Dr. Apt. Hari Susanti, S.Si., M.Si., selaku Wakil Dekan Farmasi UAD Bersama Hendy Ristiono, MPH., Apt., selaku host pada penyangan profil Farmasi UAD dan juga Alumnus Farmasi UAD.

Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sudah berdiri sejak tahun 1996, sehingga kini usianya sudah 24 tahun. Dalam usia tersebut, Fakultas Farmasi sudah mencapai 3 kali akreditasi A pada Program Studi S1 Farmasi, 2 kali akreditasi A pada Program Studi Profesi Apoteker, dan Program Studi S2 Farmasi akan mengajukan akreditasi kembali tahun ini.

Dalam usianya yang sudah menginjak 24 tahun, alumni banyak yang berpotensi di bidang farmasi. Selain itu peran lulusan Farmasi UAD di dunia farmasi sudah signifikan. Salah satunya yaitu Hendy Ristiono, M.P.H., Apt., selaku host pada penayangan profil Farmasi UAD yang juga alumnus Farmasi UAD. Prestasi yang diraih fakultas ini tidak lepas dari fasilitas yang mendukung, di antaranya lengkapnya laboratorium yang dimiliki, alat pencetakan tablet, dan alat yang mampu digunakan untuk simulasi pada pasien. Hal tersebut yang menjadi salah satu keunggulan Fakultas Farmasi UAD.

Prof. Dr. Apt. Dyah Aryani Perwitasari., M.Si., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Farmasi menyampaikan di kanal YouTube Farmasi UAD pada (16/09), “Visi Farmasi UAD menjadi lembaga pendidikan tinggi farmasi yang unggul, dikenal secara internasional, dan dijiwai oleh nilai-nilai Islam. Visi tersebut dimunculkan dan dikembangkan oleh kami, sehingga itulah yang menjadi ciri khas dari fakultas ini. Hal itu juga sesuai dengan jargon UAD yaitu ‘Moral and Intellectual Integrity’.”

“Beberapa prestasi sudah diraih oleh Farmasi UAD yaitu dosen berprestasi dan laboran berprestasi Kopertis Wilayah V, serta prestasi mahasiswa baik akademis maupun nonakademis. Prestasi nonakademis muncul di bidang olahraga dan seni. Di bidang akademik meraih prestasi pada tingkat nasional yaitu juara Olimpiade MIPA Nasional, juara Pekan Ilmiah Mahasiswa Farmasi Nasional, dan pada tingkat internasional meraih prestasi untuk Hibah Student Exchange ke Korea, Mesir, serta Australia,” tambah Dr. Apt. Hari Susanti, S.Si., M.Si., selaku Wakil Dekan Farmasi UAD. (Dew)

Wujud bakti FK UAD kepada masyarakat

“Sebanyak 50 mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengikuti Program Pengenalan Kampus (P2K) 2020. ‘Berintegritas dan Bersinergi dalam Membangun Negeri’ merupakan slogan FK UAD dalam menyambut P2K kali ini. Slogan tersebut bermakna bahwa mahasiswa kedokteran harus intelektual, mengenalkan FK UAD yang berintegritas, serta bersinergi bersama semua elemen yang ada di kehidupan masyarakat kelak dan mampu membangun negeri,” ungkap Naufal Zuhdi Rabbani selaku Wakil Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa FK UAD.

FK UAD memiliki visi unggul dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian di bidang kesehatan dan kebencanaan yang dijiwai nilai-nilai Islam, serta diakui secara internasional pada tahun 2032. Misinya menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat di bidang kesehatan yang dijiwai oleh nilai-nilai universal Islam, menghasilkan lulusan yang berakhlak mulia, profesional dan siaga bencana, serta menjalin kemitraan dengan para stakeholder baik dalam maupun luar negeri.

Mahasiswa FK UAD bersama masyarakat

Selama pandemi mahasiswa FK UAD melaksanakan pembelajaran secara daring. “Adanya pandemi yang terjadi saat ini, alhamdulillah tidak menyurutkan semangat belajar mahasiswa dan tidak menyurutkan minat mahasiswa baru untuk bergabung di Fakultas Kedokteran UAD,” lanjutnya, (16-9-2020).

Naufal juga menyoroti keadaan para dokter yang menjadi korban Covid-19. “Pandemi ini menurut mahasiswa kedokteran sangat berbahaya, karena kondisi pandemi di Indonesia sangat sulit dikontrol penyebarannya. Hal itu menambah beban berat tenaga medis seperti perawat dan dokter yang harus berhadapan dengan pasien secara langsung. Mahasiswa FK UAD berharap masyarakat disiplin dan mematuhi protokol kesehatan yang ada guna mempersempit ruang penyebaran Covid-19,” tutupnya. (JM)

Rovinka Salma Maba Sasindo Berprestasi

Rovinka Salma Moenikha, mahasiswi baru (maba) Program Studi (Prodi) Sastra Indonesia (Sasindo) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menunjukkan bakat dan minatnya di dunia sastra sejak bangku Aliyah. Rovinka, begitu ia akrab disapa, sudah mengantongi berbagai prestasi di bidang sastra baik tingkat provinsi hingga nasional.

Prestasi semasa Aliyah membawanya pada pilihan kuliah di Sasindo UAD. Berbagai prestasi mulai dari juara 1 Teater dalam Festival Sastra DIY, pembaca puisi terbaik di Jambore Sastra Nasional, juara 1 Cipta dan Baca Puisi Islami DIY, juara 1 Musabaqah Syarhil Qur’an, hingga puisi ciptaannya kerap dimuat majalah Bakti Kementerian Agama (Kemenag), menjadi deretan prestasi yang pernah dicapai.

