• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Mahasiswa UAD Ajak Siswa SMA Negeri 1 Jetis Raih Pendidikan Tinggi

11/03/2025/in Terkini /by Ard

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Ajak Siswa SMA Negeri 1 Jetis Raih Pendidikan Tinggi (Dok. Satriyo Nurrohim)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melalui Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) kembali menggelar acara “Dahlan Muda Menginspirasi 2025” di SMA N 1 Jetis. Acara ini bertujuan untuk memberikan motivasi kepada para siswa agar melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi serta menanamkan pentingnya kuliah sebagai kunci pembuka peluang masa depan.

Kegiatan ini menghadirkan delapan narasumber dari mahasiswa UAD yang merupakan penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) yang tergabung dalam Forum Bidikmisi KIP Kuliah UAD. Mereka berbagi pengalaman serta perjalanan akademik mereka selama berkuliah di UAD.

Mereka adalah Mawar Ledya Serli mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Muhammad Faizal Vami Pratama Prodi Sastra Inggris, Taufan Ali dan Rismayanti Catur Saputri Prodi Sistem Informasi, Bayu Ismail Prodi Ilmu Hukum, Ari Maskuri Prodi Ekonomi Pembangunan, Muhammad Fanni Prodi Teknologi Pangan, dan Rizkyana Iswahyuni Prodi Sastra Indonesia.

Dengan mengusung tema “Dari Mimpi Menuju Realitas: Pendidikan sebagai Kunci Pembuka Kesempatan”, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru kepada siswa SMA N 1 Jetis tentang pentingnya pendidikan tinggi. Selain itu, mahasiswa UAD juga berbagi tips seputar persiapan kuliah, peluang beasiswa, serta pengalaman mereka dalam menghadapi tantangan selama perkuliahan.

Kegiatan tersebut mendapat sambutan hangat dari para siswa dan guru. Banyak siswa yang merasa termotivasi setelah mendengar pengalaman inspiratif dari para pemateri. Mereka kini semakin yakin untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dan mengejar impian mereka.

Salah satu siswa, Ganis, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas acara ini. “Saya jadi semakin termotivasi untuk melanjutkan kuliah. Awalnya, saya ragu apakah bisa kuliah, tapi setelah mendengar pengalaman kakak-kakak dari UAD, saya jadi lebih yakin untuk mencari peluang beasiswa. Terima kasih sudah datang dan berbagi cerita!”

Hal serupa juga diungkapkan oleh Aldi, yang merasa mendapatkan banyak wawasan baru dari acara ini. “Saya senang bisa mengikuti kegiatan ini. Banyak hal yang sebelumnya saya tidak tahu tentang dunia perkuliahan, terutama soal beasiswa. Sekarang saya jadi lebih semangat untuk meraih pendidikan tinggi. Semoga tahun depan kegiatan seperti ini bisa diadakan lagi!”

Bimawa UAD berkomitmen untuk terus mendukung mahasiswa dalam berbagai program pengembangan diri, salah satunya melalui kegiatan inspiratif seperti Dahlan Muda Menginspirasi. Mawar Ledya Serli selaku ketua pelaksana mengatakan, “Dengan adanya acara ini, diharapkan semakin banyak siswa yang terdorong untuk menggapai masa depan yang lebih cerah melalui pendidikan.” (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Ajak-Siswa-SMA-Negeri-1-Jetis-Raih-Pendidikan-Tinggi-Dok.-Satriyo-Nurrohim.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-11 10:37:432025-03-11 10:37:43Mahasiswa UAD Ajak Siswa SMA Negeri 1 Jetis Raih Pendidikan Tinggi

KKN UAD di Tlogo: Mengajar, Mengabdi, dan Memberdayakan

11/03/2025/in Terkini /by Ard

KKN Reguler Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Unit I.D.2 Bersama TPA Dusun Tlogo (Dok. Erika)

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) telah sukses melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Unit I.D.2 di Dusun Tlogo, Gerbosari, Samigaluh, Kulon Progo. Program ini berlangsung selama tiga bulan, dari 1 Oktober hingga 31 Desember 2024, di bawah bimbingan dosen pembimbing lapangan (DPL) Ir. Arsyad Cahya Subrata, S.T., M.T., serta dukungan dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Achmadi Hs, A.Ma.Pd.

KKN ini menjadi wujud nyata pengabdian mahasiswa kepada masyarakat dengan berbagai program yang dirancang secara sistematis untuk menjawab tantangan dan kebutuhan setempat. Program yang dilaksanakan mencakup bidang keilmuan, keagamaan, seni dan olahraga, serta tematik/non-tematik yang dirancang dengan pendekatan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan adanya KKN, diharapkan masyarakat Dusun Tlogo mendapatkan manfaat yang berkelanjutan serta mampu meningkatkan taraf kehidupan mereka di berbagai aspek.

