• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Peringati Nuzululquran, UAD Gelar Haflah Qori’ Nasional dan Tablig Akbar

14/04/2023/in Terkini /by Ard

Peringatan Nuzululquran di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Panitia Ramadan di Kampus (RDK) 1444 H Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menyelenggarakan haflah qori’ nasional dan tablig akbar pada Sabtu, 9 April 2023, dalam rangka memperingati Nuzululquran. Acara ini berlangsung secara luring di lantai 2 Masjid Islamic Center UAD dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube-nya dengan tema “Meraih Kemuliaan Ramadan bersama Al-Qur’an”.

Penceramah tablig akbar yakni H. Fahmi Salim, Lc., M.A. dari Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Dai Damai Indonesiaku TV One. Acara juga menghadirkan qori’-qori’ nasional yaitu Kunta Ulinnuha, M. Rizqi K. La Nani, S.IP., dan Sa’id Fahmi Azis. Muhammad Alfreda Daib Insan Labib dan Hanan Aslamiyah Thoriq selaku mahasiswa Ilmu Hadis angkatan 2019 bertindak sebagai pembaca acara.

Arum Priadi, S.Pd., M.Pd.B.I. yang merupakan wakil ketua kegiatan RDK dalam sambutannya menuturkan, “Serangkaian acara RDK ini telah terselenggara. Haflah qori’ dan tablig akbar merupakan salah satu kegiatan besar dalam RDK tahun 2023. Terima kasih kepada seluruh pihak yang turut menyukseskan kegiatan RDK dan selamat mengikuti tablig akbar dengan khidmat.”

Drs. Parjiman, M.Ag. selaku Wakil Rektor Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dalam sambutan peringatan nuzululquran ini mengucapkan terima kasih kepada segenap panitia yang sangat luar biasa dalam menyiapkan acara malam itu dan seluruh jamaah yang berkenan hadir untuk memakmurkan masjid. “Ini adalah bagian dari pengabdian UAD kepada masyarakat untuk bersama-sama mengembangkan dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar melalui Masjid Islamic Center UAD,” ucapnya.

Ia juga mengucapkan selamat datang kepada seluruh jamaah, khususnya Ustaz Fahmi Salim yang sudah meluangkan waktu untuk mewarnai dakwah di era digital. “Dakwah saat ini tidak cukup jika hanya dengan lisan dan tatap muka saja, tetapi dituntut juga untuk menyesuaikan perkembangan digital,” imbuhnya. “Semoga dengan tablig akbar dapat memberikan spirit kepada keluarga besar UAD dan jamaah agar senantiasa cinta kepada Al-Qur’an.”

Lebih lanjut, Ustaz Fahmi Salim menuturkan, “Melakukan puasa Ramadan tidak lain dan tidak bukan adalah untuk mensyukuri nikmat turunnya Al-Qur’an. Bulan Ramadan umat Islam dimuliakan oleh Allah karena pada bulan ini jugalah waktu diturunkannya Al-Qur’an. Lalu, umat Islam yang berpuasa di bulan suci Ramadan menjadi sebagai salah satu cara untuk mensyukuri turunnya Al-Qur’an.

”Bulan Ramadan adalah satu-satunya bulan yang disebutkan namanya dalam Al-Qur’an. “Maka tidaklah berlebihan jika Imam Rosyid Ridho menyatakan bahwa umat Islam sebenarnya berpuasa di bulan Ramadan ini merupakan cara yang dipilih Allah untuk memuliakan dan mensyukuri nikmat turunnya Al-Qur’an. Jadi, merayakan Nuzululquran bukan hanya 1 atau 2 malam saja, tetapi 1 bulan penuh,” sambungnya.

Sebagai umat muslim, tugas kita bukan hanya menjaga hafalan, tetapi juga menjaga tulisan Al-Qur’an. Dengan 2 syarat itulah Al-Qur’an bisa terjaga dari generasi ke generasi sampai hari kiamat insyaallah. (Zah)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Peringatan-Nuzululquran-di-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Istimewa.jpg 1000 1500 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-04-14 10:57:512023-04-14 10:57:51Peringati Nuzululquran, UAD Gelar Haflah Qori’ Nasional dan Tablig Akbar

Mahasiswa PPG UAD Terapkan Pembelajaran Infografis

14/04/2023/in Terkini /by Ard

Mahasiswa PPG Universitas Ahmad Dahlan (UAD) terapkan pembelajaran Infografis di SMA N 4 Yogyakarta (Foto: Istimewa)

Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan merupakan program pendidikan yang diselenggarakan setelah program sarjana atau sarjana terapan untuk mendapatkan sertifikat pendidik bagi calon guru pada pendidikan usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. PPG diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk meningkatkan kompetensi guru agar menjadi profesional.

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sebagai salah satu Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK) ditunjuk pemerintah untuk menyelenggarakan program ini. UAD aktif menerjunkan mahasiswa ke sekolah-sekolah mitra, salah satunya ke SMA Negeri 4 Yogyakarta. Dua mahasiswa PPL PPG bidang studi Fisika diterjunkan selama 35 hari ke sekolah tersebut, terhitung dari 19 Januari hingga 29 Maret 2023. Mereka adalah Nur Arifah dan Siwiati Tri Dewanti.

