• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Sehimpun Lirik Lagu yang Wajib Dilirik

24/09/2019/in Feature, Terkini /by NewsUAD

Ragam suara yang berirama sudah bukan hal baru bagi Prof. Dr. Dyah Aryani Perwitasari, Ph.D., Apt. Sejak kecil, dosen Program Studi Farmasi ini sudah berhubungan dengan lagu dan musik. Saat Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan di bangku kuliah ia mengikuti beberapa lomba cipta lagu. Ada yang tingkat SMA, se-Yogyakarta, dan melalui radio.

Kegemarannya mencipta lagu tak berhenti di bangku kuliah saja. Bahkan hingga kini menjadi dekan di Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD), ia masih tetap menghasilkan karya. Ia dinobatkan sebagai pencipta Mars Jurnal Ilmiah pada September 2019 dalam suatu perlombaan yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristekdikti RI).

Kemenristekdikti RI menyelenggarakan lomba ini dengan jumlah peserta sebanyak 30. Kisahnya, setelah pengumuman Dyah diundang ke Jakarta Convention Center untuk menerima penghargaan. Sebelum itu diseleksi secara administrasi, kemudian diseleksi menjadi delapan finalis lalu di-voting-kan, hasil voting diseleksi lagi, selanjutnya dinobatkan sebagai pencipta. Mars ini merupakan karya kelima dari perempuan berdarah asli Yogyakarta ini.

Inspirasinya berawal dari sebuah pemikirannya bahwa jurnal tidak jauh dari aktivitas dosen. Ia merasa, ini pekerjaan dosen sehingga sama dengan menceritakan aktivitas dosen yang sebenarnya. Hal itu membuat ide yang didapatkan cepat. Singkat pesan dalam lirik tersebut yaitu untuk menghasilkan suatu publikasi awalnya dari membuat proposal penelitian yang bagus dan berkualitas. Kemudian, melakukan penelitian dengan baik untuk mendapatkan data. Tahap selanjutnya yaitu menulis untuk dipublikasikan. Dalam liriknya, ia tak lupa mengangkat Indonesia lebih maju. Mars itu juga merupakan salah satu penyemangat untuk terus berkarya.

Hanya dalam waktu dua jam, Dyah dapat menyelesaikan lirik mars tersebut. Mengejutkan, ia mengaku tidak mendapatkan kendala selama proses. Terdiri atas empat bait, tiap-tiap bait terdiri atas empat kalimat. Salah satu lirik favoritnya yaitu Gerakkan penamu, tajamkan idemu. Intinya, penulisan ilmiah dari para dosen terdapat dalam lirik bagian itu.

β€œJurnal ilmiah merupakan parameter kinerja perguruan tinggi. Dikatakan kinerjanya baik bisa dilihat dari publikasi jurnal ilmiahnya. Selama kita menjadi dosen, maka suatu keharusan untuk terus berkarya. Kalau sudah mulai bosan dan menyerah, ingat kembali bahwa ada pekerjaan dan kewajiban yang harus dijalankan. Bagi dosen di seluruh Indonesia, jangan bosan untuk menulis, meneliti, dan berkarya,” tutup Dyah pada 17-9-2019 di Kampus I UAD. (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/prof.dyah-juara-mars-jurnal.jpeg 853 1280 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-09-24 09:42:322019-09-24 09:42:32Sehimpun Lirik Lagu yang Wajib Dilirik

Lomba Poster Ajang Berkreasi dan Berinovasi

19/09/2019/in Feature /by NewsUAD

Berkreasi dan berinovasi dalam lomba poster di Universitas Muhammadiyah Magelang (UMM), menjadi misi tersendiri bagi tiga mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Mereka membentuk sebuah tim yang bernama start up. Tak sia-sia, kunjungannya ke Magelang pada 19 Agustus 2019 untuk berpartisipasi dalam lomba membuat mereka mengantongi juara satu dan favorit. Tentunya, setelah melawan universitas baik negeri maupun swasta tingkat nasional.

Adalah Ely Novianti dari Program Studi Pendidikan Agama Islam angkatan 2017 selaku ketua, Hudzaifah Saiful Haq dari Program Studi Sistem Informasi angkatan 2017 selaku desain poster, dan Ismayatun dari Program Studi Jasa Makanan angkatan 2017 sebagai anggota, yang berhasil menyampaikan pesan melalui isi poster.

