• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Implementasi UU Metrologi Legal

24/06/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

*) Oleh: Bagus Haryadi, S.Si., M.T.

Berdasarkan undang-undang RI nomor 2 Tahun 1981 tentang metrologi legal disebutkan bahwa untuk melindungi kepentingan umum perlu adanya jaminan dalam kebenaran pengukuran serta adanya ketertiban dan kepastian hukum dalam pemakaian satuan ukuran, standar satuan, metoda pengukuran dan alat-alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya. Dalam pelaksanaan UU tersebut dalam masyarakat, diperlukan lembaga yang memiliki otoritas untuk melakukan kegiatan metrologi legal. Di setiap propinsi atau beberapa kabupaten/kota di Indonesia dibentuk balai metrologi di bawah Dinas perdagangan perindustrian koperasi dan UKM sebagai intansi yang memiliki kewenangan dalam metrologi legal.

Salah satu hambatan dalam implementasi UU tersebut adalah kurangnya SDM yang mempunyai kompetensi di bidang metrologi. Hal itu dikarenakan sangat minimnya perguruan tinggi yang membuka program studi dengan konsentrasi metrologi. Program studi yang memiliki kaitan erat dengan bidang metrologi adalah program studi Fisika, sehingga Program studi Fisika harus mengembangkan bidang keahlian metrologi. Upaya ini telah dilakukan oleh Program Studi Fisika Universitas Ahmad Dahlan yang menambah konsentrasinya di bidang metrologi. Hal ini diperlukan agar terjadi link and match antara perguruan tinggi sebagai penghasil tenaga kerja dan dunia kerja seperti balai metrologi yang membutuhkan tenaga ahli metrologi. Kerjasama dan sinergi antar, lembaga tersebut perlu dibangun sehingga persoalan minimnya SDM bidang metrologi dapat segera teratasi untuk menjamin implementasi UU metrologi legal dengan baik. Kerjasama ini telah dilakukan antara Program studi Fisika Melins UAD dan Balai metrologi Diperindagkop dan UKM Pemda DIY.

Bidang metrologi memegang peran yang sangat penting dalam aspek standarisasi berbagai alat ukur seperti timbangan berat, volume bahan cairan, suhu ruangan dan masih banyak lagi. Adanya standarisasi ini penting untuk memastikan akurasi dari obyek yang diukurnya yang akan dapat memberikan jaminan ketepatan pengukuran serta pengendalian mutu. Seiring dengan perkembangan jaman dan ketatnya persaingan global dalam industri berbasis ilmu Fisika Terapan, maka Prodi Fisika Melins UAD melakukan rebranding atau penciptaan identitas untuk pengembangannya dengan menambahkan konsentrasi bidang Fisika untuk program S1 dalam bidang Metrologi selain bidang Elektronika dan Instrumentasi yang berbasis ilmu Fisika.

Bidang Fisika memang peran dan landasan penting dalam perkembangan teknologi dunia yang begitu pesat. Ilmu Fisika memiliki kaitan yang erat dengan bidang metrologi, elektronika dan instrumentasi. Metrologi merupakan displin ilmu yang berkaitan dengan kalibrasi, peneraan, dan pengukuran yang diperlukan pada proses industri, juga pengembangan ilmu pengetahun dan teknologi. Elektronika menjadi platform hadirnya berbagai teknologi digital, telekomunikasi. Informasi. Instrumentasi menjadi intergrator berbagi bentuk teknologi yang mencakup semua level dari teknologi rumah tangga, kesehatan, pertanian, hingga teknologi canggih pesawat terbang, pesawat luar angkasa, dll.