Erika Wulandari salah satu anggota menjelaskan bahwa dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Dusun Tlogo, mahasiswa KKN UAD menyelenggarakan bimbingan belajar agama dan umum bagi anak-anak dan remaja setempat. Program ini bertujuan untuk membantu mereka meningkatkan pemahaman dalam berbagai mata pelajaran sekolah serta memperdalam nilai-nilai keagamaan.

“Bimbingan belajar yang dilakukan mencakup mata pelajaran umum seperti Matematika, Bahasa Indonesia, dan Ilmu Pengetahuan Alam, serta kajian-kajian keagamaan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat. Metode yang digunakan adalah pendekatan edukatif dan interaktif, sehingga anak-anak merasa lebih antusias dalam belajar,” ujarnya.

“Dalam aspek keagamaan, mahasiswa KKN UAD turut serta dalam menyelenggarakan berbagai kegiatan religius, seperti Kajian Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK), pengelolaan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), serta pelatihan hafalan doa dan surah-surah pendek. Program ini bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai spiritual masyarakat, khususnya generasi muda, agar memiliki pemahaman agama yang lebih baik dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.

Kegiatan tersebut mendapat antusiasme yang tinggi dari masyarakat setempat, terutama para orang tua yang berharap anak-anak mereka mendapatkan pendidikan agama yang lebih terarah. Selain itu, mahasiswa juga mengadakan pelatihan tata cara ibadah dan adab islami, sehingga warga dapat lebih memahami serta mengamalkan ajaran Islam dengan benar.

Selesainya program KKN ini, diharapkan bahwa inovasi dan program yang telah diterapkan dapat terus berlanjut dan dikembangkan oleh masyarakat setempat. Program KKN UAD tidak hanya menjadi ajang pembelajaran bagi mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu yang mereka peroleh di bangku kuliah, tetapi juga membawa dampak positif yang nyata bagi masyarakat Dusun Tlogo. Harapannya, KKN UAD dapat terus bersinergi dengan masyarakat dalam menghadirkan program-program yang lebih inovatif dan bermanfaat. (Erika/Lin)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/KKN-Reguler-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Unit-I.D.2-Bersama-TPA-Dusun-Tlogo-Dok.-Erika.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-11 10:30:092025-03-11 10:30:09KKN UAD di Tlogo: Mengajar, Mengabdi, dan Memberdayakan

Kajian Subuh RDK UAD 1446 H: Tadabur Surah Al-Ikhlas

11/03/2025/in Feature /by Ard

Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Humas UAD)

Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses mengadakan Kajian Subuh dengan tema “Tadabur Surah Al-Ikhlas” pada 3 Maret 2025. Ustaz M. Bilal Al-Baihaqi didapuk menjadi pemateri kajian tersebut. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang diadakan selama bulan Ramadan sebagai bentuk untuk meningkatkan pemahaman terkhusus tentang tafsir ayat-ayat Al-Qur’an.

Pembahasan tentang Surah Al-Ikhlas dikarenakan surah tersebut adalah surat favorit yang sering dibaca ketika salat. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa asbabunnuzul Surah Al-Ikhlas merupakan sebuah jawaban dari pertanyaan orang musyrik atas nasab dirinya. Ustaz Bilal menyampaikan bahwa banyak sekali keutamaan-keutamaan yang bisa didapat dalam mentadaburi surah tersebut, salah satunya adalah pemurnian tauhid, yakni memperkuat keyakinan bahwa Tuhan yang patut disembah hanyalah satu yaitu Allah Swt. Di sisi lain ia juga menyampaikan, hendaknya sebagai orang yang beriman untuk menggantungkan segala sesuatu hanya kepada Allah Swt., karena pada dasarnya tidak ada seorang pun yang pantas untuk menyamakan kekuasaan Allah dengan dirinya.

Ustaz Bilal juga menyampaikan bahwa tadzkiya (pengamalan) dari mentadaburi Surah Al-Ikhlas ini adalah dengan kembali melepaskan diri dari keyakinan bahwa pencapaian yang didapat itu merupakan kekuasaan Allah Swt. Selain itu, juga diiringi dengan kecanggihan teknologi, manusia mampu melakukan banyak hal. Namun, pemateri menegaskan bahwa semua hal tersebut tidak lepas dari kekuasaan dan ciptaan Allah Swt. dan tidak ada satu makhluk pun yang dapat menyombongkan semua hal tersebut di hadapan Allah.

