• TERKINI
  • UAD BERDAMPAK
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Bedah Buku Membela Islam Membela Kemanusiaan

19/03/2018/in Terkini /by NewsUAD

Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan bedah buku yang berjudul Membela Islam Membela Kemanusiaan karya Fajar Rizal Ul Haq, M.A. pada Sabtu (3/3/2018) di aula kampus 4 UAD, Jln. Ringroad Selatan, Tamanan, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta). Acara yang dibuka untuk umum ini menghadirkan tiga pembicara yaitu Fajar Rizal Ul Haq selaku penulis buku dan Staf Khusus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kerja Sama Antar Lembaga, Dr. Roby H. Abror, M.Hum. selaku Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PWM DIY, dan Budi Setiawan, S.T. selaku Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center PP Muhammadiyah.

Drs. Safar Nasir, M.Si. Wakil Rektor II UAD dalam sambutannya mengatakan, “Diskusi bedah buku ini nantinya akan sangat menarik, karena pembedahnya sudah berpengalaman di lapangan. Buku ini merupakan aset bagi Islam dan Kemuhammadiyahan, khususnya untuk masalah kemanusiaan yang selama ini dianggap sebagai Islam radikalisme. Kiranya, terbitnya buku-buku seperti ini bisa dibaca oleh sebagian besar masyarakat di belahan bumi ini.”

Selain itu, Fajar Rizal Ul Haq mengatakan, “Buku ini diterbitkan bulan Oktober 2017, dan berisi kumpulan tulisan-tulisan saya dalam rentang waktu 15 tahun terakhir, yaitu sejak 2002-2016. Buku ini tentunya memiliki kelemahan juga.”

“Saya ingin memberikan satu garis bawah bahwa buku yang ditulis selama itu, paling tidak bisa menangkap banyak hal tentang dinamika Islam. Buku ini bisa menjadi salah satu cermin, jika kita ingin melihat isu-isu yang berkembang dalam kurun waktu tersebut,” tambahnya. (dta)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/rsz_news__bedah_buku_membela_islam_membela_kemanusiaan_karya_fajar_rizal_ul_haq_ma__sabtu_3_maret_2018.jpg 1560 2080 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2018-03-19 13:51:172018-03-19 13:51:17Bedah Buku Membela Islam Membela Kemanusiaan

Munculkan Nalar Kritis melalui Debat

19/03/2018/in Terkini /by NewsUAD

Suasana debat di kampus 4 UAD (18/3/2018), dalam rangka milad ke-57 Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).

 

Dalam rangka milad ke-57, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) adakan lomba debat pada Minggu (18/3/2018) di kampus 4 UAD Jl. Ringroad Selatan, Tamanan, Banguntapan, Bantul. Lomba dengan tema “Peran Mahasiswa dalam Menjawab Tantangan Bangsa di Tengah Dekandensi Moral” ini diikuti oleh 12 tim yang berasal dari IMM se-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Menurut ketua panitia, Luqman Abdurrahman, tujuan diadakannya lomba ialah untuk mempertemukan IMM se-DIY. Selain itu ingin memberikan nalar kritis kepada kader IMM.

“Acara ini dalam rangka mempertemukan IMM se-DIY. Kemudian, kami juga memunculkan nalar kritis kader-kader IMM, khususnya di UAD, untuk bisa bercakap dan bertukar pikiran melalui komunikasi yang baik,” tuturnya.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Munculkan-Nalar-Kritis-melalui-Debat-UAD.jpg 584 1040 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2018-03-19 08:57:532018-04-12 09:02:57Munculkan Nalar Kritis melalui Debat

Seminar Nasional Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia pada Abad XXI

16/03/2018/in Terkini /by NewsUAD

Seminar yang berlangsung pada Sabtu (03/03/2018) di Hotel Inna Garuda Yogyakarta ini mengundang Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono, Prof. Dr. Pujiati Suyata, M.Pd, dan Prof. Dr. Harun Djoko Prayitno, M.Hum

Bahasa merupakan media untuk menunjukkan identitas kultural sebuah negara, sekaligus pemersatu negara yang memiliki suku dan adat istiadat yang beragam. Begitu pula dengan peran bahasa Indonesia. Peristiwa Sumpah Pemuda menjadi awal lahirnya bahasa Indonesia, dan dijadikan sebagai bahasa nasional.

