• TERKINI
  • UAD BERDAMPAK
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Pejual Cilok Mendapatkan Beasiswa di UAD

03/09/2019/in Feature, Terkini /by NewsUAD

Acing Ahmad Fahrudin yang akrab dipanggil Acing, merupakan laki-laki yang berprofesi sebagai pedagang cilok asal Ciamis, Jawa Barat. Ia kini berstatus sebagai mahasiswa baru (maba) setelah mendapatkan Beasiswa Program Misi Keluarga Perserikatan (BPM-KP) di Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Sebelum daftar dan masuk di UAD, Acing sempat menganggur karena keadaan kondisi ekonomi keluarganya.

Lalu, ia memilih ikut kakak kandungnya untuk merantau ke Yogyakarta dan berdagang cilok guna mendapatkan penghasilan dari keringatnya sendiri. Ia pun sering menjual cilok di depan gerbang belakang Kampus Utama UAD Jln. Ahmad Yani, Tamanan, Banguntapan, Bantul. Oleh sebab itu, ia banyak kenal dengan mahasiswa UAD dan dapat informasi sekaligus disarankan daftar kuliah di jalur BPM-KP.

β€œSetelah tahu itu, saya menyiapkan persyaratan daftar BPM-KP seperti surat rekomendasi dari Muhammadiyah, nilai rapot, dan nilai ujian nasional. Alhamdulillah saya diterima dan senang rasanya,” terangnya saat diwawancara di sela hari kedua Program Pengenalan Kampus (P2K), Selasa (3-9-2019).

Mendengar ia diterima, kedua orang tuanya pun turut senang. Di UAD, Acing melanjutkan belajarnya di Program Studi Sastra Indonesia (Sasindo) Fakultas Sastra Budaya dan Komunikasi (FSBK). Ia memilih Sasindo karena kecintaannya sejak SMA terhadap dunia karang-mengarang, khusus karya sastra seperti cerpen.

β€œSaya berharap bisa menjalani kuliah dengan baik di UAD, berprestasi, dan dapat membanggakan orang tua maupun kampus,” imbuhnya. (ASE)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Acing-Ahmad-Fahrudin-MABA-UAD-2019.jpg 1932 2562 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-09-03 13:01:522019-09-04 13:24:36Pejual Cilok Mendapatkan Beasiswa di UAD

Tetap Fokus, Lunturkan Kemalasan Demi Wawasan

02/09/2019/in Feature /by NewsUAD

Salah satu hal yang membuat cepat proses skripsi adalah fokus. Kalimat tersebut ditulis oleh Helmi Nasir saat diwawancarai melalui WhatsApp pada 19 Juli 2019. Walaupun sebagai mahasiswa waktu itu dirinya tidak hanya fokus kuliah, pendidikan tetaplah sangat penting baginya. Masuk di Program Studi Teknik Elektro pada 2013, menjadi mahasiswa tidak melulu soal buku dan belajar di kelas.

Bagi ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro 2015 ini, pendidikan sangat penting karena sebagai wawasan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan kedewasaan seseorang. Selain itu, masyarakat akan lebih mempercayai seseorang yang menempuh pendidikan lebih daripada yang tidak saat terjun di masyarakat.

Tapi, menurutnya pendidikan dan dunia kerja berbeda. Oleh karena itu, acap kali seseorang setelah lulus mendapatkan pekerjaan yang berbeda dengan jurusannya. Hal itu jangan dijadikan alasan untuk mengeluh, karena pendidikan tujuannya bukan untuk mencari kerja. Tapi coba renungi lagi fungsi pendidikan bertujuan untuk menambah kedewasaan, keterampilan, dan pola pikir.

Kendala terbesar dalam perkuliahan Helmi adalah hanya sebatas kemalasan. Satu hal yang membuat skripsi lama, dirasakan betul oleh peraih juara tiga wirausahawan muda Daerah Istimewa Yogyakarta ini. Terkadang ia lalai dengan bisnis dan kegiatan eksternalnya. Namun akhirnya sebagai pembuktian kuliahnya, ia mampu merampungkan skripsinya dengan satu kunci yaitu fokus.

