• TERKINI
  • UAD BERDAMPAK
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Keseimbangan Akademik dan Prestasi Nonakademik Alfiyyah

21/07/2025/in Feature /by Ard

Mahasiswa Teknologi Pangan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Raih Medali Perunggu di Kejuaraan Nasional Taekwondo(Foto. Alfiyyah)

Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Alfiyyah Husnaa Nurhaniyah, mahasiswi Program Studi Teknologi Pangan angkatan 2024, berhasil meraih medali perunggu dalam ajang “Perang Bintang Antar Pelajar & Mahasiswa”. Kejuaraan nasional ini diselenggarakan oleh Pengprov TI Banten bekerja sama dengan Prabu Taekwondo Team dan berlangsung di Indoor Stadium Sport Center, Legok, Kabupaten Tangerang, Banten.

Alfiyyah tampil dalam kategori “Poomsae Peregu Prestasi” bersama dua rekannya, Inayah Sofiana dari Prodi Pendidikan Agama Islam dan Syifa Yumna dari Prodi Sastra Inggris. Tim mereka berhasil memberikan kebanggaan besar bagi UAD dengan meraih gelar Juara Umum II, sebuah pencapaian yang menjadi sejarah baru bagi tim poomsae UAD.

Perjuangan di Balik Prestasi

Proses persiapan menuju kejuaraan tersebut tidak mudah. Alfiyyah berlatih hampir setiap hari, baik di kampus maupun secara mandiri di kos melalui video call dengan pelatih. Ia harus mampu membagi waktu antara padatnya jadwal latihan dan kewajiban akademik, termasuk laporan praktikum yang menjadi rutinitas mahasiswa Teknologi Pangan. “Tantangannya luar biasa, tetapi justru dari situ aku belajar disiplin dan manajemen waktu,” ujarnya.

Momen paling berkesan bagi Alfiyyah adalah saat harus bertanding melawan tim yang diisi oleh teman-temannya sendiri. Meski penuh tekanan, ia dan tim berhasil tampil maksimal hingga meraih hasil yang membanggakan. “Rasanya campur aduk. Senang, bersyukur, tetapi juga menjadi bahan evaluasi diri. Perunggu ini bukan akhir, justru awal untuk target lebih tinggi,” tuturnya.

Alfiyyah menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan penuh, mulai dari orang tua, para pelatih, dosen pembimbing akademik, hingga teman-teman terdekat. Ia mengakui bahwa dukungan mereka menjadi penyemangat utama dalam menghadapi berbagai tantangan selama proses latihan dan pertandingan.

Pesan untuk Terus Berkembang

Bagi Alfiyyah, keberhasilannya bukan sekadar prestasi olahraga. Ia memaknai pencapaian ini sebagai bukti bahwa keseimbangan antara akademik dan nonakademik bisa dicapai dengan kerja keras, disiplin, dan semangat pantang menyerah. “Taekwondo membentuk karakter tangguh, seperti saat menghadapi tantangan di dunia perkuliahan. Aktif di luar akademik justru memperkaya cara berpikir dan memperkuat mental,” jelasnya.

Ke depan, Alfiyyah dan tim telah bersiap untuk mengikuti kejuaraan berikutnya, baik di tingkat regional maupun internasional. Ia berharap bisa membawa pulang prestasi yang lebih tinggi dan terus mengharumkan nama UAD.

Sebagai penutup, Alfiyyah berpesan kepada seluruh mahasiswa UAD untuk tidak ragu dalam mengejar prestasi. “Prestasi itu bukan hanya soal menjadi juara, tetapi tentang keberanian untuk berkembang. Jangan takut keluar dari zona nyaman karena di situlah kita menemukan versi terbaik diri kita,” pesannya dengan semangat. (Risa)

uad.ac.id

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-Teknologi-Pangan-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Raih-Medali-Perunggu-di-Kejuaraan-Nasional-TaekwondoFoto.-Alfiyyah.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-07-21 10:22:092025-07-21 10:22:09Keseimbangan Akademik dan Prestasi Nonakademik Alfiyyah

Peran Student Government dalam Menggerakkan Dinamika Politik Kampus

21/07/2025/in Feature /by Ard

Sekolah Politik oleh BEM FH Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Salsya)

Dr. Immawan Wahyudi, M.H., selaku Dosen Fakultas Hukum (FH) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sekaligus mantan Wakil Bupati Gunungkidul, menjadi narasumber dalam acara Sekolah Politik yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FH UAD.

