• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Moral Keluarga Citra Bangsa

22/08/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Panji Hidayat,

UAD Yogyakarta

 

Tergesernya imperalisme kultural atas pengaruh dampak negatif dari globalisasi menjadikan masyarakat terhipnotis oleh perkembangan tanpa adanya benteng kultural. Masyarakat yang tidak mempunyai kemampuan untuk memfilter budaya-budaya global yang masuk, dengan sendirinya budaya global tersebut menggeser nilai-nilai budaya lokal yang sudah tentu tidak sesuai dengan nilai-nilai kepribadian masyarakat. Akhirnya akan menimbulkan cultureshock (guncangan budaya).

Hal tersebut bisa terlihat dari fakta di lapangan yang menghiasai wajah media di Indonesia. Misalnya saja kasus freesex, pemerkosaan, pembunuhan, pelecehan dan kekerasan seksual, hamil di luar nikah, pembuangan dan penjualan bayi, serta maraknya kasus perceraian dalam rumah tangga. Di samping itu mahasiswa dan masyarakat mudah tersulut emosi dengan sering melakukan demo anarkhis yang kadang berakhir dengan tawuran.

Maraknya kasus kriminal tersebut mengindikasikan bahwa citra kepribadian timur mulai luntur. Generasi anak sekarang mudah merasa kesepian dan pemurung, lebih beringas, kurang memiliki etika, mudah cemas, gugup, dan lebih impulsif. Maka dari itu kita perlu mencari akar permasalahannya sebelum terlanjur rusak karena treatment kuratif lebih sulit daripada melakukan tindakan preventif.

 

Membangun Keluarga

Salah satu faktor untuk membangun moral adalah pendidikan keluarga. Keluarga merupakan institusi terkecil dalam masyarakat. Masyarakat adalah unit yang membentuk negara. Oleh karena itu, keluarga sangat berperan penting dalam pembentukan moral individu. Moral merupakan kunci bagi sumber daya manusia yang berkualitas. Sehingga, pendidikan moral sejak usia dini sangat penting. Apabila pendidikan di keluarga sudah bermasalah maka akan terjadi permasalahan yang berkepanjangan yang menghancurkan nilai luhur yang terkandung dalam keluarga. Padahal semestinya masalah tersebut tidak akan terjadi apabila keluarga melakukan fungsinya dengan benar.

Fungsi psikologis keluarga adalah memberikan perhatian di antara anggota keluarga, memberikan pendewasaan kepribadian anggota keluarga dan memberikan identitas keluarga. Sebenarnya, apabila keluarga melakukan fungsinya dengan baik, maka semua masalah yang terkait dengan krisis karakter akan terselesaikan. Namun, keluarga seringkali melewatkan begitu saja fase kritis dalam pembentukan sikap moral anak. Kadangkala orang tua tidak memikirkan bagaimana perkembangan moral anaknya sehingga tidak terlalu fokus dalam membentuk moral anak agar menjadi seorang pribadi yang berkualitas di masa yang akan datang.

Keluarga adalah benteng moral yang mampu menahan pengaruh negatif globalisasi. Oleh karena itu, seluruh keluarga Indonesia harus mempunyai kesadaran untuk membentuk moral bangsa dan kembali ke fitrah sebagai institusi yang menyenangkan, tempat menaburkan dan membumikan nilai-nilai akhlakul karimah, etika, kasih sayang, dan nilai-nilai luhur lainnya. Citra bangsa tidak muncul dengan sendirinya tetapi dibangun dari masyarakatnya sendiri. Kesadaran keluarga dalam membangun moral sangatlah urgen, bukan hanya sekadar mempunyai anak dan tidak mengasuhnya dengan benar, sehingga akan menjadi beban masyarakat yang akhirnya juga menjadi beban negara.

Pendidikan moral perlu ditekankan pada setiap keluarga agar anak-anak yang dilahirkan nanti menjadi anak yang saleh, berbakti kepada orang tua, agama, nusa, dan bangsa serta selalu bermanfaat bagi orang lain di manapun anak tersebut berada. Oleh karena itu jika semua moral keluarga baik maka harumlah citra bangsa ini. Namun begitu perlu dicarikan solusi agar pendidikan di Indonesia dapat membentuk moral adiluhung yang dapat mencerminkan citra bangsa yang berkepribadian luhur.

