• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Berolahraga Saat Menstruasi Membuat Tubuh Lebih Rileks

20/04/2022/in Terkini /by Ard

Izaz Hasna Meidyastuti, mahasiswi Program Studi Kedokteran Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Didi)

“Berolahraga saat menstruasi sangat dianjurkan di dalam dunia medis. Mengapa? Sebab berolahraga tentu baik bagi tubuh. Selain itu dengan berolahraga tubuh wanita dapat melepaskan endorfin, yaitu hormon yang menyebabkan tubuh menjadi lebih rileks. Olahraga dalam bentuk atau gerakan apa pun bisa dilakukan oleh wanita yang sedang mengalami menstruasi, tetapi tetap dalam batas wajar dan aman.”

Penjelasan itu disampaikan Izaz Hasna Meidyastuti, mahasiswi Program Studi (Prodi) Kedokteran, Universitas Ahmad Dahlan (UAD), yang menjawab kebimbangan yang dilanda oleh sebagian kaum wanita saat sedang mengalami menstruasi.

“Seperti yang umum diketahui, menstruasi dialami oleh wanita dan terdapat dua siklus di dalamnya, yaitu luteal dan proliferasi. Di kedua siklus ini sebenarnya tubuh sedang bersiap untuk menerima kehamilan apabila terjadi pembuahan pada rahim, dan jika tidak terjadi pembuahan maka dinding rahim yang menebal akan meluruh dan keluar sebagai wujud darah serta sel jaringan,” tambah Izaz saat membahas tentang menstruasi secara terperinci.

Adapun perubahan hormonal menurut Izaz kerap terjadi di dalam siklus menstruasi. Oleh karenanya wanita yang sedang mengalami menstruasi akan dilanda perubahan mood dan pola makan, yang berdampak pada peningkatan berat badan secara signifikan.

Terkait jangka waktu normal, wanita mengalami menstruasi umumnya dialami selama 21 sampai 35 hari dan dengan rata-rata 28 hari. Izaz menekankan jika masa menstruasi yang dialami lebih atau kurang dari rentan waktu ini maka bisa dikatakan menstruasinya tidak berjalan normal.

“Untuk darah yang dikeluarkan saat hari pertama dan menjelang akhir menstruasi, ialah berwarna merah terang dan merah gelap.”

Hidup di Indonesia tidak terlepas dari berbagai mitos yang tumbuh liar di masyarakat, termasuk pula mitos perihal larangan wanita berkeramas saat sedang mengalami menstruasi. Menanggapi hal tersebut, Izaz tegas menilai bahwa larangan berkeramas saat menstruasi tidak berlandaskan pada ilmu medis. “Larangan keramas saat mengalami menstruasi bisa dikatakan mitos, bahkan dalam dunia medis menjaga kebersihan tubuh sangat dianjurkan ketika wanita sedang dalam kondisi menstruasi. Berkeramas adalah salah satu bentuk membersihkan diri, dan lebih baik jika dilakukan dengan menggunakan air hangat.”

Izaz berpesan, saat wanita sedang mengalami menstruasi penting untuk memperhatikan kebersihan vagina, dengan contoh rutin mengganti pembalut tiap empat atau lima dalam satu hari. Selain agar tetap bersih, hal tersebut dilakukan agar vagina terhindar dari infeksi. (didi)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Izaz-Hasna-Meidyastuti-mahasiswi-Prodi-Kedokteran-UAD-menjelaskan-tentang-menstruasi-secara-garis-besar.-Sumber-foto-SS-YouTube-terkait.jpg 750 1334 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-04-20 08:23:052022-04-20 08:23:05Berolahraga Saat Menstruasi Membuat Tubuh Lebih Rileks

Meraih Berkah Ramadan dengan Al-Qur’an dan Silaturahmi

20/04/2022/in Terkini /by Ard

Ngabuburit religi dan buka bersama keluarga besar mahasiswa Program Studi Fisika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Eka Marcella)

Kamis, 14 April 2022, Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (FAST), Universitas Ahmad Dahlan (UAD) adakan acara ngabuburit religi dan buka bersama keluarga besar mahasiswa Fisika UAD dengan mengusung tema “Meraih Berkah Ramadan dengan Al-Qur’an dan Silaturahmi”.

Bertempat di Kobessah Kopi UAD, acara ini bertujuan untuk mengisi waktu seluruh mahasiswa Fisika dengan berbagai hal positif, salah satunya berupa membaca Al-Qur’an sekaligus mempererat tali silaturahmi guna memperoleh keutamaan di bulan Ramadan. Dalam acara ini, terdapat pula kajian keislaman yang disampaikan oleh Yusuf Hanafiah, S.Pd., M.Pd., yang dalam pemaparannya membahas mengenai makna Al-Qur’an, Ramadan, dan silaturahmi.