Materi yang dipaparkan oleh Dr. Immawan dalam Sekolah Politik yang berlangsung pada Jumat, 11 Juli 2025, di Ruang Auditorium Kampus I UAD ini berfokus pada peran student government dalam menggerakkan dinamika politik di lingkungan kampus.

Student government adalah organisasi yang mewadahi kepentingan mahasiswa untuk menyuarakan aspirasi di lingkungan perguruan tinggi, memproses dinamika politik, serta menjembatani hubungan antara mahasiswa dan pihak universitas. Student government juga menjadi forum bagi mahasiswa untuk belajar berorganisasi dan berpartisipasi dalam proses demokrasi.

“Pendidikan politik yang sifatnya dinamis perlu dirancang sebagai cara berlatih melalui terciptanya sebuah student government. Organisasi mahasiswa intra- dan ekstrakampus pada hakikatnya merupakan aktualisasi politik dalam takaran yang masih relatif ideal,” ujar Dr. Immawan.

“Student government yang terbentuk dengan legitimasi tinggi akan menjadi penggerak dinamika politik yang baik. Di sisi lain, partisipasi student government yang baik akan memberikan sumbangan dinamika politik secara relevan kepada kampus karena terbentuknya soliditas dan solidaritas dalam student government tersebut,” tambahnya.

Proses pembentukan student government perlu disusun bersama antara pembina dan mahasiswa aktivis sebagai cerminan dalam mewadahi aspirasi sehingga memiliki peran penting dalam menjaga iklim demokrasi di lingkungan kampus.

“Student government memiliki peran penting dalam menggerakkan dinamika politik di dunia kampus. Di antaranya, menjadi wadah untuk berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan dan mampu menciptakan suasana kampus yang lebih dinamis, responsif, dan progresif,” ungkapnya.

Secara umum, student government memiliki peran yang krusial dalam mewakili, mengembangkan, dan berkontribusi pada kemajuan kampus secara keseluruhan. Oleh sebab itu, tatanan politik di dunia kampus diharapkan dapat berperan aktif dan tidak menimbulkan kericuhan guna menunjang politik kampus yang demokratis, tertib, dan adil. (Salsya)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Sekolah-Politik-oleh-BEM-FH-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Salsya.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-07-21 09:57:252025-07-21 09:57:25Peran Student Government dalam Menggerakkan Dinamika Politik Kampus

Kupas Tuntas Strategi Konten dan Dakwah Digital

18/07/2025/in Feature /by Ard

Elma Riana, S.I.Kom., Pemateri pada Kunjungan Multimedia IMM FTI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ke TV MU Yogyakarta (Foto. IMM FTI UAD)

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan (FTI UAD) mendapatkan pembekalan mendalam mengenai dunia media saat menyelenggarakan Kunjungan Multimedia ke tvMu Yogyakarta pada Selasa, 15 Juli 2025. Bertempat di Meeting Room Kampus II-B UAD, sesi materi menjadi inti dari kegiatan yang mengangkat tema “Dakwah Digital Kreatif sebagai Wujud Intelektual dalam Mewujudkan Media Dakwah yang Inovatif dan Transformatif”.

Kegiatan ini bertujuan membekali kader IMM FTI UAD dengan wawasan dan keahlian praktis seputar industri media, mulai dari proses produksi konten hingga strategi menyebarkan pesan dakwah yang efektif di platform digital. Pengetahuan ini diharapkan dapat menjadi fondasi bagi kader untuk berkarya secara kreatif dan berdampak di tengah perkembangan zaman.

Dalam sesi pemaparan, narasumber dari tvMu Yogyakarta, Elma Riana, S.I.Kom., yang juga merupakan alumnus UAD, membagikan kunci-kunci utama dalam produksi media. Ia menjelaskan bahwa setiap konten profesional, baik untuk televisi maupun media sosial, harus melewati tiga tahap fundamental.