Dalam menciptakan lulusan yang berkualitas, maka harus didukung dengan fasilitas yang memadai, khususnya laboratorium. Karena itu keberadaan Lab Kalibrasi dan Uji (LKU) yang sudah dimiliki Prodi tersebut dan berdiri sejak 2011 memiliki arti penting dalam pengembangan Program studi Fisika Melins. Pada tahun 2013 LKU berhasil mendapatkan hibah laboratorium dari DIKTI dan sekarang dalam proses akreditasi  KAN (Komite Akreditasi Nasional). Pencapaian yang diperoleh ini akan semakin memperkokoh landasan untuk pengembangan bidang metrologi oleh lembaga akademik UAD dan direncanakan akan dapat dikembangakan untuk dapat membantu memenuhi kebutuhan industri nasional. Selain itu lulusan Prodi Fisika Melins UAD sejak awal sudah dibekali dengan ilmu dan ketrampilan bidang Metrologi yang diharapkan akan siap bersaing mengisi kebutuhan pasar kerja bidang tersebut baik di dunia industri, pemerintah atau swasta baik menjadi praktisi atau tenaga profesional.

Penulis: *) Ketua Program Studi Fisika Melins, Universitas Ahmad Dahlan

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-06-24 03:05:232013-06-24 03:05:23Implementasi UU Metrologi Legal

Seminar Pendidikan Nasional: UAD Siap dengan Kurikulum 2013

24/06/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

 

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad dahlan (UAD) Yogyakarta selenggrakan Seminar Pendidikan Nasional FKIP UAD 2013. Acara yang berlangsung Sabtu, 22 Juni 2013 di Auditorium kampus 2 tersebut menghadirkan Prof. Suyanto, Ph.D. (Dirjen Pendidikan Dasar Kemendikbud RI, Mantan Rektor UNY), dan Prof. Dr. Ir. Imam Robandi, M.T.(Kepala Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PP Muhammadiyah). Hadir juga WR III Dr. Abdul Fadlil, M.T. dan Dra. Trikinasih Handayani, M.Si

Dra. Trikinasih Handayani, M.Si selaku Dekan FKIP dalam sambutannya menyampaikan, UAD sebagai salah satu lembaga pendidikan dan tenaga kependidikan (LPTK) juga harus segera menyesuaikan diri dengan menyiapkan bekal bagi para calon lulusan terhadap adanya perubahan kurikulum 2013 mendatang, agar bisa survive dan senantiasa up to date dengan perubahan yang ada.

“Seminar tersebut merupakan bagian dari langkah kami dalam meningkatkan mutu pendidikan Indonesia. UAD sendiri ingin menciptakan guru-guru yang berkompeten serta profesional dalam memperjuangkan dunia pendidikan”

Untuk meningkatkan pemahaman Kurikulum 2013 UAD akan mengadakan workshop untuk dosen, agar lebih memahami dan bisa menerapkan dengan baik sistem kurikulum tersebut. “Selain workshop kami juga mengadakan studi banding” terang Trikinasih saat ditemui di sela-sela kesibukannya.

Peserta seminar adalah mahasiswa S-1/S-2/S-3, guru, kepala sekolah, dosen, dan peneliti pendidikan. Acara yang diikuti sekitar seratus empat puluh peserta tersebut berlangsung hingga sore. (Sbwh)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/field/image/seminar_pendidikan_nasional.jpg 302 448 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-06-24 02:56:082013-06-24 02:56:08Seminar Pendidikan Nasional: UAD Siap dengan Kurikulum 2013

Fakultas Ekonomi Asah jiwa entrepreneur Mahasiswa

17/06/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Fakuktas Ekonomi (FE) Univesitas Ahmad Dahlan (UAD) adakan bazar Senin (17/6/2013) di kampus 1. Acara yang diikuti dua puluh lima wirausaha ini di hadiri oleh seluruh dosen FE. Hadir juga WR II Drs Safar Nasir M.Si dan Ibu Dra. Salamatun Asakdiyah, M.Si.

Dalam sambutannya Salamatun selaku Dekan FE mengungkapkan, adanya bazar tersebut untuk mendukung mahasiswa dalam berwirausaha. Hal tersebut sebagai langkah untuk mengasah kemampuan mahasiswa dalam berwirausaha. “Economic Fair  Insyaallah akan diadakan setiap tahun” ungkap Salamatun dalam sambutannya.