“Terdapat banyak sekali berkah dalam membaca Al-Qur’an, di antaranya selain sebagai penolong di akhirat, Al-Quran dapat menjadi pembuka pintu rezeki, dan membuat seseorang terlihat semakin bercahaya, disegani, dan penuh wibawa,” paparnya.

Kaitannya dengan itu, Yusuf kemudian menjelaskan bahwa terdapat empat perumpamaan golongan pembaca Al-Qur’an. Pertama, seperti buah utrujah yang memiliki rasa enak dan aromanya wangi, yaitu ibarat orang beriman yang rajin membaca Al-Qur’an. Kedua, seperti buah kurma yang rasanya enak tetapi tidak beraroma, yaitu ibarat orang beriman tapi tidak membaca Al-Qur’an. Ketiga, seperti kemangi yang aromanya wangi tetapi rasanya pahit, yaitu orang munafik tetapi masih membaca Al-Qur’an. Dan keempat, seperti brotowali yang tidak beraroma dan rasanya pahit, yaitu orang munafik dan tidak membaca Al-Qur’an.

Beralih dari topik itu, Yusuf membahas mengenai silaturahmi. Ia menerangkan bahwa silaturahmi merupakan salah suatu amalan umat muslim untuk menyambung tali persaudaraan atau bisa dikatakan sebagai suatu amalan yang menyambungkan sesuatu yang putus.

“Terdapat banyak sekali keutamaan dalam bersilaturahmi, beberapa di antaranya yaitu memperluas persaudaraan, memanjangkan umur, melancarkan rezeki, menjaga kerukunan, menambah empati, dan menjadi makhluk yang mulia. Selain itu, silaturahmi merupakan salah satu langkah mudah untuk menuju surga,” imbuhnya.

Setelah sesi kajian keislaman berakhir, acara kemudian dilanjut dengan kegiatan buka bersama. Para mahasiswa yang hadir tampak akrab dan saling bercengkerama satu sama lain.

Nurul Inayah selaku ketua pelaksana berharap, “Semoga setelah terselenggaranya acara ini, para mahasiswa dapat rajin membaca Al-Qur’an, tidak hanya di bulan Ramadan tetapi juga seterusnya. Selain itu, kami juga berharap para peserta yang hadir dapat saling mengenal dan menjalin silaturahmi dengan baik.” (eka)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ngabuburit-religi-dan-buka-bersama-keluarga-besar-mahasiswa-Program-Studi-Fisika-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Eka-Marcella.jpg 800 1600 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-04-20 07:56:402022-04-20 07:56:40Meraih Berkah Ramadan dengan Al-Qur’an dan Silaturahmi

UAD Dorong Terwujudnya Generasi Penghafal Qur’an

19/04/2022/in Terkini /by Ard

Pembukaan Halfah Qori Internasinal-Nasional dan Khotmil Qur’an 30 Juz Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Laela)

Datangnya bulan Ramadan menjadi hal yang dinantikan umat Islam. Dalam kaitannya dengan keutamaan membaca Al-Qur’an, bulan ini kerap disebut sebagai sahrut tilawah. Senin, 18 April 2022, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar Haflah Qori dan Khotmil Qur’an dalam rangka memperingati Nuzululquran.

Acara tersebut berlangsung di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan tayang melalui kanal YouTube Masjid Islamic Center UAD. Hadir jamaah umum membersamai santriwan/santriwati Persada dalam Haflah dan Khotmil Qur’an yang resmi dibuka Dr. Muchlas, M.T. selaku Rektor UAD.

Haflah merupakan agenda tahunan Persada di bulan suci Ramadan. Selain dalam rangka Nuzululquran, acara ini juga sebagai wadah penerima beasiswa hafidz Qur’an untuk meningkatkan dan mengingat kembali hafalannya.

Ahmad Farhan Juliawansyah, selaku pembawa acara menyampaikan, Haflah dan Khotmil Qur’an ini terbuka untuk umum sehingga diperkenankan jamaah untuk mendengarkan dan menyimak bacaan para hafidz Qur’an.

“Betapa bahagianya sebagai orang tua mempunyai generasi penghafal Qur’an, karena pintu surga terbuka untuk para penghafal Qur’an dan keluarganya. Kekuatan, kelancaran, dan kemudahan senantiasa Allah berikan terlebih di bulan suci Ramadan ini,” tutur Thontowi, S.Ag., M.Hum. selaku mudir Persada dalam sambutannya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan rasa terima kasih kepada Rektor UAD yang senantiasa mendukung program ini dan mengusahakan memberikan beasiswa penuh kepada penerima beasiswa hafidz maupun beasiswa kader.