“Setiap produksi konten itu perlu Pra-produksi, Produksi, dan Pasca-produksi. Kita tidak akan bisa jalan kalau pra-produksi belum selesai karena di sinilah semua konsep, mulai dari riset tema, naskah, perencanaan visual, hingga budgeting, dimatangkan,” ungkapnya.

Elma juga menguraikan pentingnya keseimbangan antara hard skill dan soft skill untuk bisa bertahan di dunia kerja. Menurutnya, kemampuan teknis seperti videografi memang penting, tetapi kemampuan interpersonal seperti komunikasi, adaptasi, dan etika kerja adalah penentu keberhasilan jangka panjang. Ia juga menyoroti pentingnya personal branding melalui media sosial, yang kini sering menjadi penilaian pertama bagi perekrut.

“Kalau kalian punya soft skill, tetapi tidak punya hard skill, kalian tidak akan diterima dengan kualifikasi yang dilamar. Sebaliknya, punya hard skill, tetapi tidak bisa berkomunikasi dengan baik, ya seleksi alam,” tegasnya.

Menghubungkan semua aspek teknis tersebut dengan dakwah, Elma mendorong para kader untuk memanfaatkan platform digital sebagai sarana menyebarkan kebaikan. Ia memberikan tips praktis seperti menggunakan formula 5W+1H dalam tulisan, menciptakan judul yang memiliki sisi unik atau human interest untuk menarik pembaca, dan selalu memposisikan diri sebagai audiens sebelum memublikasikan konten.

Sesi materi ditutup dengan tantangan, di mana peserta diajak untuk langsung membuat konten video pendek atau desain mengenai kunjungan tersebut dan mengunggahnya ke media sosial. Langkah ini menjadi wujud aktualisasi dari ilmu yang telah didapat, yang mendorong kader untuk menerapkan pengetahuan dakwah digital dalam karya nyata. (Ito)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Elma-Riana-S.I.Kom_.-Pemateri-pada-Kunjungan-Multimedia-IMM-FTI-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-ke-TV-MU-Yogyakarta-Foto.-IMM-FTI-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-07-18 09:59:352025-07-18 09:59:35Kupas Tuntas Strategi Konten dan Dakwah Digital

Mengungkap Rahasia Artikel Populer Bersama Harian Jogja

17/07/2025/in Feature /by Ard

Nugroho Nurcahyo, Pemateri Pelatihan Penulisan Artikel Populer BHP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Humas UAD)

Menulis artikel di media massa bukan sekadar menyusun kata demi kata, melainkan seni menyampaikan gagasan dengan data yang kuat, opini yang tajam, serta gaya bahasa yang lugas dan mengalir. Materi ini disampaikan oleh Nugroho Nurcahyo, Wakil Pemimpin Redaksi Harian Jogja, dalam sesi bertajuk “Menulis Artikel ala Harian Jogja” yang menjadi bagian pembuka dalam Pelatihan Penulisan Artikel Populer yang diselenggarakan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Selasa, 15 Juli 2025.

Dalam pemaparannya, Nugroho menjelaskan bahwa artikel populer memiliki karakter yang berbeda dengan artikel ilmiah. Artikel di media massa harus mampu menarik perhatian sejak paragraf pertama serta menyajikan opini yang berdasarkan pada fakta dan analisis yang akurat. “Artikel di media massa itu harus aktual, punya sudut pandang yang jelas, dan menggunakan bahasa yang bisa dipahami semua kalangan,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya memperhatikan nilai-nilai berita agar tulisan berpeluang dimuat. Artikel yang baik memuat unsur aktualitas, keunikan, dampak, serta melibatkan tokoh atau peristiwa yang relevan secara sosial. “Redaksi akan menilai apakah tulisan Anda menawarkan sesuatu yang baru atau sekadar mengulang gagasan yang sudah sering muncul. Jika idenya sudah terlalu umum atau tidak relevan, kemungkinan besar tidak akan dimuat,” tambahnya.

Selain itu, Nugroho juga membedah berbagai kesalahan umum yang membuat artikel ditolak redaksi. Beberapa di antaranya kurangnya data dan fakta yang mendukung argumen, alur tulisan yang tidak rapi, serta penggunaan bahasa yang tidak sesuai dengan kaidah jurnalistik. Ia menegaskan pentingnya menulis dengan jelas, ringkas, dan runtut karena ruang di media massa terbatas dan perhatian pembaca sangat cepat berpindah.