How start business in digital era, merupakan sebuah ide yang diangkat oleh tim start up. Cara berbisnis mahasiswa di era 4.0 dijelaskan dalam poster. Mahasiswa harus mengenal dirinya sendiri, mencari kelemahan dan kelebihan kita. Selanjutnya, penting juga mencari sesuatu yang disukai. Misal suka di bidang kuliner, dapat memanfaatkannya untuk berwirausaha di era digital ini.

Poin selanjutnya mencari tim, sesuai dengan tugasnya. Ketika sudah membentuk sebuah tim, maka diperlukan team work. Memotivasi satu sama lain, diskusi, mencari goal, pemasaran, dan relasi. Ide, validasi ide, pelaksanaan, pemasaran, dan pendanaan, intinya seperti itu. Dosen pembimbing juga diperlukan perannya. Percaya diri dan berani mengambil risiko sangat diperlukan.

Isma menuturkan alur saat lomba, yakni mempresentasikan filosofi, isi, dan gambaran di hadapan juri. Penjurian melalui pameran untuk siswa SMA dan SMK. Tidak ribet, peserta hanya menyetorkan poster. Sebelumnya, mereka ikut seleksi kemudian lolos 10 besar dari 36 peserta se-Indonesia. Saat final, mereka mendapat juara satu dan juara favorit.

β€œKami negative thinking karena jumlah pendaftar awal hanya 10. Tapi ternyata keseluruhannya ada 36 peserta. Ini membuat kami sangat terkejut. Kami hanya optimis pada juara favorit dengan fokus memantau like posting-an di Instagram. Pihak yang mem-posting dari panitia, tim kami hanya membagikan info setiap hari,” ujar Isma saat ditemui di Kampus I UAD.

Pesan bagi mahasiswa dari Ely dan Isma, β€œKembangkan minat bakatmu. Jangan pernah takut untuk mencoba. Ukir prestasimu mulai dari sekarang. Percaya diri, siapa saja lawanmu tetap optimis. Buang pesimis dengan berangkat, lawan, dan maju. Pantang menyerah. Kuatkan doa supaya diberi kelancaran, supaya berbuah manis di akhir perjuangan.” (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/juara-lomba-poster-uad_Copy2.jpg 560 657 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-09-19 09:09:352019-09-19 09:09:35Lomba Poster Ajang Berkreasi dan Berinovasi

Teater JAB Sodorkan Juara Dua melalui Monolog

16/09/2019/in Feature /by NewsUAD

Teater Jaringan Anak Bahasa (JAB) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) tidak mati dari prestasi. Pada 14 Agustus lalu, teater ini mengikuti Pekan Seni Mahasiswa (PSM) di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP).

Dzaki Muhammad Fadhiil selaku sutradara, tetapi lebih suka disebut sebagai penggarap atau pembantu teman-teman ini, mengikuti tim monolog. Dzaki menjelaskan kisahnya beserta tim sebelum mengantongi juara dua dari PSM tingkat Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia.

Proses dimulai dari bulan Maret. Awalnya penggarapan naskah dari teks cerpen dijadikan teks monolog. Dalam lomba ini disediakan tiga cerpen oleh panitia. Selanjutnya dibuat naskah sendiri, lalu dipentaskan. Teater JAB memilih β€œHati dalam Sebuah Gelas” karya Mohamad Ali, karena dua cerpen lainnya sudah pernah dipentaskan. Hal unik dari naskah, bisa disampaikan pesan moral yaitu ketika ada masalah seharusnya tidak hanya melihat yang ada di depannya, tetapi menelisik atau menganalisis hal-hal di dalamnya. Dari situ khalayak dapat berbenah diri.

Tim monolog ada manajer, sutradara, aktor, setting, lighting, musik, dan penggarap naskah. Penggarapan naskah dibantu oleh Rizki Ramdhani. Aktor diperankan oleh Aditya Kurniawan, manajer dipegang oleh Wiwin Astuti, setting oleh Rizal, dan lighting oleh Hakim. Bagian musik dibantu oleh Ridho Iqbal Subariansyah.

Mereka melewati masa latihan yang cukup panjang. Vokal, gerak, dan rasa semua dimatangkan dalam latihan. Siang, sore, dan malam menghiasi masa latihan mereka. Karena kampus hanya bisa membuka gerbang sampai pukul sembilan, maka tidak selalu latihan pada malam hari.

