi di masa perkembangan pasar era disrupsi. Usaha online menjadi hal yang perlu ditekuni,” tuturnya. Ia melanjutkan, sekarang perlu adanya inovasi dalam berbagai bidang usaha. Seperti mukena yang ia kelola, pelaksanaan shalat Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha tidak menjadikan mukena kehilangan pasar. Bingkisan, kado hari raya, dan inovasi pewarna alami dari pohon mahoni menjadi salah satu caranya tetap produktif di era pandemi dan tetap menarik banyak konsumen.

Langkah Pakar UAD dengan tema ‘ekonomi kreatif’

Transformasi usaha menjadi salah satu hal yang wajib dilakukan oleh seorang pengusaha. Selain memproduksi mukena, Indah ikut serta membuat masker, hand sanitizer, dan baju hazmat. Itu semua dilakukan sebagai upaya jeli melihat pasar dan peluang. Pengusaha dan UMKM penting sekali memanfaatkan teknologi agar tetap bertahan di dunia industri.

“Membuka usaha tidak harus punya modal besar. Namun, modal berani, kejujuran, kredibilitas, kepercayaan, dan relasi menjadi poin penting dalam memulai usaha. Di dunia usaha tidak perlu banyak teori. Terjun langsung di lapangan menjadikan kita tangguh dan mampu mengatasi segala permasalahan,” tandas Indah di sesi akhir Langkah Pakar. (Chk)

Strategi Cerdas Mengelola Usaha di Masa Pandemi

/in /by

Kang Aldy saat menyampaikan materi

“Proses pertama memulai bisnis biasanya mengalami kebuntuan atau kerugian. Namun dari sanalah kita belajar dan mengambil pelajaran berharga untuk menentukan arah usaha kita selanjutnya,” pesan Kang Aldy selaku pemateri pertama dalam webinar kewirausahaan bertajuk “Strategi Cerdas dalam Mengelola Stabilitas Usaha di Masa Pandemi Covid-19”, yang diadakan oleh Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Pandemi Covid-19 berefek pada hampir segala lini kehidupan semisal sosial, budaya, ekonomi, pendidikan, serta agama. Pada jenis ekonomi makro, efeknya yaitu munculnya kemiskinan dan pengangguran baru, sedangkan pada ekonomi mikro menyebabkan pasar dan produk usaha tidak laku, serta habisnya tabungan rumah tangga.

“Industri fesyen mengalami penurunan penjualan hingga 80%, memberhentikan karyawan, menutup toko, serta memutus memasok bahan baku. Sedangkan industri pangan mengalami penurunan penjualan 60 hingga 100%, toko tutup karena sekolah dan pariwisata ikut tutup, serta beralihnya pengusaha pada produk lain. Strategi bertahan bagi sektor riil yaitu meningkatkan dana sosial, stimulus pelayanan kepada pelanggan, menguatkan jaringan sosial, dan memasarkan produk via daring,” ungkap Dr. Ridwan, S.E., M.Ag., pemateri kedua webinar via Zoom, (28-9-2020).

Ridwan mengajak semua orang terlibat dan saling membantu selama pandemi seperti membagi sembako, menerapkan protokol kesehatan, bantuan biaya rapid test, sosialisasi pencegahan Covid-19, serta pendampingan anggota. “Sikapi pandemi dengan bersyukur dan selalu optimis, muhasabah diri, serta beradaptasi ke arah yang lebih baik,” tutupnya. (JM)

Bahasa: Unsur Kebudayaan yang Paling Utama

/in /by

Drs. H. Hajriyanto Y Thohari, M.A. saat memberi kuliah umum yang diselenggarakan BSA UAD

“Bahasa merupakan unsur universal kebudayaan yang paling utama. Matinya bahasa menyebabkan matinya suatu kebudayaan dan jati diri sebuah bangsa. Mengacu pada pandangan Anna Lunsa Dalgneault yang mengatakan bahwa ketika kamu kehilangan bahasamu, kamu bukan hanya kehilangan kata-kata, kalimat dan istilah sejenisnya. Sesungguhnya kamu sedang kehilangan pandangan dunia atau ideologi,” ungkap Drs. H. Hajriyanto Y Thohari, M.A., selaku Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) di Republik Lebanon dalam kuliah umum daring Program Studi Bahasa dan Sastra Arab Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Hajriyanto dalam kuliah umum bertema “Dinamika Bahasa, Sastra, dan Geo-budaya Arab Kontemporer di Lebanon” mengungkapkan bahwa kekuatan dan kebesaran bahasa Arab yaitu digunakan hampir 400 juta orang, bahasa yang masih hidup dan bertahan, serta menjadi salah satu bahasa resmi yang ditetapkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sedangkan penyebab mulai surutnya bahasa Arab karena menghadapi globalisasi bahasa Inggris dan kecenderungan para penulis dan intelektual Arab yang mulai meninggalkan bahasanya, (28-9-2020).