Kaum muda harus berani introspeksi untuk mengambil posisi dalam membuat sejarah baru. Sangat disesalkan karena bangsa yang terbelakang umumnya merupakan bangsa yang mempunyai kekayaan alam yang melimpah. Untuk itu perlulah kiranya pemuda untuk melakukan introspeksi bahwa bangsa yang maju, besar, dan beradab, tidak ditentukan oleh kekayaan alam sebuah bangsa akan tetapi moral diperlukan dalam pengelolaan sumber daya alam yang melimpah ini.

Tua mudanya usia bangsa tidak menjadi garansi untuk maju, tetapi diperlukan perubahan besar generasi muda itu sendiri. Besar, maju, dan bermartabatnya suatu bangsa bukanlah soal nasib. Tetapi, upaya pantang menyerah dan kerja keras demi tercapainya cita-cita bangsa untuk menjadi bangsa besar, maju, dan bermartabat tidak harus meninggalkan kebudayaan ketimurannya yang santun. Tidak ada kata terlambat untuk menjadi bangsa yang besar, asal tidak berpangku tangan dan bertopang pada dagu.

Bangsa yang besar tidaklah gratis dan menunggu turun dari langit tetapi perlu peran pemuda untuk meneruskan estafet kepemimpinan yang bersih. Pemuda adalah harapan, ditangan merekalah putih, merah, hijaunya nasib bangsa dipertaruhkan. Oleh karena itu, pemuda harus bangkit membangun citra bangsa dan berani memegang kepemimpinan dalam segala lini kehidupan.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-08-22 06:13:382013-08-22 06:13:38Moral Keluarga Citra Bangsa

Menimbang Partisipasi Politik Perempuan

22/08/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Dani Fsdillah

Proses pendaftaran Caleg telah diselesaikan oleh partai-partai yang berpartisipasi dalam pemilu pada KPU, dan sekali lagi satu isu sentral pencalegan adalah representasi perempuan dalam politik dalam kuota 30 persen keterwakilan perempuan. Kalau kita berbicara tentang perempuan memang tidak ada habisnya untuk dibicarakan. Perempuan menempati peranan penting dalam dinamika kehidupan.

Meski belum maksimal dan masih jauh dari memuaskan, namun harus diakui bahwa saat ini nasib perempuan telah banyak mengalami kemajuan. Perempuan tak lagi hanya berperan dalam kegiatan domestik, tetapi mulai merambah dunia publik, saat ini perempuan telah mampu menjalankan pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh laki-laki

Di Indonesia, gerakan untuk meningkatkan jumlah keterwakilan perempuan dalam politik sebenarnya sangat memungkinkan mengingat besarnya jumlah pemilih perempuan yang ada. Sayangnya, hal tersebut tidak diimbangi dengan jumlah perempuan yang duduk di DPR secara signifikan. Meskipun jumlah perempuan di parlemen mengalami peningkatan, yaitu dari 11,3 persen pada Pemilu 2004 menjadi 18 persen pada Pemilu 2009, angka ini masih jauh dari yang dicita-citakan, yakni 30 persen menurut Undang-Undang No 10/2008 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan DPD.

Kenyataan ini menyebabkan parlemen sering mengeluarkan kebijakan yang justru mendiskriminasi kelompok masyarakat yang diklaim diwakilinya. Sebagaimana tampak dalam produk legislasi, materi-materi undang-undang yang dikeluarkan DPR lebih banyak berkaitan dengan dunia laki-laki seperti pertahanan, keamanan, kepolisian, korupsi, investasi, perdagangan. Sementara masalah kesejahteraan, kesehatan, pendidikan, kesenian, lingkungan, atau perlindungan anak tidak banyak disentuh. Karena itu, peningkatan jumlah perempuan dalam lembaga legislatif sangat diperlukan. Pentingnya perempuan dalam politik tidak berhenti di situ.

Berkaca pada kondisi di atas, sudah saatnya kita melindungi hak-hak perempuan dalam kehidupan demokrasi dengan formula yang baik. Untuk itu, ada beberapa agenda penting yang harus dilakukan guna memperkuat representasi dan penguatan perempuan dalam politik, khususnya dalam pilkada. Sejumlah agenda tersebut adalah, pertama, memperkuat aksesibilitas, partisipasi, dan respons perempuan dalam politik melalui pendidikan politik.