Penuh penghayatan Dzaki mengungkapkan, β€œSumber semangat berasal dari Tuhan. Gebrakan yang begitu nyata terasa. Hal-hal yang bisa saya lihat yaitu penyadaran pada diri sendiri terhadap job masing-masing dan stimulus yang dikeluarkan oleh beberapa tim.”

Pentas terlaksana setelah Zhuhur dengan durasi 30 menit di UMP. Durasi tersebut meliputi setting barang masuk, pementasan, dan barang keluar jadi total 30 menit. Pementasan itu menaklukkan peserta monolog dari 14 universitas, UAD meraih juara dua.

Walaupun tak mendapat juara satu, Dzaki mengaku perasaannya tetap lega. Hal ini membuatnya terpancing untuk berproses lagi. Prestasi bukan hanya piala, juara kedua menjadi sebuah stimulus bagi Dzaki dan timnya. Capaian tersebut dijadikan stimulus untuk berproses lagi di atasnya itu.

Buah prestasi tim ternyata tak jauh dari dukungan berbagai penjuru. Pertama dari orang tua walau sekadar melalui telepon atau pesan, anggota teater JAB, alumni JAB, dan pihak UAD. Dukungan terbesar adalah stimulus. Arahan dan bimbingan dari Kurniaji Satoto terus mendorong munculnya gairah untuk terus maju.

β€œBagi mahasiswa, selain tugasnya belajar di kampus seharusnya juga belajar menjadi manusia. Namun kenyataannya banyak yang tidak peduli terhadap lingkungan dan kebersihan. Rasa toleran hanya sedikit karena di kelas hanya belajar teori dan banyak pelajaran kehidupan yang belum didapatkan di kelas,” pesan Dzaki. (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/monolog-juara-UAD.jpg 575 485 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-09-16 14:00:172019-09-16 14:00:17Teater JAB Sodorkan Juara Dua melalui Monolog

Kartun UAD Tembus Pimnas ke Bali

04/09/2019/in Feature, Terkini /by NewsUAD

Sebuah Program Kreativitas Mahasiswa Karya Cipta (PKM-KC) mengantarkan Ponco Sukaswanto dari Program Studi Teknik Elektro angkatan 2016 dan timnya untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama. Bersama Ahmad Yogaswara yang satu program studi dan angkatan dengannya, juga Farah Nurul Yanis dari Fakultas Kesehatan Masyarakat angkatan 2017, Kartun tercipta. Nuryono Satya Widodo S.T., M. Eng. selaku dosen Teknik Elektro bertindak sebagai pembimbing tim.

Kartun adalah sebuah akronim dari kacamata pintar dengan navigasi suara untuk tunanetra. Alat ini terdiri atas kacamata yang dipakai oleh tunanetra dan smartband yang dipakai di lengannya.

Sebelum perjalanannya menyambut Pekan Ilmiah Nasional (Pimnas) ke Bali, ternyata Ponco sudah pernah mengikuti lomba internasional. Di acara itu, Ponco melihat anak Rusia yang membuat kacamata untuk tunanetra. Lalu, kakak tingkatnya ada yang membuat sebuah alat lagi. Dari situlah muncul ide untuk menggabungkan dua alat menjadi satu sistem.

Kepulangannya dari lomba internasional itu, Ponco bertekad akan mewujudkan sebuah karya yang berguna bagi akademiknya dan penyandang tunanetra. Dosen menyarankan Ponco, Ahmad, dan Farah untuk mengikuti PKM.

β€œAwalnya, saya mengalami kebingungan. Kemudian saya diajak bergabung dalam tim. Hambatan terbesar yaitu malas. Hambatan lain terletak saat uji coba. Kami harus cermat membagi waktu, karena saya dan Ahmad ikut tim robot juga. Harus pintar bagi waktu antara menggarap robot dan PKM ini. Tapi, alhamdulillah semua itu bisa terselesaikan,” ujar Ponco selaku ketua tim, pada 21-8-2019.

Uji coba Kartun dilakukan Ponco dan timya kepada seorang tunanetra dari Riau bernama Taufik yang sedang kuliah di UNY. Taufik masuk kategori baru menjadi tunanetra karena kecelakaan. Taufik paham menggunakan smartphone sehingga GPS dan WhatsApp bukan hal baru baginya.

