BSI: Sistem Informasi Poin Penting P2K UAD 2020

Proses pengkodean presensi untuk P2K UAD 2020 yang dilakukan oleh Tim BSI UAD
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menjadi salah satu Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) yang melaksanakan Program Pengenalan Kampus (P2K) secara dalam jaringan (daring). Artinya, UAD telah melakukan upaya untuk meminimalisir pertemuan dalam jumlah besar sehingga menjadi bentuk penjagaan kesehatan diri dan orang lain. Hal tersebut dijadikan solusi terbaik saat pandemik seperti saat ini. Selain itu, berfungsi juga sebagai tindakan preventif dari wabah penyakit yang kini telah merajalela.
Penggunaan sistem informasi menjadi poin penting dalam P2K periode ini. Persiapan kegiatan P2K tak lepas dari bantuan Biro Sistem Informasi (BSI) yang sudah dilaksanakan sejak Juli 2020 dengan koordinator Tawar, S.Si., M.Kom. Adapun persiapan yang dilakukan yaitu pengkodean (coding) sistem presensi dan berkoordinasi dengan seluruh unit baik tingkat program studi maupun fakultas terkait penentuan lokasi host.
Fiftin Noviyanto, S.T., M.Cs., selaku Pimpinan BSI menambahkan, āMengingat kegiatan tersebut dilaksanakan secara bersamaan pada tingkat program studi, maka digunakan sistem presensi untuk mendata kehadiran calon mahasiswa baru dalam kegiatan P2K. Sebelum kegiatan berlangsung, telah disediakan sarana untuk video conference. Kali ini, aplikasiĀ Zoom Meeting dipilih sebagai ruang untuk bertatap muka.ā
āHarapan saya kegiatan ini mendapatkan doa dan dukungan dari semua pihak supaya pelaksanaan P2K tahun ini dapat berjalan lancar dan bermanfaat. Selain itu, saya berpesan supaya peserta P2K selalu menjaga kesehatan diri dan keluarga, serta selalu mengikuti protokol kesehatan,ā tambah Fiftin melalui WhatsApp pada 13-09-20. (Dew)

Film pendek berjudul Merawat IngatanĀ karya mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD), meraih penghargaan sebagai film terbaik dan sinematografi terbaik pada lomba yang diadakan oleh studio Produksi Film Negara (PFN) dengan tema āNasionalismeā.
Film Merawat IngatanĀ bercerita tentang seorang janda tua yang sedih karena tidak diadakannya upacara 17 Agustus imbas dari pandemi Covid-19. Padahal upacara tersebut adalah aktivitasnya untuk mengenang mendiang suaminya yang seorang veteran. āKendala terbesar yang dihadapi adalah soal mengurus perizinan tempat karena kondisi pandemi. Ada ketakutan dan kesulitan karena memakai talentĀ seorang yang sudah lanjut usia yang rentan terkena virus corona. Selain itu, saat syuting kami juga harus menjaga jarak, menggunakan masker dan cuci tangan,ā jelasnya saat diwawancarai via WhatsApp, (12-9-2020).
Ivan berharap tim Operasi Silang selanjutnya bisa menjadi wadah kolaborasi mahasiswa UAD. Ā āSemoga karya kami selanjutnya dapat dikenal dan dinikmati banyak orang di luar UAD. Target kami ke depannya akan produksi film lagi di beberapa tempat,ā tutupnya. (JM)


Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dalam rangka menyapa mahasiswa baru (maba), akhirnya mengadakan Program Pengenalan Kampus (P2K). Di masa pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), sesuai dengan instruksi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengenai sistem Panduan Umum Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2020, aktivitas P2K dilakukan secara daring. āBersama UAD Kita Wujudkan Insan Kompetitif dan Tangguh Berbasis Nilai-Nilai Islam Menuju Indonesia Bangkitā menjadi tema P2K UAD 2020, yang dilaksanakan 14ā18 September 2020.



Catur Agil Pamungkas, Ferina Widyawati Ayu Silvi, dan Syaffira Amalia Risti, dibimbing langsung oleh Muhammad Farid Alwajdi, S.H., M.Kn. selaku dosen Prodi Ilmu Hukum dan Muhammad Saleh, S.H., M.H., berhasil meraih piala Ki Bagus Hadikusumo sekaligus mendapat predikat best speaker. āPembaruan Hukum yang Berdasarkan NilaiāNilai Pancasilaā menjadi tema menarik yang diangkat panitia.
āMosi pembentukan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila menjadi sangat menantang. Hal ini karena posisi pro yang sangat sulit. Kami harus melawan banyaknya persepsi publik yang cenderung tidak setuju. Pembatasan mosi menjadi langkah efektif dengan mengangkat argumen berdasarkan krisisākrisis Ā dan sulitnya implementasi Pancasila,ā ungkap Syaffira. (Chk)