Kedua, meningkatkan kesadaran politik perempuan dan mendorong suara, akses, dan kontrol mereka terhadap penyelenggaraan pemilu. Ketiga, mendorong penguatan strategi dan model regulasi serta kebijakan dalam sistem pemilu dan rekrutmen partai politik yang memungkinkan terjadinya peningkatan representasi perempuan di panggung politik. Keempat, memperkuat keterampilan politik perempuan dengan cara melatih mereka supaya peka terhadap isu-isu pemilu seperti regulasi dan kebijakan yang berhubungan dengan penyelenggaraannya. Kelima, membangun kepekaan elektibilitas perempuan atas hak-hak politiknya dalam pemilu supaya mereka dapat merespons persoalan yang mendiskriminasi perempuan dengan cara melakukan pendidikan politik yang sistematis dan berkelanjutan. Keenam, mendukung dan memperkuat jaringan kerja yang memungkinkan terjadinya penguatan responsibilitas perempuan dalam pemilu.

Memang, di tengah struktur birokrasi dan institusi pembangunan di Indonesia yang masih dilekati ”watak patriarki”, meningkatkan kualitas gerakan politik perempuan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Karena itu, perempuan harus mendapat dukungan dari berbagai pihak untuk bisa menjadi komunitas yang solid. Dengan soliditas kuat, perempuan bisa menggalang kekuatan sesama politisi perempuan. Kekuatan itu secara bersama-sama kemudian digunakan untuk memengaruhi sistem dan perilaku politik.

Indonesia harus berani memulai dan menyuarakan terusmenerus pentingnya perempuan untuk berpartisipasi aktif dalam politik. Karena, bukankah berani memulai dan konsisten adalah syarat untuk sebuah perubahan? Selamat berjuang kaum perempuan di gelanggang politik. Cukup menantang bukan?

*Dosen Ilmu Komunikasi Politik UAD

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-08-22 06:12:332013-08-22 06:12:33Menimbang Partisipasi Politik Perempuan

Membumikan Aksi Konservasi Lingkungan di Indonesia

22/08/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

(Refleksi Hari Lingkungan Hidup Sedunia)

Agung Budiantoro : Dosen Prodi Biologi F.MIPA Universitas Ahmad Dahlan

 

Tanggal 5 Juni biasa diperingati sebagai hari lingkungan hidup sedunia, mungkin sebagian orang bertanya; apa yang telah terjadi di lingkungan kita sehingga harus ada hari khusus untuk memperingatinya? Untuk menjawab hal tersebut sebenarnya dalam Al-Qur’an Ar Ruum:41 disebutkan; “Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”. Telah jelas dari ayat tersebut bahwa kerusakan lingkungan di bumi sudah ada sejak ber-abad-abad lalu, sehingga jelas harus ada hari khusus bagi kita untuk merenungkan bagaimana keadaan bumi sekarang dan akan datang.

Semakin berkembangnya laju pembangunan ekonomi sering tidak mengindahkan kerusakan lingkungan yang ditimbulkan. Sebagai contoh, China sebagai Negara raksasa melakukan pembangunan ekonomi besar-besaran tetapi juga merusak lingkungan secara dasyat. China sampai membuat domba-domba palsu yang ditempatkan di padang gersang yang dulunya merupakan padang rumput yang hijau. Badan kelautan Nasional China juga mencatat tingkat pencemaran akut dengan jumlah kawasan dengan polusi terburuk mencapai lebih 50 persen tahun 2012. Dengan kondisi ini maka sebagian besar kawasan pesisir China tak bisa digunakan untuk aktivitas berenang, beternak ikan, dan menjadi pelabuhan.

Negara maju seperti Amerika Serikat dan Negara-negara Eropa sudah kehilangan hutannya sejak 300 tahun yang lalu. Sekarang Negara maju “memaksa” negara di dunia ke-3 untuk mempertahankan hutannya termasuk Indonesia. Akan tetapi, Indonesia sendiri sebagai Negara berkembang juga kadang melakukan kegiatan ekonomi tanpa  mengindahkan aspek lingkungan walaupun banyak peraturan yang mengatur tentang pembangunan berwawasan  lingkungan. Jika proses kerusakan ini di bumi terus berlangsung  baik di Negara maju maupun berkembang, maka ke depan manusia akan berhadapan dengan masalah lingkungan yang maha dasyat.

