• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Potensi Herbal Kuatkan Kesehatan di Indonesia

27/01/2021/in Feature, Terkini /by Ard

Rempah-rempah atau herbal sudah digunakan sejak lama dalam pengobatan tradisional di Indonesia. Berbagai penyakit bisa disembuhkan dengan obat sederhana, misalnya meminum ramuan jahe atau jeruk nipis untuk meredakan gejala batuk. Potensi rempah-rempah inilah yang dapat memperkaya pengobatan di Indonesia. Banyak orang yang mengandalkan rempah sebagai obat, selain lebih terjangkau dan mudah didapat.

Prof. Dr. Apt. Nurkhasanah., M.Si. menjelaskan potensi herbal di Indonesia

Prof. Dr. Apt. Nurkhasanah, M.Si. selaku dosen Program Studi (Prodi) Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyadari betul potensi herbal yang dimiliki Indonesia. “Potensi Herbal Indonesia sebagai Immunostimulan: Alternatif Menghadapi Pandemi Covid-19” menjadi temuan yang berhasil mengukuhkannya menjadi guru besar di bidang ilmu farmasi pada tanggal 10 Agustus 2020 lalu.

“Herbal di Indonesia ini sebenarnya sangat luar biasa manfaatnya. Agar herbal bisa diterima dan digunakan di pengobatan formal, maka diperlukan bukti ilmiah yang mendukung agar dapat meyakinkan bidang kesehatan,” ujar Nurkhasanah.

Penelitiannya di bidang herbal sudah dimulai sejak studi magister dengan meneliti aktivitas sitotoksin dari minyak atsiri kunyit putih (Curcuma mangga). Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kunyit putih memiliki aktivitas antikanker terhadap sel HeLa yang merupakan turunan sel kanker serviks dan sel Raji turunan sel kanker lyphoma.

Pilihannya mengabdi di bidang farmasi salah satunya karena polisi kesehatan memiliki derajat yang tinggi di Islam dan menjadikannya sebagai amal jariah. “Dalam melakukan penelitian, saya selalu mengutamakan kredibilitas data agar menjamin kualitas hasil penelitian.”

Ia mengimbuhkan, herbal Indonesia ternyata sudah banyak digunakan negara lain seperti Tiongkok untuk penanganan Covid-19, seperti rimpang jeringau, sambiloto, rimpang kunyit, jahe, kencur, serta tanaman herbal lainnya yang sudah teruji klinis khasiatnya.

“Potensi herbal Indonesia ini sangat besar khasiatnya, sayang jika tidak dilakukan riset-riset guna produksi obat herbal. Selain itu, bahan-bahan herbal juga menjadi ciri khas keilmuan di Prodi Farmasi UAD,” pungkas Nurkhasanah. (Chk)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Prof.-Dr.-Apt.-Nurkhasanah.-M.Si_.-saat-menceritakan-potensi-herbal-di-indonesia.jpeg 720 1277 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2021-01-27 08:00:472021-01-26 09:01:07Potensi Herbal Kuatkan Kesehatan di Indonesia

Oce: Aktor yang Lebih Besar dari Kelas Kakap Adalah Kelas Paus

12/12/2020/in Feature, Terkini /by Ard

Dr. Oce Madril, S.H. M,A., Dev., saat memaparkan materi

Kita berbicara korupsi mungkin sudah biasa karena banyak disiarkan di televisi, koran, dan media sosial. Namun, pasti ada hal yang menarik di balik kasus korupsi karena ada banyak aktor yang selalu mengagetkan jagat dunia. Baru kemarin publik kembali dikagetkan terhadap seorang menteri yang melakukan tindak korupsi, boleh dibilang kasus tersebut merupakan kasus serius.

“Sebab aktornya adalah kelas kakap. Oleh sebab itu publik selalu bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi? Namun kalau aktornya masih kelas teri biasanya publik tidak terlalu tertarik. Mungkin ada aktor yang lebih besar dari kelas kakap, yaitu aktor kelas paus meskipun sekarang kita belum melihat secara langsung aktor kelas paus sebesar apa,” jelas Dr. Oce Madril, S.H., M,A., Dev., selaku kepala Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gadjah Mada (Pukat UGM).

Oce melanjutkan, pada zaman reformasi atau di awal tahun 2000-an, saat Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) menangani dengan serius tindakan korupsi, banyak pejabat tinggi yang diketahui melakukan tindak korupsi. Satu per satu pejabat mulai ditangkap oleh KPK karena terdakwa benar-benar melakukan tindakan korupsi.

“Pertanyaan sederhananya adalah mengapa tindakan korupsi harus diberantas? Boleh jadi semua orang menjawab karena tindakan korupsi adalah tindakan kejahatan. Namun, ada substansi yang menarik dalam pertanyaan tersebut,” kata Oce di acara seminar nasional daring yang diselenggarakan oleh Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan Pukat UGM.