Lebih lanjut Safar Nasir yang juga sebagai dosen FE mengatakan mungkin ini akan menjadi kurikulum. Sehingga, mahasiswa benar-benar bekerja dan terlatih jiwa entrepreneurnya.

“Produk mahasiswa perlu dikembangkan dan menyediakan ruang misalnya; diberikan etalase untuk dipublikasikan produk mahasiswa dan dosen. Kami selaku akademisi sangat apresiasi kegiatan ini” ungkap Pak Safar. .

Program rutin yang selalu diadakan setiap tahun ini, merupakan salah satu program yang dicanangkan FE UAD sebagai bentuk mengasah kemampuan mahasiswa, dosen serta karyawan FE UAD untuk terus berprestasi dalam program keilmuan ekonomi (akademik) maupun  (non akademik).

Acara yang akan berlangsung selama tiga hari ini diikuti oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi. Selain bazaar juga ada pembacaan puisi dan stan up comedi. (Sbwh)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/field/image/salamatun_fe_uad_0.jpg 271 415 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-06-17 07:28:282013-06-17 07:28:28Fakultas Ekonomi Asah jiwa entrepreneur Mahasiswa

Penarikan KKN dengan Berbagai Kegiatan

17/06/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Minggu, 16 Juni 2013 bertempat di Pendopo Kelurahan Purbayan Kotagede telah dilaksanakan penarikan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif periode XXXVII Kotagede. Sebanyak 104 mahasiswa KKN yang tersebar dari 14 RW di kelurahan Purbayan telah menjalani aktifitas selama 2 bulan. Berbagai acara kegiatan digalakkan oleh mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan mendampingi tiap RW untuk mendirikan Posdaya atau mendampinginya.

Penarikan KKN dihadiri oleh Bapak camat Kotagede Drs Nur Hidayat, Bapak Waris selaku Lurah Purbayan. Hadir juga Dr. Rina Ratih SS yang sekaligus menarik mahasiswa KKN. Tak lupa juga dihadiri oleh korlap KKN Kotagede Bapak Beni Suhendra.

Dalam sambutanya Ibu Rina menerangkan bahwa KKN UAD tematik posdaya ini selalu diadakan agar setiap RW yang sudah memiliki posdaya bias aktif di masayarakat.

Kegiatan ini dihadiri oleh ratusan masayarakat warga kelurahan purbayan yang memadati pendopo sejak pagi. Selain acara inti juga dimeriahkan dengan berbagai rangkaian acara seperti jalan sehat, donor darah, cek gula darah dan pemeriksaan kesehatan gratis. Serta penampilan dari berbagai RW di Purbayan dengan berbagai potensi kesenianya. Seperti kesenian tari dari RW 10, pembacaan puisi dari RW 13 dll.

Selain itu juga dilakukan penyerahan hadiah lomba cerdas cermat agama yang dimenangkan oleh RW 11 dan berbagai RW lainya.

Menurut Bibit, ketua unit III.C.3 RW 11 mengungkapkan kesan dan pesanya selama KKN di Purbayan. “KKN di sini sangat menyenangkan karena warga menyambut baik dan sudah dianggap keluarga sendiri” ungkapnya. Sedangkan Edi ketua unit III.C.2 RW 10 mengungkapkan KKN di sini saya sangat senang sekali dan cukup bermanfaat. Kedepanya lagi perlu ditingkatkan koordinasi antar unit” paparnya.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/field/image/kkn_alternatif_purbayan.jpg 336 448 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-06-17 05:12:362013-06-17 05:12:36Penarikan KKN dengan Berbagai Kegiatan

S2 Psikologi Terakreditasi B

16/06/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

 

Terima kasih atas doa dan dukungan dari Civitas Akademika Program Pascasarjana dan semua jajaran di Civitas Akademika Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Berdasarkan SK Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) Nomor: 124/SK/BAN-PT/Ak-X/M/V/2013 bahwa Program Magister Psikologi Sains Sekolah, Universitas Ahmad Dahlan Terakreditasi B. Hasil akreditasi ini tentu menambah kebahagian khususnya bagi Pascasarjana UAD yang sebelumnya Pascasarjana Pendidikan Bahasa Fisika juga berhasil meraih B.

