Dahlan Muda Bagian dari Gerakan Intelektual
Drs. Parjiman, M.Ag., dalam kata sambutannya pada sesi Masa Ta’aruf (Masta) (15-9-2020), menyatakan bahwa betapa pentingnya peran serta agama dalam mengurusi persoalan dunia. Agama tidak hanya fokus pada urusan akhirat saja. Ilmu-ilmu Islam yang didalami para Dahlan Muda harapannya dapat diintegrasikan dengan bidang-bidang ilmu modern untuk menyelesaikan persoalan umat.
Hal tersebut kemudian ditegaskan oleh Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., ketika menyampaikan materi tentang “Mengenal Muhammadiyah dan Menumbuhkan Kesadaran Menjadi Kader Persyarikatan”. Ia memperkenalkan identitas Muhammadiyah sebagai gerakan intelektual yang mengajak pada jalan Tuhan yang berbasis ilmu pengetahuan dan segala kecerdasannya.
“Gerakan ini mempunyai tiga pilar, yaitu Islam, Ilmu, dan Inovasi (3I). Dalam kajian sosial, orang-orang yang berilmu memiliki peran penting di tengah masyarakat. Mereka adalah golongan elite yang berpengaruh. Untuk itulah saya mengutip tiga pesan dari K.H. Ahmad Dahlan,” katanya.
Pesan pertama, jadilah kiai. Dalam pengertian ini, kiai adalah orang yang memiliki kedalaman ilmu agama. Kedua, jadilah orang yang berkemajuan yang ditunjukkan dengan menguasai ilmu-ilmu modern, berorientasi ke masa depan, dan berperilaku modern di antaranya adalah menepati janji, dan berkomunikasi dengan bahasa yang tidak kaku. Ketiga, jangan pernah lelah bekerja untuk orang lain.
Dahlan Muda diharapkan dapat mengintegrasikan ketiga poin penting tersebut. Walaupun menjadi bagian elite yang berpengetahuan, tidak akan terjebak pada elitisme yang mengutamakan kepentingan pribadi.
Sebaliknya, sebagai bagian dari gerakan intelektual elite harus peduli kepada orang alit (kecil), orang-orang yang berada di bawah yang membutuhkan bantuan melalui penguasaan ilmu pengetahuan yang berlandaskan nilai-nilai keislaman. Oleh karena itu, penting mengikuti kegiatan organisasi yang melatih kemampuan leadership. Menurut Abdul Mu’ti, kemampuan tersebut dapat ditempa di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).
Melalui Masta, Dahlan Muda dalam satu sisi harus menjunjung tinggi keilmuan sebagai bagian dari gerakan intelektual dan di sisi lain juga memegang teguh nilai-nilai Islam dan kemuhammadiyahan. Muaranya bahwa orang yang memiliki intelektualitas tinggi sudah sewajarnya juga bermanfaat bagi sesama seperti pesan terakhir dari K.H. Ahmad Dahlan. (Ari)