Kaitannya dengan itu, Muchlas menyampaikan rencana pembuatan rumah tahfidz untuk mendukung dan mengembangkan program hafidz Qur’an UAD. Terakhir, ia menyampaikan harapannya, “Saya berharap santriwan/santriwati penghafal Qur’an dapat senantiasa istikamah menghafal, memahami, mengamalkan, dan mengajarkan sehingga menjadi ilmu yang bermanfaat bagi umat. Sebab pada dasarnya ilmu seperti pisau, jika dipegang orang yang tepat akan memberikan manfaat dunia dan akhirat,” pungkasnya. (Ela)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pembukaan-Halfah-Qori-Internasinal-Nasional-dan-Khotmil-Quran-30-Juz-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Laela-scaled.jpg 1324 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-04-19 08:43:492022-04-19 08:43:49UAD Dorong Terwujudnya Generasi Penghafal Qur’an

UAD Selenggarakan Haflah Hifdzil Qur’an 30 Juz

19/04/2022/in Terkini /by Ard

Haflah Hifdzil Qur’an 30 juz oleh Qori Internasional dan Nasional dalam rangka RDK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Panitia Ramadan di Kampus (RDK) 1443 H Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan Haflah Hifdzil Qur’an 30 juz. Pembukaan acara tersebut dilaksanakan usai salat Subuh berjamaah di Masjid Islamic Center UAD, Senin (18-04-2022).

Haflah Hifdzil Qur’an 30 juz diikuti oleh mahasiswa BPM-Tahfidzul Qur’an secara khusus, dan seluruh santriwan/wati Pesantren Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (Persada) secara umum. Tidak hanya itu, usai tarawih nanti akan dilanjutkan dengan Haflah Qari Internasional.

Istimewanya, acara dibuka langsung oleh Rektor UAD, Dr. Muchlas, M.T. Setelah sebelumnya disambut oleh Mudir Persada Ust. H. Thonthowi, S.Ag., M.Hum. Ini menunjukkan bahwa UAD memiliki perhatian yang sangat besar kepada para penghafal Qur’an.

Kabar gembira disampaikan oleh mudir, bahwa tahun ajaran besok mahasiswa yang diterima dalam beasiswa tahfidz Qur’an akan dibebaskan dari beban finansial.

Bulan Ramadan, bulan diturunkannya Al-Qur’an, menjadi momentum yang tepat untuk bergembira dan menggemakan Al-Qur’an hingga ke ruang-ruang akademik. Bagi yang hendak mengikuti dan merasakan nuansa spiritual ini, dapat bergabung di beberapa lokasi, di Masjid IC UAD, Masjid Darunnajah Kampus III, hall Kampus I, dan hall Kampus IV, atau secara live streaming di kanal YouTube Masjid Islamic Center UAD. (DF)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Haflah-Hifdzil-Quran-30-juz-oleh-Qori-Internasional-dan-Nasional-dalam-rangka-RDK-di-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Istimewa.jpeg 901 1600 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-04-19 08:27:342022-04-19 08:27:34UAD Selenggarakan Haflah Hifdzil Qur’an 30 Juz

Gebyar Anak Sholeh Persada UAD

19/04/2022/in Terkini /by Ard

Persada Universitas Ahmad Dahlan (UAD) adakan Gebyar Anak Saleh (Foto: Laela)

Minggu, (17-04-2022), Pesantren Mahasiswa Ahmad Dahlan (Persada) mengadakan Gebyar Anak Sholeh dalam rangka semarak bulan suci Ramadan 1443 H. Acara tersebut mengusung tema “Indahnya Ramadan Bersama Persada Raih Keberkahan” dan berlangsung secara luring di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Sebanyak 120 partisipan hadir yang terdiri atas peserta Gebyar Anak Sholeh, pendamping, dan orang tua/wali peserta.

Gebyar ini merupakan acara rutin di bulan suci Ramadan yang diagendakan Persada sebagai bentuk follow up dari pengabdian masyarakat santriwan/santriwati yang diterjunkan di setiap Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) sejak awal Ramadan.

“Selama pengabdian masyarakat, santriwan/santriwati Persada membimbing adik-adik TPA dalam belajar Al-Qur’an serta ilmu agama lainnya yang bisa bermanfaat di masa depan. Nah, Gebyar Anak Sholeh tersebut diselenggarakan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan dan kemajuan adik-adik TPA dalam mengikuti pembelajaran,” papar Maulida Rifqi selaku ketua Ikatan Santri Persada Putri (Iksada).

Terdapat delapan cabang lomba dalam acara itu, di antaranya lomba mewarnai, lomba adzan, lomba gerakan dan bacaan salat, lomba hafalan surat pendek, lomba hafalan doa sehari-hari, lomba tartil, lomba cerdas cermat agama (CCA), dan lomba dai. Sebelas TPA mengirimkan perwakilan untuk mengikuti cabang lomba. Acara berlangsung meriah selama empat jam dengan semangat luar biasa, tertuangkan dalam seruan yel-yel dan jargon masing-masing TPA.