Nur mengatakan, “Kegiatan kami selama kurang lebih 35 hari antara lain observasi lapangan, asistensi mengajar, dan praktik terbimbing.”

Pada kegiatan praktik terbimbing, mahasiswa PPG menerapkan metode pembelajaran menggunakan infografis. Melalui metode tersebut, peserta didik diberikan kesempatan untuk memvisualisasikan materi pelajaran, sehingga bisa memudahkan mereka dalam mengingat informasi dan meningkatkan kreativitasnya.

Metode ini terbukti berhasil, terlihat dari keaktifan dan antusias peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Terlebih, peserta didik di kelas E1 yang umumnya memiliki minat dan potensi dalam bidang menggambar dan lettering.

Kegiatan praktik terbimbing tersebut mendapatkan dukungan yang baik dari guru pamong yaitu Na’im Uswatun Hasanah, S.Pd. dan dosen pembimbing lapangan yaitu Fariz Setyawan, M.Pd. Menurut Na’im, “Metode pembelajaran yang digunakan bagus, anak-anak terlihat senang dan antusias.” (eka)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-PPG-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-terapkan-pembelajaran-Infografis-di-SMA-N-4-Yogyakarta-Foto-Istimewa.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-04-14 10:20:532023-04-14 10:20:53Mahasiswa PPG UAD Terapkan Pembelajaran Infografis

KKN UAD Lepas 1.000 Benih Ikan dan Tanam Pohon di Embung Bangeran

14/04/2023/in Terkini /by Ard

KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) lepas 1.000 benih ikan dan tanam pohon di Embung Bangeran, Sorowajan Baru, Banguntapan, Yogyakarta (Foto: Istimewa)

Rabu, 5 April 2023, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unit II.C.2. Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melaksanakan pelepasan 1.000 ekor benih ikan nila dan penanaman pohon di Embung Bangeran, Sorowajan Baru, Banguntapan, Yogyakarta. Pohon yang ditanam berupa tanaman keras seperti pohon rambutan dan tanaman hias. Pelapasan dan penanaman ini disambut baik oleh Paguyuban Embung Bangeran serta warga sekitar.

Ketua Unit Rafi Al Pasiri mengatakan bahwa tujuan diadakannya kegiatan tersebut yaitu sebagai bentuk dari aksi penghijauan lingkungan sekitar embung yang gersang, sehingga warga sekitar nantinya mendapatkan suasana yang rindang. “Saat ini, kami melihat embung masih gersang, oleh karena itu kami berinisiatif untuk melakukan penamaan pohon di sekitar embung supaya warga, masyarakat, hingga para pengunjung nantinya dapat lebih nyaman ketika berkunjung.”

Ia juga memaparkan bahwa pelepasan benih ikan bertujuan untuk membudidayakan ikan di embung sekaligus menarik minat para wisatawan.

Budi Santoso selaku Ketua Paguyuban Embung Bangeran, menyatakan bahwa adanya mahasiswa KKN UAD yang melaksanakan program ini betul-betul sangat membantu sekaligus berdampak baik pada peningkatan pengunjung di tempat tersebut.

“Seperti yang diketahui bersama, tujuan adanya embung yaitu untuk kami jadikan sebagai tempat wisata, karena kami juga memiliki komitmen untuk memajukan embung dan perekonomian warga sekitar. Dengan adanya mahasiswa KKN UAD, secara tidak langsung sangat membantu, apalagi ada pelepasan ikan sehingga makin menarik perhatian para pengunjung.”

Budi berharap, dengan adanya pelepasan ikan dan penanaman pohon tersebut, dampak baiknya akan terus dirasakan oleh warga sekitar hingga di masa yang akan datang. (eka)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-lepas-1.000-benih-ikan-dan-tanam-pohon-di-Embung-Bangeran-Sorowajan-Baru-Banguntapan-Yogyakarta-Foto-Istimewa.jpg 1027 1197 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-04-14 09:55:152023-04-14 09:55:15KKN UAD Lepas 1.000 Benih Ikan dan Tanam Pohon di Embung Bangeran

Pengurus LSO Fakultas Psikologi Periode 2023‒2024 Resmi Dilantik

14/04/2023/in Terkini /by Ard

Pelantikan Pengurus Lembaga Semi Otonom (LSO) Fakultas Psikologi Periode 2023‒2024 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Siti Mawaddah)

Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan Pelantikan Pengurus Lembaga Semi Otonom (LSO) periode 2023‒2024 dengan tema “Selaraskan Visi Ciptakan Inovasi”. Acara berlangsung pada Minggu, 2 April 2023, bertempat di ruangan Serba Guna Kampus I UAD. Pelantikan ini dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) dan Kemahasiswaan Fakultas Psikologi, kader BEM, kader DPM, serta tamu undangan lainnya.