Kartun membuat penggunanya dapat mengetahui lokasi sekitar kemudian keluarganya dapat mengetahui keberadaan tunanetra lewat smartband yang dipasang di lengannya. Jadi misalnya tersesat, ada satu tombol yang bisa ditekan oleh pengguna. Selanjutnya, muncul pemberitahuan pada keluarganya. Kalau minta jemput, maka keberadaan pengguna akan terdeteksi lewat link google maps, kemudian penjemput hanya mengeklik link tersebut. Kacamata dipakai untuk melihat keadaan sekitar oleh penyandang tunanetra. Sementara smartband dipasang di lengan berfungsi untuk monitoring keberadaan dirinya.

Ponco mengakhiri wawancara dengan beberapa pesan, β€œHarapan kami, alat ini bisa menghilangkan depresi, meringankan beban, dan meminimalisir kekhawatiran keluarga tunanetra. Semoga alat ini bisa membantu mereka, supaya dapat mengetahui lingkungan sekitar dan orang tua dapat mengetahui lokasinya lewat jarak jauh. Pesan bagi mahasiswa UAD teruslah berkarya, jalani saja sesuatu yang disukai. Lakukan saja. Pelan-pelan saja yang penting terlaksana.” (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/kartun-tunanetra-karya-UAD-1.jpg 1115 1279 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-09-04 10:57:322019-09-04 10:57:32Kartun UAD Tembus Pimnas ke Bali

Pejual Cilok Mendapatkan Beasiswa di UAD

03/09/2019/in Feature, Terkini /by NewsUAD

Acing Ahmad Fahrudin yang akrab dipanggil Acing, merupakan laki-laki yang berprofesi sebagai pedagang cilok asal Ciamis, Jawa Barat. Ia kini berstatus sebagai mahasiswa baru (maba) setelah mendapatkan Beasiswa Program Misi Keluarga Perserikatan (BPM-KP) di Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Sebelum daftar dan masuk di UAD, Acing sempat menganggur karena keadaan kondisi ekonomi keluarganya.

Lalu, ia memilih ikut kakak kandungnya untuk merantau ke Yogyakarta dan berdagang cilok guna mendapatkan penghasilan dari keringatnya sendiri. Ia pun sering menjual cilok di depan gerbang belakang Kampus Utama UAD Jln. Ahmad Yani, Tamanan, Banguntapan, Bantul. Oleh sebab itu, ia banyak kenal dengan mahasiswa UAD dan dapat informasi sekaligus disarankan daftar kuliah di jalur BPM-KP.

β€œSetelah tahu itu, saya menyiapkan persyaratan daftar BPM-KP seperti surat rekomendasi dari Muhammadiyah, nilai rapot, dan nilai ujian nasional. Alhamdulillah saya diterima dan senang rasanya,” terangnya saat diwawancara di sela hari kedua Program Pengenalan Kampus (P2K), Selasa (3-9-2019).

Mendengar ia diterima, kedua orang tuanya pun turut senang. Di UAD, Acing melanjutkan belajarnya di Program Studi Sastra Indonesia (Sasindo) Fakultas Sastra Budaya dan Komunikasi (FSBK). Ia memilih Sasindo karena kecintaannya sejak SMA terhadap dunia karang-mengarang, khusus karya sastra seperti cerpen.

β€œSaya berharap bisa menjalani kuliah dengan baik di UAD, berprestasi, dan dapat membanggakan orang tua maupun kampus,” imbuhnya. (ASE)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Acing-Ahmad-Fahrudin-MABA-UAD-2019.jpg 1932 2562 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-09-03 13:01:522019-09-04 13:24:36Pejual Cilok Mendapatkan Beasiswa di UAD

Tetap Fokus, Lunturkan Kemalasan Demi Wawasan

02/09/2019/in Feature /by NewsUAD

Salah satu hal yang membuat cepat proses skripsi adalah fokus. Kalimat tersebut ditulis oleh Helmi Nasir saat diwawancarai melalui WhatsApp pada 19 Juli 2019. Walaupun sebagai mahasiswa waktu itu dirinya tidak hanya fokus kuliah, pendidikan tetaplah sangat penting baginya. Masuk di Program Studi Teknik Elektro pada 2013, menjadi mahasiswa tidak melulu soal buku dan belajar di kelas.

Bagi ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro 2015 ini, pendidikan sangat penting karena sebagai wawasan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan kedewasaan seseorang. Selain itu, masyarakat akan lebih mempercayai seseorang yang menempuh pendidikan lebih daripada yang tidak saat terjun di masyarakat.