Oce mencontohkan kasus E-KTP yang beberapa waktu lalu sempat banyak diperbincangkan oleh publik. Katanya, E-KTP merupakan kartu identitas warga negara Indonesia yang sah. Bagi orang-orang KTP adalah hal yang penting dan serius untuk dikaji. Namun, menurut Oce, negara malah membuat E-KTP dengan bercanda karena selalu menyepelekan. Apalagi ada penyimpangan terhadap pengelolaan E-KTP.

“Ibu-ibu, bapak-bapak, dan mahasiswa pasti tahu kasus korupsi E-KTP yang memporak-porandakan gagasan besar di balik E-KTP yang kita semua miliki. Kalau kita lihat, gagasan dari penyebutan E-KTP atau KTP elektronik adalah id card yang berisi data-data sentral dan bisa digunakan untuk pelayanan publik di negara ini. Sebab E-KTP terkoneksi dengan BPJS, sedangkan BPJS berhubungan dengan pelayanan kesehatan,” ujarnya, Rabu (2-12-2020).

Gagasan pemerintah dalam berbicara sebuah sistem identitas yang terintegrasi, gagal total. Penyebab kegagalan gagasan tersebut karena ada mega korupsi proyek E-KTP. Jadi, proyek yang awalnya sangat bermanfaat bagi warga negara, malah menjadi proyek yang dimanfaatkan oleh kepentingan tertentu dan menghambur-hamburkan uang negara.

“Dana yang terhambur itu bisa dialokasikan untuk pelayanan dasar warga negara seperti layanan pendidikan, kesehatan, dan pangan. Mega korupsi proyek E-KTP adalah tindakan pencurian besar-besaran dengan total korupsi sekian triliun banyaknya.” (ASE)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Oce-Madril-S.H.-MA.-Dev.-saat-memaparkan-materi.-2.jpg 554 800 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2020-12-12 09:16:532020-12-12 09:16:53Oce: Aktor yang Lebih Besar dari Kelas Kakap Adalah Kelas Paus

Inas: Aku Sehat, Aku Jaga Jarak, Pakai Masker, dan Cuci Tangan

23/11/2020/in Feature, Terkini /by Ard

Poster karya Inas yang berhasil meraih juara 1 lomba poster di UNNES

“Semenjak sekolah daring ini, kegiatan keponakan saya hanya bermain di lingkungan sekitar. Saat dia pergi main, ibunya tidak pernah lupa mengingatkan untuk memakai masker dan mencuci tangan. Namun, karena masih anak-anak terkadang sulit untuk dinasihati. Nah, melalui poster ini saya ingin mengajak anak-anak untuk selalu menerapkan protokol kesehatan agar terhindar dari virus,” tutur Inas Rizky Murniawati peraih juara I lomba poster nasional yang diselenggarakan Universitas Negeri Semarang (Unnes) pada 6 November 2020.

Ia menambahkan, idenya dalam menggambar poster selain untuk sarana informasi juga menjadi edukasi yang menyenangkan bagi anak-anak. Poster dengan gambar yang menarik dan berwarna-warni memberikan kesan ceria.

“Di masa pandemi, penting sekali mengedukasi anak-anak dengan cara yang tepat. Poster menjadi salah satu sarana edukasi dan pengenalan pola kebiasaan baru bagi anak,” ujar mahasiswi Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) itu.

Inas sejak lama memiliki hobi menggambar dan melukis sehingga dalam pembuatan poster ini tidak mengalami kendala. “Aku Sehat, Aku Jaga Jarak, Pakai Masker, dan Cuci Tangan” menjadi judul poster yang dapat membawanya menjadi juara di ajang Kemilau PG PAUD Unnes ke-13. Poster menceritakan tentang kehidupan anak di masa pandemi. Digambarkan ada seorang petugas yang memakai alat pelindung diri (APD) tengah melawan virus Covid-19 menjadi gambaran akan kondisi saat ini. Selanjutnya, digambarkan pula anak-anak yang tengah melukis untuk mengisi waktu saat pembelajaran daring, ibu-ibu yang tengah mencuci tangan sehabis dari pasar, dan anak perempuan yang tengah bermain boneka tetapi tetap memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.

“Semoga dengan poster yang saya buat dapat bermanfaat sebagai sarana informasi dan edukasi bagi anak-anak agar terus menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, saya akan terus menghasilkan karya dan tetap produktif di masa pandemi dengan mengikuti berbagai lomba lainnya,” pungkas Inas. (Chk)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/poster-karya-Inas-yang-berhasil-meraih-juara-1-lomba-poster-di-UNNES.jpg 939 1280 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2020-11-23 10:00:392020-11-23 10:00:39Inas: Aku Sehat, Aku Jaga Jarak, Pakai Masker, dan Cuci Tangan

Tips Sukses Jadi Bankir Syariah Internasional

02/11/2020/in Feature, Terkini /by NewsUAD

Profesi sebagai bankir kini sangat menjanjikan. Karier dan peluang, terutama bankir syariah sangat besar termasuk di dunia global. M. Iman Sastra Mihajat, Ph.D. selaku Head of Sharia Oman Arab Bank membagikan tips suksesnya pada stadium general “Menjadi Bankir Syariah Internasional”. Acara tersebut diikuti oleh mahasiswa Program Studi (Prodi) Perbankan Syariah Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung pada Zoom dan disiarkan langsung di kanal YouTube HMPS Perbankan Syariah UAD (14-10-2020).