Di akhir kajian, pemateri berpesan kepada seluruh jamaah agar berlomba-lomba dalam hal kebaikan sekaligus mengajak seluruh jamaah untuk memanfaatkan kesempatan dan waktu yang diberikan selama bulan Ramadan ini dengan sebaik-baiknya. Dengan diadakannya Kajian Subuh ini, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman sekaligus awal yang baik bagi para jamaah untuk terus bersemangat dalam mentadaburi ayat-ayat Al-Qur’an. Semoga Allah Swt. senantiasa meridai setiap langkah dan segala hal yang dilakukan dinilai ibadah di sisi Allah. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Humas-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-11 10:23:392025-03-11 10:23:39Kajian Subuh RDK UAD 1446 H: Tadabur Surah Al-Ikhlas

RDK UAD 2025: Manfaat Puasa Bagi Fisik, Mental, dan Spiritual

11/03/2025/in Feature /by Ard

Ceramah Tarawih Ust. dr. H. Agus Taufiqurrahman, Sp.S., M.Kes. di Masjid IC Universitas Ahmad Dahlan (Dok. Septia)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menggelar kegiatan ceramah tarawih sebagai rangkaian program Ramadan di Kampus (RDK) 1446 H di Masjid Islamic Center UAD pada Rabu, 5 Maret 2025. Ceramah kali ini menghadirkan pemateri yang ahli di bidangnya, yakni dr. Agus Taufiqurrahman, Sp.S., M.Kes., selaku Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Pembinaan, Kesehatan Umum, Kesejahteraan Sosial, dan Resiliensi Bencana.

Kegiatan bertempat di Kampus IV Masjid Islamic Center UAD serta disiarkan langsung melalui kanal YouTube Masjid Islamic Center UAD. Tujuan kajian yaitu untuk memberikan pemahaman yang lebih luas kepada jamaah mengenai pentingnya menjaga konsistensi dalam berpuasa, membaca, dan mengamalkan Al-Qur’an selama bulan Ramadan.

Acara diawali dengan pembukaan oleh moderator, kemudian dilanjutkan dengan tausiah oleh dr. Agus Taufiqurrahman yang membahas manfaat puasa bagi fisik, mental, dan spiritual, serta keutamaan membaca Al-Qur’an di bulan Ramadan. Ia menjelaskan bahwa puasa tidak hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga membangun ketakwaan. Selain itu, puasa adalah ibadah yang menyempurnakan fisik, kecerdasan, dan spiritual. Sekaligus, menjadikannya sebagai paket ibadah yang lengkap. Sayangnya, banyak orang justru menghabiskan waktu dengan aktivitas kurang bermanfaat, seperti menggulir ponsel hingga tertidur.

“Puasa yang kita jalani sekarang terbukti sangat erat hubungannya dengan membangun kesehatan fisik dalam penelitian-penelitian,” ujarnya.

Puasa memberikan dampak luar biasa bagi tubuh, terutama melalui proses autofagi, di mana sel-sel tubuh dapat mengenali dan memperbaiki kerusakan secara alami. Proses ini membantu tubuh melawan agen berbahaya dari luar dan meningkatkan sistem kekebalan. Selain itu, autofagi yang berjalan optimal tidak hanya menurunkan risiko infeksi, tetapi juga berpotensi mencegah penyakit serius seperti kanker. Puasa juga berkontribusi pada kesehatan otak dengan mengaktifkan neuroprotektan, yang berperan dalam melindungi sel-sel saraf dan mencegah kerusakan otak. Dengan demikian, puasa dapat meningkatkan fungsi otak dan daya tahan tubuh secara keseluruhan.

“Faktor ini yang ketika orang itu memiliki neuroprotektan, kerusakan otak bisa dikendalikan, maka jika orang berpuasa fungsi otaknya akan jauh lebih baik,” jelasnya.

Di sisi lain, dr. Agus Taufiqurrahman menganjurkan membaca Al-Qur’an selama Ramadan, sebagaimana Rasulullah saw. bersabda, “Bacalah olehmu Al-Qur’an, karena nanti akan hadir Al-Qur’an memberimu pertolongan”. Selain itu, puasa juga berkontribusi pada kecerdasan otak dengan tidak hanya meningkatkan jumlah sel neuron, tetapi juga memperkuat jaringan antarsel neuron.\

Sebagai penutup ia berpesan agar kita berpuasa dengan keikhlasan, bukan karena ingin dipuji siapa pun. Sebab, begitu amal ibadah kita bukan karena Allah, maka Allah menjawab, “Adakah kita berdusta bahwa kita tidak dapat jatah untuk mendapatkan surga-Nya Allah bagi orang-orang yang tidak ikhlas”. (Septia)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ceramah-Tarawih-Ust.-dr.-H.-Agus-Taufiqurrahman-Sp.S.-M.Kes_.-di-Masjid-IC-Universitas-Ahmad-Dahlan-Dok.-Septia.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-11 10:15:422025-03-11 10:15:42RDK UAD 2025: Manfaat Puasa Bagi Fisik, Mental, dan Spiritual

Mahasiswa KKN UAD Kenalkan Pembuatan Silase di Girisubo

11/03/2025/in Terkini /by Ard

Pelatihan Pembuatan Silase di Padukuhan Kasihan oleh KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. KKN UAD)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler 138 Unit XV.A.1 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melaksanakan program kerja bertajuk “Pembuatan Silase untuk Pakan Ternak saat Musim Kemarau” di Padukuhan Kasihan, Balong, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul. Program ini bertujuan sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapi para peternak di daerah tersebut, khususnya dalam penyediaan pakan ternak selama musim kemarau.