Tapi, menurutnya pendidikan dan dunia kerja berbeda. Oleh karena itu, acap kali seseorang setelah lulus mendapatkan pekerjaan yang berbeda dengan jurusannya. Hal itu jangan dijadikan alasan untuk mengeluh, karena pendidikan tujuannya bukan untuk mencari kerja. Tapi coba renungi lagi fungsi pendidikan bertujuan untuk menambah kedewasaan, keterampilan, dan pola pikir.

Kendala terbesar dalam perkuliahan Helmi adalah hanya sebatas kemalasan. Satu hal yang membuat skripsi lama, dirasakan betul oleh peraih juara tiga wirausahawan muda Daerah Istimewa Yogyakarta ini. Terkadang ia lalai dengan bisnis dan kegiatan eksternalnya. Namun akhirnya sebagai pembuktian kuliahnya, ia mampu merampungkan skripsinya dengan satu kunci yaitu fokus.

Relawan rumah zakat ini bercerita, β€œPesan dosen saya, fokuslah satu bulan untuk menyelesaikan skripsi. Walaupun sempat terbengkalai saat masa revisi yang pernah saya tinggalkan, alhamdulillah ketika saya benar-benar fokus bisa menyelesaikan skripsi.”

Perjalanan kuliahnya tak hanya dikatakan sebagai kuliah pulang atau β€œkupu-kupu” saja. Tapi, dibumbui dengan prestasi yang membanggakan Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Sebagai staf pengkaderan tapak suci, ia mampu mengantongi juara dua dan tiga tingkat nasional. Kemudian pada 2014, ia dinobatkan sebagai pesilat terbaik kategori seni dalam Bupati Cup.

Selain itu, bisnis yang Helmi jalani membuatnya diundang sebagai pemateri pelatihan kewirausahaan dengan tema β€œMuda Berkarya, Muda Berwirausaha”. Seperti yang ia sampaikan, keterampilan dan kedewasaan merupakan tujuan dari pendidikan. Berangkat dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, tumbuh kesadaran menjadi relawan zakat. Ia terjun ke masyarakat saat masih menjadi mahasiswa. Keterampilan berbisnis juga dijalaninya ketika masih kuliah. (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/HelmiNasir_Copy1.jpg 836 956 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-09-02 10:43:102019-09-02 10:43:10Tetap Fokus, Lunturkan Kemalasan Demi Wawasan

Ubah Haluan, Isbata Lakukan Peluncuran Pertama

02/09/2019/in Feature /by NewsUAD

Istana Bawah Tangga (Isbata) nama Lembaga Semi Otonom dari Seni, Budaya, dan Olahraga (SBO) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) PB II, memiliki sejarah yang unik. Karena dahulu kantor pimpinan komisariat IMM PB II berada di bawah tangga, maka diberi nama Isbata. Sebuah forum diskusi isu-isu terhangat yang dibentuk oleh Saiful Efendi M. Pd.

Namun, kiprahnya mendiskusikan seputar isu terbaru kampus tak berlangsung lama. Kini Isbata berubah haluan menjadi pergerakan seni, yakni mencakup seni musik, teater, tari, dan tarik suara. Belum banyak yang tahu, sebelum pindah haluan Isbata sempat vakum pada 2014 lalu hidup kembali.

 

 

 

 

 

 

 

 

Kini tujuan Isbata yaitu berdakwah melalui seni. Seni yang diambil Isbata yaitu yang tidak menyimpang ajaran Islam. Seni yang masih mengenal batasan, dakwah beresensi bahwa sesama manusia harus saling mengingatkan.

Isbata sangat identik dengan sastra, sesuai dengan komisariat IMM PB II yang merupakan gabungan dari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, dan Pendidikan Kewarganegaraan.

Menurut Bayu Apriliansyah selaku anggota Isbata dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris angkatan 2016, alasan Isbata memilih seni sebagai sarana dakwah yaitu karena seni merupakan hal yang menyenangkan. Berdakwah tidak harus hanya ceramah. Isbata mencoba menyisipkan nilai seni dalam menyampaikan dakwah.

Kendala yang menerpa Isbata tak membuat surut semangat anggotanya. Antusias anggota baru yang mulai meredup sebisa mungkin bisa diatasi. Selain itu, waktu terkadang menjadi hambatan bagi beberapa anggota. Pilihan malam hari untuk latihan memang harus berjuang keras. Perizinan yang sulit, karena beberapa anggota merupakan santri Persada. Hingga kesungguhan anggota yang tetap bertahan selama proses, akhirnya menghasilkan sebuah karya. Peluncuran Isbata yang pertama telah terlaksana pada Desember 2018 lalu.