Relawan rumah zakat ini bercerita, β€œPesan dosen saya, fokuslah satu bulan untuk menyelesaikan skripsi. Walaupun sempat terbengkalai saat masa revisi yang pernah saya tinggalkan, alhamdulillah ketika saya benar-benar fokus bisa menyelesaikan skripsi.”

Perjalanan kuliahnya tak hanya dikatakan sebagai kuliah pulang atau β€œkupu-kupu” saja. Tapi, dibumbui dengan prestasi yang membanggakan Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Sebagai staf pengkaderan tapak suci, ia mampu mengantongi juara dua dan tiga tingkat nasional. Kemudian pada 2014, ia dinobatkan sebagai pesilat terbaik kategori seni dalam Bupati Cup.

Selain itu, bisnis yang Helmi jalani membuatnya diundang sebagai pemateri pelatihan kewirausahaan dengan tema β€œMuda Berkarya, Muda Berwirausaha”. Seperti yang ia sampaikan, keterampilan dan kedewasaan merupakan tujuan dari pendidikan. Berangkat dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, tumbuh kesadaran menjadi relawan zakat. Ia terjun ke masyarakat saat masih menjadi mahasiswa. Keterampilan berbisnis juga dijalaninya ketika masih kuliah. (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/HelmiNasir_Copy1.jpg 836 956 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-09-02 10:43:102019-09-02 10:43:10Tetap Fokus, Lunturkan Kemalasan Demi Wawasan

Ubah Haluan, Isbata Lakukan Peluncuran Pertama

02/09/2019/in Feature /by NewsUAD

Istana Bawah Tangga (Isbata) nama Lembaga Semi Otonom dari Seni, Budaya, dan Olahraga (SBO) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) PB II, memiliki sejarah yang unik. Karena dahulu kantor pimpinan komisariat IMM PB II berada di bawah tangga, maka diberi nama Isbata. Sebuah forum diskusi isu-isu terhangat yang dibentuk oleh Saiful Efendi M. Pd.

Namun, kiprahnya mendiskusikan seputar isu terbaru kampus tak berlangsung lama. Kini Isbata berubah haluan menjadi pergerakan seni, yakni mencakup seni musik, teater, tari, dan tarik suara. Belum banyak yang tahu, sebelum pindah haluan Isbata sempat vakum pada 2014 lalu hidup kembali.

 

 

 

 

 

 

 

 

Kini tujuan Isbata yaitu berdakwah melalui seni. Seni yang diambil Isbata yaitu yang tidak menyimpang ajaran Islam. Seni yang masih mengenal batasan, dakwah beresensi bahwa sesama manusia harus saling mengingatkan.

Isbata sangat identik dengan sastra, sesuai dengan komisariat IMM PB II yang merupakan gabungan dari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, dan Pendidikan Kewarganegaraan.

Menurut Bayu Apriliansyah selaku anggota Isbata dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris angkatan 2016, alasan Isbata memilih seni sebagai sarana dakwah yaitu karena seni merupakan hal yang menyenangkan. Berdakwah tidak harus hanya ceramah. Isbata mencoba menyisipkan nilai seni dalam menyampaikan dakwah.

Kendala yang menerpa Isbata tak membuat surut semangat anggotanya. Antusias anggota baru yang mulai meredup sebisa mungkin bisa diatasi. Selain itu, waktu terkadang menjadi hambatan bagi beberapa anggota. Pilihan malam hari untuk latihan memang harus berjuang keras. Perizinan yang sulit, karena beberapa anggota merupakan santri Persada. Hingga kesungguhan anggota yang tetap bertahan selama proses, akhirnya menghasilkan sebuah karya. Peluncuran Isbata yang pertama telah terlaksana pada Desember 2018 lalu.

The Rise of Isbata adalah sebuah tema yang berhasil memikat 100 penonton yang menghadiri peluncuran di auditorium kampus II UAD. Sebanyak 16 penampilan baik berupa drama, pembacaan puisi, musik, dan musikalisasi puisi meramaikan acara ini. Esensi tema The Rise of Isbata yaitu sebuah kebangkitan kembali dari Isbata setelah vakum lumayan lama.