Saat ini, sedang gencar tentang isu akan dibangun perguruan tinggi asing di Indonesia. Program tersebut bertujuan untuk menjaga kestabilan ekonomi negara. Sayangnya, perguruan tinggi tersebut bisa menjadi ancaman bagi bangsa Indonesia. Sebab, pembelajaran bahasa asing akan lebih tinggi perkembangannya daripada bahasa Indonesia sendiri. Ini akan berdampak pada berkurangnya minat orang-orang untuk memperlajari bahasa Indonesia.

“Hal ini menjadi tugas Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) untuk selalu memelihara bahasa nomor satu kita. Selain itu, pendidikan untuk bahasa Indonesia harus semakin bagus, kita harus menangkal kepunahan bahasa kita. Apalagi anak-anak kecil sekarang banyak menggunakan bahasa yang tidak baku, sehingga dapat berdampak buruk bagi bahasa jika tidak segera diubah,” jelas Dr. Kasiyarno, M.Hum. selaku Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dalam acara seminar nasional PBSI UAD.

Seminar yang berlangsung pada Sabtu (03/03/2018) di Hotel Inna Garuda Yogyakarta ini mengundang Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono, Prof. Dr. Pujiati Suyata, M.Pd, dan Prof. Dr. Harun Djoko Prayitno, M.Hum sebagai pembicara. Tema yang diangkat  adalah “Paradigma Mutakhir Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia pada Abad XXI”.

Seperti yang sudah diketahui, mutu pendidikan di Indonesia belum seperti yang diharapkan. Hasil tes internasional dari tahun ke tahun, siswa Indonesia selalu berada di posisi bawah. Hasil Program in Internastional Reading Literacy (PIRL), Indonesia memperoleh skor 405, peringkat ke 41 dari 45 negara peserta, jauh dibandingkan sama Singapura yang berada nomor 2 di atas.

“Dengan adanya seminar nasional ini, semoga kita dapat memelihara budaya prestasi, dan dapat bersaing di kancah dunia,” harap Kasiyarno. (ASE)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Seminar-Nasional-Pembelajaran-Bahasa-dan-Sastra-Indonesia-pada-Abad-XXI-2.jpg 853 1280 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2018-03-16 10:28:042018-03-16 10:28:04Seminar Nasional Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia pada Abad XXI

Menyongsong Pendidikan yang Lebih Baik melalui ChiFEC

16/03/2018/in Terkini /by NewsUAD

Prof. Dr. Sarbiran, selaku Wakil Rektor IV UAD memberikan sambutan saat acara seminar dan talkshow ChiFEC bekerja sama dengan Asosiasi Disleksia Indonesia yang mengkaji anak dengan disleksia, di aula Islamic Center UAD pada Sabtu (03/03/2018).

Pendidikan adalah hal yang penting bagi kehidupan seseorang, salah satunya sebagai media informasi sehingga mengubah hidup dan perilaku semakin baik. Hal tersebut sudah diatur dalam undang-undang pasa 31 ayat 1 yang menyatakan “Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan”. Begitu juga bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

Saat ini, banyak masyarakat menyikapi ABK sebagai aib dan para orang tua pun segan membiarkan anak bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Terkadang juga, ada beberapa orang tua yang kesulitan menemukan pelayanan ABK yang sesuai. Menanggapi hal tersebut, Child and Family Education Center (ChiFEC) pun akhirnya melakukan tindakan. ChiFEC merupakan pusat studi di UAD yang berfokus mengkaji dan mengembangkan berbagai hal yang berkaitan dengan pendidikan anak serta keluarga dalam konteks Indonesia, baik secara formal maupun informal. Konsentrasi utamanya adalah menyelenggarakan pengembangan pendidikan anak dan keluarga secara informal. Pada Sabtu (03/03/2018), bekerja sama dengan Asosiasi Disleksia Indonesia yang mengkaji anak dengan disleksia, ChiFEC mengadakan acara seminar dan talkshow di aula Islamic Center UAD.