M. Iman Sastra Mihajat, Ph.D selaku Head of Sharia Oman Arab Bank saat berbagi tips sukses menjadi bankir syariah internasional

“Jika memiliki impian, haruslah bisa mengontrol diri agar mampu berproses dalam meraih target tersebut. Sebagai contoh, jika ingin menjadi bankir pada 5−10 tahun yang akan datang hendaknya mulai dari semester satu ini kita mengoptimalkan potensi di bidang yang ingin kita capai. Misalnya dengan mengikuti forum ekonomi, komunitas bank syariah, dan seminar sehingga menjadikan kita semakin berwawasan dan meluaskan jaringan,” tutur Iman saat memaparkan materi.

Ia mengimbuhkan, untuk menjadi bankir internasional penting sekali menguasai bahasa asing. Jadi, mulailah mengubah pemikiran dan mengatur tujuan agar tidak salah dalam bertindak. “Kuasai pengetahuan tentang ekonomi syariah, kuasai bahasa asing, dan kuasai ilmu praktik serta teori. Hal ini akan membuat impian menjadi bankir syariah akan terealisasi.”

Motivasi diri agar maju dan mengikuti berbagai forum yang sesuai dengan target impian juga menjadi hal yang sangat penting. Selain itu, menjadi seorang bankir haruslah mengetahui informasi teraktual mengenai perkembangan ekonomi dunia.

“Tahap yang tidak kalah pentingnya ialah mencari relasi sebanyak-banyaknya. Kita bisa mengikuti komunitas dan saling bertukar pendapat dengan praktisi. Setidaknya, bisa mengenal jajaran orang penting di dunia bankir syariah. Jangan lupa terus berdoa dan tingkatkan usaha agar target dapat tercapai,” pungkasnya di akhir pemaparan materi. (Chk)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/M.-Imam-Sastra-Mihajat-saat-menyampaikan-materi-e1604370342959.jpg 526 874 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2020-11-02 11:31:312020-11-03 09:25:47Tips Sukses Jadi Bankir Syariah Internasional

Surveilans Mendewasakan Kita melalui Covid-19

15/07/2020/in Feature, Terkini /by NewsUAD

Pada akhir tahun 2019, dunia dikejutkan dengan adanya wabah yang disebabkan virus baru corona virus yang saat ini ditetapkan dengan nama Covid-19. Kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, dilaporkan oleh WHO China Country Office pada 31 Desember 2020. Kemudian, World Health Organization (WHO) pada 30 Januari 2020 menetapkan Covid-19 sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KMMD) atau sering disebut Public Health Emergency of International Concern (PHEIC). Saat ini, Covid-19 telah ditetapkan oleh WHO sebagai pandemi dan Indonesia menjadi salah satu negara dengan local transmission.

Penularan dari manusia ke manusia dan persebaran kasus yang sulit dikendalikan menjadikan deteksi dini dan respons di wilayah menjadi sangat penting. Deteksi dini di wilayah dapat dilakukan melalui peningkatan kegiatan surveilans secara aktif maupun pasif. Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta membentuk SATGAS Covid-19 UAD sebagai wujud kepedulian terhadap negara dan kesehatan masyarakat. Turut serta dalam detect, prevent, and respond, para sivitas akademika UAD untuk membantu pemerintah dalam penemuan kasus, pencegahan, dan memberikan respons di lingkungan UAD terhadap pandemi Covid-19.

Hotline SATGAS Covid-19 UAD setiap hari akan menerima laporan dari sivitas akademika UAD yang pulang dari luar negeri dan atau luar DIY. Data masuk akan dilaporkan ke Divisi Surveilans dan Divisi Promosi Kesehatan. Apabila ada keluhan pelapor terhadap kesehatannya, maka akan dilaporkan ke Divisi Surveilans untuk dapat ditindaklanjuti sesuai dengan protokol yang ada di SATGAS Covid-19 UAD.

Tidak jarang hotline menerima laporan meskipun pelapor tidak dari luar negeri atau luar DIY. Pelapor hanya ingin meyakinkan dirinya dalam kondisi baik, karena adanya wabah membuat sebagian orang merasa “cemas” akan kondisi kesehatannya.

Kegiatan surveilans sangat penting dalam mendeteksi secara dini, mengetahui siapa saja yang mengalami gejala, bagaimana tindak lanjutnya sehingga dapat diketahui siapa saja yang berisiko tertular, bagaimana pencegahan penularannya, bagaimana memutus rantai penularannya, serta ketepatan dalam upaya penanggulangan.