β€œSempat vakum selama beberapa tahun, kami tetap bertekad untuk bangkit. Mencoba mengenal Isbata dengan wajah baru. Mengaktifkan kembali Isbata seperti tahun 2014 pada masa naik daun,” tambah Risa Puspitarini selaku sekretaris SBO IMM PB II. (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/crew_Copy1.jpg 686 1201 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-09-02 10:20:292019-09-02 10:20:29Ubah Haluan, Isbata Lakukan Peluncuran Pertama

Selayang Pandang Farmasi dalam Mengukir Prestasi

31/08/2019/in Feature, Terkini /by NewsUAD

Technical Meeting (TM) Program Pengenalan Kampus (P2K) Fakultas Farmasi mengangkat tema β€œBudayakan Prestasi Berlandaskan Iman (Integritas, Moral, Amanah) dan Berwawasan Internasional”. Alasannya, karena Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berlandaskan keislaman, membentuk moral berdasarkan Alquran dan Hadis. Berwawasan internasional sudah ada dari tahun sebelum-sebelumnya. Kelas internasional sudah biasa diadakan di fakultas ini. Panitia berharap mahasiswa baru ke depannya mendapatkan prestasi tingkat nasional maupun internasional.

Kelas internasional hampir sama dengan yang lainnya, hanya perkuliahan mereka semua memakai bahasa Inggris. Tidak ada yang memakai bahasa Indonesia sama sekali, kecuali beberapa tambahan mata kuliah yang memakai bahasa Indonesia. Mahasiswa yang masuk kelas internasional diseleksi berdasarkan TPA dan persyaratan lainnya.

Muhammad Fajrin ketua Fakultas Farmasi P2K 2019 menyampaikan, β€œMateri selayang pandang PKM yang menjadi pembeda dengan fakultas lain bertujuan untuk mempersiapkan prestasi yang bertaraf internasional. Fakultas Farmasi juga memperkenalkan materi portal, pembagian buku petunjuk untuk mahasiswa baru, penjelasan teknis, pengenalan Masa Taaruf (Masta) Farmasi, dan peraturan pelaksanaan P2K sampai closing.”

β€œFarmasi tergolong fakultas yang sering melakukan penelitian terhadap hal-hal yang berinovasi. Jadi, panitia mengajak mahasiswa baru dari tahun ke tahun untuk mengenal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) agar teman-teman terlatih dan terasah dari semester satu. Ketika semester atas, mereka sudah bisa dan lancar menyusun PKM. Pengenalan PKM tidak pada saat perkuliahan dimulai, namun saat TM sudah dikenalkan oleh panitia,” jelas Muhammad di Kampus III UAD pada 31-8-19.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Selanjutnya, sesi pengenalan Masta diiringi dengan yel-yel yang memicu gairah para mahasiswa baru untuk semangat. Ada tiga poin yang mereka sampaikan. Pertama, jika kakak dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Farmasi bilang β€œsatu” maka peserta wajib menjawab β€œwoy” disambung menepuk pundak teman sebelahnya. Kedua, jika bilang β€œdua”, maka harus dijawab β€œasyik” disambung mengangkat ibu jari ke teman sebelahnya. Terakhir, jika bilang tiga maka dijawab β€œea” dengan membelai dagu teman yang sesama jenis.

Tempat duduk mahasiswa baru putra dan putri dipisah. Saat melakukan gerak yel-yel pun mahasiswa tidak resah terkena bersentuhan dengan lawan jenis. Hal tersebut menjadi lancarnya yel-yel yang memerlukan gerakan badan. Yel-yel dimaksudkan untuk menambah semangat dan konsentrasi mahasiswa baru. (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/IMG_3421.jpg 1724 2282 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-08-31 15:22:132019-09-06 10:24:45Selayang Pandang Farmasi dalam Mengukir Prestasi

Filosofi Logo P2K UAD 2019: Perisai, Garuda, dan Angka V

31/08/2019/in Feature, Terkini /by NewsUAD

Logo menjadi salah satu hal yang identik di dalam sebuah kegiatan yang mencerminkan tujuan dan harapan. Sehingga, perlu disoroti karena mencakup semua hal penting yang ingin diwujudkan. Program Pengenalan Kampus (P2K) UAD 2019 yang berlangsung dari tanggal 2βˆ’7 September 2019, mengangkat tiga poin penting dalam logo kali ini, yaitu era 4.0, bela negara, dan nilai-nilai Islam. Ketiganya dilambangkan dengan perisai, garuda, dan angka V.