Menanggapi hasil akreditasi Dra. Listiatie Budi Utami, M.Sc., Kepala Badan Penjaminan Mutu (BPM UAD) menyampaikan “Setelah penantian cukup lama, akhirnya Psikologi Sains S2 meraih akreditasi B hingga th 2018. Selamat kepada Direktur dan Wakil Direktur Pasca yang berjuang gigih. Selamat kepada Kaprodi Psikologi Sains S2 dan seluruh dosen beserta staf yang sangat kompak. Selamat kepada calon wisudawan periode Juli 2013, semoga akreditasi pertama ini akan membawa Psikologi dan UAD tercinta menjadi lebih bermutu” ucapan melalui milis UAD.

Dr. Siti Urbayatun, S.Psi., M.Si. Ketua Program Studi (Kaprodi) Psikologi Profesi melalui milis UAD turut mengucapkan selamat. “Khusus kepada Pak Mujidin yg telah “mandegani” akreditasi Magister Psikologi Sains yang lalu, sebagai rekan ikut terharu dan bersyukur. Semua ini tak akan tercapai tanpa bantuan banyak pihak. Untuk itu, kami sampaikan terima kasih. (danangs/Sbwh)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/field/image/status-akreditasi-s2-psikologi-program-pascasarjana-uad.jpg 58 500 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-06-16 14:15:532013-06-16 14:15:53S2 Psikologi Terakreditasi B

Kembangkan Kemampuan Mahasiswinya, UAD Adakan workshop Femaledev google

16/06/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Mahasiswi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mempunyai potensi dan punya kemampuan yang terpendam dalam membuat coding. Menurut Lidia selaku inisiator asal Jakarta tersebut UAD sendiri sangat mendukung mahasiswinya. Mereka ingin memperjuangkan kemampuan mahasiswinya untuk bersaing di dunia Teknik Informasi (IT).

“Kenapa hanya perempuan, agar mereka bisa mengembangkan bakat dan bisa sering serta berkolaborasi dengan laki-laki” ungkap Lidia saat ditemui di sela-sela kesibukannya.

UAD menjadi tempat terselenggaranya workshop Femaledev google bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HMTIF), Himpunan Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi (HIMASI), Biro Sistem Informasi dan Komunikasi (BISKOM), dan Kibar Kreasi Sabtu (15/06/2013). Acara yang berlangsung di kampus 3 tersebut mendatangkan Hadi Othman dari Google Business Group (GBG) Singapore, Neekharn Google Student Ambasador, dan Yansen Kamto Fonder google bisnis Grub Indonesia.

Melinda selaku panitia penyelenggara mengatakan, acara tersebut bertujuan untuk mengenalkan kepada teman-teman UAD tentang Android google API. Dengan mendatangkan punggawa Femaledev google tersebut diharapkan dapat mendorong, dan meningkatkan teknik yang sudah ada.

“Kami ingin menunjukkan bahwa kami juga bisa. Biar kaum perempuan, kami juga bisa berkarya” terang Melinda mahasiswa jurusan Tekni Informatiak tersebut.

Acara tersebut sudah berlangsung di lima kota. di antaranya Jakarta, Medan, Semarang Surabaya, dan Jogjakarta. “Kami akan mengembangkan lagi. Kalau bisa seluruh Indonesia” terang Lidia. (Sbwh) 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/field/image/femiledev_google_uad.jpg 289 448 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-06-16 06:13:462013-06-16 06:13:46Kembangkan Kemampuan Mahasiswinya, UAD Adakan workshop Femaledev google

FE UAD adakan Economic Fair 2013

13/06/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

 

Fakuktas Ekonomi (FE) Univesitas Ahmad Dahlan (UAD), tahun ini kembali mengadakan Economic Fair 2013. Program rutin yang selalu diadakan setiap tahun ini, merupakan salah satu program yang dicanangkan FE UAD sebagai bentuk mengasah kemampuan mahasiswa, dosen serta karyawan FE UAD untuk terus berprestasi dalam program keilmuan ekonomi (akademik) maupun olahraga (non akademik).