Mayoritas warga Padukuhan Kasihan berprofesi sebagai petani sekaligus peternak. Berdasarkan observasi dan keluhan warga, salah satu tantangan utama yang mereka hadapi adalah sulitnya mencari pakan ternak saat musim kemarau karena rumput sebagai sumber utama pakan mengering. Untuk mengatasi masalah ini, tim KKN UAD memperkenalkan metode pembuatan silase sebagai alternatif pakan yang dapat disimpan dalam jangka waktu lama tanpa kehilangan nilai gizinya.

Pelatihan pembuatan silase dilaksanakan pada Rabu, 11 Februari 2025, di Balai Padukuhan Kasihan dan dihadiri oleh warga, terutama para peternak. Kegiatan diawali dengan pemaparan materi mengenai silase, mencakup manfaat, bahan yang diperlukan, serta langkah-langkah pembuatannya. Setelah sesi materi, tim KKN melakukan demonstrasi langsung menggunakan bahan seperti tetes tebu (molase), rumput gajah atau hijauan, bekatul, serta silo atau kantong plastik sebagai wadah fermentasi. Warga yang hadir diberikan kesempatan untuk mencoba langsung proses pembuatan silase, yang disambut dengan antusiasme tinggi. Banyak peserta aktif bertanya dan berpartisipasi dalam praktik tersebut.

Meskipun pelaksanaan program ini menghadapi tantangan, terutama dalam mengumpulkan warga karena bertepatan dengan musim panen, tim KKN menemukan solusi dengan mengadakan kegiatan pada malam hari. Hal ini memungkinkan warga untuk tetap mengikuti pelatihan tanpa mengganggu aktivitas mereka di ladang.

Dengan adanya pelatihan tersebut, warga Padukuhan Kasihan mendapatkan wawasan baru mengenai alternatif pakan ternak yang lebih tahan lama dan bergizi. Mereka menyampaikan apresiasi atas program yang dijalankan oleh tim KKN dan berharap ilmu yang diberikan dapat diterapkan secara berkelanjutan. Program itu juga diharapkan menjadi inspirasi bagi KKN selanjutnya untuk terus mengembangkan inovasi di bidang pertanian dan peternakan guna menjawab tantangan masyarakat setempat. (Indri/Din)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pelatihan-Pembuatan-Silase-di-Padukuhan-Kasihan-oleh-KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-KKN-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-11 10:06:092025-03-11 10:06:09Mahasiswa KKN UAD Kenalkan Pembuatan Silase di Girisubo

Ketua Umum PP Muhammadiyah Soroti Transformasi Kader untuk Kemakmuran Bangsa

11/03/2025/in Feature /by Ard

Amanat Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si pada Pengajian Ramadan 1446 H di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Humas UAD)

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si., menyampaikan amanatnya dalam sebuah forum penting yaitu Pengajian Ramadan 1446 H PWM DIY di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang membahas tema “Transformasi Kader untuk Kemakmuran Bangsa”. Dalam paparannya, ia menyoroti peran strategis para elite dalam sejarah peradaban dunia serta urgensi kaderisasi bagi keberlanjutan perjuangan Muhammadiyah dan bangsa Indonesia.

Menurut Prof. Haedar, sejarah dunia selalu ditentukan oleh individu-individu yang memiliki peran strategis dalam berbagai bidang. Ia mencontohkan peradaban Yunani kuno yang dikenang melalui tokoh-tokohnya seperti Plato dan Aristoteles, serta peradaban Islam yang diwakili oleh para pemikir besar seperti Ibnu Arabi, Al-Khawarizmi, Ibnu Rusyd, Ibnu Sina, Al-Farabi, dan Ibnu Khaldun. Para tokoh tersebut menjadi pilar peradaban Islam selama hampir delapan abad, menjadikannya agama yang bersifat kosmopolitan dan memiliki pengaruh global.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa sejarah perjuangan bangsa Indonesia juga tidak lepas dari peran elite strategis. Mulai dari pahlawan nasional seperti Cut Nyak Dhien dan Teuku Umar, hingga tokoh-tokoh kebangkitan nasional seperti Dr. Wahidin Sudirohusodo dan Dr. Sutomo. Di kalangan Islam, nama-nama seperti H.O.S. Tjokroaminoto, K.H. Ahmad Dahlan, dan Agus Salim turut berperan besar dalam menggerakkan kebangkitan nasional.