Khizam Syakir Mahfud, mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum selaku Ketua Panitia Pusat P2K UAD 2019 saat dihubungi via WhatsApp mengungkapkan, makna dan filosofi logo tahun ini yang berupa perisai berwarna dominan merah dengan tambahan warna kuning keemasan pada tepiannya, bersifat melindungi era 4.0. Pada era ini, membutuhkan keamanan yang mampu melindungi dari segala bentuk kejahatan dan serangan cyber. Dilanjutkan dengan gambar garuda berwarna biru yang mewakili salah satu lambang negara Indonesia sebagai rasa bela negara. Diikuti dengan angka V pada leher garuda yang melambangkan nilai-nilai islami yaitu rukun Islam yang ada lima. Nilai islami menjadi ciri khas tersendiri bagi UAD yang bernaung di bendera Persyarikatan Muhammadiyah.

Proses pembuatan logo P2K UAD 2019 diserahkan kepada panitia bagian Humas, Publikasi, dan Dokumentasi (HPD). Ide pembuatan logo ini selain menyamakan dengan tema yang diangkat, juga melihat logo P2K dari tahun sebelumnya yang hanya melakukan modifikasi dari tulisan P2K saja. Pada logo P2K 2019, panitia ingin menciptakan sesuatu yang baru tidak memodifikasi tulisan dari huruf P atau angka 2 maupun huruf K seperti pada logo P2K biasanya, namun mengusung gambar yang mewakili tiga poin tersebut.

β€œDesain yang sulit itu ketika pemilihan warna serta menentukan bentuk karena setiap warna memiliki maknanya sendiri. Sehingga, pembuatan bentuknya juga harus tepat,” ungkap Galih Randu Jabo Jogjantara dari Program Studi Teknik Informatika angkatan 2016 selaku koordinator divisi HPD Panitia Pusat P2K UAD 2019.

Pembagian pembuatan logo diserahkan ke setiap anggota divisi dengan mengutamakan tiga point penting. Kemudian dilakukan voting oleh seluruh panitia hingga mendapatkan persetujuan bersama. Pembuatan logo ini berlangsung satu bulan. (CHK).

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/LOGO-2.jpg 1925 1747 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-08-31 14:04:162019-09-06 11:02:59Filosofi Logo P2K UAD 2019: Perisai, Garuda, dan Angka V

Berawal dari Mimpi, Akhirnya Tapaki Tanah Tiongkok

31/08/2019/in Feature, Prestasi, Terkini /by NewsUAD

Menapaki tanah Tiongkok awalnya hanya sebuah mimpi. Tak disangka, mahasiswi Program Studi Sastra Indonesia ini telah mewujudkan mimpinya. Novita Dwi Saputri, satu dari 150 peserta di dunia yang melepas senyumnya di Beijing University of Chemical Technology. Dirinya berkesempatan mewakili Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Indonesia untuk berkumpul dengan mahasiswa dari 25 negara lainnya.

Sebuah program yang bernama Summer Camp mampu membawanya ke tembok Cina. Tujuan utama dari program tersebut yaitu untuk mengetahui dan mempererat antarnegara. Berada di lain negara membuat aktivis kampus ini belajar banyak hal.

Tidak menguasai bahasa Tiongkok kini bukan menjadi momok lagi. Nyatanya, untuk menuju Tiongkok hanya perlu kemauan. Setelah adanya kemauan, ada banyak jalan untuk mencapai tujuan. Seperti Novita yang beruntung dibantu keringanan biaya oleh pihak Program Studi Sastra Indonesia guna mengapresiasi kemauannya untuk belajar di negara asing. Usahanya dalam mempersiapkan visa tak sia-sia.

β€œSaya tidak bisa bahasa Tiongkok. Bahasa Inggris saya juga masih rendah sekali. Tapi di sana tetap bisa berkomunikasi. Saat berbicara dengan orang Nepal dan Pakistan, saya bilang saja I am sorry my English is not good. Lalu mereka menjawab, no problem we are always family. Karena tidak ada translator, saya biasa menggunakan internet saat terkendala dengan bahasa,” ujar Novita pada 22 Juli 2019 saat ditemui di kampus I UAD.