 Seperti tahun sebelumnya, pada economic fair 2013 dipertandingan sebuah kompetisi yang dapat memunculkan  nilai persaingan sehat dalam lingkup FE UAD. Adapun beberapa pertandingan yang diadakan adalah bazar ekonomi, lomba karya tulis (LKTI), Entrepreneuer bisnis plan, futsal economi cup, economi competition dan kreasi jilbab serta beberapa perlombaan baru yang dipertandingkan pada economic fair 2013. Yaitu Da’i muda ekonomi dan Voice D’economy.

Dari setiap kategori lomba yang dipertandingkan, diharapkan dapat memunculkan bibit muda yang nantinya dapat bersaing dengan universitas lain. Dan tentunya, besar harapan dapat mengharumkan nama UAD. Khususnya bagi FE UAD. Bagi mereka yang berhasil meraih juara pada event ini, FE UAD akan memberikan penghargaan berupa tropy, serifikat dan uang pembinaan.

Menurut Dini Yuniarti, S.E., M.Si selaku ketua panitia ekonomic fair 2013,”event ini bukan sekedar kompetisi, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi antar civitas FE UAD”.(ZA)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-06-13 03:05:102013-06-13 03:05:10FE UAD adakan Economic Fair 2013

Korupsi Kesadaran: Potret Pendidikan Kita

13/06/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Hendra Darmawan*)

*) Dosen PBI FKIP UAD, Alumni Program Pertukaran Pemuda La Trobe University Melbourne.

Keprihatinan atas maraknya tindak korupsi di Indonesia memaksa kita untuk merunut kembali pola pendidikan yang semestinya memiliki perangkat formal sekaligus kultural untuk mencegah tindak amoral. Namun, sistem pendidikan kita yang semakin pragmatis ternyata justru menyuburkan bibit-bibit korupsi baik dikalangan guru, murid ataupun sistem itu sendiri.  Pragmatisme ini terlihat dari orientasi akhir yang lebih mengedepankan hasil ketimbang proses belajar. Beberapa kasus mengenai mencontek massal yang sempat ramai di pemberitaan menjadi bukti bahwa nilai ujian menjadi satu-satunya tujuan dalam belajar.  Dan tidak jarang, para guru sendiri yang menyarankan untuk berbuat curang. Jika sudah begitu, dimana tanggung jawab para pendidik yang semestinya tidak hanya melakukan transfer pengetahuan namun juga transfer nilai moral?

Kesadaran Moral

Kesadaran dalam konteks pendidikan bermakna integrasi kepribadian. Individu yang memiliki pribadi yang utuh benar-benar menyadari bahwa hidupnya adalah sebuah ‘proses menjadi’, ‘proses berubah’ dan ‘proses berkembang’. Dalam proses itu, seorang individu akan terus berusaha secara sadar memilih berbagai pengalaman yang kondusif untuk mendukung perkembangan, perubahan serta pertumbuhan dirinya. Idealnya, seorang anak didik yang berkepribadian terintegrasi memiliki suatu kesatuan kesadaran dimana ia akan merasakan betul keseimbangan antara keinginan, hati dan perhitungan nalarnya. Oleh sebab itu, kesadaran moral merupakan potensi sekaligus entitas yang perlu dipupuk dan dihadirkan dalam setiap ruang tumbuh manusia termasuk di dunia pendidikan.