The Rise of Isbata adalah sebuah tema yang berhasil memikat 100 penonton yang menghadiri peluncuran di auditorium kampus II UAD. Sebanyak 16 penampilan baik berupa drama, pembacaan puisi, musik, dan musikalisasi puisi meramaikan acara ini. Esensi tema The Rise of Isbata yaitu sebuah kebangkitan kembali dari Isbata setelah vakum lumayan lama.

β€œSempat vakum selama beberapa tahun, kami tetap bertekad untuk bangkit. Mencoba mengenal Isbata dengan wajah baru. Mengaktifkan kembali Isbata seperti tahun 2014 pada masa naik daun,” tambah Risa Puspitarini selaku sekretaris SBO IMM PB II. (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/crew_Copy1.jpg 686 1201 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-09-02 10:20:292019-09-02 10:20:29Ubah Haluan, Isbata Lakukan Peluncuran Pertama

Selayang Pandang Farmasi dalam Mengukir Prestasi

31/08/2019/in Feature, Terkini /by NewsUAD

Technical Meeting (TM) Program Pengenalan Kampus (P2K) Fakultas Farmasi mengangkat tema β€œBudayakan Prestasi Berlandaskan Iman (Integritas, Moral, Amanah) dan Berwawasan Internasional”. Alasannya, karena Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berlandaskan keislaman, membentuk moral berdasarkan Alquran dan Hadis. Berwawasan internasional sudah ada dari tahun sebelum-sebelumnya. Kelas internasional sudah biasa diadakan di fakultas ini. Panitia berharap mahasiswa baru ke depannya mendapatkan prestasi tingkat nasional maupun internasional.

Kelas internasional hampir sama dengan yang lainnya, hanya perkuliahan mereka semua memakai bahasa Inggris. Tidak ada yang memakai bahasa Indonesia sama sekali, kecuali beberapa tambahan mata kuliah yang memakai bahasa Indonesia. Mahasiswa yang masuk kelas internasional diseleksi berdasarkan TPA dan persyaratan lainnya.

Muhammad Fajrin ketua Fakultas Farmasi P2K 2019 menyampaikan, β€œMateri selayang pandang PKM yang menjadi pembeda dengan fakultas lain bertujuan untuk mempersiapkan prestasi yang bertaraf internasional. Fakultas Farmasi juga memperkenalkan materi portal, pembagian buku petunjuk untuk mahasiswa baru, penjelasan teknis, pengenalan Masa Taaruf (Masta) Farmasi, dan peraturan pelaksanaan P2K sampai closing.”

β€œFarmasi tergolong fakultas yang sering melakukan penelitian terhadap hal-hal yang berinovasi. Jadi, panitia mengajak mahasiswa baru dari tahun ke tahun untuk mengenal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) agar teman-teman terlatih dan terasah dari semester satu. Ketika semester atas, mereka sudah bisa dan lancar menyusun PKM. Pengenalan PKM tidak pada saat perkuliahan dimulai, namun saat TM sudah dikenalkan oleh panitia,” jelas Muhammad di Kampus III UAD pada 31-8-19.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Selanjutnya, sesi pengenalan Masta diiringi dengan yel-yel yang memicu gairah para mahasiswa baru untuk semangat. Ada tiga poin yang mereka sampaikan. Pertama, jika kakak dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Farmasi bilang β€œsatu” maka peserta wajib menjawab β€œwoy” disambung menepuk pundak teman sebelahnya. Kedua, jika bilang β€œdua”, maka harus dijawab β€œasyik” disambung mengangkat ibu jari ke teman sebelahnya. Terakhir, jika bilang tiga maka dijawab β€œea” dengan membelai dagu teman yang sesama jenis.