Proses perkuliahan di sana bisa menjadi bahan belajar. Tepat waktu sekali saat perkuliahan, sehingga tidak ada jam ngaret. Sebelum perkuliahan dimulai, dosen sudah mempersiapkan LCD dan perlengkapan mengajar lainnya. Tingkat disiplin yang tinggi diterapkan oleh Tiongkok.

Perjalanan Novita ke kampus harus berjalan kaki sejauh 2,4 km untuk pulang dan pergi. Kebiasaan itu terus dilakukan selama di Tiongkok. Namun tetap saja, di balik bahagia, terselip pilu. Hal baru yang menjadi pemantik semangat adalah soal beribadah. Larangan untuk salat berjamaah memang diberlakukan di negara tersebut. Tentu saja, itu tidak menyurutkan niat mantan aktivis BEM Universitas ini. Sebisa mungkin saat perjalanan, ia tayamum di bus. Ketika ada agenda kegiatan, salat sering dijamak. Novita sempat resah, namun lega setelah konsultasi dengan orang tuanya dan dosen bidang agama.

Saat di sana, Novita juga menyuguhkan budaya Indonesia berupa tarian nusantara dan profil Indonesia di luar negeri. Dari pengalamannya itu, ia berpesan bahwa jangan pernah berkata tidak sebelum mencoba. Itu menjadi semboyan bagi dirinya yang juga reporter TV UAD itu.

Setelah kembali ke tanah kelahiran, dirinya berharap dapat menerapkan hal positif yang didapat di sana. Mencoba berbagi dengan teman-teman.

β€œJangan takut untuk bermimpi. Terapkan disiplin di segala situasi. Seimbangkan organisasi dan kuliah sebagai bekal untuk masa depan. Timba pengalaman sebanyak mungkin.” (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Berawal-dari-Mimpi-Akhirnya-Tapaki-Tanah-Tiongkok.jpg 960 1280 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-08-31 09:15:182019-08-31 09:15:18Berawal dari Mimpi, Akhirnya Tapaki Tanah Tiongkok

Bekti: Relasikan Konseling dengan Pariwisata Bantul

09/08/2019/in Feature /by NewsUAD

Menjadi salah satu promotor di Bantul merupakan keinginan Bekti Tri Utomo, mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK) angkatan 2014. Tahun ini, akhirnya ia berhasil menjadi Dimas Bantul 2019. Tentu saja, prosesnya tidak instan.

Niat dan keinginan yang kuat membawanya menjadi pemenang. Melawan 30 finalis di tengah kesibukannya, merupakan tantangan tersendiri. Untungnya, orang tua sangat mendukung.

β€œPersiapan lebih ke pengetahuan, mental, dan public speaking. Paling utama bagi saya mental. Ketika mental sudah kuat, untuk public speaking dan pengetahuan pasti bisa diasah. Kuncinya adalah tetap tenang.”

Pendaftaran dan memulai proses dari bulan Maret, masuk semi finalis dan ditugaskan membuat video pada salah satu blog tentang wisata di Bantul, kemudian diseleksi. Ada sesi tanya jawab dan akhirnya masuk sebagai finalis. Setelah terpilih menjadi juara dan dinobatkan menjadi Dimas Bantul, maka ia harus menjalankan amanah selama dua tahun dalam satu periode.

Mulai Maret sampai Juni ada pembekalan-pembekalan, di antaranya public speaking, personal branding, kebudayaan, dan kepariwisataan. Sampai akhirnya, dikarantina dan diberi pembekalan lagi yaitu tata cara makan. Hal ini penting karena ketika nanti ada penugasan ke luar dan dihadapkan dengan pejabat-pejabat tinggi, maka akan sangat bermanfaat.

Menurut aktivis Paduan Suara Mahasiswa ini, β€œKebudayaan dan pariwisata sangat penting, keduanya saling bersinergi. Ketika wisata bisa mengadopsi kebudayaan, saya yakin wisata itu akan menjadi unik. Pengelolaan wisata juga tidak kalah penting dalam menarik wisatawan. Misalnya seperti pertunjukan tari di Candi Prambanan.”

