• TERKINI
  • UAD BERDAMPAK
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Inas: Aku Sehat, Aku Jaga Jarak, Pakai Masker, dan Cuci Tangan

23/11/2020/in Feature, Terkini /by Ard

Poster karya Inas yang berhasil meraih juara 1 lomba poster di UNNES

“Semenjak sekolah daring ini, kegiatan keponakan saya hanya bermain di lingkungan sekitar. Saat dia pergi main, ibunya tidak pernah lupa mengingatkan untuk memakai masker dan mencuci tangan. Namun, karena masih anak-anak terkadang sulit untuk dinasihati. Nah, melalui poster ini saya ingin mengajak anak-anak untuk selalu menerapkan protokol kesehatan agar terhindar dari virus,” tutur Inas Rizky Murniawati peraih juara I lomba poster nasional yang diselenggarakan Universitas Negeri Semarang (Unnes) pada 6 November 2020.

Ia menambahkan, idenya dalam menggambar poster selain untuk sarana informasi juga menjadi edukasi yang menyenangkan bagi anak-anak. Poster dengan gambar yang menarik dan berwarna-warni memberikan kesan ceria.

“Di masa pandemi, penting sekali mengedukasi anak-anak dengan cara yang tepat. Poster menjadi salah satu sarana edukasi dan pengenalan pola kebiasaan baru bagi anak,” ujar mahasiswi Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) itu.

Inas sejak lama memiliki hobi menggambar dan melukis sehingga dalam pembuatan poster ini tidak mengalami kendala. “Aku Sehat, Aku Jaga Jarak, Pakai Masker, dan Cuci Tangan” menjadi judul poster yang dapat membawanya menjadi juara di ajang Kemilau PG PAUD Unnes ke-13. Poster menceritakan tentang kehidupan anak di masa pandemi. Digambarkan ada seorang petugas yang memakai alat pelindung diri (APD) tengah melawan virus Covid-19 menjadi gambaran akan kondisi saat ini. Selanjutnya, digambarkan pula anak-anak yang tengah melukis untuk mengisi waktu saat pembelajaran daring, ibu-ibu yang tengah mencuci tangan sehabis dari pasar, dan anak perempuan yang tengah bermain boneka tetapi tetap memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.

“Semoga dengan poster yang saya buat dapat bermanfaat sebagai sarana informasi dan edukasi bagi anak-anak agar terus menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, saya akan terus menghasilkan karya dan tetap produktif di masa pandemi dengan mengikuti berbagai lomba lainnya,” pungkas Inas. (Chk)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/poster-karya-Inas-yang-berhasil-meraih-juara-1-lomba-poster-di-UNNES.jpg 939 1280 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2020-11-23 10:00:392020-11-23 10:00:39Inas: Aku Sehat, Aku Jaga Jarak, Pakai Masker, dan Cuci Tangan

Tips Sukses Jadi Bankir Syariah Internasional

02/11/2020/in Feature, Terkini /by NewsUAD

Profesi sebagai bankir kini sangat menjanjikan. Karier dan peluang, terutama bankir syariah sangat besar termasuk di dunia global. M. Iman Sastra Mihajat, Ph.D. selaku Head of Sharia Oman Arab Bank membagikan tips suksesnya pada stadium general “Menjadi Bankir Syariah Internasional”. Acara tersebut diikuti oleh mahasiswa Program Studi (Prodi) Perbankan Syariah Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung pada Zoom dan disiarkan langsung di kanal YouTube HMPS Perbankan Syariah UAD (14-10-2020).

M. Iman Sastra Mihajat, Ph.D selaku Head of Sharia Oman Arab Bank saat berbagi tips sukses menjadi bankir syariah internasional

“Jika memiliki impian, haruslah bisa mengontrol diri agar mampu berproses dalam meraih target tersebut. Sebagai contoh, jika ingin menjadi bankir pada 5−10 tahun yang akan datang hendaknya mulai dari semester satu ini kita mengoptimalkan potensi di bidang yang ingin kita capai. Misalnya dengan mengikuti forum ekonomi, komunitas bank syariah, dan seminar sehingga menjadikan kita semakin berwawasan dan meluaskan jaringan,” tutur Iman saat memaparkan materi.

Ia mengimbuhkan, untuk menjadi bankir internasional penting sekali menguasai bahasa asing. Jadi, mulailah mengubah pemikiran dan mengatur tujuan agar tidak salah dalam bertindak. “Kuasai pengetahuan tentang ekonomi syariah, kuasai bahasa asing, dan kuasai ilmu praktik serta teori. Hal ini akan membuat impian menjadi bankir syariah akan terealisasi.”

Motivasi diri agar maju dan mengikuti berbagai forum yang sesuai dengan target impian juga menjadi hal yang sangat penting. Selain itu, menjadi seorang bankir haruslah mengetahui informasi teraktual mengenai perkembangan ekonomi dunia.