Mengingat kerusakan lingkungan yang banyak terjadi. Maka, konservasi lingkungan untuk mengimbangi laju kerusakan di bumi ini memang mutlak diperlukan. Konservasi merupakan upaya untuk mempertahankan kondisi lingkungan yang masih alami dari ancaman kerusakan sehingga konservasi cocok dilakukan di Indonesia. Konservasi memang beda dengan rehabilitasi, konservasi lebih menitikberatkan upaya perlindungan sumberdaya alam dari kerusakan yang mulai ada sedangkan rehabilitasi adalah upaya untuk membuat keadaan lingkungan kembali seperti semula setelah adanya kerusakan yang fatal.

Konservasi lingkungan bisa berupa konservasi lingkungan hutan, air, tanah, tanaman dan hewan. Sebagai contoh konservasi komodo di kawasan Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur. Lingkungan di Pulau Komodo harus dikonservasi, dilindungi dari kerusakan. Sudah ada bibit-bibit kerusakan di pulau tersebut akibat ulah manusia. Perlindungan lingkungan Pulau Komodo dengan dijadikan sebagai kawasan konservasi sudah tepat. Upaya konservasi bisa melibatkan penduduk sekitar sehingga bisa menjadi program ekopariwisata. Sebagai contoh yaitu ekopariwisata hutan mangrove di Wonorejo, Jawa Timur. Masyarakat sekitar sudah faham manfaat Hutan Mangrove dan akibat yang ditimbulkan jika hutan mangrove rusak sehingga mereka mengkonservasinya dan selanjutnya menjadikannya sebagai kawasan ekoparisata. Masyarakat mendapat penghasilan tambahan dari jasa transportasi, pemandu, atau kuliner yang dijajakan.

Secara khusus penulis berpendapat bahwa pendidikan konservasi perlu ada sejak pendidikan usia dini dan berlanjut ke jenjang pendidikan berikutnya. Perlunya contoh tingkah laku mencintai lingkungan memang perlu ada dan ditanamkan sejak usia dini. Kurikulum pendidikan yang mendidik siswa berkarakter mencintai lingkungan dengan cara membumikan sikap cinta lingkungan harus mendapat dukungan dari semua pihak. Kita harus berfikir global untuk menjaga bumi dari kerusakan tetapi dengan jalan bertindak secara lokal mendukung upaya mencintai lingkungan yaitu dimulai dari lingkungan keluarga kita sendiri, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat sekitar.

Kita harus memahami bahwa pada hakekatnya bumi dan alam seisinya adalah titipan anak cucu kita, bukan milik kita yang bisa digunakan dengan semena-mena. Marilah kita bersama-sama menjaga lingkungan hidup kita yang masih alami di Indonesia agar tidak rusak. Kita tidak ingin anak cucu kita hanya bisa membaca dari buku, tidak melihat langsung bahwa Indonesia merupakan Negara dengan Biodiversitas tertinggi di dunia.

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-08-22 06:11:392013-08-22 06:11:39Membumikan Aksi Konservasi Lingkungan di Indonesia

1 Shafar 1435H (4 Desember 2013 M)

22/08/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Awal bulan Shafar 1435 H,

Berdasarkan: Ijtimak terjadi pada Selasa Legi, 3 Desember 2013 M pada pukul 07:24:02 WIB; Tinggi bulan (di Yogyakarta): +040 14' 22"; sehingga awal bulan (1) Shafar 1435 H jatuh pada 4 Desember 2013 M.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-08-22 04:15:292013-08-22 04:15:291 Shafar 1435H (4 Desember 2013 M)

Ijtimak: Selasa Legi, 3 Desember 2013M

22/08/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Penentuan Awal bulan Shafar 1435H

Ijtimak terjadi pada Selasa Legi, 3 Desember 2013 M pada pukul 07:24:02 WIB; Tinggi bulan (di Yogyakarta): +040 14' 22"; sehingga awal bulan (1) Shafar 1435 H jatuh pada 4 Desember 2013 M.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-08-22 04:12:322013-08-22 04:12:32Ijtimak: Selasa Legi, 3 Desember 2013M