“Gebyar Anak Sholeh yang terselenggara ini, semoga memberi manfaat untuk adik-adik TPA, meningkatkan semangat belajar dan ber-fastabiqul khairat. Selamat berlomba, ikuti semaksimal mungkin serta iringi dengan doa di bulan suci Ramadan ini,” tutur Thonthowi, S.Ag., M.Hum. selaku mudir Persada dalam sambutannya.

“Semangat dan usaha belajar adik-adik TPA dalam mengikuti berbagai cabang lomba di Gebyar Anak Sholeh pasti kami apresiasi dan sudah tersedia piala, piagam penghargaan, juga bingkisan yang insyaallah menambah semangat adik-adik TPA sekalian.” tutupnya. (ela)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Persada-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-adakan-Gebyar-Anak-Saleh-Foto-Laela.jpg 468 1040 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-04-19 08:08:482022-04-19 08:09:10Gebyar Anak Sholeh Persada UAD

Strategi Jitu Generasi Z Sukses di Dunia Kerja

19/04/2022/in Terkini /by Ard

Viringga Prasetyaji Kusuma pemateri seminar yang diselenggarakan PVTO Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bertajuk ‘Strategi Jitu Generasi Z Mendapatkan dan Sukses di Dunia Kerja’ (Foto: Farida)

Program Studi Pendidikan Vokasional Teknik Elektronika (PVTE) dan Program Studi Pendidikan Vokasional Teknologi Otomotif (PVTO) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan seminar dengan tajuk “Strategi Jitu Generasi Z Mendapatkan dan Sukses di Dunia Kerja”.

Program ini dilangsungkan secara daring melalui platform Zoom Meeting dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube Universitas Ahmad Dahlan, juga secara luring bertempat di Amphitarium lantai 9 Kampus IV UAD. Acara digelar pada Sabtu, 16 April 2022. Narasumber adalah Muhammad Sayuti, Ph.D. selaku dosen Magister Pendidikan Guru Vokasi (MPGV) UAD sekaligus Sekretaris Majelis Ditlitbang PP Muhammadiyah, dan Viringga Prasetyaji Kusuma yang dikenal sebagai pendiri AMATI Indonesia.

Muhammad Sayuti menyampaikan materi pertama mengenai keterampilan abad 21 pascapandemi. Perubahan perilaku setelah pandemi Covid-19 di antaranya meningkatnya e–commerce seperti restaurant delivery, online grocery shopping, online education, dan telemedisin. Selain itu perubahan juga terlihat pada otomatisasi dan artifisial intelijen. Otomatisasi dapat berkembang cepat karena dapat mengurangi workplace density, mengatasi permintaan variabilitas, meningkatkan efisiensi dan kecepatan, serta menawarkan layanan kontak gratis. Skill yang harus dimiliki untuk mempersiapkan masa depan yaitu complex problem solving, critical thinking, creativity, people management, dan coordinating with others.

“Apa yang harus dilakukan oleh calon mahasiswa atau siswa? Menjadi pembelajar sepanjang hayat, belajar apa saja, harus berpikir terbuka, suka membaca, literasi membaca pengetahuan baru, dan bergaul dengan orang dari berbagai daerah atau suku atau negara,” papar Muhammad.

Sementara itu, Viringga menjelaskan mengenai rise of green jobs. Saat ini ekonomi di dunia bergeser pada green economy, lalu menuntut menjadi green jobs, dan menuntut green skills. Green economy merupakan sesuatu yang menghasilkan peningkatan kesejahteraan manusia dan kesetaraan sosial, sekaligus secara signifikan mengurangi risiko lingkungan dan kelangkaan ekologi. Pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19 menurut survei dari berbagai negara, mereka sepakat membangun pemulihan perekonomian dengan prioritas mengatasi climate change atau perubahan iklim. Dari kesepakatan tersebut, muncullah green jobs, International Labour Organization (ILO) mendefinisikan green jobs sebagai pekerjaan yang membantu mengurangi dampak lingkungan negatif yang pada akhirnya mengarah pada perusahaan dan ekonomi yang berkelanjutan secara lingkungan, ekonomi, dan sosial. Sedangkan green skill adalah kemampuan atau pengetahuan yang dapat digunakan pekerja untuk mencegah, memantau, atau membersihkan polusi dan mengoptimalkan pengelolaan serta konservasi sumber daya alam, yang digunakan perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa. Dengan adanya green economy, pekerjaan lebih banyak dibandingkan ekonomi konvensional.