“Tahap yang tidak kalah pentingnya ialah mencari relasi sebanyak-banyaknya. Kita bisa mengikuti komunitas dan saling bertukar pendapat dengan praktisi. Setidaknya, bisa mengenal jajaran orang penting di dunia bankir syariah. Jangan lupa terus berdoa dan tingkatkan usaha agar target dapat tercapai,” pungkasnya di akhir pemaparan materi. (Chk)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/M.-Imam-Sastra-Mihajat-saat-menyampaikan-materi-e1604370342959.jpg 526 874 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2020-11-02 11:31:312020-11-03 09:25:47Tips Sukses Jadi Bankir Syariah Internasional

Surveilans Mendewasakan Kita melalui Covid-19

15/07/2020/in Feature, Terkini /by NewsUAD

Pada akhir tahun 2019, dunia dikejutkan dengan adanya wabah yang disebabkan virus baru corona virus yang saat ini ditetapkan dengan nama Covid-19. Kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, dilaporkan oleh WHO China Country Office pada 31 Desember 2020. Kemudian, World Health Organization (WHO) pada 30 Januari 2020 menetapkan Covid-19 sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KMMD) atau sering disebut Public Health Emergency of International Concern (PHEIC). Saat ini, Covid-19 telah ditetapkan oleh WHO sebagai pandemi dan Indonesia menjadi salah satu negara dengan local transmission.

Penularan dari manusia ke manusia dan persebaran kasus yang sulit dikendalikan menjadikan deteksi dini dan respons di wilayah menjadi sangat penting. Deteksi dini di wilayah dapat dilakukan melalui peningkatan kegiatan surveilans secara aktif maupun pasif. Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta membentuk SATGAS Covid-19 UAD sebagai wujud kepedulian terhadap negara dan kesehatan masyarakat. Turut serta dalam detect, prevent, and respond, para sivitas akademika UAD untuk membantu pemerintah dalam penemuan kasus, pencegahan, dan memberikan respons di lingkungan UAD terhadap pandemi Covid-19.

Hotline SATGAS Covid-19 UAD setiap hari akan menerima laporan dari sivitas akademika UAD yang pulang dari luar negeri dan atau luar DIY. Data masuk akan dilaporkan ke Divisi Surveilans dan Divisi Promosi Kesehatan. Apabila ada keluhan pelapor terhadap kesehatannya, maka akan dilaporkan ke Divisi Surveilans untuk dapat ditindaklanjuti sesuai dengan protokol yang ada di SATGAS Covid-19 UAD.

Tidak jarang hotline menerima laporan meskipun pelapor tidak dari luar negeri atau luar DIY. Pelapor hanya ingin meyakinkan dirinya dalam kondisi baik, karena adanya wabah membuat sebagian orang merasa “cemas” akan kondisi kesehatannya.

Kegiatan surveilans sangat penting dalam mendeteksi secara dini, mengetahui siapa saja yang mengalami gejala, bagaimana tindak lanjutnya sehingga dapat diketahui siapa saja yang berisiko tertular, bagaimana pencegahan penularannya, bagaimana memutus rantai penularannya, serta ketepatan dalam upaya penanggulangan.

Tujuan utama dari surveilans di dalam kampus tidak berbeda dengan yang dilakukan di pemerintahan, hanya dinamika yang ditemui tentu berbeda. Dinamika kegiatan surveilans di lingkup universitas sangat beragam. Sivitas akademika mayoritas adalah mahasiswa yang berasal dari luar kota atau luar DIY. Jauh dari orang tua atau keluarga membuat mereka merasa butuh dukungan. Tak jarang dari mahasiswa yang melaporkan diri melalui hotline tetapi ketika ditindaklanjuti sebenarnya “hanya” butuh ditenangkan karena menghadapi kondisi wabah Covid-19. Dukungan atau support secara psikologis menjadikan energi positif bagi mereka. Mahasiswa harus kembali diingatkan bahwa masa belajar di rumah secara daring adalah media untuk semakin mendekatkan diri pada Allah Swt., diajak untuk tetap berpikir positif, dan melakukan banyak aktivitas positif akan dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

Dari kegiatan surveilans yang berjalan, kita dapat belajar banyak hal. Pentingnya peran Dosen Pembimbing Akademik bagi mahasiswa harus terus dipupuk agar mahasiswa dapat terus diarahkan, dibimbing, bahkan ditenangkan dalam kondisi wabah dan jauh dari orang tua. Begitu juga pentingnya peran atasan langsung untuk dapat mendukung, memberikan perhatian, apresiasi, dan rasa nyaman bagi bawahan akan sangat membantu dalam optimalisasi kinerja.

Wabah Covid-19 mengajarkan kita tentang banyak hal. Saling peduli, saling mengisi, saling membantu, saling memberi perhatian, saling mengingatkan, saling memahami, saling mendoakan, saling menguatkan, dan banyak saling-saling positif lainnya. Kita didewasakan saat harus menghadapi dan menyelesaikan permasalahan bersama, menyingkirkan ego, mengedepankan empati dan simpati. Setiap ilmu membutuhkan ilmu lainnya. Kita harus mau untuk saling menyadari, bahwa kita membutuhkan orang lain, bahwa pemikiran kita mungkin benar, tetapi juga harus mempertimbangkan kebenaran pemikiran orang lain.