Prof. Haedar menekankan bahwa kebangkitan sebuah bangsa bergantung pada kualitas elite strategisnya. Begitu pula dalam perjalanan Muhammadiyah, yang sejak awal telah menyiapkan kader-kader terbaiknya. K.H. Ahmad Dahlan menyadari pentingnya kaderisasi dengan mendirikan Qismul Arqa, yang kemudian berkembang menjadi Mu’allimin dan Mu’allimat pada tahun 1922. Kesadaran ini menjadi kunci keberlanjutan Muhammadiyah yang kini telah berusia lebih dari satu abad.

Dalam konteks Muhammadiyah saat ini, organisasi ini telah berkembang pesat dengan memiliki 162 perguruan tinggi, 126 rumah sakit, lebih dari 300 klinik, serta ribuan sekolah dasar dan menengah. Oleh karena itu, Muhammadiyah membutuhkan kader-kader berkualitas yang tidak hanya memahami nilai-nilai organisasi tetapi juga memiliki keahlian di berbagai bidang agar dapat mengelola amal usaha sesuai dengan visi dan misinya.

Selain itu, Prof. Haedar menjelaskan pentingnya peran ulama yang harus mampu memahami dan berinteraksi dengan berbagai dimensi ilmu. Ia menegaskan, ulama masa kini harus memiliki pendekatan bayani (teks), burhani (rasional), dan irfani (intuisi spiritual). Hal ini diperlukan agar pemahaman Islam tetap kontekstual dan mampu menjawab tantangan zaman.

Transformasi kader, menurutnya, adalah proses dinamis yang menyeimbangkan antara perubahan cepat dan lambat. Dalam dunia ekonomi, transformasi dilakukan oleh para manajer perusahaan untuk mengubah kondisi dari keterpurukan menjadi kesuksesan. Konsep serupa dapat diterapkan dalam kaderisasi Muhammadiyah agar tetap relevan dalam menghadapi tantangan zaman.

Ia mengutip pemikiran Muhammad Iqbal yang menyatakan bahwa umat Islam perlu melakukan rekonstruksi keilmuan dengan mengintegrasikan ilmu klasik, filsafat kalam, dan pengetahuan modern. Oleh karena itu, redefinisi ulama menjadi penting, karena dalam Al-Qur’an ulama tidak hanya merujuk pada ahli agama, tetapi juga mencakup para ilmuwan yang memahami berbagai disiplin ilmu.

Dalam sejarahnya, K.H. Ahmad Dahlan telah melakukan pembaruan sistem pendidikan Islam melalui madrasah diniyah Al-Islamiyah pada tahun 1919, yang kemudian menjadi cikal bakal sistem pendidikan Muhammadiyah. Ia mengkritik sistem pondok pesantren tradisional yang cenderung stagnan dan mendorong pendidikan Islam yang lebih modern, integratif, dan menyeluruh.

Prof. Haedar juga menekankan pentingnya memahami Al-Qur’an dengan pendekatan yang lebih dalam dan kontekstual. Ia mencontohkan tafsir Surah Al-Ma’un yang tidak hanya berbicara tentang kaum duafa, tetapi juga menyoroti peran orang kaya dalam membangun kesejahteraan umat. Hal ini berbeda dengan teori Marxisme yang melihat perjuangan kelas sebagai konflik antara kaum lemah dan kaum borjuis.

Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa kader Muhammadiyah harus terus belajar dan meningkatkan kualifikasi diri. Proses transformasi rohani merupakan perjalanan yang terus berjalan (on going process). Dalam menghadapi perkembangan zaman, kader Muhammadiyah harus memiliki wawasan luas dan fleksibilitas dalam berinteraksi dengan berbagai kalangan. Ia menegaskan, kaderisasi harus dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan agar Muhammadiyah tetap memiliki kader-kader terbaik di masa depan.

Sebagai penutup, Prof. Haedar mengajak seluruh kader Muhammadiyah, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang merupakan pusat pergerakan Muhammadiyah, untuk terus bertransformasi dan melahirkan pemimpin-pemimpin yang berkualitas. Dengan begitu, Muhammadiyah dapat terus memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa dan umat manusia. (Lusi)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Amanat-Ketua-Umum-Pimpinan-Pusat-Muhammadiyah-Prof.-Dr.-Haedar-Nashir-M.Si-pada-Pengajian-Ramadan-1446-H-di-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Humas-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-11 09:36:392025-03-11 09:36:39Ketua Umum PP Muhammadiyah Soroti Transformasi Kader untuk Kemakmuran Bangsa

Pengajian Ramadan PWM DIY 1446 H: Penutupan Pengajian Berlangsung Sukses

11/03/2025/in Terkini /by Ard

Foto Bersama Penutupan Pengajian Ramadan PWM DIY 1446 H di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Humas UAD)

Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sukses mengadakan penutupan Pengajian Ramadan 1446 H pada 9 Maret 2025 di Amphitarium Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Pengajian ini telah berlangsung selama dua hari, yaitu sejak 8 hingga 9 Maret 2025. Selain acara seremonial, penutupan itu juga dimeriahkan dengan penampilan akustik dari Historic Akustik Pimpinan Daerah (PD) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Kota Yogyakarta.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si., menyampaikan amanatnya yang bertajuk “Transformasi Kader untuk Kemakmuran Bangsa”. Ia menekankan pentingnya peran kader dalam membangun peradaban yang maju. Ia juga menyoroti bahwa sejarah ditentukan oleh sekelompok elite strategis yang memiliki peran besar dalam kemajuan suatu bangsa.

