Syamsurrijal Menepis Keraguan di Kejurnas Pencak Silat
Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Pencak silat antar Perguruan Tinggi X Universitas Pembangunan Nasional Veteran (UPNV) Yogyakarta yang berlangsung dari tanggal 9−16 Februari 2020, mengantarkan Tim Pencak Silat Universitas Ahmad Dahlan (UAD) meraih juara umum 3. Muhammad Syamsurrijal mahasiswa Program Studi (Prodi) Bahasa dan Sastra Arab (BSA) semester 6, menjadi salah satu pesilat yang menyumbangkan medali emas bagi UAD.
Pencak silat ataupun bela diri sudah tidak asing baginya. Syamsu, begitu nama panggilannya, mengungkapkan bahwa sejak kecil sudah menyukai bela diri. Bahkan ia sering menonton film bela diri seperti kungfu dan wushu. Namun, ia lebih tertarik pada pencak silat sebagai wadah mengembangkan minatnya karena pencak silat menjadi bela diri asli yang berasal dari Indonesia, sehingga perlu dilestarikan.
Juara 3 Kejurnas Pencak Silat antar Perguruan Tinggi Solo, juara 1 Kejurnas Tapak Suci antar Perguruan Tinggi UNS, juara 1 Kejurwil Tapak Suci Yogyakarta, juara 1 Porda DIY, dan juara 1 Tapak Suci International Open di Universitas Lampung (Unila) menjadi rangkaian prestasi yang pernah diraih oleh Syamsu. Jika pengalaman adalah guru terbaik, maka keraguan adalah tantangan yang harus ditaklukkan. Syamsu menerangkan bahwa lawan terberat di Kejurnas ini dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
“Berpikiran positif dan perbanyak doa. Itu yang saya lakukan untuk menghilangkan keraguan saat menghadapi lawan,” ungkap pesilat yang berhasil menjadi juara 1 Kelas C Kejurnas UPNV itu.
Setiap mendekati kejuaraan, Syamsu akan melakukan latihan secara rutin dan intensif. Selain di UAD, Pusat Latihan Daerah (Puslatda) DIY menjadi tempat latihan keduanya. Sempat merasakan cidera di bagian dada, punggung, dan kaki, tak membuatnya menyerah. Lawan di Kelas C sangat banyak jumlahnya, juga sempat membuat Syamsu demam saat masuk semifinal. Untungnya ada suntikan semangat dan dorongan dari teman-temannya.
Syamsu selalu melakukan pemanasan, dilanjutkan dengan memantapkan hati, fisik, dan iringan doa setiap kali akan bertanding sehingga membuatnya yakin dan mampu memenangkan pertandingan. “Harapan saya, prestasi di pencak silat lebih meningkat lagi. Selain itu bisa membanggakan orang tua, UAD, DIY, dan meningkatkan nilai akademik,” tutupnya. (Chk)