Wabah Covid-19 akan semakin mendewasakan kita, jika kita mau belajar dengan baik dan benar. Jika kita mau mensyukuri atas begitu banyak nikmat Allah Swt. yang kita terima.

Work from home, belajar dari rumah berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan memang tidak mudah. Tetapi kita pasti bisa jika mau berusaha dan menjadi dewasa. Bersyukur Allah Swt. masih memberi kemudahan mendapatkan listrik, air untuk kebutuhan sehari-hari, makan, minum, dan begitu banyak hal lain.

Sikap kita untuk “tetap di rumah” akan menyelamatkan banyak nyawa. Menjaga diri sendiri sama halnya menjaga orang lain. Menjaga orang lain sama halnya dengan menjaga diri sendiri. Covid-19 salah satunya dapat menyebabkan seseorang terinfeksi tanpa menunjukkan gejala tetapi tetap dapat menularkan ke orang lain. Maka, sangat bijak jika kita mau memutus rantai penularan dengan “tetap di rumah”. Bisa jadi kita menjadi sumber penularan bagi orang lain, atau orang lain menjadi sumber penularan bagi kita.

 

Penulis: Rokhmayanti, S.K.M., M.PH. Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UAD sekaligus Divisi Surveilans SATGAS Covid-19 UAD.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/edaran-rektor-uad-tentang-corona.jpg 641 641 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2020-07-15 12:43:412020-07-15 12:43:41Surveilans Mendewasakan Kita melalui Covid-19

Manajemen Pesantren Menghadapi Pandemi

11/07/2020/in Feature, Terkini /by NewsUAD

Wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) memengaruhi berbagai aspek kehidupan, tak terkecuali dunia pendidikan pesantren. Dampak paling terasa ialah terganggunya proses yang awalnya menerapkan pembelajaran tatap muka di kelas, beralih ke jarak jauh via aplikasi dari rumah yang dipandu oleh ustaz/ustazah. Hal ini yang dibahas oleh Dr. Masykuri, M.A. selaku Ketua Lembaga Pondok Pesantren Muhammadiyah PP Muhammadiyah dalam Webinar Pendidikan Islam #2 bertajuk “Manajemen Pesantren di Era New Normal”, (30-6-2020). Menurut penuturannya, pesantren tetap melaksanakan pembelajaran, yakni dengan memanfaatkan aplikasi yang beragam.

“Sebenarnya pembelajaran daring kurang optimal dan belum dikemas dengan baik. Tidak semua santri memiliki gawai atau terganggunya sinyal internet, menyebabkan kurang menyentuhnya aspek afektif dan psikomotorik. Orang tua santri juga belum siap menggantikan peran pendidik. Di luar itu, proses ini turut berpengaruh pada ekonomi pesantren yang tidak berjalan dan terganggunya psikologis seperti kejenuhan,” ucap Masykuri.

Akan tetapi, ada pula dampak positif yang dirasakan. Misalnya, muncul inovasi pembelajaran dan berubahnya paradigma pendidikan. Lembaga pendidikan dipacu untuk menciptakan pendekatan pembelajaran yang efektif. Tiap pesantren harus memiliki tim teknologi guna mempersiapkan dan menentukan media pembelajaran yang cocok untuk pembelajaran jarak jauh. Selain itu, tenaga pendidik perlu melakukan pendampingan dan kerja sama dengan orang tua dalam mendayagunakan teknologi.

“Kunci keberhasilan pembelajaran ini adalah membangun komunikasi dengan orang tua santri untuk mempersiapkan mental agar program yang sudah dirancang berjalan dengan baik. Orang tua memfasilitasi dan menyediakan sumber belajar bagi anak setelah berkomunikasi dengan tenaga pendidik. Santri yang hendak kembali ke asrama juga harus mematuhi protokol kesehatan dan berasal dari zona hijau,” tutupnya. (JM)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/webinar-fai-uad.png 720 1280 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2020-07-11 10:16:392020-07-11 10:16:39Manajemen Pesantren Menghadapi Pandemi

Rektor UAD: Belajar Era Disrupsi dan Kenormalan Baru

23/06/2020/in Feature, Terkini /by NewsUAD

“Paradigma pembelajaran hari ini telah bergeser, yakni terpusat pada pengembangan multikonteks, berwawasan global, lokal, dan individual. Sumber belajar pun beragam dan tak terbatas. Biaya pendidikan terjangkau, mobile learning, akses ke konten berkualitas lebih mudah, juga tersedia konten multimedia,” jelas Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Dr. Muchlas, M.T. dalam seminar nasional bertajuk “Strategi Pembelajaran di Era Kenormalan Baru” di YouTube UAD, (22-7-2020).

Teori belajar behaviorisme berbasis pada gagasan bahwa perubahan perilaku dapat dikontrol dan dimodifikasi menggunakan rangsangan, sehingga menghasilkan respons terhadap individu. Kognitivisme memandang pembelajaran sebagai proses menerima, mengorganisasi, menyimpan, dan mengambil informasi oleh memori. Sementara itu, menurut teori konstruktivisme, dalam pembelajaran siswa harus didorong untuk menemukan sesuatu sendiri. Hal ini dikenal sebagai pembelajaran mandiri. Ada pula teori belajar konektivisme, yakni menjelaskan proses pembelajaran yang memungkinkan orang dapat berinteraksi, berbagi, berdialog, dan berpikir bersama dalam sebuah koneksi atau jaringan.