Terakhir ia berpesan, mahasiswa boleh bekerja di kota, sekolah tinggi. Namun ketika berbicara masalah peluang, tidak harus menunggu yang tinggi, sebab potensi peluang di desa sangatlah tinggi. “Jangan tergiur dengan gemerlap kota!” (frd)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Viringga-Prasetyaji-Kusuma-pemateri-seminar-yang-diselenggarakan-PVTO-Universitas-Ahmad-DahlanUAD-bertaju-Strategi-Jitu-Generasi-Z-Mendapatkan-dan-Sukses-di-Dunia-Kerja-Foto-Farida.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-04-19 07:51:382022-04-19 07:56:32Strategi Jitu Generasi Z Sukses di Dunia Kerja

Kelas Tahsin sebagai Implementasi dari Nilai Religiusitas IMM UAD

18/04/2022/in Terkini /by Ard

Tahsinul Quran IMM PBII Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Widia)

Membaca Al-Qur’an merupakan salah satu amalan yang dapat menjadi syafaat bagi seorang muslim di yaumulakhir nanti. Oleh karena itu, seorang muslim ketika membaca Al-Qur’an hendaknya dilakukan secara tartil dan benar sesuai hukum bacaannya. Sehubungan dengan itu, dalam rangka menyongsong nilai religiusitas yang terkandung dalam gerakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), pada 14 April 2022 IMM Komisariat Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), dan Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) menggelar kelas tahsin di Masjid Darussalam Kampus II Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

“Tujuan utamanya supaya banyak kader IMM PBII bisa mengaji dan mengamalkan Al-Qur’an,” ujar Oki Ariyanto yakni ketua bidang Tablig Kajian dan Keislaman (TKK).

Dalam pelaksanaannya, kegiatan baca Al-Quran diikuti oleh lima belas peserta yang terdiri atas Pimpinan Komisariat IMM PBII beserta kader angkatan 2021. Sebelum memulai kelas tahsin, terlebih dahulu diawali dengan salat tarawih berjamaah. Kelas tahsin ini juga merupakan salah satu program kerja bidang TKK yang bertujuan untuk meningkatkan bacaan Al-Qur’an kader juga pimpinan komisariat.

Kemudian, muatan materi yang diajarkan dalam kelas tahsin ialah ihwal mempraktikkan irama dan seni dalam membaca Al-Qur’an dengan metode irama bayyati, hijaz, rast, jiharkah, dan lainnya. Lebih lagi, di samping mendapatkan ilmu, antusiasme peserta kelas tahsin juga dikarenakan dapat bercengkerama sekaligus menyambung silaturahmi.

“Harapan dari adanya kelas tahsin ini banyak kader dan pimpinan komisariat bisa membaca Al-Qur’an dan mengamalkannya,” tutup Oki Ariyanto. (wid)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Tahsinul-Quran-IMM-PBII-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Widia.jpg 573 713 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-04-18 08:29:332022-04-18 08:29:33Kelas Tahsin sebagai Implementasi dari Nilai Religiusitas IMM UAD

Buku ‘Bahan Ajar’ Harus Miliki ISBN

18/04/2022/in Terkini /by Ard

Pendidikan Matematika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan pelatihan penyusunan bahan ajar atau buku ajar ber-ISBN (Foto: Farida)

Pendidikan Matematika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan pelatihan penyusunan bahan ajar atau buku ajar berstandar International Standard Book Number (ISBN). Acara digelar secara daring melalui platform Zoom Meeting dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube Pendidikan Matematika UAD pada Sabtu, 16 April 2022. Hadir sebagai pemateri adalah Kepala UAD Press, Hatib Rahmawan, S.Pd., Th.I., M.Ag., yang juga dikenal sebagai penulis buku nasional.

Uswatun Khasanah. S.Si., M.Sc. selaku Kepala Program Studi (Kaprodi) Pendidikan Matematika dalam sambutannya menyampaikan, bahan ajar yang ber-ISBN sangat menunjang akreditasi untuk luaran standar pendidikan. Harapannya bahan ajar ber-ISBN ini nantinya tidak hanya digunakan oleh mahasiswa internal saja tetapi juga dimanfaatkan untuk pihak luar.

Lebih lanjut, Hatib menjelaskan buku dibagi menjadi dua yaitu buku pendidikan dan nonpendidikan. Sedangkan buku pendidikan dibagi lagi menjadi buku teks pelajaran dan nonteks pelajaran. Buku teks pelajaran sering disebut juga sebagai buku ajar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa buku ajar merupakan buku pendidikan (teks pelajaran) yang ditulis oleh pakar di bidang tertentu berisi mengenai satu topik tertentu untuk memudahkan seseorang memahami mata kuliah. Buku ajar ditulis sesuai dengan kurikulum tertentu.

“Benefit dosen menulis buku ajar yaitu untuk memenuhi borang Beban Kerja Dosen (BKD), mendapatkan insentif buku ajar dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), mendapatkan royalti penjualan dari UAD Press apabila diterbitkan di UAD Press, dapat diikutsertakan dalam hibah penulisan buku ajar, serta dapat dikaryakan kembali di LIPPI,” papar Hatib.