“Saya sangat menghargai kegiatan ini, apalagi tadi ada beberapa penampilan dari adik SLB PGRI Minggir yang memberikan nyanyian sangat berkesan sampai saya hampir menangis. Ini menunjukkan bahwa pusat studi ini sangat bermanfaat. Harapannya, nantinya anak-anak dapat menyongsong pendidikan yang lebih baik,” jelas Prof. Dr. Sarbiran, selaku Wakil Rektor IV UAD.

Bertema “Apakah Anakku Berbeda? Kenali Keragaman Anak melalui Deteksi Gangguan dan Stimulasi Perkembangan Anak”, seminar dan talkshow tersebut menghadirkan beberapa pembicara. Mereka adalah Dr. India Laksmi Gamayanti, M.Si., Psikolog. sebagai psikolog klinis anak; Erny Hidayati, S.Psi., M.A., Psikolog. yang merupakan dosen UAD dan psikolog anak, serta Nurri Ariyanti Puspitasari, S.E., selaku Ketua DPSG Jateng-DIY. (nda)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/rsz_news_menyongsongpendidikanyanglebihbaikmelaluichifec_04032018_nda_uad2.jpg 1296 1944 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2018-03-16 10:23:402018-03-16 10:23:40Menyongsong Pendidikan yang Lebih Baik melalui ChiFEC

UAD Bahas Peluang Kerja Sama dengan Universitas Queensland

14/03/2018/in Terkini /by NewsUAD

Pihak UAD yang diwakili oleh Dr. Kasiyarno, M.Hum. (Rektor UAD), Dr. Muchlas. M.T. (Wakil Rektor III), dan Dwi Santoso, Ph.D. (Direktur Program Internasional UAD), bertemu dengan pihak Universitas Queensland (UQ) yang diwakili Prof. Simon Rabu (21/2/2018) di Universitas Queensland di Brisbane.

Universitas Queensland (UQ)  yang diwakili Prof. Simon berharap Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dapat menjadi partner kerja sama yang terpercaya dan saling mendukung. Hal tersebut disampaikan pada Rabu (21/2/2018) di Universitas Queensland di Brisbane.

Simon menuturkan, selama ini universitas di Brisbane merasa kecewa bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di Indonesia karena kurangnya implementasi.

Terkait hal tersebut, pihak UAD yang diwakili oleh Dr. Kasiyarno, M.Hum. (Rektor UAD), Dr. Muchlas. M.T. (Wakil Rektor III), dan Dwi Santoso, Ph.D. (Direktur Program Internasional UAD), mulai menanggapi dengan serius.

Muchlas dalam lamannya http://muchlas.ee.uad.ac.id, menyebutkan UAD dapat mulai mengajukan proposal kerja sama dalam bentuk visiting professor, join seminar/conference, join research, dan student exchange.

Perbincangan kerja sama diakhiri dengan tukar-menukar cenderamata antara Rektor UAD dan tuan rumah Universitas Queensland.

Setelah selesai pembahasan peluang kerja sama, agenda dilanjutkan dengan kuliah umum Dr. Haedar Nashir di hadapan peneliti, pengamat Islam, dosen, dan mahasiswa Universitas Queensland. Acara kuliah umum dibuka langsung oleh Simon mewakili Queensland University, dan Dwi Santoso, Ph.D. kembali bertugas sebagai interpreter .(dok)

Link: http://muchlas.ee.uad.ac.id/v2/seri-kunjungan-ke-australia-2018-10-inisiasi-kerjasama-uad-dan-public-lecture-ketua-umum-pp-muhammadiyah-di-universitas-qeensland-brisbane/

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/UAD-Bahas-Peluang-Kerja-Sama-dengan-Universitas-Queensland.jpg 316 500 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2018-03-14 10:26:132018-03-14 14:33:15UAD Bahas Peluang Kerja Sama dengan Universitas Queensland

Apakah Anakku Berbeda?; Langkah Awal Pahami ABK

13/03/2018/in Terkini /by NewsUAD

Masih banyak masyarakat yang memandang anak berkebutuhan khusus (ABK) sebagai aib. Lebih-lebih para orang tua sampai melarang anak untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Atau, orang tua merasa kesulitan menemukan pelayanan ABK yang sesuai dengan karakteristik anak. Berlatar belakang hal tersebut, Pusat Studi UAD Child and Family Education Center (ChiFEC) dan Asosiasi Disleksia Indonesia (ADI) menyelenggarakan seminar dan talkshow pada Sabtu (03/03/2018) di aula Islamic Center UAD.