Tujuan utama dari surveilans di dalam kampus tidak berbeda dengan yang dilakukan di pemerintahan, hanya dinamika yang ditemui tentu berbeda. Dinamika kegiatan surveilans di lingkup universitas sangat beragam. Sivitas akademika mayoritas adalah mahasiswa yang berasal dari luar kota atau luar DIY. Jauh dari orang tua atau keluarga membuat mereka merasa butuh dukungan. Tak jarang dari mahasiswa yang melaporkan diri melalui hotline tetapi ketika ditindaklanjuti sebenarnya “hanya” butuh ditenangkan karena menghadapi kondisi wabah Covid-19. Dukungan atau support secara psikologis menjadikan energi positif bagi mereka. Mahasiswa harus kembali diingatkan bahwa masa belajar di rumah secara daring adalah media untuk semakin mendekatkan diri pada Allah Swt., diajak untuk tetap berpikir positif, dan melakukan banyak aktivitas positif akan dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

Dari kegiatan surveilans yang berjalan, kita dapat belajar banyak hal. Pentingnya peran Dosen Pembimbing Akademik bagi mahasiswa harus terus dipupuk agar mahasiswa dapat terus diarahkan, dibimbing, bahkan ditenangkan dalam kondisi wabah dan jauh dari orang tua. Begitu juga pentingnya peran atasan langsung untuk dapat mendukung, memberikan perhatian, apresiasi, dan rasa nyaman bagi bawahan akan sangat membantu dalam optimalisasi kinerja.

Wabah Covid-19 mengajarkan kita tentang banyak hal. Saling peduli, saling mengisi, saling membantu, saling memberi perhatian, saling mengingatkan, saling memahami, saling mendoakan, saling menguatkan, dan banyak saling-saling positif lainnya. Kita didewasakan saat harus menghadapi dan menyelesaikan permasalahan bersama, menyingkirkan ego, mengedepankan empati dan simpati. Setiap ilmu membutuhkan ilmu lainnya. Kita harus mau untuk saling menyadari, bahwa kita membutuhkan orang lain, bahwa pemikiran kita mungkin benar, tetapi juga harus mempertimbangkan kebenaran pemikiran orang lain.

Wabah Covid-19 akan semakin mendewasakan kita, jika kita mau belajar dengan baik dan benar. Jika kita mau mensyukuri atas begitu banyak nikmat Allah Swt. yang kita terima.

Work from home, belajar dari rumah berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan memang tidak mudah. Tetapi kita pasti bisa jika mau berusaha dan menjadi dewasa. Bersyukur Allah Swt. masih memberi kemudahan mendapatkan listrik, air untuk kebutuhan sehari-hari, makan, minum, dan begitu banyak hal lain.

Sikap kita untuk “tetap di rumah” akan menyelamatkan banyak nyawa. Menjaga diri sendiri sama halnya menjaga orang lain. Menjaga orang lain sama halnya dengan menjaga diri sendiri. Covid-19 salah satunya dapat menyebabkan seseorang terinfeksi tanpa menunjukkan gejala tetapi tetap dapat menularkan ke orang lain. Maka, sangat bijak jika kita mau memutus rantai penularan dengan “tetap di rumah”. Bisa jadi kita menjadi sumber penularan bagi orang lain, atau orang lain menjadi sumber penularan bagi kita.

 

Penulis: Rokhmayanti, S.K.M., M.PH. Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UAD sekaligus Divisi Surveilans SATGAS Covid-19 UAD.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/edaran-rektor-uad-tentang-corona.jpg 641 641 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2020-07-15 12:43:412020-07-15 12:43:41Surveilans Mendewasakan Kita melalui Covid-19

Manajemen Pesantren Menghadapi Pandemi

11/07/2020/in Feature, Terkini /by NewsUAD

Wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) memengaruhi berbagai aspek kehidupan, tak terkecuali dunia pendidikan pesantren. Dampak paling terasa ialah terganggunya proses yang awalnya menerapkan pembelajaran tatap muka di kelas, beralih ke jarak jauh via aplikasi dari rumah yang dipandu oleh ustaz/ustazah. Hal ini yang dibahas oleh Dr. Masykuri, M.A. selaku Ketua Lembaga Pondok Pesantren Muhammadiyah PP Muhammadiyah dalam Webinar Pendidikan Islam #2 bertajuk “Manajemen Pesantren di Era New Normal”, (30-6-2020). Menurut penuturannya, pesantren tetap melaksanakan pembelajaran, yakni dengan memanfaatkan aplikasi yang beragam.

“Sebenarnya pembelajaran daring kurang optimal dan belum dikemas dengan baik. Tidak semua santri memiliki gawai atau terganggunya sinyal internet, menyebabkan kurang menyentuhnya aspek afektif dan psikomotorik. Orang tua santri juga belum siap menggantikan peran pendidik. Di luar itu, proses ini turut berpengaruh pada ekonomi pesantren yang tidak berjalan dan terganggunya psikologis seperti kejenuhan,” ucap Masykuri.