Drs. H. Hajriyanto Y Thohari, M.A. saat memberi kuliah umum yang diselenggarakan BSA UAD

“Kekhasan Lebanon ialah pada dialek yang berbeda dengan Arab lainnya. Bahasa Arab merupakan unsur pemersatu dan pluralisme. Banyak yang beranggapan dengan menyejajarkan antara kearaban dan keislaman, padahal tidak semua orang Arab beragama Islam. Kini, bahasa Arab dan bangsa Arab mulai memasuki era baru di bidang sosial dan politik yang oleh banyak pengamat disebut sebagai transisi kebudayaan Arab dalam berbagai bidang, termasuk dalamnya kebudayaan politik Arab,” jelasnya di YouTube HMPS BSA UAD. (JM)

Mahasiswa UAD Ikuti ICT dan Permata Sakti

/in /by

Sebanyak 37 mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mengikuti Program Kredit Transfer ke perguruan tinggi mitra UAD di dalam negeri dan luar negeri. Mereka mendapat bantuan dana dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berupa hibah International Credit Transfer (ICT) dan Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara-Sistem Alih Kredit dengan Teknologi Informasi (Permata Sakti).

Para mahasiswa tersebut dilepas Rektor UAD, Dr. Muchlas, M.T. secara daring, Kamis (1-10-2020) di Kampus I UAD, Jalan Kapas 9, Semaki, Umbulharjo, Yogyakarta. Menurut rektor, setiap mahasiswa yang mengikuti ICT mendapat bantuan dana sebesar 10,5 juta rupiah per semester.

“Bantuan ini untuk biaya program, internet, penunjang kesehatan, buku, dan akses jurnal. Sedang setiap mahasiswa peserta Permata Sakti mendapat bantuan 1,4 juta rupiah per semester untuk biaya internet dan kegiatan sosial budaya,” jelasnya.

Muchlas menambahkan, program hibah ini bertujuan untuk mengimplementasikan kebijakan Kampus Merdeka Program Merdeka Belajar. Selain itu untuk memperkaya pengalaman belajar dan wawasan bagi mahasiswa baik akademik dan nonakademik pada perguruan tinggi di luar negeri dan dalam negeri. Kemudian untuk memperluas jejaring baik bagi perguruan tinggi, fakultas, program studi, dan mahasiswa.

Sementara Ida Puspita M.A., Res., Ketua Tim ICT dan Permata-Sakti serta Kepala Bidang Kerja Sama Luar Negeri UAD mengatakan, hibah Program Transfer Kredit sudah diterima sejak tahun 2009. Dua program ini diharapkan dapat menjadi media bagi UAD dalam mengimplementasikan Program Merdeka Belajar dari Kemendikbud.

“UAD diharapkan dapat memperkuat jejaring kerja samanya, baik nasional dan internasional sebagai wujud komitmen untuk menjadi Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang diakui di level internasional,” kata Ida Puspita.

Lebih lanjut ia mengatakan untuk ICT, tahun ini UAD mendapatkan bantuan dana dari Belmawa sejumlah 11 mahasiswa bagi lima prodi. Yaitu, Prodi Psikologi Profesi S2 ke University Malaysia Serawak dan University of Philippines Manila. Prodi Pendidikan Bahasa Inggris S2 ke University of Saint Anthony Philippines. Prodi Sastra Inggris ke UitM Malaysia. Prodi Bahasa dan Sastra Arab ke Universiti of Malaya. Prodi Pendidikan Bahasa Inggris S1 ke UiTM Malaysia.

Sedang untuk Permata-Sakti, kata Ida, UAD mendapatkan kuota 26 mahasiswa untuk mengambil kredit ke 26 PTS mitra di dalam negeri. Di antaranya, Universitas Bandar Lampung, STIE Jakarta, Universitas Muhammadiyah UM) Jakarta, UM Palangkaraya, UM Pringsewu, Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong, Institut Transportasi dan Logististik Trisakti, Universitas Trisakti, Universitas Teknokrat Indonesia, IKIP Siliwangi, Universitas Bina Insani, dan Universitas Kuningan.

UAD juga menerima 47 mahasiswa untuk mengambil beberapa mata kuliah yang ditawarkan di Prodi Biologi, Bimbingan Konseling, Ilmu Hukum, Teknik Industri, Teknik Informatika, dan Sastra Indonesia. Ada 12 PTS mitra yang mengirimkan mahasiswanya ke UAD di antaranya, UM Kendari, Universitas Almuslim Aceh, Universitas Trisakti, UM Palangkaraya, IKIP Siliwangi, Universitas Bandar Lampung, Universitas Kuningan, Universitas Bosowa, Universitas Langlangbuana, UM Sindereng Rappang, UKI Paulus Makassar, dan Institut Pendidikan Indonesia. (doc/ard)

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI