Etika Beribadah yang Baik Selama Pandemi
Bulan suci Ramadan 1442 H menjadi tahun kedua bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah puasa di tengah pandemi Coronavirus Diseases 2019 (Covid-19). Di tengah pandemi ini hendaknya umat Islam senantiasa meningkatkan ketakwaan. Dalam tausiah menjelang berbuka puasa di kanal YouTube Masjid Islamic Center UAD, Dr. H. Ustadzi Hamzah, M.Ag. menyampaikan pentingnya umat Islam meningkatkan keimanan dan mengharapkan keberkahan di masa pandemi.
“Allah Swt. mengutus umatnya di dunia hanya untuk beribadah. Islam sejatinya bukan sekadar agama ritual melainkan Islam mengajarkan muamalah. Islam juga mengatur hubungan antara manusia dengan makhluk lainnya. Dalam bermuamalah hendaknya saling menjaga kesehatan dan kebersihan,” paparnya.
Beribadah di masa pandemi tentu berbeda dengan kondisi normal pada umumnya. Protokol kesehatan (prokes) senantiasa diterapkan agar ibadah lancar tanpa khawatir terjangkit virus. Islam pun memperbolehkan beribadah sesuai prokes seperti memakai masker ketika shalat. Menjaga kesehatan dan menghindari mara bahaya merupakan salah satu ajaran Islam yang sangat penting. Bahkan Nabi Muhammad Saw. melakukan ibadah di tengah wabah dengan cara berbeda agar tetap terjaga kesehatannya.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menerbitkan fatwa ibadah puasa dan Idulfitri 1442 H yang perlu dilaksanakan. Protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dengan air mengalir, serta mengatur jarak minimal 1 meter menjadi salah satu antisipasi mencegah penularan Covid-19.
“Pandemi bukan penghalang umat Islam dalam beribadah. Allah Swt. menguji setiap hambanya sesuai dengan kemampuan. Mari tingkatkan imun dan iman di bulan Ramadan serta berdoa agar wabah ini segera selesai,” pungkas Hamzah (30-04-2021). (Chk)