Akan tetapi, ada pula dampak positif yang dirasakan. Misalnya, muncul inovasi pembelajaran dan berubahnya paradigma pendidikan. Lembaga pendidikan dipacu untuk menciptakan pendekatan pembelajaran yang efektif. Tiap pesantren harus memiliki tim teknologi guna mempersiapkan dan menentukan media pembelajaran yang cocok untuk pembelajaran jarak jauh. Selain itu, tenaga pendidik perlu melakukan pendampingan dan kerja sama dengan orang tua dalam mendayagunakan teknologi.

“Kunci keberhasilan pembelajaran ini adalah membangun komunikasi dengan orang tua santri untuk mempersiapkan mental agar program yang sudah dirancang berjalan dengan baik. Orang tua memfasilitasi dan menyediakan sumber belajar bagi anak setelah berkomunikasi dengan tenaga pendidik. Santri yang hendak kembali ke asrama juga harus mematuhi protokol kesehatan dan berasal dari zona hijau,” tutupnya. (JM)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/webinar-fai-uad.png 720 1280 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2020-07-11 10:16:392020-07-11 10:16:39Manajemen Pesantren Menghadapi Pandemi

Rektor UAD: Belajar Era Disrupsi dan Kenormalan Baru

23/06/2020/in Feature, Terkini /by NewsUAD

“Paradigma pembelajaran hari ini telah bergeser, yakni terpusat pada pengembangan multikonteks, berwawasan global, lokal, dan individual. Sumber belajar pun beragam dan tak terbatas. Biaya pendidikan terjangkau, mobile learning, akses ke konten berkualitas lebih mudah, juga tersedia konten multimedia,” jelas Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Dr. Muchlas, M.T. dalam seminar nasional bertajuk “Strategi Pembelajaran di Era Kenormalan Baru” di YouTube UAD, (22-7-2020).

Teori belajar behaviorisme berbasis pada gagasan bahwa perubahan perilaku dapat dikontrol dan dimodifikasi menggunakan rangsangan, sehingga menghasilkan respons terhadap individu. Kognitivisme memandang pembelajaran sebagai proses menerima, mengorganisasi, menyimpan, dan mengambil informasi oleh memori. Sementara itu, menurut teori konstruktivisme, dalam pembelajaran siswa harus didorong untuk menemukan sesuatu sendiri. Hal ini dikenal sebagai pembelajaran mandiri. Ada pula teori belajar konektivisme, yakni menjelaskan proses pembelajaran yang memungkinkan orang dapat berinteraksi, berbagi, berdialog, dan berpikir bersama dalam sebuah koneksi atau jaringan.

Dr. Muchlas, M.T. (kiri) dalam seminar nasional bertajuk “Strategi Pembelajaran di Era Kenormalan Baru” di YouTube UAD

Berdasarkan empat teori tersebut, Muchlas mengungkapkan bahwa pembelajaran abad 21 cocok menggunakan teori konektivisme yang dikembangkan oleh George Siemens dan Steven Down pada 2005. Berdasarkan konektivisme, belajar tidak hanya terjadi dalam diri seseorang, tetapi di dalam dan di seluruh jaringan. Belajar juga didefinisikan sebagai pengetahuan yang dapat ditindaklanjuti dan dapat berada di luar diri kita, dalam suatu organisasi atau database.

“Prinsip teori konektivisme ialah memandang keragaman pendapat sebagai sumber informasi pengetahuan dan pembelajaran. Pembelajaran menjadi proses menghubungkan informasi dari berbagai sumber dan konteks dalam suatu komunitas, jaringan, atau basis data dengan dukungan teknologi. Kemampuan untuk mengetahui ‘lebih banyak’ dianggap lebih penting daripada ‘apa yang saat ini diketahui’. Terserapnya pengetahuan yang akurat dan terkini adalah tujuan dari semua kegiatan pembelajaran konektivisme yang fleksibel,” lanjutnya.

Aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran konektivisme ialah membangun koneksi dan jaringan belajar online atau personal learning network. Selain itu dalam prosesnya, siswa dapat menemukan informasi yang dibutuhkan secara mandiri, memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan kolaborasi dan diskusi dengan anggota lain di dalam koneksi atau jaringan belajar online, memanfaatkan siswa yang sudah akrab dengan online learning tools seperti penggunaan web dan media sosial untuk mendesain metode pembelajaran, dan masih banyak lagi. (JM)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/semnas-UAD-pembelajaran-new-normal-e1592893118405.jpg 942 975 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2020-06-23 13:19:012020-06-23 13:19:01Rektor UAD: Belajar Era Disrupsi dan Kenormalan Baru

Daswati, Lokomotif Terbaik di Tiga Sekolah Berbeda

18/06/2020/in Feature, Terkini /by NewsUAD

“Tujuan saya di SMP Muhammadiyah 2 Prambanan saat itu adalah mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap sekolah ini, sebagaimana dulu awal berdiri sebagai sekolah swasta favorit,” begitulah yang disampaikan Daswati Rofiatun Sahifah, S.T., M.Pd. alumnus Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang menjadi Kepala Sekolah Terbaik Kabupaten Sleman tahun 2020.