KKN UAD Adakan Penyuluhan Pengemasan dan Pemasaran Pakan Ternak

22/08/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Kegitan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu kegiatan yang memiliki manfaat besar bagi mahasiswa khususnya dan seluruh masyarakat yang terlibat. Berbagai kegiatan dilakukan sebagai sarana mahasiswa belajar bersosialisasi kepada masyarakat demi menunjang kemampuannya untuk bermasyarakat kelak.  Agenda kegiatan yang dilakukan pun disesuaikan dengan daerah di mana mereka melaksanakan KKN tersebut. Hal ini dikarenakan kebutuhan antara satu daerah dengan daerah yang lain memang berbeda. Inilah yang sedang dilakukan oleh para mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan KKN PPM UAD yang menyelenggarakan penyuluhan yaitu berupa pemanenan pakan ternak silase, pengemasan dan pemasarannya.

Penyuluhan yang berlangsung pada hari Rabu, 21/8/2013 di balai desa Gangsalan Lor. Hadir dalam kesempatan tersebut yaitu Surata (Kadus Gangsalan Lor), Panto (Kadus Gangsalan Kidul), Totok Wahyudi (Kadus Wuni), dan perwakilan warga masyarakat dusun tersebut yang tergabung dalam Kelompok Tani. Mereka tampak antusias dengan penjelasan yang diberikan oleh dua dosen dari dari UAD yaitu Trianik Widyaningrum, M.Si selaku dosen Pendidikan Biologi FKIP UAD dan Elfitri Dwi Rahardianti S.T. selaku dosen Teknik Industri UAD.

Mereka menjelasakan bagimana cara pengemasan silase yang berbahan dasar dari jeramai yang nanatinya dapat digubakan sebagai alternatif pakan ternak jika daerah tempat beternak sapi mengalami musim paceklik atau kesulitan mendapatkan pakan akibat dari kekeringan atau musim kemarau. Silase hadir sebagai pilihan yang membantu masyarakat jika tumbuh-tumbuhan pakan ternak sulit diperoleh. Pembuatannya juga cukup mudah dan selase juga mengandung protein tinggi sehingga baik bagi ternak. Silase ini juga diharapkan dapat dijadikan sebagai sebuah produk yang dapat memberikan keuntungan secara finansial bagi warga masyarakat jika mereka bersedia menjadikan daerah mereka sebagai daerah produksi pakan silase ini. Oleh karena itu, Elfitri menjelaskan bagaimana pengemasan yang baik sehingga bahan silase ini dapat bertahan lebih lama dan menjelaskan juga cara pemasaran beserta penjelasan cara penggunaannya. Warga dari empat dusun ini sangat bersemangat bahkan berbagai pertanyaan dilontarkan.

“Kami merasa sangat senang dan terbantu dengan kehadiran teman-teman KKN dari UAD karena mereka memberikan berbagai kegiatan yang sangat menunjang bagi kehidupan masyarakat dusun ini. Penyuluhan pembuatan, pengemasan, dan pemasaran silase ini akan kami tindaklanjuti dengan mengadakan pertemuan selanjutnya untuk membentuk managemen sehingga program ini dapat berjalan dan dusun kami menjadi dusun yang produktif. Alternatif pakan ternak silase ini jelas sangat bermanfaat apalagi daerah di Gunungkidul yang sering kali mengalami musim kekeringan. Walaupun pertama kali kami mencoba memberikan pakan silase ini kepada ternak dan ternak tersebut masih belum mau namun selanjutnya kami coba untuk mencampur sedikit demi sedikit dengan pakan biasanya dan perlahan-lahan ternak tersebut mau. Hanya karena belum terbiasa saja dan kami akan terus mengusahakan. Pemberdayaan ini sangat membantu” papar Surata. Ini merupakan sinyal yang positif sehingga sesuai yang diharapkan oleh pihak KKN UAD bahwa kegitan yang mereka lakukan bisa terus diberlangsungkan meskipun masa KKN telah selesai. Selain itu untuk membantu kelancaran program tersebut dari pihak UAD juga berencana memberikan tiga alat pemotong jerami dan telah diberikan satu alat serta dua alat lain masih dalam pemesanan.