Selvi Anggie Pramesti selaku ketua pelaksana mengatakan tujuan acara ini adalah mengesahkan kepengurusan 12 LSO Fakultas Psikologi dan memberikan amanah serta tanggung jawab kepada mahasiswa yang akan dilantik. Sementara itu, Gubernur BEM Fakultas Psikologi, Scudetto Qudwah mengatakan dalam sambutannya, “Melihat pada saat ini minat dalam berorganisasi sangat menurun di antara mahasiswa UAD, saya rasa bukan menjadikan hambatan bagi teman-teman LSO, melainkan membangkitkan motivasi dalam menciptakan inovasi yang baru agar mampu menarik perhatian mahasiswa-mahasiswi di lingkup Fakultas Psikologi.”

Scudetto menambahkan bahwa belum lama ini juga terbentuk LSO baru yaitu electronic sport (E-Sport) untuk memfasilitasi bakat dan hobi mahasiswa.

Kemudian, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Wakil Dekan Bidang AIK dan Kemahasiswaan, Muhammad Nur Syuhada, S.Psi., M.Psi., Psikolog. “Ini adalah energi-energi baru dalam kepengurusan tiap LSO yang ada. Semoga dengan hal itu, terciptanya visi misi yang bagus dan kreatif. Saya juga yakin teman-teman yang saat ini meluangkan waktunya untuk berorganisasi merupakan suatu proses untuk masuk secara matang ke dunia masyarakat kelak setelah lulus dari UAD.”

Syuhada juga menyampaikan nasihat untuk tidak menjadi katak dalam tempurung atau hanya terus menerus dalam lingkup yang sama. Keluarlah dari lingkup nyaman yang diciptakan dan mencoba berbaur dengan lingkup yang lain. Belajar beradaptasi dan bersosialisasi dengan banyak orang itu penting. Di akhir sambutannya, Syuhada menyampaikan selamat kepada mahasiswa dan mahasiswi yang akan segera dilantik.

Selanjutnya, acara yakni pembacaan surat keputusan oleh Scudetto Qudwah. Mahasiswa yang disebutkan satu per satu maju ke depan, mulai dari ketua, wakil ketua, sekretaris, serta anggota dari setiap LSO. Mereka mengucapkan ikrar sebagai syarat untuk menjadi pengurus LSO dengan Al-Qur’an yang dipegang oleh Wakil Gubernur BEM Fakultas Psikologi. Acara dilanjutkan dengan pembacaan berita pelantikan dan pengesahannya sekaligus dokumentasi kepengurusan LSO yang baru. (Ema)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pelantikan-Pengurus-Lembaga-Semi-Otonom-Fakultas-Psikologi-Periode-2023‒2024-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Siti-Mawaddah.jpg 734 1800 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-04-14 09:13:382023-04-14 09:13:38Pengurus LSO Fakultas Psikologi Periode 2023‒2024 Resmi Dilantik

Perkuat Silaturahmi, Tapak Suci UAD Gelar Kajian Ramadan

14/04/2023/in Terkini /by Ard

Tapak Suci Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan kajian Ramadan (Foto: Istimewa)

Pada bulan Ramadan yang suci dan penuh berkah, tentunya sangat indah jika bisa melakukan kebaikan apalagi secara bersama-bersama. Oleh karena itu, pada Minggu, 9 April 2023, Departemen Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) Tapak Suci UAD menggelar Kajian Ramadan (Kabar) sekaligus buka puasa bersama di Bale Ayu Resto Giwangan. Dengan mengusung tema “Merajut Kebersamaan, Membangun Ukhuwah Islamiyah di Bulan Ramadan yang Penuh Berkah”, seluruh rangkaian acara berlangsung secara khidmat dan penuh suka cita.

Acara dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang AIK Drs. Parjiman, M.Ag., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H., Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni Choirul Fajri, S.I.Kom., M.A. beserta jajarannya, serta pembina, pelatih, hingga alumni Tapak Suci UAD. Mereka memberikan harapan yang sangat luar biasa supaya Tapak Suci UAD tetap terus mempertahankan tradisi juara, termasuk dalam hal kaderisasi dan organisasi.

Ketua pelaksana, Sang Aji, menyampaikan, “Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja departemen AIK yang bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antara Tapak Suci UAD dan para alumni serta pimpinan UAD,” ungkapnya.

Agenda kegiatan diawali dengan acara kajian yang diisi oleh Al Ustaz Rahmadi Wibowo Suwarno, Lc., M.A., M.Hum. yang merupakan Kepala Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI). Ia memberikan perumpamaan sebuah ikatan seseorang yang dilandasi keimanan melalui sebuah pisau. “Jika pisau digenggam dan digunakan sebagaimana mestinya maka akan timbul kebermanfaatan, tetapi jika sebaliknya akan menimbulkan kemudaratan,” paparnya.

Dengan sangat antusias anggota Tapak Suci UAD mengikuti pengajian dan buka bersama hingga akhir acara. (eka)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Tapak-Suci-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-mengadakan-kajian-Ramadan-Foto-Istimewa.jpg 900 1600 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-04-14 08:53:452023-04-14 08:53:45Perkuat Silaturahmi, Tapak Suci UAD Gelar Kajian Ramadan

Folklore: Bercanda, Berproses, dan Berkarya

13/04/2023/in Feature /by Ard

Folklore, band yang beranggotakan mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Musik merupakan representasi dari cinta. Melalui musik kita mampu menemukan cinta dari sudut pandang mana pun baik pertemanan, kekeluargaan, dan segala jenis pemaknaan cinta yang ada di benak kita.