Perjalanan karier kepala sekolahnya dimulai dari menjadi kepala sekolah pada jenjang Pendidikan Luar Sekolah (PLS), jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) nonformal Kelompok Bermain ‘Aisyiyah (KBA) Prambanan. Ia diberi amanah oleh Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Prambanan untuk mendirikan KBA pada tahun 2006.

“Saat pendirian KBA, usia saya 23 tahun, secara otomatis waktu itu saya yang masih muda harus menjadi lokomotifnya. Berbekal niat dan tekad, saya mencari referensi dari berbagai sumber juga studi banding ke PAUD unggulan lainnya, maka berdirilah KBA Prambanan,” ungkap Daswati

Selama kurun lima tahun memimpin KBA Prambanan, kelompok bermain ini memiliki siswa yang terus bertambah dan semakin mendapat kepercayaan dari masyarakat. Tahun pertama siswa yang dijemput dari pintu ke pintu berjumlah 23, pada tahun kelima hampir menyentuh angka 100.

Karena kepemimpinannya yang bagus, Daswati kemudian diamanahi Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sleman sebagai Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 2 Prambanan. Selama sepuluh tahun, SMP ini tidak memiliki kepala sekolah definitif.

Berawal dari kepercayaan ini, ia kemudian alih jenjang dari pimpinan KBA ke SMP sejak tahun 2011. “Saya fokus di satu sekolah, di SMP Muhammadiyah 2 Prambanan. Manajemen dan tata kelola dua sekolah ini sebenarnya hampir sama, hanya jenjang dan kurikulumnya saja yang berbeda,” ujarnya.

Pelan tapi pasti ia menggandeng berbagai pihak, memberikan inovasi berbagai program untuk memajukan sekolah. Mulai dari sekolah berbasis life skills, memperbaiki sarana dan prasarana sekolah, sampai program peningkatan prestasi.

Selain itu, selama menjabat sebagai Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 2 Prambanan, Daswati menggembleng siswanya dengan kegiatan Kokam. Tujuannya untuk membentuk mental dan karakter siswa serta memberikan ilmu berorganisasi.

“Banyak alumni yang aktif di kegiatan Kokam, PCPM, atau PC IPM Prambanan. Kami bangga dan senang melihat anak-anak tumbuh juga di ortom. karena memang pada dasarnya selain memiliki misi pendidikan dan dakwah, sekolah juga memiliki misi pengkaderan.”

Pada tahun 2016, Daswati harus berpindah sekolah lagi. Ia ditunjuk sebagai Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 1 Prambanan karena kepala sekolah yang lama telah purnatugas. Tugasnya untuk menguatkan manajemen internal, inovasi program dan penjaminan mutu, serta syiar.

“Polanya berbeda dengan sekolah sebelumnya, karena dari jumlah siswa sudah lumayan stabil. Hanya membutuhkan kerja ekstra lagi untuk memberikan layanan yang lebih bermutu kepada siswa dan orang tua.”

Penguatan manajemen sumber daya manusia di sekolah ini dibuat dengan pola kaderisasi berjenjang. Sementara untuk inovasi program kegiatan belajar mengajar, sarana prasarana, kegiatan habituasi, hingga kegiatan ekstrakurikuler ditata bersama. Ada juga gerakan infaq minimal seribu (Gerimis) yang menjadi andalan, setiap hari siswa, guru, dan karyawan berinfaq.

“Untuk ekstrakurikuler sebelumnya hanya yang wajib, namun setelah saya di sini, ditata ulang dengan setidaknya ada 14-an kegiatan ekstrakurikuler yang diminati siswa. Di antara yang ditekankan adalah kepedulian kepada lingkungan dan alam, serta terkait dengan pengelolaan sampah dengan produk ecobrik atau yang lainnya,” kata Daswati ketika diwawancarai via WhatsApp.

Tekad dan komitmennya adalah melakukan yang terbaik meskipun hanya suatu hal kecil. Bahwa amanah ini sangat singkat, dan harus siap jika sewaktu-waktu diambil lagi.

Daswati Alumnus UAD sebagai Kepala Sekolah Terbaik Kabupaten Sleman 2020

“Amanah harus disiapkan dengan matang, dilakukan dengan sungguh-sungguh sehingga dapat mengakhiri amanah dengan husnul khatimah. Artinya program-program semua harus berjalan baik, dan syiar sekolah serta persyarikatan semakin memancar, serta kesejahteraan guru karyawan diperhatikan.”

Selama menjadi kepala sekolah, banyak pengorbanan yang dilakukan Daswati. Baik secara fisik, psikis, pemikiran, waktu, ataupun biaya. Menurutnya itu wajar, sebab ia sudah terbiasa berkegiatan sejak di ortom. Selain itu, sebagai kepala sekolah harus terbuka, merangkul semuanya, mendengarkan setiap keluh kesah dan usulan, siap dikritik, dan selalu berpikir positif dan berjiwa besar.

