KKN UAD Kenalkan Lilin Aromaterapi dari Bahan Jelantah
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Reguler Periode 127 Unit IV.B.2 yang ditempatkan di Dusun Banjarwaru, Kelurahan Gilangharjo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada 19 Agustus 2024 melakukan sosialisasi dan praktik cara mengolah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat setempat sekaligus upaya pelestarian lingkungan.
Program yang diprakarsai oleh mahasiswa KKN UAD ini bertujuan untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh pembuangan minyak jelantah secara sembarangan. Di Banjarwaru, minyak jelantah biasanya dibuang atau digunakan kembali tanpa pengolahan yang tepat, yang dapat merusak lingkungan dan kesehatan masyarakat. Dengan mengolah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi, mahasiswa KKN UAD tidak hanya menawarkan solusi ramah lingkungan tetapi juga memberikan alternatif sumber penghasilan bagi warga setempat.
Adapun proses produksi lilin aromaterapi dari minyak jelantah melalui beberapa tahap di antaranya, panaskan minyak jelantah dengan api kecil. Setelah minyak jelantah sedikit panas, masukkan stearin dan parafin, lalu aduk hingga menyatu dan mencair dengan sempurna. Pastikan perbandingan minyak jelantah, stearin, dan parafin adalah 1:1:1. Setelah larut dengan sempurna, tambahkan pewarna krayon dan minyak esensial sesuai selera sambil tetap dipanaskan. Setelah campuran mencair sempurna, matikan kompor. Kemudian, tuangkan larutan minyak ke dalam wadah yang sudah diberi sumbu dan diamkan selama 15–30 menit hingga lilin mengeras dengan sempurna. Jika lilin sudah mengeras dengan sempurna maka lilin aromaterapi siap digunakan.
Program ini memberikan banyak manfaat, antara lain seperti pengurangan limbah yaitu dapat mengurangi pencemaran lingkungan dengan memanfaatkan limbah minyak jelantah. Kemudian dapat dijadikan sarana pemberdayaan ekonomi dengan menciptakan peluang usaha baru bagi masyarakat Banjarwaru, khususnya dalam pembuatan dan penjualan lilin aromaterapi. Selain itu juga dapat digunakan sebagai peningkatan kesadaran lingkungan yaitu dengan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya daur ulang dan dampak buruk dari limbah minyak jelantah.
Warga Banjarwaru menyambut baik program ini. Mereka merasa senang dapat memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi produk bernilai ekonomi, sekaligus belajar keterampilan baru. Program ini diharapkan dapat berkelanjutan dan menjadi model bagi dusun-dusun lain di Bantul.
Meskipun program tersebut mendapat respons positif, mahasiswa KKN UAD juga menghadapi tantangan dalam hal ketersediaan bahan baku dan konsistensi kualitas produk. Namun, mereka optimis bahwa dengan dukungan masyarakat dan pihak terkait, program ini dapat terus dikembangkan dan memberikan dampak positif yang lebih besar bagi lingkungan dan ekonomi lokal.
Melalui inisiatif ini, mahasiswa KKN UAD Periode 127 telah menunjukkan peran aktif mereka dalam pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal, serta memperkuat hubungan antara institusi pendidikan dan masyarakat. (doc)