Acara yang terbuka untuk umum ini menghadirkan beberapa pembicara. Di antaranya Dr. India Laksmi Gamayanti, M.Si., Psikolog. sebagai psikolog klinis anak; Erny Hidayati, S.Psi., M.A., Psikolog. yang merupakan dosen UAD dan psikolog anak; dan Nurri Ariyanti Puspitasari, S.E. selaku ketua DPSG Jateng-DIY.

Mengusung tema “Apakah Anakku Berbeda? Kenali Keragaman Anak melalui Deteksi Gangguan dan Stimulasi Perkembangan Anak”, acara tersebut diharapkan dapat memberi pemahaman kepada peserta mengenai jenis-jenis ABK, klasifikasi ABK, karakteristik ABK, pendidikan ABK, dan cara melakukan stimulasi perkembangan ABK.

“Saya mewakili Rektor mengucapkan terima kasih kepada pembicara yang berkenan menyampaikan materi pada acara kali ini, juga kepada peserta yang sudah berpartisipasi. Saya berharap acara ini nantinya tidak akan sampai seperti ini saja, tetapi dapat mengalami kemajuan dengan judul yang berbeda dan pemikiran-pemikiran baru sehingga memperoleh hasil yang lebih dari harapan saat ini,” jelas Prof. Dr. Sarbiran, selaku Wakil Rektor IV UAD. (nda)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Apakah-Anakku-Berbeda-Langkah-Awal-Pahami-ABK-2.jpg 1296 1944 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2018-03-13 11:28:182018-03-13 11:28:18Apakah Anakku Berbeda?; Langkah Awal Pahami ABK

Ikuti Perkembangan Ilmu Forensik, Prodi Biologi UAD Kedatangan Ahli Forensik Polri

13/03/2018/in Terkini /by NewsUAD

 

Minggu pertama perkuliahan semester genap, Prodi Biologi kedatangan ahli forensik. Biasanya Polri melakukan penyelidikan, tetapi kali ini mereka memberikan kuliah umum dengan topik “Biologi Forensik: DNA Fingerprint Mampu Mengungkap Kasus Kriminal”. Ahli forensik Polri Kompol Bowo Nurcahyo, S.Si., M. Biotech., hadir sebagai pembicara. Kuliah umum kali ini diadakan di auditorium kampus 3 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Sabtu (3/3/2018).

Kompol Bowo menjelaskan tugas tim forensik Polri. Menurutnya, dalam sebuah kasus kejahatan, tim forensik harus mampu mencari kebenaran dengan cara membuat barang bukti berbicara. Perlu dilakukan proses analisis barang bukti untuk mencari tahu apa yang sesungguhnya terjadi dan barang bukti itu harus dapat menceritakan kronologi kejadian yang telah terjadi. Di sinilah, pemanfaatan ilmu pengetahuan sangat diperlukan.

“Sidik jari, DNA, dan gigi merupakan 3 hal yang paling penting untuk mengidentifikasi identitas seseorang. Namun, sidik jari atau yang biasa disebut fingerprint yang memiliki akurasi tertinggi di antara ketiganya,” ujar Kompol Bowo.

Sementara, salah satu dosen Prodi Biologi Ambar Pratiwi, S.Si., M.Sc. mengatakan bahwa kuliah umum diadakan setiap semester.

“Kuliah umum rutin kami adakan setiap semester. Topik yang diusung berbeda-beda, mengikuti perkembangan ilmu biologi. Hal ini kami lakukan untuk mengenalkan mahasiswa bahwa ilmu biologi dapat diaplikasikan di beberapa bidang. Setiap mahasiswa Prodi Biologi wajib mengikuti kuliah umum ini,” jelasnya.

