• TERKINI
  • UAD BERDAMPAK
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Teater Muslim: Tetap Membumi Tanpa Menggurui

12/09/2015/0 Comments/in Terkini /by Super News

 

Lembaga Seni Budaya dan Olah Raga (LSBO) PP Muhammadiyah bekerja sama dengan Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar acara Forum Apresiasi Sastra (FAS) edisi ke-50 dengan tema “Cerita tentang Naskah Drama Teater Muslim” pada Rabu, (9/9/2015) di hall kampus II UAD, Jalan Pramuka nomor 42, Yogyakarta. Hadir sebagai pembicara, Brisman H.S., salah satu pemegang tongkat estafet Teater Muslim. Acara ini dipandu oleh R. Ari Nugroho, yakni mahasiswa PBSI UAD.

Teater Muslim lahir ketika situasi politik Indonesia bergejolak di tahun 1960-an, yakni pada masa PKI/Lekra yang masuk pada seni tradisi. Mohammad Diponegoro aktif di Masjid Syuhada bersama beberapa aktivis lainnya, yakni Arifin C. Noer, Amoroso Katamsi, Chairul Umam, Sitoresmi Prabuningrat, Pedro Sudjono, dan beberapa nama lainnya.

Mereka mementaskan naskah yang terkenal garapan Teater Muslim karya Mohamad Diponegoro, yakni “Iblis” pada tahun 1961. “Iblis” adalah tonggak bagi keberadaan Teater Muslim. Pentas ini dinilai fenomenal karena apabila dicermati dalam situasi politik saat itu, naskah “Iblis” sangat berani dengan mengangkat sosok nabi, yakni Ibrahim. Pementasan naskah mendapat dukungan dari masyarakat muslim, tetapi akan berbeda ceritanya jika dipentaskan saat ini.

Brisman H.S. dalam sebuah pertemuan berkaitan dengan acara tersebut sedikit mengisahkan bahwa Teater Muslim pada mulanya “dipayungi” oleh Muhammadiyah dengan fasilitas-fasilitas tempat latihan yang disediakan. Seperti diketahui, Pak Dipo (sapaan akrab Mohammad Diponegoro) merupakan kader Muhammadiyah yang juga redaktur sastra di Majalah Suara Muhammadiyah.

Konon menurut para senior Teater Yogyakarta, Teater Muslim merupakan salah satu di antara kelompok teater yang besar di Yogyakarta, yakni Teater Indonesia, Teater Gadjah Mada, yang lebih dikenal mengusung jenis drama realis. Hingga datanglah penyair muda dari Solo yang juga aktif bergiat di bidang teater, yakni Rendra. Peran Rendra dalam bidang seni tersebut dipandang cukup menonjol dan membuatnya mendapat beasiswa ke American Academy of Dramatical Art dan pada pertengahan tahun 60-an. Rendra kembali dengan membawa pembaruan di bidang teater dengan mendirikan Bengkel Teater yang dikenal dengan pementasan “Mini Kata”.

Rendra bersama Bengkel Teater langsung melejit menyamai kelompok-kelompok lainnya di Yogyakarta yang pada saat itu kedudukan drama realis tengah matang-matangnya.

“Melihat fenomena ‘Mini Kata’, banyak kelompok teater realis berpindah aliran mengikuti Bengkel Teater. Di Yogyakarta, satu-satunya yang tidak runtuh dan tetap bertahan menjaga gawang jenis drama realis adalah Teater Muslim. Dua penulis naskah Teater Muslim yang terkenal dan bertahan dengan kisah-kisah drama realis yakni Pak Dipo dan Pak Pedro (panggilan akrab Pedro Sudjono),” tutur Brisman.

Sementara itu Drs. H. Jabrohim, M.M. selaku mantan ketua LSBO PP Muhammadiyah menyambut baik acara ini dan menyatakan bahwa kekuatan Teater Muslim adalah naskah-naskah realisnya.

“Dengan bertahan pada naskah-naskah realis, posisi Teater Muslim terbukti tetap kokoh. Namun demikian, meski menggunakan embel-embel ‘muslim’, naskah-naskah Teater Muslim tidak pernah menggurui, tidak pernah jual ayat, dan lebih mengutamakan kehidupan-kehidupan masyarakat sekitar. Artinya, naskah-naskahnya itu lebih membumi,” ucap Jabrohim.

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2015-09-12 02:47:452015-09-12 02:47:45Teater Muslim: Tetap Membumi Tanpa Menggurui
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply Cancel reply

You must be logged in to post a comment.

TERKINI

  • UAD Lepas 5.585 Lulusan PPG Guru Tertentu Tahap 1 Tahun 202503/11/2025
  • UAD Luluskan 2.052 Mahasiswa pada Wisuda Periode I Tahun Akademik 2025/202601/11/2025
  • Dari Percakapan, Tumbuh Perjalanan31/10/2025
  • Prodi Kesehatan Masyarakat UAD Raih Akreditasi Unggul dari LAM-PTKes30/10/2025
  • Alumni FH UAD Ciptakan Karya Tulis dalam Bentuk Buku29/10/2025

PRESTASI

  • UKM Taekwondo Raih 13 Medali pada Kejuaraan Pugnator International Taekwondo Championship 202531/10/2025
  • KPS FH UAD Raih 6 Prestasi dalam Kompetisi NMCC AHT 202530/10/2025
  • Tim LLC FH UAD Raih Juara I dalam Ajang National Call for Paper & Conference 202529/10/2025
  • Tim Basket UAD Naik ke Divisi 1 Liga Mahasiswa28/10/2025
  •  Mahasiswa FH UAD Raih Medali Perunggu di PON Beladiri Kudus 202528/10/2025

FEATURE

  • Hakikat Takwa dalam Kehidupan28/10/2025
  • Tali Allah adalah Tali Persatuan28/10/2025
  • Meraih Amalan Ahli Surga22/10/2025
  • Perjalanan Salsabilla Raih Gelar Sarjana dalam 3,3 Tahun20/10/2025
  • Unlock Your Next Level15/10/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top