Prestasi Bekti mendapatkan sorotan dan banyak apresiasi. Pihak kampus juga mendukung, dilihat dari beberapa pihak menghubungi Bekti untuk diliput.

β€œSaya termotivasi oleh sepenggal kalimat dari salah satu pemateri. Menurutnya, silakan tampil yang terbaik jika kalian ingin mendapatkan sesuatu. Jangan berharap lebih, jangan berharap menang namun tampil menjadi yang terbaik. Tidak perlu muluk-muluk harus mendapat juara satu. Itulah yang saya tanamkan dalam diri saya,” uangkapnya.

Ia melanjutkan, β€œJadilah diri sendiri. Jangan pernah menjadi orang lain. Silakan menuju angkasa dengan versi kalian masing-masing. Karena setiap orang mempunyai masing-masing karakter dan kemampuan. Jangan pernah berkecil hati dengan kemampuan yang dimiliki orang lain.” (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Bekti-DIMAS-JOGJA-uad.jpg 422 750 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-08-09 10:38:472019-08-09 10:38:47Bekti: Relasikan Konseling dengan Pariwisata Bantul

Alfreda Finalis Duta Bahasa: Tetap Semangat sampai Kapan pun

08/08/2019/in Feature, Prestasi, Terkini /by NewsUAD

Alfreda Fathya, mahasiswi Program Studi Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) angkatan 2018, walaupun sedang mengikuti ujian akhir semester pada semester dua, tetap mengikuti malam penobatan Duta Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta yang ke-13. Dalam rangka pengembangan bahasa, Balai Bahasa Yogyakarta mengadakan acara ini dengan jumlah pendaftar 145 orang. Alfreda mengikuti acara penobatan di Convention Hall UIN Yogyakarta dengan peserta dari berbagai universitas di Yogyakarta.

Gadis kelahiran Gunungkidul 21 Desember 1999 ini terlihat percaya diri ketika menjawab pertanyaan dari juri saat acara. Terbukti dengan menjelaskan program kerjanya yaitu festival jagongan pada ketiga juri dengan lancar. Festival jagongan mencakup Njagani Budaya Jawi (Ngejawi), Literasi Sesarengan (Liyan-Liyan), dan Ngguyubake Nganggo Lagu (Ngguyu). Busana Jawa yang apik dan balutan jilbab merah menambah kesan ayu dan berani dalam dirinya.

Ketertarikannya mengikuti duta bahasa berawal dari keinginan untuk mengajukan identitas diri. Prosesnya dimulai memasukkan berkas, seleksi berkas, seleksi lanjut, wawancara, dan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI). Lalu dirinya masuk 15 putri Duta Bahasa se-DIY. Informasi ini diperoleh dari kakak tingkat. Sebenarnya, Alfreda disuruh tahun lalu, tapi ia merasa belum mempunyai bekal yang cukup.

Anggota Ikatan Pelajar Muhammadiyah dan aliansi pelajar istimewa ini memiliki misi yang spektakuler. Misi terbesarnya adalah terus mencari cara untuk membumikan UAD di luar UAD. Wujud nyatanya yaitu mengikuti seleksi Duta Bahasa DIY dan masuk lima besar. Ia berhasil membawa trofi, sertifikat, dan uang senilai satu juta rupiah.

β€œSebenarnya niat terbesar saya membuat sekolah Jawi. Sayangnya, program kerja itu tidak mengantar ke juara umum. Jadi, belum tahu kelanjutannya. Saya dan teman-teman bergantian untuk mencari uang bersama untuk mewujudkan sekolah keinginan kami,” ujar Alfreda selaku staf Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) Psikologi.

Kendala ketika mengikuti acara ini begitu unik. Menurutnya, dia bukan anak yang diam, kalem, dan anggun saat ikut fashion show. Sehingga merasa terlalu susah untuk seperti itu. Waktu itu tidak punya sepatu heels dan akhirnya meminjam teman. Selain itu, finalis yang satu ini tidak bisa make up sehingga setiap akan karantina, wajahnya dirias oleh temannya. Semua itu akhirnya bisa dilalui dengan baik.