Tak hanya itu, peserta juga diajak memahami bagaimana redaksi melakukan seleksi terhadap penulis. Faktor kompetensi penulis, kesesuaian topik dengan latar belakang, serta reputasi (terutama terkait plagiarisme dan pengiriman ganda ke media lain) menjadi pertimbangan serius. Penulis yang pernah terbukti melanggar etika jurnalistik bisa masuk “daftar hitam” media sehingga artikelnya tidak akan dipertimbangkan lagi di masa mendatang.

Pelatihan ini membuka wawasan peserta bahwa menjadi akademisi bukan berarti hanya menulis di jurnal terindeks. Melalui artikel populer yang ditulis dengan baik, gagasan dari ruang-ruang kampus bisa hadir dan menginspirasi publik secara lebih luas. (dnd)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Nugroho-Nurcahyo-Pemateri-Pelatihan-Penulisan-Artikel-Populer-BHP-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Humas-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-07-17 11:50:072025-07-17 11:50:07Mengungkap Rahasia Artikel Populer Bersama Harian Jogja

Menemukan Ketenangan dengan Mengingat Allah

17/07/2025/in Feature /by Ard

Ustaz Dr. Yayan Suryana, M.Ag., Pemateri Kajian Ahad Pagi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Mawar)

Khotbah Jumat di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Jumat, 11 Juli 2025, disampaikan oleh Ustaz Dr. Yayan Suryana, M.Ag., Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY. Dalam khotbahnya, ia menekankan pentingnya mengingat Allah sebagai kunci utama ketenangan hidup di tengah meningkatnya fenomena stres dan kegelisahan dalam kehidupan modern.

Dr. Yayan menjelaskan bahwa meskipun fasilitas hidup manusia semakin lengkap, kenyataannya banyak orang justru mengalami kegelisahan dan stres. Berdasarkan survei Asia Care Indonesia, 56% responden mengaku merasa cemas dan tertekan, termasuk di kalangan remaja. Salah satu penyebabnya adalah media sosial yang seharusnya mempermudah hidup, tetapi justru memunculkan perbandingan dan kecemasan karena melihat kehidupan orang lain yang tampak lebih sejahtera.

“Allah berfirman dalam Surah Ar-Ra’d ayat 28, ‘Ala bizikrillahi tatmainnul qulub,’ yang artinya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang,” ujarnya. Dr. Yayan menekankan bahwa zikir bukan sekadar melafalkan wirid, melainkan menghadirkan Allah dalam hati, hidup, dan kesadaran kita. Ia menegaskan bahwa jika seseorang semakin rajin beribadah, tetapi tetap stres, maka perlu ditinjau kembali cara beragamanya.

Ia mengajak jemaah untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan salat tepat waktu dan khusyuk, membaca Al-Qur’an bukan hanya dengan lisan tetapi juga mengkaji dan mengamalkannya, bersyukur atas nikmat sekecil apa pun, serta mempererat silaturahmi. “Dunia menawarkan banyak pelarian, tetapi hanya Allah yang benar-benar memberi ketenangan,” tutur beliau.

Di akhir khotbahnya, Dr. Yayan mengingatkan agar senantiasa bermuhasabah, meninjau apa yang sudah dilakukan di masa lalu, dan mempersiapkan bekal untuk masa depan. Ketakwaan kepada Allah akan memudahkan urusan hidup, membawa kedamaian hati, dan menuntun pada kebahagiaan dunia dan akhirat. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ustaz-Dr.-Yayan-Suryana-M.Ag_.-Pemateri-Kajian-Ahad-Pagi-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Mawar.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-07-17 11:24:402025-07-17 11:24:40Menemukan Ketenangan dengan Mengingat Allah

Al-Qur’an sebagai Pedoman dalam Kehidupan

11/07/2025/in Feature /by Ard

Ustaz Prof. Dr. Sutrisno, M.Ag. sebagai Penceramah Khotbah Jumat di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Darmawan)

Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menayangkan siaran langsung Khotbah Jumat pada Jumat, 4 Juli 2025. Ustaz Prof. Dr. Sutrisno, M.Ag., dari Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, ditunjuk sebagai penceramah pada kesempatan ini.