Dr. Muchlas, M.T. (kiri) dalam seminar nasional bertajuk “Strategi Pembelajaran di Era Kenormalan Baru” di YouTube UAD

Berdasarkan empat teori tersebut, Muchlas mengungkapkan bahwa pembelajaran abad 21 cocok menggunakan teori konektivisme yang dikembangkan oleh George Siemens dan Steven Down pada 2005. Berdasarkan konektivisme, belajar tidak hanya terjadi dalam diri seseorang, tetapi di dalam dan di seluruh jaringan. Belajar juga didefinisikan sebagai pengetahuan yang dapat ditindaklanjuti dan dapat berada di luar diri kita, dalam suatu organisasi atau database.

“Prinsip teori konektivisme ialah memandang keragaman pendapat sebagai sumber informasi pengetahuan dan pembelajaran. Pembelajaran menjadi proses menghubungkan informasi dari berbagai sumber dan konteks dalam suatu komunitas, jaringan, atau basis data dengan dukungan teknologi. Kemampuan untuk mengetahui ‘lebih banyak’ dianggap lebih penting daripada ‘apa yang saat ini diketahui’. Terserapnya pengetahuan yang akurat dan terkini adalah tujuan dari semua kegiatan pembelajaran konektivisme yang fleksibel,” lanjutnya.

Aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran konektivisme ialah membangun koneksi dan jaringan belajar online atau personal learning network. Selain itu dalam prosesnya, siswa dapat menemukan informasi yang dibutuhkan secara mandiri, memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan kolaborasi dan diskusi dengan anggota lain di dalam koneksi atau jaringan belajar online, memanfaatkan siswa yang sudah akrab dengan online learning tools seperti penggunaan web dan media sosial untuk mendesain metode pembelajaran, dan masih banyak lagi. (JM)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/semnas-UAD-pembelajaran-new-normal-e1592893118405.jpg 942 975 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2020-06-23 13:19:012020-06-23 13:19:01Rektor UAD: Belajar Era Disrupsi dan Kenormalan Baru

Daswati, Lokomotif Terbaik di Tiga Sekolah Berbeda

18/06/2020/in Feature, Terkini /by NewsUAD

“Tujuan saya di SMP Muhammadiyah 2 Prambanan saat itu adalah mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap sekolah ini, sebagaimana dulu awal berdiri sebagai sekolah swasta favorit,” begitulah yang disampaikan Daswati Rofiatun Sahifah, S.T., M.Pd. alumnus Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang menjadi Kepala Sekolah Terbaik Kabupaten Sleman tahun 2020.

Perjalanan karier kepala sekolahnya dimulai dari menjadi kepala sekolah pada jenjang Pendidikan Luar Sekolah (PLS), jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) nonformal Kelompok Bermain ‘Aisyiyah (KBA) Prambanan. Ia diberi amanah oleh Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Prambanan untuk mendirikan KBA pada tahun 2006.

“Saat pendirian KBA, usia saya 23 tahun, secara otomatis waktu itu saya yang masih muda harus menjadi lokomotifnya. Berbekal niat dan tekad, saya mencari referensi dari berbagai sumber juga studi banding ke PAUD unggulan lainnya, maka berdirilah KBA Prambanan,” ungkap Daswati

Selama kurun lima tahun memimpin KBA Prambanan, kelompok bermain ini memiliki siswa yang terus bertambah dan semakin mendapat kepercayaan dari masyarakat. Tahun pertama siswa yang dijemput dari pintu ke pintu berjumlah 23, pada tahun kelima hampir menyentuh angka 100.

Karena kepemimpinannya yang bagus, Daswati kemudian diamanahi Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sleman sebagai Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 2 Prambanan. Selama sepuluh tahun, SMP ini tidak memiliki kepala sekolah definitif.

Berawal dari kepercayaan ini, ia kemudian alih jenjang dari pimpinan KBA ke SMP sejak tahun 2011. “Saya fokus di satu sekolah, di SMP Muhammadiyah 2 Prambanan. Manajemen dan tata kelola dua sekolah ini sebenarnya hampir sama, hanya jenjang dan kurikulumnya saja yang berbeda,” ujarnya.

Pelan tapi pasti ia menggandeng berbagai pihak, memberikan inovasi berbagai program untuk memajukan sekolah. Mulai dari sekolah berbasis life skills, memperbaiki sarana dan prasarana sekolah, sampai program peningkatan prestasi.

Selain itu, selama menjabat sebagai Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 2 Prambanan, Daswati menggembleng siswanya dengan kegiatan Kokam. Tujuannya untuk membentuk mental dan karakter siswa serta memberikan ilmu berorganisasi.

“Banyak alumni yang aktif di kegiatan Kokam, PCPM, atau PC IPM Prambanan. Kami bangga dan senang melihat anak-anak tumbuh juga di ortom. karena memang pada dasarnya selain memiliki misi pendidikan dan dakwah, sekolah juga memiliki misi pengkaderan.”