Program-program Daswati di sekolah SMP Muhammadiyah 1 Prambanan antara lain penguatan sistem keorganisasian sekolah dengan pola jenjang pengkaderan, menyiapkan sarana dan prasarana yang memadai, membangun ruang kelas baru, perluasan masjid untuk salat berjamaah serentak.

Selain itu juga menyiapkan sumber daya manusia yang benar-benar punya komitmen membesarkan sekolah, sebagai wujud konsekuensi menambah layanan kepada siswa. Serta membuat inovasi program ekstrakurikuler pilihan, di antaranya panahan, robotika, renang, futsal, menjahit, badminton, tari, lukis, English club, jurnalistik, kuliner, tanaman hias, PMR, dan lain-lain.

Perempuan ini juga menginisiasi program unggulan, tahfiz pada jam awal sebelum masuk kelas kegiatan belajar-mengajar. Inovasi program pembiasaan senyum, sapa, salam, sopan, santun (5S), salat Dhuha, Zhuhur berjamaah, tadarus Alquran, iqro, penguatan pendidikan karakter, nasionalisme, dan pengelolaan sampah.

Semua manajemen dan inovasi tersebut dirangkum dan dibuat sistem “One Hope”, akronim dari Observation, Need Assessment, Hearing, Organizing, Praktis, Evaluation, yang semuanya tersimpulkan dalam sistem manajemen dasar yaitu Planning, Organizing, Actuating, Controlling.

Daswati merupakan lokomotif utama dalam pengembangan sekolah-sekolah Muhammadiyah selama 14 tahun terakhir di Prambanan. Ia seorang lokomotif yang memajukan KBA Prambanan, SMP Muhammadiyah 2 Prambanan, dan SMP Muhammadiyah 1 Prambanan. (ard)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Daswati-Alumnus-UAD-sebagai-Kepala-Sekolah-Terbaik-Kabupaten-Sleman-2020-1.jpg 778 1247 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2020-06-18 10:53:332020-06-18 10:53:33Daswati, Lokomotif Terbaik di Tiga Sekolah Berbeda

Bapeyo UAD Raih Lima Besar Business Plan Competition AGRIFEST 2020

02/05/2020/in Feature, Terkini /by NewsUAD

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menjunjung tinggi prestasi sebagai tradisi. Meski dalam keadaan pandemi Coronavirus Disease (Covid-19), UAD tetap mendorong mahasiswa untuk tetap berkarya. Tim Banana Peel Yoghurt (Bapeyo) yang terdiri atas Evinanda Ayu mahasiswi Program studi (Prodi) Teknologi Pangan, Ahmad Rofiki mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi, dan Nanda Hani Cahyani Prodi Teknik Informatika, berhasil meraih juara harapan dua setelah mempresentasikan hasil produknya melalui YouTube pada ajang AGRI FESTIVAL (AGRIFEST) MISEKTA 2020 Universitas Hasanuddin Makassar (Unhas) pada Sabtu, 18 April 2020.

Evinanda selaku ketua tim menuturkan, awalnya lomba akan dilakukan secara langsung di Unhas, namun karena Covid-19 sedang mewabah, menjadikan lomba dialihkan melalui daring. Pada tahap awal, peserta mengumpulkan proposal berupa rancangan produk. Tim Bapeyo ternyata dinyatakan lolos ke tahap selanjutnya bersama 10 tim dari universitas lainnya.

Tim Bapeyo saat presentasi melalui channel youtube

Ide yang mereka angkat ialah memanfaatkan limbah kulit pisang yang dicampurkan dengan yoghurt. Tim ini dibimbing oleh Mufid Salim, S.I.Kom., M.B.A. selaku dosen Prodi Ilmu Komunikasi. Tema perlombaan “The Greatest of Millenials: Innovative, Competitive, Solutive”, memang sangat sesuai dengan ide tersebut.

Minuman sehat bapeyo berawal dari kegelisahan adanya limbah rumah tangga yang kerap dibuang begitu saja. Salah satunya kulit pisang yang ternyata kaya oksidan dan sayang jika tidak dimanfaatkan. “Poin penting yang menjadikan produk bapeyo unggul ialah dari rasanya yang lezat, kualitas gizi, serta harganya terjangkau. Selain itu, kulit pisang juga kaya oksidan yang baik untuk kesehatan,” tutur Evinanda dalam presentasinya di YouTube.

Bahan baku yoghurt yang sangat digemari oleh semua kalangan, tentunya sangat bermanfaat bagi orang yang sedang diet dan baik untuk dikonsumsi sehari-hari. Hal itu menjadikan bapeyo menjadi produk yang disukai.

