Magang ke Filipina, Rivan: Tantangan untuk Saya!
Pada Januari 2019, Rivan Gestiardi, S.Pd. sempat mengikuti sosialisasi program mengajar di luar negeri. Sayangnya pada akhir bulan itu, ia sudah mempunyai acara di Bangkok, Thailand, dan tidak bisa diganggu. Jadwal yang terbentur itu sempat membuatnya pesimis akan kesempatan mengikuti program mengajar di luar negeri.
“Pada Agustus, tepat pas PPL, saya tidak menyangka akan ada rezeki datang. Saya sangat senang ketika ditunjuk oleh kaprodi untuk menggantikan teman saya yang tidak jadi ikut program mengajar di luar negeri,” ungkap alumnus Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) itu dalam siaran langsung di kanal Facebook Oia Universitas Ahmad Dahlan (UAD).
Rivan melanjutkan, persiapan yang ia lakukan sangat singkat. Saat itu, pada malam hari ia ditelepon oleh pihak UAD, kemudian sorenya diminta berangkat ke Jakarta. H-1 sebelum kegiatan, ia langsung berangkat. Jadi, persiapannya sangat mepet dan pembekalan sangat minim.
“Saya berpikir ini adalah tantangan untuk saya. Sebab kapan lagi kesempatan akan datang? Setelah persiapan sangat singkat dengan berbagai urusan yang harus saya siapkan seperti dokumen PPL dan dokumen keberangkatan, tepat pada 18 Agustus 2019 saya berangkat dari Jakarta ke Filipina tanpa teman,” jelasnya, Jumat (16-10-2020).
Sesampai di sana, Rivan disambut oleh dekan University of San Carlos, kampus yang tergabung dengan SD, SMP, dan SMA. Ia ditempatkan di kelas 4 SD dengan mengampu mata pelajaran sains.
“Saya masih bingung harus apa karena sebelumnya kekurangan bekal dan persiapan sangat mendadak. Lalu, saya menghubungi dekan hingga akhirnya tahu kalau di minggu pertama saya observasi kelas, minggu kedua menjadi asisten guru, minggu ketiga menjadi guru dan mengajar di lima kelas selama seminggu, lalu di minggu terakhir saya membuat blog,” imbuhnya di acara Sharing Session yang diselenggarakan oleh Kantor Kerja Sama dan Urusan Internasional UAD. (ASE)