Tempat duduk mahasiswa baru putra dan putri dipisah. Saat melakukan gerak yel-yel pun mahasiswa tidak resah terkena bersentuhan dengan lawan jenis. Hal tersebut menjadi lancarnya yel-yel yang memerlukan gerakan badan. Yel-yel dimaksudkan untuk menambah semangat dan konsentrasi mahasiswa baru. (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/IMG_3421.jpg 1724 2282 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-08-31 15:22:132019-09-06 10:24:45Selayang Pandang Farmasi dalam Mengukir Prestasi

Filosofi Logo P2K UAD 2019: Perisai, Garuda, dan Angka V

31/08/2019/in Feature, Terkini /by NewsUAD

Logo menjadi salah satu hal yang identik di dalam sebuah kegiatan yang mencerminkan tujuan dan harapan. Sehingga, perlu disoroti karena mencakup semua hal penting yang ingin diwujudkan. Program Pengenalan Kampus (P2K) UAD 2019 yang berlangsung dari tanggal 2βˆ’7 September 2019, mengangkat tiga poin penting dalam logo kali ini, yaitu era 4.0, bela negara, dan nilai-nilai Islam. Ketiganya dilambangkan dengan perisai, garuda, dan angka V.

Khizam Syakir Mahfud, mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum selaku Ketua Panitia Pusat P2K UAD 2019 saat dihubungi via WhatsApp mengungkapkan, makna dan filosofi logo tahun ini yang berupa perisai berwarna dominan merah dengan tambahan warna kuning keemasan pada tepiannya, bersifat melindungi era 4.0. Pada era ini, membutuhkan keamanan yang mampu melindungi dari segala bentuk kejahatan dan serangan cyber. Dilanjutkan dengan gambar garuda berwarna biru yang mewakili salah satu lambang negara Indonesia sebagai rasa bela negara. Diikuti dengan angka V pada leher garuda yang melambangkan nilai-nilai islami yaitu rukun Islam yang ada lima. Nilai islami menjadi ciri khas tersendiri bagi UAD yang bernaung di bendera Persyarikatan Muhammadiyah.

Proses pembuatan logo P2K UAD 2019 diserahkan kepada panitia bagian Humas, Publikasi, dan Dokumentasi (HPD). Ide pembuatan logo ini selain menyamakan dengan tema yang diangkat, juga melihat logo P2K dari tahun sebelumnya yang hanya melakukan modifikasi dari tulisan P2K saja. Pada logo P2K 2019, panitia ingin menciptakan sesuatu yang baru tidak memodifikasi tulisan dari huruf P atau angka 2 maupun huruf K seperti pada logo P2K biasanya, namun mengusung gambar yang mewakili tiga poin tersebut.

β€œDesain yang sulit itu ketika pemilihan warna serta menentukan bentuk karena setiap warna memiliki maknanya sendiri. Sehingga, pembuatan bentuknya juga harus tepat,” ungkap Galih Randu Jabo Jogjantara dari Program Studi Teknik Informatika angkatan 2016 selaku koordinator divisi HPD Panitia Pusat P2K UAD 2019.

Pembagian pembuatan logo diserahkan ke setiap anggota divisi dengan mengutamakan tiga point penting. Kemudian dilakukan voting oleh seluruh panitia hingga mendapatkan persetujuan bersama. Pembuatan logo ini berlangsung satu bulan. (CHK).

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/LOGO-2.jpg 1925 1747 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-08-31 14:04:162019-09-06 11:02:59Filosofi Logo P2K UAD 2019: Perisai, Garuda, dan Angka V

Berawal dari Mimpi, Akhirnya Tapaki Tanah Tiongkok

31/08/2019/in Feature, Prestasi, Terkini /by NewsUAD

Menapaki tanah Tiongkok awalnya hanya sebuah mimpi. Tak disangka, mahasiswi Program Studi Sastra Indonesia ini telah mewujudkan mimpinya. Novita Dwi Saputri, satu dari 150 peserta di dunia yang melepas senyumnya di Beijing University of Chemical Technology. Dirinya berkesempatan mewakili Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Indonesia untuk berkumpul dengan mahasiswa dari 25 negara lainnya.

Sebuah program yang bernama Summer Camp mampu membawanya ke tembok Cina. Tujuan utama dari program tersebut yaitu untuk mengetahui dan mempererat antarnegara. Berada di lain negara membuat aktivis kampus ini belajar banyak hal.

Tidak menguasai bahasa Tiongkok kini bukan menjadi momok lagi. Nyatanya, untuk menuju Tiongkok hanya perlu kemauan. Setelah adanya kemauan, ada banyak jalan untuk mencapai tujuan. Seperti Novita yang beruntung dibantu keringanan biaya oleh pihak Program Studi Sastra Indonesia guna mengapresiasi kemauannya untuk belajar di negara asing. Usahanya dalam mempersiapkan visa tak sia-sia.