β€œBahasa menurut saya penting dan juga sederhana. Dengan bahasa, bisa membuat teman-teman saya datang ke acara ini. selain itu bisa mengungkapkan rasa sayang dan cinta. Pesan untuk teman-teman UAD, lets show. Tetap semangat sampai kapan pun,” pungkasnya saat ditemui usai acara di Convention Hall UIN pada Jumat (19-7-2019). (Dew)

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Alfreda-Finalis-Duta-Bahasa-Tetap-Semangat-sampai-Kapan-pun.jpg 1280 960 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-08-08 08:06:302019-08-08 08:06:30Alfreda Finalis Duta Bahasa: Tetap Semangat sampai Kapan pun

Membiayai Kuliah dengan Organisasi dan Rida Orang Tua

07/08/2019/in Feature /by NewsUAD

Chika Ardeviya Rista asal Pekalongan, pernah menginginkan masuk Sekolah Menengah Atas (SMA). Namun menurut orang tuanya, masuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bisa langsung kerja. Akhirnya, Chika tidak menjalankan niatnya masuk SMA, karena teringat bahwa rida orang tua akan diijabah oleh Allah Swt.

Perempuan manis ini masuk di SMK Muhammadiyah Kajen mengambil jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ). Sejak SMK, ia bergabung dengan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) sebagai sekretaris bidang paskibraka dan ikut lomba baris-berbaris di kabupaten. Selain itu, pernah juga mendapat juara satu pada tingkat provinsi dalam lomba cerpen bertema milad IPM saat jeda kuliah.

 

β€œIPM bukan sekadar organisasi seperti OSIS, namun benar-benar terjun ke umat dan masyarakat. Bukan mengerjakan proker-proker sekolah yang hanya class meeting atau pelepasan, tetapi benar-benar sampai santunan anak yatim, bakti sosial, menjadi dai di ranting, mengisi pengajian, dan kultum setelah salat Tarawih,” ujar Chika selaku sekretaris bidang organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).

Berkat kesukaannya terjun pada masyarakat dan beberapa prestasi, ia mendapat jalan untuk kuliah dengan beasiswa dari IPM. Seluruh Indonesia hanya 70 orang. Merasakan kuliah gratis di UAD sampai lulus, membuat Chika sangat bersyukur. Apalagi jika melihat ayahnya yang seorang penjahit dan ibunya sebagai ibu rumah tangga. Hidup di lingkungan keluarga buruh, membuatnya bercita-cita ingin sukses dan ingin segera membalas kebaikan orang.

Oleh karena itu, sejak semester satu, perempuan ini juga sudah berorganisasi rangkap. Di antaranya Ikatan Santri Persada (Iksada) sebagai sekretaris umum, HMPS Sastra Indonesia sebagai ketua periode 2019, IMM sebagai sekretaris bidang organisasi, sahabat dakwah BEM UAD menjadi sekretaris umum, dan Reporter FSBK.

Memilih jurusan sastra, ternyata menjadi jalan tersendiri bagi Chika. Ia yang tidak melawan ketika diminta orang tua masuk SMK, ternyata justru mendapat banyak hal dari sekolahnya terdahulu.

β€œWalaupun UAD swasta, tapi kita bisa bersaing dengan universitas lain. Sebenarnya UAD besar juga karena mahasiswanya. Jadi mahasiswa harus selalu berprestasi. Saya bangga kuliah di UAD. Ketika lulus, yang ditanya bukan hanya dari kampus mana tapi juga soft skills. Karena hard skills dan IPK merupakan nomor sekian,” pesannya pada Selasa (16-7-2019). (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Membiayai-Kuliah-dengan-Organisasi-dan-Rida-Orang-Tua-1.jpg 603 721 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-08-07 09:43:402019-08-07 09:43:40Membiayai Kuliah dengan Organisasi dan Rida Orang Tua

Mahasiswa UAD Seimbangkan Ilmu sebagai Imam Muda

05/08/2019/in Feature /by NewsUAD

Faishal Arif Ardiansyah merupakan mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika angkatan 2016 yang dikenal sebagai aktivis kampus dan pondok. Saat ini, ia bergabung dengan Ikatan Keluarga Mahasiswa Cilacap Ahmad Dahlan (Ikmacada) dan aktif di pondok sebagai pengurus Al-luqmaniyyah di Babaran, Yogyakarta.

