Dosen PVTE FKIP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Jadi Juri FLS2N Tingkat Provinsi 2024 (Dok. Istimewa)

Dosen Program Studi (Prodi) Pendidikan Elektronika dan Informatika (PVTE) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Moch. Yordan Rismarinandyo, M.T. dipercaya menjadi juri dalam ajang Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat Provinsi tahun 2024. Kegiatan ini berlangsung di Dinas Dikpora Yogyakarta dan melibatkan peserta dari berbagai sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Moch. Yordan Rismarinandyo, yang dikenal sebagai dosen dengan keahlian dalam bidang teknologi dan multimedia, mengapresiasi karya-karya siswa yang berlaga dalam cabang lomba komik digital. “Kreativitas dan inovasi para peserta sangat luar biasa. Mereka mampu menyampaikan pesan dan cerita melalui komik digital dengan cara yang menarik dan edukatif,” ujarnya.

FLS2N merupakan ajang bergengsi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Acara ini bertujuan untuk mengembangkan bakat dan minat siswa dalam bidang seni dan teknologi. Cabang lomba Komik Digital menjadi salah satu kategori yang mendapatkan perhatian besar karena melibatkan kreativitas digital yang semakin relevan di era teknologi ini.

Sebagai juri, Moch. Yordan Rismarinandyo, M.T., bertanggung jawab untuk menilai berbagai aspek dari karya peserta, termasuk alur cerita, kreativitas visual, dan teknik digital yang digunakan. “Kami berharap ajang ini bisa terus memotivasi siswa untuk mengembangkan keterampilan mereka di bidang seni digital dan teknologi,” tambahnya.

Keikutsertaan Moch. Yordan Rismarinandyo sebagai juri tidak hanya meningkatkan reputasi Prodi PVTE FKIP UAD, tetapi juga menunjukkan komitmen UAD dalam mendukung kegiatan yang mengembangkan potensi generasi muda. Dengan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki, beliau memberikan kontribusi positif dalam menentukan karya terbaik yang layak mendapatkan penghargaan di FLS2N 2024.

Keterlibatan dosen UAD dalam acara nasional seperti FLS2N memperkuat posisi UAD sebagai institusi pendidikan yang berkontribusi aktif dalam pengembangan pendidikan dan keterampilan di Indonesia. (def)

uad.ac.id

KKN Alternatif UAD Unit I.C.1 lakukan sosialisasi pilah sampah di Ngaglik (Dok. Istimewa)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Periode 91 Unit I.C.1 yang bertempat di RW 10 Ngaglik Sudagaran, Tegalrejo, Yogyakarta, melakukan sosialisasi pilah sampah. Acara yang dilakukan ini berjudul “Pilah Sampahmu, Langkah Kecil Menjaga Bumi Tetap Lestari”, dan dilaksanakan pada Minggu, 12 Mei 2024 di pendopo milik warga Ngaglik Sudagaran RW 10. Tujuan dari kegiatan tersebut untuk mengedukasi dan menyosialisasikan pentingnya memilah sampah yang berawal dari sampah rumah tangga, khususnya ditujukan untuk ibu-ibu PKK karena mereka dinilai sebagai sosok penting dalam kehidupan berumah tangga.

Sosialisasi dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan arisan ibu-ibu PKK yang dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Fauzan Munib selaku co-founder komunitas bernama Daur Resik. Acara dimulai dengan orientasi mengenai permasalahan sampah yang terjadi di Ngaglik Sudagaran RW 10. Keresahan yang dialami oleh ibu-ibu PKK, kemudian dicarikan jalan keluarnya dan dilanjutkan pengenalan jenis-jenis sampah serta pemilahannya.

Ibu-ibu PKK yang hadir sekitar 40 orang. Mereka terlihat sangat antusias karena kegiatan bersamaan dengan arisan rutinan. Manfaat kegiatan sosialisasi ini yakni adanya secercah solusi dari permasalahan yang dialami. Selain itu juga menambah wawasan mengenai jenis-jenis sampah serta pengelolaannya.

Habib Aditiya Julianto selaku ketua KKN Unit I.C.1 berharap Ngaglik Sudagaran menjadi dusun yang nyaman sebagai tempat tinggal warga RW 10. Hidup nyaman berdampingan dengan sanak tetangga maupun saudara, bukan dengan tumpukan sampah yang membawa resah. (Dilla)

uad.ac.id

Seminar kebencanaan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Istimewa)

Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar seminar nasional yang membahas terkait kebencanaan pada Senin, 20 Mei 2024. Acara diselenggarakan secara hybrid, yakni di Amphiteater B Fakultas Kedokteran UAD, hybrid Zoom Meeting, dan live streaming pada akun YouTube Medical Faculty UAD. Kanal daring disediakan untuk dokter muda FK UAD dan luring untuk mahasiswa serta tamu undangan.

Turut hadir dalam acara seminar yakni Dekan FK UAD Prof. Dr. dr. Rusdi Lamsudin, Sp.S(K)., M.Med.Sc., Wakil Dekan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK), Akademik, dan Kemahasiswaan dr. M. Junaidy Heriyanto, Sp.B., FINACS. Selai itu juga Wakil Dekan Sumber Daya Manusia (SDM), Keuangan, Kehartabendaan, dan Administrasi Umum dr. Ario Tejosukmono, M.M.R.,M.Biomed., Ketua Program Studi (Kaprodi) Kedokteran UAD dr. Nuni Ihsana, M.Biomed., dan Kaprodi Pendidikan Profesi Dokter dr. Barkah Djaka Purwanto, Sp.PD-KGH., FINASIM.