“Satu kata untuk musik itu cinta,” ungkap Faizal Meyrandi Zulfa selaku vokalis band Folklore.

Menengok ke belakang, Folklore terinspirasi dari nama mata kuliah pada Program Studi (Prodi) Sastra Indonesia di Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Pemaknaan nama tersebut merujuk pada suatu cerita rakyat sehingga definisi folklore adalah orang-orang yang berkumpul, bercanda, dan menghasilkan suatu karya.

Pada 15 Maret 2023, mereka perdana merilis lagu berjudul “Hey Kekasihku” di beberapa platform musik seperti Spotify, SoundCloud, dan Apple Music. Faiz mengatakan, “Lagu ini ditulis oleh aku dengan notasi ide awal dari Robbi, pemain keyboard kami. Cerita di balik terciptanya lagu ini sangat lucu, ketika suatu sore kami stuck menggarap sebuah lagu berjudul ‘Lautan Sore’, tiba-tiba Robbi memainkan suatu aransemen yang diikuti oleh kami semua. Di situ terbitlah keseriusan sehingga lahir lagu ‘Hey Kekasihku’ dengan penulisan lirik yang sangat singkat.”

Tidak sampai sepekan setelah perilisan lagu itu, mereka merilis official music video-nya pada kanal YouTube Folklore Band. Video yang dilihat lebih dari 1.000 penonton menuai banyak sekali pujian karena lagunya yang asyik dan nyaman didengarkan. Serta lagu tersebut dianggap sangat peduli terhadap remaja-remaja pada zaman sekarang.

Pada wawancara di Obah Kopi 29 Maret 2023, Faiz mengatakan makna lagu “Hey Kekasihku” sangat tertulis frontal dan lugas pada lirik lagunya, yaitu menggambarkan seorang pengecut yang tidak berani mengambil langkah serta risiko untuk memulai sebuah pendekatan kepada perempuan. Terlepas dari itu, Folklore merupakan band yang cukup dikenal di kalangan mahasiswa Yogyakarta, khususnya mahasiswa UAD. Penampilan mereka selalu dipadati dengan riuh penonton, serta penggemar genre ska dan rock.

“Lagu perdana kami juga merupakan suatu pembuktian bahwa kami sukses memadukan 2 genre ska dan rock pada suatu lagu. Walaupun genre ini memang terbilang cukup subjektif, kami menganggapnya begitu,” jelas Faiz.

Banyak hal yang Folklore lalui sejak 2020, mulai dari terciptanya karya-karya, bahkan mereka memiliki 7 lagu yang sudah diaransemen. Namun, di luar dari karya tersebut, dampak Folklore bagi hidup personelnya sangat besar. Faiz mengaku menemukan persaudaraan yang sangat erat di sini, persaudaraan yang sepertinya tidak akan pernah putus sampai kapan pun.

“Dampak untuk hidupku juga cukup besar, di sini aku merantau dan hidup sendiri. Namun setelah bertemu mereka aku menemukan keluarga dalam bentuk yang baru, saling membutuhkan, saling perhatian, dan peduli satu sama lain,” kata Bangkit selaku basis.

Tentu saja untuk mencapai titik sekarang, Folklore tidak akan terlepas dari dukungan eksternal yaitu masing-masing keluarga, terutama keluarga Robbi yang telah memfasilitasi beberapa hal yang diperlukan. Selain itu juga ada teman-teman dan pencinta Folklore.

Ada satu hal yang perlu digarisbawahi, Folklore tidak dibentuk untuk benar-benar menjadi musisi, mereka hanya perkumpulan anak-anak yang menghasilkan karya, bercanda, dan berproses. Namun kembali pada tujuan awal, bagi mereka kuliah dan keluarga adalah prioritas.

“Bahkan kami pernah melewatkan manggung karena salah satu di antara kami masih membutuhkan waktu bersama keluarga di rumah. Kami tidak ingin band ini menghambat hubungan apalagi hubungan kami dengan orang tua, karena yang kami khawatirkan adalah bandnya menjadi nomor 1 tetapi kuliah dan hidup kami berantakan,” ungkap Faiz.

“Iya, dan bagi kami lulus tepat waktu jauh lebih penting,” timpal Bangkit.

Faiz sangat berharap band ini akan memiliki kebahagiaan yang berumur panjang agar dapat selalu menciptakan karya dan menghibur banyak orang, terbuka satu sama lain, serta bisa menyelesaikan masalah atau suatu ketersinggungan satu sama lain tanpa berlama-lama.

“Dan rencananya, kisah Bayu dan Lisa dalam lagu ‘Hey Kekasihku’ akan kami lanjutkan di lagu-lagu berikutnya yang akan kami rilis dalam waktu dekat, semoga rezeki yang datang banyak,” tutup Faiz. (Syf)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Folklore-band-yang-beranggotakan-mahasiswa-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Istimewa-scaled.jpg 1707 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-04-13 09:53:572023-04-13 09:53:57Folklore: Bercanda, Berproses, dan Berkarya

KKN Mubalig Hijrah UAD Adakan Festival Anak Sholeh di Bibis Gunungkidul

13/04/2023/in Terkini /by Ard

Festival Anak Sholeh di Bibis, Gunungkidul, oleh KKN Mubalig Hijrah Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mubalig Hijrah Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang ditugaskan di Bibis, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, dalam rangka bulan suci Ramadan mengadakan kegiatan Festival Anak Sholeh (FAS).