Pendidikan Yang Korup

Proses pendidikan kita semestinya ditujukan untuk membentuk generasi yang memiliki kesadaran budi sebagai pangkal dari kecerdasan kreatifnya. Hal tersebut penting karena dari akar kepribadian yang berbudi luhur inilah seorang manusia bisa terus berkembang mandiri di tengah lingkungan sosial yang terus berubah semakin cepat. Namun apa yang terjadi dalam dunia pendidikan kita berbeda dengan yang semestinya. Sistem dibentuk bukan untuk membangun moral dan mental peserta didik, namun malah menjadikan tiap murid ibarat robot yang berkutat pada mesin-mesin ujian tanpa menghiraukan proses belajar.  

Kebijakan ujian akhir nasional juga perlu ditinjau ulang. Kasus siswa mencontek merupakan potret buram kehidupan berbangsa kita dimana para pendidik seolah mengalami neurotis sosial hingga dengan kalapnya menyuruh anak didiknya untuk mencontek. Mencontek bisa menjadi bibit bagi kecurangan-kecurangan berikutnya. Dalam dunia pendidikan, praktek ini jelas telah melanggar etika akademik. Ujian yang semestinya dijadikan sebagai media evaluasi dan alat ukur penguasaan anak didik atas apa yang telah dipelajarinya, akhirnya berubah fungsi menjadi ritual produksi angka-angka nilai semata. Kecurangan muncul dimana-mana; mencontek dan memanipulasi nilai dianggap wajar. Semua hal tersebut selain disebabkan oleh sistem pendidikan yang materialistis, juga tidak lepas dari ‘peran’ guru yang selama ini mengawal jalannya belajar-mengajar. Para pendidik yang membiarkan atau dengan sengaja menyuruh muridnya untuk mencontek adalah koruptor, alasannya adalah:

Pertama, mencontek merupakan bagian dari mengambil hak ‘tahu’ orang lain serta melanggar peraturan. Para guru ini secara tidak langsung mengabaikan dampak jangka panjang sebuah perilaku terhadap internalisasi nilai dasar peserta didik. Pada usia dini, seorang anak berada pada masa dimana ia memiliki penalaran moral yang dipandu oleh rasa keadilan dan keteladanan. Maka jika dari kecil saja sudah disuguhkan berbagai perilaku tidak jujur dan nalar amoral, bukan tidak mungkin ketika dewasa ia akan menjadi koruptor.  

Kedua, pendidik tersebut telah menutupi atau malah mematikan potensi kesadaran akan kebenaran pada diri anak yang dididiknya. Hak anak didik adalah mendapatkan pelajaran dan nilai-nilai kebenaran yang fair tanpa dimanipulasi oleh orang dewasa. Pemenuhan hak-hak tersebut merupakan bagian dari proses pendidikan yang bertujuan membentuk pribadi yang utuh yang dapat menentukan jalan hidup secara mandiri, dan mampu membedakan benar-salah berdasarkan pertimbangan hati serta nalarnya sebagai manusia terdidik. Memberikan lingkungan yang ‘curang’ sama artinya menjauhkan anak dari kesadaran akan kebenaran dalam tahap perkembangan moralnya.

Ketiga, pendidik tersebut menyalahgunakan wewenangnya sebagai guru dengan menunjukkan ke perbuatan yang salah. Guru sebagai status sosial tertinggi dalam hirarki relasi guru-murid memiliki modal kekuasaan untuk meminta anak didik menjalankan apa saja yang diperintahkannya. Dan menyalahgunakannya adalah dhalim.

Pada akhirnya, fondasi dasar moralitas bangsa ini tergantung pada generasi-generasi yang dilahirkannya. Imam Malik mengingatkan “la yasluhu amru hadzihil ummah illa bima soluha bihi awwaluha”, Tidak akan baik perkara ummat ini kecuali dengan kebaikan-kebaikan generasi sebelumnya. Dan kualitas budi para generasi bangsa tergantung pada kualitas pendidikannya. Jadi, jika kita ingin menghujat habis para koruptor, tengoklah dahulu guru dan sekolahnya; apakah selalu menanamkan nilai kejujuran?,  apakah hak untuk menjadi pribadi yang utuh diberikan?, dan apakah akses kebenaran disajikan secara lugas tanpa ada korupsi?. Jika jawabannya tidak, maka celakalah kita karena ternyata kesadaran generasi bangsa pun telah ikut dikorupsi sejak dini!!