Adapun sistematika penulisan buku ajar adalah ditulis berdasarkan sub-Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) atau turunannya lagi, awali dengan menjelaskan capaian pembelajaran di setiap bab, berilah uraian teori yang sederhana dan mudah dipahami, serta akhiri di setiap bab (pembahasan) dengan sebuah evaluasi. Jenis dan bentuk evaluasi sangat bervariasi dengan catatan untuk mengukur capaian pembelajaran. Kemudian satu bab, bagian, dan topik terkadang dibahas dua hingga tiga kali pertemuan. Struktur buku terdiri atas preliminary, isi, dan postliminary.

Di akhir penyampaian, Hatib memberikan tips untuk memparafrase. Parafrase adalah membahasakan kembali pendapat orang lain. Tips parafrase yaitu carilah substansi dan ide dasar pendapat orang lain, tulis kembali tanpa harus melihat buku aslinya, gunakanlah sinonim dan padanan kata lainnya, ubahlah pola kalimatnya (misal dari aktif ke pasif), cek ulang kesamaan dengan aslinya dan agar tidak terkena Turnitin (program cek plagiasi dengan sistem algoritma yang sistematis, runtut dan kompleks) kata, rumus, dan kalimat yang sudah umum dapat dibuat image. (frd)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pendidikan-Matematika-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-mengadakan-pelatihan-penyusunan-bahan-ajar-atau-buku-ajar-berstandar-ISBNFoto-Farida.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-04-18 08:14:022022-04-18 08:14:02Buku 'Bahan Ajar' Harus Miliki ISBN

Kontribusi Keilmuan Ulama dalam Peradaban Indonesia

18/04/2022/in Feature /by Ard

Prof. Dr. KH. Hamid Zarkasyi MAEd., M.Phil. narasumber tablig akbar Ramadan di kampus Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Farida)

“Mengapa sains Islam yang dulu pernah mengungguli prestasi sains di peradaban Yunani, Persia, dan India, tetapi sekarang justru ketinggalan? Prof. Ahmad Hasan menulis dalam sebuah makalah yang berjudul Factor the Behind the Decline of Islamic After the Sixteenth Century, terdapat asumsi yang tidak benar terkait sains di dalam Islam muncul akibat Imam Ghazali mengkritik filsafat. Padahal kenyataannya, sesudah Imam Ghazali mengkritik filsafat Yunani pun sains dalam Islam tetap berjalan. Terbukti bahwa seorang astronot bernama Ibnu Syatir sampai abad ke-15 masih bertahan dengan astronomi pusat studinya dan itulah yang memengaruhi Copernicus, Bruno, Galileo Galilei, yang menemukan teori heliosentris. Jadi sains tidak mati dengan kritik Imam Ghazali.”

Kutipan di atas merupakan salah satu hal yang disampaikan oleh Prof. Dr. K.H. Hamid Zarkasyi, M.A.Ed., M.Phil. selaku Rektor Universitas Darussalam Gontor pada Tablig Akbar Ramadan di Kampus (RDK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang diselenggarakan oleh Masjid Islamic Center UAD. Acara ini disiarkan secara daring melalui platform Zoom Meeting dan kanal YouTube Masjid Islamic Center UAD, juga secara luring bertempat di Masjid Islamic Center UAD pada Sabtu, 16 April 2022.

Hamid memaparkan, “Empat faktor kekuatan peradaban Islam yaitu lembaga pendidikan dan penelitian, kekuasaan, ekonomi, dan stabilitas politik. Ketika sebuah peradaban di bangun maka faktor kompetensi sumber daya manusia yang harus ada yaitu konsep ilmu seperti halnya kemampuan manusia untuk berpikir yang menghasilkan sains dan teknologi, konsep sosial seperti halnya kemampuan berorganisasi dalam bentuk kekuatan politik dan militer, serta konsep hidup seperti kesanggupan berjuang untuk hidup.”

Dari Tafaqquh Al-Qur’an menjadi tiga gerakan peradaban yaitu gerakan pendidikan dan keilmuan, gerakan politik, serta gerakan dakwah dan ekonomi. Al-Qur’an apabila diklasifikasikan menjadi syariat (ilmu), akidah (iman), dan akhlak (amal), tidak ada pemisahan di antara ketiga tersebut. Al-Qur’an sebagai sebuah kitab suci terkadang disebut makdubah yaitu makanan. Makdubah ketika dimakan menjadi adab dalam diri seseorang yang isinya ilmu, iman, dan amal. Sehingga orang yang berilmu, beramal, dan beriman ketika jumlahnya dari individu menjadi masyarakat, masyarakat menjadi umat, hingga menjadi peradaban.