Dengan bekal berbagai prestasi itu, meyakinkan Rovinka untuk menggeluti lebih dalam dunia sastra di Prodi Sasindo UAD. “Saya berasal dari jurusan agama semasa Aliyah, tetapi sangat antusias menggeluti berbagai lomba di bidang sastra dan kerap juara,” terangnya saat ditanya alasannya memilih Prodi Sasindo UAD.

Rovinka Salma Saat menjuarai Jambore Sastra

Ia menambahkan, UAD menjadi satu-satunya kampus islami yang mempunyai Prodi Sasindo di Yogyakarta. Selain itu, akreditasi yang telah didapatkan ialah A, serta memiliki orientasi praktik jurnalistik di dunia kerja. UAD selama ini memang dikenal sebagai kampus yang mewadahi minat bakat mahasiswa dalam mengembangkan prestasi sebagai tradisi.

Prodi Sasindo dipilih agar Rovinda tidak hanya menjadikan sastra sebagai hobi saja, tetapi mengembangkan bakatnya dengan mendalami dunia sastra dalam bidang akademik. “Ke depannya semoga saya dapat mengembangkan minat dan bakat dengan mengikuti UKM dan ormawa, serta dapat melanjutkan prestasi sebagai tradisi baik di bidang akademik maupun nonakademik.” (Chk)

Pengenalan FAST UAD kepada mahasiswa baru melalui ruang virtual

Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (Fast) melalui Program Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) membuat berbagai kegiatan untuk mengenal fakultas lebih dekat, salah satunya melalui diskusi di grup WhatsApp. Grup yang dipisah per program studi tersebut sudah dibentuk sejak awal masa registrasi. Setelah registrasi, mahasiswa baru (maba) langsung diundang masuk grup untuk berbagi informasi mengenai fakultas atau program studi dan informasi penting lainnya.

Imam Azhari, S.Si., M.Cs., Dekan Fast mengatakan, “Kami juga berencana mengadakan kegiatan serupa P2K khusus orang tua atau wali mahasiswa. Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, tetapi kali ini akan diselenggarakan secara online atau dalam jaringan (daring).”

Dengan adanya program tersebut, fakultas dapat lebih awal mengenalkan mengenai sistem pendidikan, sarana prasarana, maupun proses belajar mengajar. Bagi maba, tentu situasi transisi saat ini tidak mudah, sehingga forum yang lebih terbuka diadakan untuk membantu keberlangsungan perkuliahan saat pandemi.

Pengenalan FAST UAD kepada mahasiswa baru melalui ruang virtual

Ia menambahkan bahwa selain pendekatan melalui grup WhatsApp, fakultas juga sudah menyiapkan materi pengenalan kampus dalam bentuk video yang diunggah di kanal YouTuber P2K Fast UAD. Materi yang ditayangkan meliputi sarana prasarana kampus, layanan tata usaha, perpustakaan, laboratorium, kegiatan kemahasiswaan, dan tutorial portal akademik. Harapannya, maba dapat merasakan atmosfer kampus walaupun secara virtual.

“Video-video tersebut kami produksi sendiri, digarap secara mandiri oleh tim mahasiswa sejak dua bulan lalu. Materi-materinya kami sisipkan dalam kegiatan P2K, dengan harapan saat maba masuk kampus mereka sudah feel at home. Intinya adalah belajar tiada henti meskipun dalam masa pandemi. We are UAD, go Fast, go Faster!” tutupnya. (Amb)

Lina Handayani, S.K.M., M.Kes., Ph.D. Dekan FKM

Pada hari ketiga (16-9-2020) Program Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), masing-masing fakultas memperkenalkan diri kepada Dahlan Muda. Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Lina Handayani, S.K.M., M.Kes., Ph.D., menjelaskan melalui WhatsApp beberapa hal terkait strategi menyambut mahasiswa baru (maba).

Menurut Lina, sesuai dengan keadaan pandemi sambutan dilakukan dengan metode daring. Sebelumnya acara telah disiapkan dari level fakultas yang melibatkan unsur pemimpin, dosen, dan mahasiswa. Tahap selanjutnya adalah berkoordinasi dengan tim universitas.

Selama persiapan dan pelaksanaan, Lina mengakui tidak ada kendala yang berarti karena semua telah direncanakan dan dikoordinasikan dengan baik. Ia mengungkapkan metode daring sebagai tantangan yang harus diadaptasi dengan cepat.

FKM tahun ini berbeda karena ada penambahan Program Studi (Prodi) Gizi.

“Jumlah mahasiswa Prodi Gizi yang banyak merupakan prestasi tersendiri karena di tengah suasana pandemi tetap diminati. Hal tersebut menjadi amanah agar kami dapat menyelenggarakan pendidikan dengan sebaik-baiknya di FKM UAD,” ungkapnya.

Dahlan Muda patut mengatakan layak dan perlu kepada FKM UAD karena kesehatan merupakan bidang yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

“Selain itu, peluang kerja masih luas dan punya harapan besar agar mereka berkontribusi untuk mengubah Indonesia yang lebih sehat di masa depan sebagai ahli bidang kesehatan masyarakat (kesmas) dan gizi,” kata Lina.

Di FKM, Dahlan Muda akan memperoleh bekal ilmu dan pengalaman untuk menjadi ahli kesmas dan gizi sehingga siap bekerja setelah lulus. Lina mengatakan selain kuliah di kelas, FKM memiliki program magang dan juga pengalaman belajar di lapangan. Dahlan Muda yang belajar di FKM memiliki prospek kerja yang luas di lembaga pemerintah maupun swasta. Mereka bisa menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Kementerian Kesehatan maupun kementerian lain, menjadi dosen atau konsultan, dan bekerja di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) maupun sebagai wirausaha yang berwawasan kesehatan. (Ari)