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/images/hendra darmawan.jpg 154 160 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-06-13 01:40:292013-06-13 01:40:29Korupsi Kesadaran: Potret Pendidikan Kita

HMPS PBSI Adakan Workshop Penulisan Skripsi

10/06/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

 

Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan  (HMPS PBSI UAD) adakan Workshop Penulisan Proposal Skripsi dengan tema “Lulus Tepat Waktu Dengan Karya Yang Berkualitas” diauditorium kampus II Unversitas Ahmad Dahlan (UAD), Minggu 09 juni 2013.

Sudah menjadi tugas HMPS PBSI memberikan Workshop kepada semua mahasiswa yang belum menyelesiakan tugas akhir atau yang disebut dengan skrips. acara tersebut diharapkan dapat memberikan sebuah gambaran terkait dengan skripsi baik berupa judul skripsi yang bagus, latar belakang masalah, rumusan masalah, pembahasan teori, kesimpulan, dan penulisan daftar pustaka yang dikumpas tuntas oleh tiga narasumber yang berasal dari dosen yang bersangkutan di bidangnya masing-masing.

Hadir Siti Salamah S.S.,M.Hum sebagai pembicara yang menjelaskan mengenai kajian lingustik yang disertai contoh judul skripsi yang sering dilakukan mahasiswa.

Selanjutnya Abdul wachid B.S. S.S., M.Hum yang membahas tentang sastra dan yang terakhir oleh Triwati Rahayu S.S., M.Hum  menjelaskan penelitian pengajaran bahasa dan sastra indonesia dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) hal ini disertai dengan berbagai tahap penyususan skripsi dan berbagai contoh judul  skripsi yang telah dilakukan oleh mahasaiswa yang telah menyelesiankan tugas akhirnya.

Pada dasarnya ketiga kajian inilah yang sering dilakukan oleh mahasiswa program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Ahmad Dahlan.

“Setelah diberikan warkshop ini diharapkan setiap mahasiawa mempunyai gambaran judul skripsi yang akan dijadikanya tugas akhir sesuai dengan kemampuanya setiap mahasiswa, dan tidak terjadinya sebuah plagiat sehingga dapat lulus dengan tepat waktu serta mendapatkan nilai yang memuaskan” tutur Triwati selaku kaprodi PBSI. (Ayy)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-06-10 11:44:032013-06-10 11:44:03HMPS PBSI Adakan Workshop Penulisan Skripsi

Kurikulum ‘Kreativitas’ Guru

08/06/2013/0 Comments/in Terkini /by Super News

Oleh: Sudaryanto, M.Pd.

Munsyi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UAD Yogyakarta;

Penulis Buku Guru Bukan Tukang Mengajar (2012)

Kurikulum 2013 merupakan kelanjutan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dirintis sejak tahun 2004, dan telah melahirkan Kurikulum 2006 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Dengan kata lain, Kurikulum 2013 merupakan ‘kurikulum penyempurna’ dari kurikulum-kurikulum sebelumnya. Jika demikian, apa-apa sajakah yang disempurnakan dari kurikulum saat ini?

Menurut catatan penulis, ada dua hal yang disempurnakan dalam Kurikulum 2013. Pertama, standar kompetensi kelulusan lebih menitikberatkan pada sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Kedua, standar proses melalui pengembangan tematik-integratif (SD/MI), mata pelajaran (SMP/MTs), mata pelajaran wajib dan pilihan (SMA/MA), dan mata pelajaran wajib, pilihan, dan vokasi (SMK). Kedua hal itu terkait erat dengan persoalan iklim kreativitas para guru di sekolah.

Selama ini, jujur diakui, iklim kreativitas para guru kita belum terwujud secara baik. Dari segi pembelajaran di kelas, umumnya para guru mengajar dengan metode ceramah. Selama satu-dua jam para guru mengajar di kelas, selama itu pula mereka berceramah. Bisa Anda bayangkan, suasana pembelajaran di kelas tersebut akan terasa bosan, kaku, dan siswa sulit memahami isi materi pelajaran yang disampaikan oleh gurunya.