Acara tersebut berlangsung luring di Pedukuhan Bibis, Kelurahan Krambilsawit, Kapanewon Saptosari, Gunungkidul, dan diikuti oleh 60 santriwan-santriwati dari Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Al Mukhlisin dan Asy Syuro. Para pejabat pemerintah setempat, tokoh masyarakat, dan tokoh agama juga dilibatkan dalam kegiatan. Mereka bukan sekadar menjadi tamu undangan saja, tetapi juga sebagai juri dalam setiap perlombaan. Dalam acara yang digelar di Balai Pedukuhan pada Minggu 2 April 2023 dan berlangsung dari pukul 08.00 hingga 11.30 WIB itu, para santri didampingi langsung oleh ustaz ataupun ustazah dari masing-masing unit TPA.

Vrisas Meri Setiawan selaku ketua panitia menyampaikan, “Festival ini merupakan gabungan dari TPA Al Mukhlisin dan Asy Syuro yang akan mencari santri terbaik dari masing-masing cabang lomba. Terdapat 5 cabang lomba yaitu lomba azan, mewarnai, hafalan surah pendek, hafalan doa sehari-hari, dan tartil. Lomba mewarnai hanya diikuti oleh peserta yang duduk di bangku PAUD maupun TK. Sementara untuk lomba tartil dikhususkan untuk santri yang duduk di bangku SMP dan SMA. Lalu, 3 lomba lainnya diikuti oleh peserta tingkat SD. Para santri sangat antusias mengikuti perlombaan ini walaupun dalam suasana puasa Ramadan.”

Festival yang mengambil tema “Wujudkan Generasi Qur’ani di Bulan Suci” itu mempunyai tujuan sebagai sarana untuk pencarian bakat para santri. Bagi pemenang lomba juara I dan II akan mengikuti FAS tingkat desa. Kegiatan ini mendapat dukungan yang baik dari masyarakat serta berlangsung dengan lancar dan sukses. Dengan diadakannya FAS tersebut diharapkan para santri mampu melatih keberanian dan meningkatkan potensi yang ada dalam diri masing-masing, khususnya di bidang keagamaan. (Zah)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Festival-Anak-Sholeh-di-Bibis-Gunungkidul-oleh-KKN-Mubalig-Hijrah-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Istimewa.jpeg 768 1024 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-04-13 08:55:232023-04-13 08:55:23KKN Mubalig Hijrah UAD Adakan Festival Anak Sholeh di Bibis Gunungkidul

Menjadi Mukmin Hendaknya Seperti Lebah

13/04/2023/in Terkini /by Ard

Ceramah Tarawih Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan narasumber Fadhlurrahman, S.Pd.I., M.Pd. (Foto: Siska)

Dalam kesempatan ceramah di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta pada 3 April 2023, Ustaz Fadhlurrahman, S.Pd.I., M.Pd. yakni dosen Fakultas Agama Islam (FAI) menyampaikan materi terkait mukmin yang baik seperti halnya nilai atau filosofi yang melekat pada lebah.

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Nabi saw. bersabda bahwasanya “Manusia mukmin adalah laksana lebah madu. Jika dia makan, hanya memakan makanan yang baik, jika mengeluarkan sesuatu adalah sesuatu yang baik pula dan bila hinggap di atas ranting pohon tidak mematahkannya dan merusaknya.” (H.R. Ahmad, No: 18121, Hakim, No: 8566, Baihaqi, No: 5765). Dari hadis tersebut dapat ditarik kesimpulan terkait bagaimana hendaknya seorang mukmin yang baik itu.

Pertama, manusia mukmin sejatinya akan memilih dan memilah makanan itu halal atau haram untuk dimakan. Sebagaimana lebah yang selalu memakan sari bunga yang terbaik, meskipun dalam bunga terdapat putik maupun benang sari yang cantik. Begitu pun seharusnya manusia mukmin berusaha untuk menghadirkan kepenuhan makanan yang halal dan menghindarkan dari hal-hal yang mengandung syubhat.

“Dalam ayat Al-Qur’an surah Al-Baqarah: 168 dijelaskan bahwa Allah memerintahkan kepada manusia untuk memakan makanan yang halal dan baik. Perlu diingat jika makanan yang halal belum tentu baik untuk kesehatan tubuh. Bagaimana maksudnya? Contohnya, gorengan itu enak dan halal tetapi tidak baik bagi orang yang memiliki kadar kolesterol tinggi,” ungkap Ustaz Fadhlurrahman.

Kedua, lebah pasti meninggalkan yang baik. Madu adalah peninggalan dari lebah yang memiliki khasiat yang bagus bagi kesehatan. Seperti halnya lebah, manusia mukmin seharusnya juga dapat memberikan manfaat di mana pun ia menginjakkan kaki. Bukan malah sebaliknya, membuat kekacauan sehingga meninggalkan kesan dan efek yang kurang baik bagi orang sekitarnya.