Sekitar 300 mahasiswa mengikuti kuliah umum. Iis Styaningrum menjadi salah satunya. Mahasiswa Prodi Biologi semester 6 ini mengatakan, “Topik yang disampaikan selama kuliah umum sangat menarik. Wawasan saya terhadap pengaplikasian ilmu biologi di dunia kerja semakin berkembang.” (Ami)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2018-03-13 11:19:302018-03-13 11:19:30Ikuti Perkembangan Ilmu Forensik, Prodi Biologi UAD Kedatangan Ahli Forensik Polri

UAD Tidak Melarang Cadar

09/03/2018/in Rilis, Terkini /by NewsUAD

HN (inisial) dan Efi, dua mahasiswi UAD yang mengenakan cadar saat wawancara (8/3/2018).

“UAD tidak pernah mengeluarkan larangan mengenakan cadar. Kami hanya membuat aturan untuk memverifikasi foto perorangan saat ujian. Kalau pakai cadar kan tidak bisa verifikasi, jadi harus dibuka. Ini untuk menghindari terjadinya joki. Dan yang membuka itu dosen perempuan serta dilakukan di ruang khusus seperti ruang transit. Itu saja. Jadi tidak ada larangan,” tandas Rektor UAD saat diwawancarai di ruang kerjanya, Rabu (7/3/2018).

Dilansir dari laman detik.com yang memuat tulisan mengenai mahasiswi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dilarang mengenakan cadar saat ujian itu merupakan berita yang tidak benar. Dari keterangan Dr. Kasiyarno, M.Hum., UAD tidak pernah melarang, hanya diperlukan untuk kepentingan verifikasi saja. Setelah proses verifikasi, cadar boleh digunakan lagi saat ujian.

Lebih lanjut Kasiyarno mengungkapkan, UAD tidak pernah menyinggung atau mengaitkan cadar dengan radikalisme. Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) ini hanya menawarkan pemahaman Islam dari sudut pandang Muhammadiyah.

Ia menekankan, sebagai lembaga pendidikan, UAD berkewajiban mendidik mahasiswa. Siapa pun yang masuk ke UAD akan dilayani. Perlu diketahui, aturan berpakaian di kampus ini juga Islami. Muslim perempuan berhijab dan tidak berpakaian ketat serta transparan. Tidak ada juga anjuran untuk memakai maupun larangan mengenakan cadar.

“UAD merupakan perguruan tinggi yang inklusif, bukan eksklusif. Siapa saja boleh kuliah di sini. Bahkan banyak mahasiswa dari berbagai lintas agama. Meskipun demikian, UAD tetap melakukan pembinaan mahasiswa sesuai dengan al-Islam dan Kemuhammadiyahan,” terangnya.

Sementara itu, HN (inisial) dan Efi, dua mahasiswi UAD yang mengenakan cadar mengaku nyaman-nyaman saja bercadar di UAD. Bahkan dari keterangannya, dosen dan teman-temannya cukup banyak yang mendukung, meskipun beberapa ada yang terkesan menjauh karena belum terbiasa dengan orang yang mengenakan cadar.

“Kami merasa nyaman-nyaman saja mengenakan cadar di UAD. Hanya saja akhir-akhir ini merasa sedikit tertekan karena banyaknya isu-isu yang memojokkan dan sindiran dari beberapa pihak yang memahami sesuatu hanya berdasar pemikirannya sendiri,” terang Efi ketika diwawancarai, Kamis (08/3/2018).

Sementara untuk keperluan verifikasi, kedua mahasiswi tersebut menerangkan tidak ada masalah jika melepas cadar.