Pada tahun 2016, Daswati harus berpindah sekolah lagi. Ia ditunjuk sebagai Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 1 Prambanan karena kepala sekolah yang lama telah purnatugas. Tugasnya untuk menguatkan manajemen internal, inovasi program dan penjaminan mutu, serta syiar.

“Polanya berbeda dengan sekolah sebelumnya, karena dari jumlah siswa sudah lumayan stabil. Hanya membutuhkan kerja ekstra lagi untuk memberikan layanan yang lebih bermutu kepada siswa dan orang tua.”

Penguatan manajemen sumber daya manusia di sekolah ini dibuat dengan pola kaderisasi berjenjang. Sementara untuk inovasi program kegiatan belajar mengajar, sarana prasarana, kegiatan habituasi, hingga kegiatan ekstrakurikuler ditata bersama. Ada juga gerakan infaq minimal seribu (Gerimis) yang menjadi andalan, setiap hari siswa, guru, dan karyawan berinfaq.

“Untuk ekstrakurikuler sebelumnya hanya yang wajib, namun setelah saya di sini, ditata ulang dengan setidaknya ada 14-an kegiatan ekstrakurikuler yang diminati siswa. Di antara yang ditekankan adalah kepedulian kepada lingkungan dan alam, serta terkait dengan pengelolaan sampah dengan produk ecobrik atau yang lainnya,” kata Daswati ketika diwawancarai via WhatsApp.

Tekad dan komitmennya adalah melakukan yang terbaik meskipun hanya suatu hal kecil. Bahwa amanah ini sangat singkat, dan harus siap jika sewaktu-waktu diambil lagi.

Daswati Alumnus UAD sebagai Kepala Sekolah Terbaik Kabupaten Sleman 2020

“Amanah harus disiapkan dengan matang, dilakukan dengan sungguh-sungguh sehingga dapat mengakhiri amanah dengan husnul khatimah. Artinya program-program semua harus berjalan baik, dan syiar sekolah serta persyarikatan semakin memancar, serta kesejahteraan guru karyawan diperhatikan.”

Selama menjadi kepala sekolah, banyak pengorbanan yang dilakukan Daswati. Baik secara fisik, psikis, pemikiran, waktu, ataupun biaya. Menurutnya itu wajar, sebab ia sudah terbiasa berkegiatan sejak di ortom. Selain itu, sebagai kepala sekolah harus terbuka, merangkul semuanya, mendengarkan setiap keluh kesah dan usulan, siap dikritik, dan selalu berpikir positif dan berjiwa besar.

Program-program Daswati di sekolah SMP Muhammadiyah 1 Prambanan antara lain penguatan sistem keorganisasian sekolah dengan pola jenjang pengkaderan, menyiapkan sarana dan prasarana yang memadai, membangun ruang kelas baru, perluasan masjid untuk salat berjamaah serentak.

Selain itu juga menyiapkan sumber daya manusia yang benar-benar punya komitmen membesarkan sekolah, sebagai wujud konsekuensi menambah layanan kepada siswa. Serta membuat inovasi program ekstrakurikuler pilihan, di antaranya panahan, robotika, renang, futsal, menjahit, badminton, tari, lukis, English club, jurnalistik, kuliner, tanaman hias, PMR, dan lain-lain.

Perempuan ini juga menginisiasi program unggulan, tahfiz pada jam awal sebelum masuk kelas kegiatan belajar-mengajar. Inovasi program pembiasaan senyum, sapa, salam, sopan, santun (5S), salat Dhuha, Zhuhur berjamaah, tadarus Alquran, iqro, penguatan pendidikan karakter, nasionalisme, dan pengelolaan sampah.

Semua manajemen dan inovasi tersebut dirangkum dan dibuat sistem “One Hope”, akronim dari Observation, Need Assessment, Hearing, Organizing, Praktis, Evaluation, yang semuanya tersimpulkan dalam sistem manajemen dasar yaitu Planning, Organizing, Actuating, Controlling.

Daswati merupakan lokomotif utama dalam pengembangan sekolah-sekolah Muhammadiyah selama 14 tahun terakhir di Prambanan. Ia seorang lokomotif yang memajukan KBA Prambanan, SMP Muhammadiyah 2 Prambanan, dan SMP Muhammadiyah 1 Prambanan. (ard)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Daswati-Alumnus-UAD-sebagai-Kepala-Sekolah-Terbaik-Kabupaten-Sleman-2020-1.jpg 778 1247 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2020-06-18 10:53:332020-06-18 10:53:33Daswati, Lokomotif Terbaik di Tiga Sekolah Berbeda

Bapeyo UAD Raih Lima Besar Business Plan Competition AGRIFEST 2020

02/05/2020/in Feature, Terkini /by NewsUAD

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menjunjung tinggi prestasi sebagai tradisi. Meski dalam keadaan pandemi Coronavirus Disease (Covid-19), UAD tetap mendorong mahasiswa untuk tetap berkarya. Tim Banana Peel Yoghurt (Bapeyo) yang terdiri atas Evinanda Ayu mahasiswi Program studi (Prodi) Teknologi Pangan, Ahmad Rofiki mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi, dan Nanda Hani Cahyani Prodi Teknik Informatika, berhasil meraih juara harapan dua setelah mempresentasikan hasil produknya melalui YouTube pada ajang AGRI FESTIVAL (AGRIFEST) MISEKTA 2020 Universitas Hasanuddin Makassar (Unhas) pada Sabtu, 18 April 2020.