β€œSaya tidak bisa bahasa Tiongkok. Bahasa Inggris saya juga masih rendah sekali. Tapi di sana tetap bisa berkomunikasi. Saat berbicara dengan orang Nepal dan Pakistan, saya bilang saja I am sorry my English is not good. Lalu mereka menjawab, no problem we are always family. Karena tidak ada translator, saya biasa menggunakan internet saat terkendala dengan bahasa,” ujar Novita pada 22 Juli 2019 saat ditemui di kampus I UAD.

Proses perkuliahan di sana bisa menjadi bahan belajar. Tepat waktu sekali saat perkuliahan, sehingga tidak ada jam ngaret. Sebelum perkuliahan dimulai, dosen sudah mempersiapkan LCD dan perlengkapan mengajar lainnya. Tingkat disiplin yang tinggi diterapkan oleh Tiongkok.

Perjalanan Novita ke kampus harus berjalan kaki sejauh 2,4 km untuk pulang dan pergi. Kebiasaan itu terus dilakukan selama di Tiongkok. Namun tetap saja, di balik bahagia, terselip pilu. Hal baru yang menjadi pemantik semangat adalah soal beribadah. Larangan untuk salat berjamaah memang diberlakukan di negara tersebut. Tentu saja, itu tidak menyurutkan niat mantan aktivis BEM Universitas ini. Sebisa mungkin saat perjalanan, ia tayamum di bus. Ketika ada agenda kegiatan, salat sering dijamak. Novita sempat resah, namun lega setelah konsultasi dengan orang tuanya dan dosen bidang agama.

Saat di sana, Novita juga menyuguhkan budaya Indonesia berupa tarian nusantara dan profil Indonesia di luar negeri. Dari pengalamannya itu, ia berpesan bahwa jangan pernah berkata tidak sebelum mencoba. Itu menjadi semboyan bagi dirinya yang juga reporter TV UAD itu.

Setelah kembali ke tanah kelahiran, dirinya berharap dapat menerapkan hal positif yang didapat di sana. Mencoba berbagi dengan teman-teman.

β€œJangan takut untuk bermimpi. Terapkan disiplin di segala situasi. Seimbangkan organisasi dan kuliah sebagai bekal untuk masa depan. Timba pengalaman sebanyak mungkin.” (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Berawal-dari-Mimpi-Akhirnya-Tapaki-Tanah-Tiongkok.jpg 960 1280 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-08-31 09:15:182019-08-31 09:15:18Berawal dari Mimpi, Akhirnya Tapaki Tanah Tiongkok
Page 42 of 56«‹4041424344›»

TERKINI

  • UAD Gelar Wisuda Periode III Tahun Akademik 2024/202510/05/2025
  • PBI UAD Gelar Syawalan dan Lantik Pengurus KAMADA Periode 2025–202809/05/2025
  • Mahasiswa UAD Latih Kemampuan Jurnalistik Lewat Magang di Lembaga Muhammadiyah09/05/2025
  • PBSI FKIP UAD Gelar Sapa Prodi, Mahasiswa Dapat Ruang Suara dan Solusi09/05/2025
  • IMM FKM UAD Jalin Sinergi Inovatif dengan IMM Psikologi UMP09/05/2025

PRESTASI

  • UKM Voli UAD Raih 2 Trofi pada Ajang Febipharm Championship 202508/05/2025
  • Mahasiswi Magister Kesehatan Masyarakat UAD Berprestasi di Nusantara Writing Festival 305/05/2025
  • Mahasiswa FEB UAD Raih Juara I Lomba Futsal dalam Semarak Milad IMM DIY03/05/2025
  • Pramudya Wijaya, Sabet Juara II Menyanyi Kategori Solo Pop Putra dan Solo Keroncong Putra02/05/2025
  • IMM Djazman Al-Kindi Sabet Juara I & II dalam Semarak Milad IMM se-DIY02/05/2025

FEATURE

  • Masyarakat yang Tangguh dalam Menghadapi Bencana09/05/2025
  • ABCDE-in Hidupmu: Strategi Membangun Karier dan Finansial Sejak Dini08/05/2025
  • Membentuk Mentalitas Juara Seorang Atlet08/05/2025
  • Bencana Urusan Bersama, Bukan Tanggung Jawab Tunggal07/05/2025
  • Pendidikan sebagai Jalan Jihad Melawan Kemiskinan07/05/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top