Dalam ceramahnya, beliau menyampaikan bahwa Al-Qur’an diturunkan kepada umat manusia untuk menjadi pedoman dan petunjuk kehidupan. Oleh sebab itu, umat manusia harus mendalami serta memahami arti dari masing-masing ayat Al-Qur’an dengan bantuan alat penerjemah secara bertahap dan istikamah. “Dengan cara demikian, insyaallah dari hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan, dan tahun ke tahun, kita akan mudah untuk memahami isinya,” tegasnya.

Al-Qur’an tidak dapat dikaitkan dengan sains, tetapi dapat dijadikan sebagai pedoman hidup bagi umat manusia sepanjang masa. Ketika seorang hamba dapat mengkaji dan menghayati ajaran Islam secara komprehensif sebagai tatanan dalam hidupnya, ia akan memahami bahwa agama Islam adalah pendorong untuk mencari ilmu.

Tak hanya itu, ia juga menjelaskan kepada jemaah, khususnya kepada tenaga pendidik, agar senantiasa memahami dan berusaha mengamalkan Al-Qur’an dan as-Sunnah. Sebab, tenaga pendidik atau dosen merupakan teladan bagi para mahasiswanya. Mahasiswa tidak hanya belajar dari materi di perkuliahan, melainkan juga dari akhlak dan cara pengambilan keputusan ketika menghadapi tantangan dalam kehidupan. “Ini sesuatu yang sederhana, sesuatu yang mungkin dapat kita laksanakan. Namun, memerlukan kesungguhan, kemauan, dan kebulatan tekad,” tutup Ustaz Prof. Dr. Sutrisno.

Dengan berakhirnya Khotbah Jumat kali ini, diharapkan para jemaah dapat memperoleh wawasan dan kesadaran mengenai pentingnya menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman dan mengamalkannya dalam kehidupan, khususnya bagi para tenaga pendidik. (dar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ustaz-Prof.-Dr.-Sutrisno-M.Ag_.-sebagai-Penceramah-Khotbah-Jumat-di-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Darmawan.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-07-11 09:58:282025-07-11 09:58:28Al-Qur'an sebagai Pedoman dalam Kehidupan

Terapi Kesehatan Mental Menurut Al-Qur’an dan as-Sunnah

10/07/2025/in Feature /by Ard

Kajian Ahad Islamic Center (Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama Ustaz Dr. Ruslan Faryadi, A.M., M.S.I. (Foto. Septia)

Jemaah memadati Masjid Islamic Center (IC) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Ahad, 6 Juli 2025, dalam rangka Kajian Ahad Pagi bertema “Terapi Kesehatan Mental Menurut Al-Qur’an dan as-Sunnah” yang disampaikan oleh Ustaz Dr. Ruslan Faryadi, A.M., M.S.I., dari Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.

Ustaz Ruslan menekankan bahwa kesehatan mental merupakan bagian penting dari kesempurnaan hidup manusia yang telah diatur secara rinci dalam Al-Qur’an dan hadis. Ia menjelaskan bahwa kesehatan tidak hanya terbatas pada fisik, tetapi juga mencakup mental dan sosial. “Kesehatan yang sebenarnya adalah keseimbangan antara fisik, mental, dan spiritual. Ketiganya harus dirawat agar hidup menjadi lebih bermakna,” ujarnya.

Melalui pendekatan tadarus ayat-ayat Al-Qur’an yang berisi nilai-nilai psikologis (tadarusul ayat as-psikologiyah), Ustaz Ruslan mengajak jemaah untuk kembali menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman dalam mengatasi kegelisahan, stres, dan gangguan kejiwaan. Ia menyampaikan bahwa penyakit mental bisa menyerang siapa saja, baik karena faktor pribadi, sosial, maupun kurangnya kedekatan dengan Allah.

“Ya Allah, obat itu bukan penyembuh, dokter itu bukan penyembuh, tetapi Yang Maha Memberi Kesembuhan hanyalah Engkau, ya Allah. Aku pasrahkan hidupku sepasrah-pasrahnya,” ungkapnya.