Evinanda selaku ketua tim menuturkan, awalnya lomba akan dilakukan secara langsung di Unhas, namun karena Covid-19 sedang mewabah, menjadikan lomba dialihkan melalui daring. Pada tahap awal, peserta mengumpulkan proposal berupa rancangan produk. Tim Bapeyo ternyata dinyatakan lolos ke tahap selanjutnya bersama 10 tim dari universitas lainnya.

Tim Bapeyo saat presentasi melalui channel youtube

Ide yang mereka angkat ialah memanfaatkan limbah kulit pisang yang dicampurkan dengan yoghurt. Tim ini dibimbing oleh Mufid Salim, S.I.Kom., M.B.A. selaku dosen Prodi Ilmu Komunikasi. Tema perlombaan “The Greatest of Millenials: Innovative, Competitive, Solutive”, memang sangat sesuai dengan ide tersebut.

Minuman sehat bapeyo berawal dari kegelisahan adanya limbah rumah tangga yang kerap dibuang begitu saja. Salah satunya kulit pisang yang ternyata kaya oksidan dan sayang jika tidak dimanfaatkan. “Poin penting yang menjadikan produk bapeyo unggul ialah dari rasanya yang lezat, kualitas gizi, serta harganya terjangkau. Selain itu, kulit pisang juga kaya oksidan yang baik untuk kesehatan,” tutur Evinanda dalam presentasinya di YouTube.

Bahan baku yoghurt yang sangat digemari oleh semua kalangan, tentunya sangat bermanfaat bagi orang yang sedang diet dan baik untuk dikonsumsi sehari-hari. Hal itu menjadikan bapeyo menjadi produk yang disukai.

“Karena kondisi pandemi yang tidak memungkinkan untuk bertemu, mengakibatkan proses diskusi dan pembuatan bapeyo terhambat. Terlebih alat dan bahan untuk membuat produk tertinggal di Yogyakarta, sedangkan kami semua sudah di kampung, menjadi kendala terbesar dalam perlombaan. Untungnya, semua itu bisa kami atasi,” ungkap Evinanda saat dihubungi via WhatsApp. (Chk)

 

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Tim-Bapeyo-saat-presentasi-melalui-channel-youtube.jpg 697 1167 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2020-05-02 12:56:292020-07-15 13:02:10Bapeyo UAD Raih Lima Besar Business Plan Competition AGRIFEST 2020

Melihat Dunia Film UAD

25/04/2020/in Feature, Terkini /by NewsUAD

“Film masih menjadi hal baru bagi mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) untuk menjadi filmaker. Mahasiswa berada dalam tahapan proses mengenal film, belajar mencari, dan mengonsumsi referensi film. Terdapat tiga elemen dasar yang penting dalam film, yaitu ilmu pengetahuan, seni, dan teknologi. Ketiga elemen itu harus selaras,” ujar Heri Nugroho, S.Sn., M.Sn., dosen Ilmu Komunikasi UAD saat diwawancarai via daring dalam rangka memperingati Hari Film Nasional Maret lalu.

Film dibagi dalam dua jenis, yaitu film dokumenter dan fiksi. Heri menjelaskan orientasi produksi film bikinan mahasiswa untuk penugasan mata kuliah dan lomba festival film tingkat mahasiswa, tetapi sedikit yang berpartisipasi. Produksi film tingkat kampus harusnya memiliki komunitas sebagai wadah yang akan membantu dalam pengerjaan film. Komunitas juga berperan penting dalam sumber inovasi dan tempat diskusi. Mahasiswa harus banyak belajar kepada orang yang aktif di film, praktisi, mendatangi lokasi syuting film saat produksi, screening film, atau magang.

Sementara itu, Rizkan Is. Mahmud, mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi mengungkapkan pandangannya mengenai dunia perfilman di UAD. Ia adalah salah satu mahasiswa yang menekuni bidang pembuatan film. “Secara umum, perkembangan perfilman saat ini cukup pesat. Film pendek yang paling banyak digemari mahasiswa karena memiliki keunikan tersendiri dalam menyampaikan isi pesan kepada penonton, dibandingkan film-film panjang.”

Rizkan telah memproduksi film fiksi dan dokumenter seperti “Regret” (Penghargaan Best Film pada kegiatan 2nd Internasional Workshop on TV Broadcasting 2017 di UAD), “Batas” (2018), “Gegayuhan” (Penghargaan Penyunting Gambar terbaik dan masuk 8 kategori nominasi pada Festival Film Mahasiswa Indonesia 2019 di Lampung).