Lebih lanjut Hamid menjelaskan sejarah kedatangan Islam di nusantara yaitu dimulai pada abad 8–9 Masehi telah terdapat perdagangan internasional orang Arab, Turki, Persia, ke Cina dan Asia Tenggara, tetapi Islam belum tersebar. Islam datang ke nusantara sejak abad 12–13 Masehi dibawa oleh penduduk dunia Islam yang melakukan migrasi karena beberapa hal yaitu Perang Salib, pemberontakan di negeri-negeri Islam, perselisihan mazhab, dan jatuhnya Baghdad tahun 1258 sebagai ibu kota kekhalifahan Abbasiyah. Pada abad itu pula tidak sedikit dari tarekat-tarekat sufi ini yang mengikat hubungan dengan organisasi dagang dan pengrajin di berbagai negeri Islam, serta menguasai kegiatan pelayaran di Afrika Timur, Asia Selatan dan Asia Tenggara. Kedatangan imigrasi Islam membawa beberapa aktivitas seperti komunitas-komunitas Islam, terjadi perkawinan pedagang asing dengan perempuan setempat, pembukaan lembaga pendidikan Islam, serta adanya kegiatan dakwah para mubalig.

“Periode islamisasi nusantara dibagi menjadi tiga yaitu periode pertama abad 13–14 mengajarkan syariah, periode kedua terjadi abad 15–18 akhir tersebarnya tasawuf. Melalui tasawuflah masuknya semangat intelektual dan rasional yang tinggi ke dalam pikiran masyarakat waktu itu, ia membangkitkan semangat intelektualisme dan rasionalisme yang tidak wujud pada era pra-Islam. Periode ketiga terjadi abad 18–19 ditandai dengan berkembangnya lembaga-lembaga pendidikan seperti lahirnya pengajian di masjid, lahirnya pesantren, dan madrasah,” ucap Hamid.

Di akhir, Hamid menyampaikan bahwa individu yang beradab akan menghasilkan komunitas beradab, lalu dari komunitas tersebut menghasilkan masyarakat beradab, maka akan menghasilkan bangsa yang beradab hingga menghasilkan peradaban Islam. Peran ulama membangun peradaban sangat sentral, apabila ulama rusak maka masyarakat pun akan ikut rusak, apabila ulama sehat dan benar maka masyarakat pun akan sehat, dan ulama tersebut akan terinstitusikan. (frd)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Prof.-Dr.-KH.-Hamid-Zarkasyi-MAEd.-M.Phil_.-selaku-Rektor-Universitas-Darussalam-Gontor-sedang-memaparkan-materi-pada-acara-tablig-akbar-RDK-UAD.-foto-farida-2.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-04-18 07:53:352022-04-18 08:00:50Kontribusi Keilmuan Ulama dalam Peradaban Indonesia

Anggy Aulia, Mahasiswa UAD yang Berprestasi dengan Kaligrafi

16/04/2022/in Terkini /by Ard

Karya lukisan kaligrafi Anggy Aulia mahasiswa FAI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Raihan)

“Kaligrafi tidak terlepas dari keindahan, tetapi ada satu hal yang ditinggalkan oleh umat Islam yakni hasil karya kaligrafi bisa ditampilkan di dalam rumah dan menjaga rumah tersebut dengan ayat suci Al-Qur’an,” ucap Anggy Aulia, mahasiswa Ilmu Hadis Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) saat menjadi narasumber dalam acara FAI Talk, Kamis, 14 April 2022. Selain kesibukan sebagai mahasiswa, Anggy, begitu ia kerap disapa, juga mengajar kaligrafi di beberapa pondok pesantren. Dengan latar belakang ketertarikan terhadap kaligrafi, ia mulai mempelajari ilmu kaligrafi sejak duduk di bangku Sekolah Dasar.

Ia menjelaskan, dari pendapat mayoritas guru kaligrafi, seorang yang menekuni kaligrafi disebut juga sebagai hafiz Qur’an yang tidak terlihat. Hafiz Qur’an bukan hanya untuk orang yang menghafal, karena sejatinya arti dari istilah tersebut adalah para penulis-penulis Qur’an. Bahkan pada masa Rasulullah, para hafiz Qur’an dijaga dengan ketat tetapi akhirnya penjaga mengalami kepunahan atau wafat.

“Bagaimana ayat suci Al-Qur’an itu sampai kepada kita? Jika tidak ada hafiz Qur’an maka ayat suci Al-Qur’an itu tidak mampu terbaca sampai saat ini,” ucap Anggy.

Begitulah ketertarikan Anggy terhadap kaligrafi. Mengawali kemampuannya sebagai kaligrafer, ia mengikuti lomba kaligrafi tingkat provinsi yang diadakan UAD. Saat itu ia masih menjadi mahasiswa baru. Sayangnya ia gagal percobaan pertama itu. Di kesempatan lain, Anggy tidak putus harapan, Bimawa UAD menggelar perlombaan Musabaqah Tilawati Qur’an (MTQ) tingkat kampus yang berhasil membawanya mendapatkan gelar juara kaligrafi.