Ketiga, lebah itu ketika hinggap di tempat tertentu tidak akan membuat dan meninggalkan kerusakan. Ketika lebah bersarang di pepohonan maka lebah tidak akan merusak pohon itu, ataupun jika lebah bersarang di ujung atap rumah maka lebah tidak akan merusak atap rumah tersebut. Itulah sejatinya seorang mukmin yang baik, jadi di mana pun berada tidak akan meninggalkan apa pun kecuali kebaikan.

“Selain itu, lebah juga termasuk hewan yang suka menyerang secara bersama-sama, tetapi hal tersebut bukanlah tanpa sebab karena lebah tidak akan menyerang kecuali diserang terlebih dahulu,” lanjutnya.

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim menyatakan bahwa seorang mukmin dan mukmin yang lain seperti bangunan yang saling menguatkan. Oleh karena itu sejatinya seorang mukmin tidak akan menyakiti saudara lainnya dengan lisan dan tangannya, serta juga tidak akan mungkin menyalahkan saudaranya ketika salah dengan lisan dan tangannya, kecuali menyampaikan nasihat atau teguran dengan cara yang hikmah.

Oleh karena itu, seperti telah kita ketahui bersama jika menurut analisis beberapa tokoh dan ahli jatuh tempo Hari Raya Idulfitri dan Iduladha akan berbeda hari. Di sinilah umat Islam bukan waktunya untuk saling menyalahkan dan menunjukkan siapa yang paling benar, tetapi saatnya saling menghargai sesama muslim.

“Persatuan umat muslim harus kita jaga, dan seperti lebah tadi seharusnya ketika umat Islam diserang secara utuh, maka umat muslim harus bersatu dan saling menguatkan,” pungkasnya. (SFL)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ceramah-Tarawih-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-dengan-narasumber-Fadhlurrahman-S.Pd_.I.-M.Pd_.-Foto-Siska.jpg 720 1600 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-04-13 08:30:052023-04-13 08:30:05Menjadi Mukmin Hendaknya Seperti Lebah

Orang-Orang yang Dirindukan Surga

13/04/2023/in Feature /by Ard

Kajian Jelang Buka Puasa Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan narasumber Ketua Pimpinan Pusat ‘Aisyiah Ariati Dina Puspitasari, M.Pd. (Foto: Catur)

Ketua Pimpinan Pusat ‘Aisyiah Ariati Dina Puspitasari, M.Pd. berkesempatan menjadi pemateri pada Kajian Rutin Jelang Buka Puasa di Islamic Center (IC) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Minggu, 2 April 2023. Ia membahas tentang orang-orang yang dirindukan surga.

Perempuan yang lebih sering dipanggil Adip itu berkata, surga merupakan tempat terindah yang dijanjikan Allah Swt. untuk hamba-hamba-Nya yang beriman dan bertakwa. Di dalam surga berisi kenikmatan dan kebahagiaan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Tiap umat Islam tentu mendambakan kehidupan akhirat yang penuh dengan nikmat seperti di surga.

“Menjadi penghuni surga adalah dambaan setiap manusia di muka bumi ini, yang mana sebagai tempat kehidupan abadi di akhirat nanti. Tahukah kalian, orang-orang seperti apakah yang dirindukan surga?”

Lebih lanjut ia memaparkan, ada 4 golongan manusia yang dirindukan surga. Hal itu berdasarkan hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas r.a. yang berbunyi: “Surga merindukan 4 golongan yaitu orang yang membaca Al-Qur’an, seorang muslim yang mampu menjaga lisannya (ucapan) untuk tidak menyakiti orang lain, muslim yang memberi makan orang lapar, dan muslim yang melaksanakan puasa di bulan Ramadan.” (H.R. Abu Daud dan Tirmidzi).

Taalil-Qur’ani (pembaca Al-Qur’an)

Golongan pertama adalah orang-orang yang lisannya senantiasa digunakan untuk membaca kalam Allah Swt. setiap waktu dan di setiap kesempatan yang ada. Bahkan, saat lapang maupun sempit. Kita teramat butuh Al-Qur’an, tetapi sering meninggalkannya dengan berbagai alasan. Selain dirindukan oleh surga, orang yang rajin membaca Al-Qur’an hatinya akan menjadi tenang. Sebagaimana firman Allah Swt. dalam Q.S. Ar-Rad ayat 28 yang artinya: “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”

“Ayat itu menerangkan bahwasanya dengan mengingat Allah, maka hati akan menjadi tenang. Jika dimaknai lebih dalam, Al-Qur’an adalah obat hati bagi manusia agar hidup bahagia di dunia dan akhirat,” ucap Adip.

Wa haafizhul-lisan (orang yang menjaga lisannya)

Golongan kedua yakni muslim yang pandai menjaga lapisan. Lisan adalah salah satu anggota tubuh yang merupakan nikmat dari Allah, tetapi juga dapat menjadi bumerang jika kita tidak pandai mengontrolnya. Menjaga lisan perlu dilatih agar lisan senantiasa mengucapkan perkataan yang baik. Seperti yang kita tahu, berdasarkan fungsinya, lisan berguna untuk menyampaikan berbagai macam hal. Tak hanya informasi, tetapi juga pertanyaan, prasangka, bahkan jika tak dijaga juga dapat membuat kita menyampaikan fitnah.