 

Proses Syuting film Gegayuhan, film pendek karya mahasiswa UAD.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

“Di UAD masih kurang adanya wadah diskusi tentang perfilman, padahal itu penting untuk membuka wawasan mahasiswa terhadap dunia film. Selain itu, belum adanya kompetisi film mahasiswa yang diselenggarakan oleh UAD. Semoga ke depannya ada sehingga dapat menghasilkan sineas-sineas muda film dari UAD,” tutupnya. (JM)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Proses-Syuting-film-Gegayuhan-1.jpg 720 1280 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2020-04-25 12:08:482020-05-01 20:07:47Melihat Dunia Film UAD

Rumah Sakit Siap Hadapi Pandemi Covid-19

25/04/2020/in Feature, Terkini /by NewsUAD

Saat ini Covid-19 atau lebih dikenal dengan penyakit yang disebabkan virus corona, sudah ditetapkan oleh World Health Organizations (WHO) sebagai pandemi. Sudah puluhan negara di berbagai benua yang terserang penyakit ini. Di Indonesia sejak diumumkan oleh presiden, kasus ini terus mengalami peningkatan. Bahkan presiden sudah menetapkan sebagai darurat bencana karena kasusnya yang semakin meningkat dan sudah menyebar ke beberapa provinsi di Indonesia. Semakin meningkatnya kasus Covid-19, tentu harus mendapat perhatian yang lebih serius sehingga bisa dicegah penyebarannya.

Salah satu yang harus dilakukan yaitu mempersiapkan seluruh fasilitas kesehatan, khususnya rumah sakit. Dalam kondisi normal, belum semua rumah sakit di Indonesia memiliki kualitas dan kuantitas yang sama karena berbagai keterbatasannya. Bahkan perbandingan jumlah tenaga kesehatan seperti dokter atau jumlah tempat tidur belum mencukupi jumlahnya jika dibandingkan dengan jumlah penduduk saat ini. Maka, akan sangat berbahaya jika rumah sakit tidak mampu melayani seluruh penderita Covid-19 karena kasus terus bertambah. Seluruh rumah sakit baik pemerintah maupun swasta idealnya harus siap di dalam menghadapi kasus tersebut. Kesiapan bisa dilihat dari berbagai aspek, bukan hanya dari satu sisi saja.

Pertama, kesiapan sumber daya manusia karena ini aspek yang sangat vital. Setiap rumah sakit harus betul-betul memastikan bahwa sumber daya manusia yang dimiliki seperti dokter, perawat, maupun tenaga non-medis lainnya. Kesiapan dilihat dari segi jumlah sumber daya manusia yang dimiliki, kesiapan skill, maupun kesiapan fisik dan mental.

Ahmad Ahid Mudayana, S.KM., M.P.H (penulis artikel).

Kedua, kesiapan logistik rumah sakit berupa alat-alat medis, alat pelindung diri, ruang isolasi, maupun obat-obatan. Keberadaan logistik sangat penting karena sebagai penunjang utama bagi para tenaga kesehatan. Saat ini rumah sakit kita sangat terbatas fasilitasnya, sehingga peran pemerintah dalam menyediakan logistik sangat diperlukan. Pemerintah tidak boleh diam begitu saja, harus membuat kebijakan yang cepat dan tepat untuk memenuhi kebutuhan logistik di semua rumah sakit yang disiapkan untuk melayani pasien Covid-19. Misalnya dengan memerintahkan BUMN alat kesehatan maupun farmasi untuk memproduksi kebutuhan rumah sakit yang dijadikan tempat layanan pasien Covid-19. Dengan begitu, akan terjamin ketersediaan logistiknya dan akan mempermudah kinerja rumah sakit dalam menangani pasien Covid-19. Pemerintah tidak boleh membiarkan rumah sakit berjuang sendiri dalam memenuhi kebutuhan logistik.

Ketiga, kesiapan sumber daya finansial sebagai penunjang operasional pelayanan rumah sakit. Di tengah permasalahan BPJS Kesehatan yang belum tuntas maka perlu ada kebijakan dari pemerintah untuk memberikan dukungan anggaran khusus. Tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan. Perlu kerja sama semua pihak di dalam menghadapi pandemi Covid-19 baik masyarakat, fasilitas pelayanan kesehatan, maupun pemerintah. Jika ini terus dibiarkan maka rumah sakit tidak akan mampu lagi melayani seluruh penderita Covid-19 karena keterbatasan yang dimiliki. Masyarakat juga harus diberi edukasi jangan sampai menganggap remeh penyakit ini karena penyebarannya begitu cepat dan dapat berdampak fatal.

Sudah saatnya pemerintah membuat kebijakan yang cepat dan tepat dalam menghadapi pandemi, karena jika terlambat kerugian yang diakibatkan tentu akan sangat besar. Saatnya seluruh komponen bangsa Indonesia bersatu untuk bersama-sama menghadapi penyakit Covid-19 sehingga wabah ini berakhir secepatnya.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/ahid-mudayana.jpeg 1176 1158 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2020-04-25 11:11:102020-04-25 11:13:52Rumah Sakit Siap Hadapi Pandemi Covid-19

Hari Teater Dunia: Menilik Dunia Teater saat Ini

02/04/2020/in Feature /by NewsUAD

Tanggal 27 Maret selalu diperingati sebagai Hari Teater Dunia. Yogyakarta, sebagai kota pendidikan, merupakan basis besar teater kampus. Misalnya Universitas Ahmad Dahlan (UAD) memiliki Teater JAB, PeBei, Ruang 28, dan Teater 42. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) punya Teater UNSTRAT, Sangkala, Misbah, dan Regenboegen. Sementara Universitas Gadjah Mada (UGM) punya Teater Gadjah Mada, Selasar, dan Sanggar Lincak.

