• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

ISBATA Pentaskan Naskah “Tanda Bahaya” dan “Orang Terasing”

20/06/2011/0 Comments/in Terkini /by Super News

ISBATA Pentaskan 2 Naskah Sastra: "Tanda Bahaya" dan "Orang Terasing"Teater adalah salah satu cabang pertunjukan yang kompleks. Dalam berteater, para seniman dapat mencurahkan segala keluh kesah yang dirasakannya. Hal itu dapat dilakukan melalui beberapa cara, di antaranya seing, lighting, dialog dalam naskah, peran yang dimainkan, ilustrasi musik, dan keahlian individu dalam mengelola sebuah pertunjukan. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa seorang atau sekelompok seniman teater mengadakan pertunjukan teater.

Sabtu, (18/06/11) teater Isbata (Istana Bawah Tangga) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mencoba mengekspresikan keluh kesahnya melalui pementasan teater. Dalam pertunjukan kali ini, Teater yang berdiri di bawah naungan IMM Pendidikan Bahasa 2 UAD menggelar pentas dua naskah sekaligus dalam satu malam, dengan judul “Tanda Bahaya” karya Bagdi Sumanto, dan “Orang Terasing” karya Aji Sudharmadji. Pementasan berlangsung di kampus II UAD, Jl. Pramuka, No. 42, Umbulharjo, Yogyakarta. Bertindak sebagai aktor dalam pementasan tersebut adalah, Azizah, Rafdy Kau, Dian Nur, Abdul Ros, Tuti B.U, dan Juniar Is.

“Pertunjukan kali kami lakukan dalam rangka Milad Isbata yang ke-2 (itu terhitung dari intensitas, tapi dari awal berdiri, ini yang ke-4) dan sekaligus proses pembelajaran bagi kader-kader muda. Kami ingin mengibarkan bendera sastra. Kami yakin, sastra itu baik. Dengan bersastra kita bisa sadar dan menyadarkan masyarakat atas realita yang sedang menggila. Tutur saja tidak cukup, harus bertindak. Daripada harus mengelar aksi yang brutal, lebih baik berseru dalam karya. Tidak anarkis, tapi tetap sinis”, ujar Pramugara Robiana yang menjadi Sutradara sambil tertawa saat diwawancarai seusai pertunjukan digelar.

“Kami mencoba untuk mempertontonkan realitas yang sedang menjamur di negeri tercinta saat ini. kenapa dua naskah? Naskah pertama, Kemiskinan. Sepasang suami istri miskin yang tetap mengendarai kejujuran dalam berkehidupan sehari-harinya. Naskah kedua, Realita remaja sekolah. Pengaruh yang sudah membabi buta telah merasuki jiwa-jiwa pelajar masa kini. Budaya asing selalu dikunyah mentah-mentah tanpa dimasak dengan pikiran. Jadinya, Kehancuran. Dan kami mencoba menyadarkan rekan-rekan dengan sebuah pertunjukan. Mari bertindak.” papar Dini Afriani yang menjadi Pimpro (Pimpinan Produksi) pertunjukan.

Teater Isbata merupakan salah satu teater dari 6 teater yang ada di UAD, yang mencoba untuk menyuarakan keinginan dari situasi yang sedang marak di masyarakat saat ini. Selain kita bisa merasakan apa yang terjadi, kita juga mencoba menyadarkan orang-orang sekitar melalui pertunjukan sederhana. (IHS/Sbwh).

ISBATA Pentaskan 2 Naskah Sastra: "Tanda Bahaya" dan "Orang Terasing"Teater adalah salah satu cabang pertunjukan yang kompleks. Dalam berteater, para seniman dapat mencurahkan segala keluh kesah yang dirasakannya. Hal itu dapat dilakukan melalui beberapa cara, di antaranya seing, lighting, dialog dalam naskah, peran yang dimainkan, ilustrasi musik, dan keahlian individu dalam mengelola sebuah pertunjukan. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa seorang atau sekelompok seniman teater mengadakan pertunjukan teater.

