Gol Kontroversi Pupus Poin UAD FC
Pada pertandingan empat besar Liga 3 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Universitas Ahmad Dahlan Football Club (UAD FC) harus mengalami nasib kurang beruntung setelah dikandaskan Sleman United dengan skor 1-2. Kekalahan ini merupakan pukulan telak bagi tim setelah sebelumnya meraih hasil minus di Bantul.
UAD FC menjadi satu-satunya tim non-kabupaten yang mampu masuk empat besar. Sisanya merupakan perwakilan dari Kulon Progo, Sleman, dan Gunungkidul. Di pertandingan melawan Sleman United, UAD FC sempat unggul di babak pertama oleh gol dari Danang Ari di menit 30. Namun kedudukan berbalik di babak kedua.
Pertandingan yang berlangsung Minggu (25-8-2019) di Stadion Mandala Krida sempat diwarnai protes keras dari UAD FC setelah peluit akhir dibunyikan. Hal ini dikarenakan keputusan kontroversi wasit yang memberikan penalti kepada Sleman United di babak perpanjangan waktu babak kedua dan memberi kartu kuning kedua kepada Fullback UAD FC Aldy Nurdiansyah.
Anang Hadi pelatih UAD FC mengaku kecewa dengan kepemimpinan wasit. “Parah permainan sepak bola kita. Seharusnya Liga 3 DIY ini menjadi ajang pembinaan untuk pemain muda. Bagaimana mereka belajar sportivitas dan meningkatkan pengalaman? Jika kualitas wasit seperti ini, justru mencederai nilai-nilai sportivitas.”
Mantan pemain PSS Sleman ini sangat menyayangkan jika para pemain muda di DIY harus dicekoki dengan hal-hal yang berbau kontroversial dan tidak sejalan dengan asas sepak bola. “Kami meminta ada evaluasi untuk wasit. Main bola ya main bola, jangan sampai ada permainan lain di dalam sepak bola,” terangnya geram saat jumpa pers di hadapan awak media. (ard)