“Kami sangat berterima kasih kepada seluruh aparat desa dan warga di sini karena telah membantu kami dalam melakukan sosialisasi dan melaksanakan KKN. Kami berharap kegitan sehari-hari dan penyuluhan yang kami lakukan dapat memberikan sedikit sumbangan dan membantu para warga untuk mengatasi permasalah yang mungkin dihadapi. Penyuluhan silase ini salah satunya, dengan harapan dapat terus dikembangkan dan kami selalu siap jika ada hal yang mungkin akan ditanyakan terkait penyuluhan ini” ujar Trianik. (FM)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/field/image/penyuluhan_silase_juga.jpg 299 448 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-08-22 04:11:442013-08-22 04:11:44KKN UAD Adakan Penyuluhan Pengemasan dan Pemasaran Pakan Ternak

Milad UAD ke-53

22/08/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Milad (Ulang Tahun) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang ke-53 jatuh pada Kamis Paing, 19 Desember 2013 M bertepatan dengan 15 Shafar 1435H, diselenggarakan upacara dengan agenda (Berdasarkan Rundown Agenda Milad UAD ke-53):

  1. Pidato Ilmiah Dr. H. Mohammad Hatta Ali, S.H., M.H. (Ketua Mahkamah Agung RI) dengan tema: "Implementasi Paradigma Restorative Justice dalam Sistem Pemidanaan di Indonesia"
  2. Pidato Milad ke-53 Rektor UAD
  3. Penghargaan dosen dan karyawan UAD

Ketiganya akan dilangsungkan di Auditorium Kampus I.

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-08-22 04:09:572013-08-22 04:09:57Milad UAD ke-53

Tahun Baru Hijriyah 1435H

22/08/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Tahun baru Islam (Hijriyah) 1435 Hijriyah, jatuh pada Selasa, 5 November 2013 M

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-08-22 04:06:562013-08-22 04:06:56Tahun Baru Hijriyah 1435H

Libur Nasional: Hari Raya Idul Adha 1434 H

22/08/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Hari libur nasional 15 Oktober 2013 untuk memperingati Hari Raya Idul Adha 1434 H.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-08-22 04:00:212013-08-22 04:00:21Libur Nasional: Hari Raya Idul Adha 1434 H

Ijtimak: Sabtu Pahing, 5 Oktober 2013

22/08/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Penentuan awal bulan Dzulhijjah 1434H

Ijtimak terjadi pada Sabtu Pahing, 5 Oktober 2013 M pada pukul 07:36:13 WIB; tinggi bulan (di Yogyakarta) +030 03' 31"; sehingga awal bulan Dzulhijjah 1434H jatuh pada Ahad Pon, 6 Oktober 2013 M.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-08-22 03:58:362013-08-22 03:58:36Ijtimak: Sabtu Pahing, 5 Oktober 2013
Page 540 of 664«‹538539540541542›»

TERKINI

  • BEM FH UAD Aktualisasikan Program Berbagi di Panti Asuhan Atap Langit14/05/2025
  • Sebanyak 243 Lulusan FKIP UAD Siap Melangkah ke Masa Depan14/05/2025
  • Fakultas Farmasi UAD Berdayakan Guru SMA dengan Pelatihan Komputasi Kimia14/05/2025
  • Membangun Literasi Kritis Melalui Jurnalistik dan Penulisan Karya Sastra14/05/2025
  • LLC FH UAD Gelar Pelatihan Kepenulisan Untuk Menumbuhkan Critical Thinking14/05/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa FKM UAD Raih Juara I Lomba Futsal Tingkat Provinsi13/05/2025
  • Mahasiswi UAD Raih Juara 2 dalam Turnamen Badminton PUBHFEST 202513/05/2025
  • UKM Voli UAD Raih 2 Trofi pada Ajang Febipharm Championship 202508/05/2025
  • Mahasiswi Magister Kesehatan Masyarakat UAD Berprestasi di Nusantara Writing Festival 305/05/2025
  • Mahasiswa FEB UAD Raih Juara I Lomba Futsal dalam Semarak Milad IMM DIY03/05/2025

FEATURE

  • Menghidupkan Ilmu, Menyulut Aksi14/05/2025
  • JKP dan Perannya Mengatasi Pengangguran di Indonesia14/05/2025
  • PHK di Indonesia dan Penyebabnya14/05/2025
  • Mengaktualisasikan Strategi dalam Penerapan Pembelajaran Holistik14/05/2025
  • Hindari Godaan Pinjaman Instan13/05/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top