Ia juga menyoroti fenomena meningkatnya gangguan mental di kalangan generasi muda, termasuk Gen Z dan milenial. Data yang dikutip menunjukkan sekitar 15,5 juta masyarakat Indonesia mengalami gangguan kesehatan mental, dengan 46% di antaranya berasal dari rentang usia 12–27 tahun.

Sebagai solusi, beliau menyampaikan tiga prinsip utama dalam menjaga kesehatan mental menurut perspektif Islam: keseimbangan hidup (wasathiyah), pendidikan spiritual dan akhlak, serta rasa syukur kepada Allah. Ia juga menekankan pentingnya memperbaiki kualitas ibadah sebagai upaya memperbaiki kualitas hidup. “Perbaiki kualitas ibadahmu, insyaallah Allah akan memperbaiki kualitas hidupmu,” tegasnya.

Kajian Ahad Pagi ditutup dengan doa bersama agar seluruh jemaah diberi kesehatan lahir dan batin serta mampu mengamalkan materi yang telah disampaikan. Jemaah pun tampak antusias dan tersentuh dengan kisah perjuangan narasumber yang baru saja sembuh dari sakit berat, tetapi tetap semangat menyampaikan ilmu demi kebaikan umat. (Septia)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kajian-Ahad-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-bersama-Ustaz-Dr.-Ruslan-Faryadi-A.M.-M.S.I.-Foto.-Septia.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-07-10 10:35:382025-07-10 10:35:38Terapi Kesehatan Mental Menurut Al-Qur'an dan as-Sunnah

Teman Sebaya Bukan Cuma Pendengar: Look, Listen, Link

10/07/2025/in Feature /by Ard

Seminar Pengembangan Kesejahteraan Mental Mahasiswa di Era Digital di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Ulinuha)

Kesehatan mental mahasiswa di lingkungan kampus merupakan hal yang tidak boleh diremehkan. Menanggapi hal ini, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan seminar bertema “Pengembangan Kesejahteraan Mental Mahasiswa di Era Digital” pada Kamis, 5 Juni 2025.

Acara yang dibuka oleh Rektor UAD, Prof. Dr. Muchlas, M.T., ini dihadiri oleh perwakilan mahasiswa dari perguruan tinggi se-DIY. Seminar ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Dr. Suwirjo, M.Si., Wakil Dekan Bidang Akademik, Kerja Sama, dan Alumni Fakultas Psikologi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dan Dr. Berry Juliandi, M.Si., Plt. Direktur Belmawa Ditjen Dikti.

Melalui pemateriannya, Dr. Berry menyampaikan bahwa masalah kesehatan mental di kalangan mahasiswa kerap dipicu oleh dua faktor utama. Pertama, tekanan akademik yang meliputi beban tugas, ujian, dan persaingan ketat sering kali menimbulkan stres serta kecemasan. Kedua, proses adaptasi terhadap lingkungan kampus yang baru dapat menyebabkan gangguan psikologis, terutama bagi mahasiswa yang jauh dari keluarga dan dituntut untuk hidup mandiri.

Gangguan kesehatan mental memberikan dampak signifikan. Banyak mahasiswa mengalami penurunan prestasi akibat kesulitan konsentrasi dan motivasi belajar yang menurun. Selain itu, interaksi sosial terganggu karena perasaan cemas, rendah diri, atau depresi. Tak jarang pula rutinitas harian seperti tidur dan makan ikut terpengaruh. Dalam kondisi lebih serius, mahasiswa berisiko melakukan tindakan membahayakan diri, termasuk penyalahgunaan zat, melukai diri, hingga bunuh diri.

Dr. Suwirjo menyampaikan bahwa beberapa upaya deteksi dini menjadi sangat krusial dalam mencegah kondisi yang lebih parah. Strategi yang disarankan mencakup tiga pendekatan: Look, Listen, Link.

Beberapa bentuk intervensi yang dapat dilakukan di antaranya, look (red:perhatikan) amati tanda-tanda seperti gangguan tidur, anhedonia (mati rasa emosional), perubahan perilaku, hingga pikiran tentang kematian. Kemudian listen (red:dengarkan) gunakan kemampuan mendengarkan aktif, tanyakan kebutuhan, dan hadir sebagai teman yang membuat nyaman. Terakhir link (red:hubungkan)a rahkan ke bantuan profesional, penuhi kebutuhan dasar, dan beri akses pada layanan psikologis serta dukungan dari orang terdekat.