Beberapa pemateri dalam seminar kebencanaan antara lain Ketua Bidang Emergency Medical Team Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dr. Corona Rintawan, Sp.EM., KDM., dosen FK UAD dr. Windy Aristiani, MMR., Sp.KJ., dan dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Al Afik, S.Kep., Ns., M.Kep. Acara dipandu moderator yaitu dr. Bayu Praditya Indarto selaku dosen FK UAD.

“Saya sangat bangga dengan adanya seminar kebencanaan ini. Tujuan dari seminar adalah untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa sekalian, karena Fakultas Kedokteran UAD program unggulannya adalah studi kebencanaan. Untuk itu, kita harapkan lulusan dari UAD terampil dalam bidang kebencanaan,” tutur Dekan FK UAD.

Pemaparan materi pertama disampaikan oleh Al Afik yang membahas tentang Panorama Kebencanaan di Bidang Kesehatan. Ia menjelaskan tujuan layanan kesehatan ketika terjadi bencana. “Tujuan Divisi Pelayanan Kesehatan (Yankes) dalam bencana adalah mencegah kecacatan. Sehingga jika teman-teman sekalian ketika sudah terjun langsung, jangan hanya berkutat untuk menyelamatkan nyawa saja. Kemudian, pelayanan kesehatan pascabencana meliputi pemulihan fisik dan mental,” terang Afik.

Pemaparan materi selanjutnya disampaikan oleh dr. Corona Rintawan yang berbicara tentang Peran Emergency Medical Team (EMT) dalam bencana. Ia menjelaskan Standar EMT core yakni meliputi training of teams, human resources, administration & org. management, records & reporting, support national/local clinical system & patient referral, self-sufficiency, professional licencing & product, team field management & operations, support wider public health response, dan coordination of teams.

Pemaparan materi terakhir disampaikan oleh dr. Windy Aristiani. Ia membahas tentang kesehatan mental pada situasi bencana dan beberapa kebutuhan kesehatan masyarakat untuk bencana kesehatan mental. Di antaranya integrasi layanan kesehatan mental ke dalam layanan primer, intervensi awal pada tingkat individu dan populasi, intervensi untuk menumbuhkan kepatuhan terhadap rekomendasi pengobatan, dimasukkannya kesehatan mental dalam pelatihan, serta meningkatkan pengetahuan tentang komunitas, keluarga, dan budaya respons terhadap bencana. Tak ketinggalan, kesadaran intervensi untuk mendorong kesiapan tempat kerja dan pemulihan juga sangat penting diperhatikan.

Setelah pemaparan materi, moderator memimpin diskusi dengan tanya jawab. Kemudian, dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat dan kenang-kenangan kepada para narasumber dan moderator, serta diakhiri dengan foto bersama. (Lus)

uad.ac.id

Bimawa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Gelar Talkshow bagi Dahlan Muda (Dok. Istimewa)

Career Development Center (CDC) Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menggelar talkshow daring pada 17 April 2024. Kegiatan bertajuk “Embracing the Unknown: Coping Strategies for Dealing with Career Indecision” ini disiarkan langsung melalui YouTube sehingga bisa diakses terbuka oleh publik.

Pada kesempatan tersebut, Siti Aminah, M.Pd. didapuk sebagai narasumber. Ia merupakan mahasiswa doktoral Program Studi Bimbingan dan Konseling di Universitas Negeri Malang. Ia menyampaikan beberapa hal tentang strategi menghadapi sebuah “keraguan” dalam berkarier terutama bagi Dahlan Muda. Sebagai mahasiswa, talkshow ini dapat menjadi bekal sebelum terjun langsung ke dunia pekerjaan yang mungkin saja berbeda dengan latar belakang pendidikan yang telah ditempuh bertahun-tahun lamanya.

“Sebenarnya, setiap hari kita selalu melakukan decision making (pengambilan keputusan) pada hal-hal sederhana, misalnya memilih warna jilbab atau pakaian untuk pergi ke mal. Sebelum menentukan pilihan, tentu kita harus melewati berbagai pertimbangan. Perlu dipahami bahwa pengambilan keputusan bukan sesuatu yang instan, tetapi dipengaruhi oleh aktivitas yang kita lakukan sebelumnya,” terang Siti.

Ia melanjutkan, “Terdapat beberapa permasalahan dalam proses pemilihan karier, mulai dari kesalahan dalam pengambilan keputusan, ragu-ragu, dan adaptabilitas karier yang rendah. Sebuah survei melaporkan bahwa lebih dari 50% responden (pekerja) menyesal atas karier yang dipilih. Kesalahan ini kemudian berdampak pada kepuasan kerja yang tidak tercapai. Dari sini, dampaknya berlanjut pada penurunan kinerja dan berakhir pada anxiety. Dalam hal ini, mahasiswa perlu menyiapkan plan lebih awal agar bisa terarah dengan jelas karier apa yang akan dipilih,” pungkasnya. (ish)

uad.ac.id