Prof. Haedar membahas pula terkait tantangan yang dihadapi kader Muhammadiyah di era modern, di mana diperlukan kualifikasi dan pemahaman mendalam terhadap dinamika internal dan eksternal organisasi. Ia menggarisbawahi bahwa Muhammadiyah telah berkembang pesat dengan memiliki lebih dari 162 perguruan tinggi, 126 rumah sakit, serta ribuan sekolah dan amal usaha lainnya. Oleh karena itu, diperlukan kader yang kompeten untuk mengelola dan mempertahankan eksistensi Muhammadiyah di masa depan.

Ia menegaskan, kader Muhammadiyah harus memiliki wawasan luas dan fleksibel dalam berinteraksi dengan berbagai pihak. Transformasi kader yang berkelanjutan menjadi kunci dalam menjaga kesinambungan organisasi. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya membangun pemikiran Islam yang berbasis integrasi antara nilai-nilai tradisional dan ilmu pengetahuan modern.

Acara kemudian ditutup secara resmi oleh Ketua PWM DIY, Dr. Muhammad Ikhwan Ahada, M.Ag., yang menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya pengajian ini dengan sukses. Dalam sambutannya, ia mengajak seluruh peserta untuk terus mengamalkan ilmu yang diperoleh selama pengajian dan menekankan bahwa kaderisasi merupakan napas utama dalam Muhammadiyah.

“Alhamdulillah, sejak kemarin sore hingga sore hari ini kita telah menyimak berbagai kajian dalam Pengajian Ramadan PWM DIY. Banyak mutiara hikmah yang dapat kita ambil, dan semoga setelah acara ini berakhir, semangat belajar dan mengkaji tetap berlanjut,” ungkapnya.

Sebagai penutup, acara diakhiri dengan sesi foto bersama dan dilanjutkan dengan buka puasa bersama, menandai berakhirnya rangkaian Pengajian Ramadan PWM DIY 1446 H dengan penuh kebersamaan dan keberkahan. (Lusi)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Foto-Bersama-Penutupan-Pengajian-Ramadan-PWM-DIY-1446-H-di-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Humas-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-11 09:25:372025-03-11 09:25:37Pengajian Ramadan PWM DIY 1446 H: Penutupan Pengajian Berlangsung Sukses

Optimalisasi Peran Kader Muhammadiyah dalam Memakmurkan Umat dan Penguatan Kaderisasi

10/03/2025/in Feature /by Ard

Pengajian Ramadan 1446 H PWM DIY Sesi 4 di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok Humas UAD)

Reformasi serta Peran Kader demi Kemakmuran Umat dibahas dalam sesi keempat Pengajian Ramadan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 1446 H yang diadakan di Amphitarium Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Kajian yang diselenggarakan pada Minggu, 9 Maret 2025, tersebut turut mengundang pemateri Kusnadi Ikhwani, M.M. selaku Ketua Takmir Masjid Al Falah Sragen dan Arif Jamali Muis, M.Pd.

Kusnadi Ikhwani memulai pembahasannya dengan menekankan bahwa masjid harus dikelola secara profesional agar benar-benar bermanfaat bagi umat. Ia mencontohkan pengelolaan Lazismu Sragen, yang awalnya hanya mengumpulkan 15 juta rupiah per tahun, tetapi kini mencapai 2 miliar rupiah setelah dikelola dengan lebih baik.

“Masjid bukan sekadar bangunan, tetapi harus berfungsi untuk membangun peradaban dan meningkatkan kesejahteraan umat,” ujarnya.

Ia juga menyoroti pentingnya keterlibatan anak muda dalam kepengurusan masjid, dengan membentuk direktur utama masjid, menambah indikator kemakmuran masjid, serta membuat program berbasis media sosial dan kegiatan khusus anak muda agar lebih tertarik untuk aktif di masjid.

“Masjid-masjid Muhammadiyah telah mencetak banyak kader, tteapi kita harus memastikan generasi muda mendapatkan ruang lebih besar,” tegasnya

Sementara itu, Arif Jamali Muis membahas reformasi kaderisasi Muhammadiyah yang harus bersifat inklusif, partisipatif, dan relevan dengan ekosistem sosial.