“Tidak apa-apa jika untuk keperluan verifikasi, misalnya saat ujian. Seperti pas foto yang digunakan untuk kelengkapan berkas juga tidak masalah. Bercadar kan bukan untuk menutup diri, tapi menjaga diri, ” jelas mahasiswi Program Studi Manajemen asal Cilacap ini. (ard)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/IMG_2618.jpg 683 1024 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2018-03-09 15:33:462018-03-15 12:57:05UAD Tidak Melarang Cadar

Mari Bersedekah dengan Harta yang Kita Cintai

09/03/2018/in Feature, Terkini /by NewsUAD

KH. Anang Rikza Masyhadi, M.A. selaku Pimpinan Pondok Modern Tazzaka Batang sekaligus pembicara dalam acara pengajian dosen dan karyawan Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Acara ini berlangsung pada Jumat (02/03/2018) di Islamic Center UAD Jln. Ringroad Selatan, Tamanan, Banguntapan, Bantul.

Banyak orang bersedekah menggunakan sisa hartanya. Sebetulnya, perbuatan itu tidak boleh dilakukan, karena sedekah merupakan salah satu ibadah yang diwajibkan. Ibadah tidak boleh dilakukan dengan sisi-sisa, entah itu sisa waktu ataupun sisa-sisa yang lain.

Itulah inti ceramah yang disampaikan oleh KH. Anang Rikza Masyhadi, M.A. selaku Pimpinan Pondok Modern Tazzaka Batang sekaligus pembicara dalam acara pengajian dosen dan karyawan Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Acara ini berlangsung pada Jumat (02/03/2018) pukul 08.00-09.00 WIB di Islamic Center UAD Jln. Ringroad Selatan, Tamanan, Banguntapan, Bantul.

“Jangan pernah sekali-kali bersedekah dengan uang sisa atau harta sisa. Lebih baik kita bersedekah atau berinfaq dengan harta yang kita cintai, supaya puncak dalam ibadah kita itu sempurna. Dan, jangan sekali-sekali memonopoli barang sedekahan kepada orang lain apalagi menjualnya,” jelasnya.

Dalam al-Qur’an dan Sunnah dijelaskan, memonopoli itu haram dilakukan apalagi itu barang sedekahan atau infaq. Bisa saja memonopoli, jika itu terdesak untuk kepentingan tertentu atau keperluan agama. Namun, nanti harus diganti dengan sedekah jariyah yang menjadi syariat umat Islam.

“Sedekah jariyah pertama kali diucapkan Rasulullah Saw.untuk dilakukan. Semua itu semata-mata untuk memajukan peradaban Islam, dan perbuatan tersebut selalu dilakukan oleh Ormas Muhammadiyah,” imbuhnya. (ASE)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mari-Bersedekah-dengan-Harta-yang-Kita-Cintai.jpg 683 1024 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2018-03-09 09:06:152018-03-09 09:06:15Mari Bersedekah dengan Harta yang Kita Cintai

Kunjungan dan Penelitian University of Malaya Malaysia dengan UAD

07/03/2018/in Terkini /by NewsUAD

Tim dari University of Malaya Malaysia saat pertemuan dengan Prodi Prodi Bahasa dan Sastra Arab Universitas Ahmad Dahan (UAD). Hubungan kedua universitas sudah terjalin sejak lama, yakni dalam kurun waktu 7 tahun. Mereka melakukan penelitian yang sudah berjalan selama 8 bulan.

Kunjungan dan penelitian dilakukan antara University of Malaya Malaysia dengan Universitas Ahmad Dahan (UAD). Hubungan kedua universitas tersebut sudah terjalin sejak lama, yakni dalam kurun waktu 7 tahun. Saat ini, yang terlibat adalah Prodi Bahasa dan Sastra Arab dari UAD dan University of Malaya Malaysia. Mereka melakukan penelitian yang sudah berjalan selama 8 bulan.

Topik dalam penelitan ini dilatarbelakangi bahasa Indonesia dengan Malaysia yang hampir sama, termasuk rumpun bahasa Austronesia. Bahasa Malaysia mempunyai kedekatan dengan bahasa Indonesia, meskipun ada perbedaan dalam menerjemahkan kosakata bahasa Arab.

Penelitian menarik ini dikaji untuk menganalisis hasil terjemahan makna pada kamus bahasa Arab-Indonesia dan kamus Malaysia-Arab. Dari hasil analisis, maka dapat ditelusuri pula penerjemahan di dalam al-Quran, untuk melihat implementasinya dalam kehidupan sosial masyarakat di kedua negara tersebut.