Kegiatan rutin Faishal di sela-sela kuliah adalah menjadi imam salat Maghrib, Isya, dan Subuh di Masjid Al-Munawaroh. Saat Zhuhur dan Ashar disediakan imam pengganti karena ia harus kuliah. Ketika akhir pekan, ia bisa secara penuh menjadi imam. Selingan salat, digunakannya untuk berdakwah kepada umat.

Kisahnya menjadi imam dimulai saat Faishal menjadi imam salat Tarawih tempo lalu. Akhirnya, pada Maret 2019, ia dipercaya menjadi Imam tetap di Masjid Al-Munawaroh sampai saat ini. Di masjid yang terletak di Banguntapan, Bantul, itu, ia dipertemukan dengan umat untuk merealisasikan dakwahnya sebagai muslim. Menurutnya warga di situ ramah, sampai menyediakan tempat tinggal di dekat masjid. Tentu saja, ada bahagia yang terselip saat bermain bersama anak-anak seraya mengajar TPA.

Pihak masjid bukan tanpa alasan memilih laki-laki kelahiran Cilacap 16 September 1996 tersebut menjadi imam. Kriteria seperti kuliah di UAD yang berbasis Islam, pernah mengikuti Rohani Islam (Rohis) saat SMA, dan berbekal ilmu agama dari pondok pesantren, menjadikan Faishal mendapat amanat. Ilmu kemuhammadiyahan dan fiqh yang disampaikan dosen juga menjadi bekal untuk berdakwah.

Seksi kominfo Ikmacada periode 2016 tersebut mengaku, menyampaikan dakwah Sudah menjadi sebuah keinginan yang didambakan sejak di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Kini saat kuliah, UAD menyuguhkan iklim yang kondusif dan bekal untuk berdakwah. Ilmu yang Faishal dapatkan saat sekolah dulu, akhirnya dikembangkan. Mengamalkan ajaran agama di usia muda baginya kini bukan hanya keinginan, tetapi kewajiban. Berdakwah itu tidak menunggu tua.

β€œJangan pernah terprovokasi oleh oknum-oknum yang kurang bertanggung jawab atau dai-dai yang tidak berkompeten. Alangkah baiknya cari sumber yang akurat dan referensi yang benar. Jangan mudah percaya dan tetap berhati-hati dalam mencerna informasi,” pesannya saat ditemui di lantai I kampus IV UAD usai UAS pada Senin (15-7-2019). (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/imam-muda-UAD.jpg 737 916 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-08-05 08:46:212019-08-05 08:46:21Mahasiswa UAD Seimbangkan Ilmu sebagai Imam Muda
Page 57 of 71«‹5556575859›»

TERKINI

  • UAD Raih Peringkat 2 PTS Nasional dan Peringkat 6 Nasional versi THE WUR 2026 Bidang Research Quality24/10/2025
  • PERSADA Terima Kunjungan Studi Banding dari Universitas Pamulang23/10/2025
  • IMM PBII UAD Gelar Workshop Gerabah22/10/2025
  • Mahasiswa Gizi UAD Adakan Kegiatan GESIT: Generasi Sehat Tanpa Anemia21/10/2025
  • Mahasiswa Gizi UAD Gandeng Puskesmas Umbulharjo I Adakan Edukasi20/10/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa UAD Raih Silver Medal di Ajang Internasional Fotografi27/10/2025
  • UKM Karate UAD Borong Medali dalam Kejuaraan Internasional21/10/2025
  • Mahasiswa FSBK UAD Raih Juara dalam Lomba Debat Gentalafest 1.014/10/2025
  • Mahasiswa Teknik Industri UAD Raih Silver Medal dan Best Presentation pada Ajang LKTIEN08/10/2025
  • Mahasiswa Sastra Indonesia UAD Raih Juara dalam Lomba Baca Puisi Tingkat Nasional08/10/2025

FEATURE

  • Meraih Amalan Ahli Surga22/10/2025
  • Perjalanan Salsabilla Raih Gelar Sarjana dalam 3,3 Tahun20/10/2025
  • Unlock Your Next Level15/10/2025
  • Mahkamah Konstitusi sebagai Pelaku Kekuasaan Kehakiman dalam Melindungi Hak Asasi Manusia08/09/2025
  • Konseling Harapan bagi Keluarga dan Remaja05/09/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top