Mengenal dan Mengingat Lagi Project Citizen
Melalui Seri Diskusi Penguatan Keilmuan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) yang ketiga, Program Studi PPKn Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta ingin memperkenalkan dan menyegarkan kembali model proyek pembelajaran kewarganegaraan atau project citizen. Acara ini berlangsung pada 3 Juni 2021 via Zoom Meeting dan YouTube PPKn UAD.
“Project
citizen dilaksanakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan publik melalui pelibatan masyarakat, di antaranya dengan memberikan usulan-usulan pada kebijakan yang akan diambil oleh para pemangku kebijakan,” tutur Dikdik Baehaqi Arif, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Program Studi PPKn UAD saat menyampaikan pengantar, (03-06-2021).
Model ini sudah cukup dikenal pada awal tahun 2000, dengan adanya karya buku dari Prof. Dr. Dasim Budimansyah, S.Pd.,M.Si. tentang pembelajaran berbasis portopolio. Buku itu diadaptasi dari model pembelajaran Amerika Serikat dan saat ini diadaptasi dengan nama project citizen . Seri ketiga adalah bagian dari implementasi kerja sama PPKn UAD dan PPKn STKIP Pasundan Cimahi, dengan narasumber Trisna Sukmayadi, M.Pd. yang merupakan dosen PPKn UAD dan Dr. O. Yomni Romlah, M.Pd. dosen PPKN STKIP Pasundan Cimahi.
“Kami berharap kerja sama ini tidak hanya sampai di sini, tetapi kami akan melakukan kerja sama lain. Salah satu yang masih berjalan adalah pertukaran mahasiswa dalam mata kuliah hukum adat,” tutur Dikdik.
Trisna Sukmawadi selaku pemateri pertama menyampaikan tentang teori project citizen, awal dikembangkan besar-besaran di Amerika Serikat oleh Center for Civic Education (Civiced), dengan tujuan utamanya untuk membantu siswa meningkatkan kapasitas mereka dalam berpartisipasi secara kompeten dan bertanggung jawab khususnya terkait sistem politik Amerika. Sedangkan Yomni Romlah sebagai pemateri kedua menyampaikan pengalamannya menerapkan project citizen dalam proses pembelajaran PPKn. (Lrs).