“Karena kondisi pandemi yang tidak memungkinkan untuk bertemu, mengakibatkan proses diskusi dan pembuatan bapeyo terhambat. Terlebih alat dan bahan untuk membuat produk tertinggal di Yogyakarta, sedangkan kami semua sudah di kampung, menjadi kendala terbesar dalam perlombaan. Untungnya, semua itu bisa kami atasi,” ungkap Evinanda saat dihubungi via WhatsApp. (Chk)

 

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Tim-Bapeyo-saat-presentasi-melalui-channel-youtube.jpg 697 1167 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2020-05-02 12:56:292020-07-15 13:02:10Bapeyo UAD Raih Lima Besar Business Plan Competition AGRIFEST 2020

Melihat Dunia Film UAD

25/04/2020/in Feature, Terkini /by NewsUAD

“Film masih menjadi hal baru bagi mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) untuk menjadi filmaker. Mahasiswa berada dalam tahapan proses mengenal film, belajar mencari, dan mengonsumsi referensi film. Terdapat tiga elemen dasar yang penting dalam film, yaitu ilmu pengetahuan, seni, dan teknologi. Ketiga elemen itu harus selaras,” ujar Heri Nugroho, S.Sn., M.Sn., dosen Ilmu Komunikasi UAD saat diwawancarai via daring dalam rangka memperingati Hari Film Nasional Maret lalu.

Film dibagi dalam dua jenis, yaitu film dokumenter dan fiksi. Heri menjelaskan orientasi produksi film bikinan mahasiswa untuk penugasan mata kuliah dan lomba festival film tingkat mahasiswa, tetapi sedikit yang berpartisipasi. Produksi film tingkat kampus harusnya memiliki komunitas sebagai wadah yang akan membantu dalam pengerjaan film. Komunitas juga berperan penting dalam sumber inovasi dan tempat diskusi. Mahasiswa harus banyak belajar kepada orang yang aktif di film, praktisi, mendatangi lokasi syuting film saat produksi, screening film, atau magang.

Sementara itu, Rizkan Is. Mahmud, mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi mengungkapkan pandangannya mengenai dunia perfilman di UAD. Ia adalah salah satu mahasiswa yang menekuni bidang pembuatan film. “Secara umum, perkembangan perfilman saat ini cukup pesat. Film pendek yang paling banyak digemari mahasiswa karena memiliki keunikan tersendiri dalam menyampaikan isi pesan kepada penonton, dibandingkan film-film panjang.”

Rizkan telah memproduksi film fiksi dan dokumenter seperti “Regret” (Penghargaan Best Film pada kegiatan 2nd Internasional Workshop on TV Broadcasting 2017 di UAD), “Batas” (2018), “Gegayuhan” (Penghargaan Penyunting Gambar terbaik dan masuk 8 kategori nominasi pada Festival Film Mahasiswa Indonesia 2019 di Lampung).

 

Proses Syuting film Gegayuhan, film pendek karya mahasiswa UAD.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

“Di UAD masih kurang adanya wadah diskusi tentang perfilman, padahal itu penting untuk membuka wawasan mahasiswa terhadap dunia film. Selain itu, belum adanya kompetisi film mahasiswa yang diselenggarakan oleh UAD. Semoga ke depannya ada sehingga dapat menghasilkan sineas-sineas muda film dari UAD,” tutupnya. (JM)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Proses-Syuting-film-Gegayuhan-1.jpg 720 1280 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2020-04-25 12:08:482020-05-01 20:07:47Melihat Dunia Film UAD
Page 45 of 67«‹4344454647›»

TERKINI

  • Turnamen Tenis Meja: Dari Hobi Menjadi Prestasi di Tengah Masyarakat01/07/2025
  • Dosen UAD Manfaatkan Pati Singkong dan Bunga Telang Jadi Kemasan Pangan Ramah Lingkungan01/07/2025
  • Dosen UAD Kembangkan Produk Sehat Berbasis Rumput Laut Merah dengan Pendekatan Design Thinking01/07/2025
  • Toleransi Itu Peduli, Bukan Acuh01/07/2025
  • Belajar Menjadi Pemimpin Lewat Organisasi01/07/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa FK UAD Raih Juara I Lomba Menyanyi Nasional01/07/2025
  • Tapak Suci UAD Raih Juara Umum II di Kejuaraan Nasional Bhayu Manunggal Championship 202530/06/2025
  • Mahasiswa UAD Torehkan Prestasi di Kejuaraan Nasional UPI Karate Cup V 202526/06/2025
  • Mahasiswa FK UAD Raih Juara 3 Lomba Artikel Ilmiah Nasional25/06/2025
  • Mahasiswa UAD Juara 2 Lomba Fotografi dengan Karya Bertema Edukasi Islami24/06/2025

FEATURE

  • Ijazah Saja Tak Cukup, Begini Strategi Lulusan Baru Hadapi Dunia Kerja01/07/2025
  • Menyemai Sila Pertama, Menuai Takwa30/06/2025
  • Krisis Identitas di Kalangan Mahasiswa, Kamu Salah Satunya?30/06/2025
  • Penyampaian materi tentang Digital Public Health oleh Kepala BKPK Kemenkes RI dalam kuliah pakar Prodi Magister Kesmas Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Isah)Digital Public Health Competencies30/06/2025
  • Mendidik Anak Tak Semudah Memindahkan Air28/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top