Pada gilirannya, siswa pun terus-menerus menjadi objek pendidikan yang harus “disuapi” beragam materi oleh guru. Sementara itu, karena posisi siswa sebagai objek pendidikan, maka penilaian guru sebatas mengukur kompetensi pengetahuan (kognitif) semata. Padahal, dua kompetensi lainnya, yakni kompetensi sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotorik) tetap penting digunakan dalam menentukan standar penilaian.

Alih-alih mengukur kompetensi sikap dan keterampilan, justru para guru umumnya mengabaikan dua hal tersebut. Dalam pembelajaran bermain drama di kelas XI SMA/MA, misalnya, para siswa tidak diajak untuk betul-betul bermain drama di tempat yang representatif. Biasanya, para guru bahasa Indonesia di kelas XI SMA/MA “melompati” materi bermain drama dengan alasan tidak piawai atau tidak punya bakat bermain drama.

Melalui artikel ini, penulis ingin mengajukan beberapa usulan agar Kurikulum 2013 dapat menumbuhkan kreativitas guru dan siswa. Pertama, pihak pimpinan sekolah/madrasah perlu mendorong para gurunya untuk berpikir dan bertindak kreatif, terutama yang terkait dengan proses pembelajaran di kelas. Misalnya, adanya kewajiban para guru melaksanakan penelitian tindakan kelas per semester, dan pemberian insentif bagi para guru yang melaksanakannya.

Kedua, keberhasilan (atau kegagalan) implementasi Kurikulum 2013 juga didukung oleh peran aktif dan kreatif siswa, baik dalam kegiatan kokurikuler, intrakurikuler, maupun ekstrakurikuler. Harapannya, peran aktif dan kreatif siswa (yang didukung oleh orangtua) dapat mengarahkan mereka dalam memiliki kompetensi pengetahuan, sikap, dan keterampilan secara mumpuni. Jika itu terwujud, kelak harapan Mendikbud di atas bukan mimpi di siang bolong.[]

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2013-06-08 03:06:012013-06-08 03:06:01Kurikulum ‘Kreativitas’ Guru
Page 556 of 665«‹554555556557558›»

TERKINI

  • IMM JPMIPA UAD Gelar Seminar Kewirausahaan dan Pelatihan Desain Canva16/05/2025
  • PKK Bimawa UAD dan Talent Force Adakan Webinar Dukung Karier Mahasiswa16/05/2025
  • Raih IPK Sempurna: Mahasiswa FH UAD Jadi Wisudawan Terbaik16/05/2025
  • Optimalisasi Teknologi AI dalam Public Relations16/05/2025
  • UAD Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah Gratis dan Potongan Biaya Hingga 8 Semester15/05/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa UAD Juara I Rope Access di Scouting Skill Competition Tingkat Nasional16/05/2025
  • Mahasiswi UAD Raih Prestasi di Ajang Scouting Skill Competition Tingkat Nasional16/05/2025
  • Mahasiswa PPKn UAD Juara I Tournament Badminton Pubhfest 202515/05/2025
  • Mahasiswa FKM UAD Raih Juara I Lomba Futsal Tingkat Provinsi13/05/2025
  • Mahasiswi UAD Raih Juara 2 dalam Turnamen Badminton PUBHFEST 202513/05/2025

FEATURE

  • Peran dan Pemanfaatan AI dalam Praktik Kehumasan Modern16/05/2025
  • Menangkan 14 Kejuaraan, Reyhan Jadi Wisudawan Berprestasi FH UAD16/05/2025
  • Kebaikan Adalah Kunci Kebahagiaan16/05/2025
  • Pemanfaatan AI secara Etis dan Bijaksana16/05/2025
  • Wadek FKIP UAD: Lulusan UAD Harus Berilmu, Beraksi, dan Berarti15/05/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top