“Saya telah melihat manfaat ini dari berbagai aspek. Aspek yang pertama yaitu ilmu bahasa Arab itu sendiri. Setelah mahasiswa datang ke tempat baru, secara otomatis dia akan menemui ilmu baru yang kaidah pembelajarannya dimungkinkan ada perbedaan. Kedua, dari segi pengalaman, yakni ketika mahasiswa mencari ilmu yang merupakan salah satu tuntutan pembelajaran. Tentu saja ini sesuai dengan pepatah yang menyebutkan, ‘sejauh perjalanan, luas pengalaman’,” jelas Prof. Dr. H. Muhammad bin Seman dari University of Malaya Malaysia.

Metode penelitian yang digunakan untuk mengkaji analisis data dengan cara tradisional, yaitu mewawancarai si penutur Malaysia dan penutur Indonesia. Akhirnya, terlihat jelas perbedaan pembelajaran dari sudut budaya Islam di Malaysia dengan Indonesia.

“Meskipun kita serumpun, tetapi lingkungan kita berbeda. Malaysia banyak didatangi orang dari berbagai belahan dunia sehingga menyebabkan perbedaan budaya dalam kehidupan bermasyrakat. Kami memaklumi ketika budaya itu terbawa ke sini,” ucap Abdul Mukhlis S.Ag., M.Ag. selaku Kaprodi Bahasa dan Sastra Arab.

Adapun manfaat dari praktik penelitian ini yaitu, tersedianya daftar kosakta bahasa Arab-Indonesi dan Arab-Malaysia. Selain itu, penelitian ini dapat menelusuri perbedaan penerjemahan implementasi yang timbul dari perbedaan konsep makna. Harapannya, penelitian ini dapat berkontribusi terhadap penyusunan kamus Arab-Indonesia dan Arab-Malaysia, serta penerjemahan al-Qur’an bagi Kementerian Agama (Kemenag) RI dan Jabatan Kedudukan Islam di Malaysia (Jakim). (ASE)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kunjungan-dan-Penelitian-University-of-Malaya-Malaysia-dengan-UAD.jpg 853 1280 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2018-03-07 09:29:322018-03-07 09:29:32Kunjungan dan Penelitian University of Malaya Malaysia dengan UAD
Page 492 of 711«‹490491492493494›»

TERKINI

  • Omah Maggot: Solusi Cerdas Kelola Sampah Organik Ramah Lingkungan11/09/2025
  • Memanfaatkan Potensi Lokal dengan Pengolahan Abon Ikan Lele dan Kelapa11/09/2025
  • Mahasiswa KKN UAD Ajak Warga Kalijeruk Buat Spray Antinyamuk Berbahan Sereh11/09/2025
  • Mahasiswa Teknik Industri UAD Magang di PT Tokai Toyota Auto Body Extrusion11/09/2025
  • Mahasiswa UAD Meriahkan Milad ke-2 Kubro Siswo di Kliwonan10/09/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa UAD Raih Juara II Lomba Esai Nasional Gebyar Matematika 202510/09/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara III Taekwondo Wali Kota Cup XII 202510/09/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara Harapan III Kompetisi Artikel Ilmiah Tingkat Nasional 202528/08/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara Harapan I di National Economic Business Competition 202527/08/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Penghargaan Karya Jurnalistik Terbaik Pers Mahasiswa 2025 dari AJI Indonesia25/08/2025

FEATURE

  • Mahkamah Konstitusi sebagai Pelaku Kekuasaan Kehakiman dalam Melindungi Hak Asasi Manusia08/09/2025
  • Konseling Harapan bagi Keluarga dan Remaja05/09/2025
  • Potensi Minyak Atsiri Bunga Cengkeh untuk Obat Antiinflamasi04/09/2025
  • Psikologi Komunitas Kelompok Rentan03/09/2025
  • Konsep Strategi Ilmiah dalam Pengelolaan Sampah DIY03/09/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top