Aktivitas teater kampus menunjukkan grafik yang meningkat dan volume pementasan semakin banyak. Teater kampus selalu melakukan pementasan tunggal atau pentas produksi yang digelar setidaknya satu kali dalam setahun. Teater hari ini bukan hanya sebagai hobi, tetapi sebagai edukasi, media kritik, dan menyampaikan informasi kepada publik.

Pentas Produksi Teater PeBei 19 pentas drama kolosal dengan naskah “Mangir” karya Pramoedya Ananta Toer di TBY

Anes Prabu Sadjarwo alumnus Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) UAD yang juga pegiat serta pengajar teater menuturkan tentang dunia teater yang digelutinya. Semasa kuliah, ia sangat aktif berkecimpung dalam teater kampus.

“Saat ini saya berperan sebagai pengajar. Dalam mengajar teater, saya menggunakan teknik bermain dan belajar. Bahwa belajar itu sesuatu yang menyenangkan. Belajar ialah dialektika, sebuah ruang yang mengakomodir diskusi. Posisi guru sebagai teman, fasilitator, mediator, dan transformator ilmu pengetahuan. Namun, kendalanya soal waktu, sebab mengajarkan seni membutuhkan waktu yang tidak pendek. Selain teater, terdapat cabang ilmu lain yang diajarkan, semisal sastra (teks), seni rupa (pewarnaan, bentuk), tata rias, dan kostum. Semua itu saya dapatkan ketika berteater di kampus maupun di luar kampus semasa mahasiswa,” jelas Anes yang saat ini mengajar teater di MAN 2 Yogyakarta dan SMK N 4 Yogyakarta.

“Mas Guru Sugiyo” ialah pementasan terbaru yang dibuat oleh Anes bersama Teater Puspanegara SMA N 5 Yogyakarta dalam ajang Festival Teater Linimasa DIY 2020. Menurut pengamatannya, saat ini pementasan teater banyak bentuk kontemporer yang merespons isu-isu terbaru yang terjadi di masyarakat. Meski demikian, tak jarang juga pementasan mengangkat bentuk tradisi dalam kemasan modern.

“Ada beberapa hal yang harus dibenahi dalam teater kampus. Pertama, memperkuat diri dan pengetahuan pelaku teater sehingga menjadi manusia yang tajam pikiran dan halus hatinya. Kedua, teater kampus berisi agen perubahan yang harus menampakkan diri dan intelektualitasnya. Ketiga, teater kampus harus mengikuti perkembangan zaman, menciptakan karya dan wacana baru pada pemerintah dan masyarakatnya,” lanjutnya membahas tantangan dunia teater kampus. (JM)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pentas-Produksi-Teater-PeBei-19-pentas-drama-kolosal-dengan-naskah-“Mangir”-karya-Pramoedya-Ananta-Toer-di-TBY-2.jpg 720 1280 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2020-04-02 12:51:322020-07-15 12:55:43Hari Teater Dunia: Menilik Dunia Teater saat Ini
Page 49 of 70«‹4748495051›»

TERKINI

  • Penerapan Teknologi Pakan Alternatif Berbasis Sumber Daya Lokal untuk Budidaya Kambing09/09/2025
  • KKN UAD Bersama Kader Puskesmas Kalibawang Jalankan Program PSN di Padukuhan Paras09/09/2025
  • Mahasiswa KKN UAD Tuntaskan Mengabdi di Kendari09/09/2025
  • Membuat Ekoenzim dengan Ampas Buah dan Sayur09/09/2025
  • Mahasiswa KKN UAD Kenalkan Urban Farming Hortikultura Berbasis Akuaponik09/09/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa UAD Raih Juara Harapan III Kompetisi Artikel Ilmiah Tingkat Nasional 202528/08/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara Harapan I di National Economic Business Competition 202527/08/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Penghargaan Karya Jurnalistik Terbaik Pers Mahasiswa 2025 dari AJI Indonesia25/08/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara II Lomba Pengabdian Masyarakat Tingkat Nasional pada ASLAMA PTMA 202519/08/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara II di Ajang AILEC 202519/08/2025

FEATURE

  • Mahkamah Konstitusi sebagai Pelaku Kekuasaan Kehakiman dalam Melindungi Hak Asasi Manusia08/09/2025
  • Konseling Harapan bagi Keluarga dan Remaja05/09/2025
  • Potensi Minyak Atsiri Bunga Cengkeh untuk Obat Antiinflamasi04/09/2025
  • Psikologi Komunitas Kelompok Rentan03/09/2025
  • Konsep Strategi Ilmiah dalam Pengelolaan Sampah DIY03/09/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top