Sabtu, (18/06/11) teater Isbata (Istana Bawah Tangga) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mencoba mengekspresikan keluh kesahnya melalui pementasan teater. Dalam pertunjukan kali ini, Teater yang berdiri di bawah naungan IMM Pendidikan Bahasa 2 UAD menggelar pentas dua naskah sekaligus dalam satu malam, dengan judul “Tanda Bahaya” karya Bagdi Sumanto, dan “Orang Terasing” karya Aji Sudharmadji. Pementasan berlangsung di kampus II UAD, Jl. Pramuka, No. 42, Umbulharjo, Yogyakarta. Bertindak sebagai aktor dalam pementasan tersebut adalah, Azizah, Rafdy Kau, Dian Nur, Abdul Ros, Tuti B.U, dan Juniar Is.

“Pertunjukan kali kami lakukan dalam rangka Milad Isbata yang ke-2 (itu terhitung dari intensitas, tapi dari awal berdiri, ini yang ke-4) dan sekaligus proses pembelajaran bagi kader-kader muda. Kami ingin mengibarkan bendera sastra. Kami yakin, sastra itu baik. Dengan bersastra kita bisa sadar dan menyadarkan masyarakat atas realita yang sedang menggila. Tutur saja tidak cukup, harus bertindak. Daripada harus mengelar aksi yang brutal, lebih baik berseru dalam karya. Tidak anarkis, tapi tetap sinis”, ujar Pramugara Robiana yang menjadi Sutradara sambil tertawa saat diwawancarai seusai pertunjukan digelar.

“Kami mencoba untuk mempertontonkan realitas yang sedang menjamur di negeri tercinta saat ini. kenapa dua naskah? Naskah pertama, Kemiskinan. Sepasang suami istri miskin yang tetap mengendarai kejujuran dalam berkehidupan sehari-harinya. Naskah kedua, Realita remaja sekolah. Pengaruh yang sudah membabi buta telah merasuki jiwa-jiwa pelajar masa kini. Budaya asing selalu dikunyah mentah-mentah tanpa dimasak dengan pikiran. Jadinya, Kehancuran. Dan kami mencoba menyadarkan rekan-rekan dengan sebuah pertunjukan. Mari bertindak.” papar Dini Afriani yang menjadi Pimpro (Pimpinan Produksi) pertunjukan.

Teater Isbata merupakan salah satu teater dari 6 teater yang ada di UAD, yang mencoba untuk menyuarakan keinginan dari situasi yang sedang marak di masyarakat saat ini. Selain kita bisa merasakan apa yang terjadi, kita juga mencoba menyadarkan orang-orang sekitar melalui pertunjukan sederhana. (IHS/Sbwh).

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2011-06-20 18:55:192011-06-20 18:55:19ISBATA Pentaskan Naskah "Tanda Bahaya" dan "Orang Terasing"
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply Cancel reply

You must be logged in to post a comment.

TERKINI

  • IMM BPP UAD Gelar Diskusi Literasi Bertema Media Sosial dan Kesehatan Remaja18/06/2025
  • IMM PBII UAD Gelar Pelatihan Administrasi18/06/2025
  • HISKI UAD Gelar Pelatihan Menulis Cerpen bagi Siswa SMA se-Kota Yogyakarta18/06/2025
  • IMM FAI, IMM FTI UAD, dan LazisMu Mantrijeron Gelar Kurban Bersama18/06/2025
  • Demokrasi sebagai Bagian Pembelajaran Kepemimpinan Mahasiswa18/06/2025

PRESTASI

  • Mahasiswi UAD Raih Juara 1 Seni Tunggal Tangan Kosong Putri dalam Kejurnas Tapak Suci Semar VI18/06/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara 2 dalam Lomba Pidato Gebyar Ilmu Hadis 202518/06/2025
  • Tim Indynamics UAD Raih Prestasi di UNITY Competition #1317/06/2025
  • Mahasiswi Gizi UAD Raih Juara I Kelas C Putri di Kejurnas Tapak Suci Semar VI13/06/2025
  • UAD Raih Juara Umum II di Kejuaraan Nasional Tapak Suci Semar VI13/06/2025

FEATURE

  • Membangun Administrasi yang Rapi dan Visioner ala IMM18/06/2025
  • Salsabila Aulia Untsa dan Perjalanan 10 Sahabat di Lautan Kedokteran18/06/2025
  • Spirit HEBAT untuk Dokter UAD18/06/2025
  • Hidupkan Harapan, Kejar Impian di Universitas Ahmad Dahlan18/06/2025
  • Latar Belakang Lahirnya Surat Edaran tentang Larangan Penahanan Ijazah bagi Pekerja18/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top