“Kaderisasi Muhammadiyah tidak hanya mencetak pengurus organisasi, tetapi juga harus melahirkan pemimpin yang memiliki visi, integritas, dan kesiapan untuk berkontribusi,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya transformasi kaderisasi Muhammadiyah dengan pemanfaatan teknologi digital dan kecerdasan buatan seperti artificial intelligence (AI) agar lebih efektif dalam mendata, mengelola, dan memantau perkembangan kader.

“Diaspora kader Muhammadiyah tidak hanya tentang sumber daya manusia, tetapi juga bagaimana program dan pemikiran Muhammadiyah dapat diterapkan secara luas,” tegasnya.

Dengan reformasi kaderisasi yang lebih strategis, Muhammadiyah diharapkan mampu melahirkan kader beretika, berwawasan luas, serta memiliki kontribusi nyata bagi umat dan bangsa. Lebih dari sekadar mengkritik, kader Muhammadiyah harus menjadi penggerak perubahan dengan solusi dan karya nyata.

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pengajian-Ramadan-1446-H-PWM-DIY-Sesi-4-di-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok-Humas-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-10 11:38:352025-03-10 11:38:35Optimalisasi Peran Kader Muhammadiyah dalam Memakmurkan Umat dan Penguatan Kaderisasi

Peran Kader dalam Menguatkan Ekonomi Umat untuk Kemandirian Muhammadiyah

10/03/2025/in Feature /by Ard

Pengajian Ramadan 1446 H PWM DIY Sesi 3 di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) terkait Isu Kemakmuran (Dok BHP UAD)

Sesi ketiga Pengajian Ramadan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 1446 H yang digelar pada Minggu, 9 Maret 2025, di Amphitarium Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD), membahas peran kader dalam mewujudkan kemakmuran ekonomi umat. Kajian ini menghadirkan dua pemateri yang ahli di bidangnya, yaitu Noor Liesnani Pamella selaku pemilik Pamella Group dan Dr. Utik Bidayati, S.E., M.M. yakni Ketua Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah sekaligus Wakil Rektor Bidang Keuangan, Kehartabendaan, dan Administrasi Umum (KKAU) UAD.

Noor Liesnani Pamella membawakan materi bertajuk “Keluarga Dakwah, Keluarga Pengusaha”. Ia mengisahkan perjalanan dalam membangun Pamella, yang terinspirasi dari Siti Khadijah, istri Nabi Muhammad, yang mendukung dakwah Rasulullah melalui kekuatan ekonomi. Berdiri sejak tahun 1975 dengan dukungan keluarga, ia mengembangkan bisnisnya sembari menemani suaminya berdakwah. Dalam menjalankan usaha, ia selalu berpegang pada prinsip ekonomi Islam, dengan menunaikan zakat dan berbagi kepada sesama.

Menurutnya, keberhasilan bisnis harus didasari niat yang lurus dan sesuai dengan nilai-nilai Islam. “Kiat sukses berbisnis salah satunya adalah niat kerja ikhlas karena Allah Swt. Kami berusaha menjauhi larangan-larangan Allah dalam menjalankan bisnis,” imbuhnya.

Sementara itu, Dr. Utik Bidayati menyoroti pentingnya kaderisasi dalam menjaga keberlangsungan gerakan dakwah Muhammadiyah. Ia menekankan bahwa kader harus meningkatkan kualitas dan jangkauan dakwah, serta memiliki kompetensi yang mendukung peran mereka dalam membangun ekonomi umat. Salah satu upaya nyata Muhammadiyah dalam memajukan umat adalah melalui amal usaha, yang mencakup sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

“Amal usaha Muhammadiyah bertujuan untuk memuliakan umat. Salah satunya di bidang pendidikan yang ada untuk meningkatkan derajat hidup dan posisi mereka. Inilah wujud nyata dakwah Muhammadiyah,” ujarnya.

Di akhir sesi, pemateri menegaskan bahwa kemandirian ekonomi merupakan salah satu kekuatan utama dalam mengembangkan Muhammadiyah. Mereka mengingatkan bahwa umat Islam tidak boleh terombang-ambing akibat persoalan ekonomi, karena tanpa dukungan finansial yang cukup, perkembangan Muhammadiyah tidak akan sejauh ini. (Ito)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pengajian-Ramadan-1446-H-PWM-DIY-Sesi-3-di-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-terkait-Isu-Kemakmuran-Dok-BHP-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-10 11:25:282025-03-10 11:25:28Peran Kader dalam Menguatkan Ekonomi Umat untuk Kemandirian Muhammadiyah

Kajian RDK UAD 1446 H: Kupas Pentingnya Akidah dalam Keilmuan

10/03/2025/in Feature /by Ard

Kajian Akidah sebagai Ruh Unifikasi Ilmu oleh Erik Tauvani Somae, S.H.I., M.H. di Masjid IC Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Dok. Septia)

Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menyelenggarakan Kajian Jelang Buka Puasa sebagai rangkaian program Ramadan di Kampus (RDK) 1446 H. Kajian kali ini mengangkat tema “Akidah sebagai Ruh Unifikasi Ilmu”, yang disampaikan oleh Erik Tauvani Somae, S.H.I., M.H., selaku anggota Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah sekaligus dosen Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) Sastra Inggris UAD. Acara disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Masjid Islamic Center UAD.

Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh moderator Muhammad Ridha Basri, S.Th.I., M.Ag., kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Ustaz Erik. Sebelum memulai kajian, ia mengajak jamaah membaca Surah Al-Fatihah agar acara berlangsung khidmat.

Dalam kajiannya, ia menjelaskan konsep unifikasi ilmu, yaitu cara pandang bahwa semua ilmu merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan harus dimanfaatkan untuk kemaslahatan. Ustaz Erik menjelaskan bahwa setiap bidang keilmuan seharusnya saling berkolaborasi dan melengkapi, karena dengan saling mengisi akan lahir kebaruan serta manfaat yang lebih besar.

“Semua ilmu itu mulia karena berasal dari Allah dan diperuntukkan bagi kemaslahatan yang seluas-luasnya. Itulah mengapa diperlukan paradigma unifikasi ilmu, di mana ilmu harus terintegrasi dan saling berinteraksi. Semua ilmu itu setara, selama bermanfaat, dapat menjadi bekal menuju kejayaan di akhirat,” ungkapnya.

Ustaz Erik juga mengutip sabda Rasulullah saw. yang menyatakan bahwa ketika seseorang meninggal dunia, seluruh amalnya akan terputus, kecuali tiga hal: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak yang saleh. Oleh karena itu, ia mengajak jamaah untuk terus menuntut ilmu, tidak hanya sebagai kewajiban akademik, tetapi juga sebagai investasi akhirat yang pahalanya akan terus mengalir selama ilmu tersebut diamalkan dan memberikan manfaat bagi orang lain.

“Bertauhid tidak hanya sebatas mengucapkan La ilaha illallah, tetapi harus diimplementasikan dalam kehidupan, karena dalam setiap aspek kehidupan terdapat sifat-sifat Allah,” jelasnya.

Sebagai penutup, Ustaz Erik mengingatkan bahwa ilmu memiliki peran besar dalam meningkatkan derajat seseorang, baik di dunia maupun di akhirat. “Bahkan, orang yang tidak beriman pun, jika berilmu, pasti akan dihormati,” pungkasnya.

Kajian kali ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat untuk terus menuntut ilmu serta menjadikan tauhid sebagai inti dalam berbagai aspek kehidupan, sehingga dapat memancarkan cahaya kebaikan dan kemaslahatan bagi semua. (Sep)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kajian-Akidah-sebagai-Ruh-Unifikasi-Ilmu-oleh-Erik-Tauvani-Somae-S.H.I.-M.H.-di-Masjid-IC-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Septia.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-10 11:12:412025-03-10 11:12:41Kajian RDK UAD 1446 H: Kupas Pentingnya Akidah dalam Keilmuan
Page 43 of 483«‹4142434445›»

TERKINI

  • Pesan Penting Ibadah Iduladha10/06/2025
  • Prodi Akuntansi UAD Perkuat Literasi Ekonomi dan Lingkungan di Thailand10/06/2025
  • Dosen Pendidikan Biologi UAD Gelar Pelatihan STEM Berbasis NGSS untuk Guru SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta10/06/2025
  • Mahasiswa Pendidikan Biologi UAD Berbagi Lewat Pelatihan POC10/06/2025
  • Mahasiswa UAD Jadi Fasilitator Keamanan Pangan Program “Sapa Kampus”10/06/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa UAD Juara 1 Nasional Solo Vokal Pop di Ajang Euphoria Art 202508/06/2025
  • Mahasiswa PBSI UAD Raih Juara III Lomba Esai Victory Cup 202507/06/2025
  • Mahasiswa FK UAD Raih Juara 3 Nasional Solo Pop Porseni 202504/06/2025
  • Kejutan Manis Tim Futsal UAD: Raih Juara 1 TUN FC 202504/06/2025
  • UKM Basket Putra UAD Juara 1 pada Kompetisi GBC 202504/06/2025

FEATURE

  • Aninda Cahaya Putri: Manfaatkan Roadmap untuk Kuliah08/06/2025
  • Counter Attack Jadi Senjata Rahasia UKM Futsal UAD08/06/2025
  • Peran Mahasiswa Hadapi Krisis Seksual08/06/2025
  • Wisudawan Terbaik UAD Temukan Makna Ilmu dalam Syukur dan Cinta Alam08/06/2025
  • Indonesia Darurat Seksual dan Perspektif IMM07/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top