“Dengan beragam fungsi lisan, maka hendaknya kita betul-betul menjaganya agar tidak menyeret kita kepada perbuatan buruk. Jika kita menggunakan lisan untuk membicarakan keburukan orang lain hingga menyampaikan fitnah, artinya kita makin banyak menghabiskan waktu untuk menggunakannya melakukan hal-hal yang tidak baik.”

Wa muth’imul-ji’aan (orang-orang yang memberi makan pada yang kelaparan)

Golongan ketiga adalah orang yang senantiasa membantu orang yang membutuhkan. Allah Swt. akan membalas kebaikan yang dilakukan oleh hambanya. Bahkan, kelak di hari kiamat Allah Swt. akan memberikan makan dari buah-buahan surga.

“Makan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Bayangkan jika ada orang yang tidak mendapatkan nikmat untuk makan, betapa kurang hidupnya. Karenanya, kita perlu sadar bahwa kesempatan membantu sesama juga dapat dilakukan dengan memberi makan pada golongan tersebut. Dengan melakukannya, kita telah punya andil untuk menyelamatkan keberlangsungan suatu kehidupan,” lanjut Adip.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Rasulullah saw. bersabda yang artinya: “Siapa pun mukmin memberikan makan mukmin yang kelaparan, pada hari kiamat nanti Allah akan memberinya makanan dari buah-buahan surga. Siapa pun mukmin yang memberi minum mukmin yang kehausan, pada hari kiamat nanti Allah akan memberinya minum dari minuman surga. Siapa pun mukmin yang memberikan pakaian mukmin lainnya supaya tidak telanjang, pada hari kiamat nanti Allah akan memberinya pakaian dari perhiasan surga.” (H.R. Tirmidzi).

Selain hadis tersebut, ada sebuah hadits lain yang menjelaskan, Rasulullah saw. bersabda, “Siapa pun kaum mukmin yang memberi makan mukmin lain yang kelaparan, maka pada hari kiamat nanti Allah akan memberinya makanan dan buah-buahan surga.” (H.R. Tirmidzi).

Wa shoimiin fii syahri romadhon (orang yang berpuasa di bulan Ramadan)

Puasa di bulan Ramadan merupakan rukun Islam yang berarti wajib dilaksanakan oleh seluruh muslim. Ternyata ibadah tersebut tak sekadar kewajiban, tetapi juga dapat mengantarkan kita untuk masuk dalam golongan yang dirindukan surga. Maka, bersyukurlah bagi mereka yang senantiasa melaksanakan puasa Ramadan. Sebab kehadiran mereka dirindukan oleh surga.

Allah Swt. juga telah menyediakan pintu surga bagi orang yang melaksanakan ibadah puasa. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadis yang berasal dari Sahl r.a. Rasulullah saw. bersabda yang artinya: “Sesungguhnya di surga ada pintu yang dinamakan Ar-Rayyan. Orang-orang yang berpuasa, pada hari kiamat masuk dari pintu itu. Tidak dibolehkan seorang pun memasukinya selain mereka. Lalu dikatakan, ‘Di mana orang-orang yang berpuasa?’ Mereka pun bangkit, tidak ada seorang pun yang masuk kecuali dari mereka. Ketika mereka telah masuk, (pintunya) ditutup dan tidak seorang pun masuk lagi.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Dalam sebuah hadits lain, Nabi Muhammad saw. bersabda yang artinya: “Surga memiliki 8 buah pintu. Di antara pintu tersebut ada yang dinamakan pintu Ar-Rayyan yang hanya dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa.” (H.R. Bukhari).

Terakhir, kajian ditutup dengan sebuah pantun yang diucapkan Adip. “Makan sate di Imogiri, kalau masih lapar tambah bakso urat, ayo teman-teman rajin ngaji, agar selamat dunia akhirat.” (ctr)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kajian-Jelang-Buka-Puasa-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-dengan-narasumber-Ketua-Pimpinan-Pusat-‘Aisyiah-Ariati-Dina-Puspitasari-M.Pd_.-Foto-Catur.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-04-13 07:45:492023-04-13 07:45:49Orang-Orang yang Dirindukan Surga

Kebudayaan dan Persoalan yang Dihadirkan oleh Allah Swt.

12/04/2023/in Feature /by Ard

Pengajian Ramadan PWM DIY di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan pemateri Drs. Achmad Charris Zubair (Foto: Humas dan Protokol UAD)

Seorang ahli budaya asal Kotagede Yogyakarta, yaitu Drs. Achmad Charris Zubair, membeberkan arti kebudayaan yakni sebagai upaya untuk menemukan jawaban terhadap segala persoalan yang dihadirkan oleh Allah Swt. Hadirnya budaya di kehidupan manusia ditujukan agar setiap mereka dapat memilah persoalan yang kerap terjadi di lingkungan masyarakat. Hal tersebut disampaikan pada saat ia memberikan materi pengajian Ramadan 1444 Hijriah dengan tema “Metode Dakwah Islam Berkemajuan di Masyarakat Jawa” di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Sabtu, 1 April 2023.