Teman sebaya memegang peran penting dalam menjaga kesehatan mental. Dalam interaksi sosial, mahasiswa membutuhkan kelekatan emosional berupa afeksi dan perhatian yang penuh hormat. Mereka juga membutuhkan kenyamanan ketika menghadapi masalah, terutama melalui kehadiran orang-orang yang mau mendengar dan peduli. (Lin)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Seminar-Pengembangan-Kesejahteraan-Mental-Mahasiswa-di-Era-Digital-di-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Ulinuha.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-07-10 10:01:382025-07-10 10:01:38Teman Sebaya Bukan Cuma Pendengar: Look, Listen, Link

Apa Kabar Kesehatan Mental Mahasiswa?

09/07/2025/in Feature /by Ard

Seminar Pengembangan Kesejahteraan Mental dan Platihan Konseling Sebaya di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Ulin)

Kesehatan mental mahasiswa di lingkungan kampus merupakan hal yang tidak boleh diremehkan. Menyadari hal tersebut, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berupaya untuk selalu peduli dan membersamai mahasiswanya, salah satunya melalui Seminar Pengembangan Kesejahteraan Mental Mahasiswa di Era Digital dan Pelatihan Konseling Sebaya se-DIY Tahun 2025. Acara ini diikuti oleh perwakilan mahasiswa dari DIY pada Sabtu, 5 Juli 2025.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber Dr. Dody Hartanto, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Ikatan Bimbingan dan Konseling Perguruan Tinggi (ABKIN) sekaligus dosen UAD, yang memaparkan hasil studi tentang berbagai persoalan yang kerap dihadapi mahasiswa di Indonesia.

Dr. Dody mengungkapkan empat isu utama yang paling banyak dialami mahasiswa, yaitu:

  1. Manajemen Waktu: Sebanyak 73% mahasiswa mengalami kesulitan mengatur waktu, terutama mereka yang harus bekerja sambil kuliah atau memiliki gangguan belajar.
  2. Kecemasan dan Depresi: Sebanyak 68% mahasiswa pernah mengalami gangguan kecemasan atau depresi, terutama yang memiliki riwayat trauma masa kecil atau berasal dari kondisi ekonomi tidak stabil.
  3. Ketidakamanan Finansial: Sebanyak 60% mahasiswa merasa sangat cemas terhadap kondisi keuangan keluarganya, yang turut memengaruhi konsentrasi dan prestasi akademik mereka.
  4. Kesulitan Menyesuaikan Diri: Sebanyak 42% mahasiswa merasa kesulitan untuk menyesuaikan diri atau fit in di lingkungan kampus, terutama mahasiswa baru dari luar daerah.

Dalam paparannya, Dr. Dody juga menyoroti proses adaptasi mahasiswa selama perkuliahan yang tidak jarang menimbulkan gangguan psikologis dan fisik, seperti sakit kepala, gangguan pernapasan, kelelahan, dan bahkan gangguan pencernaan.

Mahasiswa dari luar Pulau Jawa cenderung mengalami culture shock pada tahun pertama kuliah dan memerlukan waktu serta dukungan untuk menyesuaikan diri, baik secara sosial maupun akademik.

Ia mengingatkan bahwa mendengarkan keluhan secara terus-menerus, baik dari diri sendiri maupun orang lain, berdampak negatif terhadap kesehatan mental. Studi menunjukkan bahwa mendengarkan keluhan lebih dari 10 menit dapat meningkatkan hormon stres dan memengaruhi fungsi otak. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk memiliki mekanisme coping yang sehat serta akses terhadap layanan konseling kampus. Dengan demikian, mahasiswa diharapkan mampu menjaga kondisi mentalnya dengan baik, mengelola emosi dan stres, sehingga menjadi pribadi yang sehat jiwa dan raga. (Lin)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Seminar-Pengembangan-Kesejahteraan-Mental-dan-Platihan-Konseling-Sebaya-di-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Ulin.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-07-09 10:27:262025-07-09 10:27:26Apa Kabar Kesehatan Mental Mahasiswa?

