KKN di Filipina, Winda: Program Harus Matang!
Mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional bukanlah hal yang menakutkan. Walaupun demikian, segala sesuatu yang akan dibutuhkan di sana harus disiapkan. Seperti yang Winda Purnama Sari, M.Pd. pernah rasakan saat masih menjadi mahasiswa di Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Program kerja (proker) dia siapkan sesuai dengan keadaan di Filipina. Adapun proker unggulan yang Winda dan teman-teman bagikan sangat beragam.
Proker unggulan di bidang pendidikan yaitu memberikan pelatihan bahasa Indonesia. Sesuai konsentrasinya pada bidang biologi, Winda juga mengimplementasikan beberapa model relevan untuk pembelajaran biologi dari jenjang kindergarten hingga universitas. Selain itu, ada praktikum uji bahan kandungan makanan untuk tingkat universitas dan proses terjadinya gunung meletus melalui media untuk tingkat SD.
Selanjutnya, ada proker unggulan pertukaran budaya. Adapun di dalamnya berisi penampilan pertukaran budaya di acara Tingog Suanoy dan Indonesia Student’s mempersembahkan tari Saman. Ada juga pelatihan membuat makanan tradisional seperti pecel, tempe, dan perkedel yang termasuk menu favorit. Bidang AIK, ada proker yang mengenalkan kemuhammadiyahan melalui film Sang Pencerah yang diterjemahkan. Selain itu, pelatihan kaligrafi.
“Saat penyusunan proker dan sebelum merancang program, kami mencari informasi melalui beberapa pihak mengenai lokasi dan sasaran penempatan kami ketika di Filipina agar memudahkan dalam membuat proker. Jangan pernah takut dengan hal-hal yang belum tentu terjadi. Daripada hanya berasumsi mengenai kendala atau tantangan yang akan dihadapi, sebaiknya sudah menyiapkan antisipasi dari tantangan tersebut,” pesan Winda saat diwawancarai melalui WhatsApp pada 4-10-20. (Dew)