Achmad menjelaskan bahwa segala persoalan yang terjadi di berbagai lingkungan masyarakat memiliki perbedaan. “Kalau kita berbicara mengenai kebudayaan, merupakan cara menjawab manusia atas persoalan-persoalan yang dihadirkan oleh Allah sang Maha Pencipta dalam rangka membedakan. Sebab, lahir di Kutub Utara akan berbeda persoalannya yang lahir di Indonesia,” jelasnya.

Setiap ayat Al-Qur’an yang dihadirkan oleh Allah Swt. adalah sebuah karunia untuk umat manusia. Sebab, kata Achmad, itulah petunjuk sebagai hamba-Nya dalam menjawab semua permasalahan yang ada di dunia.

“Saya melihat bahwa sesungguhnya ayat-ayat karunia dari Allah harus dijawab oleh manusia yang ditakdirkan untuk lahir. Makanya, kita akan melihat karakter orang Jawa akan berbeda dengan orang yang lahir di tempat yang lain,” ujar Achmad.

Ia menambahkan, nilai kebudayaan tidak terlepas dari segala aspek kehidupan. Adanya perbedaan dalam menjawab segala persoalan di dunia akan menciptakan nilai kebudayaan baru. “Sehingga, nanti akan melahirkan nilai budaya. Nilai budaya itu sifatnya abstrak dan nilai inilah yang nanti akan mengantarkan.”

Achmad menganggap bahwa setiap manusia akan mengalami sebuah pengakuan saat menghadapi persoalan hidup. Bentuk pengakuan itu berlaku secara menyeluruh oleh setiap umat manusia yang hidup di dunia.

“Pada umumnya, ini menurut para ahli, setiap orang itu pasti akan mengakui sesuatu zat yang mengatasi hidupnya. Karena kita lahir saja tidak bisa apa-apa, kita lahir saja tidak bisa nolak, tidak bisa minta, lahir sebagai laki-laki sebagai juga tidak bisa, itu sesuatu yang tidak bisa kita atur,” jelas Achmad.

Meskipun demikian, setiap manusia selalu memiliki sesuatu yang dapat mengendalikan kehidupan mereka. Adanya nilai kebudayaan yang terdapat di setiap manusia berguna untuk menuntun jalan saat menghadapi segala persoalan di dunia.

“Dengan demikian, ada sesuatu yang melekat di dalam sanubari kita, pasti ada sesuatu yang menguasai hidup kita ini, itulah nilai budaya. Nilai kebudayaan akan mengantarkan pandangan hidup, pandangan hidup akan membentuk sistem normatif, sistem normatif akan membentuk sikap perilaku, sikap perilaku mengantarkan kita kepada karya-karya budaya,” tutupnya. (Han)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pengajian-Ramadan-PWM-DIY-di-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-dengan-pemateri-Drs.-Achmad-Charris-Zubair-Foto-Humas-dan-Protokol-UAD-1.jpg 1333 2000 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-04-12 11:49:252023-04-12 11:49:25Kebudayaan dan Persoalan yang Dihadirkan oleh Allah Swt.
Page 279 of 465«‹277278279280281›»

TERKINI

  • PBI UAD Gelar Syawalan dan Lantik Pengurus KAMADA Periode 2025–202809/05/2025
  • Mahasiswa UAD Latih Kemampuan Jurnalistik Lewat Magang di Lembaga Muhammadiyah09/05/2025
  • PBSI FKIP UAD Gelar Sapa Prodi, Mahasiswa Dapat Ruang Suara dan Solusi09/05/2025
  • IMM FKM UAD Jalin Sinergi Inovatif dengan IMM Psikologi UMP09/05/2025
  • Skripsi Tanpa Galau? Ini Kata Yosi, Dosen Greenflag PBSI08/05/2025

PRESTASI

  • UKM Voli UAD Raih 2 Trofi pada Ajang Febipharm Championship 202508/05/2025
  • Mahasiswi Magister Kesehatan Masyarakat UAD Berprestasi di Nusantara Writing Festival 305/05/2025
  • Mahasiswa FEB UAD Raih Juara I Lomba Futsal dalam Semarak Milad IMM DIY03/05/2025
  • Pramudya Wijaya, Sabet Juara II Menyanyi Kategori Solo Pop Putra dan Solo Keroncong Putra02/05/2025
  • IMM Djazman Al-Kindi Sabet Juara I & II dalam Semarak Milad IMM se-DIY02/05/2025

FEATURE

  • Masyarakat yang Tangguh dalam Menghadapi Bencana09/05/2025
  • ABCDE-in Hidupmu: Strategi Membangun Karier dan Finansial Sejak Dini08/05/2025
  • Membentuk Mentalitas Juara Seorang Atlet08/05/2025
  • Bencana Urusan Bersama, Bukan Tanggung Jawab Tunggal07/05/2025
  • Pendidikan sebagai Jalan Jihad Melawan Kemiskinan07/05/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top