Kepribadian dan Metode Pendidikan Nabi

05/07/2025/in Feature /by Ard

Penyampaian Ceramah pada Kajian Bulanan FKIP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) #26 (Foto. FKIP UAD)

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan Kajian Bulanan ke-26 bertema “Kepribadian Nabi sebagai Pendidik #2” pada Sabtu, 28 Juni 2025. Kegiatan ini menghadirkan Qaem Aulassyahied, S.Th.I., M.Ag., Sekretaris Divisi Fatwa dan Pengembangan Tuntunan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, sebagai penceramah utama.

Dalam pemaparannya, Qaem Aulassyahied menjelaskan salah satu hadis tentang keutamaan Surah Al-Fatihah. Rasulullah saw. pernah mengajarkan kepada sahabatnya, Ibnul Mualla, bahwa Surah Al-Fatihah adalah surah paling agung dalam Al-Qur’an. Hadis ini menunjukkan metode pendidikan Nabi dalam menumbuhkan rasa ingin tahu (at-tasywiq) serta metode menguji pemahaman murid (al-ikhtibar) agar mereka hadir secara utuh, baik fisik maupun jiwanya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan metode pendidikan Nabi lainnya, seperti at-taujih al-mubasyir (pengarahan langsung) yang diterapkan di pesantren melalui sistem sorogan untuk melatih kedisiplinan dan keberanian santri. Rasulullah juga meneladankan al-ihsan bil-ihsan atau membalas kebaikan dengan kebaikan yang lebih besar untuk menumbuhkan cinta murid kepada guru, serta pentingnya qudratut tahawul atau kepercayaan pada kemampuan murid untuk berubah menjadi lebih baik.

Selain itu, Qaem menjelaskan hadis tentang Abu Dzar yang menanyakan amal utama kepada Nabi. Rasulullah menjawab, “Iman kepada Allah dan berjihad di jalan-Nya,” tetapi ketika Abu Dzar merasa tidak mampu, Nabi menyarankan untuk membantu orang lain atau menjauhi keburukan, yang nilainya juga sedekah. Hal ini mengajarkan mutabadilah atau kepercayaan timbal balik dan kesabaran dalam menghadapi murid dengan kemampuan beragam. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Penyampaian-Ceramah-pada-Kajian-Bulanan-FKIP-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-26-Foto.-FKIP-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-07-05 09:55:082025-07-05 09:55:08Kepribadian dan Metode Pendidikan Nabi
Page 3 of 70‹12345›»

TERKINI

  • Lentera Kehidupan, Rahmat bagi Semesta04/09/2025
  • Inovasi Berkelanjutan Biopori untuk Mengurangi Risiko Stunting04/09/2025
  • Inovasi Pengelolaan Sampah Organik dan Anorganik oleh Mahasiswa UAD di Dusun Karanganyar04/09/2025
  • Inisiasi Gerakan Keluarga Sehat dan Lingkungan Bersih04/09/2025
  • Inovasi KKN UAD: Tingkatkan Potensi Siswa SMA Muhammadiyah 3 Genteng Lewat Workshop Interaktif03/09/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa UAD Raih Juara Harapan III Kompetisi Artikel Ilmiah Tingkat Nasional 202528/08/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara Harapan I di National Economic Business Competition 202527/08/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Penghargaan Karya Jurnalistik Terbaik Pers Mahasiswa 2025 dari AJI Indonesia25/08/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara II Lomba Pengabdian Masyarakat Tingkat Nasional pada ASLAMA PTMA 202519/08/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara II di Ajang AILEC 202519/08/2025

FEATURE

  • Potensi Minyak Atsiri Bunga Cengkeh untuk Obat Antiinflamasi04/09/2025
  • Psikologi Komunitas Kelompok Rentan03/09/2025
  • Konsep Strategi Ilmiah dalam Pengelolaan Sampah DIY03/09/2025
  • Dinamika Implementasi Pembelajaran Mendalam di Indonesia02/09/2025
  • Pendidikan Adalah Kunci Mengubah Kehidupan02/09/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top