Lebih lanjut ia memaparkan, ilmu kaligrafi merupakan salah satu ilmu yang mempelajari ketelitian secara detail. Sebagai contoh huruf alif memiliki cara penulisan yang sangat detail. Ukuran dalam huruf alif harus lima titik dalam khat notasi ilmu kaligrafi. Dengan pemahaman yang singkat, menulis kaligrafi merupakan bentuk literatur sedangkan membaca kaligrafi merupakan bentuk irama lagu yang elok didengar.

“Mempelajari ilmu kaligrafi membutuhkan waktu yang cukup lama. Ini disebabkan bahasa Arab merupakan bahasa terindah yang bisa ditampilkan dengan berbagai macam versi. Ilmu kaligrafi tidak hanya tentang menulis ayat Al-Qur’an  yang dibuat dengan menampilkan unsur keindahan tetapi juga mencakup bacaan ayat suci Al-Qur’an yang juga dibuat dengan suara yang indah didengar,” jelasnya.

Dalam menulis kaligrafi terdapat cara membuat ornamen-ornamen yang digunakan untuk memperindah karya, salah satunya dengan melakukan kunjungan ke daerah-daerah yang memiliki banyak hiasan di rumah seperti rumah adat yang ada di berbagai daerah di Indonesia. Di Indonesia, kaligrafi memiliki empat golongan yakni dekorasi, mushaf, kontemporer, dan naskah.

“Empat golongan dalam melukis kaligrafi memiliki fungsi dalam menyusun tema kaligrafi. Di Indonesia, hiasan mushaf merupakan hiasan yang digunakan dalam Al-Qur’an yakni terletak di antara surah Al-Faatihah dan surah Al-Baqarah. Melukis kaligrafi juga tidak hanya sekadar melukis saja tetapi memiliki mazhab yang harus dipahami bagi kaligrafer yakni Mazhab Hasyim dan Mazhab Syauqi,” tambahnya.

Adapun tips yang diberikan Anggy terkait menjadi mahasiswa yang dapat membagi waktu antara kuliah dengan mengikuti perlombaan, yakni mampu memimpin diri sendiri dengan bijak. Memanajemen waktu dengan baik dan memilah waktu kegiatan merupakan cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kapasitas diri secara mendalam. Ingat selalu tujuan dan misi dalam melakukan perkuliahan, mengetahui kelemahan dan antisipasi yang harus dilakukan terhadap diri sendiri, serta menyadari kemampuan dan kapasitas diri sendiri terhadap kegiatan yang dijalani.

“Kuliah merupakan salah satu momen bagi mahasiswa untuk berkembang sebagaimana mestinya. Namun dalam memanfaatkan momen untuk berkembang, mahasiswa dituntut untuk bisa mengetahui kegiatan yang dapat memaksimalkan waktu untuk bisa berkembang atau tidak. Setiap mahasiswa harus bisa memilih terhadap salah satu bidang tertentu untuk kehidupan di dunia ini tidak hanya secara kuantitas tetapi secara kualitas yang banyak dicari oleh orang lain.” (rai)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Karya-lukisan-kaligrafi-Anggy-Aulia-mahasiswa-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-saat-menjuarai-perlombaan-kaligrafi-Foto-Raihan.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-04-16 09:14:192022-04-16 09:14:19Anggy Aulia, Mahasiswa UAD yang Berprestasi dengan Kaligrafi
Page 382 of 469«‹380381382383384›»

TERKINI

  • UAD Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah Gratis dan Potongan Biaya Hingga 8 Semester15/05/2025
  • Lulusan FAI UAD Harus Tanggap dengan Perubahan Teknologi15/05/2025
  • Webinar Edukasi dan Pencegahan Kekerasan Seksual15/05/2025
  • Tim PKM UAD Buat Mini Terrarium Sebagai Obat Anti Stress15/05/2025
  • Menulis dengan Hati, Menyunting dengan Nurani15/05/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa PPKn UAD Juara I Tournament Badminton Pubhfest 202515/05/2025
  • Mahasiswa FKM UAD Raih Juara I Lomba Futsal Tingkat Provinsi13/05/2025
  • Mahasiswi UAD Raih Juara 2 dalam Turnamen Badminton PUBHFEST 202513/05/2025
  • UKM Voli UAD Raih 2 Trofi pada Ajang Febipharm Championship 202508/05/2025
  • Mahasiswi Magister Kesehatan Masyarakat UAD Berprestasi di Nusantara Writing Festival 305/05/2025

FEATURE

  • Wadek FKIP UAD: Lulusan UAD Harus Berilmu, Beraksi, dan Berarti15/05/2025
  • Relevansi Antara Pertumbuhan Lapangan Kerja dengan Pemuda Politik15/05/2025
  • Mentalitas Gen Z Dalam Dunia Kerja15/05/2025
  • Bagaimana Mengatasi Permasalahan Pengangguran di Indonesia15/05/2025
  • Menghidupkan Ilmu, Menyulut Aksi14/05/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top